makalah kel 3 pusat pendapatan dan beban
DESCRIPTION
mata kuliah sistem pengendalian manajemenTRANSCRIPT
Sistem Pengendalian Manajemen Dra. Vince, SE. M.Si. AkTugas kelompok : 3 Dosen Pembimbing :
Pusat Tanggung Jawab
Pusat Pendapatan dan Beban
DI SUSUN OLEH :
1. ANNISA RAHMADITA 1002112246
2. LINA KHAFIZAH S. 1002120406
3. ULFAT SAKINAH 1002134537
AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS RIAU2013
Pusat Tanggung Jawab:Pusat Pendapatan dan Beban Page 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat dan karunia
Nya akhirnya penulis dapatm enyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisi tulisan mengenai Sistem Pengendalian Manajemen yang
Insyaallah nantinya dapat memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai materi
tersebut.
Dalam kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang
telah membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini terutama kepadaDra. Vince,
SE, M. Si, Ak yang telah banyak memberikan pengarahannya.
Dalam penyajiannya, makalah ini juga masih terdapat kesalahan dan
kekurangan.Untuk itu, penulis mengharapkan kritikdan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini di masa mendatang.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Pekanbaru, Maret 2013
Kelompok 3
Pusat Tanggung Jawab:Pusat Pendapatan dan Beban Page 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................ 2
DAFTAR ISI ........................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 4
B. Tujuan .......................................................................... 4
C. Manfaat ........................................................................... 4
BAB II. ISI
A. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban ……………………………………… 5
B. Karakteristik Pusat Pertanggungjawaban ............................................................ 5
C. Sifat Pusat Tanggung Jawab ............................................................ 5
D. Cara Kerja Pusat Tanggung Jawab ............................................................ 6
E. Peranan Laba ............................................................ 8
F. Jenis-jenis Pusat Tanggung Jawab ............................................................ 8
BAB III. PENUTUP
A.Kesimpulan ............................................................................. 17
B.Saran ............................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 18
Pusat Tanggung Jawab:Pusat Pendapatan dan Beban Page 3
BAB.I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada saat sekarang karakteristik organisasi mempengaruhi proses
pengendalian dengan berfokus jenis pusat tanggung jawab, teknik yang penting untuk
pengendaliannya, dan ukuran yang diperlukan untuk evaluasi kinerja para manajer yang
bertanggung jawab atas pusat-pusat tersebut.
Pada materi ini akan dijelaskan hakikat dari pusat tanggung jawab yang mana
pada umumnya dan kriteria efisiensi dan efektivitas yang relevan dalam mengukur
kinerja para manajernya, serta definisi dan dua jenis pusat tanggung jawab.
B. Tujuan
Menjelaskan bagaimana melaksanakan pengendalian finansial dan ukuran kinerja
nonfinansial.
Menjelaskan definisi dari pusat tanggung jawab: pusat pendapatan dan beban.
Menjelaskan tentang sifat pusat tanggung jawab, serta
Menjelaskan jenis-jenis pusat tanggung jawab.
C. Manfaat
a. Bagi pemateri dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pusat tanggung
jawab: pusat pendapatan dan beban.
b. Dapat mengetahui sifat dan jenis-jenis pusat tanggung jawab.
Pusat Tanggung Jawab:Pusat Pendapatan dan Beban Page 4
BAB. II
ISI
A. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban
Pusat Pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang melakukan kegiatan mengolah
input menjadi output yang diprtanggung jawabkan oleh seorang pimpinan. Dalam hal ini
organisasi merupakan kumpulan pusat pertanggungjawaban, yang terlihat pada setiap kotak
pada struktur organisasi. Tujuannya adalah memastikan bahwa individu pada semua level di
perusahaan memberikan kinerja secara memuaskan yang sejalan dengan tujuan umum
perusahaan secara keseluruhan.
Pusat pertanggung jawaban juga merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorang
manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan. Dimana, tujuannya yaitu
memastikan bahwa individu pada semua level di perusahaan memberikan kinerja secara
memuaskan yang sejalan dengan tujuan umum perusahaan secara keseluruhan.
B. Karakteristik Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban melakukan kegiatan untuk mencapai satu atau lebih tujuan
yang disebut objective. Organisasi secara keseluruhan mempunyai goal, manajer senior
menetapkan strategi untuk mencapai goal. Objective berbagai pusat pertanggungjawab dalam
suatu organisasi membantu implementasi strategi. Karena organisasi merupakan sekumpulan
pusat pertanggungjawaban, maka apabila setiap pusat pertanggungjawaban mecapai
objectivenya , maka goal organisasi akan tercapai.
Pusat pertanggungjawaban menerima input, dalam bentuk bahan baku, tenaga kerja
dan jasa. Dengan menggunakan Modal Kerja (persediaan, piutang) perlengkapan pabrik dan
asset lainnya, pusat pertanggungjawaban melakukan kegiatan untuk mengubah input menjadi
output baik dalam bentuk barang atau jasa. Pada pabrik bentuk outputnya adalah produk.
Pada unit staff, seperti Sumber daya manusia, Trasportasi, Tehnisi, akuntansi dan
administrasi, outputnya adalah jasa.
C. Sifat Pusat Tanggung Jawab
• Mewujudkan Satu atau lebih maksud (cita-cita organisasi)
• Pusat tanggung jawab bertugas untuk mengimplementasikan strategi yang telah disusun
oleh manajer senior dalam rangka mencapai cita-cita organisasi.
Pusat Tanggung Jawab:Pusat Pendapatan dan Beban Page 5
D. Cara Kerja Pusat Tanggung Jawab
Hubungan antara input dan output
Manajemen bertanggungjawab untuk mengoptimalisasi hubungan antara input dan
output. Sumber daya yang digunakan (bahan baku, tenaga kerja, jasa-jasa) diukur dari
biayanya. Sebagai contoh misalnya departemen produksi, inputnya dalam bentuk bahan baku
masih dapat dilihat pada produk jadi. Pengendalian, difokuskan pada bagaimana
memanfaatkan input minimal untuk menghasilkan output yang diinginkan yaitu sesuai
dengan ketentuan dan standar kualitas yang ditetapkan pada waktu dan kuantitas seperti yang
diinginkan. Proses dalam mengerjakannya menggunakan modal kerja kapital (persediaan,
piutang), peralatan, dan aktiva lainnya. Dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. LANGSUNG. Departemen produksi, input berupa bahan baku akan menjadi bagian fisik
dari barang jadi yang merupakan output.
2. TIDAK LANGSUNG. Departemen pemasaran, input berupa biaya periklanan ditujukan
untuk meningkatkan hasil penjualan. Namun penjualan tidak hanya dipengaruhi oleh iklan.
3. KABUR. Departemen penelitian dan pengembangan, hasil penelitian dan pengembangan
yang dilakukan pada masa sekarang barangkali tidak dapat diketahui selama beberapa
tahun.
Pada beberapa kondisi, input tidak berkaitan langsung dengan output. Misalnya biaya
promosi yang dikeluarkan untuk meningkatkan pendapatan, akan tetapi peningkatan
penjualan dipengaruhi beberapa factor selain promosi, hubungan antara peningkatan biaya
promosi dengan peningkatan pendapatan sulit dijelaskan. Pada kegiatan penelitian dan
pengembangan, hubungan antara input dan output lebih sulit lagi dijelaskan, hasil dari
kegiatan penelitian mungkin tidak nampak pada beberapa tahun dan jumlah biaya optimum
untuk kegiatan penelitian sulit ditetapkan.
Pengukuran input dan output
Pada umumnya input yang digunakan dalam pusat pertanggungjawaban dapat diukur
secara phisik, jam tenaga kerja, liter, kg, meter dll. Dalam Sistem Pengendalian Manajemen
ukuran tersebut dinyatakan dalam satuan moneter ( uang ). Sebagai catatan, input adalah
sumberdaya yang digunakan dalam pusat pertanggungjawaban, Jadi pasien rumah sakit dan
murid dari sekolah bukan merupakan input. Yang merupakan input adalah sumberdaya yang
digunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Pengukuran output tidak semudah
Pusat Tanggung Jawab:Pusat Pendapatan dan Beban Page 6
seperti pada pengukuran input, sebagai contoh penjualan yang dicapai suatu periode adalh
output bagi organisasi berorientasi laba, tetapi angka tersebut tidak menunjukkan hasil yang
dilakukan selama periode tersebut, seperti kegiatan penelitian, pelatihan dan promosi tahun
ini tidak merefleksikan output tahun ini.
Efisiensi dan efektifitas
Konsep input dan output dapat digunakan untuk menjelaskan arti efisiensi dan
efektifitas. Istilah ini umumnya dinyatakan sebagai perbandingan, misalnya Pusat
pertanggungjawaban A lebih efisien dibandingkan dengan pesaingnya atau dibanding periode
sebelumnya. Efisiensi adalah ratio antara input dengan output, atau jumlah output yang
dihasilkan dari setiap unit input yang digunakan. Pusat pertanggung jawaban A dikatakan
lebih efisien disbanding Pusat Pertanggungjawaban B apabila:
a) Pusat tanggung jawab A menggunakan jumlah sumber daya yang lebih sedikit daripada
pusat tanggung jawab B, namun memproduksi jumlah output yang sama. Hal ini berarti
bahwa kedua pusat tanggung jawab tersebut menjalankan pekerjaan mereka dengan
memuaskan dan besarnya masing-masing pekerjaan tersebut bisa dibandingkan, maka unit
dengan input yang lebih rendah (biaya yang lebih rendah) adalah yang lebih efisien.
b) Pusat tanggung jawab A menggunakan sumberdaya yang sama jumlahnya dengan pusat
tanggung jawab B, namun memproduksi output dengan jumlah yang lebih besar. Hal ini
berarti bahwa input yang digunakan adalah sama, namun outputnya berbeda, maka
dibutuhkan beberapa tolak ukur kuantitatif untuk menentukan tingkat efisiensinya sehingga
hal ini merupakan perhitungan yang lebih sulit.
Pada beberapa pusat pertanggungjawaban, efisiensi diukur dengan membandingkan
antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar, yaitu berapa biaya yang seharusnya terjadi
untuk menghasikan output yang ditetapkan. Efektifitas ditentukan dari hubungan antara hasil
yang dicapai pusat pertanggungjawaban dengan tujuannya. Semakin besar kontribusi hasil
terhadap tujuan yang ditetapkan, berarti semakin efektif. Kelemahan utama, biaya yang
tercatat bukanlah tolak ukur atas sumber daya yang sebenarnya digunakan dan Standar pada
hakikatnya merupakan perkiraan tentang apa yang idealnya harus tercapai dalam kondisi
yang ada.
Pusat Tanggung Jawab:Pusat Pendapatan dan Beban Page 7
E. Peranan Laba
Laba merupakan tolak ukur yang penting atas efektifitas karena bagi perusahaan yang
berorientasi pada laba, tujuan utamanya adalah memperoleh laba yang memuaskan. Laba
merupakan selisih antara pendapatan (ukuran output) dan biaya (ukuran input), yang
merupakan ukuran efisiensi.
F. Jenis-jenis Pusat Tanggung Jawab
Ada empat jenis pusat tanggung jawab, digolongkan menurut sifat input atau output
moneter yang diukur untuk tujuan pengendalian :
1. Pusat Pendapatan
a. Pusat Pendapatan
Pusat pendapatan, suatu output (yaitu, pendapatan) diukur secara moneter akan tetapi
tidak ada upaya formal yang dilakukan untuk mengaitkan input (yaitu, beban atau biaya)
dengan output. (Jika beban dikaitkan dengan pendapatan, maka unit tersebut akan menjadi
pusat laba). Pusat pendapatan merupakan unit pemasaran/penjualan yang tak memiliki
wewenang untuk menetapkan harga jual dan tidak bertanggung jawab atas harga pokok
penjualan dari barang-barang yang mereka pasarkan. Penjualan atau pesanan aktual diukur
terhadap anggaran dan kuota, dan manajer dianggap bertanggung jawab atas beban yang
terjadi secara
langsung di dalam unitnya, akan tetapi ukuran utamanya adalah pendapatan.
2. Pusat Biaya
b. Pusat Beban
Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang inputnya diukur dalam satuan
moneter, tetapi outputnya tidak. Terdapat dua macam pusat biaya, yaitu Pusat biaya tehnik
dan Pusat Biaya Kebijakan. Hal ini sesuai dengan biaya yang terjadi yaitu biaya tehnik yang
merupakan biaya yang jumlahnya dapat ditaksir secara pasti sesuai dengan output yang
dihasilkan, misalnya biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, suku cadang dll.
Sedangkan biaya kebijakan adalah biaya yang tidak dapat ditentukan secara pasti karena
dikaitkan dengan kebijakan manajemen.
Pusat Tanggung Jawab:Pusat Pendapatan dan Beban Page 8
Ada dua jenis pusat biaya yaitu :
1. Pusat Biaya Tehnik
Pusat biaya tehnik adalah pusat beban yang sebagian besar biayanya adalah biaya
teknis sehingga biaya yang harus terjadi dapat ditentukan di muka secara teliti (relatif tepat
dan wajar) dalam ukuran biaya standar. Biaya teknik adalah biaya-biaya yang jumlahnya
secara “tepat” dan “memadai” dapat diestimasikan dengan keandalan yang wajar—sebagai
contoh, biaya pabrik untuk tenaga kerja langsung, bahan baku langsung, komponen,
perlengkapan, dan keperluan-keperluan.
Ciri-ciri pusat beban teknik, yaitu :
• Input-inputnya dapat diukur secara moneter.
• Input-inputnya dapat diukur secara fisik.
• Jumlah dolar optimun dan input yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit output dapat
ditentukan.
Efisiensi dan efektivitasnya dapat diukur.
Pusat beban teknik biasanya ditemukan dalam operasi manufaktur. Pergudangan,
distribusi, pengiriman dengan truk, dan unit-unit serupa dalam organisasi pemasaran bisa
digolongkan ke dalam pusat beban teknik, sebagaimana juga dengan pusat tanggung jawab
dalam departemen administratif dan pendukung, misalnya, bagian piutang, utang, dan
pembayaran gaji di departemen kontroler; catatan-catatan mengenai pegawai dan kafetarian
di bagian sumber daya manusia, catatan-catatan mengenai pemegang saham di secretariat
perusahaan, dan pangkalan kendaraan milik perusahaan.
Beban teknik, output dikalikan dengan biaya standar dari setiap unit, mengukur biaya
standar dari produk jadi. Selisih antara biaya teoretis dan biaya aktual mencerminkan
efisiensi dari pusat beban yang sedang diukur.
pusat beban teknik mengacu pada pusat tanggungjawab di mana biaya-biaya teknik paling
banyak ditemukan, walaupun hal itu tidak berarti bahwa estimasi biaya teknik yang valid
dapat dibuat untuk masing-masing pos.
2. Pusat Biaya Kebijakan
Pusat beban kebijakan adalah pusat beban yang sebagian besar biayanya adalah biaya
kebijakan. Biaya kebijakan adalah biaya yang tak tersedia estimasi tekniknya.
Pusat beban kebijakan meliputi unit-unit administratif dan pendukung (seperti,
akuntansi, hukum, hubungan industrial, hubungan masyarakat, sumber daya manusia),
Pusat Tanggung Jawab:Pusat Pendapatan dan Beban Page 9
operasi litbang, dan hampir semua aktivitas pemasaran. Output dari pusat biayai ini tidak bisa
diukur secara moneter.
Kebijakan tidak berarti bahwa penilaian manajemen mengenai biaya optimum bersifat
mendadak dan sembarangan. Melainkan mencerminkan keputusan pihak manajemen
berkaitan dengan kebijakan-kebijakan tertentu: apakah akan menyamai atau melampaui
upaya-upaya pemasaran yang dilakukan oleh para pesaing; tingkat pelayanan yang harus
diberikan perusahaan kepada para konsumen dan jumlah uang yang akan dikeluarkan dalam
aktivitas litbang, perencanaan, keuangan, hubungan masyarakat, dan aktivitas-aktivitas
lainnya.
Pusat beban kebijakan, selisih antara anggaran dan biaya yang sesungguhnya
bukanlah ukuran efisiensi. Hal tersebut hanya merupakan selisih antara input yang
dianggarkan dan input yang sesungguhnya, serta tidak mencakup nilai output. Jika biaya yang
sesungguhnya tidak melebihi jumlah anggaran, maka pihak manajer sudah “hidup sesuai
dengan anggaran”; akan tetapi karena, anggaran tidak dimaksudkan untuk meramalkan
jumlah pengeluaran yang optimum, maka menjalankan usaha dalam batas-batas anggaran
yang ada tidak selalu berarti menunjukkan kinerja yang efisien.
Ciri-ciri Pengendalian Umum terdiri dari :
1. Penyusunan Anggaran
Manajemen membuat keputusan anggaran untuk pusat beban kebijakan yang terpisah
dari pusat beban teknik. Perhatian utama bukanlah volumenya; karena hal tersebut sebagian
besar ditentukan oleh tindakan-tindakan yang diambil oleh pusat tanggung jawab lainnya—
misalnyã, kemampuan departemen pemasaran untuk meningkatkan penjualan. Pihak
manajemen merumuskan anggaran pusat beban kebijakan dengan menentukan besarnya
pekerjaan yang harus diselesaikan.
Pusat beban kebijakan terbagi ke dalam dua kategori umum:
a. Berkesinambungan : berkesinambungan (continuing work) dilakukan secara konsisten dari
tahun ke tahun, seperti pembuatan laporan keuangan oleh kontroler perusahaan.
b. Bersifat khusus. Pekerjaan khusus adalah proyek “satu langkah”—sebagai contoh,
pengembangan dan penyusunan sistem pembuatan anggaran laba dalam sebuah divisi baru.
Suatu teknik yang sering digunakan dalam membuat anggaran untuk pusat beban
kebijakan disebut sebagai manajemen berdasarkan tujuan (management objective), yaitu
suatu proses formal di mana pembuat anggaran mengusulkan untuk menyelesaikan pekerjaan
tertentu dan menyarankan ukuran yang akan dipakai dalam evaluasi kinerja. Fungsi
Pusat Tanggung Jawab:Pusat Pendapatan dan Beban Page 10
perencanaan bagi pusat pengeluaran yang tak direncanakan biasanya dijalankan dalam satu di
antara dua cara ini, yaitu :
a. Anggaran Inkremental
Anggaran inkremental adalah penganggaran yang dida-sarkan pada level biaya kini
yang selanjutnya disesuaikan dengan inflasi dan perubahan lingkungan lainnya.
Kekurangan pembuatan anggaran inkremental,yaitu :
1. Tingkat pengeluaran yang ada dari pusat beban kebijakan, diterima, dan tidak dikaji
ulang selama proses pembuatan anggaran.
2. Para manajer pusat beban ini biasanya ingin meningkatkan tingkat pelayanan dan
dengan demikian cenderung meminta tambahan sumber daya dan berusaha agar
permintaannya dikabulkan.
b. Tinjauan Berdasarkan Nol (Zero-Base Review)
Tinjauan berdasarkan nol adalah pendekatan untuk meng-analisi setiap pusat
kebijakan berdasar jadwal yang mencakup semua tugas yang mencakup jangka panjang,
misalnya lima tahun.
Kelemahan tinjauan berdasarkan nol, yaitu :
a) Tinjauan ini memerlukan benchmarking biaya dan keluaran dari perusahaan lain, namun
sulit dilakukan.
b) Tinjauan ini mungkin menimbulkan masalah potensial, misalnya banyak mengkonsumsi
waktu dan menimbulkan trauma bagi manajer yang kegiatannya dikaji.
c) Tinjauan ini sulit dilakukan karena mungkin para manajer cenderung mempertahankan
“statua quo”.
2. Variasi Biaya
Biaya dalam pusat beban kebijakan cukup terlindungi dari fluktuasi jangka pendek
karena dalam membuat anggaran untuk pusat beban kebijakan, para manajer cenderung untuk
menyetujui perubahan yang terkait dengan perubahan volume penjualan yang diantisipasi,
mengizinkan untuk menambah tenaga kerja jika volume penjualan bergerak naik, dan untuk
mengurangi tenaga kerja jika volume penjualan sedang menurun.
3. Jenis Pengendalian Keuangan
Tujuan utama dari pusat beban kebijakan adalah untuk mengendalikan biaya dengan
mengikutsertakan para manajer guna berperan serta dalam perencanaan, bersama-sama
Pusat Tanggung Jawab:Pusat Pendapatan dan Beban Page 11
mendiskusikan langkah apa yang akan diambil, dan tingkat usaha yang bagaimana yang tepat
untuk masing-masing.
4. Pengukuran Kinerja
Laporan prestasi pusat beban kebijakan digunakan untuk menjamin bahwa tugas yang
direncanakan telah dilaksanakan dengan biaya yang telah dianggarkan, dan tidak ada
pengeluaran dapat melampaui anggaran tanpa persetujuan manajemen puncak lebih dahulu.
c. Pusat Laba
Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki
kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak
memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya
bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya: pimpinan anak
perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberi hak untuk mengambil keputusan tentang
investasi.
Manfaat pusat laba, menjadikan unit organisasi sebagai pusat laba dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
Kualitas keputusan dapat meningkat karena keputusan itu dibuat oleh para manajer yang
paling dekat dengan titik keputusan.
Kecepatan dalam pengambilan keputusan operasional dapat meningkat karena tidak perlu
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari kantor pusat.
Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian sehingga dapat
berkonsentrasi kepada hal-hal yang lebih luas.
Manajer karena hanya tunduk pada sedikit batasan dari korporat, lebih bebas untuk
menggunakan imajinasi dan inisiatifnya.
Karena pusat-pusat laba serupa dengan perusahaan yang independen, maka pusat laba
memberikan pelatihan yang sempurna bagi manajemen umum. Para manajer mendapatkan
pengalaman dalam mengelola seluruh area fungsional, dan manajemen yang lebih tinggi
mendapatkan kesempatan untuk mengevaluasi potensi pekerjaan yang tingkatnya lebih tinggi.
Kesadaran laba (profit consciousness) dapat ditingkatkan karena para manajer yang
bertanggung jawab atas laba selalu mencari cara untuk meningkatkan labanya.
Pusat laba memberikan informasi yang siap pakai bagi manajemen puncak mengenai
profitabilitas dari komponen-komponen indikator individual perusahaan.
Pusat Tanggung Jawab:Pusat Pendapatan dan Beban Page 12
Karena output yang dihasilkan telah siap pakai, maka pusat laba sangat responsif terhadap
tekanan untuk meningkatkan kinerja kompetitifnya.
d. Pusat Investasi
Pusat investasi mengharuskan manajer dan karyawannya mengontrol pendapatan,
biaya dan tingkat investasi dalam pusat pertanggungjawaban, karena manajernya bertanggung
jawab untuk keuntungan subunitnya dan penggunaan modal atau investasi ke dalam
subunitnya akan menghasilkan laba. Jadi pusat investasi dalam suatu organisasi yang
mempunyai pengendalian atas biaya dan pendapatan serta pengendalian atas dana investasi
agar memperoleh laba yang lebih besar.
3. Pusat Administratif dan Pusat Pendukung
Pusat administratif merupakan pusat-pusat pertanggungjawaban yang berfungsi
sebagai penentu strategi dan kebijakan, perencanaan, pengarahan, dan pengendalian kegiatan
organisasi atau unit organisasi secara menyeluruh. Pusat pendukung merupakan unit-unit
pendukung yang menyediakanlayanankepada pusat tanggung jawab.
Pusat administrasi dan pendukung adalah pusat biaya kebijakan yang berfungsi untuk
memberikan jasa pada pusat pertanggungjawaban lain.
Masalah Pengendalian
1. Kesulitan pengukuran output. Karena output tidak dapat diukur, tidak mungkin
untuk menempatkan standar biaya sebagai tolok ukur untuk pengukuran kinerja
keuangan.
2. Kesulitan untuk mencapai goal congruence. Dengan tidak adanya keselarasan
cita-cita antara manajer dengan staff di suatu organisasi akan mengakibatkan
terabaiakannya kesejahteraan perusahaan.
Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran berupa pos-pos beban, dengan usulan anggaran dibandingkan
dengan seluruh beban aktual pada tahun berjalan. Usulan anggaran dari pusat
administrasi terdiri dari komponen berikut ini :
1. Biaya minimal yang harus ada.
2. Biaya kebijakan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
3. Penjelasan apabila terjadi peningkatan biaya.
Pusat Tanggung Jawab:Pusat Pendapatan dan Beban Page 13
4. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Aktivitas pada litbang merupakan satu kesatuan rangkaian yang mana penelitian dasar
merupakan titik awal dan diakhiri dengan pengujian produk.
Masalah pengendalian:
1. Kesulitan menghubungkan hasil dengan input. Pada pusat penelitian sulit
mengukur hasilnya secara kuantitatif. Tetapi berbeda dengan pusat administrasi, pada
pusat penelitian, hasilnya paling tidak dalam bentuk output yang tidak berwujud
seperti, paten, produk baru, proses produksi baru, tetapi hubungan input dan
outputnya sulit ditetapkan secara tahunan, karena waktu yang diperlukan dalam
kegiatan penelitian sangat bervariasi.
2. Kesulitan untuk mencapai goal congruence. Sama seperti pada pusat
administrasi. Manajer penelitian menginginkan melakukan penelitian yang terbaik
yang mungkin cukup mahal bagi organisasi. Selain itu mungkin karyawan dibagian
penelitian tidak cukup kemampuannya untuk melakukan penelitian yang optimum
sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Penelitian Dasar Meliputi :
a. Tidak terencana, dimana pihak manajemen hanya membuat keputusan secara
umum mengenai bagian yang harus dieksplorasi.
b. Sering kali ada tenggang waktu yang lama antara dimulainya penelitian dengan
pengenalan produk baru yang berhasil.
Program Litbang
Program litbang terdiri dari serangkaian program di tambah kelonggaran untuk
pekerjaan yang tidak di rencanakan, hal tersebut biasanya di tinjau setiap tahunnya oleh
manajer senior.
Anggaran Tahunan
Perusahaan yang telah memutuskan suatu program litbang berjangka panjang dan
telah menjalankan program ini dengan system persetujuan proyek, maka upaya untuk
menyusun anggaran litbang pertahun akan menjadi persoalan yang sederhana, dengan
melibatkan kalenderisasi atas pengeluaran yang di perkirakan selama periode anggaran.
Pusat Tanggung Jawab:Pusat Pendapatan dan Beban Page 14
Jika suatu perusahaan telah memutuskan suatu program litbang berjangka panjang dan
telah menjalankan program ini dengan sistem persetujuan proyek, maka upaya untuk
menyusun anggaran litbang per tahun akan menjadi persoalan yang sederhana, dengan
melibatkan “kalenderisasi” atas pengeluaran yang diperkirakan selama periode anggaran. Jika
anggaran disusun sesuai dengan rencana strategis perusahaan (sebagaimana seharusnya),
maka persetujuan atas proyek merupakan sesuatu yang rutin—semata-mata membantu dalam
perencanaan kas dan pegawai.
Pengukuran Kinerja
Hampir semua perusahaan secara regular mem-bandingkan pengeluaran actual dengan
pengeluaran yang dianggarkan dari semua pusat tanggung jawab dan seluruh proyak yang
dijalankan guna membantu para manajer dipusat tanggung jawab dalam me-rencanakan
pengeluaran mereka
Secara reguler, biasanya per bulan atau per kuartal, hampir semua perusahaan
membandingkan pengeluaran aktual dengan pengeluaran yang dianggarkan dari semua pusat
tanggung jawab dan seluruh proyek yang dijalankan. Perbandingan ini kemudian dirangkum
untuk dilaporkan kepada manajer dengan seprogresif mungkin guna membantu para manajer
di pusat tanggung jawab dalam merencanakan pengeluaran mereka dan untuk meyakinkan
para atasan mereka bahwa pengeluaran-pengeluaran tersebut masih dalam batas-batas yang
disepakati.
Pada beberapa perusahaan, manajer menerima dua laporan:
1. Perbandingan antara peramalan terakhir (forecast) dari total biaya dengan jumlah yang
disetujui pada setiap projek, untuk menentukan apakah diperlukan adanya perubahan pada
setiap projek yang dilakukan.
2. Perbandingan antara anggaran biaya dengan biaya sesungguhnya, untuk meyakinkan
bahwa biaya yang terjadi sesuai dengan yang disepakati. Dari laporan tersebut, tujuan
utamanya adalah untuk menilai efektifitas kegiatan penelitian.
5. Pusat Pemasaran
Pusat pemasaran adalah pusat pendapatan dan sekaligus pusat beban yang aktivitas-
aktivitasnya mencakup:
(1) aktivitas untuk memperoleh pesanan konsumen (order-getting).
(2) aktivitas untuk melayani konsumen (order-filling).
Pusat Tanggung Jawab:Pusat Pendapatan dan Beban Page 15
Dua Jenis Aktivitas pada Pusat Pemasaran :
1. Aktivitas Logistik
Aktivitas logistik adalah aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam memindahkan barang
dari perusahaan ke pelanggan dan mengumpulkan piutang yang jatuh tempo dari para
pelanggaimya. Aktivitas-aktivitas ini mencakup transportasi ke pusat distribusi, pergudangan,
pengapalan dan pengiriman, pengajuan rekening dan aktivitas yang terkait dengan fungsi
kredit dan penagthan piutang. Pusat tanggung jawab yang menjalankan fungsi-fungsi tersebut
secara mendasar serupa dengan pusat beban dipabrik. Banyak yang merupakan pusat bebàn
teknik yang dapat dikendalikan melalui penerapan standar dan menyesuaikan anggaran untuk
mencerminkan biaya-biaya ini pada berbagai tingkatan volume.
2. Aktivitas Pemasaran
Aktivitas pemasaran adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh pesanan. Aktivitas-aktivitas ini meliputi uji pemasaran; pemnbentukan,
pelatihan, dan pengawasan terhadap tenaga penjualan (sales force); periklanan, dan promosi
penjualan—yang seluruhnya memiliki karakteristik-karakteristik yang menimbulkan
permasalahan pengendalian manajemen.
Pusat Tanggung Jawab:Pusat Pendapatan dan Beban Page 16
BAB. III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang di pimpin oleh seorang
manaher yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan hierarki. Pusat
tanggung jawab muncul guna mewujudkan satu atau lebih maksud, yang disebut
dengan cita-cita. Perusahaan secara keseluruhan memiliki cita-cita, dan manajemen
senior menentukan sejumlah strategi untuk mencapai cita-cita tersebut. Masing-
masing pusat tanggung jawab membutuhkan perencanaan dan system pengendalian
yang berbeda.
B. SARAN
Menyarankan untuk setiap unit-unit organisasi yang dikepalai oleh seorang manajer
agar bisa lebih bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitasnya serta bisa lebih efisien dan
efektif dalam mengelola baik itu untuk input, output dan biaya. Sehingga perusahaan
bisa berorientasi pada laba.
Pusat Tanggung Jawab:Pusat Pendapatan dan Beban Page 17
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N dan Vijai Govindarajan. 2009. Management Control System.
Salemba Empat. Jakarta
Pusat Tanggung Jawab:Pusat Pendapatan dan Beban Page 18