makalah instrumen
TRANSCRIPT
Rangkaian mesin air otomatis
Nurhayati purba
(4121240009)
Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rangkaian Pompa Air merupakan rangkaian yang memiliki peranan penting dalam
kehidupan sehari-hari. Karena hampir setiap rumah memiliki pompa air masing-masing.
Apabila pompa air yang kita punya mengalami kerusakan, tentu akan mengakibatkan
terganggunya pasokan air yang kita miliki sehingga dapat mengganggu kegiatan harian yang
ada di rumah.
Dalam rangkaian pompa air, terdapat salah satu rangkaian yang bernama rangkaian level
air. Yang di maksud rangkaian level air adalah rangkaian yang nantinya dapat menghidupkan
pompa air secara otomatis dan juga untuk mendeteksi tingkat ketinggian air. Dengan adanya
rangkaian tersebut, kita tidak perlu repot lagi untuk menghidupkan atau mematikan pompa air
pada saat bak mandi sudah penuh.
Rangkaian level air juga bisa digunakan untuk anda yang membutuhkan tenaga skala
besar, seperti halnya industri rumah tangga dan pabrik-pabrik yang sudah pasti
menggunakan tenaga dengan skala besar. Dengan begitu, alat ini akan menjamin
ketersediaan suply air kapanpun kita butuhkan.
Prinsip kerja rangkaian pompa air sangat sederhana, kita hanya perlu mengkondisikan
air yang ada di dalam penampungan selalu tersedia dengan menyalakan pompa pada saat
air akan habis dan mematikan pompa pada saat bak penampungan telah penuh.
B. TUJUAN
1. Mahasiswa diharapkan mampu membuat rangkaian sendiri
2. Mahasiswa mampu memahami apa fungsi masing-masing komponen dalam
rangkaian.
3. Mahasiswa mampu memahami cara kerja rangkaian tersebut.
4. Mahasiswa diharapkan mampu menyebutkan nama-nama komponen dalam
rangkaian.
C. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1. Apa rangkaian kontrol pompa air otomatis itu?
2. Bagaiman cara merangkai rangkaian kontrol pompa air otomatis tersebut?
3. Apa saja komponen yang digunakan dalam rangkaian kontrol pompa air
otomatis tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOMPONEN
1. Transformator
Pengertian Transformator / Trafo
Transformator atau trafo adalah suatu alat listrik yang memindahkan energi listrik dari
satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui suatu gandengan magnet
berdasarkan prinsip induksi elektromagnet. Trafo digunakan secara luas baik dalam
bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunanya dalam sistem tenaga yaitu
dengan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis Untuk tiap tiap keperluan,
misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.
Prinsip Kerja Transformator
Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum faraday yaitu arus listrik dapat
menimbulkan medan magnet dan sebaliknya medan magnet dapat menimbulkan arus
listrik. Bila pada salah satu kumparan pada transformator diberi arus listrik bolak balik
maka jumlah garis gaya magnet berubah ubah akibatnya pada kumparan primer terjadi
induksi. Kumparan sekunder menerima garis gaya magnet dari kumparan primer terjadi
yang jumlahnya juga berubah ubah. Maka pada kumparan sekunder juga timbul induksi
dan akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan
2. Kapasitor
Pengertian Kapasitor adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk
menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan
penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang disebut keping. Kapasitor biasanya
disebut dengan sebutan kondensator yang merupakan komponen listrik dibuat
sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik.
Prinsip kerja kapasitor pada umunya hampir sama dengan resistor yang juga termasuk
ke dalam komponen pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen yang bekerja tanpa
memerlukan arus panjar. Kapasitor sendiri terdiri dari dua lempeng logam (konduktor)
yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Penyekat atau isolator banyak disebut
sebagai bahan zat dielektrik.
Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua komponen tersebut berguna untuk
membedakan jenis-jenis kapasitor. Di dunia ini terdapat beberapa kapasitor yang
menggunakan bahan dielektrik, antara lain kertas, mika, plastik cairan dan masih banyak
lagi bahan dielektrik lainnya. Dalam rangkaian elektronika, kapasitor sangat diperlukan
terutama untuk mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung
kumparan. Selain itu, kapasitor juga dapat menyimpan muatan atau energi listrik dalam
rangkaian, dapat memilih panjang gelombang pada radio penerima dan sebagai filter
dalam catu daya (Power Supply).
Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronik sebagai penyimpan arus atau tegangan
listrik. Untuk arus DC, kapasitor dapat berfungsi sebagai isulator (penahan arus listrik),
sedangkan untuk arus AC, kapasitor berfungsi sebagai konduktor (melewatkan arus
listrik). Dalam penerapannya, kapasitor banyak di manfaatkan sebagai filter atau
penyaring, perata tegangan yang digunakan untuk mengubah AC ke DC, pembangkit
gelombang AC (Isolator) dan masih banyak lagi penerapan lainnya.
Jenis-Jenis Kapasitor terbagi menjadi bermacam-macam. Karena dibedakan berdasarkan
polaritasnya, bahan pembuatan dan ketetapan nilai kapasitor. Selain memiliki jenis yang
banyak, bentuk dari kapasitor juga bervariasi. Contohnya kapasitor kertas yang besar
kapasitasnya 0.1 F, kapasitor elektrolit yang besar kapasitasnya 105 pF dan kapasitor
variable yang besar kapasitasnya bisa kita rubah hingga maksimum 500 pF.
3. Dioda led
TABEL LED DAN TEGANGANYA
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA. Karena dapat
mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup dengan menggabungkan
dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang
sesuai dengan elektrodanya.
LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi sehingga menghasilkan
warna sebagai berikut:
* Aluminium Gallium Arsenide (AlGaAs) – merah dan inframerah
* Gallium Aluminium Phosphide – hijau
* Gallium Arsenide/Phosphide (GaAsP) – merah, oranye-merah, oranye, dan kuning
* Gallium Nitride (GaN) – hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru
* Gallium Phosphide (GaP) – merah, kuning, dan hijau
Warna Tegangan Maju
Merah 1.8 volt
Orange 2.0 volt
Kuning 2.1 volt
Hijau 2.2 volt
* Zinc Selenide (ZnSe) – biru
* Indium Gallium Nitride (InGaN) – hijau kebiruan dan biru
* Indium Gallium Aluminium Phosphide – oranye-merah, oranye, kuning, dan hijau
* Silicon Carbide (SiC) – biru
* Diamond (C) – ultraviolet
* Silicon (Si) – biru (dalam pengembangan)
* Sapphire (Al2O3) – biru
LED biru dan putih
LED biru pertama kali dan bisa dikomersialkan menggunakan substrat galium nitrida.
LED ini ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993 sewaktu berkarir diNichia
Corporation di Jepang.
LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat
dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan
cahaya putih.
4. Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-maca kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.
5. Relay
Relay adalah saklar mekanik yang dikendalikan atau dikontrol secara elektronik (elektro
magnetik). Saklar pada relay akan terjadi perubahan posisi OFF ke ON pada saat
diberikan energi elektro magnetik pada armatur relay tersebut. Relay pada dasarnya
terdiri dari 2 bagian utama yaitu saklar mekanik dan sistem pembangkit elektromagnetik
(induktor inti besi). saklar atau kontaktor relay dikendalikan menggunakan tegangan
listrik yang diberikan ke induktor pembangkit magnet untuk menrik armatur tuas saklar
atau kontaktor relay. Relay yang ada dipasaran terdapat berbagai bentuk dan ukuran
dengan tegangan kerja dan jumalh saklar yang berfariasi, berikut adalah salah satu
bentuk relay yang ada dipasaran.
Relay Off
Saat switch tidak dinyalakan (pin 1 dan 3), relay jadi tidak memiliki energi (arus) tanpa
pengaruh arus listrik kontak (pin 2 dan 4) terbuka, sehingga arus tidak mengaliri pin 2
dan 4.
Relay On
Saat switch dinyalakan (pin 1 dan 3), kumparan memiliki energi dan arus yang lebih
besar dari arus yang masuk. Pin 2 dan 4 tertutup menghasilkan kontuinitas arus untuk
suplai.
Relay 4 Pin
Pada relay 4 pin biasanya memiliki nomor 30, 85, 86, dan 87. Nomor 85 dan 86 (pin 1
dan 3) berfungsi sebagai kumparan magnetik, sedangkan nomor 30 dan 87 (pin 2 dan 4)
berfungsi sebagai kontinuitas dan suplai arus bagi beban, lampu, klakson, dan lain-lain.
Relay 5 Pin
Pada relay 5 pin biasanya memiliki nomor 30, 85, 86, 87, dan 87a. Sama halnya seperti
relay 4 pin, namun ditambah memiliki rest kontak (87a).
Pemasangan Relay
Patokannya adalah coil (pin 1 dan 3) dan kontak (pin 2 dan 4) masing-masing harus
diberi sumber tegangan. Pin 1 (85) dan 2 (87) bisa digabung menuju kutub positif aki
atau menggunakan switch yg satu kabelnya terhubung pada kutub positif aki, dan kabel
satunya pada kedua pin tersebut. Atau dengan metode masing-masing pin disambungkan
ke kutub positif aki, dan hanya memasang switch pada arus yang masuk ke coil seperti
gambar di bawah. Pin 2 dihubungkan ke sumber yang akan dialiri arus (lampu atau
klakson), kabel lainnya dari lampu atau klakson sebagai ground (disambungkan pada
metal body kendaraan), dan kabel dari pin 3 (86) dihubungkan ke kutub negatif aki.
Metode pemasangan bisa disesuaikan dengan keinginan, seperti penambahan sekering
(fuse) kabel yang menuju pin 2 (87) untuk membatasi arus yang masuk ke beban, selama
kita mengerti fungsi dan cara kerja relay.
6. Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai
fungsi dimana berdasarkan arus input (BJT) atau tegangan input (FET), memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya transistor memiliki tiga terminal, antara lain:
- Basis (B) adalah bahan semikonduktor dengan doping yang sangat rendah.
- Emitor (E) adalah bahan semikonduktor dengan doping yang sangat tinggi
- Kolektor (C) adalah bahan semikonduktor yang diberi doping dengan tingkat sedang.
Fungsi transistor
Adapun fungsi transistor antara lain:
- Sebagai penguat arus, tegangan, dan daya (AC dan DC).
- Sebagai penyearah.
- Sebagai mixer.
- Sebagai switch.
- Dll.
Cara Kerja Transistor
Pada dasarnya BJT dan FET masing – masing bekerja secara berbeda. BJT (dinamakan
transistor bipolar) karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas
pembawa muatan:electron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT arus
listrik utama harus melewati satu daerah atau lapisan pembatas dinamakan depletion
zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk
mengatur aliran arus utama tersebut.
FET ( juga dinamakan unipolar) karena hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan
(electron atau hole tergantung pada tipe FET). Dalam FET arus listrik utama mengalir
dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone dikedua sisinya (dibandingkan
dengan transistor bipolar dimana daerah basis memotong arah arus listrik utama). Dan
ketebalan dari daerah pembatas ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang
diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut.
7. Lampu
Lampu dalam rangkaian ini digunakan sebagai output nya. Lampu ini digunakan sebagai
pengganti dari mesin air yang sebenarnya. Lampu akan mati bila air mengenai
konduktor. Dan sebaliknya jika kaonduktor tidak terkena air maka lampu akan menyala.
8. Dioda
Fungsi Dioda sangat berpengaruh penting didalam rangkaian elektronika. Karena dioda
adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari penyambung P-N. Dioda merupakan
gabungan dari dua kata elektroda, yaitu anoda dan katoda. Sifat lain dari dioda adalah
menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada aliran tegangan
balik. Selain itu, masih banyak lagi fungsi dioda lainnya, sebagai berikut :
- Sebagai penyearah untuk komponen dioda bridge.
- Sebagai penstabil tegangan pada komponen dioda zener.
- Sebagai pengaman atau sekering.
- Sebagai pemangkas atau pembuang level sinyal yang ada di atas atau bawah
tegangan tertentu pada rangkaian clipper.
- Sebagai penambah komponen DC didalam sinyal AC pada rangkaian clamper.
- Sebagai pengganda tegangan.
- Sebagai indikator untuk rangkaian LED (Light Emiting Diode).
- Dapat digunakan sebagai sensor panas pada aplikasi rangkaian power amplifier.
- Sebagai sensor cahaya pada komponen dioda photo.
- Sebagai rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator) pada komponen dioda
varactor.
Secara keseluruhan dioda dapat kita contohkan sebagai katup, dimana katup tersebut
akan terbuka pada saat air mengalir dari belakang menuju ke depan. Sedangkan katup
akan menutup apabila ada dorongan aliran air dari depan katub. Simbol dioda
digambarkan dengan anak panah yang diujungnya terdapat garis yang melintang. Cara
kerja dioda dapat kita lihat dari simbolnya. Karena pada pangkal anak panah disebut
sebagai anoda (P) dan pada ujung anak panah dapat disebut sebagai katoda (N).
B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
No. Nama alat Jumlah
1. Multimeter 1 buah
2. Solder 1 buah
3. Bor 1Buah
4 Sedot timah 1 buah
5 Papan PCB
polos
½ papan
6 Baut dan mur secukupnya
2. Bahan
No. Nama bahan Karakteristik Jumlah
1. Kapasitor non polar 4.7 μF/50 v 1 buah
2. resistor 1k 2 buah
resistor 220 k 1 buah
3. PCB Bolong - 1 buah
4. Kabel tunggal secukupnya
5. transistor D400 dan C1815 1 buah
6. transformator 350 mA 1 buah
7 relay Kaki 5 dan kaki 4 2 buah
8 Dioda IN40041
9 Dioda led Merah dan hijau 1 buah
10 Kapasitor (elko) 1000µF 2 buah
11 Pelarut FeCl3 1 buah
C. PROSEDUR KERJA
No
.
Prosedur kerja Gambar
1. Menyiapkan papan PCB
polos.
Kemudian menggambar
rangkain di papan PCB
polos
2. Setelah digambar lalu
papan PCB di bor sesuai
gambar.
3. Merendam papan PCB
dengan larutan FeCl3,dan
diaduk-aduk sehingga
tembaga pada VCB hilang
4. Kemudian merangkai
komponen-komponen
sesuai dengan gambar
rangkaian yang ada,
5. Menyolder komponen pada
PCB
6. Mengecek rangkaian
dengan multimeter agar
mengetahui benar atau
tidaknya susunan rangkaian
7. Setelah dicek,dan
rangkaiannya benar,maka
rangkaian sudah selesai
D. PEMBAHASAN
Rangkaian Pompa Air merupakan rangkaian yang memiliki peranan penting dalam
kehidupan sehari-hari. Karena hampir setiap rumah memiliki pompa air masing-masing.
Apabila pompa air yang kita punya mengalami kerusakan, tentu akan mengakibatkan
terganggunya pasokan air yang kita miliki sehingga dapat mengganggu kegiatan harian yang
ada di rumah.
Dalam rangkaian pompa air, terdapat salah satu rangkaian yang bernama rangkaian level air.
Yang di maksud rangkaian level air adalah rangkaian yang nantinya dapat menghidupkan
pompa air secara otomatis dan juga untuk mendeteksi tingkat ketinggian air. Dengan adanya
rangkaian tersebut, kita tidak perlu repot lagi untuk menghidupkan atau mematikan pompa air
pada saat bak mandi sudah penuh.
Rangkaian level air juga bisa digunakan untuk anda yang membutuhkan tenaga skala besar,
seperti halnya industri rumah tangga dan pabrik-pabrik yang sudah pasti menggunakan
tenaga dengan skala besar. Dengan begitu, alat ini akan menjamin ketersediaan suply air
kapanpun kita butuhkan.
Prinsip kerja rangkaian pompa air sangat sederhana, kita hanya perlu mengkondisikan air
yang ada di dalam penampungan selalu tersedia dengan menyalakan pompa pada saat air
akan habis dan mematikan pompa pada saat bak penampungan telah penuh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Rangkaian yang telah dibuat berhasil konduktor berjalan dengan baik . Sesuai yang
diinginkan
2. Relay juga bekerja dengan baik. Saat mendapat rangsangan air relay memutuskan
arus ke lampu sehingga lampu tidak menyala. Dan sebaliknya.
3. Saat merangkai, sering terjadi kesalahan saat menggunakan transistor.
4. Kesalahan peletakkan komponen dapat menyebabkan rangkaian tidak berjalan.
DAFTAR PUSTAKA
Malvino, Albert Paul. 1994. Prinsip-prinsip Elektronika. Edisi Kedua. Erlangga : Jakarta
Sofyan H. Nasution. 1987. Analisa dan Desain Rangkaian Terpadu Digital. Penerbit Erlangga :
Jakarta
Rais, Abdul.2013. Instrumentasi Elektronik. Unimed : Medan
http://admistory.blogspot.com/2012/11/struktur-dan-fungsi-ic-cd4026.html
http://ariezamharie.blogspot.com/2013/03/jenis-jenis-kapasitor.html
http://ayoeblueholic.blogspot.com/2009/10/perbedaan-kapasitor-polar-dan-non polar.html
http://diary4share.blogspot.com/2009/10/iptek-struktur-fungsi-aplikasi-dan-cara.html
http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/07/macam-bentuk-dan-fungsi-dari-ic.html
http://rangkaianelektronika.info/kapasitor-polar-dan-kapasitor-non-polar/