makalah filsafat logika aliran idealisme

19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filsafat dan filosof berasal dari kata Yunani “philosophia” dan “philosophos”. Menurut bentuk kata, seorang philosophos adalah seorang pecinta kebijaksanaan. Sebagian lain mengatakan bahwa filsafat adalah cinta akan kebenaran. Filsafat sering pula diartikan sebagai pandangan hidup. Dalam dunia pendidikan, filsafat mempunyai peranan yang sangat besar. Karena, filsafat yang merupakan pandangan hidup untuk menentukan arah dan tujuan, rasa ingin tahu mengenai sesuatu yang sampai akar-akarnya, itulah sebagai pertanda bahwa filsafat sudah mulai ada (1). Ilmu filsafat sebetulnya banyak aliran atau paham, diantaranya seperti aliran renaissance, rasionalisme, idealisme, empirisme, pragmatisme, existentialisme, dan masih banyak lagi. Antara aliran atau paham yang satu dan yang lainnya ada yang saling bertentangan dan ada pula yang memiliki konsep dasar sama. Akan tetapi meskipun bertentangan, bukanlah untuk saling dipertentangkan. Justru dengan banyaknya aliran atau paham yang sudah diperkenalkan oleh tokoh-tokoh filsafat, kita dapat memilih cara yang pas dengan persoalan yang sedang kita hadapi (1).

Upload: rahmada-devi

Post on 18-Jan-2016

72 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Ini hasil dari kelompok 8 :DIndra MaulanaDewi Noor Permata SRahmada DeviProgram Studi Kesehatan MasyarakatFakultas KedokteranUniversitas Lambung MangkuratBanjarbaruKalimantan Selatan

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filsafat dan filosof berasal dari kata Yunani “philosophia” dan

“philosophos”. Menurut bentuk kata, seorang philosophos adalah

seorang pecinta kebijaksanaan. Sebagian lain mengatakan

bahwa filsafat adalah cinta akan kebenaran. Filsafat sering pula

diartikan sebagai pandangan hidup. Dalam dunia pendidikan,

filsafat mempunyai peranan yang sangat besar. Karena, filsafat

yang merupakan pandangan hidup untuk menentukan arah dan

tujuan, rasa ingin tahu mengenai sesuatu yang sampai akar-

akarnya, itulah sebagai pertanda bahwa filsafat sudah mulai ada

(1).

Ilmu filsafat sebetulnya banyak aliran atau paham,

diantaranya seperti aliran renaissance, rasionalisme, idealisme,

empirisme, pragmatisme, existentialisme, dan masih banyak

lagi. Antara aliran atau paham yang satu dan yang lainnya ada

yang saling bertentangan dan ada pula yang memiliki konsep

dasar sama. Akan tetapi meskipun bertentangan, bukanlah untuk

saling dipertentangkan. Justru dengan banyaknya aliran atau

paham yang sudah diperkenalkan oleh tokoh-tokoh filsafat, kita

dapat memilih cara yang pas dengan persoalan yang sedang kita

hadapi (1).

Kata Idealisme dalam filsafat memiliki arti yang berbeda

dengan bahasa sehari-hari. Menurut Idealisme realitas terdiri dari

ide-ide, fikiran-fikiran, akal (mind), atau jiwa (selves) dan bukan

benda material maupun kekuatan. Idealisme menekankan mind

lebih dahulu daripada materi. Akal adalah yang riil sedang materi

adalah produk sampingan. Dengan demikan maka idealisme

Page 2: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME

menganggap bahwa dunia pada dasarnya hanya sebuah mesin

besar dan harus ditafsirkan sebagai materi atau kekuatan saja

(2).

Prinsip idealisme bahwa realitas tersusun di atas subtansi

sebagai mana gagasan-gagasan atau ide-ide (spiritual). Menurut

penganut idealisme, dunia beserta bagian-bagiannya suatu

sistem yang masing-masing unsurnya saling berhubungan. Dunia

adalah suatu totalitas, suatu kesatuan yang logis dan bersifat

spiritual. Realita atau kenyataan yang tampak di alam ini

bukanlah kebenaran yang hakiki, melainkan gambaran atau

ekspresi dari ide-ide yang ada dalam jiwa manusia (3).

B. Tujuan Penulisan

Tujuan Umum:

Mempermudah kita mempelajari filsafat logika sebagai acuan

pembelajaran, memenuhi rasa ingin tahu dan keterkaitan

terhadap aliran filsafat aliran idealisme, serta mencoba

menuangkan informasi yang didapat ke dalam sebuah tulisan.

Tujuan Khusus:

a. Menjelaskan konsep dasar aliran idealisme

b. Menjelaskan Aliran-aliran dalam filsafat idealisme

c. Menjelaskan tokoh-tokohdalam aliran idealisme

d. Menjelaskan implikasi filsafat idealisme dengan pendidikan

Page 3: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Aliran Idealisme

Idealisme adalah pandangan dunia atau metafisik yang

mengatakan bahwa realitas dasar terdiri atas ide, fikiran dan

jiwa. Dunia dipahami dan ditafsirkan oleh penyelidikan hukum-

hukum fikiran dan kesadaran dan tidak hanya oleh metoda

objektif semata. Terdapat harmoni yang dalam antara manusia

dan alam. Alam adalah sistim yang logis dan spiritual, hal ini

tercermin dalam usaha manusia untuk mencari penghidupan

yang lebih baik. Jiwa merupakan bagian yang sebenarnya dari

dari proses alam. Proses ini dalam bagian yang tinggi

menunjukan dirinya sebagai aktivitas, akal, jiwa atau perorangan

(2).

Prinsip idealisme yang pokok adalah kesatuan organik.

Kaum idealisme condong untuk menekankan teori koherensi atau

konsistensi dalam memperoleh kebenaran. Suatu putusan

(judgment) akan benar jika ia sesuai dengan putusan-putusan

lain yang sudah diterima sebagai ”benar” (2).

Prinsip idealisme bahwa realitas tersusun di atas subtansi

sebagai mana gagasan-gagasan atau ide-ide (spiritual). Menurut

penganut idealisme, dunia beserta bagian-bagiannya suatu

sistem yang masing-masing unsurnya saling berhubungan. Dunia

adalah suatu totalitas, suatu kesatuan yang logis dan bersifat

spiritual. Realita atau kenyataan yang tampak di alam ini

bukanlah kebenaran yang hakiki, melainkan gambaran atau

ekspresi dari ide-ide yang ada dalam jiwa manusia (3).

Metode pengajaran aliran filsafat idealisme lebih

mengutamakan metode dialektika, tetapi metode lain yang

Page 4: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME

efektif dapat juga dimanfaatkan. Menurut aliran filsafat ini

metode yang tepat digunakan untuk mendidik adalah metode

dialektika disamping juga bisa digunakan metode lain yang

dianggap sesuai (3).

Teori-teori idealistis di samping didasarkan pada prinsip-

prinsip keadilan, juga berkaitan dengan hukum yang seharusnya.

Dalam pandangan Dewey, bahwa keadilan tidak dapat

didefinisikan, karena merupakan idealisme yang tidak rasional.

Aliran idealisme memandang bahwa realitas yang ada

merupakan produk ide dan ide yang absolut diidentifikasi

sebagai Allah. Aliran Idealisme melahirkan paham Theisme,

paham Theisme melahirkan pandangan bahwa Allah itu ada

(4,5).

Konsep filsafat menurut aliran idealisme adalah (6) :

a) metafisika-idealisme: secara absolut kenyataan yang

sebenarnya adalah spiritual dan rohaniah, sedangkan

secara kritis yaitu adanya kenyataan yang bersifat fisik dan

rohaniah, tetapi kenyataan rohaniah yang lebih berperan.

b)humanologi-idealisme: jiwa dikaruniai kemampuan berpikir

yang dapat menyebabkan adanya kemampuan memilih.

c) epistimologi-idealisme: pengetahuan yang benar diperoleh

melalui intuisi dan pengingatan kembali melalui berpikir.

Kebenaran hanya mungkin dapat dicapai oleh beberapa

orang yang mempunyai akal pikiran yang cemerlang.

d)aksiologi-idealisme: kehidupan manusia diatur oleh

kewajiban-kewajiban moral yang diturunkan dari pendapat

tentang kenyataan atau metafisika.

C. Aliran-aliran Dalam Filsafat Idealisme

Idealisme dikelompokan menjadi tiga yakni (7):

Page 5: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME

1. Idealisme subyektif-immaterialisme yang kadang-kadang

disebut mentalisme atau fenomenalisme. Menurut idealisme:

akal, jiwa dan persepsinya merupakan segala yang ada.

Benda-benda seperti pohon dan bangunan itu ada tetapi

hanya ada dalam akal yang mempersepsikannya. Yang

menjadi permasalahan bukan benda-benda itu tapi

bagaimana mempersepsikannya. Tokoh dari aliran ini adalah

George Berkeley dengan filsafatnya : Immaterialisme. Ia

mengatakan bahwa ide itu ada dan dipersepsikan oleh akal.

”ada berarti dipersepsikan,” Akal adalah yang melakukan

persepsi. Tak mungkin ada benda atau persepsi tanpa

seseorang mengetahui benda atau persepsi tersebut jadi

benda dipersepsikan oleh akal.

2. Idealisme Obyektif dengan tokohnya adalah Plato.

Pendapatnya bahwa di belakang alam perubahan, emperis,

fenomena yang kita lihat dan kita rasakan terdapat alam

ideal yaitu alam sensi, form, atau ide. Dunia di bagi menjadi

dua yakni : pertama, dunia persepsi, dunia penglihatan, suara

dan benda-benda individual. Dunia seperti ini bukan dunia

sesungguhnya hanya merupakan dunia penampakan saja.

Kedua, yakni alam konsep, idee, universal, atau esensi dan

abadi. Kita mengenal benda-benda ideal karena kita

mengetahui konsep-konsep dari contoh-contoh dunia abadi.

Ide adalah transenden dan asli sedang persepsi dan benda-

benda individual adalah copy atau bayangan dari ide

tersebut.

3. Personalisme atau idealisme Personal menganggap realitas

dasar bukan pemikiran yang abstrak atau pemikiran yang

khusus tetapi merupakan seseorang, suatu jiwa atau seorang

pemikir. Realitas termasuk dalam personalitas yang sadar,

Page 6: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME

oleh karena itu realitas bersifat pluralistik. Kelompok ini

menekankan realitas dan harga diri, nilai moral dan

kemerdekaa manusia. Bagi kelompok personalis, manusia

mengatasi alam jika ia mengadakan interpretasi terhadap

alam ini. Sains mengatasi matrialnya dengan teoriteorinya,

alam nilai menjangkau lebih jauh lebih jauh daripada alam

semesta sebagai penjelasan terakhir. Sebagai aliran

idealisme, personal menunjukkan perhatian yang besar pada

etika dan lebih sedikit pada logika di banding dengan aliran

idealisme mutlak. Oleh karena personalitas mempunyai nilai

yang lebih tinggi daripada yang lainnya,maka masyarakat

harus diatur sedemikian rupa sehingga tiap orang dapat

memperoleh kehidupan dan kesempatan yang sebesar-

sebesarnya (2).

D. Tokoh-tokoh Dalam Filsafat Idealisme

Idealisme termasuk dalam kelompok filsafat tertua. Tokoh

aliran ini adalah Plato (427-347) yang secara umum dipandang

sebagai bapak idealism di Barat yang hidup kira-kira 2500 tahun

yang lalu. Aliran filsafat ini menurut Poedjawitna memandang

dan menganggap yang nyata hanya ide. Ide tersebut selalu tetap

atau tidak mengalami perubahan atau penggeseran. Aliran

filsafat idealisme menekankan pada moral dan realita spiritual

sebagai sumber-sumber utama di alam ini (3).

Tokoh aliran ini diantaranya :

1. Plato (428 -348 SM)

Plato adalah pengikut Socrates yang taat di antara para

pengikutnya yang mempunyai pengaruh besar. Selain dikenal

sebagai ahli pikir, Plato juga dikenal sebagai seorang

sastrawan yang terkenal. Tulisannya sangat banyak,

Page 7: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME

sehingga keterangan tentang dirinya dapat di perolehnya

secara cukup.

Ia lahir di Athena ,dengan nama asli Aristocles. Ia belajar

filsafat dari Socrates, Pythagoras, Heracleitos dan Elia. Akan

tetapi, ajarannya yang paling besar pengaruhnya adalah dari

nama Ariston dan ibunya bernama Periktione. Sebagai orang

yang di lahirkan dalam lingkungan keluarga bangsawan, ia

mendapatkan pendidikan yang baik dari seorang bangsawan

bernama Pyrilampes .Sejak anak-anak ia telah mengenal

Socrates dan kemudian menjadi gurunya selama 8 tahun.

Sebagai seorang filsuf, Plato mencoba menyelesaikan

permasalahn lama: mana yang benar yang berubah-ubah

(Heracleitos) atau yang tetap (Parmenides). Mana yang benar

antara pengetahuan yang lewat indera dengan pengetahuan

yang lewat akal. Pengetahuan yang diperoleh lewat indera

disebut pengetahuan indera atau pengetahuan pengalaman.

Sedangkan pengetahuan yang diperoleh lewat akal disebut

pengetahuan akal. Pengetahuan indera atau pengetahuan

pengalaman bersifat tidak tetap atua berubah-ubah,

sedangkan pengetahuan akal bersifat tetap atau tidak

berubah-ubah.

Sebagai contoh, di dalam pengalaman hidup sehari-hari,

kita mengenal banyak jenis manusia ada yang lelaki dan ada

yang perempuan. Kelelakian dan keperempuanannyapun

berbeda-beda. Tetapi, dunia akal budi (idea) hanya mengenal

satu manusia saja yang bersifat tetap dan tidak berubah.

Dunia pengalaman disebut sebagai dunia “semu” atau dunia

bayang-bayang. Sedangkan dunia idea (akal budi) disebutnya

sebagai “dunia asli”. Jadi, manusia yang kita saksikan melalui

pengalaman ini, yang jumlah dan jenisnya beraneka ragam,

Page 8: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME

merupakan bayang-bayang dari manusia yang hanya ada

satu di dunia idea itu. Sedangkan, pertanyaan mengenai

mengapa manusia yang beraneka ragam itu ada, hal itu

disebabkan karena perbedaan tentang caranya menjadi

bayang-bayang itu (8).

2. Aristoteles (384-322 SM)

Memberikan sifat keruhanian dengan ajarannya yang

menggambarkan alam ide itu sebagai sesuatu tenaga yang

berada dalam benda-benda itu sendiri dan menjalankan

pengaruhnya dari dalam benda itu (8).

3. Pada Filsafat modern George Barkeley (1685-1753 M) yang

menyatakan objek-objek fisis adalah ide-ide (8).

4. Immanuel Kant (1724-1804 M)

Immanuel Kant umumnya di anggap sebagai yang terbesar

di antara para filsuf modern. Kant hidup di daerah

Konigsberg, Prusia Timur.di luar itu, dia memiliki kehidupan

akademis yang tidak berlangsung lama, meski dia juga

mengalami masa-masa perang tujuh tahun (yang masa itu

rusia menduduki Prusia Timur), revolusi Prancis, dan awal

dari karier kekuasaan Napoleon (8).

Inspirasi filsafat datang dari berbagai sumber, seperti

Rousseau, Newton, Hutcheson, Shaftesbury, dan

Baumgarten. Yang sangat mempengaruhi pemikiran Kant

adalah Gottfried Wilhelm Leibniz, Christian Wolff, dan David

Hume. Setelah membaca karya Hume, Kant tidak lagi

menerima prinsip-prinsip rasionalisme dan tidak percaya lagi

pada aksioma-aksioma antologi. Kant mengatakan bahwa

Hume adalah tujuan utama filsafatnya. Kant menyebut

filsafatnya sebagai filsafat transcendental yang membedakan

antara akal (Verstand) dengan rasio atau budi (Vernunft) (8).

Page 9: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME

5. Fichte (1762-1814 M)

Menurut Fichte, dasar realitas; kemauan inilah thing-in it

self-nya manusia. Penampakkan menurut pendapatnya

adalah sesuatu yang di tanam roh absolut sebagai

penampakkan kemauannya. Roh absolut adalah sesuatu yang

bearda di belakang kita. Itu adalah Tuhan pada Spinoza. Bagi

seorang idealis, hukum moral ialah setiap tindakan harus

berupa langkah menuju kesempurnaan spiritual, itu hanya

dapat dicapai dalam masyarakat yang anggota-anggotanya

adalah pribadi yang bebas merealisasi dari mereka dalam

kerja untuk masyarakat. Pada tingkat yang lebih tinggi

kelemahan dan harapan manusia muncul pada kasih Tuhan

(9).

6. Hegel (1770-1831 M)

Pusat filsafat Hegel ialah konsep Geist (roh; spirit) suatu

istilah yang diilhami oleh agamanya. Istialh ini agak sulit

dipahami. Roh dalam pandangan Hegel adalah sesuatu yang

real, kongkret, kekuatan yang objektif, menjelma dalam

berbagai bentuk sebagai “World of Spirit (Dunia roh) yang

menempatkan ke dalam objek-objek khusus. Di dalam

kesadaran diri, roh itu merupakan esensi manusia dan juga

esensi sejarah manusia (9).

7. Pascal (1623-1662)

Blaise Pascal lahir di Clermont-Ferrand Perancis 19 Juni

1623 meninggal di Paris 19 Agustus 1662. Ayahnya bernama

Etienne Pascal yang menjabat sebagai kepala pengadilan di

Clermont ketika Blaise Pascal lahir. Minat utamanya ialah

filsafat dan agama, sedangkan hobinya yang lain adalah

matematika dan geometri proyektif. Bersama dengan Pierre

de Fermat menemukan teori tentang probabilitas. Pada

Page 10: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME

awalnya minat riset dari Pascal lebih banyak pada bidang

ilmu pengetahuan dan ilmu terapan, di mana dia telah

berhasil menciptakan mesin penghitung yang dikenal

pertama kali. Mesin itu hanya dapat menghitung (10).

Kesimpulan dari pemikiran filsafat Pascal antara lain (11):

a. Pengetahuan diperoleh melalaui dua jalan, pertama

menggunakan akal dan kedua menggunakan hati.

b. Manusia besar karena pikirannya, namun ada hal yang

tidak mampu dijangkau oleh pikiran manusia yaitu

pikiran manusia itu sendiri. Menurut Pascal manusia

adalah makhluk yang rumit dan kaya akan variasi serta

mudah berubah. Untuk itu matematika, pikiran dan

logika tidak akan mampu dijadikan alat untuk

memahami manusia. Menurutnya alat-alat tersebut

hanya mampu digunakan untuk memahami hal-hal yang

bersifat bebas kontradiksi, yaitu yang bersifat konsisten.

Karena ketidak mampuan filsafat dan ilmu-ilmu lain

untuk memahami manusia, maka satu-satunya jalan

memahami manusia adalah dengan agama. Karena

dengan agama manusia lebih mudah menjangkau diri

sendiri, yaitu dengan berusaha mencari kebenaran,

walaupun bersifat abstrak.

c. Filsafat bisa melakukan apa saja, namun hasilnya tidak

akan pernah sempurna. Kesempurnaan itu terletak pada

iman. Filsafat bisa menjangkau segala hal, tetapi tidak

bisa secara sempurna. Karena setiap ilmu itu pasti ada

kekurangannya, tidak terkecuali filsafat.

8. F.W.S. Schelling (1775-1854 M)

Schelling telah matang menjadi seorang filsuf disaat dia

masih amat muda. Pada tahun 1798 M, dalam usia 23 tahun,

Page 11: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME

ia telah menjadi guru besar di Universitas Jena. Dia adalah

filsuf Idealis Jerman yang telah meletakkan dasar-dasar

pemikiran bagi perkembangan idealisme Hegel.Inti dari

filsafat Schelling: yang mutlak atau rasio mutlak adalah

sebagai identitas murni atau indiferensi, dalam arti tidak

mengenal perbedaan antara yang subyektif dengan yang

obyektif. Yang mutlak menjelmakan diri dalam 2 potensi yaitu

yang nyata (alam sebagai objek) dan ideal (gambaran alam

yang subyektif dari subyek).Yang mutlak sebagai identitas

mutlak menjadi sumber roh (subyek) dan alam (obyek) yang

subyektif dan obyektif, yang sadar dan tidak sada (11).

E. Implikasi Idealisme Terhadap Pendidikan

Menurut para filsuf idealisme, pendidikan bertujuan untuk

membantu perkembangan pikiran dan diri pribadi (self) siswa.

Mengingat bakat manusia berbeda-beda maka pendidikan yang

diberikan kepada setiap orang harus sesuai dengan bakatnya

masing-masing (1).

Kaum idealis mendukung kurikulum berdasarkan bidang studi

yang di dalamnya berbagai ide atau konsep tersusun dan

berhubungan satu sama lain. Di sisi lain idealisme Plato banyak

memberikan pengaruh dan sumbangan ke dalam dunia

pendidikan. Di mana Plato mendasari bahwa pendidikan itu

kaitannya sangat perlu, baik bagi dirinya selaku individu maupun

warga negara, dan ditambahkannya bahwa pelaksanaan

pendidikan harus mengenyam pendidikan, demikian halnya

bahwa setiap peserta didik harus diberikan kebebasan untuk

mengikuti ilmu yang ada sesuai dengan bakat, minat, dan

kemampuan masing-masing. Pendidikan itu sendiri akan

memberikan dampak dan perubahan bagi kehidupan pribadinya

Page 12: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME

dan pada gilirannya akan bisa mengabdi pada bangsa dan

negaranya untuk masa depan bangsanya (1).

Pendidikan itu sebenarnya merupakan suatu tindakan

pembebasan dari belenggu ketidaktahuan dan kebenaran.

Dengan pendidikan orang-orang akan mengetahui apa yang

benar dan apa yang tidak benar. Dengan pendidikan pula, orang-

orang akan mengenal apa yang baik dan apa yang tidak baik,

dan juga akan menyadari apa patut dan apa yang tidak patut,

dan yang paling dominan dari semua itu adalah bahwa

pendidikan mereka akan lahir kembali (they shall be born again)

(1).

Dengan demikian jelaslah pula bahwa peranan pendidikan

yang paling utama bagi manusia adalah membebaskan dan

memperbaharui. Pembebasan dan pembaharuan itu akan

membentuk manusia utuh, yakni manusia yang berhasil

menggapai segala keutamaan dan moralitas jiwa

mengantarkannya ke idea yang tinggi yaitu kebajikan, kebaikan,

dan keadilan (1).

Page 13: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa aliran

idealisme adalah pandangan dunia atau metafisik yang

mengatakan bahwa realitas dasar terdiri atas ide, fikiran dan

jiwa. Dunia dipahami dan ditafsirkan oleh penyelidikan hukum-

hukum fikiran dan kesadaran dan tidak hanya oleh metoda

objektif semata. Terdapat harmoni yang dalam antara manusia

dan alam.

Ada beberapa jenis idealisme: yaitu idealisme subjektif,

idealisme objektif, dan idealisme personal. Idealisme subjektif

adalah filsafat yang berpandangan idealis dan bertitik tolak pada

ide manusia atau ide sendiri. Sedangkan idealisme objektif

adalah idealisme yang bertitik tolak pada ide di luar ide manusia.

Idealisme personal yaitu nilai-nilai perjuangannya untuk

menyempurnakan dirinya. Personalisme muncul sebagai protes

terhadap materialisme mekanik dan idealisme monistik.

Tokoh-tokoh idealisme diantaranya: Plato, Pascal, Aristoteles,

George Barkeley, Immanuel Kant, Johann Gottlieb Fichte,

Friedrich Wilhelm Josep Schelling, dan George Wilhelm Friedrich

Hegel. Menurut para filsuf idealisme, pendidikan bertujuan untuk

membantu perkembangan pikiran dan diri pribadi. Mengingat

bakat manusia berbeda-beda maka pendidikan yang diberikan

kepada setiap orang harus sesuai dengan bakatnya masing-

masing.

B. Saran

Page 14: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME

Setelah membaca dan memahami filsafat aliran idealisme ini

diharapkan pembaca mempunyai pengetahuan lebih mendalam

lagi dan dapat lebih membuka wawasan dalam ilmu filsafat

logika khususnya aliran idealisme dan dijadikan sebagai bahan

acuan pembelajaran.

Page 15: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME

DAFTAR PUSTAKA

1. Suparlan Suhartono, Dasar-dasar Filsafat, Ar-Ruzz, Yogyakarta,2004, hal132.

2. Hermanto, Drs., MM. Landasan filsafat pendidikan ilmu pengetahuan sosial Volume I. No. 1. Maret 2009

3. Azkia. Juli 2010, rekonstruksi konsep pendidikan menghadapi era pasar bebas. Jurnal aktualisasi pendidikan islam. Vol. 5, No. 1.

4. Hajar M. Oktober 2013, Dialektika antara aliran hukum alam dan hokum positif dan elevansi dengan hukum islam. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM Vol. 20: 563 – 579 No.4

5. Wiharto, Mulyo. September 2005, Kebenaran ilmu, filsafat dan agama. Forum Ilmiah Indonusa. Vol 2 No 3

6. Knight, George R. (2007). Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Gama Media

7. Titus, Nolan, Smith, 1984, Living Issues in Philosophy, Alih bahasa HM Rasjidi, Penerbit Buan Bintang, Jakarta

8. Bertrand Russel, sejarah filsafat barat, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,2004, hal. 920.

9. http://konsultasi-hukum-online.com/2013/06/idealism10. http://id.wikipedia.org/wiki/Blaise_Pascal11. Abdul Rozak, Isep dan Zainal Arifin. 2009. Filsafat Umum.

Bandung: Gema Media Pusakatama