makalah jaringan voice over frame relay

45
PENERAPAN SPANNING TREE PROTOCOL (STP) PADA JARINGAN DI GEDUNG PERTIWI GROUP TEKNOLOGI INFORMASI Dosen Pengajar : Enda Wista Sinuraya, ST., MT. Disusun Oleh : Aditya (2106011413 Bimo Bagaskoro (21060114140096) Reza Rahmadani (210601141400) S1 - TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015

Upload: aditya-irawan

Post on 12-Dec-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

berisi panduan untuk membuat jaringan voice over frame relay pada perkantoran

TRANSCRIPT

Page 1: makalah jaringan voice over frame relay

PENERAPAN SPANNING TREE PROTOCOL (STP) PADA JARINGAN DI GEDUNG PERTIWI GROUP

TEKNOLOGI INFORMASI

Dosen Pengajar : Enda Wista Sinuraya, ST., MT.

Disusun Oleh :

Aditya (2106011413

Bimo Bagaskoro (21060114140096)

Reza Rahmadani (210601141400)

S1 - TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

2015

Page 2: makalah jaringan voice over frame relay

ABSTRAK

Pada perkantoran masih banyak dijumpai penggunaan jaringan komputer

yang digunakan sebagai sarana komunikasi yang menggunakan satu jalur pada

setiap komputer. Penggunaan Spanning Tree Protocol membuat pengiriman data

tidak hanya melewati satu jalur saja akan tetapi memiliki jalur cadangan sehingga

jika salah satu jalur rusak masih terdapat jalur cadangan.

Spanning Tree Protocol merupakan sebuah  protokol yang berada di

jaringan switch yang memungkinkan semua perangkat untuk berkomunikasi

antara satu sama lain agar dapat mendeteksi dan mengelola  redundant link dalam

jaringan. Spanning Tree Protokol adalah dengan cara memaksa jalur data

redundan ke standby  state, sehingga jika salah satu segmen jaringan di STP tidak

bisa diakses (tidak bisa dijangkau), atau jika terjadi perubahan biaya STP. Maka,

algoritma spanning tree  akan mengkonfigurasi ulang  spanning tree topologi dan

membangun kembali link dengan mengaktifkan standby  path.

Spanning Tree Protocol nantinya dapat menyediakan redundansi jalan

dengan mendefinisikan sebuah tree yang  membentang di semua switch dalam

jaringan yang diperpanjang.

Kata kunci : STP, Spanning Tree Protocol

Page 3: makalah jaringan voice over frame relay

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas hadirat Tuhan YME karena atas segala rahmat dan

hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “SPANNING TREE

PROTOCOL”.

Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah

ini, khususnya bagi pihak-pihak yang artikel ataupun tulisannya telah digunakan

oleh penulis sebagai sumber referensi.

Semoga informasi yang terdapat makalah ini dapat berguna untuk

diaplikasikan sebaik-baiknya demi kepentingan umum dan khususnya dapat

memberikan manfaat bagi penulis.

Masih banyak kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam penyusunan

makalah ini. Kritik dan saran sangat diharapkan guna kesempurnaan makalah

yang telah tersusun.

Semarang, 2 Mei 2015

Penulis,

Page 4: makalah jaringan voice over frame relay

DAFTAR ISI

Page 5: makalah jaringan voice over frame relay

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PERTIWI GROUP yang terletak di jalan Sunan Sedayu 12

Rawamangun, Jakarta Timur merupakan sebuah gedung perkantoran yang

cukup sibuk. Sebagaimana Gedung perkantoran pada umumnya, sebagian

besar jalur transmisi data menggunakan jaringan biasa. Pada jaringan ini

menggunakan satu jalur untuk setiap komputer maupun peralatannya. Jika

salah satu peralatan seperti hub rusak maka koneksi terhadap sebuah komputer

maupun beberapa komputer menjadi terputus.

Permasalahan ini yang kemudian dalam pemecahannya menggunakan

STP (Spanning Tree Protocol) yang berfungsi untuk menyediakan redundansi

jalan dengan mendefinisikan sebuah tree yang  membentang di semua switch

dalam jaringan yang diperpanjang.

Dengan ini diharapkan dalam traffic jaringan tidak terganggu akibat

adanya kerusakan sebuah alat di penghubung yang menyebabkan komputer

menjadi tidak terhubung ke jaringan di saat penting.

Page 6: makalah jaringan voice over frame relay

1.2 Tujuan Percobaan

1.2.1 Menerapkan penggunaan Spanning Tree Protocol pada jaringan

komputer pada gedung perkantoran.

1.2.2 Mengetahui cara kerja Spanning Tree Protocol

1.3 Batasan Masalah

Di sini penulis membahas tentang Spanning Tree Protocol serta

penggunaan dalam jaringan menggunakan Cisco Packet Tracer.

1.4 Metode Penelitian

1.4.1 Metode Pengamatan

Melakukan pengamatan pada kantor yang bersangkutan.

1.4.2 Metode Studi Pustaka

Melakukan studi terhadap materi-materi yang dibutuhkan dalam

mengolah hasil penelitian, seperti internet, buku, modul, jurnal,

dsb.

1.5 Sistematika Penulisan

1.5.1 BAB I Pendahuluan

Bab ini terdiri atas latar belakang, tujuan percobaan, batasan

masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

1.5.2 BAB II Landasan Teori

Berisi landasan teori mengenai Spanning Tree Protocol, Local

Area Network (LAN), dan Cisco Packet Tracer.

1.5.3 BAB III Perancangan

Berisi bagaimana langkah-langkah membuat rancangan topologi

jaringan yang dibutuhkan dengan baik dan benar

1.5.4 BAB IV Pengujian dan Analisa

Berisi beberapa bukti pengujian terhadap jaringan yang dibuat

secara simulasi dan dianalisa hasil pengujian tersebut, serta

mengenai perbandingan dari segi ekonomi.

1.5.5 BAB V Penutup

Bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah

dilakukan.

Page 7: makalah jaringan voice over frame relay

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Spanning Tree Protocol (STP)

Spanning Tree Protocol (STP) merupakan sebuah  protokol yang

berada di jaringan switch yang memungkinkan semua perangkat untuk

berkomunikasi antara satu sama lain agar dapat mendeteksi dan

mengelola  redundant link dalam jaringan.

Gambar 2.1 Rangkaian Jaringan Spanning Tree Protocol

Komponen STP (Spanning Tree Protocol)

1. Root bridge

          Root bridge merupakan master bridge atau controlling bridge. Root

bridge secara periodik mem-broadcast message konfigurasi. Message ini

digunakan untuk memilih rute dan re-konfigure fungsi-2 dari bridge-2

lainnya bila perlu. Hanya ada satu root bridge per jaringan. Root bridge

dipilih oleh administrator. Saat menentukan root bridge, pilih root bridge

yang paling dekat dengan pusat jaringan secara fisik.

Page 8: makalah jaringan voice over frame relay

2. Designated bridge

          Suatu designated bridge adalah bridge-2 lain yang berpartisipasi

dalam meneruskan paket melalui jaringan. Mereka dipilih secara automatis

dengan cara saling tukar paket konfigurasi bridge. Untuk mencegah

terjadinya bridging loop, hanya ada satu designated bridge per segment

jaringan

3. Backup bridge

          Semua bridge redundansi dianggap sebagai backup bridge. Backup

bridge mendengar traffic jaringan dan membangun database bridge. Akan

tetapi mereka tidak meneruska paket. Backup bridge ini akan mengambil

alih fungsi jika suatu root bridge atau designated bridge tidak berfungsi.

          Bridge mengirimkan paket khusus yang disebut Bridge Protocol Data

Units (BPDU) keluar dari setiap port. BPDU ini dikirim dan diterima dari

bridge lainnya digunakan untuk menentukan fungsi-2 bridge, melakukan

verifikasi kalau bridge disekitarnya masih berfungsi, dan recovery jika

terjadi perubahan topology jaringan.

          Perencanaan jaringan dengan bridge mengguanakan spanning tree

protocol memerlukan perencanaan yang hati-hati. Suatu konfigurasi yang

optimal menuntut pada aturan-aturan berikut ini:

1. Setiap bridge sharusnya mempunyai backup (yaitu jalur redundansi antara

setiap segmen)

2. Packet-2 harus tidak boleh melewati lebih dari dua bridge antara segmen-

2 jaringan

3. Packet-2 seharusnya tidak melewati lebih dari tiga bridge setelah terjadi

perubahan topology.

          Spanning tree protocol (STP) adalah layanan yang memungkinkan

LAN switches dikoneksikan secara redundansi dengan memberikan suatu

mekanisme untuk mencegah terjadinya suatu bridging loops.

Page 9: makalah jaringan voice over frame relay

Keuntungan Spanning Tree Protocol

1. Menghindari Trafic Bandwith yang tinggi dengan mesegmentasi jalur

akses melalui switch

2. Menyediakan Backup / stand by path utk mencegah loop dan switch yang

failed/gagal

3. Mencegah looping

4. Memberikan jalur redundansi antara dua piranti

5. Recovery secara automatis dari suatu perubahan topology atau kegagalan

bridge

6. Mengidentifikasikan jalur optimal antara dua piranti jaringan

2.2 Local Area Network (lAN)

Local Area Network (LAN) merupakan sebuah jaringan yang

digunakan untuk membuat koneksi antar komputer maupun peralatan

lainnya yang terhubung dalam jaringan tersebut. LAN biasanya digunakan

pada tempat dengan ruang lingkup yang tidak luas, misalnya pada sebuah

gedung. LAN menghubungan tiap piranti baik itu menggunakan kabel

maupun wireless dapat menggunakan switch.

2.3 Cisco Packet Tracer

Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering

digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam

bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco

Systems dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah

berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer

adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat

memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang

alat-alat jaringan Cisco.

Page 10: makalah jaringan voice over frame relay

Packet Tracer terbaru yaitu versi 6.2. Dalam versi ini dapat

mensimulasikan Application Layer protocols, Routing dasar RIP, OSPF,

dan EIGRP, sampai tingkat yang dibutuhkan pada kurikulum CCNA yang

berlaku, sehingga bila dilihat sekilas software ini bertujuan untuk

kelas CCNA.Target Packet Tracer yaitu menyediakan simulasi jaringan

yang real, namun terdapat beberapa batasan berupa penghilangan beberapa

perintah yang digunakan pada alat aslinya yaitu pengurangan command

pada Cisco IOS. Dan juga Packet Tracer tidak bisa digunakan untuk

memodelkan jaringan produktif/aktif. Dengan keluarnya versi 6, beberapa

fitur ditambahkan, termasuk fiturBGP. BGP memang bukan termasuk

kurikulum CCNA, akan tetapi termasuk kurikulum CCNP

Pengenalan Jendela Cisco Packet Tracer 6.2.

Pada Cisco Packet Tracer terdapat beberapa menu bar dan toolbar yang

digunakan untuk menampilkan beraneka device yang dibutuhkan untuk

menyimulasikan sebuah rangkaian jaringan.

Gambar 2.2 Tampilan Jendela Cisco Packet Tracer

Cara menampilkan device ke lembar kerja adalah dengan cara menarik

device tersebut dan meletakannya pada bagian lembar kerja yang diinginkan

atau disebut juga drag and drop

Page 11: makalah jaringan voice over frame relay

Device yang terdapat di Cisco Packet Tracer antara lain :

1. Router

Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui

sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses

yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3

(Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-

lapis OSI.\

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan

untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router

berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat

untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Gambar 2.3 Tampilan Toolbar Routers

Page 12: makalah jaringan voice over frame relay

2. Switch

Pengalih jaringan (atau switch) adalah sebuah alat jaringan yang

melakukan penjembatan taktampak (penghubung penyekatan

(segmentation) banyak jaringan dengan pengalihan berdasarkan alamat

MAC).

Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer 

atau penghalang pada satu area yang terbatas, pengalih juga bekerja

pada lapisan taut data (data link), cara kerja pengalih hampir sama

seperti jembatan (bridge), tetapi switch memiliki sejumlah porta

sehingga sering dinamakan jembatan pancaporta (multi-port bridge).

Gambar 2.4 Tampilan Toolbar Switch

3. End Devices

End Devices merupakan peralatan terakhir yang digunakan untuk

menyambngkan sebuah jaringan. End Devices contohnya laptop,

computer dan server…

Pada point (a) Komputer, (b) Laptop, (c) Server, yang merupakan

peralatan yang paling sering digunakan

Gambar 2.5 Tampilan Toolbar End Devices

Page 13: makalah jaringan voice over frame relay

4. Kabel / Connector

Kabel merupakan koneksi yang mehubungkan antar komponen.

Contoh kabel yang disediakan pada Cisco Packet Tracer antara lain :

(a) Kabel Otomatis, (b) Kabel Straight, (c) Kabel Crossover 

Gambar 2.5 Tampilan Toolbar Connector

Jenis-jenis kabel penghubung ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut :1. Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel

Straight-through : Router –Switch Router – Hub PC – Switch PC –Hub

2. Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over : Router – Router Router – PC Switch – Switch Switch –Hub

Page 14: makalah jaringan voice over frame relay

5. HubHub/pusatan Ethernet adalah sebuah peranti jaringan komputer 

yang berfungsi untuk menghubungkan peranti-peranti dengan kabel Ethernet atau serat optik agar bersikap sebagai satu petak jaringan (network segment). Pusatan bekerja pada lapisan wujud (lapis 1) dalam acuan OSI (OSI model). Pusatan digunakan untuk mengalirhantarkan data dari penggunalayan (client).

Gambar 2.6 Tampilan Toolbar Hub

6. Wireless Devices

Wireless Devices adalah peralatan yang cara menghubungkan

dengan komponen lain tidak menggunakan kabel / connector.

Gambar 2.7 Tampilan Toolbar Wireless Devices

7. WAN Emulation

Berisi komponen yang digunakan untuk membentuk Wide Area

Network (WAN). Jaringan ini mencakup wilayah yang luas.

Gambar 2.8 Tampilan Toolbar WAN Emulation

Page 15: makalah jaringan voice over frame relay

BAB III.

PERANCANGAN JARINGAN

1. Buka aplikasi Cisco Packet Tracer 6.2 Student Version seperti pada

gambar 3.1

Gambar 3.1 Booting Cisco Packet Tracer 6.2sv

2. Hubungkan antara PC, Switch, dan , dengan menggunakan kabel straight

dan cross.

3. Buat topology jaringan dengan 1 frame relay (cloud), 3 Router dan banyak

PC, seperti pada gambar 3.2

Page 16: makalah jaringan voice over frame relay

Gambar 3.2 Topology Jaringan

Page 17: makalah jaringan voice over frame relay

4. Setelah topologi jaringan benar dan sesuai rancangan, kemudian

mengkonfigurasi Router, Frame-relay, access point, switch dan PC yang

ada. Pertama adalah konfigurasi pada Router Pusat. Konfigurasi yang akan

dilakukan antara lain :

Memberikan IP

Router>enable

Router#configure terminal #mengaktifkan konfigurasi#

Router(config)#interface se0/3/0 #mengaktifkan interface se0/3/0#

Router(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.0.0.0 #memberikan ip#

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#interface fa0/0 #mengaktifkan interface fa0/0 #

Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 #memberikan ip#

Router(config-if)#no shutdown

Mengaktifkan DHCP pool

Router>enable

Router#configure terminal #mengaktifkan konfigurasi#

Router(config)#ip dhcp pool BPR #Memberi nama DHCP dengan

“VOICE”#

Router(dhcp-config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0 #memberi

Networks DHCP dengan 24 bit#

Router(dhcp-config)#default-router 192.168.1.1 #default IP pada router#

Router(dhcp-config)#option 150 ip 192.168.1.1 #perintah untuk

konfigurasi VoIP#

DHCP server diperlukan untuk memberikan alamat IP dan lokasi

server untuk setiap telepon IP terhubung ke jaringan. Kemudian

mengkonfigurasi layanan telepon Call Manager Express pada Router

untuk mengaktifkan voip pada jaringan

Page 18: makalah jaringan voice over frame relay

Menghubungkan dengan frame-relay

Router>enable

Router#configure terminal #mengaktifkan konfigurasi#

Router(config)#interface se0/3/0 #mengaktifkan interface se0/3/0#

Router(config-if)#encapsulation frame-relay #menghubungkan dengan

frame-relay#

Router(config-if)#frame-relay map ip 10.10.10.2 102 broadcast

#menghubungkan dengan router cab_Mijen dengan DLCI 102#

Router(config-if)#frame-relay map ip 10.10.10.3 103 broadcast

#menghubungkan dengan router cab_Ungaran dengan DLCI 103#

Router(config-if)#no shutdown #menyimpan konfigurasi#

Mengaktifkan tellephony-service

Router(config)#telephony-service #mengkonfigurasi telephony service#

Router(config-telephony)#max-dn 10 #menentukan jumlah nomor

maksimal#

Router(config-telephony)#max-ephones 10 #menentukan jumlah telefon

maksimal#

Router(config-telephony)#ip source-address 192.168.1.1 port 2000

#sumber IP Address#

Router(config-telephony)#auto assign 1 to 10 #memberikan nomor

otomatis#

Router(config-if)#no shutdown #menyimpan konfigurasi#

Router(config)#ephone-dn 1

Router(config-ephone-dn)#number 1001

Router(config-ephone-dn)#exit

Router(config)#ephone-dn 2

Router(config-ephone-dn)#number 1002

Router(config-ephone-dn)#exit

*dan seterusnya hingga “ephone-dn 10”

Page 19: makalah jaringan voice over frame relay

Static Routing

Router(config)#ip route 192.160.2.0 255.255.255.0 10.10.10.2

Router(config)#ip route 192.160.3.0 255.255.255.0 10.10.10.3

5. Lakukan konfigurasi yang sama dengan Router Pusat pada Router kantor

cabang Ungaran dengan menyesuaikan IP yang ada. Konfigurasinya

sebagai berikut :

Memberikan IP

Router>enable

Router#configure terminal #mengaktifkan konfigurasi#

Router(config)#interface se0/3/0 #mengaktifkan interface se0/3/0#

Router(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.0.0.0 #memberikan ip#

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#interface fa0/0 #mengaktifkan interface fa0/0 #

Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 #memberikan ip#

Router(config-if)#no shutdown

Mengaktifkan DHCP pool

Router>enable

Router#configure terminal #mengaktifkan konfigurasi#

Router(config)#ip dhcp pool BPR1 #Memberi nama DHCP dengan

“VOICE”#

Router(dhcp-config)#network 192.168.2.0 255.255.255.0 #memberi

Networks DHCP dengan 24 bit#

Router(dhcp-config)#default-router 192.168.2.1 #default IP pada router#

Router(dhcp-config)#option 150 ip 192.168.2.1 #perintah untuk

konfigurasi VoIP#

DHCP server diperlukan untuk memberikan alamat IP dan lokasi

server untuk setiap telepon IP terhubung ke jaringan. Kemudian

Page 20: makalah jaringan voice over frame relay

mengkonfigurasi layanan telepon Call Manager Express pada Router

untuk mengaktifkan voip pada jaringan

Menghubungkan dengan frame-relay

Router>enable

Router#configure terminal #mengaktifkan konfigurasi#

Router(config)#interface se0/3/0 #mengaktifkan interface se0/3/0#

Router(config-if)#encapsulation frame-relay #menghubungkan dengan

frame-relay#

Router(config-if)#frame-relay map ip 10.10.10.1 201 broadcast

#menghubungkan dengan router cab_Mijen dengan DLCI 201#

Router(config-if)#frame-relay map ip 10.10.10.3 203 broadcast

#menghubungkan dengan router cab_Ungaran dengan DLCI 203#

Router(config-if)#no shutdown #menyimpan konfigurasi#

Mengaktifkan tellephony-service

Router(config)#telephony-service #mengkonfigurasi telephony service#

Router(config-telephony)#max-dn 6 #menentukan jumlah nomor

maksimal#

Router(config-telephony)#max-ephones 6 #menentukan jumlah telefon

maksimal#

Router(config-telephony)#ip source-address 192.168.2.1 port 2000

#sumber IP Address#

Router(config-telephony)#auto assign 1 to 6 #memberikan nomor

otomatis#

Router(config-if)#no shutdown #menyimpan konfigurasi#

Router(config)#ephone-dn 1

Router(config-ephone-dn)#number 2001

Router(config-ephone-dn)#exit

Router(config)#ephone-dn 2

Router(config-ephone-dn)#number 2002

Router(config-ephone-dn)#exit

Page 21: makalah jaringan voice over frame relay

*dan seterusnya hingga “ephone-dn 6”

Static Routing

Router(config)#ip route 192.160.1.0 255.255.255.0 10.10.10.1

Router(config)#ip route 192.160.3.0 255.255.255.0 10.10.10.3

6. Lakukan konfigurasi yang sama dengan Router Pusat pada Router kantor

cabang Mijen dengan menyesuaikan IP yang ada. Konfigurasinya sebagai

berikut :

Memberikan IP

Router>enable

Router#configure terminal #mengaktifkan konfigurasi#

Router(config)#interface se0/3/0 #mengaktifkan interface se0/3/0#

Router(config-if)#ip address 10.10.10.3 255.0.0.0 #memberikan ip#

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#interface fa0/0 #mengaktifkan interface fa0/0 #

Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0 #memberikan ip#

Router(config-if)#no shutdown

Mengaktifkan DHCP pool

Router>enable

Router#configure terminal #mengaktifkan konfigurasi#

Router(config)#ip dhcp pool BPR1 #Memberi nama DHCP dengan

“VOICE”#

Router(dhcp-config)#network 192.168.3.0 255.255.255.0 #memberi

Networks DHCP dengan 24 bit#

Router(dhcp-config)#default-router 192.168.3.1 #default IP pada router#

Router(dhcp-config)#option 150 ip 192.168.3.1 #perintah untuk

konfigurasi VoIP#

Page 22: makalah jaringan voice over frame relay

DHCP server diperlukan untuk memberikan alamat IP dan lokasi

server untuk setiap telepon IP terhubung ke jaringan. Kemudian

mengkonfigurasi layanan telepon Call Manager Express pada Router

untuk mengaktifkan voip pada jaringan

Menghubungkan dengan frame-relay

Router>enable

Router#configure terminal #mengaktifkan konfigurasi#

Router(config)#interface se0/3/0 #mengaktifkan interface se0/3/0#

Router(config-if)#encapsulation frame-relay #menghubungkan dengan

frame-relay#

Router(config-if)#frame-relay map ip 10.10.10.1 301 broadcast

#menghubungkan dengan router cab_Mijen dengan DLCI 301#

Router(config-if)#frame-relay map ip 10.10.10.2 302 broadcast

#menghubungkan dengan router cab_Ungaran dengan DLCI 302#

Router(config-if)#no shutdown #menyimpan konfigurasi#

Mengaktifkan tellephony-service

Router(config)#telephony-service #mengkonfigurasi telephony service#

Router(config-telephony)#max-dn 5 #menentukan jumlah nomor

maksimal#

Router(config-telephony)#max-ephones 5 #menentukan jumlah telefon

maksimal#

Router(config-telephony)#ip source-address 192.168.3.1 port 2000

#sumber IP Address#

Router(config-telephony)#auto assign 1 to 5 #memberikan nomor

otomatis#

Router(config-if)#no shutdown #menyimpan konfigurasi#

Router(config)#ephone-dn 1

Router(config-ephone-dn)#number 3001

Router(config-ephone-dn)#exit

Router(config)#ephone-dn 2

Page 23: makalah jaringan voice over frame relay

Router(config-ephone-dn)#number 3002

Router(config-ephone-dn)#exit

*dan seterusnya hingga “ephone-dn 5”

Static Routing

Router(config)#ip route 192.160.1.0 255.255.255.0 10.10.10.1

Router(config)#ip route 192.160.2.0 255.255.255.0 10.10.10.2

7. Berikutnya adalah konfigurasikan switch pada masing-masing jaringan

tiap kantor. Berikut konfigurasi untuk switch kantor pusat.

Switch(config)#interface range fa0/2 – 20 #konfigurasi interface#

Switch(config-if-range)#switchport mode access#perintah VoIP#

Switch(config-if-range)#switchport voice vlan 1 #menentukan Vlan mana

yang dipilih#

Untuk switch kantor cabanr hanya diubah “vlan” nya saja yaitu untuk

kantor ungaran menggunakan VLAN (virtual LAN) 10, dan untuk kantor mijen

menggunakan VLAN (virtual LAN) 100.

8. Konfigurasi frame relay pada cloud, tepatnya pada setiap serial yang

terhubung ke router. Disini kita akan menambahkan dlci untuk

menghubungkan antara 1 router dengan router yang lainnya. Berikut

adalah konfigurasinya pada setiap serial cloud

Page 24: makalah jaringan voice over frame relay

Gambar 3.3 konfigurasi cloud serial 0

Gambar 3.4 Konfigurasi cloud serial 1

Gambar 3.5 Konfigurasi cloud serial 2

Page 25: makalah jaringan voice over frame relay

9. Terakhir kita akan akan konfigurasi Connections Frame Relay pada cloud.

Kita akan menghubungkan jalur jalur yang akan digunakan, hal ini mirip

dengan konsep routing yang menentukan hop hop untuk tujuan

Gambar 3.6 konfigurasi cloud frame-relay

10. Selesai.

Page 26: makalah jaringan voice over frame relay

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN

4.1 Pengujian

4.1.1 Pengujian ping pada sistem satu LAN

Dalam kasus ini yang akan diuji adalah pada PC Director

192.168.1.7 dilakukan ping terhadap PC HRD dengan IP 192.168.1.10 , dan di

dapat hasil seperti berikut :

Gambar 4.1 pengujian ping pada sistem satu LAN

4.1.2 Pengujian ping PC Marketing terhadap Router Pusat

Dalam hal ini yang akan diuji adalah pada PC Marketing

192.168.1.11 dilakukan ping terhadap Router Pusat IP 10.10.10.1 dan di dapat

hasil berikut :

Gambar 4.2 Pengujian router pusat

Page 27: makalah jaringan voice over frame relay

4.1.3 Pengujian ping PC HRD terhadap PC marketing ungaran

Dalam pengujian berikut hal yang diuji adalah koneksi beda

jaringan atau beda network, yaitu antara IP 192.168.1.11 dengan IP 192.168.2.4

dan didapat hasil sebagai berikut :

Gambar 4.3 Pengujian beda network

Berikut adalah penjelan dan cara membaca data PING diatas yang telah

diuji.

Penjelasan Ping 192.168.2.4 diatas sebagai berikut :

a. “Pinging 192.168.2.4 with 32 bytes of data” maksudnya adalah kita

telah melakukan ping ke 192.168.1.2 dengan 32 bytes data.

b. “Packets: Sent = 4, Received = 3, Lost = 1 (25% loss)” artinya kita

mengirim 4 data dan telah diterima 3 data serta ada 1 data yang

hilang.

c. “Time=4ms” artinya Time pada sebuah paket PING

mengindikasikan ketersediaan bandwidth yang disediakan untuk

paket PING, jika bandwidth PING habis maka statistik dari time,

akan semakin besar. pada contoh diatas keadaan paling buruk

adalah 1010 ms. biasanya ISP mengalokasikan bandwidth khusus

untuk PING ini. 

d. “TTL=126” artinya TTL singkatan dari Time To Live, adalah

sebuah ukuran yang menunjukkan nilai maksimum untuk

membalas paket ICMP atau disebut juga latency/delay.dan

melewati 2 router Jika TTL 128 sistem operasi yang digunakan

adalah Windows XP, Sedangkan TTL merupakan nilai “Time-To-

Page 28: makalah jaringan voice over frame relay

Live” yang digunakan untuk mencegah adanya circular routing

pada suatu jaringan. Dengan mengurangi nilai TTL awal yaitu 128

dengan nilai TTL akhir maka bisa dihitung banyaknya hop yang

dilalui dari komputer asal ke komputer tujuan. Setiap kali packet

PING  melalui sebuah ip address maka nilai TTL nya akan

dikurangi satu. Sehingga jika TTL mencapai nilai nol, PING

packet akan di-discard / di-drop dan hasil PING menunjukkan :

“TTL expired in transit”.

e. Apabila utilitas ping menunjukkan hasil yang positif maka kedua

komputer tersebut saling terhubung di dalam sebuah jaringan.

Hasil statistik keadaan koneksi ditampilkan dibagian akhir.

Kualitas koneksi dapat dilihat dari besarnya waktu bolak-balik

(roundtrip) dan besarnya jumlah paket yang hilang (packet loss).

Semakin kecil kedua angka tersebut, semakin bagus kualitas

koneksinya.

Jika koneksi gagal maka akan muncul balasan Request Time Out pada

tampilan command prompt. Koneksi gagal bisa disebabkan karena beberapa hal,

antara lain :

Serabut tembaga pada ujung kabel UTP tidak mencapai ujung

konektor RJ-45

Salah menyusun warna pada kabel UTP

Penggunaan IP Address dengan Network yang berbeda atau kelas

yang berbeda.

4.1.4 Pengujian Routing IP pada Jaringan

Dalam hal ini akan diuji apakah routing sudah benar dan berjalan

dengan baik, selain dengan uji PING dapat juga dilihat dari IP routing atau

jalur IP nya, contohnya sebagai berikut.

Page 29: makalah jaringan voice over frame relay

Gambar 4.4 IP routing Router Ungaran

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa secara Static (S) terhubung dengan

network IP 192.168.1.0 dan IP 192.168.3.0, serta secara Connected (C) terhubung

langsung dengan IP 192.168.2.0 dan 10.0.0.0. Dengan begitu komunikasi data

dapat berjalan dengan lancar.

4.1.5 Pengujian VoFR dengan komunikasi voice

Dalam hal ini akan diuji apakah komunikasi suara dapat dilakukan

dengan sistem Voice Over Frame Relay (VoFR) yang sudah dibuat sedemikian

rupa, berikut pengujiannya :

Gambar 4.5 Pengujian Calling via VoFR beda network

Dari hasil pengujian tersebut terbukti bahwa sistem VoFR sudah berjalan

dengan baik karena teruji dapat menelpon antar jaringan yaitu jaringan kantor

pusat dengan jaringan kantor cabang Ungaran.

Page 30: makalah jaringan voice over frame relay

4.2 Analisa

4.2.1 Data Observasi

Tabel 4.1 Data Observasi PT. BPR KLEPU MITRA KENCANA

Kantor / Pembanding Pusat Ungaran Mijen

Jumlah PC 30 22 10

Biaya Rek. Telfon /

Bulan (rata-rata)

Rp.3.000.000,- Rp.1.500.000,- Rp. 850.000,-

Biaya internet 3Mbps

(speedy) unlimited

Rp. 450.00,- Rp. 450.000 Rp.450.000

Efisiensi komunikasi Cukup Baik Baik

*Cukup = berjalan dengan cukup baik, dengan kadang kala ada miss komunikasi

dan waktu yang tidak efisien

Baik = waktu saat berkomunikasi di kantor berjalan baik,, jarang dijumpai

miss komunikasi dan lebih sinkron komunikasi anatar satu dengan yang

lain.

4.2.2 Perhitungan Bandwidth Komunikasi Suara

Diketahui bahwa port yang digunakan dalam menghubungkan

jaringan (Router – Switch) adalah port FastEthernet 100Mbps dan diketahui juga

rata-rata pemakaian bandwidth komunikasi suara atau transfer suara adalah 64

Kbps. Berikut adalah tabel bandwidth yang digunakan dalam komunikasi VoFR

atau VoIP.

Gambar 4.6 Bit Rate Voice Transfer

Page 31: makalah jaringan voice over frame relay

Gambar 4.7 Bit Rate Video Transfer

Gambar 4.8 Bit Rate Data Transfer Skype

Dari data diatas dapat dlihat bahwa dalam melakukan komunikasi hanya

memerlukan bandwith yang sangat kecil yaitu 100Kbps dengan kualitas

terbaik. Tetapi dalam komunikasi video dan suara (Video Calling)

Page 32: makalah jaringan voice over frame relay

memerlukan bandwith cukup besar. Berikut perhitungan dari bit rate yang

ada :

Jumlah max Calling (x) = Rate transfer FastEthernet / rate voice

X = 100Mbps / 100Kbps

X = 1000

Jadi maksimal melakukan panggilan dalam waktu yang bersamaan adalah

1000 panggilan.

Sedangkan untuk video calling perhitungannya sebagai berikut , jika

menggunakan video calling high quality 500Kbps (480p).

Jumlah max video calling (X) = rate trasnfer fastethernet / rate video 480p

X = 100Mbps / 500Kbps

X = 200 panggilan

Jadi maksimal melakukan panggilan video dalam waktu yang bersamaan

adalah 200 panggilan.

4.2.3 Perhitungan Biaya

Dari data observasi telah didapat data berupa biaya pemakaian

telfon PSTN (Telkom) sebesar Rp.3.000.000, Rp.1.500.000, dan Rp.850.000,- .

berikut perhitungannya :

Harga Router Cisco 2811 = Rp.14.000.000,-

Harga Switch Cisco 2950 24 port = RP. 2.500.000,-

Jasa Instalasi = Rp. 2.000.000,- +

Total = Rp. 18.500.000,- x 3 kantor

= Rp. 55.500.000,-

Jika dibandingan pemakaian jasa telkom dengan

rata-rata pembayaran total Rp. 5.850.000,- x 12 bulan = Rp.70.200.000,-

Dengan demikian selisihnya dalam satu tahun adalah Rp.70.200.000 –Rp.

55.500.000 = Rp.14.700.000,-

Dengan asumsi itu adalah perhitungan pada tahun pertama, tahun-tahun

berikutna hanya memakan biaya perwatan atau pemeliharaan saja, jadi jauh lebih

hemat.

Page 33: makalah jaringan voice over frame relay

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Spanning Tree Protocol (STP) merupakan manajemen link yang

menyediakan redundansi  sementara  mencegah perulangan yang tidak

diinginkan dalam jaringan.

2. Tugas utama STP adalah menghentikan terjadinya loop-loop network pada

network layer 2 (bridge atau switch).

3. Dalam perancangan topologi VoFR perlu dilakukan konfigurasi Frame-

Relay pada router dan pengaturan traffic pada Frame-Relay (cloud) itu

sendiri.

4. Komunikasi data , suara, dan video dengan VoFR tidak terbatas jarak

semala berada di dalam bumi, maka dari itu sangat tepat bila digunakan

oleh perusahan multinasional ataupun internasional karena dapat

menghemat biaya.

5. Dari jaringan yang dibuat sebagai perencanaan, sudah dapat

memanfaatkan smarthphone dan wireless tablet untuk penggunaap VoFR

agar lebih fleksibel dalam pemakaiannya.

6. Dari analisa didapat bahwa bandwidth yang dibutuhkan untuk komunikasi

suara dengan kualitas paling baik adalah 100Kbps dan untuk video call

sebesar 500Kpbs.

5.2 Saran

1. Sebaiknya Tekhnologi ini lebih maksimal penerapannya dilingkungan

kampus Universitas Diponegoro agar bisa dijadikan bahan pembelajaran

oleh mahasiswa dan penghematan biaya.

2. Diharapkan kantor-kantor di yang meliki cabang diuar kota maupun luar

negeri sudah menggunakan sistem VoFR ini selain untuk penghematan

biaya juga untuk kemajuan tekhnologi di Indonesia sendiri.