makalah filsafat logika aliran idealisme
DESCRIPTION
Ini hasil dari kelompok 8 :DIndra MaulanaDewi Noor Permata SRahmada DeviProgram Studi Kesehatan MasyarakatFakultas KedokteranUniversitas Lambung MangkuratBanjarbaruKalimantan SelatanTRANSCRIPT
![Page 1: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf92e1550346f57b9a3b37/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat dan filosof berasal dari kata Yunani “philosophia” dan
“philosophos”. Menurut bentuk kata, seorang philosophos adalah
seorang pecinta kebijaksanaan. Sebagian lain mengatakan
bahwa filsafat adalah cinta akan kebenaran. Filsafat sering pula
diartikan sebagai pandangan hidup. Dalam dunia pendidikan,
filsafat mempunyai peranan yang sangat besar. Karena, filsafat
yang merupakan pandangan hidup untuk menentukan arah dan
tujuan, rasa ingin tahu mengenai sesuatu yang sampai akar-
akarnya, itulah sebagai pertanda bahwa filsafat sudah mulai ada
(1).
Ilmu filsafat sebetulnya banyak aliran atau paham,
diantaranya seperti aliran renaissance, rasionalisme, idealisme,
empirisme, pragmatisme, existentialisme, dan masih banyak
lagi. Antara aliran atau paham yang satu dan yang lainnya ada
yang saling bertentangan dan ada pula yang memiliki konsep
dasar sama. Akan tetapi meskipun bertentangan, bukanlah untuk
saling dipertentangkan. Justru dengan banyaknya aliran atau
paham yang sudah diperkenalkan oleh tokoh-tokoh filsafat, kita
dapat memilih cara yang pas dengan persoalan yang sedang kita
hadapi (1).
Kata Idealisme dalam filsafat memiliki arti yang berbeda
dengan bahasa sehari-hari. Menurut Idealisme realitas terdiri dari
ide-ide, fikiran-fikiran, akal (mind), atau jiwa (selves) dan bukan
benda material maupun kekuatan. Idealisme menekankan mind
lebih dahulu daripada materi. Akal adalah yang riil sedang materi
adalah produk sampingan. Dengan demikan maka idealisme
![Page 2: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf92e1550346f57b9a3b37/html5/thumbnails/2.jpg)
menganggap bahwa dunia pada dasarnya hanya sebuah mesin
besar dan harus ditafsirkan sebagai materi atau kekuatan saja
(2).
Prinsip idealisme bahwa realitas tersusun di atas subtansi
sebagai mana gagasan-gagasan atau ide-ide (spiritual). Menurut
penganut idealisme, dunia beserta bagian-bagiannya suatu
sistem yang masing-masing unsurnya saling berhubungan. Dunia
adalah suatu totalitas, suatu kesatuan yang logis dan bersifat
spiritual. Realita atau kenyataan yang tampak di alam ini
bukanlah kebenaran yang hakiki, melainkan gambaran atau
ekspresi dari ide-ide yang ada dalam jiwa manusia (3).
B. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum:
Mempermudah kita mempelajari filsafat logika sebagai acuan
pembelajaran, memenuhi rasa ingin tahu dan keterkaitan
terhadap aliran filsafat aliran idealisme, serta mencoba
menuangkan informasi yang didapat ke dalam sebuah tulisan.
Tujuan Khusus:
a. Menjelaskan konsep dasar aliran idealisme
b. Menjelaskan Aliran-aliran dalam filsafat idealisme
c. Menjelaskan tokoh-tokohdalam aliran idealisme
d. Menjelaskan implikasi filsafat idealisme dengan pendidikan
![Page 3: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf92e1550346f57b9a3b37/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Aliran Idealisme
Idealisme adalah pandangan dunia atau metafisik yang
mengatakan bahwa realitas dasar terdiri atas ide, fikiran dan
jiwa. Dunia dipahami dan ditafsirkan oleh penyelidikan hukum-
hukum fikiran dan kesadaran dan tidak hanya oleh metoda
objektif semata. Terdapat harmoni yang dalam antara manusia
dan alam. Alam adalah sistim yang logis dan spiritual, hal ini
tercermin dalam usaha manusia untuk mencari penghidupan
yang lebih baik. Jiwa merupakan bagian yang sebenarnya dari
dari proses alam. Proses ini dalam bagian yang tinggi
menunjukan dirinya sebagai aktivitas, akal, jiwa atau perorangan
(2).
Prinsip idealisme yang pokok adalah kesatuan organik.
Kaum idealisme condong untuk menekankan teori koherensi atau
konsistensi dalam memperoleh kebenaran. Suatu putusan
(judgment) akan benar jika ia sesuai dengan putusan-putusan
lain yang sudah diterima sebagai ”benar” (2).
Prinsip idealisme bahwa realitas tersusun di atas subtansi
sebagai mana gagasan-gagasan atau ide-ide (spiritual). Menurut
penganut idealisme, dunia beserta bagian-bagiannya suatu
sistem yang masing-masing unsurnya saling berhubungan. Dunia
adalah suatu totalitas, suatu kesatuan yang logis dan bersifat
spiritual. Realita atau kenyataan yang tampak di alam ini
bukanlah kebenaran yang hakiki, melainkan gambaran atau
ekspresi dari ide-ide yang ada dalam jiwa manusia (3).
Metode pengajaran aliran filsafat idealisme lebih
mengutamakan metode dialektika, tetapi metode lain yang
![Page 4: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf92e1550346f57b9a3b37/html5/thumbnails/4.jpg)
efektif dapat juga dimanfaatkan. Menurut aliran filsafat ini
metode yang tepat digunakan untuk mendidik adalah metode
dialektika disamping juga bisa digunakan metode lain yang
dianggap sesuai (3).
Teori-teori idealistis di samping didasarkan pada prinsip-
prinsip keadilan, juga berkaitan dengan hukum yang seharusnya.
Dalam pandangan Dewey, bahwa keadilan tidak dapat
didefinisikan, karena merupakan idealisme yang tidak rasional.
Aliran idealisme memandang bahwa realitas yang ada
merupakan produk ide dan ide yang absolut diidentifikasi
sebagai Allah. Aliran Idealisme melahirkan paham Theisme,
paham Theisme melahirkan pandangan bahwa Allah itu ada
(4,5).
Konsep filsafat menurut aliran idealisme adalah (6) :
a) metafisika-idealisme: secara absolut kenyataan yang
sebenarnya adalah spiritual dan rohaniah, sedangkan
secara kritis yaitu adanya kenyataan yang bersifat fisik dan
rohaniah, tetapi kenyataan rohaniah yang lebih berperan.
b)humanologi-idealisme: jiwa dikaruniai kemampuan berpikir
yang dapat menyebabkan adanya kemampuan memilih.
c) epistimologi-idealisme: pengetahuan yang benar diperoleh
melalui intuisi dan pengingatan kembali melalui berpikir.
Kebenaran hanya mungkin dapat dicapai oleh beberapa
orang yang mempunyai akal pikiran yang cemerlang.
d)aksiologi-idealisme: kehidupan manusia diatur oleh
kewajiban-kewajiban moral yang diturunkan dari pendapat
tentang kenyataan atau metafisika.
C. Aliran-aliran Dalam Filsafat Idealisme
Idealisme dikelompokan menjadi tiga yakni (7):
![Page 5: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf92e1550346f57b9a3b37/html5/thumbnails/5.jpg)
1. Idealisme subyektif-immaterialisme yang kadang-kadang
disebut mentalisme atau fenomenalisme. Menurut idealisme:
akal, jiwa dan persepsinya merupakan segala yang ada.
Benda-benda seperti pohon dan bangunan itu ada tetapi
hanya ada dalam akal yang mempersepsikannya. Yang
menjadi permasalahan bukan benda-benda itu tapi
bagaimana mempersepsikannya. Tokoh dari aliran ini adalah
George Berkeley dengan filsafatnya : Immaterialisme. Ia
mengatakan bahwa ide itu ada dan dipersepsikan oleh akal.
”ada berarti dipersepsikan,” Akal adalah yang melakukan
persepsi. Tak mungkin ada benda atau persepsi tanpa
seseorang mengetahui benda atau persepsi tersebut jadi
benda dipersepsikan oleh akal.
2. Idealisme Obyektif dengan tokohnya adalah Plato.
Pendapatnya bahwa di belakang alam perubahan, emperis,
fenomena yang kita lihat dan kita rasakan terdapat alam
ideal yaitu alam sensi, form, atau ide. Dunia di bagi menjadi
dua yakni : pertama, dunia persepsi, dunia penglihatan, suara
dan benda-benda individual. Dunia seperti ini bukan dunia
sesungguhnya hanya merupakan dunia penampakan saja.
Kedua, yakni alam konsep, idee, universal, atau esensi dan
abadi. Kita mengenal benda-benda ideal karena kita
mengetahui konsep-konsep dari contoh-contoh dunia abadi.
Ide adalah transenden dan asli sedang persepsi dan benda-
benda individual adalah copy atau bayangan dari ide
tersebut.
3. Personalisme atau idealisme Personal menganggap realitas
dasar bukan pemikiran yang abstrak atau pemikiran yang
khusus tetapi merupakan seseorang, suatu jiwa atau seorang
pemikir. Realitas termasuk dalam personalitas yang sadar,
![Page 6: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf92e1550346f57b9a3b37/html5/thumbnails/6.jpg)
oleh karena itu realitas bersifat pluralistik. Kelompok ini
menekankan realitas dan harga diri, nilai moral dan
kemerdekaa manusia. Bagi kelompok personalis, manusia
mengatasi alam jika ia mengadakan interpretasi terhadap
alam ini. Sains mengatasi matrialnya dengan teoriteorinya,
alam nilai menjangkau lebih jauh lebih jauh daripada alam
semesta sebagai penjelasan terakhir. Sebagai aliran
idealisme, personal menunjukkan perhatian yang besar pada
etika dan lebih sedikit pada logika di banding dengan aliran
idealisme mutlak. Oleh karena personalitas mempunyai nilai
yang lebih tinggi daripada yang lainnya,maka masyarakat
harus diatur sedemikian rupa sehingga tiap orang dapat
memperoleh kehidupan dan kesempatan yang sebesar-
sebesarnya (2).
D. Tokoh-tokoh Dalam Filsafat Idealisme
Idealisme termasuk dalam kelompok filsafat tertua. Tokoh
aliran ini adalah Plato (427-347) yang secara umum dipandang
sebagai bapak idealism di Barat yang hidup kira-kira 2500 tahun
yang lalu. Aliran filsafat ini menurut Poedjawitna memandang
dan menganggap yang nyata hanya ide. Ide tersebut selalu tetap
atau tidak mengalami perubahan atau penggeseran. Aliran
filsafat idealisme menekankan pada moral dan realita spiritual
sebagai sumber-sumber utama di alam ini (3).
Tokoh aliran ini diantaranya :
1. Plato (428 -348 SM)
Plato adalah pengikut Socrates yang taat di antara para
pengikutnya yang mempunyai pengaruh besar. Selain dikenal
sebagai ahli pikir, Plato juga dikenal sebagai seorang
sastrawan yang terkenal. Tulisannya sangat banyak,
![Page 7: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf92e1550346f57b9a3b37/html5/thumbnails/7.jpg)
sehingga keterangan tentang dirinya dapat di perolehnya
secara cukup.
Ia lahir di Athena ,dengan nama asli Aristocles. Ia belajar
filsafat dari Socrates, Pythagoras, Heracleitos dan Elia. Akan
tetapi, ajarannya yang paling besar pengaruhnya adalah dari
nama Ariston dan ibunya bernama Periktione. Sebagai orang
yang di lahirkan dalam lingkungan keluarga bangsawan, ia
mendapatkan pendidikan yang baik dari seorang bangsawan
bernama Pyrilampes .Sejak anak-anak ia telah mengenal
Socrates dan kemudian menjadi gurunya selama 8 tahun.
Sebagai seorang filsuf, Plato mencoba menyelesaikan
permasalahn lama: mana yang benar yang berubah-ubah
(Heracleitos) atau yang tetap (Parmenides). Mana yang benar
antara pengetahuan yang lewat indera dengan pengetahuan
yang lewat akal. Pengetahuan yang diperoleh lewat indera
disebut pengetahuan indera atau pengetahuan pengalaman.
Sedangkan pengetahuan yang diperoleh lewat akal disebut
pengetahuan akal. Pengetahuan indera atau pengetahuan
pengalaman bersifat tidak tetap atua berubah-ubah,
sedangkan pengetahuan akal bersifat tetap atau tidak
berubah-ubah.
Sebagai contoh, di dalam pengalaman hidup sehari-hari,
kita mengenal banyak jenis manusia ada yang lelaki dan ada
yang perempuan. Kelelakian dan keperempuanannyapun
berbeda-beda. Tetapi, dunia akal budi (idea) hanya mengenal
satu manusia saja yang bersifat tetap dan tidak berubah.
Dunia pengalaman disebut sebagai dunia “semu” atau dunia
bayang-bayang. Sedangkan dunia idea (akal budi) disebutnya
sebagai “dunia asli”. Jadi, manusia yang kita saksikan melalui
pengalaman ini, yang jumlah dan jenisnya beraneka ragam,
![Page 8: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf92e1550346f57b9a3b37/html5/thumbnails/8.jpg)
merupakan bayang-bayang dari manusia yang hanya ada
satu di dunia idea itu. Sedangkan, pertanyaan mengenai
mengapa manusia yang beraneka ragam itu ada, hal itu
disebabkan karena perbedaan tentang caranya menjadi
bayang-bayang itu (8).
2. Aristoteles (384-322 SM)
Memberikan sifat keruhanian dengan ajarannya yang
menggambarkan alam ide itu sebagai sesuatu tenaga yang
berada dalam benda-benda itu sendiri dan menjalankan
pengaruhnya dari dalam benda itu (8).
3. Pada Filsafat modern George Barkeley (1685-1753 M) yang
menyatakan objek-objek fisis adalah ide-ide (8).
4. Immanuel Kant (1724-1804 M)
Immanuel Kant umumnya di anggap sebagai yang terbesar
di antara para filsuf modern. Kant hidup di daerah
Konigsberg, Prusia Timur.di luar itu, dia memiliki kehidupan
akademis yang tidak berlangsung lama, meski dia juga
mengalami masa-masa perang tujuh tahun (yang masa itu
rusia menduduki Prusia Timur), revolusi Prancis, dan awal
dari karier kekuasaan Napoleon (8).
Inspirasi filsafat datang dari berbagai sumber, seperti
Rousseau, Newton, Hutcheson, Shaftesbury, dan
Baumgarten. Yang sangat mempengaruhi pemikiran Kant
adalah Gottfried Wilhelm Leibniz, Christian Wolff, dan David
Hume. Setelah membaca karya Hume, Kant tidak lagi
menerima prinsip-prinsip rasionalisme dan tidak percaya lagi
pada aksioma-aksioma antologi. Kant mengatakan bahwa
Hume adalah tujuan utama filsafatnya. Kant menyebut
filsafatnya sebagai filsafat transcendental yang membedakan
antara akal (Verstand) dengan rasio atau budi (Vernunft) (8).
![Page 9: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf92e1550346f57b9a3b37/html5/thumbnails/9.jpg)
5. Fichte (1762-1814 M)
Menurut Fichte, dasar realitas; kemauan inilah thing-in it
self-nya manusia. Penampakkan menurut pendapatnya
adalah sesuatu yang di tanam roh absolut sebagai
penampakkan kemauannya. Roh absolut adalah sesuatu yang
bearda di belakang kita. Itu adalah Tuhan pada Spinoza. Bagi
seorang idealis, hukum moral ialah setiap tindakan harus
berupa langkah menuju kesempurnaan spiritual, itu hanya
dapat dicapai dalam masyarakat yang anggota-anggotanya
adalah pribadi yang bebas merealisasi dari mereka dalam
kerja untuk masyarakat. Pada tingkat yang lebih tinggi
kelemahan dan harapan manusia muncul pada kasih Tuhan
(9).
6. Hegel (1770-1831 M)
Pusat filsafat Hegel ialah konsep Geist (roh; spirit) suatu
istilah yang diilhami oleh agamanya. Istialh ini agak sulit
dipahami. Roh dalam pandangan Hegel adalah sesuatu yang
real, kongkret, kekuatan yang objektif, menjelma dalam
berbagai bentuk sebagai “World of Spirit (Dunia roh) yang
menempatkan ke dalam objek-objek khusus. Di dalam
kesadaran diri, roh itu merupakan esensi manusia dan juga
esensi sejarah manusia (9).
7. Pascal (1623-1662)
Blaise Pascal lahir di Clermont-Ferrand Perancis 19 Juni
1623 meninggal di Paris 19 Agustus 1662. Ayahnya bernama
Etienne Pascal yang menjabat sebagai kepala pengadilan di
Clermont ketika Blaise Pascal lahir. Minat utamanya ialah
filsafat dan agama, sedangkan hobinya yang lain adalah
matematika dan geometri proyektif. Bersama dengan Pierre
de Fermat menemukan teori tentang probabilitas. Pada
![Page 10: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf92e1550346f57b9a3b37/html5/thumbnails/10.jpg)
awalnya minat riset dari Pascal lebih banyak pada bidang
ilmu pengetahuan dan ilmu terapan, di mana dia telah
berhasil menciptakan mesin penghitung yang dikenal
pertama kali. Mesin itu hanya dapat menghitung (10).
Kesimpulan dari pemikiran filsafat Pascal antara lain (11):
a. Pengetahuan diperoleh melalaui dua jalan, pertama
menggunakan akal dan kedua menggunakan hati.
b. Manusia besar karena pikirannya, namun ada hal yang
tidak mampu dijangkau oleh pikiran manusia yaitu
pikiran manusia itu sendiri. Menurut Pascal manusia
adalah makhluk yang rumit dan kaya akan variasi serta
mudah berubah. Untuk itu matematika, pikiran dan
logika tidak akan mampu dijadikan alat untuk
memahami manusia. Menurutnya alat-alat tersebut
hanya mampu digunakan untuk memahami hal-hal yang
bersifat bebas kontradiksi, yaitu yang bersifat konsisten.
Karena ketidak mampuan filsafat dan ilmu-ilmu lain
untuk memahami manusia, maka satu-satunya jalan
memahami manusia adalah dengan agama. Karena
dengan agama manusia lebih mudah menjangkau diri
sendiri, yaitu dengan berusaha mencari kebenaran,
walaupun bersifat abstrak.
c. Filsafat bisa melakukan apa saja, namun hasilnya tidak
akan pernah sempurna. Kesempurnaan itu terletak pada
iman. Filsafat bisa menjangkau segala hal, tetapi tidak
bisa secara sempurna. Karena setiap ilmu itu pasti ada
kekurangannya, tidak terkecuali filsafat.
8. F.W.S. Schelling (1775-1854 M)
Schelling telah matang menjadi seorang filsuf disaat dia
masih amat muda. Pada tahun 1798 M, dalam usia 23 tahun,
![Page 11: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf92e1550346f57b9a3b37/html5/thumbnails/11.jpg)
ia telah menjadi guru besar di Universitas Jena. Dia adalah
filsuf Idealis Jerman yang telah meletakkan dasar-dasar
pemikiran bagi perkembangan idealisme Hegel.Inti dari
filsafat Schelling: yang mutlak atau rasio mutlak adalah
sebagai identitas murni atau indiferensi, dalam arti tidak
mengenal perbedaan antara yang subyektif dengan yang
obyektif. Yang mutlak menjelmakan diri dalam 2 potensi yaitu
yang nyata (alam sebagai objek) dan ideal (gambaran alam
yang subyektif dari subyek).Yang mutlak sebagai identitas
mutlak menjadi sumber roh (subyek) dan alam (obyek) yang
subyektif dan obyektif, yang sadar dan tidak sada (11).
E. Implikasi Idealisme Terhadap Pendidikan
Menurut para filsuf idealisme, pendidikan bertujuan untuk
membantu perkembangan pikiran dan diri pribadi (self) siswa.
Mengingat bakat manusia berbeda-beda maka pendidikan yang
diberikan kepada setiap orang harus sesuai dengan bakatnya
masing-masing (1).
Kaum idealis mendukung kurikulum berdasarkan bidang studi
yang di dalamnya berbagai ide atau konsep tersusun dan
berhubungan satu sama lain. Di sisi lain idealisme Plato banyak
memberikan pengaruh dan sumbangan ke dalam dunia
pendidikan. Di mana Plato mendasari bahwa pendidikan itu
kaitannya sangat perlu, baik bagi dirinya selaku individu maupun
warga negara, dan ditambahkannya bahwa pelaksanaan
pendidikan harus mengenyam pendidikan, demikian halnya
bahwa setiap peserta didik harus diberikan kebebasan untuk
mengikuti ilmu yang ada sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuan masing-masing. Pendidikan itu sendiri akan
memberikan dampak dan perubahan bagi kehidupan pribadinya
![Page 12: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf92e1550346f57b9a3b37/html5/thumbnails/12.jpg)
dan pada gilirannya akan bisa mengabdi pada bangsa dan
negaranya untuk masa depan bangsanya (1).
Pendidikan itu sebenarnya merupakan suatu tindakan
pembebasan dari belenggu ketidaktahuan dan kebenaran.
Dengan pendidikan orang-orang akan mengetahui apa yang
benar dan apa yang tidak benar. Dengan pendidikan pula, orang-
orang akan mengenal apa yang baik dan apa yang tidak baik,
dan juga akan menyadari apa patut dan apa yang tidak patut,
dan yang paling dominan dari semua itu adalah bahwa
pendidikan mereka akan lahir kembali (they shall be born again)
(1).
Dengan demikian jelaslah pula bahwa peranan pendidikan
yang paling utama bagi manusia adalah membebaskan dan
memperbaharui. Pembebasan dan pembaharuan itu akan
membentuk manusia utuh, yakni manusia yang berhasil
menggapai segala keutamaan dan moralitas jiwa
mengantarkannya ke idea yang tinggi yaitu kebajikan, kebaikan,
dan keadilan (1).
![Page 13: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf92e1550346f57b9a3b37/html5/thumbnails/13.jpg)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa aliran
idealisme adalah pandangan dunia atau metafisik yang
mengatakan bahwa realitas dasar terdiri atas ide, fikiran dan
jiwa. Dunia dipahami dan ditafsirkan oleh penyelidikan hukum-
hukum fikiran dan kesadaran dan tidak hanya oleh metoda
objektif semata. Terdapat harmoni yang dalam antara manusia
dan alam.
Ada beberapa jenis idealisme: yaitu idealisme subjektif,
idealisme objektif, dan idealisme personal. Idealisme subjektif
adalah filsafat yang berpandangan idealis dan bertitik tolak pada
ide manusia atau ide sendiri. Sedangkan idealisme objektif
adalah idealisme yang bertitik tolak pada ide di luar ide manusia.
Idealisme personal yaitu nilai-nilai perjuangannya untuk
menyempurnakan dirinya. Personalisme muncul sebagai protes
terhadap materialisme mekanik dan idealisme monistik.
Tokoh-tokoh idealisme diantaranya: Plato, Pascal, Aristoteles,
George Barkeley, Immanuel Kant, Johann Gottlieb Fichte,
Friedrich Wilhelm Josep Schelling, dan George Wilhelm Friedrich
Hegel. Menurut para filsuf idealisme, pendidikan bertujuan untuk
membantu perkembangan pikiran dan diri pribadi. Mengingat
bakat manusia berbeda-beda maka pendidikan yang diberikan
kepada setiap orang harus sesuai dengan bakatnya masing-
masing.
B. Saran
![Page 14: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf92e1550346f57b9a3b37/html5/thumbnails/14.jpg)
Setelah membaca dan memahami filsafat aliran idealisme ini
diharapkan pembaca mempunyai pengetahuan lebih mendalam
lagi dan dapat lebih membuka wawasan dalam ilmu filsafat
logika khususnya aliran idealisme dan dijadikan sebagai bahan
acuan pembelajaran.
![Page 15: MAKALAH FILSAFAT LOGIKA ALIRAN IDEALISME](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf92e1550346f57b9a3b37/html5/thumbnails/15.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
1. Suparlan Suhartono, Dasar-dasar Filsafat, Ar-Ruzz, Yogyakarta,2004, hal132.
2. Hermanto, Drs., MM. Landasan filsafat pendidikan ilmu pengetahuan sosial Volume I. No. 1. Maret 2009
3. Azkia. Juli 2010, rekonstruksi konsep pendidikan menghadapi era pasar bebas. Jurnal aktualisasi pendidikan islam. Vol. 5, No. 1.
4. Hajar M. Oktober 2013, Dialektika antara aliran hukum alam dan hokum positif dan elevansi dengan hukum islam. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM Vol. 20: 563 – 579 No.4
5. Wiharto, Mulyo. September 2005, Kebenaran ilmu, filsafat dan agama. Forum Ilmiah Indonusa. Vol 2 No 3
6. Knight, George R. (2007). Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Gama Media
7. Titus, Nolan, Smith, 1984, Living Issues in Philosophy, Alih bahasa HM Rasjidi, Penerbit Buan Bintang, Jakarta
8. Bertrand Russel, sejarah filsafat barat, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,2004, hal. 920.
9. http://konsultasi-hukum-online.com/2013/06/idealism10. http://id.wikipedia.org/wiki/Blaise_Pascal11. Abdul Rozak, Isep dan Zainal Arifin. 2009. Filsafat Umum.
Bandung: Gema Media Pusakatama