makalah genuvalgum-genuvarum

13
1 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian Identitas klien Kaji identitas anak seperti nama, tanggal lahir, jenis kelamin karena genuvarum sering terjadi pada anak laki   laki sedangkan genuvalgum sering terjadi pada anak perempuan, perbedaan itu dikarenakan kondisi  pertumbuhan bentuk panggul anak perempuan yang akan lebih besar daripada anak laki-laki.. Kaji pula identitas orang tua klien seperti nama ayah, nama ibu, pekerjaan ayah / ibu, pendidikan ayah / ibu. 3.2 Riwayat sakit dan kesehatan 1. Keluhan utama Pada kelainan genuvalgum dan genuvarum biasanya anak merasakan nyeri di bagian betis dan paha depan, teraba tempurung lutut lebih ke arah sisi luar, terkadang sering terjatuh saat berjalan, sering merasa lelah dan kaku pada kaki 2. Riwayat penyakit saat ini Kaji bagaimana penyakit sekarang muncul mulai saat pertama kali adanya perubahan pada kaki dan pertama kali anak merasakan nyeri 3. Riwayat kesehatan yang lalu Biasanya klien dengan kelainan genuvanum saat masih bayi menggunakan diapers yang kurang tepat sepereti terlalu lebar ukurannya dan terlalu lama pemakaiannya, kaki si anak menjadi sulit merapat dengan baik, sehingga tumpuan berat badannya berubah. Apalagi umumnya popok banyak dipakai pada saat anak mulai belajar  berjalan. 4. Riwayat kesehatan keluarga Adakah anggota keluarga yang menderita kelainan seperti yang diderita anak tersebut, apakah kelainan tersebut mempengaruhi  perilaku anak tersebut, bagaimana persepsi kel uarga terhadap kelainan anak tersebut

Upload: ganhosa-rinda

Post on 03-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 1/13

1

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian

Identitas klien

Kaji identitas anak seperti nama, tanggal lahir, jenis kelamin karena

genuvarum sering terjadi pada anak laki  –  laki sedangkan genuvalgum

sering terjadi pada anak perempuan, perbedaan itu dikarenakan kondisi

 pertumbuhan bentuk panggul anak perempuan yang akan lebih besar 

daripada anak laki-laki.. Kaji pula identitas orang tua klien seperti nama

ayah, nama ibu, pekerjaan ayah / ibu, pendidikan ayah / ibu.

3.2 Riwayat sakit dan kesehatan

1.  Keluhan utama

Pada kelainan genuvalgum dan genuvarum biasanya anak merasakan

nyeri di bagian betis dan paha depan, teraba tempurung lutut lebih ke

arah sisi luar, terkadang sering terjatuh saat berjalan, sering merasa

lelah dan kaku pada kaki

2.  Riwayat penyakit saat ini

Kaji bagaimana penyakit sekarang muncul mulai saat pertama kali

adanya perubahan pada kaki dan pertama kali anak merasakan nyeri

3.  Riwayat kesehatan yang lalu

Biasanya klien dengan kelainan genuvanum saat masih bayi

menggunakan diapers yang kurang tepat sepereti terlalu lebar 

ukurannya dan terlalu lama pemakaiannya, kaki si anak menjadi sulit

merapat dengan baik, sehingga tumpuan berat badannya berubah.Apalagi umumnya popok banyak dipakai pada saat anak mulai belajar 

 berjalan.

4.  Riwayat kesehatan keluarga

Adakah anggota keluarga yang menderita kelainan seperti yang

diderita anak tersebut, apakah kelainan tersebut mempengaruhi

 perilaku anak tersebut, bagaimana persepsi keluarga terhadap kelainan

anak tersebut

7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 2/13

2

5.  Riwayat nutrisi

Kaji nafsu makan, pola makan, minum, menu makanan, apakah ada

 pantangan makanan atau tidak 

6.  Riwayat pertumbuhan

Kaji berat badan anak, tinggi badan, lingkar dada, lingkar kepala,

lingkar lengan atas, berat saat lahir, BB sebelum diketahui ada

kelainan

7.  Riwayat perkembangan

Kaji perkembengan psikososial anak, dan perkembangan psikoseksual

anak.

3.3 Review of System (Observasi dan Pemeriksaan Fisik)

Pengkajian fokus pada :

1.  Inspeksi ( Look )

Inspeksi sebenarnya telah dimulai ketika penderita memasuki ruangan

 periksa. Pada ins peksi seca ra umum diperhatikan raut muka

 pend eri ta, apaka h terlih at kes ak itan .Cara berjalan sekurang-

kurangnya 20 langkah, cara duduk dan cara tidur. Inspeksi dilakukan

secara sistematik dan perhatian terutama ditujukan pada:

a.  Kulit, meliputi warna kulit dan tekstur kulit

 b.  Jaringan lunak yaitu pembuluh darah, saraf, otot, tendon, ligament,

 jaringan lemak, fasia, kelenjar limfe

c.  Tulang dan sendi

2.  Palpasi ( Feel )

Sering didapatkannya adanya perubahan posisi patela

3. 

Penilaian gerakan sendi baik pergerakan aktif maupun pasif ( Move)Adanya kelainan saat berjalan

Kaji keadaan umum anak, tanda tanda vital : TD normal, nadi normal,

suhu badan normal, RR normal

1.  B1 (Breath)

Tidak ada masalah pada system pernafasan

2.  B2 (Blood)

Tidak ada masalah pada system kardiovaskuler 

7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 3/13

3

3.  B3 (Brain)

Tidak ada masalah pada system persarafan

4.  B4 (Bladder)

Tidak ada masalah pada system perkemihan

5.  B5 (Bowel)

Tidak ada masalah pada system pencernaan

6.  B6 (Bone)

kaki terasa kaku dan mudah lelah

3.4 Diagnosa Keperawatan

1.  Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan muskuloskeletal

2.  Gangguan konsep diri b.d cara berjalan abnormal

3.  Ansietas b.d kondisi sakit

4.   Nyeri akut b.d kerusakan jaringan saraf sekunder akibat respon pasca  –  

 bedah

5.  Resiko tinggi infeksi b.d luka pasca bedah

3.5 Intervensi Keperawatan

1.  Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan musculoskeletal

Tujuan : Dalam waktu 3 x 24 jam, klien dapat melaporkan peningkatan

kekuatan dan ketahanan tungkai

Kriteria hasil : Klien meningkat dalam aktivitas fisik, tidak terjadi

kontraktur sendi

Intervensi Rasional

Kaji mobilitas yang ada dan

observasi peningkatan kerusakan.

Mengetahui kekuatan klien dalam

melakukan aktivitas

Ajarkan klien melakukan latihangerak aktif pada anggota gerak 

aktif, dan latihan gerak pasif pada

anggota gerak yang sakit

Untuk mempertahankan danmeningkatkan kemampuan otot

Anjurkan menggunakan tongkat

saat berjalan

Membantu saat beraktivitas

Beri dorongan ambulasi untuk 

 berjalan singkat tapi sering

Melatih mobilisasi klien

7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 4/13

4

2.  Gangguan citra tubuh b.d cara berjalan abnormal

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 5 x 24 jam gangguan

 bodu image teratasi

Kriteria hasil : citra rubuh pasien positif, mempertahankan interaksi

sosial, mampu mengidentifikasi kekuatan personal, mendeskripsikan

secara faktual perubahan fungsi tubuh

Intervensi Rasional

Kaji secara verbal dan non verbal

respon klien terhadap tubuhnya

Untuk mengetahui respon klien

terhadap perubahan tubuhnya

Monitor frekuensi mengkritik 

dirinya

Untuk mengetahui koping

individu terhadap penyakit yang

dialami

Jelaskan tentang pengobatan,

 perawatan penyakitnya

Informasi mengenai penyakit dan

 pengobatan yang jelas yang

diterima klien, dapat mengurangi

ansietas dan menjadikan koping

lebih positif 

Fasilitasi kontak dengan individu

lain dalam kelompok kecil

Untuk meningkatkan hubungan

sosial klien dengan orang dan

lingkungan sekitar 

3.  Ansietas b.d kondisi sakit

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan selama 2 x 24 jam kecemasan klien

teratasi

Kriteria hasil : Klien memiliki informasi untuk mengurangi rasacemas, klien dapat mengontrol respon takut

Intervensi Rasional

Gunakan pendekatan yang

menenangkan

Dapat mengurangi rasa cemas

klien

Berikan informasi faktual

mengenai penyakit klien

Menghilangkan rasa takut dan

membangun rasa kerja sama

antara perawat dan klien

7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 5/13

5

Dorong klien untuk 

mengungkapkan perasaan,

ketakutan dan persepsi

Dengan mengungkapkan perasaan

dapat mengurangi kecemasan

4.   Nyeri akut b.d kerusakan jaringan saraf sekunder akibat respon pasca  –  

 bedah

Tujuan : Dalam waktu 1 x 24 jam, nyeri berkurang atau teradaptasi

Kriteria hasil : Klien menyampaikan nyeri berkurang atau dapat

diadaptasi, klien dapat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan

atau menurunkan nyeri, klien teradaptasi

Intervensi Rasional

Kaji nyeri Nyeri merupakan respons

subjektif yang dapat dikaji

dengan menggunakan skala

nyeri. Klien melaporkan nyeri

 biasanya di atas tingkat cedera

Lakukan manajemen nyeri

keperawatan:

1.  Atur posisi imobilisasi dan

letakkan pengganjal di

 bawah lutut

Imobilisasi yang adekuat dapat

mengurangi penarikan dan

kontraksi otot yang menjadi

unsur utama penyebab nyeri

 pada lutut

2.  Dekatkan orang terdekat

terutama orang tua

Orang terdekat klien dapat

membantu dengan memberikandukungan psikologis, terutama

 pada anak yang masih gelisah

 pada fase awal pembedahan

3.  Manajemen lingkungan:

lingkungan tenang, batasi

 pengunjung, dan

istirahatkan klien

Lingkungan tenang akan

menurunkan stimulus nyeri

eksternal dan pembatasan

 pengunjung akan membantu

7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 6/13

6

meningkatkan kondisi O2

ruangan yang akan berkurang

apabila banyak pengunjung

yang berada di ruangan.

Istirahat akan menurunkan

kebutuhan O2 jaringan perifer 

4.  Lakukan manajemen

sentuhan

Manajemen sentuhan pada saat

nyeri berkurang sentuhan

dukungan psikologis dapat

membantu menurunkan nyeri.

Masase ringan dapat

meningkatkan aliran darah dan

membantu suplai darah dan

oksigen ke area nyeri

Kolaborasi : pemberian analgesik Analgesic memblok lintasan

nyeri sehingga nyeri akan

 berkurang

5.  Resiko tinggi infeksi b.d luka pasca bedah

Tujuan : Dalam waktu 10 x 24 jam risiko infeksi tidak terjadi

Kriteria Hasil : klien mau berpartisipasi dalam pencegahan infeksi

Intervensi Rasional

Kaji factor   –  factor yang

memungkinkan terjadinya infeksi

Factor   –  factor penyebab

terjadinya infeksi harus dipantau

oleh perawat dan dilakukan perawatan luka steril

Jika menggunakan gips, buat

 jendela pada gips sirkular 

Gips yang sudah keras dibuka

dengan cara membuat jendela

yang dilakukan oleh perawat pada

hari ke 2 pasca bedah untuk 

memudahkan perawatan luka

Lakukan perawatan luka secara Teknik perawatan luka secara

7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 7/13

7

steril steril dapat mengurangi

kontaminasi kuman

Pantau / batasi kunjungan Mengurangi risiko kontak infeksi

dari orang lain

Tingkatkan asupan nutrisi tinggi

kalori dan tinggi protein

Meningkatkan imunitas tubuh

secara umum dan membantu

menurunkan resiko infeksi

Kolaborasi : berikan antibiotic

sesuai indikasi

Satu atau beberapa agens

diberikan yang bergantung pada

sifat pathogen dan infeksi yang

terjadi

Kasus Semu Genuvarum

An A berumur 5 tahun bersama orang tuanya Ny N dan Tn R datang

ke RSUA pada tanggal 23 Maret 2013 dengan keluhan bentuk kaki

yang tidak normal (berbentuk seperti huruf O), sering terjatuh sewaktu

 berjalan dan anaknya sering mengeluh kakinya terasa pegal, kaku, dan

 betuk kakinya abnormal kira  –  kira selama satu bulan yang lalu.

Awalnya orang tua mengira keadaan itu hal yang biasa jadi anak 

tersebut dibawa ke tukang pijat, tetapi tetap saja anak tersebut

mengeluhkan rasa pegal dan kaku pada kakinya. Keadaan tersebut

membuat orang tua An A merasa cemas hingga akhirnya memutuskan

untuk membawanya ke RSUA. Ny N adalah seorang ibu rumah tangga

sedangkan suaminya Tn R seorang PNS mereka mempunyai 3 orang

anak, beragama islam, suku jawa, Ny N tamat SMA sedangkansuaminya S1 Pendidikan, mereka tinggal di Mulyorejo Surabaya.

Dari hasil pengkajian terhadap ibu klien didapatkan data bahwa anak 

 pertama berumur 10 tahun dan anak kedua beurmur 7 tahun klien tidak 

 pernah mengalami seperti yang sedang dialami An A. Anggota

keluarga dari Tn R dan Ny N juga tidak ada yang mengalami keadaan

seperti itu, yang sering diderita hanya demam ringan, batuk pilek, dan

tidak pernah dirawat di rumah sakit. Saat masih mengandung An A,

7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 8/13

8

 Ny N tidak pernah menderita penyakit apapun dan selalu

mengkonsumsi makanan yang sehat. Saat lahir, An A langsung

menangis dengan berat 3200 gram dan panjang 49 cm. Imunisasi untuk 

An A juga sudah diberikan secara lengkap di puskesmas Mulyorejo.

An A menggunakan diapers sampai umur 4 tahun dan saat usia 6 bulan

 juga sering menggunakan babywalker  untuk membantunya berjalan.

Karena bentuk kakinya yang berbeda dan sering terjatuh saat bermain

dengan teman  – temannya, An A sekarang sudah jarang bermain.

1.  Pengkajian

Identitas :

Identitas Anak Identitas orang tua

 Nama : An A Nama Ayah : Tn R 

Tanggal lahir : 1 Maret 2008 Nama Ibu : Ny N

Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan Ayah:PNS

Tanggal MRS : 23 Maret 2013 Pendidikan Ayah:S1

Alamat : Surabaya Agama : Islam

Diagnosa Medis : Genuvarum Suku bangsa : Jawa

Sumber Informasi: Ibu Alamat: Surabaya

2.  Riwayat Penyakit

a.  Keluhan Utama :

An A merasa pegal dan kaku pada kakinya, sering terjatuh saat

 berjalan, dan bentuk kaki yang tidak normal

 b.  Riwayat Penyakit Sekarang

Tn R dan Ny N datang bersama An A untuk memeriksakan An

A yang merasakan pegal dan kaku pada kakinya, sudah pernahdibawa ke tukang pijat tapi tidak ada hasilnya. Orang tua

merasa cemas sehingga langsung membawanya ke RSUA

c.  Riwayat penyakit yang lalu

An A pernah mengalami demam ringan, tidak pernah operasi

dan tidak ada alergi apapun, pemberian imunisasi juga lengkap

d.  Riwayat penyakit keluarga

7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 9/13

9

Dalam keluarga Tn R dan Ny N tidak ada yang mengalami

seperti yang dirasakan An A, anak pertama dan kedua mereka

 juga tidak pernah mengalami hal itu.

e.  Riwayat Nutrisi

 Nafsu makan baik, makan 3 kali sehari tidak ada pantangan

makanan suka makan sayur, porsi makan habis

f.  Riwayat pertumbuhan dan perkembangan

BB lahir 3200 gram, panjang lahir 49 cm, BB saat ini 15 kg,

TB 112 cm, perkembangan pada anak dengan metode DDST

An A mengalami perkembangan yang baik sesuai usianya.

Tahap perkembangan psikoseksual berada pada fase phallic,

saat ini An A dekat dengan ayahnya Tn R. Tahap

 perkembangan psikososial berada pada fase initiative  – guilty.

3.  Keadaan Umum

TD : 100/ 60 mmHg

 N : 90 kali/ menit

RR : 25 kali/ menit

T : 36o

C

4.  Review of System

B1 (Breathing) : pola nafas normal, suara nafas vesikuler,

tidak ada sesak nafas, tidak ditemukan masalah

B2 (Blood) : irama jantung regular, tidak ada nyeri dada,

 bunyi jantung normal, CRT < 2 detik, akral hangat kering merah,

tidak ditemukan masalah

B3 (Brain) : GCS 4-5-6, refleks fisiologis dan refleks patologis normal, tidak ada gangguan tidur, lama tidur ± 9 jam,

tidak ada gangguan penglihatan, pendengaran, dan penciuman,

tidak ditemukan masalah

B4 (Bladder) : tidak ada pembesaran kandung kemih,

tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih, urin jernih, tidak 

ditemukan masalah

7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 10/13

10

B5 (Bowel) : nafsu makan baik, mulut bersih, mukosa

lembab, tidak sakit menelan, tidak ada pembesaran hepar dan

limpa, BAB teratur, tidak ditemukan masalah

B6 (Bone) : kaki terasa pegal dan kaku, mudah lelah

5.  Personal Higiene

Mandi 2kali/ hari, ganti pakaian 2 kali/ hari, sikat gigi 3kali/ hari,

tidak ditemukan masalah

6.  Psikososial : anak merasa malu dengan kondisinya

7.  Analisa data

 No Data Etiologi Masalah

Keperawatan

1 DS : ibu mengatakan

 bahwa anaknya sering

merasa kelelahan pada

kakinya dan kaku

sehingga malas

 beraktivitas

DO : lambatnya saat

 berjalan

Anatomi

abnormal

↓ 

Kerusakan

musculoskeletal

↓ 

Pergerakan kaki

yang terbatas

Hambatan

mobilitas fisik 

2 DS : ibu mengatakan

 bahwa anaknya sering

terjatuh saat bermain

DO : berhati  – hati saat

 berjalan

Anatomi

abnormal

↓ 

Bentuk kaki

tidak normal↓ 

Gangguan

menggerakkan

kaki

Resiko cidera

3 DS : ibu mengatakan

cemas dengan yang

Anatomi

abnormal

Ansietas

7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 11/13

11

terjadi pada anaknya

DO : ibu terlihat

gelisah

↓ 

Bentuk kaki

tidak normal

8.  Diagnosa Keperawatan

a.  Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan muskuloskeletal

 b.  Resiko cidera b.d kelainan bentuk kaki

c.  Ansietas b.d kondisi sakit

9.  Intervensi Keperawatan

a.  Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan musculoskeletal

Tujuan : Dalam waktu 5 x 24 jam, hambatan mobilitas

 berkurang atau teradaptasi

Kriteria hasil : Klien meningkat dalam aktivitas fisik, tidak 

terjadi kontraktur sendi

Intervensi Rasional

Kaji mobilitas yang ada dan

observasi peningkatan

kerusakan. Kaji secara teratur 

fungsi motorik 

Mengetahui tingkat

kemampuan klien dalam

melakukan aktivitas

Atur posisi imobilisasi pada

lutut

Imobilisasi yang adekuat

dapat mengurangi pergerakan

fragmen tulang yang menjadi

unsure utama penyebab nyeri

 pada lututBantu klien melakukan latihan

ROM, perawatan diri sesuai

toleransi

Untuk memelihara

fleksibilitas sendi sesuai

kemampuan

Beri alat bantu berjalan seperti

tongkat

Alat bantu tongkat dapat

membantu klien dalam

melakukan mobilisasi

7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 12/13

12

 b.  Risiko cidera b.d kelainan bentuk kaki

Tujuan : Dalam waktu 3 x 24 jam, klien tidak mengalami

cidera

Kriteria hasil : klien terbebas dari keadaan jatuh

Intervensi Rasional

Kaji kebutuhan keamanan

klien, sesuai dengan kondisi

fisik, fungsi kognitif pasien

dan riwayat penyakit

terdahulu pasien

Mengetahui tingkat keamanan

klien dalam melakukan

aktivitas

Sediakan lingkungan yang

aman untuk pasien

Untuk menghindari terjadinya

trauma

Menganjurkan keluarga untuk 

menemani pasien

Dengan adanya pengawasan

dari keluarga mengurangi

resiko terjadinya trauma

Menghindarkan lingkungan

yang berbahaya

Meminimalkan penyebab

klien terjatuh

c.  Ansietas b.d kondisi sakit

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan selama 2 x 24 jam

kecemasan klien teratasi

Kriteria hasil : Klien memiliki informasi untuk mengurangi

rasa cemas, klien dapat mengontrol respon takut

Intervensi Rasional

Gunakan pendekatan yang

menenangkan

Dapat mengurangi rasa cemas

klien

Berikan informasi faktual

mengenai penyakit klien

Menghilangkan rasa takut dan

membangun rasa kerja sama

antara perawat dan klien

Dorong klien untuk 

mengungkapkan perasaan,

ketakutan dan persepsi

Dengan mengungkapkan

 perasaan dapat mengurangi

kecemasan

7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 13/13

13