makalah kriptomeri

9
GENETIKA “KRIPTOMERI” KELOMPOK 2 1. ENDANG SRIWATI MATARRU H41112006) 2. AYU ANGGRAENI (H41112007) 3. ARINI PRASISKA (H41112008) 4. VIKI WULANDARI (H41112009) JURUSAN BIOLOGI

Upload: ayunggrni

Post on 06-Feb-2016

415 views

Category:

Documents


65 download

DESCRIPTION

kriptomeri

TRANSCRIPT

Page 1: makalah kriptomeri

GENETIKA

“KRIPTOMERI”

KELOMPOK 2

1. ENDANG SRIWATI MATARRU H41112006)2. AYU ANGGRAENI (H41112007)3. ARINI PRASISKA (H41112008)4. VIKI WULANDARI (H41112009)

JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2013

Page 2: makalah kriptomeri

BAB I

PENDAHULUAN

Tidak semua sifat yang ada pada induk atau orangtua diwariskan kepada

anak-anaknya. Penurunan sifat dari parental (induk) terhadap anaknya tersebut

mengikuti suatu aturan tertentu yang dikenal dengan pola-pola hereditas.

Perbedaan warna mata seperti coklat, biru, hijau, abu – abu atau perbedaan warna

rambut seperti hitam, coklat, pirang, atau merah hanya merupakan sebagian

contoh dari variasi warisan yang dapat kita amati pada berbagai individu dalam

suatu populasi. Oleh karena itu kita bisa memahami mengapa anda berkulit agak

gelap sedangkan adik atau kakak anda berkulit terang, demikian pula dengan

adanya keragaman tinggi tubuh, warna mata, jenis rambut, penyakit manusia di

dunia ini.

Prinsip genetika apa yang dapat menjelaskan mekanisme pemindahan sifat

tersebut dari orang tua ke keturunannya. Suatu penjelasan yang mungkin

diberikan mengenai hereditas adalah hipotesis “pencampuran” yaitu suatu gagasan

bahwa terjadi pencampuran materi genetis yang disumbangkan oleh kedua orang

tua pada turunannya. Hipotesis tersebut dapat menduga bahwa dari generasi ke

generasi, populasi dengan perkawinan bebas akan memunculkan populasi

individu yang seragam atau bahkan mungkin tidak seragam. Namun dalam

pengembangbiakan ternak, kadangkala hasil yang ada bertolak belakang dengan

prediksi tersebut.

Di masa hidupnya, Mendel belum mengetahui sifat keturunan modern

seperti adanya kromosom dan gen apalagi asam nukleat yang membina bahan

genetik tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan ilmu

Page 3: makalah kriptomeri

pengetahuan (Genetika) serta tidak lepasnya dari hasrat manusia untuk

mengetahui Iebih jauh apa yang terjadi dalam kehidupan, maka sudah selayaknya

Mendel dianggap sebagai "Bapak Genetika". Genetika dapat membantu

mempersiapkan kehidupan yang lebih baik, misalnya dengan pengetahuan tentang

monohibrid pada manusia (mengapa ada manusia yang berjari Iebih dari lima,

mengapa ada penyakit ketidakberesan metabolisme yang menurun yang berakibat

terbelakang mental). Setelah diteliti lebih lanjut, para ilmuwan mendapati

perbedaan-perbedaan yang tidak sesuai dengan pola yang dikemukakan Mendel,

antara lain penyimpangan semu hukum Mendel, pautan dan pindahan silang,

determinasi seks, dan gen letal.

Page 4: makalah kriptomeri

BAB II

ISI

   Kriptomeri adalah peristiwa dimana gen dominan yang karakternya akan

muncul jika bersama-sama dengan gen dominan lainnya. Jika gen dominan berdiri

sendiri, maka karakternya akan tersembunyi (kriptos). Kriptomeri pertama kali

ditemukan oleh Correns. Interaksi antar gen-gen dominan akan menimbulkan

karakter baru. Hasil temuan yaitu hasil persilangan antara bunga Linnaria

marocana merah dengan putih dihasilkan F1 seluruhnya berwarna ungu. Correns

menyilangkan tanaman Linnaria maroccana berbunga merah galur murni (Aabb)

dengan yang berbunga putih ( aaBB ), diperoleh F1 semuanya berwarna ungu

(AaBb)

Catatan :     A= ada bahan dasar zat antosian

                     a= Tidak ada bahan dasar zat antosian

                     B= reaksi plasma sel bersifat basa

                     b= reaksi plasma sel bersifat asam

Jika  F 1 disilangkan dengan F1 Maka dihasilkan Variasi keturunannya pada F2

yaitu:

Parental : F1 x F1          AaBb  ( ungu)  X  AaBb ( ungu)     

Gamet dari genotip AaBb adalah : AB,Ab,aB,ab       AB Ab aB ab

AB AABB (ungu)

AABb(ungu) AaBB(ungu) AaBb(ungu)

Ab AABb (ungu)

AAbb (ungu) AaBb ( ungu) Aabb (merah)

aB AaBB ( ungu)

AaBb  ( ungu) aaBB ( putih) aaBb (putih)

ab AaBb (ungu)

Aabb  (merah) aaBb  ( putih) Aabb (putih)

Page 5: makalah kriptomeri

Perbandingan fenotip pada F2 adalah ungu; merah; putih adalah :  9 : 3 : 4

Contoh soal

  kombinasi fenotip dan perbandingan dari Penyilangan bunga Linaria marocana

Aabb (merah) dengan AaBB (ungu) adalah:

A. Ungu : Merah : Putih = 1 : 2 : 1

B. Ungu : Merah : Putih = 2: 1 : 1

C. Ungu : Putih = 3 : 1

D. Ungu : merah = 3 : 1

E. Ungu : Merah : Putih = 1 : 1 : 2

  penyelesaian

Penyilangan bunga Linaria marocana Aabb (merah) dengan AaBB (ungu)

Gamet dari bunga Linaria marocana Aabb (merah) adalah Ab,ab

Dan bunga Linaria marocana  AaBB (ungu) adalah AB,aB

Selesaikan dengan papan catur

Ab ab

AB AABb  ( ungu) AaBb ( ungu)

aB AaBb  ( ungu) aaBb ( putih)

 Jadi rasio fenotip ungu: putih adalah: 3 : 1

Ketika bunga Linaria maroccana merah disilangkan dengan yang putih,

semua keturunan pertamanya (F1) berwarna ungu. Hal tersebut merupakan

sesuatu yang tidak biasa karena warna ungu merupakan fenotipe baru. Dari hasil

F1 sulit ditentukan genotipe yang dominan. Jika sesama F1 disilangkan dihasilkan

keturunan kedua (F2) dengan perbandingan ungu:merah:putih=9:3:4, suatu

perbandingan yang tidak biasa dalam hukum Mendel. Namun kita dapat menduga

Page 6: makalah kriptomeri

bahwa persilangan tersebut adalah dihibrida. Fenotipe ungu yang berjumlah 9

menunjukkan bahwa fenotipe ungu muncul karena adanya dua faktor dominan

yang hadir bersama. Jadi, fenotipe ungu merupakan fenotipe tersembunyi yang

akan muncul jika ada dua faktor dominan hadir bersama. Fenotipe putih

berjumlah 4 menunjukkan bahwa fenotipe putih muncul karena adanya faktor

dominan , sebab jika putih adalah resesif, perbandingannya pasti 1.

Karena adanya faktor tersembunyi itulah maka peristiwa ini disebut sebagai

kriptomeri, kriptos=tersembunyi. Penelitian terhadap sitoplasma sel menunjukkan

bahwa:

Bunga merah memiliki sitoplasma sel yang bersifat asam, dan warna merah

disebabkan karena pigmen antosianin. Bunga putih memiliki sitoplasma sel yang

bersifat basa tanpa antosianin. Antosianin dominan terhadap tanpa antosianin,

sedangkan basa dominan terhadap asam. Pigmen antosianin di lingkungan

sitoplasma sel yang asam menghasilkan warna merah, sedangkan di lingkungan

sitoplasma sel yang basa, menghasilkan warna ungu. Jadi, fenotipe tersembunyi

(warna ungu) muncul apabila dua faktor dominan bertemu. Terbukti, jika

antosianin hadir dalam sel yang basa, maka warna yaang muncul adalah ungu.

Page 7: makalah kriptomeri

DAFTAR PUSTAKA

Suryo, 1992. Genetika. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Yatim, W., 1996. Genetika. Tarsito, Bandung.

Mukherjee, D.P., and Banerjee, G.C., 1980. Genetics and Breeding of Farm

Animals. Oxford & IBH Publishing Co., Calcutta, Bombay, New Delhi.