makalah haptun
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 MAKALAH HAPTUN
1/12
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA“ALAT BUKTI PADA HUKUM ACARA PERADILAN TATA
USAHA NEGARA”
NAMA : NI WAYAN PIPIT PRABHAWANTYNIM : 1303005067
KELAS : A
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
016
-
8/15/2019 MAKALAH HAPTUN
2/12
BAB I
PENDAHULUAN
A! L"#"$ B%&"'"()
Dalam suatu proses beracara di pengadilan, salah satu tugas hakim
adalah untuk menetapkan hubungan hukum yang sebenarnya antara pihak
yang berperkara. Hubungan hukum inilah yang harus dibutktikan
kebenarannya di depan sidang pengadilan. Pada prinsipnya, yang harus
dibuktikan adalah semua peristiwa serta hak yang dikemukakan oleh salah
satu pihak yang kebenarannya di bantah oleh pihak lain. Pihak penggugatdiberikan kesempatan terlebih dahulu untuk membuktikan kebenaran dalil
gugatannya. Setelah itu, pihak tergugat diberikan kesempatan untuk
membuktikan kebenaran dalil sangkalannya.
B! R*+*,"( M","&"-
Terdapat beberapa rumusan masalah yang disampaikan dalam makalah ini,
diantaranya :
1. Apa saa enis!enis alat bukti dalam Peradilan Tata "saha #egara$
%. &agaimana sistem hukum pembuktian dalam Peradilan Tata "saha
#egara$
C! T*.*"(
Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan
bahwa tuuan dari penulisan makalah ini adalah:
a. "ntuk mengetahui alat bukti apa saa yang harus dibuktikan.
b. "ntuk mengetahui sistem hukum pembuktian dalam Peradilan Tata
"saha #egara.
-
8/15/2019 MAKALAH HAPTUN
3/12
BAB II
PEMBAHASAN
A! /%(,.%(, A&"# B*'#
Dalam Peradilan Tata "saha #egara di kenal ' macam alat bukti,
yaitu :(1)
• Surat atau tulisan
• *eterangan ahli
• *eterangan saksi
• Pengakuan para pihak
•Pengetahuan hakim
1) Surat atau tulisan
a. Pengertian
+enurut Dr. Sudikno +ertokusumo, SH, berpendapat
bahwa alat bukti surat atau tulisan adalah : segala sesuatu
yang memuat tanda!tanda bacaan yang dimaksudkan untuk
mencurahkan isi hati atau menyampaikan buah pikiran
seseorang dan dipergunakan sebagai pembuktian-.(%) b. +acam!macam alat bukti surat
Surat sebagai alat bukti tertulis dibedakan menadi dua, yaitu:
• Akta, adalah surat yang diberi tanda tangan, yang memuat
peristiwa!peristiwa yang menadi dasar suatu hak atau
perikatan, yang dibuat seak semula dengan sengaa untuk
pembuktian
• &ukan akta
Sedangkan akta itu sendiri ada dua macam, yaitu :
• Akta otentik
• Akta dibawah tangan
Sedangkan menurut "" #o.' 1/0 pasal 121 bahwa surat
sebagai alat bukti terdiri atas tiga enis,(3) yaitu :
415 Akta otentik, yaitu surat yang dibuat oleh atau dihadapan
seorang peabat umum, yang menurut peraturan
perundang!undangan berwenang membuat surat ini
http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn1http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn2http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn3http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn2http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn3http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn1
-
8/15/2019 MAKALAH HAPTUN
4/12
dengan maksud untuk dipergunakan sebagai alat bukti
tentang peristiwa hukum yang tercantum di dalamnya
4%5 Akta dibawah tangan, yaitu surat yang dibuat dan ditanda
tangani oleh pihak!pihak yang bersangkutan dengan
maksud untuk dapat diadikan sebagai alat bukti tentang
peristiwa atau peristiwa hukum yang tercantum di
dalamnya
435 Surat!surat lain yang bukan akta.
Akta otentik ada dua macam, yaitu :
a. Akta yang dibuat oleh peabat 4 Ambtelijk Akten5
b. Akta yang dibuat dihadapan peabat 4 Partij Akten5
Perbedaan antara Ambtelik Akten dan Parti Akten(6)
#o
.
Aspek unsure Ambtelik Akten Parti Akten
1 7nisiati8 dari Peabat yang
bersang!kutan
karena abatannya
Para pihak karena
kepentingannya
% 7si akta Ditentukan oleh
peabat yang
bersangkutan ber!
dasarkan ""
Ditentukan oleh para pihak
3 Ditanda tangani
oleh
Peabat itu sendiri
tanpa pihak lain
Para pihak dan peabat
yang bersangkutan serta
saksi!saksi
6 *ekuatan bukti Tidak dapat digugat
kecuali dinyatakan
palsu
Dapat digugat dengan
pembuktian sebaliknya
&ila mana salah satu pihak yang bersengketa membantah
keaslian alat bukti surat yang diaukan oleh pihak lawan, maka
hakim dapat melakukan pemeriksaan terhadap bantahan itu dan
kemudian mempertimbangkan dalam putusan akhir mengenai nilai
pembuktiannya. Apabila dalam pemeriksaan persidangan ternyata
ada alat bukti tertulis tersebut ada pada badan atau peabat T"#,
maka hakim dapat memerintahkan badan atau peabat T"#
http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn4http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn4
-
8/15/2019 MAKALAH HAPTUN
5/12
tersebut untuk segera menyediakan alat bukti tersebut. +asing!
masing alat bukti yang berupa surat atau tulisan itu mempunyai
bobot kekuatan pembuktian sendiri!sendiri dan hakim yang akan
menentukan bobot atau nilai pembuktian tersebut.(')
Pada prinsipnya, kekuatan bukti suatu alat bukti surat
terletak pada akta aslinya. Tindasan, 8oto copy, dan salinan akta
yang aslinya masih ada, hanya dapat dipercaya apabila tindasan,
8oto copy dan salinan itu sesuai dengan aslinya. Dalam hubungan
ini, hakim dapat memerintahkan kepada para pihak agar
memperlihatkan aslinya sebagai bahan perbandingan, tetapi apabila
lawan mengakui atau tidak membantahnya maka tindasan, 8oto
copy, dan salinan akta tersebut mempunyai kekuatan pembukti
seperti yang asli.()
2) Keterangan ahli
Di dalam "" #o.'1/0 pasal 12%, dielaskan bahwa :
keterangan ahli adalah pendapat orang yang diberikan di bawah
sumpah dalam persidangan tentang hal yang ia ketahui menurut
pengalaman dan pengetahuannya.(9)*ehadiran seorang ahli di
persidangan adalah atas permintaan kedua belah pihak atau salah
satu pihak atau karena abatannya. Hakim ketua sidang dapat
menunuk seseorang atau beberapa orang ahli untuk memberikan
keterangan baik dengan surat maupun tulisan, yang dikuatkan
dengan sumpah atau ani menurut kebenaran sepanang pengetahuan
dan pengalamannya 4pasal 123 "PT"#5. *eterangan ahli diperlukan
untuk menambah keyakinan hakim mengenai suatu persoalan di
bidang tertentu, yang memang hanya bisa dielaskan oleh ahli di
bidang yang bersangkutan, umpamanya ahli di bidang perbankan,
ahli di bidang komputer, ahl balistik dan lain!lain.(0) Dalam hal ini
keterangan uru taksir dapat digolongkan sebagai keterangan ahli.
Tetapi mereka yang tidak dapat didengar sebagai saksi 4pasal 00
"PT"#5 dalam perkara itu, uga tidak dapat diangkat sebagai ahli.
3) Keterangan saksi
http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn5http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn6http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn7http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn8http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn5http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn6http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn7http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn8
-
8/15/2019 MAKALAH HAPTUN
6/12
Saksi adalah orang yang memberikan keterangan di muka
sidang, dengan memenuhi syarat!syarat tertentu, tentang suatu
peristiwa atau keadaan yang ia lihat, dengan dan ia alami sendiri,
sebagai bukti teradinya peristiwa atau keadaan tersebut.(/)Setiap
orang pada prinsipnya waib untuk memberikan kesaksian apabila
dibutuhkan oleh pengadilan, tetapi tidak semua orang dapat menadi
saksi. Ada beberapa saksi yang dilarang atau tidak diperbolehkan di
dengar keterangannya,
Sebagai saksi sebagaimana di atur dalam pasal 00 "PT"#
sebagai berikut :
a. *eluarga sedarah atau semenda menurut garus keturunan
lurus ke atas atau ke bawah sampai deraat ke dua dari salah
satu pihak yang bersengketa
b. 7stri atau suami salah satu pihak yang bersangkutan
meskipun sudah bercerai
c. Anak yang belum berusia tuuh belas tahun
d. rang sakit ingatan.
Ada beberapa orang yang meskipun berhak menadi saksi
tetapi berhak pula mengundurkan diri sebagai saksi 4pasal 0/
"PT"#5, yaitu :
a. Saudara laki!laki dan perempuan, ipar laki!laki dan
perempuan salah satu pihak
b. Setiap orang yang karena martabat, pekeraan atau
abatannya diwaibkan merahasiakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan hal itu.
Adakalanya, orang yang diadikan saksi itu tidak mengerti
bahasa 7ndonesia, hakim dapat menunuk seseorang yang akan
bertindak sebagai peneremah dan sebelum melaksanakan tugasnya
ia harus di sumpah terlebih dahulu.(12) Dan apabila seorang saksi
dalam keadaan bisu!tuli dan tidak dapat menulis, maka demi
kepentingan pemeriksaan, hakim menunuk seorang yang sudah
biasa bergaul dengan saksi sebagai uru bahasa. Sebelum
melaksanakan tugasnya, ia waib mengucapkan sumpah atau ani
http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn9http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn10http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn9http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn10
-
8/15/2019 MAKALAH HAPTUN
7/12
menurut agama dan kepecayaannya.(11) Sedangkan apabila yang di
panggil sebagai saksi adalah peabat T"#, maka peabat tersebut
tidak boleh mewakilkan kepada orang lain, ia waib datang sendiri di
persidangan.(1%)
Sehubungan dengan uraian di atas, terdapat perbedaan antara
keterangan saksi dengan keterangan ahli. Perbedaan itu diantaranya,(13)
adalah :
*eterangan saksi
1. Seorang 4beberapa5 saksi di panggil kemuka pengadilan untuk
mengemukakan keterangan tentang hal!hal yang ia lihat, didengar, atau dialami sendiri
%. *eterangan saksi harus lisan, bila tertulis maka adi alat bukti
tertulis
3. *edudukan saksi tidak boleh diganti dengan saksi lain kecuali
sama!sama melihat, mendengar dan menyaksikan peritiwa itu
*eterangan ahli
1. Seorang 4beberapa5 saksi ahli dipanggil kemuka pengadilan
untuk mengemukakan keterangan berdasarkan keahliannya
terhadap suatu peristiwa
%. *eterangan saksi atau ahli bisa secara lisan ataupun tertulis
3. *edudukan seorang ahli dapat diganti dengan ahli yang lain yang
sesuai dengan keahliannya.
4) Pengakuan para pihak
Pengakuan adalah keterangan sepihak dari salah satu pihak
dalam suatu perkara, dimana ia mengakui apa yang dikemukakan
oleh pihak lawan atau sebagian dari apa yang dikemukakan oleh pihak lawan-.(16)
+enurut pasal 12' "" #o.'1/0, pengakuan para pihak
tidak dapat ditarik kembali, kecuali berdasarkan alasan yang kuat
dan dapat diterima oleh hakim. Pengakuan yang diberikan di depan
persidangan oleh pihak yang bersengketa sendiri atau oleh wakilnya
yang diberi kuasa secara khusus, untuk itu mempunyai kekuatan
bukti yang sempurna terhadap pihak yang memberikan pengakuan
itu. Hal ini berarti hakim harus menganggap bahwa dalil!dalil yang
http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn11http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn12http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn13http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn14http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn11http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn12http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn13http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn14
-
8/15/2019 MAKALAH HAPTUN
8/12
telah diakui itu benar, kendatipun belum tentu benar. Pengakuan
yang diberikan di luar persidangan, nilai pembuktiannya diserahkan
kepada pertimbangan hakim. Dengan kata lain pengakuan yang
diberikan diluar persidangan merupakan alat bukti bebas dan
konsekuensinya hakim leluasa untuk menilai alat bukti tersebut, atau
bisa uga hakim hanya menganggap hal itu sebagai alat bukti
permulaan saa.(1') Terserah kepada hakim untuk menerima atau
tidak menerimanya.
5) Pengetahuan hakim
Pengetahuan hakim adalah hal yang olehnya diketahui dandiyakini kebenarannya.(1) +elihat pada pengertian ini maka
pengetahuan hakim dapat uga diartikan sebagai apa yang dilihat,
didengar dan disaksikan oleh hakim dalam persidangan. +isalnya :
sikap, perilaku, emosional dan tindakan para pihak dalam memutus
perkara. Tetapi pengetahuan hakim mengenai para pihak yang
diperoleh di luar persidangan tidak dapat diadikan bukti dalam
memutus perkara.
B! S,#%+ H*'*+ P%+2*'#"( H*'*+ T"#" U,"-" N%)"$"
Ada perbedaan sistem antara sistem hukum pembuktian dalam
hukum acara T"# dengan acara perdata. Dalam hukum acara T"#,
dengan memperhatikan segala sesuatu yang teradi dalam pemeriksaan
tanpa bergantung pada 8akta dan hal yang diaukan oleh para pihak,
hakim T"# bebas untuk menentukan :(19)
1. Apa yang harus dibuktikan
%. Siapa yang harus dibebani pembuktian, hal apa saa yang harus
dibuktikan oleh pihak yang berperkara dan hal apa saa yang
harus dibuktikan oleh hakim sendiri
3. Alat bukti mana saa yang diutamakan untuk dipergunakan
dalam pembuktian
6. *ekuatan pembuktian bukti yang telah diaukan
"mumnya, sistem pembuktian yang dianut dalam hukum acara
T"# adalah sistem Vrij bewijsleer -, yakni suatu aaran pembuktian
bebas dalam rangka memperoleh kebenaran materiil. Apabila kita baca
http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn15http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn16http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn17http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn15http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn16http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftn17
-
8/15/2019 MAKALAH HAPTUN
9/12
pasal 122 "" #o.'1/0, maka dapatlah disimpulkan bahwa hukum
acara T"# 7ndonesia menganut aaran pembuktian bebas yang terbatas.
*arena alat!alat bukti yang digunakan itu sudah ditentukan secara
limitati8 dalam pasal tersebut. Selain itu hakim uga dibatasi
kewenangannya dalam menilai sahnya pembuktian, yakni paling sedikit
% alat bukti berdasarkan keyakinan hakim. Sedangkan pembuktian
dalam hukum acara perdata dilakukan dalam rangka memperoleh
kebenaran 8ormil.
-
8/15/2019 MAKALAH HAPTUN
10/12
BAB III
PENUTUP
A! K%,+*&"(
+acam!macam alat bukti di PT"# :
• Surat atau tulisan
• *eterangan ahli
• *eterangan saksi
• Pengakuan para pihak
Sesuai dengan pasal 122 "" #o.'1/0 dapat disimpulkan bahwa hukum
acara T"# itu menganut aaran pembuktian bebas yang terbatas karena alat!alat
bukti yang digunakan itu sudah ditentukan secara limitati8 dalam pasal tersebut,
begitu uga sesuai dengan pasal 129 "" #o.'1/0 hakim dibatasi
kewenangannya menilai sahnya pembuktian yaitu paling sedikit % alat bukti
berdasarkan keyakinannya.
B! S"$"(
;ang perlu diperhatikan adalah perlunya menganalisis seluruh materi yang
dipaparkan dengan cara meneliti ulang pada re8erensi yang menadi sumber
pengambilan materi maupun dengan menelaah materi yang disampaikan itu dalam
sumber lain yang belum dicantumkan dalam makalah ini.
-
8/15/2019 MAKALAH HAPTUN
11/12
DAFTAR PUSTAKA
A. Pitto, Pro8., Pembuktian dan Kadaluarsa, cet.7, 7ntermasa, ali Abdullah, SH., ukum A!ara Peradilan "ata #saha $egara, =aa
?ra8indo Persada,
-
8/15/2019 MAKALAH HAPTUN
12/12
(1) lihat, pasal 12 "" #o.'1/0
(19) lihat, pasal 129 "" #o.'1/0
http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftnref16http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftnref17http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftnref16http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/alat-bukti-pada-hukum-acara-peradilan.html#_ftnref17