makalah kmc.doc

35
TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN LANJUT MATERNITAS DAN ANAK OLEH ` KELOMPOK 2 1. Joanggi Wiriatarina Harianto 131314153006 2. Nunung Ernawati 131314153015 3. Ninda Ayu Prabasari P 131314153022 4. Eka Santi 131314153031 5. Binar Wahyuning Widi 131314153038

Upload: tix-ummuzahro

Post on 05-Jan-2016

209 views

Category:

Documents


43 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah KMC.doc

TUGAS MATA KULIAH

KEPERAWATAN LANJUT MATERNITAS DAN ANAK

OLEH

` KELOMPOK 2

1. Joanggi Wiriatarina Harianto 1313141530062. Nunung Ernawati 1313141530153. Ninda Ayu Prabasari P 1313141530224. Eka Santi 1313141530315. Binar Wahyuning Widi 131314153038

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

Page 2: Makalah KMC.doc

ii

2014

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Tujuan .............................................................................................. 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 3

2.1 Konsep Kanguru Mother Care (KMC) Atau

Perawatan Metode Kanguru .......................................................... 3

2.1.1 Pengertian ……….................................................................. 3

2.1.2 Mekanisme Kerja Perawatan Metode Kanguru ......................... 4

2.1.3 Metode dan Waktu Pelaksanaan Tahapan Penggunaan

Metode Kangguru …….................................................................. 5

2.1.4 Keuntungan yang di dapat dari Metode Kangguru bagi

Perawatan bayi ............................................................................. 6

2.1.5 Kriteria Bayi untuk Metode Kangguru …………………………. 7

2.2 Konsep Berat Badan Lahir Rendah …………………………………7

2.2.1 Pengertian ......................................................................................... 7

2.2.2 Klasifikasi ................................................................................. 8

2.2.3 Etiologi ………………..................................................................... 11

2.2.4 Manifestasi Klinis ……………………….......................................... 11

2.2.5 Pemeriksaan Diagnostik .................................................................... 12

2.2.6 Penatalaksanaan Medis ..................................................................... 13

2.2.7 Prognosis BBLR ................................................................................ 13

2.2.8 Komplikasi ........................................................................................ 13

Page 3: Makalah KMC.doc

iii

BAB 3 KAJIAN RISET PERAWATAN METODE KANGGURU

PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN BBLR

..................... 15

BAB 4 IMPLIKASI KEPERAWATAN KMC

(Kanggoro Mother Care) ………………………..………………….… 17

BAB 5 PENUTUP …………………………………..…………..……… 19

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 20

ii

iii

Page 4: Makalah KMC.doc

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap tahun di dunia diperkirakan lahir sekitar 20 juta bayi berat lahir

rendah (BBLR). Kelahiran BBLR sebagian disebabkan oleh lahir sebelum

waktunya (premature), dan sebagian oleh karena mengalami gangguan

pertumbuhan selama masih dalam dalam kandungan. Di negara berkembang,

BBLR banyak dikaitkan dengan tingkat kemiskinan. BBLR merupakan

penyumbang utama angka kematian pada neonates. Menurut perkiraan World

Health Organization (WHO), terdapat 5 juta kematian neonates setiap tahun

dengan angka mortalitas neonates (kematian dalam 28 hari pertama

kehidupan) adalah 34 per 1000 kelahiran hidup, dan 98% kematian tersebut

berasal dari negara berkembang. Secara khusus angka kematian neonatus di

Asia Tenggara adalah 39 per 1000 kelahiran hidup. Di Indonesia saja, menurut

Survey Ekonomi Nasional (Susenas) 2005, kematian neonatus yang

disebabkan oleh BBLR saja sebesar 38,85%.

Perawatan BBLR merupakan hal yang kompleks dan membutuhkan

infrastruktur yang mahal serta staf yang memiliki keahlian tinggi sehingga

seringkali menjadi pengalaman yang sangat menggangu bagi keluarga. Oleh

karena itu, perawatan terhadap bayi tersebut menjadi beban sosial dan

kesehatan di negara manapun. Analisis terkini menunjukkan bahwa sekitar 3

juta kematian bayi baru lahir (BBL) dapat dicegah per tahun menggunakan

intervensi yang tidak mahal dan tepat guna. Salah satu intervensi tersebut

adalah Perawatan metode kanguru (PMK).

Perawatan dengan metode kanguru merupakan cara yang efektif untuk

memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu kehangatan, air susu

ibu, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang.

Metode ini merupakan salah satu teknologi tepat guna yang sederhana, murah

dan sangat dianjurkan untuk perawatan BBLR. Metode kanguru tidak hanya

sekedar menggantikan peran inkubator, namun juga memberikan berbagai

keuntungan yang tidap dapat diberikan inkubator. Dibandingkan dengan

1

Page 5: Makalah KMC.doc

2

perawatan konvensional, PMK terbukti dapat menurunkan kejadian infeksi,

penyakit berat, masalh menyusui dan ketidakpuasan ibu, serta meningkatkan

hubungan antara ibu dan bayi.

1.2 Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk meningkatkan asuhan keperawatan ibu dan

anak khususnya melalui intervensi Kangoro Mother Care (KMC) Atau

Perawatan Metode Kanguru pada bayi baru lahir rendah (BBLR).

Page 6: Makalah KMC.doc

3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kanguru Mother Care (Kmc) Atau Perawatan Metode Kanguru

2.1.1 Pengertian

Kangaroo mother care (KMC), defined as skin-to-skin contact between a

mother and her newborn, frequent and exclusive or nearly exclusive

breastfeeding, and early discharge from hospital, has been proposed as an

alternative to conventional neonatal care for low birthweight (LBW) infants

(Conde-Agudello et all, 2000). Metode kangguru adalah sebuah metode

perawatan bayi baru lahir dengan cara meletakkan bayi didada ibu ( skin to skin )

untuk menyalurkan kehangatan pada si bayi. Tujuannya kontak kulit ke kulit

antara ibu dan bayi dapat menurunkan hilangnya panas melalui konduksi dan

radiasi serta bertujuan untuk mempertahankan neutral thermal environment/NTE,

yaitu kisaran suhu lingkungan sehingga bayi dapat mempertahankan suhu

tubuhnya tetap normal dengan metabolisme basal minimum dan kebutuhan

oksigen terkecil. Metoda ini dapat juga dilakukan untuk bayi sehat. Sehingga

dengan kontak langsung kulit ibu bayi ini kebutuhan dasar dari bayi berupa

kehangatan, ASI, kasih sayang dan perlindungan bisa dipenuhi.

Dalam metode ini, kontak kulit antara ibu dan bayi yang berlangsung sejak

dini secara terus menerus dan berkesinambungan kalau mungkin selama 24 jam.

Bayi diletakkan diantara kedua payudara ibu dengan posisi tegak/vertikal saat ibu

berdiri dan duduk atau tengkurap/miring saat ibu berbaring/tidur. Bayi

mengenakan penutup kepala, baju ibu berfungsi sebagai penutup badan bayi.

Untuk nutrisi Kanguru lebih didasarkan pada pemberian ASI eksklusif. Pemberian

susu tambahan dimungkinkan apabila pertambahan berat badanya 20 gram/hari.

ASI eksklusif memang menjadi harapan tetapi bukan merupakan keharusan dalam

metode Kanguru.

Bayi dipulangkan setelah berhasil melakukan penyesuaian terhadap

metode Kanguru (beberapa jam atau beberapa hari) tanpa memandang berat lahir

maupun usia kehamilannya. Bayi dan ibu bisa pulang lebih awal dalam posisi ini.

Dukungan terhadap ibu yang menggunakan metode Kanguru sangat diperlukan.

3

Page 7: Makalah KMC.doc

4

Paling tidak berasal dari keluarga terdekat seperti ibu, suami dan mertua. Selama

dalam perawatan, dukungan dari staf perawatan sangat diperlukan agar ibu dan

keluarga mau dan menerima metode ini.

Lamanya bayi dalam posisi Kanguru kalau mungkin 24 jam terus menerus.

Kalau ibu tidak sempat bisa fungsinya sementara diganti oleh keluarga lain. Bayi

yang dirawat di NICU mengingat keadaan bayi, maka metode Kanguru dilakukan

secara bertahap, paling tidak selama 1 jam (agar tidak mengganggu waktu

istirahatnya bayi) sebelum terus menerus selama 24 jam.

Metode ini dihentikan penggunaannya apabila bayi sudah tidak menghendaki lagi

yaitu umur kehamilannya sekitar 37 minggu atau berat badannya 2500 gram. Pada

usia tersebut biasanya bayi mulai gelisah, rewel kalau diletakkan pada posisi

Kanguru.

2.1.2 Mekanisme Kerja Perawatan Metode Kanguru

Pada dasarnya mekanisme kerja Perawatan Metode Kanguru adalah sama

seperti perawatan canggih dalam inkubator yang berfungsi sebagai termoregulator

memberikan lingkungan yang termonetral bagi setiap neonatus melalui aliran

panas konduksi dan radiasi. Lingkungan termoral adalah lingkungan suhu agar

bayi dapat mempertahankan optimal (36,5-37,5 0C) dengan mengeluarkan

energi/kalori yang minimal, terutama bagi BBLR yang persediaan atau sumber

kalorinya sangat terbatas. Pengaliran panas melalui konduksi adalah identik

kontak kulit ibu-bayi seperti dalam inkubator konduksi panas dari badan inkubator

ke kulit bayi. Pengaliran panas melalui radiasi adalah udara hangat di dalam

inkubator seperti udara hangat dalam/antara selimut/baju kanguru dan bayi. Proses

hantaran panas tersebut berlangsung terus-menerus selama dibutuhkan oleh BBLR

baik dalam inkubator maupun dalam Perawatan Metode Kanguru, oleh karena itu

Perawatan Metode Kanguru hanya dikerjakan selama dibutuhkan oleh neonatus

sampai bayi bisa mandiri tanpa harus dirawat dalam inkubator, yaitu sekitar BB

mencapai 2500 gram. Sehingga Perawatan Metode Kanguru harus terus menerus

dilakukan bergantian oleh bapak, ibu, tante dan neneknya (Usman,2001).

Page 8: Makalah KMC.doc

5

2.1.3 Metode dan Waktu Pelaksanaan Tahapan penggunaan Metode

Kanguru

Menurut Perinasia meliputi:

1. Persiapan ibu.

a. Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi dengan sabun 2-

3 kali sehari.

b. Membesihkan kuku dan tangan

c. Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai

d. Selama pelaksanaan Metode Kanguru ibu tidak memakai BH

e. Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju atau kain

f. Memakai kain baju yang dapat direnggang

2. Persiapan bayi

a. Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih dan

hangat

b. Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi dan popok selama penggunaan

metode ini.

c. Posisi bayi vertikal ditengah payudara atau sedikit ke samping kanan/kiri

sesuai dengan kenyamanan bayi serta ibu. Usahakan kulit bayi kontak

langsung dengan kulit ibunya terus menerus.

d. Saat ibu duduk atau tidur posisi bayi tetap tegak mendekap ibu

e. Setelah bayi dimasukkan ke dalam baju, ikat kain selendang di sekeliling

atau mengelilingi ibu dan bayi.

Prinsip metode ini adalah menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam

inkubator dengan meniru kanguru. Ibu bertindak seperti ibu kanguru yang

mendekap bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal

(36,50C - 37,50C). Suhu optimal ini diperoleh dengan kontak langsung kulit bayi

dengan secara terus-menerus. Bayi yang dapat bertahan dengan cara ini adalah

yang keadaan umumnya baik, suhu tubuhnya stabil (36,50C - 37,50C), dan

mampu menetek. Metode ini dihentikan jika bayi telah mencapai bobot badan

minimal 2500 g dan suhu tubuh optimal 370C, dan bayi bisa menetek kuat.

Page 9: Makalah KMC.doc

6

Pelaksanaan Metode Kanguru dapat dilakukan pada waktu:

a. Segera setelah lahir

b. Sangat awal, setelah 10-15 menit

c. Awal, setelah umur 24 jam

d. Menengah, setelah 7 hari perawatan

e. Lambat, setelah bayi bernafas sendiri tanpa O2

f. Setelah keluar dari perawatan incubator

Kriteria keberhasilan Perawatan Metode Kanguru adalah:

a. Suhu tubuh bayi stabil dan optimal (36,50C -37,50C)

b. Kenaikan berat badan stabil

c. Produksi ASI adekuat

d. Bayi tumbuh dan berkembang optimal

e. Bayi dapat menetek kuat seperti normalnya

2.1.4 Keuntungan Yang Di Dapat Dari Metode Kanguru Bagi Perawatan

Bayi

a. Meningkatkan hubungan emosi ibu – anak

b. Menstabilkan suhu tubuh , denyut jantung , dan pernafasan bayi

c. Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik

d. Mengurangi strea pada ibu dan bayi

e. Mengurangi lama menangis pada bayi

f. Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi

g. Meningkatkan produksi asi

h. Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit

i. Mempersingkat masa rawat di rumah sakit

j. Mempercepat kenaikan berat badan bayi

Umumnya berat bayi naik 30 gram/ hari, dengan perawatan metode kangguru

bisa naik sampai 50 gram/hari. Karena makanan yang masuk tidak dipakai

untuk menghangatkan tubuhnya dan bisa dipakai untuk menaikkan berat badan.

Page 10: Makalah KMC.doc

7

k. Menstabilkan denyut jantung dan pernapasan

Bayi premature suka berhenti bernafas karena otaknya belum matang, dengan

perawatan metode kangguru ini ia terstimulasi terus untuk bernapas karena

mendengar napas ibunya. Begitu juga dengan denyut jantung

l. Memperpanjang waktu tidur

Karena si bayi merasa tenang dalam dekapan ibunya, otomatis waktu tidurnya

akan lebih panjang.

m. Menciptakan suasana nyaman dan mengurangi stress pada bayi

Bayi yang diberikan perawatan metode kangguru, kadar kortisol (hormon

stress) nya lebih rendah dibanding bayi yang diletakkan di inkubator. Karena

di inkubator dia hanya sendiri sedangkan dengan perawatan metode kangguru

dia nyaman bersama ibunya seperti waktu dalam kandungan.

2.1.5 Kriteria Bayi Untuk Metode Kanguru

a. Bayi dengan berat badan ≤ 2000 g

b. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai

c. Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik

d. Perkembangan selama di inkubator baik

e. Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam

keberhasilan

2.2 Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

2.2.1 Pengertian

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat

badannya saat kelahiran kurang dari 2.500 gram (sampai dengan 2.499 gram).

(FKUI. Hal : 1051)

Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan

berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa memperhatikan usia gestasi (Wong.

Hal: 423)

Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah suatu istilah yang dipakai

bagi bayi prematur, atau low birth weight, atau sering disebut bayi dengan berat

Page 11: Makalah KMC.doc

8

badan lahir rendah. Hal ini dikarenakan tidak semua bayi lahir dengan berat badan

kurang dari 2.500 gram bukan bayi prematur (WHO. 1961)

2.2.2 Klasifikasi

BBLR dapat digolongkan sebagai berikut:

2.2.2.1 Klasifikasi berdasarkan Berat badan:

a. Bayi berat badan sangat rendah,yaitu bayi yang lahir dengan berat badan

kurang dari 1000 gram.

b. Bayi berat badan lahir sangat rendah ,yaitu bayi yang lahir dengan berat

badan kurang 1.500 gram

c. Bayi berat badan lahir cukup rendah ,yaitu bayi yang lahir dengan berat

badan 1501-2500 gram

2.2.2.2 Klasifikasi berdasarkan Umur Kehamilan:

a. Bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan belum

mencapai 37 minggu

b. Bayi cukup bulan adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 38-42

minggu.

c. Bayi lebih bulan adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan lebih dari

42 minggu

2.2.2.3 Klasifikasi berdasarkan Umur Kehamilan dan Berat Badan:

a. Bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)/small-for-gestational-age (SGA)

adalah Bayi yang lahir dengan keterlambatan pertumbuhan intra uteri

dengan berat badan terletak dibawah persentil ke-10 dalam grafik

pertumbuhan intra-uteri

b. Bayi sesuai dengan masa kehamilan (SMK)/ appropriate-for-gestational-

age (AGA) Bayi yang lahir dengan berat badan sesuai dengan berat badan

untuk masa kehamilan,yaitu berat badan terletak antara persentil ke-10 dan

ke-90 dalam grafik pertumbuhan intra –uterin

Page 12: Makalah KMC.doc

9

c. Bayi besar untuk masa kehamilan/large-for-gestational-age (LGA) Bayi

yang lahir dengan berat badan lebih untuk usia kehamilan dengan berat

badan terletak diatas persentil ke-90 dalam grafik pertumbuhan intra-uteri

Berdasarkan pengelompokan tersebut atas, BBLR dapat dikelompokkan menjadi

2 yaitu:

1. Bayi Prematur adalah bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu

dengan berat badan sama dengan atau kurang dari 2.500 gram.

a) Tanda-tanda Bayi Premature

- Panjang badan kurang dari atau sama dengan 46 cm

- Panjangnya kuku belum melewati ujung jari - Lingkar kepala kurang dari

atau sama dengan 33 cm

- Lingkar dada kurang dari atau sama dengan 30 cm

- Rambut lanugo masih banyak

- Jaringan subkutan tipis atau kurang

- Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya

- Tumit mengkilap,telapak kaki halus

- Pada wanita labia mayora belum menutupi labia minora,pada bayio -laki-

laki testis belum turun

b) Penyebab kelahiran Prematur Faktor Ibu

- Toksemia gravidarum,yaitu preeklamsi dan eklamsi

- Kelainan bentuk uterus (uterus bikornis, inkompeten serviks)

- Tumor(mioma uteri, s istoma)

- aktor janin

- Kehamilan ganda

- Hidramnion

- Ketuban pecah dini

- Infeksi (rubeolla, sifillis,toksoplasmosis

- Insufisiensi plasenta Faktor

Page 13: Makalah KMC.doc

10

2. Bayi Dismatur Dismaturitas adalah Bayi yang lahir dengan berat badan kurang

dari berat badan yang seharusnya untuk masa kehamilan.yaitu berat badan di

bawah persentil 10 pada kurva pertumbuhan intra uteri, biasa disebut dengan

bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK/AGA)

a) Tanda-tanda Bayi Dismatur

- Panjang badan lebih dari 45 cm, berat badan lebih dari 2.500 gram

- Kulit kering dan keriput

- Rambut panjang dan banyak

b) Faktor yang menyebabkan gangguan pertumbuhan intra uterin meliputi:

- Faktor Janin - Infeksi kronis - Kelalinan congenital

- Faktor plasenta - Berat plasenta kurang - Plasentitis vilus - Infark tumor

- Faktor ibu - Pre eklamsi - Hypertensi - Kelainan pembuluh darah

c) Stadium Bayi Dismatur

(1) Stadium pertama

- Bayi tampk kurus dan lebih panjang

- Kering seperti perkamen, tetapi belum terdapat noda mekonium

(2) Stadium kedua

- Bayi tampk kurus dan lebih panjang

- Kering seperti perkamen, tetapi belum terdapat noda mekonium

- Kehijauan pada kulit plasenta dan umbilikus

(3) Stadium ketiga

- Bayi tampk kurus dan lebih panjang

- Kering seperti perkamen, tetapi beklum terdapat noda mekonium

- Kehijauan pada kulit plasenta dan umbilikus

- Kulit, kuku, tali pusat berwarna kuning

d) Masalah yang dapat terjadi

- Syndrom aspirasi mekonium

- Hipoglikemia simtomatik

- Penyakit membran hialin

Page 14: Makalah KMC.doc

11

- Hiperbilirubinemi

2.2.3 Etiologi

Menurut penyebab kelahiran bayi prematur dapat dibagi:

a. Faktor ibu

1) Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan

(toksemia gravidarum, perdarahan ante partum, trauma fisik dan

psikologis, atau penyakit lain seperti : nephritis akut, diabetes mellitus,

infeksi akut) atau tindakan operatif dapat merupakan faktor etiologi

prematuritas.

2) Usia

Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia ibu dibawah 20

tahun dan pada multi gravidarum, yang jarak antar kelahirannya terlalu

dekat.

3) Keadaan sosial ekonomi

Keadaan ini sangat berperan terhadap timbulnya prematuritas. Kejadian

tertinggi terdapat pada golongan sosial ekonomi yang rendah. Hal ini

disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan pengawasan antenatal

yang kurang.

b. Faktor janin

Hidramion, kehamilan ganda, umumnya akan mengakibatkan lahir bati BBLR.

(FKUI. Hal : 1052)

2.2.4 Manifestasi Klinis

a. Gejala klinis sebelum bayi dilahirkan:

- Pada anamnesa sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematurus

dan lahir mati.

- Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan.

- Pergerakan janin yang pertama (quikening) terjadi lebih lambat, gerakan

janin lebih lambat, walaupun kehamilannya sudah agak lanjut.

- Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut seharusnya.

Page 15: Makalah KMC.doc

12

- Sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion atau bisa pula

hidramnion, hiperemesis gravidarum dan pada hamil lanjut dengan toxemia

gravidarum.

b. Setelah bayi lahir dibedakan antara bayi dengan retardasi pertumbuhan

intrauterin, bayi prematur, bayi prematur dan bayi KMK

a) Bayi prematur

- Vernik kaseosa sedikit/tidak ada

- Jaringan lemak bawah kulit sedikit

- Tulang tengkorak lunak mudah bergerak

- Menangis lemah

- Kulit tipis, merah dan stranparan

- Tonus otot hipotoni

b) Bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterin

- Tengkorak kepala keras, gerakan bayi terbatas

- Kulit tipis, kering, berlipat-lipat mudah di angkat

- Abdomen cekung atau rata

- Tali pusat tipis, lembek dan berwarna kehijauan

c) Bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterin sama dengan bayi KMK

(Mochtar, hal: 448) 

2.2.5 Pemeriksaan Diagnostik

a. Studi cairan amniotic, dilakukan selama kehamilan untuk mengkaji

maturitas janin.

b. Darah lengkap: penurunan hemoglobin/hemotrokrit (Hb/Ht) mungkin

kurang dari 10.000 /m3 dengan pertukaran ke kiri (kelebihan dini netrofil

dan pita) yang biasanya dihubungkan dengan penyakit bakteri berat.

c. Golongan darah: menyatakan potensial inkompatibilitas ABO.

d. Kalsium serum: mungkin rendah.

e. Elektrolit (Na, k, cl).

f. Penentuan RH dan contoh langsung (bila ibu Rh negatif positif) :

menentukan inkompatabilitas.

Page 16: Makalah KMC.doc

13

g. Gas darah arteri (GDA): PO2 menurun, PCO2 meningkat, asidosis,

sepsis, kesulitan nafas yang lama.

h. Laju sedimentasi elektrolit: meningkat menunjukan respon inflamasi

akut.

i. Protein C reaktif (beta globulin) ada dalam serum sesuai dengan proporsi

beratnya proses radana enfeksius.

j. Trombosit: trombositopenia dapat menyertai sepsis.

k. Test shoke aspirat lambung: menentukan ada/tidaknya surfaktan.

(Doengoes, hal : 634)

 

2.2.6 Penatalaksanaan Medis

a. Pengaturan suhu lingkungan

Terapi inkubator, dengan pengaturan suhu BB <>oC, BB 2 kg – 2,5 kg :

45 oC, suhu inkubator diturunkan 1 oC setiap minggu, sampai bayi dapat

ditempatkan pada suhu lingkungan setiap 24 – 27 oC.

b. Makanan bayi berat badan baru lahir (diet)

Umumnya arefleks menghisap belum sempurna. Kapasitas lambung masih

kecil dan daya enzim pencernaan(lipase) masih kurang. Pemberian

makanan dilakukan menggunakan pipet sedikit namun sering, perhatikan

kemungkinan terjadinya pneumonia aspirasi)

(Mochtar, 1998, hal : 449)

2.2.7 Prognosis BBLR

Kematian perinatal pada bayi BBLR 8 kali lebih besar dari bayi normal.

Prognasis akan lebih buruk bila BB makin rendah, angka kematian sering

disebabkan karena komplikasi neonatal seperti asfiksia, aspirasi, pneumonia,

perdarahan intrakranial, hipoglikemia. Bila hidup akan dijumpai kerusakan saraf,

gangguan bicara, IQ rendah.

2.2.8 Komplikasi

a. Aspirasi mekonium, yang diikuti pneumothorax, disebabkan oleh distress pada

persalinan.

Page 17: Makalah KMC.doc

14

b. Pada bayi KMK mempunyai hubungan yang tinggi yang mungkin disebabkan

hipoksia kronik di dalam uterus, pada keadaan ini harus dilakukan partial

plasma dengan segera, bila tidak akan timbul gejala kejang hipotoni.

c. Hipoglikemi, karena berkurangnya cadangan glikogen hati dan meningkat

metabolisme.

d. Aspiksia, perdarahan paru pasif, hipotermia, catat bawaan akibat kelainan

kromosom.

Page 18: Makalah KMC.doc

15

BAB 3

KAJIAN RISET PERAWATAN METODE KANGURU PADA

BAYI BARU LAHIR DENGAN BBLR

Hasil-hasil riset yang dikaji dalam makalah ini ada 7 hasil riset, dari hasil

riset tersebut mayoritas menggunakan pre eksperimen dengan teknik sampling

non randomized kontrol.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Siti Suawibah,dkk,2009, dengan judul

efektifitas metode kanguru dengan inkubator terhadap peningkatan berat badan

bayi lahir rendah, penelitian ini mempunyai tujuan menguji efektifitas metode

perawatan kanguru dengan metode konvensional perawatan incubator terhadap

peningkatan berat badan bayi baru lahir penelitian dilakukan pada 44 bayi baru

lahir rendah didapatkan hasil kategori ibu usia 20-35 tahun, usia kehamilan saat

partus 37 minggu, bayi laki lebih banyak daripada bayi perempuan. Ada

perbedaan kenaikan BB yang signifikan pada perawatan dengan metyode kanguru

hari ke lima yaitu 77.28 gr dan pd hari ke sepuluh 150.91 gr. Hasil uji analisis

independen T-Test mendapatkan hasil þ=0,001. Dapat disimpulkan bahwa metode

kanguru lebih efektif daripada metode perawatan konvensional inkubator.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Triyowati (2007),

yang menyimpulkan bahwa ada perbedaan berat badan bayi BBLR pada

kelompok (perawatan bayi lekat tinggi dibandingkan yang mendapatkan

perawatan konvensional) secara statistik bermakna þ=0,03 dengan menggunakan

T-Test

Penelitian lain oleh Ali, et all, (2009), menyimpulkan bahwa metode

kanguru dapat meningkatkan berat badan bayi. Peningkatan berat badan bayi yang

mendapatkan perlakuan dengan metode kanguru meningkat 19,3 gr perhari,

sedangkan pada bayi yang mendapatkan perlakuan dengan metode konvensional

meningkat 10,44 gr per hari.

Penelitian yang dilakukan oleh Deswita, 2010 peneliti dengan judul

pengaruh perawatan metode kanguru terhadap suhu tubuh, denyut jantung,

saturasi oksigen dan kepercayaan diri ibu dalam perawatan BBLR di RSAB

Harapan Kita dan RSUP Fatmawati. Penelitian ini menggunakan metode one

15

Page 19: Makalah KMC.doc

16

group pre test post tes design , jumlah sample yang digunakan 9 BBLR dari

RSAB Harapan Kita dan 17 BBLR dari RSUP Fatmawati, hasil penelitan

dilakuakn uji analisis bivariat dengan wilcoxon match pairt menunjukan hasil

rata-rata keseluruhan suhu tubuh bayi sebelum dilakukan perawatan metode

kanguru adalah 36,7°C dan sesudahnya 36,9°C terdapat perbedaan yang bermakna

þ value =0,000 pada α=0,05. Hasil rata-rata keseluruhan frekuensi denyut jantung

bayi sebelum perlakuan yaitu 153x/mnt dan sesudahnya 155x/mnt, hasil analisis

menunjukan perbedaan yang bermakna dengan þ value=0,006 pada α=0,05. Hasil

rata-rata saturasi oksigen bayi sebelum perlakuan yaitu 96% dan sesudah

dilakukan perawatan adalah 96 %, hasil analisis menunjukan hasil þ value = 0,00

pada α = 0,05.

Penelitian diatas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristina

yuliani, dkk, tentang efektifitas perawtan metode kanguru terhadap stabilitas

denyut jantung. Penelitian ini menggunakan metode observational analitik study

dengan pendekatan one group pre test post tes design with time series dengan

sampling purposif sampling dan jumlah sample yang digunakan sejumlah 40

BBLR. Hasil menunjukanbahwa rata-rata hasil denyut jantung sebelum perlakuan

10 % tidak stabil dan sesudah perlakuan 100% stabil, sedangkan rata-rata

140,71x/mnt. Hasil analisis dengan menggunakan T-sample pairt test dengan

α=0,05 dan hasil þ value= 0,00.

Berdasarkan hasil kajian research diatas dapat disimpulkan bahwa metode

perawatan kanguru pada BBLR lebih efektif untuk menstabilkan suhu tubuh,

saturasi oksigen, frekuensi denyut jantung dan peningkatan berat badan BBLR

dibandingkan metode perawatan yang lainnya

Page 20: Makalah KMC.doc

17

BAB 4

IMPLIKASI KEPERAWATAN KMC (Kangaroo Mother Care)

Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan kondisi yang memerlukan

penatalaksanaan yang dapat mencegah terjadinya keterlambatan pertumbuhan-

perkembangan bahkan kematian. Kondisi BBLR yang berisiko memungkinkan

banyak sekali munculnya tanda klinis yang dapat memperburuk kondisi bayi.

Penggunaan inkubator biasanya menjadi protap awal bagi bayi dengan kondisi ini,

memberikan kondisi sesuai dengan keadaan di dalam rahim dipercaya mampu

menurunkan risiko-risiko yang mungkin terjadi pada bayi. Kangaroo Mother

Care (KMC) merupakan salah satu intervensi yang bisa dilakukan untuk

melakukan perawatan pada BBLR.Metode ini awalnya diperkenalkan untuk

memberikan perawatan pada BBLR yang yang tidak bisa melakukan perawatan di

inkubator karena alasan kurangnya fasilitas bahkan karena alasan ekonomi. Dalam

perkembangaannya metode ini memiliki banyak manfaat bagi bayi bahkan orang

tua. KMC diyakini oleh para ahli memiliki kemampuan yang sangat baik untuk

pertumbuhan dan perkembangan bayi serta dapat meningkatkan kecerdasan

(Tessier, 2003). Metode ini sendiri merupakan intervensi yang bisa dilakukan oleh

ibu, ayah bahkan anggota keluarga yang lainnya dengan melakukan kontak

langsung terhadap bayi. Bayi diletakkan di dada pengasuh dan bayi akan

merasakan kehangatan baik secara fisik maupun psikologis bagi dirinya yang

diyakini dapat meningkatkan bonding attachment antara orang tua dan bayinya.

Keterlibatan ibu ataupun ayah merupakan hal juga menjadi faktor penting yang

dapat menentukan tingkat keberhasilan metode ini.

Pencapaian peran ibu menurut Ramona T. Mercer melibatkan ayah dan juga

bayi. Pencapaian ini menjadi stresor yang cukup besar bagi seorang ibu bahkan

mungkin ayah pula. Stresor yang dialami orang tua akan berubah menjadi

dukungan penting bagi bayi untuk bertumbuh dan berkembang. Beberapa jurnal

yang dikemukakan oleh kelompok menunjukkan bahwa banyak sekali manfaat

KMC terhadap bayi. Berdasarkan banyak penelitian yang mendasari tersebut

metode KMC sangat mendukung teori yang dikemukakan oleh Mercer.Salah satu

penelitian tersebut yang mengungkapkan bahwa KMC ternyata dapat

17

Page 21: Makalah KMC.doc

18

meningkatkan pengetahuan ibu(Rahmayanti, 2010), kepercayaan diri ibu dalam

melakukan perawatan pada bayi dan menunjukkan respon fisiologis yang baik

pada bayi (Deswita, 2010). Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional

sangat dibutuhkan oleh orang tua dan keluarganya untuk memberikan informasi

dan teknik yang benar dalam melakukan KMC tersebut.

Menurut Mercer perawat mempunyai peran penting dalam meningkatkan

peran ibu. Pada situasi seorang ibu yang memiliki bayi berat lahir rendah tentunya

peran perawat akan lebih meningkat lagi. Peran perawat yang diharapkan menurut

Mercer yaitu 1) membantu wanita dalam melaksanakan tugasnya dalam adaptasi

peran fungsi ibu, 2) mengidentifikasi faktor apa yang mempengaruhi peran ibu

dalam pencapaian peran fungsi ini dan kontribusi dari stress antepartum (Aligood,

2010).Beberapa penelitian yang diungkapkan di atas metode KMC ini mempunyai

kelebihan yang dapat membantu perawat untuk membantu ibu ataupun orang tua

untuk meningkatkan perannya. Manfaat yang didapatkan dari metode ini menjadi

berlipat ganda mampu untuk meningkatkan peran ibu (ayah dan keluarga) dan

pertumbuhan perkembangan bayi. KMC merupakan metode yang cukup tepat

untuk direkomendasikan sebagai metode yang wajib dilakukan bagi BBLR aterm,

BBLR dengan prematur bahkan bayi aterm dengan berat badan normal.

Page 22: Makalah KMC.doc

19

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat

badan kurang dari 2.500 gram tanpa memperhatikan usia gestasi. Perawatan pada

BBLR ini harus dilakukan dengan cara tepat dan bermanfaat bagi bayi. Untuk

inilah perlu dilakukan intervensi keperawatan yang sesuai untuk bayi yang

memiliki resiko infeksi ini. Untuk inilah diperlukan metode yang tepat dalam

melakukan perawatan pada bayi BBLR ini, metode ini dikenal dengan Kangaroo

Mother Care (KMC) atau Perawatan metode Kanguru. Metode ini dapat

meningkatkan hubungan emosi ibu – anak serta dapat mengurangi kejadian

infeksi pada bayi yang pada akhirnya dapat menurunkan kejadian kematian bayi

baru lahir.

Hal ini diperkuat melalui hasil penelitian dengan metode perawatan kanguru

pada BBLR yang menunjukkan hasil yang lebih efektif untuk menstabilkan suhu

tubuh, saturasi oksigen, frekuensi denyut jantung dan peningkatan berat badan

BBLR dibandingkan metode perawatan yang lainnya.

5.2 Saran

Hendaknya metode perawatan BBLR dilakukan melalui penerapan

Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan metode Kanguru pada bayi untuk

meningkatkan kualitas hidup bayi dan menjadikan asuhan keperawatan menjadi

lebih berkualitas.

19

Page 23: Makalah KMC.doc

20

DAFTAR PUSTAKA

Arief Manjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran edisi Ketiga, Jakarta.Media Aesculapius Jakarta.EGC

http://akperpantirapih.blogspot.com/2009/01/pengertian-metode-kanguru.html

http://www.riyawan.com/2013/05/asuhan-keperawatan-pada-bayi-dengan-bblr.html#.VFiHwxb5nUw

http://catatanbidanmaria.blogspot.com/2010/07/kanguru-mother-care-kmc-atau-perawatan.html

http://emirzanurwicaksono.blog.unissula.ac.id/2013/01/10/bayi-berat-lahir-rendah-bblr/

Riyawan.com. Kumpulan Artikel Keperawatan & Farmasi.smkmuh5babat.info, babat.web.id

Surasmi Asrining, dkk.1996. Perawatan Bayi Resiko Tinggi, Jakarta.EGC

Tessier R., Cristo M., Velez S., Giron M., Nadeau L., Calumeb Z., Ruiz-Paláez Z., Charpak N. 2003. Kangaroo Mother Care: A method for protecting high-risk low-birth-weight and premature infants against developmental delay. Infant Behavior & Development Journal Vol. 26 page 384–397