makalah fisika modren.docx

22
MAKALAH FISIKA MODREN APLIKASI SIFAT PARTIKEL DALAM GELOMBANG Nama kelompok Anwar Nasihin 03111004007 Rahmat Hidayat Dodi Sanjaya 03111004093 03111004023 Dezian Feranda 03111004031 Fadli Umawi 03111004051 Willyam Ganta 03111004071 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013

Upload: fadli-umawi

Post on 01-Dec-2015

93 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH FISIKA MODREN.docx

MAKALAH FISIKA MODREN

APLIKASI SIFAT PARTIKEL DALAM GELOMBANG

Nama kelompok

Anwar Nasihin 03111004007Rahmat Hidayat

Dodi Sanjaya0311100409303111004023

Dezian Feranda 03111004031Fadli Umawi 03111004051

Willyam Ganta 03111004071

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013

Page 2: MAKALAH FISIKA MODREN.docx

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.wr.wb

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah.swt. karena atas

berkat dan rahmatnya kami masih di beri kesehatan untuk dapat beraktifitas dengan baik

terutama dalam mengerjakan makalah ini. kami juga tak lupa untuk mengucapkan terima

kasih kepada ibuk Sri Agustina yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami untuk

kami dapat membuatnya dan lebih meningkatkan ilmu pengetahuan kami ini dengan

pembuatan makalah ini. kami jadi dapat lebih meneliti apa dan bagaimana aplikasi partikel

pada gelombang tersebut.

Dalam makalah ini membahas berbagai macam bentuk partikel serta gelombang dan

juga membahas bagaimana partikel dalam gelombang tersebut. apa yang namanya cahaya

yang memiliki sifat dualisme dalam arti memiliki sifat partikel dan juga sifat gelombang. di

dalam inilah bagaimana sifat dan aplikasi dari cahaya dan gelombang tersebut.

Kami sudah membuat makalah ini dengan sedemikian rupa dan dari seluruh data dan

informasi yang kami dapatkan. tentunya makalah ini masih belum sempurna dan memiliki

banyak kesalahan jadi kami harapkan bagi ibuk Sri ataupun yang membacanya untuk dapat

memberikan kritik dan sarannya deji kesempurnaan makalah ini.

Jadii cukup sekian kata pengantar ini. Mohon maaf jika ada salah kata semoga

makalah ini dapat membantu anda sekalian dalam menambah ilmu pengetahuan kita semua.

sekian dan terima kasih

Wassalamu’alaikum.wr.wb

Dengan hormat,

penulis

Page 3: MAKALAH FISIKA MODREN.docx

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………… i

Daftar Isi………………………………………………………………………. Ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang……………………………………………………. 1

B. Tujuan permasalahan………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………… 2

1. Dasar Teori………………………………………………………… 2

2. Gelombang Partikel………………………………………………… 2

3. Partikel dan sifat gelombang……………………………………….. 3

4. Efek Fotolistrik…………………………………………………….. 4

5. Aplikasi peran partikel dalam gelombang…………………………… 5

5.1 Solar Cell……………………………………………………….. 5

5.2. Laser……………………………………………………………. 6

5.3. Kamera…………………………………………………………. 7

5.4. Teknologi OLED………………………………………………. 8

BAB III PENUTUP……………………………………………………………. 10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 11

Page 4: MAKALAH FISIKA MODREN.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam makalah ini memberikan gambaran tentang sifat partikel dari gelombang.

Kenyataan fisis yang kita terima timbul dari gejala yang terjadi dalam dunia mikroskopik dari

atom dan molekul, electron dan inti, tetapi dalam dunia ini tidak terdapat partikel atau

gelombang dalam arti yang kita kenal. Kita menganggap electron memiliki muatan dan massa

dan berperilaku menurut hukum mekanika partikel dalam alat-alat yang kita kenal seperti

tabung gambar televisi. Namun demikian kita akan melihat bahwa banyak kenyataan yang

memaksa kita untuk menafsirkan electron yang bergerak sebagai suatu manifestasi

gelombang sebanyak kenyataan lain yang memaksa kita untuk menafsirkannya sebagai

manifestasi partikel. Kita anggap gelombang elektromagnetik sebagai gelombang karena

dalam keadaan tertentu gelombang elektromagnetik memperlihatkan gejala difraksi,

interferensi dan polarisasi.

Namun kita juga akan melihat bahwa dalam keadaan yang lain gelombang

elektromagnetik berperilaku seakan-akan terdiri dari berkas partikel. Bersama-sama dengan

relativitas khusus, dualitas partikel gelombang merupakan pengertian sentral dalam fisika

modern. Makalah ini menguraikan tentang gelombang elektromagnetik dan sifat-sifatnya

sebagai obyek yang dibahas, manivestasi yang meliputinya antara lain peristia efek

fotolistrik, efek Compton, produksi pasangan dan sinar-X

B. Tujuan permasalahan

Setelah mempelajari makalah ini, diharapkan dapat:

1. Menjelaskan pengertian dan fenomena tentang sifat partikel dan gelombang

2. Menjelaskan mekanisme terjadinya efek fotol;istrik, sinar-X, efek Compton, Produksi

Pasangan.

3. Menjelaskan teori kuantum cahaya dan sifat-sifatnya.

4. Memahami tentang lubang hitam.

Page 5: MAKALAH FISIKA MODREN.docx

BAB II

PEMBAHASAN

1. Dasar Teori

Sifat Dualisme Gelombang Partikel

Pada tahun 1924, Louis de Broglie, seorang ahli fisika dari prancis mengemukakan

hipotesis tentang gelombang partikel. Gagasan ini adalah timbal balik daripada gagasan

partikel cahaya yang dikemukakan Max Planck. Louis de Broglie meneliti keberadaan

gelombang melalui eksperimen difraksi berkas elektron. Dari hasil penelitiannya inilah

diusulkan “materi mempunyai sifat gelombang di samping partikel”, yang dikenal dengan

prinsip dualitas.

Sifat partikel dan gelombang suatu materi tidak tampak sekaligus, sifat yang tampak

jelas tergantung pada perbandingan panjang gelombang de Broglie dengan dimensinya serta

dimensi sesuatu yang berinteraksi dengannya. Pertikel yang bergerak memiliki sifat

gelombang. Fakta yang mendukung teori ini adalah petir dan kilat. Kilat akan lebih dulu

terjadi daripada petir. Kilat menunjukan sifat gelombang berbentuk cahaya, sedangkan petir

menunjukan sifat pertikel berbentuk suara.

2. Gelombang Partikel

Hipotesis tentang gelombang partikel berasal dari gagasan foton Einstein. Kemudian

diterapkan Louis de Broglie pada 1922, sebelum Compton membuktikannya, untuk

menurunkan Hukum Wien (1896). Ini menyatakan bahwa "bagian tenaga elektromagnet yang

paling banyak dipancarkan benda (hitam) panas adalah yang frekuensinya sekitar 100 milyar

kali suhu mutlak (273 + suhu Celsius) benda itu". Pekerjaan ini ternyata memberi dampak

yang berkesan bagi de Broglie.

Pada musim panas 1923, de Broglie menyatakan, "secara tiba-tiba muncul gagasan

untuk memperluas perilaku rangkap (dual) cahaya mencangkup pula alam partikel". Ia

kemudian memberanikan diri dengan mengemukakan bahwa "partikel, seperti elektron juga

berperilaku sebagai gelombang". Gagasannya ini ia tuangkan dalam tiga makalah ringkas

yang diterbitkan pada 1924; salah satunya dalam jurnal vak fisika Perancis, Comptes Rendus.

Penyajiannya secara terinci dan lebih luas kemudian menjadi bahan tesis doktoralnya

yang ia pertahankan pada November 1924 di Sorbonne, Paris. Tesis ini berangkat dari dua

persamaan yang telah dirumuskan Einstein untuk foton, E=hf dan p=h/. Dalam kedua

Page 6: MAKALAH FISIKA MODREN.docx

persamaan ini, perilaku yang "berkaitan" dengan partikel (energi E dan momentum p) muncul

di ruas kiri, sedangkan ruas kanan dengan gelombang (frekuensi f dan panjang gelombang ,

baca: lambda). Besaran h adalah tetapan alam yang ditemukan Planck, tetapan Planck.

Secara tegas, de Broglie mengatakan bahwa hubungan di atas juga berlaku untuk

partikel. Ini merupakan maklumat teori yang melahirkan gelombang partikel atau de Broglie.

Untuk partikel, seperti elektron, momentum p adalah hasilkali massa (sebanding dengan

berat) dan lajunya. Karena itu, panjang gelombang de Broglie berbanding terbalik dengan

massa dan laju partikel. Sebagai contoh, elektron dengan laju 100 cm per detik, panjang

gelombangnya sekitar 0,7 mm.

Menurut de Broglie, partikel yang bergerak sangat cepat, mempunyai cirri-ciri

gelombang. Sifat-sifat gelombang dari partikel dinyatakan dalam persamaan:

λ = h/mv

dimana: λ = panjang gelombang

m = massa partikel

v = kecepatan

h = tetapan Planck

persamaan diatas dikenal dengan nama persamaan de Broglie dimana persamaan ini

dapat dipergunakan untuk menghitung besarnya panjang gelombang dari suatu partikel yang

bergerak dengan kecepatan v.

3. Partikel dan sifat gelombang

Berdasarkan ide yang dikemukakan oleh Einstein, sebuah foton dengan energi hv

(frekuensi v dan panjang gelombang λ) memiliki momentum linear searah dengan arah

pergerakannya dan dengan besarannya p yang dinyatakan sebagai berikut:

Pada tahun 1923, A. H. Compton membenarkan ide ini dengan menggunakan

eksperimen hamburan sinar-X dan elektron. Sehingga, perilaku sebuah foton yang memiliki

momentum sebesar h/λ dan energi hv dapat diketahui. Pada tahun 1923, de Broglie

mempostulasikan bahwa sebuah partikel dapat memiliki panjang gelombang yang berkaitan

dengan momentum yang ia miliki melalui persamaan (1.25) di mana momentum dan panjang

gelombang adalah saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan sebaliknya. Sifat

gelombang dari sebuah elektron disebut sebagai gelombang elektron dan secara umum sifat

gelombang dari materi disebut sebagai gelombang materi atau gelombang de Broglie.

Page 7: MAKALAH FISIKA MODREN.docx

Panjang gelombang λ untuk gelombang materi diberikan oleh persamaan berikut, di mana

juga ekivalen dengan persamaan.

Hubungan ini dikenal sebagai hubungan de Broglie

4. Efek Fotolistrik

Cahaya merupakan radiasi elektromagnetik. Ada sifat unik dari gelombang

elektromagnetik, seperti cahaya yaitu sifat kembarnya. Di satu pihak ia bertingkah laku

seperti gelombang pada peristiwa difraksi lenturan, interferensi/ perpaduan dan polarisasi/

pengutuban, tetapi di pihak lain ia bertingkah laku sebagai partikel yaitu pada peristiwa

fotolistrik, gejala Compton. Partikel-partikel cahaya itu membentuk partikel-partikel/

kelompok-kelompok energi yang disebut foton.

Jika cahaya yang frekuensinya cukup tinggi jatuh pada permukaan logam (cahaya

ultra ungu), maka logam tersebut akan memancarkan elektron. Gejala ini dosebut efek

fotolistrik. Elektron dapat terlepas dari logam karena menyerap energi dari gelombang

elektromagnetik.

Untuk lebih memahami tentang efek fotolistrik, berikut ini adalah gambar ilustrasi jenis alat

yang digunakan pada percobaan efek fotolistrik.

Gambar 7.a. Pengamatan Eksperimental Efek Fotolistrik

Gambar diatas merupakan peralatan untuk mengamati efek fotolistrik. Cahaya yang

menyinari permukaan logam (katoda) menyebabkan electron terpental keluar. Ketika

elekyron bergerak menuju anoda, pada rangkaian luar terjadi arus elektrik yang diukur

dengan Ammeter A. Laju pancaran electron diukur sebagai arus listrik pada rangkaian luar

Page 8: MAKALAH FISIKA MODREN.docx

dengan menggunakan sebuah Ammeter, sedangkan energi kinetiknya ditentukan dengan

mengenakan suatu potensial perlambat (retarding potential) pada anoda sehingga electron

tidak mempunyai energi yang cukup untuk “memanjati” bukit potensial yang terpasang.

Secara eksperimen tegangan perlambat terus diperbesar hingga pembacaan arus pada

ammeter menurun ke nol.

Berdasarkan hasil pengamatan :

1. Intensitas cahaya tidak mempengaruhi pergerakan electron

2. Intensitas cahaya mempengaruhi jumlah elektron yang lepas dari permukaan logam

3. Energi kinetik hanya bergantung pada panjang gelombang cahaya atau frekuensinya.

Untuk lebih jelas hubungan antara potensial perintang terhadap arus fotolistrik dan kelajuan

perhatikan gambar berikut :

Gambar 7.b. hubungan antara potensial perintang terhadap arus fotolistrik

Beberapa fungsi kerja fotolistrik terlihat dalam tabel 3.1. Untuk melepaskan elektron

dari permukaan logam biasanya memerlukan separuh dari energi yang diperlukan untuk

melepaskan electron dari atom bebas dari logam bersangkutan sebagai contoh, energi ionisasi

5. Aplikasi peran partikel dalam gelombang

5.1 Solar Cell

Solar Cell Monday, September 3rd 2012. | Sensor / Tranducer Solar Cell adalah salah

satu jenis sensor cahaya photovoltaic, yaitu sensor yang dapat mengubah intensitas cahaya

menjadi perubahan tegangan pada outputnya. Apabila “solar cell” menerima pancaran cahaya

maka pada kedua terminal outputnya akan keluar tegangan DC sebesar 0,5 volt hingga 0,5

Page 9: MAKALAH FISIKA MODREN.docx

volt. Dalam aplikasinya solar cell lebih sering digunakan sebagai pembangkit listrik DC

tenaga surya (matahari). Dalam skala kecil solar cell sering kita jumpai sebagai sumber

tegangan DC pada peralatan elektronika seperti kalkulator atau jam. Prinsip Kerja Solar Cell

Efek sel photovoltaik terjadi akibat lepasnya elektron yang disebabkan adanya cahaya yang

mengenai logam. Logam-logam yang tergolong golongan 1 pada sistem periodik unsur-unsur

seperti Lithium, Natrium, Kalium, dan Cessium sangat mudah melepaskan elektron

valensinya. Selain karena reaksi redoks, elektron valensilogamlogam tersebut juga mudah

lepas olehadanya cahaya yang mengenai permukaan logam tersebut. Diantara logam-logam

diatas Cessium adalah logam yang paling mudah melepaskan elektronnya, sehingga lazim

digunakan sebagai foto detektor. Proses Pembangkitan Tegangan Pada Solar Cell Solar

Cell,harga Solar Cell,teori Solar Cell,prinsip kerja Solar Cell,definisi Solar Cell,pengertian

Solar Cell,menggunakan Solar Cell,aplikasi Solar Cell,manfaat Solar Cell,karakteristikSolar

Cell,jual Solar Cell,modul Solar Cell,tegangan output Solar Cell,rangkaian Solar

Cell,pembangkit listrik,sumber tegangan Solar Cell,bahan Solar Cell,sistem kerja Solar

Cell,kegunaan Solar Cell,harga beli Solar Cell,daya output Solar Cell,keluaran Solar

Cell,sensitivitas Solar Cell Tegangan yang dihasilan oleh sensor foto voltaik adalah

sebanding dengan frekuensi gelombang cahaya (sesuai konstanta Plank E = h.f). Semakin

kearah warna cahaya biru, makin tinggi tegangan yang dihasilkan. Tingginya intensitas listrik

akan berpengaruh terhadap arus listrik. Bila foto voltaik diberi beban maka arus listrik dapat

dihasilkan adalah tergantung dari intensitas cahaya yang mengenai permukaan

semikonduktor. Berikut karakteristik dari foto voltaik berdasarkan hubungan antara intensitas

cahaya dengan arus dan tegangan yang dihasilkan

5.2. Laser

Cara Kerja Laser

                                                                     Cahaya Laser

Page 10: MAKALAH FISIKA MODREN.docx

Jika elektron yang berada di tingkat energi dasar menyerap energi dari foton, maka elektron

akan melakukan transisi ke tingkat yang lebih atas. Kita katakan bahwa foton mengalami

penyerapan terangsang (stimulated absorption). Atom tidak dapat dengan sendirinya secara

spontan menaikkan tingkat energinya.

Kita bisa berharap bahwa atom-atom dengan tingkat energi yang tinggi akan

memancarakan foton secara spontan. Proses ini disebut emisi spontan. Pada tahun 1917

Einstein menemukan bahwa atom-atom dengan tingkat energi tinggi dapat dipaksa untuk

memancarkan foton oleh ransangan foton. Emisi foton seperti ini disebut emisi terangsang.

Foton hasil emisi terangsang selalu sefase dengan foton yang menstimulasinya.

Ide emisi terangsang ini membawa manusia pada penemuan laser (light amplifiration

by stimulated emission of radiation). Suatu campuran gas helium- neon dimasukkan ke dalam

tabung yang pada ujung-ujungnya telah dipasang cermin.

Suatu sumber frekuensi radio yang kuat diberikan pada tabung tersebut agar terjadi

pelucutan gas sehingga atom-atom helium tereksitasi. Akibat tumbukan, atom-atom neon

juga tereksitasi sehingga jumlah atom yang berada di tingkat eksitasi lebih banyak

dibandingkan dengan di tingkat dasar. Keadaan ini disebut inversi populasi. Jika ada foton

yang memasuki keadaan ini maka akan foton menstimulasi atom-atom tersebut, sehingga

terjadi emisi terangsang. Kejadian ini diperbesar dengan adanya cermin yang

melipatgandakan jumlah foton. Akhirnya, diperoleh suatu cahaya yang memiliki energi

sangat tinggi, yang kemudian kita kenal sebagai laser. Sifat-sifat sinar laser adalah

monokromatis, koheren, sefase, dan berintensitas tinggi.

Sinar laser banyak dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, industri dan militer.

Dalam dunia kedokteran, laser digunakan sebagai pisau operasi karena intensitasnya tinggi.

Di samping itu, laser digunakan untuk mematikan tumor, dan mengobati cacat mata. Dalam

bidang industri, laser digunakan sebagai pembaca barcode pada produk-produk industri,

pemotong logam, dan dalam komunikasi . Dalam bidang militer, laser digunakan sebagai

senjata.

5.3. Kamera

Kamera atau tustel adalah alat untuk memperoleh gambar suatu objek atau benda

dengan bantuan cahaya dan lensa cembung. Bayangan benda atau gambar yang dihasilkan

oleh lensa dibentuk pada film. Kamera yang pertama digunakan adalah kamera jenis obskura.

Kamera ini berbentuk sebuah kotak tertutup yang salah satu sisinya diberi lubang kecil.

Page 11: MAKALAH FISIKA MODREN.docx

Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian penting atau kejadian yang

menarik. Banyak jenis dan model kamera dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Kamera yang dipakai wartawan berbeda dengan yang dipakai fotografer. Kamera video

dipakai dalam pengambilan gambar untuk siaran televisi atau pembuatan film. Kamera

elektronik (autofokus) lebih mudah dipakai karena tanpa pengaturan lensa. Dewasa ini sudah

ada kamera digital yang data gambarnya tidak perlu melalui proses pencetakan melainkan

dapat dilihat atau diolah melalui komputer.

Bagian-bagian kamera mekanik (bukan otomatis) menurut kegunaan fisis :

lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang difoto

diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang dapat diatur luasnya

aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur banyak cahaya

shutter pembuka/penutup “dengan cepat” jalan cahaya yang menuju ke pelat film

pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam bayangan. Setiap benda yang

di foto, terletak pada jarak yang lebih besar dari dua kali jarak fokus di depan lensa kamera,

sehingga bayangan yang jatuh pada pelat film memiliki sifat nyata, terbalik dan diperkecil.

Untuk memperoleh bayangan yang tajam dari benda-benda pada jarak yang berbeda-beda,

lensa cembung kamera dapat digeser ke depan atau ke belakang.

Bagian utama dari sebuah kamera antara lain lensa cembung yang dilapisi diafragma dan

film. Diafragma dapat mengubah besar kecilnya lubang masuk cahaya. Jika cahaya terlalu

kuat diafragma dikecilkan. Jika cahaya kurang kuat maka diafragma diperbesar. Bayangan

oleh lensa terbentuk di film. Agar bayangan tepat di film, lensa dapat diatur mendekat atau

Page 12: MAKALAH FISIKA MODREN.docx

menjauh dari film. Film dilapisi dengan zat kimia tertentu, jika terkena cahaya maka akan

terjadi proses perubahan pada lapisan tersebut sehingga bayangan akan tercetak di lapisan

kimia pada film tersebut. Setelah film dikeluarkan dan dicuci menggunakan zat kimia tertentu

maka gambar akan segera terbentuk.

Saat ini banyak macam kamera dengan teknologi elektronika yang sudah canggih yaitu

kamera digital, yang dapat diakses dengan mudah ke dalam komputer. Jika kamu ingin

mengetahui perkembangan teknologi kamera lebih jauh kamu dapat mencari informasinya

dari dunia seni dan fotografi.

5.4. Teknologi OLED

OLED merupakan piranti penting dalam teknologi elektroluminensi. Teknologi tersebut

memiliki dasar konsep pancaran cahaya yang dihasilkan oleh piranti akibat adanya medan

listrik yang diberikan. Teknologi OLED dikembangkan untuk memperoleh tampilan yang

luas, fleksibel, murah dan dapat digunakan sebagai layar yang efisien untuk berbagai

keperluan layar tampilan.

Jumlah warna dari cahaya yang dipancarkan oleh piranti OLED berkembang dari satu warna

menjadi multi-warna. Fenomena ini diperoleh dengan membuat variasi tegangan listrik yang

diberikan kepada piranti OLED sehingga piranti tersebut memiliki prospek untuk menjadi

piranti alternatif seperti teknologi tampilan layar datar berdasarkan kristal cair.

Struktur lapisan

Struktur OLED terdiri atas lapisan kaca terbuat dari oksida timah-indium yang berfungsi

sebagai elektroda positif atau anoda, lapisan organik dari diamine aromatik dengan ketebalan

750 nm, lapisan pemancar cahaya yang terbuat dari senyawa metal kompleks misalnya 8-

hydroxyquinoline aluminium, dan lapisan elektroda negatif atau katoda terbuat dari campuran

logam magnesium dan perak dengan perbandingan atom 10:1. Konstruksi keseluruhan

lapisan tidak lebih dari 500 nm, artinya OLED sama tipis dengan selembar kertas.

Desain piranti

Bagian penting dari piranti OLED adalah lapisan elektroda dan lapisan tipis yang terdiri dari

molekul-molekul organik sebagai pemancar cahaya dimana keduanya disusun bertumpuk.

Lapisan organik dapat dimendapkan dengan teknik yang relatif sederhana yaitu pelapisan

memutar (spin coating) sedangkan lapisan elektroda dimendapkan menggunakan teknik

penguapan (evaporation). Lapisan elektroda dibuat dari bahan logam transparan atau semi-

transparan seperti Indium Tin Oxide (ITO) atau aluminium (Al). Sifat transparan

Page 13: MAKALAH FISIKA MODREN.docx

memungkinkan cahaya yang terpancar dari struktur piranti keluar secara optimal.

Mekanisme kerja

Mekanisme kerja OLED yaitu jika pada elektroda diberikan medan listrik, fungsi kerja

katoda akan turun dan membuat elektron-elektron bergerak dari katoda menuju pita konduksi

di lapisan organik. Keadaan ini mengakibatkan munculnya lubang (hole) di pita valensi.

Anoda akan mendorong lubang untuk bergerak menuju pita valensi bahan organik. Keadaan

ini mengakibatkan terjadinya proses rekombinasi elektron dan lubang di dalam lapisan

organik dimana elektron akan turun dan bersatu dengan lubang lalu memberikan kelebihan

energi dalam bentuk foton cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Pada akhirnya akan

diperoleh satu jenis pancaran cahaya dengan panjang gelombang tertentu bergantung pada

jenis bahan pemancar cahaya yang digunakan.

 

BAB III

PENUTUP

Page 14: MAKALAH FISIKA MODREN.docx

Peristiwa keluarnya elektron dari permukaan logam karena disinari dengan cahaya

atau foton disebut efek fotolistrik, elektron yang terlepas disebut elektron foto. Besarnya

energi kinetik maksimum electron foto tidak tergantung pada intensitas cahaya yang

dijatuhkan tetapi tergantung pada frekuensi foton (cahaya).

Partikel dan gelombang sejak lama dikenal sebagai dua kuantitas yang berbeda dan

sama sekali tidak berhubungan elektron dikenal sebagai partikel bermuatan negatif dan

menjadi penghantar listrik dalam logam cahaya dikenal sebagai radiasi gelombang EM dari

benda yang dipanaskan Berdasarkan keyakinan akan adanya simetri di alam, Louis de

Broglie (1924) mengusulkan suatu hipotesis bahwa partikel dan gelombang EM saling

berinteraksi gelombang EM memiliki beberapa sifat yang mirip partikel.kumpulan partikel

juga menunjukkan perilaku sebagai gelombang EM dengan momentum partikel p = mv

sebagai:• De Broglie mengusulkan suatu hubungan antara panjang gelombang = h/p

dengan h adalah konstanta Planck = 6.626 x 10-34 J se

Foton dapat berkelakuan sebagai partikel. Ciri sebagai partikel yaitu mempunyai

momentum untuk membuktikan foton berkelakuan sebagai partikel, maka Afthur Compton

melakukan percobaan yang lebih dikenal dengan sebutan efek Compton.

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: MAKALAH FISIKA MODREN.docx

Unnamed.2011. Dualitas Gelombang Partikel. http://id.wikipedia.org/wiki/Dualitas_gelom

bang-partikel.html

Unnamed.2011. Sifat Gelombang Pada Partikel.

http://wennyphysics.blogspot.com/2012/02 /siifat-gelombang-pada-partikel.html

Unnamed.2011. Dualisme Gelombang Partikel .www.slideshare.net/purnomodrs/dualisme-

gelombang-partikel.html

Unnamed.2010. komponen sensor tranducer solar-cell.http://elektronika dasar.web.id/kompo

nen/sensor-tranducer/solar-cell/Copyright © Elektronika Dasar