makalah manajemen tenaga kependidikan
TRANSCRIPT
W. Ahmad Nurrohman NIM. 12520241051
Catur Aji Pamungkas NIM. 12520241064
Supriyono NIM. 12520241074
Lisnawati Simamora NIM. 12520249005
Andelson Memorata NIM. 12520249006
MAKALAH
MANAJEMEN TENAGA KEPENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan
Dosen: Muhammad Munir, M.Pd
disusun Oleh :
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Manajemen
Tenaga Kependidikan” Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas mata
kuliah Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
penelitian ini, khususnya kepada, Dosen mata kuliah Manajemen Pendidikan dan
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan makalah ini.
Yogyakarta, 18 November 2013
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.............................................................................................2
1.4. Metode Penulisan............................................................................................2
1.5. Sistematika Penulisan......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1. Pengertian........................................................................................................3
2.2. Tujuan Manajemen Tenaga Kependidikan......................................................5
2.3. Tugas dan Fungsi Tenaga Kependidikan.........................................................6
2.4. Aktivitas Manajemen Tenaga Kependidikan...................................................7
BAB III PENUTUP............................................................................................................15
3.1 SIMPULAN...................................................................................................15
3.2 SARAN..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di tingkat nasional, manjemen tenaga kependidikan merupakan langkah
penting dalam mewujudkan sistem pendidikan nasional yang efektif dan efisien.
Tenaga-tenaga handal dalam dunia pendidikan hanya akan diperoleh jika sistem
pendidikan telah memiliki mekanisme yang ideal untuk melakukan pengadaan,
penempatan, penugasan, pemeliharaan, pembinaan, dan pemberhentian atau
pemutusan hubungan kerja yang tepat. Dengan kata lain sistem pendidikan nasional
memerlukan mekanisme manajemen tenaga kependidikan yang searah dengan
pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Tenaga pendidik dan kependidikan mempunyai peranan penting dalam
proses pendidikan. Hal ini disebabkan karena ada dimensi-dimensi proses
pendidikan atau lebih khusus lagi proses pembelajaran yang diperankan oleh
pendidik yang tidak bisa diganti oleh teknologi. Walaupun teknologi dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran yang cepat, namun peranan pendidik
lebih dominan. Begitu juga dengan tenaga kependidikan yang bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
1.2. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian dari tenaga kependidikan?
B. Apa pengertian dari manajemen tenaga kependidikan?
C. Apa tujuan manajemen tenaga kependidikan?
D. Apa saja tugas dan fungsi manajemen tenaga kependidikan?
E. Bagaimana aktifitas manajemen tenaga kependidikan?
1
1.3. Tujuan Penulisan
A. Mengetahui pengertian dari tenaga kependidikan.
B. Mengetahui pengertian dari manajemen tenaga kependidikan.
C. Bisa menyebutkan tujuan dari manajemen kependidikan.
D. Supaya mengetahui tugas dan fungsi manajemen tenaga kependidikan.
E. Mengetahui seperti apa aktifitas manajemen tenaga kependidikan.
1.4. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah studi pustaka, tersusun
atas beberapa referensi.
1.5. Sistematika PenulisanMakalah ini berjudul “Manjemen Tenaga Kependidikan”. yang terdiri dari:
BAB I membahas tentang pendahuluan, yang terdiri dari : latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika
penulisan.
BAB II membahas tentang isi yang terdiri dari : pengertian dari tenaga
kependidikan, pengertian dari manajemen tenaga kependidikan, tujuan manajemen
tenaga kependidikan, tugas dan fungsi manajemen tenaga kependidikan serta
aktifitas manajemen tenaga kependidikan
BAB III membahas tentang penutup yang terdiri dari simpulan dan saran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PengertianTenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri
dan diangkat untuk menunjang Penyelenggaraan Pendidikan. Yang termasuk ke
dalam tenaga kependidikan adalah: kepala satuan pendidikan; pendidik; dan tenaga
kependidikan lainnya.
Kepala Satuan Pendidikan yaitu orang yang diberi wewenang dan
tanggung jawab untuk memimpin satuan pendidikan tersebut. Kepala Satuan
Pendidikan harus mampu melaksanakan peran dan tugasnya sebagai edukator,
manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator, figur dan mediator
(Emaslim-FM) Istilah lain untuk Kepala Satuan Pendidikan adalah: Kepala
Sekolah, Rektor, Direktur, serta istilah lainnya. Sedangkan pendidik atau di
Indonesia lebih dikenal dengan pengajar, adalah tenaga kependidikan yang
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai
profesi pendidik. Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya yaitu:
Guru, Dosen, Konselor, Pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
Ustadz, dan sebutan lainnya.
Tenaga Kependidikan lainnya ialah orang yang berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, walaupun secara tidak langsung
terlibat dalam proses pendidikan, diantaranya:
a. Wakil-wakil/Kepala urusan umumnya pendidik yang mempunyai tugas
tambahan dalam bidang yang khusus, untuk membantu Kepala Satuan
Pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan pada institusi tersebut.
Contoh: Kepala Urusan Kurikulum.
b. Tata usaha, adalah Tenaga Kependidikan yang bertugas dalam bidang
administrasi instansi tersebut. Bidang administrasi yang dikelola diantaranya;
Administrasi surat menyurat dan pengarsipan, Administrasi Kepegawaian,
Administrasi Peserta Didik, Administrasi Keuangan, Administrasi Inventaris
dan lain-lain.
3
c. Laboran, adalah petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat dan
bahan di Laboratorium.
d. Pustakawan, Pelatih ekstrakurikuler, Petugas keamanan (penjaga sekolah),
Petugas kebersihan, dan lainnya.
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. (UU No.20 THN 2003,
PSL 39 (2))
Tenaga Kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain
yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan. (UU No. 20 tahun 2003 pasal 1
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri
dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. (UU No. 20
tahun 2003 psl 1, BAB 1 Ketentuan umum)
Merupakan tenaga yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
(UU No.20 THN 2003, PSL 39 (1).
Manajemen tenaga kependidikan yaitu rangkaian kegiatan menata tentang
kependidikan mulai dari merencanakan, membina hingga pemutusn hubungan kerja
agar dapat menyelenggarakan secara efektif dan efisien. Dalam UU No. 43 Tahun
1999 yang dimaksuf manajemen kepegawaian (PNS) adalah keseluruhan upaya
untuk meningkataan efisiensi, efektifitas, dan derajat profesionalisme
penyelenggaran tugas, fungsi dan kewajiban kepegawaian yang meliputi
perencanaan, pengadaan, penempatan dan penugasan, pembinaan dan
pengembangan, pemeliharaan, dan pemberhentian.
4
2.2. Tujuan Manajemen Tenaga KependidikanTenaga pendidik dibawah Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan
Kependidikan memiliki wewenang untuk mengatur, mengelola tenaga pendidik dan
kependidikan. Berdasarkan (Permendiknas No. 08 Tahun 2005) Tugas Ditjen
PMPTK mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan standarisasi
teknis dibidang peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan non
formal.
Fungsi Ditjen PMPTK :
1. Penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang peningkatan mutu
pendidikan dan tenaga kependidikan
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan
3. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang
peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan mutu,
pendidik dan tenaga kependidikan
5. Pelaksanaan urusan administrasi Direktorak Jendral
Kesimpulan bahwa tujuan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan
secara umum adalah :
1. Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan tenaga kerja
yang cakap, dapat dipercaya dan memiliki motivasi tinggi
2. Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang dimiliki oleh karyawan
3. Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi prosedur
perekrutan dan seleksi yang ketat, sistem kompensasi dan insentif yang
disesuaikan dengan kinerja, pengembangan manajemen serta aktivitas
pelatihan yang terkait dengan kebutuhan organisasi dan individu
4. Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang
menyadari bahwa tenaga pendidik dan kependidikan merupakan stack holder
internal yang berharga serta membantu mengembangkan iklim kerja sama dan
kepercayaan bersama
5
5. Menciptakan iklim kerja yang harmonis.,
2.3. Tugas dan Fungsi Tenaga KependidikanTugas dan Fungsi Tenaga Pendidik Dan Kependidikan Berdasarkan
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Pasal 39:
(1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan.
(2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Secara khusus tugas dan fungsi tenaga pendidik (guru dan dosen)
didasarkan pada Undang-Undang No 14 Tahun 2007, yaitu sebagai agen
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, pengembang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat. Dalam pasal 6
disebutkan bahwa: Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan
untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara
yang demokratis dan bertanggung jawab.
Tenaga pendidik dan kependidikan pun mempunyai hak dan kewajiban
dalam melaksanakan tugas yaitu :
Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:
Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial.
Penghargaan sesuai prestasinya.
Pembinaan karier sesuai dengan pengembangan kualitas.
Perlindungan hukum.
Kesempatan untuk memperoleh sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan
Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban :
Menciptakan suasana pendidikan yang sesuai.
6
Mempunyai komitmen secara professional
Memberi teladan dan nama baik lembaga, profesi dan kedudukan.
Jenis-jenis Tenaga Kependidikan
Dilihat dari jabatannya, tenaga kependidikan dibedakan menjadi tenaga
struktural, tenaga fungsional dan tenaga teknis penyelenggara pendidikan.
Tenaga struktural merupakan tenaga kependidikan yang menempati
jabatan-jabatan eksekutif umum (pimpinan) yang bertanggung jawab baik langsung
maupun tidak langsung atas satuan pendidikan. Tenaga fungsional merupakan
tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yaitu jabatan yang dalam
pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian akademis kependidikan.
Sedangkan Tenaga teknis kependidikan merupakan tenaga kependidikan yang
dalam pelaksanaan pekerjaannya lebih dituntut kecakapan teknis operasional atau
teknis administratif.
Tenaga kependidikan merupakan hasil analisis jabatan yang dibutuhkan
oleh suatu sekolah atau satuan organisasi yang lebih luas. Sejalan dengan UU
No.22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan PP No.25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom, maka
jenis-jenis tenaga kependidikan dapat bervariasi sesuai kebutuhan organisasi yang
bersangkutan.
2.4. Aktivitas Manajemen Tenaga Kependidikan1. Perencanaan
Perencanaan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan adalah
pengembangan dan strategi serta penyusunan tenaga pendidik dan
kependidikan yang komprehensif guna memenuhi kebutuhan organisasi dimasa
depan.
Merujuk pada teori perencanaan SDM, ada beberapa metode yang
dapat dipakai dalam merencanakan SDM, antara lain :
1) Metode Tradisional
Metode ini biasanya disebut sebagai perencanaan tenaga kerja,
semata-mata memperhatikan masalah jumlah tenaga kerja serta jenis dan
7
tingkat keterampilan dalam organisasi. Model ini pada saat sekarang
dianggap terlalu sempit.
2) Metode Perencanaan Terintegrasi
Perencanaan SDM pada masa sekarang, tidak lagi terbatas pada
masalah pasokan dan permintaan tenaga kerja, perencanaan SDM dewasa
ini telah bersifat lebih luas.
Dalam perencanaan terintegrasi, kita dapat melihat bahwa segala
aspek yang penting dalam pembuatan dan pencapaian visi organisasi
ataupun SDM turut diperhatikan. Dalam perencanaan terintegrasi segala
perencanaan berpusat pada visi stratejik. Visi tersebut dijadikan standar
pencapaian.
2. Pengadaan
Selection atau seleksi didefinisikan sebagai suatu proses pengambilan
keputusan dimana individu dipilih untuk mengisi suatu jabatan yang
didasarkan pada penilaian terhadap seberapa besar karakteristik individu yang
bersangkutan, sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh jabatan tertentu.
Rekruitmen/pengadaan adalah suatu proses kegiatan mengusahakan
calon pegawai yang tepat sesuai dengan persyaratan yang telah ada ditetapakan
dalam klasifikasi jabatan.
Sumber pegawai dapat dari lembaga itu sendiri (internal) dan dari luar
lembaga (eksternal). Internal lembaga, artinya pegawai yang akan mengisi
lowongan jabatan itu ditarik dari pegawai yang telah ada dalam organisasi
bersangkutan. Rekruitmen dengan cara ini merupakan usaha untuk
pengembangan karir, promosi jabatan dalam lingkungan kerja yang sama,
promosi mutasi untuk kenaikan jabatan perpindahan kerja ke unit kerja bagian
lain. Perekrutan dari dalam (internal) perlu memperhatikan informasi tentang
kualifikasi pegawai. Format kualifikasi berisi informasi tentang catatan prestasi
pegawai, latar belakang pendidikan dan dapat tidaknya dipromosikan. Cara ini
mempunyai beberapa keuntungan, antara lain meningkatkan moral, kegairahan
kerja, prestasi kerja dan lain-lain. Ini tidak lain karena para pegawai
mengharapkan akan mendapatkan kesempatan promosi.
8
Sebaliknya cara yang kedua, eksternal lembaga, berarti bahwa untuk
mengisi lowongan jabatan itu ditarik orang-orang dari luar organisasi. Sumber-
sumber eksternal itu adalah lembaga pendidikan, kantor penempatan tenaga
kerja, pasar tenaga kerja, referrensi dari karyawan yang ada, serta referensi dari
kawan pimpinan/manajer. Perekrutan dengan cara ini dilakukan dengan
menerima lamaran-lamaran dan berlaku bagi semua masyarakat luas yang
memenuhi persyaratan. Metode ini mempunyai segi positif karena dengan
system ini tenaga kerja yang diterima merupakan pilihan dari pelamar-pelamar
yang telah memenuhi syarat-syarat maksimum, dengan demikian dapat
diharapkan bahwa tenaga yang diterima adalah tenaga dengan mutu terbaik.
Pengadaan personel/pegawai dilakukan pada dasarnya karena tuntutan
atau alasan-alasan:
a. Ada perluasan pekerjaan karena mekarnya lembaga/sekolah dan tambah
besarnya beban tugas.
b. Ada mutasi pegawai.
Kedua alasan tersebut mengakibatkan adanya kekurangan dan
kebutuhan pegawai atau biasa disebut ada formasi yang harus diisi. Formasi
adalah jumlah dan susunan pangkat, pegawai yang diperlukan untuk mampu
melaksanakan tugas di suatu instansi.
Proses pengadaan pegawai meliputi kegiatan mulai dari pengumuman
kebutuhan, menyeleksi dampai pada pengangkatannya. Aktivitas ini terasa
sekali bagi sekolah swasta yang melaksanakan penarikan tenaga kerja sendiri.
Lain halnya dengan sekolah negeri, biasanya pegawainya merupakan jatah dari
daerah atau pusat, sehingga sekolah tinggal mengiventarisis saja.
3. Penempatan dan Penugasan
Prinsip dasar penempatan dan penugasan pegawai adalah kesesuaian
tugas dengan kemampuan yang dimiliki pegawai tersebut. Kepala sekolah
hendaknya cermat dalam menempatkan dan memberi tugas kepada para
staffnya. Harus tahu betul kemampuan dan kesanggupan masing-masing
stafnya, baik tenaga tata usaha maupun unutk guru. Dalam kaitannya dengan
pembagian tugas guru, ada beberapa hal yang harus diingat, antara lain :
Bidang keahlian yang dimiliki oleh guru
9
Sistem guru kelas dan system guru bidang studi
Formasi, yaitu susunan jatah petugas
Beban tugas guru menurut ketentuan adalah 24 jam
Kemungkinan adanya perangkapan tugas mengajarkan mata pelajaran
lai jika masih kekurangan guru
Masa kerja dan pengalaman mengejar dalam bidang pelajaran yang
ditekuni oleh guru.
4. Pemeliharaan
Dalam aspek pemeliharaan personel sekolah, mengacu ada
pemeliharaan pegawai negeri sipil pada umumnya, yang didalamnya terdapat
kewajibandan hak pegawai negeri sipil. Hal ini diasumsikan bahwa
pemeliharaan pegawai pada instansi atau lembaga pendidikan pada umumnya
tidak jauh berbeda dengan ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri sipil.
a. Kewajiban Pegawai Negeri Sipil
Dalam Undag-Undang Nomor 8 Tahun 1974 diatur kewajiban
yang harus ditaati oleh setiap Pagawai Negeri Sipil, yaitu sebagai berikut :
1. Wajib serta dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar Tahun 1945, Negara dan Pemerintah
2. Wajib menaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Wajib melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya
dengan penuh pengabdian , kesadaran dan tanggung jawab.
4. Wajib menyimpan rahasia jabatan
b. Hak-hak Pegawai Negeri Sipil
1. Memperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekejaan tanggung jawab
dan tugasnya.
2. Memperoleh cuti antara lain: cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit, cuti
besalin, cuti karena alasan penting dan cuti diluar tanggungan negara.
3. Memperoleh perawatan dan segala biaya ditanggung oleh Negara bagi
Pegawai Negeri Sipil yang mengalami kecelakaan dalam dan karena
menjalankan tugasnya.
10
4. Memperoleh tunjangan cacat setiap bulan disamping pensiun bagi
Pegawai Negeri Sipil yang ditimpa suatu kecelakaan dalam dan kerena
menjalankan tugas kewajibannya sehingga menderita cacat jasmani
atau cacat rohani yang mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi dalam
jabatan apapun.
5. Memperoleh pensiun bagi yang telah memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan.
5. Pembinaan
Pembinaan adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk memajukan dan
meningkatkan mutu serta efisiensi kerja seluruh tenaga personalia yang berada
dalam lingkungan sekolah baik tenaga edukatif ataupun administratif.
a. Promosi Pegawai
Promosi pegawai adalah kenaikan pangkat yang merupakan salah
satu jenis usaha peningkatan dan pembinaan, yang meliputi sistem karier
dan sistem prestasi kerja.
1. Sistem karier adalah suatu sistem kepegawaian dimana untuk
pengangkatan pertama didasarkan atas kecakapan yang bersangkutan,
sedang dalam pengembangannya lebih lanjut, masa objketifnya lainnya
juga menentukan.
Sistem karier dibagi menjadi dua, yaitu sistem karier terbuka dan sistem
karier tertutup
2. Sistem prestasi kerja adalah sistem kepagawaian dimana unyuk
pengangkatan seseorang dalam suatu jabatan didasarkan atas kecakapan
dan prestasi yang dicapai oleh orang yang diangkt itu. Kecakapan
tersebut harus dibuktikan dengan lulus ujian jabatan dan prestasinya
harus terbukti secara nyata.
b. Kenaikan pangkat
Kenaikan pangkat merupakan suatu penghargaan bagi seorang
pegawai yang juga merupakan salah satu bentuk dari promosi.
Jenis-jenis kenaikan pangkat:
1. Kenaikan pangkat reguler
11
Diberikan kepada pegawai yang telah memenuhi syarat yang
telah ditentukan tanpa terikat pada jabatan yang dipangkunya.
2. Kenaikan pangkat pilihan
Diberikan epada pegawai yang telah memangku jabatan
struktural atau fungsional, dalam batas-batas jenjang pangkat yang
ditentukan untuk jabatan yang bersangkutan.
3. Kenaikan pangkat istimewa
Diberikan kepada pegawai yang menunjukkan prestasi kerja
yang luar biasa baiknya menemukan penemuan baru yang bermanfaat
bagi negara.
4. Kenaikan pangkat pengabdian
Sebagai penghargaan bagi pegawai yang akan mencapai batas
usia pensiun dan akan mengakhiri masa jabatannya dengan hak
pensiun.
5. Kenaikan pangkat anumerta
Merupakan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dari pada
pangkat yang dimiiki, untuk menghargai pengabdian dan jasa-jasanya
kepada negara dan bangsa.
6. Kenaikan pangkat dalam tugas belajar
Diberikan dalam batas jenjang pangkat yang ditentukan untuk
jabatan yang dipangku sebelum yang bersangkutan mengikuti
pendidikan atau latihan jabatan dan dilksanakan berdasarkan ketentuan-
ketentuan ang berlaku.
7. Kenaikan pangkat menjadi pejabat negara
Diberikan kepada pegawai yang diangkat menjadi pejabat
negara, baik yang dibebaskan dari jabatan organiknya, maupun yang
tidak dibebaskan dari jabatan organiknya.
8. Kenaikan pangkat dalam penugasan diluar instansi
Dibrikan kepada pegawai yang dipekerjakan atau
diperbantukan kepada instansi lain.
12
9. Kenaikan pangkat dalam wajib militer
Diberikan kepada pegawai selama menjalani dinas wajib
militer. Kenaikan pangkatnya dipertimbangkan kembali setelah kembali
dari dinas wajib militer.
10. Kenaikan pangkat penyesuaian ijasah
Diberikan keada pegawai yang telah menyelesaikan belajar
sesuai dengan surat tanda tamat belajar yang diperolehnya.
6. Pemberhentian atau Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja dalam pengertian ini meliputi
pemberhentian seorang pegawai yang mengakibatkan yang bersangkutan
kehilangan statusnya sebagai pegawai. Pemberhentian adalah fungsi
operatif terakhir manajemen SDM. Seorang Pegawai Negeri Sipil
diberhentikan karena alasan-alasan sebagai berikut:
Pemberhentian atas permintaan sendiri
Pemberhentiankarena mecapai batas usia pensiun
Pemberhentiankarena adanya penyederhanaan organisasi
Pemberhentian karena melakukan pelanggaran atau tindak pidana
penyelewengan
Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rohani
Pemberhentian karena mininggalkan tugas
Pemberhentian karena meninggal dunia
Pemberhentian karena sebab-sebab lain.
Fungsi pemberhentian harus mendapat perhatian serius dari
pimpinan. Pemberhentian didasarkan pada UU No. 12 tahun 1964 KUHP,
alasan-alasan pemberhentian :
a) Undang-undang
b) Keinginan Perusahaan
c) Keinginan Karyawan
d) Pension
e) Kontrak Kerja Berakhir
f) Kesehatan Karyawan
13
g) Meninggal Dunia
h) Perusahaan Dilikuidasi
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULANTenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri
dan diangkat untuk menunjang Penyelenggaraan Pendidikan. Yang termasuk ke
14
dalam tenaga kependidikan adalah: kepala satuan pendidikan; pendidik; dan tenaga
kependidikan lainnya.
Manajemen tenaga kependidikan yaitu rangkaian kegiatan menata tentang
kependidikan mulai dari merencanakan, membina hingga pemutusn hubungan kerja
agar dapat menyelenggarakan secara efektif dan efisien.
Tujuan manajemen tenaga kependidikan lebih mengarah pada Sumber
Daya Manusia dalam pembangunan pendidikan yang bermutu, membentuk Sumber
Daya Manusia yang handal, produktif, kreatif, dan berprestasi.
Aktivitas manajemen pendidikan meliputi: perencanaan, pengadaan,
penempatan dan penugasan, pemeliharaan, pembinaan, dan pemberhentian atau
Pemutusan hubungan kerja
3.2 SARANKomponen tenaga pendidik dan tenaga kependidikan merupakan salah
satu komponen utama dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan. Oleh karena itu,
sebaiknya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dapat bekerja sama sehingga,
tujuan kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan optimal, yang nantinya akan
berdampak pada terwujudnya tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
DAFTAR PUSTAKAAdzelgar. Tenaga Kependidikan. [Online] Tersedia :
http://adzelgar.wordpress.com/2009/02/02/tenaga-kependidikan/ [15
November 2013]
15
Elfalasy. Manajemen Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan . [Online]
Tersedia : http://elfalasy88.wordpress.com/2010/11/30/manajemen-tenaga-
pendidik-dan-tenaga-kependidikan/ [15 November 2013]
Henypita. Manajemen pendidikan: tenaga kependidikan. [Online] Tersedia:
http://henypita.wordpress.com/2011/04/01/manejemen-pendidikan-tenaga-
kependidikan/ [15 November 2013]
Tim Dosen AP.2011. MANAJEMEN PENDIDIKAN. Yogyakarta: UNY Press.
Wakhinuddin. Pengertian Pendidik dan Tenaga Kependidikan. [Online] Tersedia:
http://wakhinuddin.wordpress.com/2010/01/23/pengertian-pendidik-dan-
tenaga-kependidikan/ [15 November 2013]
Yuliana, S.Pd. Lia. KONSEP DASAR 2. [Online] Tersedia:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Lia%20Yuliana,
%20S.Pd./KONSEP%20DASAR.2.ppt [12 November 2013]
16