makalah komunikasi akbid ykn cabang raha

12
BAB II PEMBAHASAN A.ISI Pengertian, Tujuan, dan Kegiatan Posyandu Menurut data saat ini terdapat ribuan Posyandu yang hilang, baik dalam arti kegiatan, eksistensi, maupun secara fisik. Sementara jumlah kader yang aktif juga semakin menurun, sehingga dikawatirkan secara signifikan dapat menurunkan jangkauan pelayanan kesehatan kita. Sebagaimana kita ketahui, Posyandu merupakan perpanjangan tangan Puskesmas yang memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu. Kegiatan posyandu dilakukan oleh dan untuk masyarakat. Posyandu sebagai wadah peran serta masyarakat, yang menyelenggarakan system pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan kualitas manusia, secara empirik telah dapat memeratakan pelayanan bidang kesehatan. Kegiatan tersebut meliputi pelayanan imunisasi, pendidikan gizi masyarakat serta pelayanan kesehatan ibu dan anak (Departemen Kesehatan, 1999). Menurut Effendy (1998), Posyandu merupakan forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat , dari oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan tehnis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian norma keluarga kecil bahagia sejahtera Tujuan Posyandu Tujuan pokok dari Posyandu menurut Effendy (1998), antara lain untuk : 1. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak, 2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak, 3. penerimaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera, 1. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan–kegiatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat, pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan geografi,

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 06-Jul-2015

180 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah komunikasi AKBID YKN CABANG RAHA

BAB II PEMBAHASAN

A.ISI

Pengertian, Tujuan, dan Kegiatan Posyandu

Menurut data saat ini terdapat ribuan Posy andu y ang hilang, baik dalam arti kegiatan, eksistensi,

maupun secara fisik. Sementara jumlah kader y ang aktif juga semakin menurun, sehingga

dikawatirkan secara signifikan dapat menurunkan jangkauan pelay anan kesehatan kita.

Sebagaimana kita ketahui, Posyandu merupakan perpanjangan tangan Puskesmas y ang memberikan

pelay anan dan pemantauan kesehatan y ang dilaksanakan secara terpadu. Kegiatan posy andu

dilakukan oleh dan untuk masy arakat. Posy andu sebagai wadah peran serta masy arakat, y ang

meny elenggarakan system pelay anan pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan kualitas manusia,

secara empirik telah dapat memeratakan pelay anan bidang kesehatan. Kegiatan tersebut meliputi

pelay anan imunisasi, pendidikan gizi masy arakat serta pelay anan kesehatan ibu dan anak

(Departemen Kesehatan, 1999).

Menurut Effendy (1998), Posy andu merupakan forum komunikasi, alih teknologi dan

pelay anan kesehatan masy arakat, dari oleh dan untuk masy arakat y ang mempuny ai nilai strategis

untuk pengembangan sumber day a manusia sejak dini. Posy andu adalah pusat pelay anan keluarga

berencana dan kesehatan y ang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masy arakat dengan

dukungan tehnis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian norma keluarga kecil bahagia

sejahtera

T ujuan Posy andu

Tujuan pokok dari Posy andu menurut Effendy (1998), antara lain untuk :

1. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak, 2. Meningkatkan pelay anan kesehatan ibu dan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak, 3. penerimaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera,

1. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan

kegiatan–kegiatan lain y ang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat, pendekatan

dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan

cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan geografi,

Page 2: Makalah komunikasi AKBID YKN CABANG RAHA

2. Meningkatkan dan pembinaaan peran serta masyarakat dalam rangka alih tehnologi untuk

swakelola usaha–usaha kesehatan masyarakat

KegiatanPosy andu

Terdapat berbagai jenis kegiatan y ang dilakukan pada Posy andu antara lain meliputi 5 kegiatan

posy andu dan 7 kegiatan posy andu (sapta krida posy andu):

Lim a kegiatan posy andu antara lain :

1. Kesehatan ibu anak,

2. Keluarga berencana,

3. Imunisasi,

4. Peningkatan gizi,

5. Penanggulangan diare;

T ujuh kegiatan Posy andu (sapta krida posy andu) m eliputi:

1. Kesehatan ibu anak,

2. Keluarga berencana,

3. Imunisasi,

4. Peningkatan gizi,

5. Penanggulangan diare,

6. Sanitasi dasar,

7 . Peny ediaan obat esensial;

Page 3: Makalah komunikasi AKBID YKN CABANG RAHA

Pentingny a Posy andu

Sedangkan jenis pelay anan y ang diberikan antara lain :

1. Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita,

2. Penimbangan bulanan,

3. Pemberian makanan tambahan,

4. imunisasai bagi bay i 0-11 bulan,

5. Pemberian oralit untuk penanggulangan diare,

6. Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama;

Beberapa kegiatan pada pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu meny usui dan pasangan usia subur

antara lain :

1. Pemeriksaan kesehatan umum

2. Pemeriksaan kehamilan dan nifas

3. Pelay anan peningkatan gizi melalui pemberian v itamin dan pil penambah darah

4. Imunisasi tetanus toxoid untuk ibu hamil

5. Peny uluhan kesehatan dan keluarga berencana

Page 4: Makalah komunikasi AKBID YKN CABANG RAHA

6. Pemberian oralit pada ibu y ang terkena diare

7 . Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama

8. Pertolongan pertama pada kecelakaan

Prinsip dasar pelay anan Posy andu antara lain ;

1. Pos pelay anan terpadu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat perpaduan antara

pelay anan profesional

2. Adany a kerjasama lintas program yang baik kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, gizi,

imunisasai, penanggulangan diare maupun lintas sektoral seperti: departemen kesehatan,

bantuan desa dan badan koordinasi keluarga berencana nasional

3. Kelembagaan masyarakat pos desa, kelompok timbang/pos timbang, pos imunisasai, pos

kesehatan

4. Mempuny ai sasaran penduduk y ang sama bayi umur 0 -1 tahun, anak balita umur 1 -4 tahun,

ibu hamil, pasangan usia subur

5. Pendekatan y ang digunakan adalah pengembangan dan pembangunan kesehatan masyarakat

desa dan primary health care .

Sistem KerjaPosy andu

Menurut Muninjay a (1999), sistem kerja Posy andu merupakan rangkaian kegiatan y ang meliputi

input, proses dan output.

Input adalah ketersedianya sumber day a y ang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan posy andu,

y ang meliputi antara lain:

1. Sarana fisik atau kelengkapan seperti bangunan, meja kursi, perlengkapan penimbangan, perlengkapan pecatatan dan pelaporan, perlengkapan penyuluhan dan perlengkapan pelay anan,

2. Sumber day a manusia y ang ada seperti kader, petugas kesehatan dan aparat desa atau

kecamatan y ang ikut berperan dalam kelangsungan program,

3. Ketersedianya dana, sebagai penunjang kegiatan y ang berasal dari pemerintah maupun swaday a masyarakat,

4. Peny elenggaraan kegiatan posyandu dan bagaimana cara persiapan serta mekanisme pelay anannya.

Proses, dalam sistem pelay anan Posy andu antara lain meliputi:

Page 5: Makalah komunikasi AKBID YKN CABANG RAHA

1. Pengorganisasian posyandu mencakup adanya struktur organisasi, y aitu adanya perencanaan

kegiatan mulai persiapan, monitoring oleh petugas sampai evaluasi proses dan hasil kegiatan.

Adany a kejelasan tugas dan alur kerja yang jelas serta dipahami oleh kader posyandu,

2. Pelaksanaan kegiatan posyandu yang mencakup pendaftaran, penimbangan, pencatatan

peny uluhan, pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Program pokok y ang minimal

harus dilaksanakan meliputi lima pelayanan yaitu kesehatan ibu dan anak, gizi, keluarga

berencana, penanggulangan diare dan imunisasi

3. Pembinaan dan pemantauan petugas yang mencakup adanya rencana kegiatan pembinaan

dan pemantauan y ang jelas dan tertulis, ada jadwal y ang terencana dengan baik, siapa yang

menjadi sasaran, cara pembinaan, pemantauan dan pemecahan masalah,

4. Pelaksanaan kunjungan rumah oleh kader untuk membina kese hatan dan gizi masy arakat

terutama pada keluarga sasaran. Proses pelaksanaan kunjungan harus direncanakan siapa

sasaran, kapan dilaksanakan, siapa y ang melaksanakan dan hasil dicatat dalam kegiatan

kader

5. Pelaksanaan evaluasi program dilaksanakan setiap bulan. Di tingkat posy andu dilaksanakan

setelah selesai kegiatan pelayanan yang melibatkan kader, aparat desa, pembinaan

kesejahteraan keluarga dan petugas pembina. Sedangkan di tingkat kecamatan dilaksanakan

melalui pertemuan lintas sektor di kecamatan lain y ang berkaitan dengan kesehatan dan

perbaikan gizi serta keluarga berencana

6. Umpan balik tentang hasil kegiatan posyandu, hasil pembinaan dan evaluasi disampaikan

melalui pertemuan rutin y ang telah direncanakan. Umpan balik berasal dari aparat desa,

tokoh masy arakat dan kelompok kerja personal baik tingkat desa, kecamatan maupun

kabupaten

7 . Imbalan (reward) bagi kader, sangat bermanfaat untuk menjaga kelestarian kader dalam

melaksanakan tugasnya, dan harus dipikirkan, karena dengan imbalan tersebut diharapkan

dapat memelihara dan meningkatkan motivasi kerja kader.

Output - Keluaran kegiatan posy andu berupa cakupan hasil kegiatan penimbangan, pelay anan

pemberian makanan tambahan, distribusi paket perbaikan gizi, pelay anan imunisasi, pelay anan

keluarga berencana dan peny uluhan. Sedangkan output kegiatan y ang diharapkan berupa

peningkatan status gizi, dan ibu hamil, penurunan angka kematian ibu, angka kematian bay i, berat

badan lahir rendah dan angka kesakitan.

Refference, antara lain : Depdagri. 1999. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Tentang Revitalisasi

Posy andu Muninjaya, A., A., G. 2004. Manajemen Kesehatan, EGC, Jakarta.Effendy , N. 1998. Dasar -

Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, EGC. Depkes RI. 1999. Pembangunan Kesehatan Menuju

Indonesia sehat 2010.

Incoming Search Terms:

Page 6: Makalah komunikasi AKBID YKN CABANG RAHA

makalah pusat pelay anan kesehatan ibu dan anak, kegiatan posyandu antara lain, jenis kegiatan

posy andu, pengerian tugas kader dalam pelayanan kesehatan, cara kerja posyandu,makalah

posy andu, makalah pusat kesehatan ibu dan anak, makalah tentang kader posyandu,upaya

meningkatkan cakupan posyandu, 7 kegiatan posyandu, pembangunan pelayanan

posy andu, penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan kader posyandu, Pengertian pelayanan

Pemberian kb, pengertian dan tujuan pelayanan kesehata anak, pengertian kader dalam posyandu

A. Pengertian Posyandu

Adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu juga merupakan tempat kegiatan terpadu antara program Keluarga Berencana – Kesehatan di tingkat desa.

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu

adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh

masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS. C. Jenis Posyandu Untuk meningkatkan kualitas dan kemandirian posyandu diperlukan intervensi sebagai berikut :

1. Posyandu pratama (warna merah) Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap, kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Keadaan ini dinilai ‘gawat’ sehingga intervensinya adalah pelatihan kader ulang. Artinya kader yang ada perlu ditambah dan dilakukan pelatihan dasar lagi.

2. Posyandu madya (warna kuning) Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi, dan Imunisasi) masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian posyandu sudah baik tetapi masih rendah cakupannya. Intervensi untuk posyandu madya ada 2 yaitu :

a. Pelatihan Toma dengan modul eskalasi posyandu yang sekarang sudah dilengkapi dengan metoda simulasi.

Page 7: Makalah komunikasi AKBID YKN CABANG RAHA

b. Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk menentukan masalah dan mencari penyelesaiannya, termasuk menentukan program tambahan yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

3. Posyandu purnama (warna hijau) Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana Sehat yang masih sederhana. Intervensi pada posyandu di tingkat ini adalah :

a. Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk mengarahkan masyarakat menetukan sendiri pengembangan program di posyandu

b. Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh Dana Sehat yang kuat dengan cakupan anggota minimal 50% KK atau lebih.

4. Posyandu mandiri (warna biru) Adalah posyandu yang telah melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun dengan jumlah kader 5 orang atau lebih dimana cakupan ke-5 kegiatan utamanya lebih dari 50% dan dapat melaksanakan sumber dana dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat. Intervensinya dilakukan pembinaan program dana sehat, memperbanyak program tambahan sesuai dengan masalah dan pendekatan PKMD.

B. Bentuk kegiatan Posyandu Beberapa kegiatan diposyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan Posyandu (Panca Krida Posyandu), antara lain:

1) Kesehatan Ibu dan Anak

Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak balita dan anak prasekolah

Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena kekurangan protein dan kalori,

serta bila ada pemberian makanan tambahan vitamin dan mineral

Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimilasinya

Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA.

2) Keluarga Berencana

Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian khusus kepada mereka yang

dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi

Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya

3) Immunisasi

Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3x, polio 3x, dan campak 1x pada bayi.

4) Peningkatan gizi

Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat

Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori cukup kepada anak-anak dibawah

umur 5 tahun dan kepada ibu yang menyusui

Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun

5) Penanggulangan Diare

Lima kegiatan Posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh kegiatan Posyandu (Sapta Krida Posyandu), yaitu:

1. Kesehatan Ibu dan Anak

Page 8: Makalah komunikasi AKBID YKN CABANG RAHA

2. Keluarga Berencana

3. Immunisasi

4. Peningkatan gizi

5. Penanggulangan Diare

6. Sanitasi dasar. Cara-cara pengadaan air bersih, pembuangan kotoran dan air limbah yang benar,

pengolahan makanan dan minuman

7. Penyediaan Obat essensial.

C. Pembentukan Posyandu

Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti:

1) Pos penimbangan balita

2) Pos immunisasi 3) Pos keluarga berencana desa

4) Pos kesehatan

5) Pos lainnya yang dibentuk baru.

D. Alasan Pendirian Posyandu

Posyandu didirikan karena mempunyai beberapa alasan sebagai berikut: 1) Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatn khususnya dalam upaya pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus

dengan pelayanan KB.

2) Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat, sehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat

terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana (Effendi, 1998).

E. Penyelenggara Posyandu

1) Pelaksana kegiatan, adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader kesehatan setempat dibawah bimbingan Puskesmas

2) Pengelola posyandu, adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari keder PKK, tokoh masyarakat

formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut (Effendi, 1998).

F. Lokasi / Letak Posyandu

Syarat lokasi/letak yang harus dipenuhi meliputi: 1) Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat

2) Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri

3) Dapat merupakan lokal tersendiri 4) Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk, balai rakyat, pos RT/RW atau pos lainnya.

G. Pelayanan Kesehatan Di Posyandu Adapun pelayanan kesehatan yang dijalankan oleh posyandu meliputi:

1) Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita

a) Penimbangan bulanan

b) Pemberian tambahan makanan bagi yang berat badannya kurang

c) Immunisasi bayi 3-14 bulan

d) Pemberian orlit untuk menanggiulangi diare

e) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama

2) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur

a) Pemeriksaan kesehatan umum

b) Pemeriksaan kehamilan dan nifas

c) Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan tablet besi

d) Immunisasi TT untuk ibu hamil

e) Penyuluhan kesehatan dan KB

f) Pemberian alat kontrasespsi KB

g) Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare

h) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama

i) Pertolongan pertama pada kecelakaan (Effendi, 1998).Dalam pelaksanaan tugasnya kader pada posyandu

selalu didampingi oleh tim dari Puskesmas, seperti pada pelaksanaan pada meja IV, apabila kader menemui

Page 9: Makalah komunikasi AKBID YKN CABANG RAHA

masalah kesehatan, kader harus berkonsultasi pada petugas kesehatan yang ada, masalah tersebut dapat

berupa:

a) Balita yang berat badanya tidak naik tiga kali berturut-turut.

b) Balita yang berat badanya di bawah garis merah.

c) Balita yang sakit; batuk, sukar bernafas, demam dan sakit telinga.

d) Balita yang mencret.

e) Anak yang menderita buta senja atau mata keruh.

f) Balita dengan penyimpangan tumbuh kembang atau perkembangan terlambat.

g) Ibu yang pucat, sesak nafas, bengkak kaki terutama ibu hamil.

h) Ibu hamil yang menderita perdarahan, pusing kepala yang terus menerus (Depkes RI-Unicef, 2000).

Bentuk kegiatan lain yang masih dilokasi Posyandu berupa;

1) Mencatat hasil kegiatan UPGK dalam regester balita sampai terbentuknya balok SKDN.

2) Membahas bersama - sama kegiatan lain atas saran petugas. 3) Menetapkan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan seperti penyuluhan.

Sedangkan bentuk kegiatan yang dilakukan diluar posyandu berupa:

1) Melaksanakan kunjungan rumah. 2) Menggerakkan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta dalam kegiatan UPGK.

3) Memanfaatkan pekarangan untuk peningkatan gizi keluarga.

4) Membantu petugas dalam pendaftaran, penyuluhan, dan peragaan ketrampilan (Depkes RI-Unicef, 2000).

Apabila kader menjumpai kesulitan dalam menjalankan tugasnya dalam posyandu, maka mereka dapat menghubungi

orang-orang berikut sebagai upaya untuk mencari jalan keluar:

a) Bidan desa.

b) Kepala Desa.

c) Tokoh masyarakat / tokoh agama.

d) Petugas LKMD, RT, RW.

e) Tim Penggerak PKK.

f) Petugas PLKB.

g) Petugas pertanian ( PPL ).

h) Tutor dari P dan K.

H. Dukungan Dari Puskesmas/ Petugas Kesehatan Memberikan pelatihan kepada kader yang terdiri dari:

1) Aspek komunikasi.

2) Tehnik berpidato. 3) Kepemimpinan yang mendukung Posyandu.

4) Proses pengembangan.

5) Tehnik pergerakan peranserta masyarakat. 6) Memberikan pembinaan pada kader setelah kegiatan Posyandu berupa:

Cara melakukan pendataan / pencatatan.

Cara meningkatkan kemampuan kader dalam menyampaikan pesan kesehatan pada masyarakat.

7) Memotivasi untuk meningkatkan keaktifan kader dalam kegiatan Posyandu.

I. Dukungan dari Masyarakat / LKMD LKMD mempunyai peranan besar dalam upaya peningkatan tarap kesehatan masyarakat di desa / kelurahan. Dalam hal

ini termasuk upaya penurunan angka kematian bayi, anak balita, ibu hamil dan angka kelahiran, khususnya yang

diupayakan melalui posyandu dengan kegiatanya. Perananan LKMD dalam pembentukan Posyandu;

1. Mengusulkan, mendorong dan membantu kepala desa / kelurahan untuk membentuk posyandu di

wilayahnya.

2. Memberi tahu masyarakat tentang pentingnya posyandu serta cara pembentukannya.

3. Membantu secara aktif pelaksanaan pengumpulan data dan musyawarah masyarakat dalam rangka

membentuk Posyandu, penentuan lokasi, jadwal, pemilihan kader dan lain-lainnya.

Page 10: Makalah komunikasi AKBID YKN CABANG RAHA

Peranan LKMD dalam pelaksanaan Posyandu:

1. Mengingatkan mendorong dan memberi semangat agar kader selalu melaksanakan tugasnya di Posyandu

dengan baik.

2. Mengingatkan ibu hamil, ibu yang mempunyai bayi dan anak balita serta ibu usia subur agar datang ke

Posyandu sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Peranan LKMD dalam pembinaan Posyandu.

1. Mengamati apakah penyelenggaraan Posyandu telah dilakukan secara teratur setiap bulan, sesuai jadwal

yang telah disepakati.

2. Mengamati apakah Posyandu telah melaksanakan pelayanan secara lengkap (KIA, KB, Gizi, Immunisasi

dan penanggulangan diare).

3. Memberikan saran-saran kepada kepala desa / kelurahan dan kader agar Posyandu dapat berfungsi secara

optimal ( agar buka teratur sesuai jadwal, melakukan pelayanan secara lengkap dan dikunjungi ibu hamil,

ibu dan anak balita serta ibu usia subur).

4. Bila dipandang perlu, membantu mencarikan jalan agar Posyandu dapat melakukan pemberian makanan

tambahan kepada bayi dan anak balita secara swadaya.

5. Mengingatkan kader untuk melakukan penyuluhan di rumah-rumah ibu (kunjungan rumah) dengan bahan

penyuluhan yang tersedia.

6. Mencarikan jalan dan memberi saran-saran agar kader dapat bertahan melaksanakan tugas dan perannya

(tidak drop out). Misalnya dengan pemberian penghargaan, mengupayakan alat tulis atau bantuan lainya.

7. Membahas bersama kepala desa / kelurahan dan tim pembina LKMD Kecamatan cara-cara pemecahan

masalah yang dihadapi Posyandu.

8. Agar pembinaan Posyandu dan pembinaan kader dilakukan oleh LKMD ini dapat dilaksanakan dengan baik,

maka cara dan pesan-pesan penyuluhan yang berkaitan dengan promosi Posyandu juga perlu dipahami

oleh LKMD.

Manfaaat Posyandu Bagi Masyarakat Posyandu yang sudah ada dimasyarakat saat ini sangat berperan dalam

mendukung pencapaian pembangunan kesehatan ibu dan anak. Dengan program

Posyandu Balita di masing-masing RW di kelurahan Bandungrejosari yang selama ini

berjalan dengan baik dan rutin dilakukan satu kali dalam satu bulan dan pembinaan

yang dilakukan oleh Puskesmas secara bergantian di masing-masing Posyandu yang

sudah tersebar di masing-masing RW tersebut sangat membantu masyarakat utamanya

kesehatan ibu dan anak..

Ada lima program prioritas yang dilakukan oleh Posyandu yaitu : KB, KIA, gizi,

imunisasi, dan penanggulangan diare. Dengan program tersebut terbukti dapat

menurunkan angka kematian bayi dan balita. Partisipasi masyarakat dalam mendukung

terlaksananya Posyandu Balita ini sangat penting, tanpa keikutsertaan mereka ke

Posyandu maka program ini tidak akan dapat berjalan dengan baik. Dengan keaktifan

mereka untuk datang dan memanfaatkan pelayanan kesehatan di posyandu dapat

mencegah dan mendeteksi sedini mungkin gangguan dan hambatan pertumbuhan pada

balita.

Page 11: Makalah komunikasi AKBID YKN CABANG RAHA

Keaktifan ibu balita dalam kegiatan posyandu merupakan salah satu faktor

pendukung yang sangat diperlukan untuk pemantauan pertumbuhan anaknya. Sikap ibu

balita untuk menyadari bahwa posyandu merupakan hal yang utama untuk menigkatkan

derajat kesehatan ibu balita, hal ini dapat menimbulkan perilaku positif ibu balita

tentang posyandu. Sikap ibu balita yang positif akan mempengaruhi perubahan perilaku

yang positif. Dengan didasari pengetahuan yang baik dan sikap positif terhadap

posyandu, maka Ibu akan senantiasa berupaya datang ke posyandu untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan yang sangat berguna bagi anak-anak mereka, dan tentunya bagi

ibu itu sendiri.

Banyak program dan fasilitas yang disediakan pemerintah akan menjadi sia-sia

jika ibu dan balita tidak datang ke posyandu. Misalnya, pemberian imunisasi. 1 botol

vaksin (DPT/HB, Campak) rata-rata untuk dipakai 10 sasaran (10 dosis), 1 vaksin BCG

untuk > 60 dosis/sasaran. Jika sasaran yang diimunisasi sangat sedikit, misalnya yang

diimunisasi BCG hanya 5 bayi, DPT/HB 3 bayi, maka indeks pemakaian vaksin juga

sangat kecil. Sedangkan vaksin yang sudah dibuka (walaupun dipakai sedikit) tidak bisa

digunakan lagi untuk hari berikutnya, dan harus dimusnahkan.

Salah satu faktor yang juga terkait kurangnya pemanfaatan posyandu adalah masalah

gizi balita. Permasalahan gizi buruk anak balita, kekurangan gizi, busung lapar, dan

masalah kesehatan lainnya menyangkut kesehatan ibu dan anak akan mudah dihindari

melalui kegiatan posyandu, sehingga posyandu sebagai layanan kesehatan yang sangat

dekat pada masyarakat sangat berperan penting dalam deteksi dini masalah gizi.

Deteksi dini balita gizi buruk adalah kegiatan penentuan status gizi balita melalui KMS

(yaitu dari berat badan menurut umur) dan tanda-tanda klinis pada balita yang

dilakukan oleh orang tua. Dengan melakukan penimbangan setiap bulan di posyandu

maka status gizi dan jalur pertumbuhan anak dapat selalu terpantau, sehingga bila

ditemukan kelainan dalam grafik pertumbuhan akan segera terdetesi dan akan mudah

untuk melakukan perbaikan status gizi anak. Deteksi dini ini juga perlu diimbangi

dengan penyuluhan serta pemberian makanan tambahan.

Apa saja Manfaat POSYANDU bagi masyarakat ?

1. Pertumbahan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang/gizi buruk.

2. Bayi dan anak balita mendapat Kapsul Vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus.

3. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.

4. Ibu hamil terpantau berat badannya dan memperoleh Tablet Tambah Darah serja

imunisasi Tetanus Toxoid.

5. Ibu nifas memperoleh Kapsul Vitamin A dan Tablet Tambah Darah.

6. Stimulasi tumbuh kembang balita dengan fasilitas alat permainan edukatif di

posyandu, dan mendeteksi dini tumbuh kembang

7. Anak belajar bersosialisasi dengan sesame balita dan orang tua.

8. Memperoleh penyuluhan kesehatan tentang kesehatan ibu dan anak.

9. Apabila terdapat kelainan pada anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui akan

dirujuk ke Puskesmas

Page 12: Makalah komunikasi AKBID YKN CABANG RAHA

10. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak batita.

Banyak manfaat posyandu yang bisa diperoleh ibu dan balita. Semua fasilitas

tersebut