makalah genuvalgum-genuvarum
TRANSCRIPT
7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 1/13
1
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Identitas klien
Kaji identitas anak seperti nama, tanggal lahir, jenis kelamin karena
genuvarum sering terjadi pada anak laki – laki sedangkan genuvalgum
sering terjadi pada anak perempuan, perbedaan itu dikarenakan kondisi
pertumbuhan bentuk panggul anak perempuan yang akan lebih besar
daripada anak laki-laki.. Kaji pula identitas orang tua klien seperti nama
ayah, nama ibu, pekerjaan ayah / ibu, pendidikan ayah / ibu.
3.2 Riwayat sakit dan kesehatan
1. Keluhan utama
Pada kelainan genuvalgum dan genuvarum biasanya anak merasakan
nyeri di bagian betis dan paha depan, teraba tempurung lutut lebih ke
arah sisi luar, terkadang sering terjatuh saat berjalan, sering merasa
lelah dan kaku pada kaki
2. Riwayat penyakit saat ini
Kaji bagaimana penyakit sekarang muncul mulai saat pertama kali
adanya perubahan pada kaki dan pertama kali anak merasakan nyeri
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Biasanya klien dengan kelainan genuvanum saat masih bayi
menggunakan diapers yang kurang tepat sepereti terlalu lebar
ukurannya dan terlalu lama pemakaiannya, kaki si anak menjadi sulit
merapat dengan baik, sehingga tumpuan berat badannya berubah.Apalagi umumnya popok banyak dipakai pada saat anak mulai belajar
berjalan.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Adakah anggota keluarga yang menderita kelainan seperti yang
diderita anak tersebut, apakah kelainan tersebut mempengaruhi
perilaku anak tersebut, bagaimana persepsi keluarga terhadap kelainan
anak tersebut
7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 2/13
2
5. Riwayat nutrisi
Kaji nafsu makan, pola makan, minum, menu makanan, apakah ada
pantangan makanan atau tidak
6. Riwayat pertumbuhan
Kaji berat badan anak, tinggi badan, lingkar dada, lingkar kepala,
lingkar lengan atas, berat saat lahir, BB sebelum diketahui ada
kelainan
7. Riwayat perkembangan
Kaji perkembengan psikososial anak, dan perkembangan psikoseksual
anak.
3.3 Review of System (Observasi dan Pemeriksaan Fisik)
Pengkajian fokus pada :
1. Inspeksi ( Look )
Inspeksi sebenarnya telah dimulai ketika penderita memasuki ruangan
periksa. Pada ins peksi seca ra umum diperhatikan raut muka
pend eri ta, apaka h terlih at kes ak itan .Cara berjalan sekurang-
kurangnya 20 langkah, cara duduk dan cara tidur. Inspeksi dilakukan
secara sistematik dan perhatian terutama ditujukan pada:
a. Kulit, meliputi warna kulit dan tekstur kulit
b. Jaringan lunak yaitu pembuluh darah, saraf, otot, tendon, ligament,
jaringan lemak, fasia, kelenjar limfe
c. Tulang dan sendi
2. Palpasi ( Feel )
Sering didapatkannya adanya perubahan posisi patela
3.
Penilaian gerakan sendi baik pergerakan aktif maupun pasif ( Move)Adanya kelainan saat berjalan
Kaji keadaan umum anak, tanda tanda vital : TD normal, nadi normal,
suhu badan normal, RR normal
1. B1 (Breath)
Tidak ada masalah pada system pernafasan
2. B2 (Blood)
Tidak ada masalah pada system kardiovaskuler
7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 3/13
3
3. B3 (Brain)
Tidak ada masalah pada system persarafan
4. B4 (Bladder)
Tidak ada masalah pada system perkemihan
5. B5 (Bowel)
Tidak ada masalah pada system pencernaan
6. B6 (Bone)
kaki terasa kaku dan mudah lelah
3.4 Diagnosa Keperawatan
1. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan muskuloskeletal
2. Gangguan konsep diri b.d cara berjalan abnormal
3. Ansietas b.d kondisi sakit
4. Nyeri akut b.d kerusakan jaringan saraf sekunder akibat respon pasca –
bedah
5. Resiko tinggi infeksi b.d luka pasca bedah
3.5 Intervensi Keperawatan
1. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan musculoskeletal
Tujuan : Dalam waktu 3 x 24 jam, klien dapat melaporkan peningkatan
kekuatan dan ketahanan tungkai
Kriteria hasil : Klien meningkat dalam aktivitas fisik, tidak terjadi
kontraktur sendi
Intervensi Rasional
Kaji mobilitas yang ada dan
observasi peningkatan kerusakan.
Mengetahui kekuatan klien dalam
melakukan aktivitas
Ajarkan klien melakukan latihangerak aktif pada anggota gerak
aktif, dan latihan gerak pasif pada
anggota gerak yang sakit
Untuk mempertahankan danmeningkatkan kemampuan otot
Anjurkan menggunakan tongkat
saat berjalan
Membantu saat beraktivitas
Beri dorongan ambulasi untuk
berjalan singkat tapi sering
Melatih mobilisasi klien
7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 4/13
4
2. Gangguan citra tubuh b.d cara berjalan abnormal
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 5 x 24 jam gangguan
bodu image teratasi
Kriteria hasil : citra rubuh pasien positif, mempertahankan interaksi
sosial, mampu mengidentifikasi kekuatan personal, mendeskripsikan
secara faktual perubahan fungsi tubuh
Intervensi Rasional
Kaji secara verbal dan non verbal
respon klien terhadap tubuhnya
Untuk mengetahui respon klien
terhadap perubahan tubuhnya
Monitor frekuensi mengkritik
dirinya
Untuk mengetahui koping
individu terhadap penyakit yang
dialami
Jelaskan tentang pengobatan,
perawatan penyakitnya
Informasi mengenai penyakit dan
pengobatan yang jelas yang
diterima klien, dapat mengurangi
ansietas dan menjadikan koping
lebih positif
Fasilitasi kontak dengan individu
lain dalam kelompok kecil
Untuk meningkatkan hubungan
sosial klien dengan orang dan
lingkungan sekitar
3. Ansietas b.d kondisi sakit
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan selama 2 x 24 jam kecemasan klien
teratasi
Kriteria hasil : Klien memiliki informasi untuk mengurangi rasacemas, klien dapat mengontrol respon takut
Intervensi Rasional
Gunakan pendekatan yang
menenangkan
Dapat mengurangi rasa cemas
klien
Berikan informasi faktual
mengenai penyakit klien
Menghilangkan rasa takut dan
membangun rasa kerja sama
antara perawat dan klien
7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 5/13
5
Dorong klien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan dan persepsi
Dengan mengungkapkan perasaan
dapat mengurangi kecemasan
4. Nyeri akut b.d kerusakan jaringan saraf sekunder akibat respon pasca –
bedah
Tujuan : Dalam waktu 1 x 24 jam, nyeri berkurang atau teradaptasi
Kriteria hasil : Klien menyampaikan nyeri berkurang atau dapat
diadaptasi, klien dapat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan
atau menurunkan nyeri, klien teradaptasi
Intervensi Rasional
Kaji nyeri Nyeri merupakan respons
subjektif yang dapat dikaji
dengan menggunakan skala
nyeri. Klien melaporkan nyeri
biasanya di atas tingkat cedera
Lakukan manajemen nyeri
keperawatan:
1. Atur posisi imobilisasi dan
letakkan pengganjal di
bawah lutut
Imobilisasi yang adekuat dapat
mengurangi penarikan dan
kontraksi otot yang menjadi
unsur utama penyebab nyeri
pada lutut
2. Dekatkan orang terdekat
terutama orang tua
Orang terdekat klien dapat
membantu dengan memberikandukungan psikologis, terutama
pada anak yang masih gelisah
pada fase awal pembedahan
3. Manajemen lingkungan:
lingkungan tenang, batasi
pengunjung, dan
istirahatkan klien
Lingkungan tenang akan
menurunkan stimulus nyeri
eksternal dan pembatasan
pengunjung akan membantu
7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 6/13
6
meningkatkan kondisi O2
ruangan yang akan berkurang
apabila banyak pengunjung
yang berada di ruangan.
Istirahat akan menurunkan
kebutuhan O2 jaringan perifer
4. Lakukan manajemen
sentuhan
Manajemen sentuhan pada saat
nyeri berkurang sentuhan
dukungan psikologis dapat
membantu menurunkan nyeri.
Masase ringan dapat
meningkatkan aliran darah dan
membantu suplai darah dan
oksigen ke area nyeri
Kolaborasi : pemberian analgesik Analgesic memblok lintasan
nyeri sehingga nyeri akan
berkurang
5. Resiko tinggi infeksi b.d luka pasca bedah
Tujuan : Dalam waktu 10 x 24 jam risiko infeksi tidak terjadi
Kriteria Hasil : klien mau berpartisipasi dalam pencegahan infeksi
Intervensi Rasional
Kaji factor – factor yang
memungkinkan terjadinya infeksi
Factor – factor penyebab
terjadinya infeksi harus dipantau
oleh perawat dan dilakukan perawatan luka steril
Jika menggunakan gips, buat
jendela pada gips sirkular
Gips yang sudah keras dibuka
dengan cara membuat jendela
yang dilakukan oleh perawat pada
hari ke 2 pasca bedah untuk
memudahkan perawatan luka
Lakukan perawatan luka secara Teknik perawatan luka secara
7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 7/13
7
steril steril dapat mengurangi
kontaminasi kuman
Pantau / batasi kunjungan Mengurangi risiko kontak infeksi
dari orang lain
Tingkatkan asupan nutrisi tinggi
kalori dan tinggi protein
Meningkatkan imunitas tubuh
secara umum dan membantu
menurunkan resiko infeksi
Kolaborasi : berikan antibiotic
sesuai indikasi
Satu atau beberapa agens
diberikan yang bergantung pada
sifat pathogen dan infeksi yang
terjadi
Kasus Semu Genuvarum
An A berumur 5 tahun bersama orang tuanya Ny N dan Tn R datang
ke RSUA pada tanggal 23 Maret 2013 dengan keluhan bentuk kaki
yang tidak normal (berbentuk seperti huruf O), sering terjatuh sewaktu
berjalan dan anaknya sering mengeluh kakinya terasa pegal, kaku, dan
betuk kakinya abnormal kira – kira selama satu bulan yang lalu.
Awalnya orang tua mengira keadaan itu hal yang biasa jadi anak
tersebut dibawa ke tukang pijat, tetapi tetap saja anak tersebut
mengeluhkan rasa pegal dan kaku pada kakinya. Keadaan tersebut
membuat orang tua An A merasa cemas hingga akhirnya memutuskan
untuk membawanya ke RSUA. Ny N adalah seorang ibu rumah tangga
sedangkan suaminya Tn R seorang PNS mereka mempunyai 3 orang
anak, beragama islam, suku jawa, Ny N tamat SMA sedangkansuaminya S1 Pendidikan, mereka tinggal di Mulyorejo Surabaya.
Dari hasil pengkajian terhadap ibu klien didapatkan data bahwa anak
pertama berumur 10 tahun dan anak kedua beurmur 7 tahun klien tidak
pernah mengalami seperti yang sedang dialami An A. Anggota
keluarga dari Tn R dan Ny N juga tidak ada yang mengalami keadaan
seperti itu, yang sering diderita hanya demam ringan, batuk pilek, dan
tidak pernah dirawat di rumah sakit. Saat masih mengandung An A,
7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 8/13
8
Ny N tidak pernah menderita penyakit apapun dan selalu
mengkonsumsi makanan yang sehat. Saat lahir, An A langsung
menangis dengan berat 3200 gram dan panjang 49 cm. Imunisasi untuk
An A juga sudah diberikan secara lengkap di puskesmas Mulyorejo.
An A menggunakan diapers sampai umur 4 tahun dan saat usia 6 bulan
juga sering menggunakan babywalker untuk membantunya berjalan.
Karena bentuk kakinya yang berbeda dan sering terjatuh saat bermain
dengan teman – temannya, An A sekarang sudah jarang bermain.
1. Pengkajian
Identitas :
Identitas Anak Identitas orang tua
Nama : An A Nama Ayah : Tn R
Tanggal lahir : 1 Maret 2008 Nama Ibu : Ny N
Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan Ayah:PNS
Tanggal MRS : 23 Maret 2013 Pendidikan Ayah:S1
Alamat : Surabaya Agama : Islam
Diagnosa Medis : Genuvarum Suku bangsa : Jawa
Sumber Informasi: Ibu Alamat: Surabaya
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama :
An A merasa pegal dan kaku pada kakinya, sering terjatuh saat
berjalan, dan bentuk kaki yang tidak normal
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Tn R dan Ny N datang bersama An A untuk memeriksakan An
A yang merasakan pegal dan kaku pada kakinya, sudah pernahdibawa ke tukang pijat tapi tidak ada hasilnya. Orang tua
merasa cemas sehingga langsung membawanya ke RSUA
c. Riwayat penyakit yang lalu
An A pernah mengalami demam ringan, tidak pernah operasi
dan tidak ada alergi apapun, pemberian imunisasi juga lengkap
d. Riwayat penyakit keluarga
7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 9/13
9
Dalam keluarga Tn R dan Ny N tidak ada yang mengalami
seperti yang dirasakan An A, anak pertama dan kedua mereka
juga tidak pernah mengalami hal itu.
e. Riwayat Nutrisi
Nafsu makan baik, makan 3 kali sehari tidak ada pantangan
makanan suka makan sayur, porsi makan habis
f. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
BB lahir 3200 gram, panjang lahir 49 cm, BB saat ini 15 kg,
TB 112 cm, perkembangan pada anak dengan metode DDST
An A mengalami perkembangan yang baik sesuai usianya.
Tahap perkembangan psikoseksual berada pada fase phallic,
saat ini An A dekat dengan ayahnya Tn R. Tahap
perkembangan psikososial berada pada fase initiative – guilty.
3. Keadaan Umum
TD : 100/ 60 mmHg
N : 90 kali/ menit
RR : 25 kali/ menit
T : 36o
C
4. Review of System
B1 (Breathing) : pola nafas normal, suara nafas vesikuler,
tidak ada sesak nafas, tidak ditemukan masalah
B2 (Blood) : irama jantung regular, tidak ada nyeri dada,
bunyi jantung normal, CRT < 2 detik, akral hangat kering merah,
tidak ditemukan masalah
B3 (Brain) : GCS 4-5-6, refleks fisiologis dan refleks patologis normal, tidak ada gangguan tidur, lama tidur ± 9 jam,
tidak ada gangguan penglihatan, pendengaran, dan penciuman,
tidak ditemukan masalah
B4 (Bladder) : tidak ada pembesaran kandung kemih,
tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih, urin jernih, tidak
ditemukan masalah
7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 10/13
10
B5 (Bowel) : nafsu makan baik, mulut bersih, mukosa
lembab, tidak sakit menelan, tidak ada pembesaran hepar dan
limpa, BAB teratur, tidak ditemukan masalah
B6 (Bone) : kaki terasa pegal dan kaku, mudah lelah
5. Personal Higiene
Mandi 2kali/ hari, ganti pakaian 2 kali/ hari, sikat gigi 3kali/ hari,
tidak ditemukan masalah
6. Psikososial : anak merasa malu dengan kondisinya
7. Analisa data
No Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1 DS : ibu mengatakan
bahwa anaknya sering
merasa kelelahan pada
kakinya dan kaku
sehingga malas
beraktivitas
DO : lambatnya saat
berjalan
Anatomi
abnormal
↓
Kerusakan
musculoskeletal
↓
Pergerakan kaki
yang terbatas
Hambatan
mobilitas fisik
2 DS : ibu mengatakan
bahwa anaknya sering
terjatuh saat bermain
DO : berhati – hati saat
berjalan
Anatomi
abnormal
↓
Bentuk kaki
tidak normal↓
Gangguan
menggerakkan
kaki
Resiko cidera
3 DS : ibu mengatakan
cemas dengan yang
Anatomi
abnormal
Ansietas
7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 11/13
11
terjadi pada anaknya
DO : ibu terlihat
gelisah
↓
Bentuk kaki
tidak normal
8. Diagnosa Keperawatan
a. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan muskuloskeletal
b. Resiko cidera b.d kelainan bentuk kaki
c. Ansietas b.d kondisi sakit
9. Intervensi Keperawatan
a. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan musculoskeletal
Tujuan : Dalam waktu 5 x 24 jam, hambatan mobilitas
berkurang atau teradaptasi
Kriteria hasil : Klien meningkat dalam aktivitas fisik, tidak
terjadi kontraktur sendi
Intervensi Rasional
Kaji mobilitas yang ada dan
observasi peningkatan
kerusakan. Kaji secara teratur
fungsi motorik
Mengetahui tingkat
kemampuan klien dalam
melakukan aktivitas
Atur posisi imobilisasi pada
lutut
Imobilisasi yang adekuat
dapat mengurangi pergerakan
fragmen tulang yang menjadi
unsure utama penyebab nyeri
pada lututBantu klien melakukan latihan
ROM, perawatan diri sesuai
toleransi
Untuk memelihara
fleksibilitas sendi sesuai
kemampuan
Beri alat bantu berjalan seperti
tongkat
Alat bantu tongkat dapat
membantu klien dalam
melakukan mobilisasi
7/28/2019 MAKALAH GENUVALGUM-GENUVARUM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-genuvalgum-genuvarum 12/13
12
b. Risiko cidera b.d kelainan bentuk kaki
Tujuan : Dalam waktu 3 x 24 jam, klien tidak mengalami
cidera
Kriteria hasil : klien terbebas dari keadaan jatuh
Intervensi Rasional
Kaji kebutuhan keamanan
klien, sesuai dengan kondisi
fisik, fungsi kognitif pasien
dan riwayat penyakit
terdahulu pasien
Mengetahui tingkat keamanan
klien dalam melakukan
aktivitas
Sediakan lingkungan yang
aman untuk pasien
Untuk menghindari terjadinya
trauma
Menganjurkan keluarga untuk
menemani pasien
Dengan adanya pengawasan
dari keluarga mengurangi
resiko terjadinya trauma
Menghindarkan lingkungan
yang berbahaya
Meminimalkan penyebab
klien terjatuh
c. Ansietas b.d kondisi sakit
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan selama 2 x 24 jam
kecemasan klien teratasi
Kriteria hasil : Klien memiliki informasi untuk mengurangi
rasa cemas, klien dapat mengontrol respon takut
Intervensi Rasional
Gunakan pendekatan yang
menenangkan
Dapat mengurangi rasa cemas
klien
Berikan informasi faktual
mengenai penyakit klien
Menghilangkan rasa takut dan
membangun rasa kerja sama
antara perawat dan klien
Dorong klien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan dan persepsi
Dengan mengungkapkan
perasaan dapat mengurangi
kecemasan