makalah etika profesiperangkat lunak besan lisensi
TRANSCRIPT
Makalah Etika Profesi(Perangkat Lunak Bebas & Lisensi)
PENDAHULUAN
Tidak semua program komputer diciptakan untuk kepentingan bisnis dan memiliki lisensi komersial. Beberapa jenis
programdiciptakan untuk memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan sehingga memiliki lisensi
non-komersial yang boleh disebarluaskan dan dimodifikasi secara bebas. Tentu saja penerapan Undang-Undang Hak
Cipta tidak diberlakukan secara maksimal pada jenis lisensi tersebut.
Setelah membaca makalah ini pembaca dapat memahami beberapa hal, diantaranya :
a. Berbagai jenis lisensi perangkat lunak komputer
b. Alasan merebaknya pemakaian perangkat lunak Open Source
c. Pengertian dan filosofi perangkat lunak bebas
d. Ketentuan hak cipta dalam perangkat lunak bebas.
LISENSI PERANGKAT LUNAK KOMPUTER
Lisensi erat kaitannya dengan hak cipta. Lisensi adalah pemberian izin tentang
pemakaian sesuatu (dalam hal ini perangkat lunak komputer) yang diberikan oleh
pemilik atau pemegang hak cipta atas sesuatu tersebut. Latar belakang pemberian
lisensi, tentunya tergantung dari masing-masing pihak pemegang hak cipta. Ada pihak
yang memberikan lisensi tanpa pamrih, namun ada juga yang mengharuskan penerima
lisensi untuk melaksanakan kewajiban tertentu, misainya membayar sejumlah uang
atau membeli.
Lisensi tidak harus dituangkan dalam bentuk tertulis dan bersifat formal karena pada
dasamya hanya sebagai pemberian izin. Tetapi, akan lebih baik kalau lisensi tersebut
diformalkan sehingga diketahui oleh pihak-pihak lain, baik yang akan menggunakan
maupun tidak.
Menurut Undang - Undang Hak Cipta Republik Indonesia Pasal 2 Ayat 2 menyatakan
sebagai berikut:
“Pencipta dan atau permegang hak cipta atas karya sinematografi dan program
komputer memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang
tanpa persetujuannya menyewakan ciptaan tersebut untuk kepentingan yang
bersifat kormersial… “
Dari pasal tersebut memang terlihat bahwa sebenamya pemegang hak cipta memiliki
kebebasan untuk “mengizinkan” atau “melarang” penggunaan sebuah ciptaan tanpa
sepengetahuannya. Meskipun demikian, pada program komputer komersil yang
dikembangkan olehvendor atau perusahaan besar, sering kali isi lisensi sudah
ditetapkanBebas dan Lisensi secara sepihak. Hal itu. bisa dipahami karena program
komersil memang dibuat dan dikembangkan untuk dijual atau dikomersilkan.
Menurut Microsoft dalam “The Hallowen Documene”, terdapat beberapa jenis lisensi
yang dapat digunakan untuk program komputer. Beberapa jenis lisensi tersebut antara
lain adalah:
A. Lisensi Commercial
Lisensi Commercial ialah jenis lisensi yang biasa ditemui pada perangkat lunak seperti
Microsoft dengan Windows dan Office-nya, Lotus, Oracle dan lain sebagainya.
Perangkat lunak yang diciptakan dengan lisensi ini memang dibuat untuk kepentingan
komersial sehingga pemakai yang ingin menggunakannya harus membeli atau
mendapatkan izin penggunaan dari pemegang hak cipta. Pada lisensi ini,
pemberlakuan Undang-Undang Hak Cipta sangat penting artinya dalam melindungi
hak-hak pemilik.
B. Lisensi Trial Software
Lisensi Trial Software ialah jenis lisensi yang biasa ditemui pada perangkat lunak untuk
keperluan demo / percobaan dari sebuah perangkat lunak sebelum diluncurkan ke
masyarakat. Lisensi ini mengizinkan pengguna
untuk menggunakan, menyalin atau menggandakan perangkat lunak tersebut secara
bebas. Namun karena bersifat demo, sering kali perangkat lunak dengan lisensi ini tidak
memiliki fungsi dan fasilitas selengkap versi komersialnya. Lagipula, perangkat lunak
versi demo biasanya dibatasi oleh masa aktif tertentu. Contoh program tersebut
misalnya program Adobe Photoshop CS Trial Version 30 for days.
C. Lisensi Non Commercial Use / Lisensi Non Komersil
Lisensi Non Commercial Use ini biasanya diperuntukkan untuk kalangan pendidikan
atau yayasan tertentu di bidang sosial. Sifatnya yang tidak komersial, biasanya gratis
tetapi dengan batasan penggunaan tertentu. Contoh perangkat lunak yang memiliki
lisensi ini adalah program Star Office yang dapat berjalan di bawah sistem operasi
Linux dan Windows sekaligus.
D. Lisensi Shareware.
Lisensi Shareware mengizinkan pemakainya untuk menggunakan, menyalin atau
menggandakan tanpa harus meminta izin pemegang hak cipta. Berbeda dengan Trial
Software, lisensi ini tidak dibatasi oleh batas waktu dan memiliki feature yang lengkap.
Lisensi jenis ini biasanya ditemui pada perangkat lunak perusahaan kecil. Beberapa
contoh perangkat lunak kecil yang memiliki lisensi ini seperti Winzip, Paint Shop Pro,
ACDsee dan lain sebagainya.
E. Lisensi Freeware
Lisensi Freeware biasanya ditemui pada perangkat lunak yang bersifat mendukung
atau memberikan fasilitas tambahan. Contohnya antara lain adalah perangkat
lunak plug in yang biasa menempel padaperangkat lunak induk seperti perangkat
lunak Eye Candy yang menempel pada Adobe Photoshop atau program untuk
mengonversikan favorite test-IE ke bookmark.Netscape.
F. Lisensi Royalty-Free Binaries
Perangkat lunak yang memiliki lisensi Lisensi Royalty-FreeBinaries serupa dengan
lisensi freeware, hanya saja produk yang ditawarkan adalah library yang berfungsi
melengkapi perangkat lunak yang sudah ada dan bukan merupakan suatu perangkat
lunak yang berdiri sendiri.
G. Lisensi Open Source.
Lisensi open souce adalah lisensi yang membebaskan penggunanya untuk
menjalankan, menggandakan, menyebarluaskan, mempelajari, mengubah dan
meningkatkankinerja perangkat lunak. Berbagai jenis lisensi open source berkembang
sesuai kebutuhan, misalnya lisensi GM/GPL,The FreeBSI), The MPL. Sedangkan
jenis-ienis perangkat lunak yang memakai lisensi ini misalnya Linux, sendmail, apache
dan freeBSD. Dalam sistem lisensi, Open Sourcemenjadi suatu altematif
perkembangan program komputer yang memiliki kekuatan hukum sendiri.
PERANGKAT LUNAK BEBAS
Pemberian lisensi program komputer, diwamai dengan dua kecenderungan utama.
Kecenderungan pertama adalah pemberian lisensi yang semata-mata untuk
penggunaan kode-kode biner atau yang juga disebut Binary Code dari program
komputer. Penerima lisensi dapat menggunakan program komputer, tetapi tidak
mempunyal hak untuk mellhat atau menggunakan Source Code dari program komputer
tersebut, sementara Source Codetetap merupakan rahasia yang hanya dimiliki oleh
pemberi lisensi.
Selanjutnya, kecenderungan kedua adalah pemberian lisensi program dengan
menyertakan Source Code dari program komputer. Penerima lisensi dapat melihat dan
menggunakan Source Code tersebut.Contoh program komputer yang menggunakan
lisensi yang hanya memberikan binary code-nya adalah Microsoft Windows, Microsoft
Office, Adobe Acrobat. Adapun contoh lisensi yang memberikan Source Code adalah
GPL, Mozilla, BS1D. Seorang pencipta, baik selaku pencipta pertama atau
sebagaipengembang program komputer turunan mempunyai kebebasan untuk
menentukan lisensi yang akan dipergunakan untuk karya cipta program komputemya.
Gambar 10. 1 GNU Maskot
Richard Stallman (1994), pendiri Free Sotware Foundation di www.gnu.org menuliskan
alasan muncuinya perangkat lunak bebas.
Para pemilik (perangkat lunak) sering mengatakan bahwamereka teraniaya ataupun
“menderita kerugian ekonomi” jika programnya disalin oleh para pengguna (secara
tidaksah). Fbdahal penyalinan tersebut tidak mempunyai dampaklangsung terhadap
para pemilik, dan juga tidak menganiayasiapa pun. Para pemilik hanya dapat merugi
jika orang harusmembayar untuk salinan tersebut. Software Potents kill Innovation !!!
Itulah banner yang muncul pertama kali ketika penulis mengakses situs milik Yayasan
PerangkatLunak Bebas (FSE. Free Software Foundation) di www.gnu.org tanggal 10
April 2004 yang Ialu. Komentar-komentar seperti itu memang sering muncul sebagai
jawaban atas ketidakpuasan diberlakukannya UndangUndang Hak Cipta, terutama
terhadap perangkat lunak.
Merek:~ memberi alasan bahwa teknologi digital memiliki sifat keluwesan yang tidak
cocok dengan sistem hak cipta. Artinya, jika informasi berbentuk digital maka secara
mudah seseorang akan dapat menyalinnya untuk berbagi dengan orang yang lain. Dan
itu berarti, keluwesan tersebut tidak cocok dengan sistem hak cipta.
Memang diakui bahwa sumbangan terbesar teknologi informasi digital kepada dunia
ialah kemudahan yang diberikan dalam menyebarkan, menyalin serta mengubah
sebuah informasi. Richard Stallman mengemukakan pendapat yang terkesan kontra, di
mana dia mengatakan bahwa sistem hak cipta membuat perangkaflunak berpemilik
(yang kebanyakan di antara mereka) bemiat untuk menghalangi masyarakat dalam
mendapatkan potensi manfaat dari perangkat lunak tersebut. Mereka “ingin” menjadi
satu-satunya pihak yang berhak untuk menyalin ataupun mengubah perangkat lunak
yang digunakan.
Pada awalnya, sistem hak cipta berkembang di dunia cetakmencetak, sebuah teknologi
untuk menyalin atau melakukan copy terhadap sebuah printed document secara
besar-besaran. Sistem ini cocok dengan teknologi tersebut, karena hak cipta tersebut
diberlakukan kepada para pemilik percetakan. Hak cipta tersebut tidak membatasi
kebebasan para pembaca buku. Seorang pembaca biasa, yang tidak memiliki
percetakan, boleh menyalin buku dengan pulpen dan tinta, dan berkemungkinan kecil
untuk dituntut atas perbuatan tersebut.
Namun, untuk sebuah program, kepemilikan sangat berpengaruh terhadap status
program tersebut dan apa yang dapat Anda lakukandengan salinannya jika Anda
membelinya. Perbedaan ini bukan hanya masalah uang. Sistem kepemilikan perangkat
lunak mendorong pemiliknya untuk memproduksi sesuatu, tetapi bukan sesuatu yang
dibutuhkan masyarakat. Hal ini akan menyebabkan polusi etika yang tidak dapat
disembuhkan dan memengaruhi kita semua.
Apakah yang dibutuhkan oleh masyarakat? Masyarakatmembutuhkan informasi yang
tersedia untuk penduduknya sebagai contoh, program-program yang dapat dibaca,
diperbaiki, diadaptasi, dan ditingkatkan kinedanya, dan tidak hanya dioperasikan.
Tetapi, apa yang biasanya diberikan oleh para pemilik perangkat lunak adalah kotak
hitam yang tidak bisa kita pelajari dan ubah.
Masyarakat juga membutuhkan kebebasan. Ketika program mempunyai pemilik, para
pemakai kehilangan kebebasan untuk mengendalikan bagian dari kehidupan
mereka.Oleh karena itu, masyarakat perlu mendorong semangat kedasamadi antara
warga masyarakat. Ketika para pemilik perangkat lunakmengatakan kepada kita bahwa
membantu teman dalam pemakaianperangkat lunak adalah suatu bentuk “pembajakad’
maka merekamencemarkan semangat kemasyarakatan yang telah berkembang.Itulah
beberapa alasan yang dikemukakan Richard Stallman tentangalasan pemyataan
perangkat lunak seharusnya tanpa pemilk
Dengan latar belakang beberapa hal di atas, merebaklah suatukomunitas yang sering
disebut komunitas “open source” di mana dalam komunitas tersebut berlaku perangkat
lunak bebas yang mengacu pada kebebasan para penggunanya untuk menjalankan,
menggandakan, menyebarluaskan, mempelajari, mengubah dan meningkatkan kinerja
perangkat lunak.
FILOSOFI PERANGKAT LUNAK BEBAS
Free Software Foundation (FSF), dalam Free SoftwareDefinition,menyebutkan definisi
perangkat lunak bebas sebagai berikut.
Free software is a matter of the users’freedom to run, copy, distribute, study, change
and improve the software.(www.gnu.or.id)
Dari definisi tersebut, dinyatakan bahwa perangkat lunakbebas ialah perihal kebebasan,
bukan harga. Perangkat lunak bebasmengacu pada kebebasan para penggunanya
untuk menjalankan,menggandakan, menyebarluaskan, mempelajari, mengubah dan
meningkatkan kinerja perangkat lunak.Lebih tepatnya lagi, kebebasan tersebut
mengacu pada empatjenis kebebasan bagi para pengguna perangkat lunak:
1. Kebebasan untuk menjalankan program untuk tujuan apa saja. Perangkat lunak
bebas, sesuai namanya bebas digunakan untuk tujuan apa saja. Perangkat lunak
tersebut boleh digunakan untuk tujuan non-komersial atau bahkan boleh digunakan
untuk keperluan korriersial sekalipun.
2. Kebebasan untuk mempelajari bagaimana program itu bekerja sehingga dapat
disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Salah satu syarat penyebarluasan
program perangkat lunak bebas adalah harus menyertakan source code dalam
setiap penyebarannya. Dengan penyertaan source code tersebut,
setiap pengguna memilild akses pada kode program sehingga cara keda program
tersebut dapat dipelajari dan digunakansesuai kebutuhan.3. Kebebasan untuk menyebarluaskan kembali hasil salinan
perangkat lunak tersebut sehingga dapat membantu orang lain yang ingin
menggunakannya. Namun, penyebarluasan hasil salinan tersebut juga harus memenuhi
prinsip perangkat lunak bebas yang membebaskan orang yang akan menggunakannya
tanpa harus mendapatkan izin dari pemegang hak cipta.4. Kebebasan untuk meningkatkan kinerja program, dan
dapat menyebarkannya ke khalayak umum sehingga semua menikmati keuntungannya.
Dengan penyertaan source code maka pengguna juga memiliki akses untuk
meningkatkan kinerja program sesuai keahlian yang dimilikinya.
Suatu program merupakan perangkat lunak bebas jika setiap
pengguna memiliki semua dari kebebasan tersebut. Dengan demikian, setiap pengguna
seharusnya bebas menyebarluaskan salinan program itu, dengan atau tanpa modifikasi
(perubahan), secara gratis atau pun dengan memungut biaya penyebarluasan, kepada
siapa pun dan di mana pun. Kebebasan untuk melakukan semua hal di atas berarti
Anda tidak harus meminta atau pun membayar untuk keperluan izin kepada pemegang
hak cipta program tersebut.Penggunajugaseharusnya memiliki kebebasan untuk
memodifikasi(mengubah), serta menggunakan untuk keperluan Anda pribadi dalam
pekedaan, atau sekedar main-main, tanpa perlu menyatakan keberadaan program
tersebut. Ika mengedarkan perubahan tersebut, Anda seharusnya tidak perlu
memberitahu siapa pun dengan cara apapun.Kebebasan untuk menggunakan sebuah
program berarti kebebasan bagi siapa pun, baik perorangan atau pun organisasi
untuk menggunakan pada komputer jenis apa pun, untuk kegiatan apa pun, tanpa
perlu memberitahu para pengembang atau pun pihak-pihak lainnya secara khusus.
Kebebasan untuk menyebarluaskan hasil penggandaan, harus termasuk bentuk biner
(eksekusi), ataupun kode program, yang termodifikasi maupun yang belum. Tidak
apa-apa jika tidak disertakan cara memproduksi bentuk biner tersebut. Namun, perlu
ada kebebasan penyebarluasannnya jika dikemudian hari ditemukan cara untuk
memproduksinya.
Untuk memperoleh kebebasan melakukan perubahan serta memublikasikan versi yang
lebih baik, pengguna harus memiliki akses pada kode program tersebut. Jadi, memiliki
akses merupakan syarat mutlak untuk perangkat lunak bebas.
Agar terwujud, kebebasan ini tidak boleh dibatalkan selama pengguna tidak melakukan
suatu kesalahan. Ika pengembang perangkat lunak tersebut mempunyai hak untuk
mencabut lisensi, tanpa harus ada penyebab yang berasal dari Anda, maka program
tersebut tidak dapat disebut perangkat lunak bebas.
Walaupun demikian, aturan tertentu mengenai tata cara pendistribusian perangkat
lunak bebas dapat diterima selama tidak bertentangan dengan hakikat inti dari
kebebasan itu sendiri. Umpamanya, “copyleft” secara garis besar tidak mengizinkan
penambahan aturan pelarangan atau pembatasan hak orang lain yang tidak sesuai
dengan hakikat inti dari kebebasan. Hal ini tidak bertentangan dengan hakikat inti dari
kebebasan itu sendiri, aturan ini justru melindunginya. Jadi, Anda mungkin harus,
membayar untuk mendapatkan perangkat lunak GNU, atau mungkin juga
mendapatkannya secara cuma-cuma. Terlepas dari cara mendapatkan perangkat lunak
tersebut, Anda akan selalu bebas untuk menyalin dan mengubah perangkat lunak
tersebut, atau bahkan menjualnya.Perangkat lunak bebas bukan berarti “tidak
komersial”. Program bebas seharusnya juga boleh digunakan untuk keperluan
komersial. Pengembangan perangkat lunak bebas secara komersial pun bukan
merupakan hal yang aneh; dan produknya ialah perangkat lunak bebas yang komersial.
Aturan perihal cara mengemas perangkat lunak bebas hasil modifikasi pun dapat
diterima, jika tidak secara efektif menghalangi kebebasan Anda untuk memublikasikan
ulang modifikasinya.
Ada suatu aturan yang disepakati dalam filosofi perangkat lunakbebas sebagai berikut:
Vika Anda membuat program tersedia dalam cara tertentu,maka Anda juga harus
membuatnya tersedia dalam cara tertentu juga ……
Artinya, jika kita mendapatkan perangkat lunak secara bebasmaka kita juga harus
menyediakan untuk pengguna lain secara bebas juga. Perhatikan bahwa aturan
tersebut masih memberikan pengguna pilihan untuk menentukan apakah program itu
akan dipublikasikan atau tidak.
STUDI KASUS
Komunitas Pengguna LINUX
Linux juga merupakan salah satu sistem operasi yang disebarkansecara luas dengan
gratis di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), yang berarti juga source
code Linux tersedia. Itulah yang membuat Linux meniadi sistem operasi yang istimewa.
Linux masih dikembangkan oleh kelompok-kelompok tanpa dibayar, yang banyak
dijumpai di Intemet, tukar-menukar kode, melaporkan bug, dan membenahi segala
masalah yang ada.
Linux juga adalah suatu sistem operasi yang bersifat multiuser, multitasking,
multiconsole, freeware dan freesource yang dapat berjalan di berbagai platform
termasuk prosesor Intel 386 maupun yang lebih tinggi. Sistem operasi ini
mengimplementasikan standar POSIX. Linux dapat berinteroperasi secara baik dengan
sistem operasi yang lain, termasuk Apple, Microsoft dan Novell. Linux seperti layaknya
UNIX, mendukung banyak perangkat lunak mulai dari TEX, X Window, GNU C/C+ +
sampai ke TCP/IP
Wahyono (2005) dalam buku Perrirograman Shell Linux, menginventarisasi delapan
alasan utama mengapa orang mempelajari pemrograman dalam sistem operasi Linux.
1. Linux gratis dan bebas.
Semua perangkat lunak Linux bisa didapat gratis berdasarkan lisensi GNU General
Public License atau lisensi-lisensi lain yang mirip dengan itu. Berdasarkan lisensi ini,
siapa pun bisa mendapatkan program baik dalam bentuk source code (yang bisa
dibaca manusia) maupun binary code (yang bisa dibaca mesin). Ini berarti pula bahwa
program dalam Linux tersebut dapat diubah, diadaptasi, maupun dikembangkan lebih
lanjut oleh siapa saja.
2. Linux dapat dijalankan pada berbagai Platform.
Salah satu alasan utama yang membuat orang tertarik belaJar linux adalah
kemampuan sistem operasi Linux yang bisa dioperasikan dalam berbagai platform.
Adapun emulasi operating sistem menyediakan kompatibilitas di lain sisi. Seperti
misaInya paket DOSEMU menyediakan kompatibilitas dengan DOS, dan proyek WINE
menyediakan kompatibilitas (terbatas) dengan Windows, dan beberapa paket emulasi
komersial, untuk emulasi dengan sistem operasi lain.Platform-platform yang
mendukung Linux antara lain adalah: Intel 80386/486/586/686 Pentium [Pro, 11), juga
AMD dan Cyrix yang setara Sistem PC dengan multiprocessor simetris, laptops,
notebooks,Macintosh, Power PC, MIPS, Digital Alpha, Sun SPARC, Motorola 68k,dan
lain-lain.
3. Kompatibilitas dengan sistem operasi lain.
Linux bisa berinteraksi dengan operating sistem lain melalui tiga cara. Tigaz cara
tersebut adalah kompatibilitas file dan filesystem, kompatibilitas network dan emulasi
(simulasi) operating sistem.
Dalam hal kompatibilitas file dan file sytem, Linuxbisamenggunakan file-file dari
operating sistem lain, dalam artian bisa membaca dan menulis format file tersebut. Hal
ini berarti bahwa disk dari sistem operasi DOS/Windows, OS/2, NT, Apple Macintosh,
Unix, dan sistem-sistem lain, bisa dibaca dengan mudah oleh Linux. Hampir semua
format file standar industri didukung oleh aplikasi-aplikasi Linux, kecuali beberapa
format yang spesifik vendor atau produk.Kompatibilitas Network Linux bisa dibuktikan
ketika Linux dapat bekerja sama dengan baik sekali dalam operating sistem lainnya.
4. Sistem Linux mendukung berbagai jenis perangkat keras.
Salah satu keunggulan Linux juga adalah bahwa Sistem Linux mendukung berbagai
jenis perangkat keras PC. Meskipun demikian, mungkin saja perangkat keras yang
didukung oleh Linux tidak sebanyak Windows 9X, tetapi mungkin lebih banyak daripada
Windows NT. Ini berarti bahwa Linux mendukung berbagai jenis mouse, video cards,
motherboard chipsets, scanners, printers, juga berbagai jenis disk seperti IDE, EIDE,
SCSI, MFM, RLL, dan ESDI. Tidak ketinggalan bahwa linux mendukung CD-ROM,
sound card dan sebagainya.
5. Linux memiliki tingkat kestabilan dan keamanan yangtinggi.
Sebagai sistem operasi yang dikembangkan dari sistem operasi UNIX yang memang
pada awalnya diperuntukkan bagi jaringan komputer, Linux memiliki tingkat stabilitas
dan sekuritas yang tinggi.
Dalam operasionalnya, berbagai masalah keamanan yang menyangkut operating
system itu sendiri biasanya diumumkan beberapa jam saja setelah ditemukan, diikuti
dengan bugfix, workaround, advisory, dan sebagainya. Misalnya waktu. ditemukan bug
di perangkat keras itu sendiri (prosesor Pentium dengan bug FO OF), workaround
sudah tersedia untuk download beberapa saat setelah keberadaan bug tersebut
diumumkan.
Linux juga mewarisi tradisi Unix dengan mendukung adanya file permissions (izin file),
yang dapat mencegah pengubahan atau penghapusan file tanpa izin dari pemiliknya.
Oleh karena itu, virus pada dasamya tidak dikenal di dunia Linux.
6. Linux mendukung berbagal jenis bahasa pemrograntan.
Ini juga alasan pokok mengapa orang belajar pemrograman pada Linux. Sebagai
sistem operasi, Linux sudah mengintegrasikan beberapa paket bahasa pemrograman
seperti Java, C/ C+ +, Perl, PHP, dan masih banyak lagi. Artinya, jika Anda adalah
seorang programmer yang berkecimpung dalam penggunaan bahasa pemrograman
maka Anda tidak akan merasa kesulitan dalam memakai Linux.
7. Kemudahan scripting.
Linux memiliki keunggulan kemudahan pengolahan konfigurasi, karena hampir semua
informasi konfigurasi Linux disimpan dalam file-file teks sehingga gampang dimodifikasi
dengan script. Tentu saja hal tersebut memudahkan pekerjaan yang kompleks
atauyang berulang-ulang jika dibandingkan dengan sistem lain yang mempunyai sistem
konfigurasi binary (seperti registry di Windows) dan juga sistem yang kurang
mendukung scripting.
Linux juga menyediakan berbagai peralatan scripting, yang memungkinkan Anda untuk
menulis “File BAT dengan Steroids” untuk otomatisasi pekedaan. Script-script ini bisa
dijalankan secara manual, maupun dijadwalkan untuk waktu tertentu, bahkan bisa
memiliki tampilan mode grafis seperti layaknya Windows. Jadi, penambahan beberapa
ratus user yang datanya diambil dari spreadsheet misainya, bisa dilakukan dengan
mudah di Unux, tetapi hampir tidak mungkin dilakukan di NT.
8. Kemudahan pelacakan kesalahan.
Kemudahan pelacakan kesalahan pada Linux tersebut terjadi karena Linux tidak
menyembunyikan informasi dar! user. Hal ini berarti informasi penuh dari keadaan
sistem dan pesan kesalahan (error) selalu tersedia dan memungkinkan diagnostik
masalah dengan cepat dan bisa diperbaiki dengan cepat pula. Di samping itu, Linux
juga menyediakan alat-alat untuk menampilkan penggunaan memori dan CPU untuk
masing-masing program, untuk menentukan program mana (kalau ada) yang
menggunakan suatu file pada suatu saat, untuk melacak program pada saat bedalan,
dan meneruskan pesan-pesan kesalahan (error) dari keseluruhan komputer di network
ke satu komputer untuk memudahkan pengawasan (monitoring).
Selanjutnya, salah satu kunci keunggulan Linux adalah komunitas; penggunanya, yang
memenangkan InfoWorld’s award for best support tahun 1997 mengungguli semua
penyedia jasa technical support komersial. Komunitas Linux ini bersifat terbuka bagi
siapa saja yang tertarik dan mau membagikan pengalamannya dalam menggunakan
Linux. Di situ, setiap pengguna Linux dapat saling berkomunikasi, bertukar pikiran
dengan baik karena didasari rasa kebersamaan yang tinggi. Oleh karena komunitas
pengguna Linux meliputi komunitas developemya juga maka sudah biasa kalau
menerima respons atas pertanyaan kompleks yang ditanyakan di newsgroup_ comp.
os. Ifflux. misc hanya dalam waktu setengah jam atau paling lama satu hari. Mailing list
Linux Indonesia juga merupakan forum di mana Anda bisa mendapatkan respons yang
lumayan cepat. Sementara itu, komunitas Linux di Indonesia juga cukup banyak dan
dapat dicari informasinya dengan mengunjungi situs-situs informasi Linux
seperti http://www.linux.or.id atau http://www.linuxindonesia.or.id.
Perkembangan pesat Linux tersebut juga dipengaruhi oleh adanya dukungan
pemerintah yang telah mengeluarkan Inpres No. 2 tahun 2001 tentang penggunaan
komputer dengan aplikasi komputer berbahasa Indonesia dan Inpres No 6 tahun 2001
tentang pengembangan dan pendayagunaan telematika di Indonesia. Kedua Inpres
tersebut mendukung perkembangan Open Source di Indonesia dengan digunakan
sebagai dasar proyek Pengembangan Perangkat Lunak Berbahasa Indonesia
(P21-131) membuat distribusi Linux dan dokumentasinya dengan menggunakan
bahasa Indonesia dan disediakan bebas untuk kepentingan publik.
Inpres ini bertujuan memperbanyak pilihan yang dapat digunakan oleh masyarakat
untuk mempermudah pelaksanaan kegiatannya. Pengertian aplikasi komputer
berbahasa Indonesia ini dikerjakan dengan menggunakan program Linux dan diberi
nama Software-Rl melibatkan Universitas Gadjah Mada, Universitas Guna Darma dan
Komunitas Linux Indonesia. Inpres no 2 tahun 2001 harus dianggap sebagai produk
kebijakan yang mengakar dan mengakomodasi kepentingan masyarakat luas dan
bersinergi dengan Inpres no 3 tahun 2001 tentang penyerapan dan pengembangan
teknologi tepat guna serta inpres no 6 tahun 2001 tentang pengembangan dan
pendayagunaan telematika di Indonesia. Dengan demikian, muncuinya kedua inpres
tersebut juga membuat tersedianya pikhan bagi masyarakat dalam penggunaan
komputer, terutama bagi mereka yang tidak atau memahami penggunaan aplikasi
komputer berbahasa asing.
Dukungan pemerintah terhadap gerakan Open Source dalam Inpres no. 6 tahun 2001
angka 5 disebutkan sektor swasta harus berperan aktif dalam penyediaan informasi
serta mengembangkan berbagai aplikasi yang diperlukan oleh masyarakat. Oleh karena
itu, pemerintah akan berupaya mendorong pengembangan industri information content
dan aplikasi pendayagunaan perangkat lunak Open Source belum mendapatkan
perhatian khusus. Ada dukungan nyata dari pemerintah Indonesia kepada Open
Source dengan adanya inisiatif dan dana untuk proyek P21-BI ini melalui 13PPT
sehingga diharapkan Software-Republik Indonesia (Software-RI) dapat digunakan oleh
masyarakat termasuk lembaga negara, lembaga pendidikan dan bahkan juga Usaha
Kecil dan Menengah (UKM).
HAK CIPTA DALAM PERANGKAT LUNAK BEBAS
Perangkat lunak bebas, bukan berarti bahwa perangkat tersebut tanpa pemilik atau
pemegang hak cipta. Pengakuan hak cipta atau perangkat lunak tersebut terlihat dari
kewajiban penggunanya untuk tetap mencanturrikan hak cipta dalam
pendistribusiannya.
Lisensi open source yang diberikan sebenamya hanya melingkupi kegiatan menyalin,
mendistribusikan dan memodifikasi perangkat lunak. Selain ketiga kegiatan tersebut,
hal itu sebenamya berada di luar ruang lingkup pemberian lisensi ini. Pemegang lisensi
boleh menyalin dan mendistribusikan sama persis dari Source Code program yang
diterimanya dalam media apa pun dengan syarat harus menyampai,kan pemberitahuan
yang jelas tentang Hak Cipta dan penyangkalan terhadap garansi yang sepatutnya
pada setiap salinan, menyimpan secara utuh semua pemberitahuan yang mengacu
pada lisensi ini dan kepada ketiadaan garansi apa pun, dan memberi kepada penerima
lainnya sebuah salinan dari lisensi ini bersama program. Penerima lisensi
diperbolehkan memberikan harga untuk kegiatannya memindahkan salinan program
secara fisk Boleh juga ia menetapkan harga tertentu untuk menawarkan garansi.
Adapun yang dimaksud dengan “program” mengacu pada program atau karya apa pun
seperti yang telah disebutkan. “Karya berdasarkan isi program” adalah program itu
sendiri atau karya turunan apa pun di bawah hukum Hak Cipta. Artinya, suatu karya
yang memuat program atau bagian dari program tersebut, baik sama persis, dengan
modifikasi, clan atau diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Ini nanti (2003) memberikan
4 hal tentang ketentuan menyalin, mendistribusikan clan memodifikasi perangkat lunak
bebas sebagai beriltut.
Pemegang lisensi boleh memodifikasi satu atau lebih salinan program atau bagian dari
program yang ia miliki sehingga membentuk suatu karya baru yang berdasarkan
program, clan menyalin serta mendistribusikan modifikasi atau karya seperti yang telah
disebutkan di atas dengan syarat harus memenuhi:
Harus membuat berkas-berkas yang termodifikasi membawa pemberitahuan yang jelas
bahwa ia telah mengubah berkasberkas disertai dengan tanggal perubahan.
Karya yang disebar atau diedarkan, baik seluruhnya atau sebaglan atau dihasilkan dari
satu program atau dari berbagai bagian program dilisensikan secara keseluruhan tanpa
biaya kepada seluruh partai ketiga di bawah lisensi tersebut. Ika program yang
dimodifikasi saat dijalankan dapat membaca perintah-perintah secara interaktif clan
mulai menjalankan sesuatu dengan cara yang paling wajar maka pemegang lisensi
harus mencetak atau menampilkan suatu pengumuman termasuk pemberitahuan hak
cipta clan tidak adanya garansi atau jika si pemegang lisensi menyediakan garansi
maka pemakai boleh mengedarkan program tersebut berdasarkan suatu kondisi atau
persyaratan clan harus diberitahukan kepada pemakai bagaimana cara melihatsalinan
dari lisensi tersebut.
Pengecualian untuk persyaratan ini adalah jika program itu sendiri adalah interaktif
tetapi tidak mencetak pemberitahuan seperti di atas, maka karya yang berdasarkan
program tersebut juga tidak diharuskan mencetak pemberitahuan tersebut.
Persyaratan-persyaratan di atas diperuntukkan untuk karya yang dimodifikasi secara
keseluruhan. Ika bagian dari karya tersebut tidak berasal dari suatu program clan dapat
dinyatakan berdiri sendiri clan sebagai karya terpisah maka lisensi ini tidak berlaku
untuk bagian tersebut saat diedarkan sebagai karya yang terpisah. Tetapi jika
diedarkan sebagai bagian dari program maka pengedarannya harus berdasarkan
lisensi. Kegiatan menyalin, mengubah, membuat sublisensi yang dilakukan di luar dari
ketentuan lisensi ini adalah tidak sah clan secara otomatis akan membatalkan hakhak
penerima lisensi. Namun, untuk mereka yang sudah mendapatkan salinannya maka
lisensinya tidak dibatalkan selama mereka tetap memakai lisensi ini.
Bahan Diskusi
1. Apakah yang dimaksud dengan Lisensi Perangkat Lunak?
Apakah kaitan lisensi tersebut dengan hak cipta?
2. Usensi Freeware clan Shareware memiliki persamaan, yaitu bebas diserbaluaskan
untuk pengguna lainnya. Lalu, apakah perbedaan kedua lisensi tersebut?
3. Perangkat lunak bebas mengacu pada kebebasan para penggunanya untuk
menjalankan, menggandakan, menyebarluaskan, mempelajari, mengubah clan
meningkatkan kine~a perangkat lunak. Menurut Anda, apakah perangkat lunak bebas
tersebut bertentangan dengan WHC yang tidak membebaskan setiap penggandaan
atau penyebarluasan terhadap suatu ciptaan? Jelaskan pendapat Anda.
4. Apakah perbedaan antara Copyright dengan Copyleft?
5. Penggunaan perangkat lunak open source akan dapat mengurangi kemugkinan
terjadinya pelanggaran hak cipta. Namun, penggunaan perangkat lunak tersebut sering
kali menimbulkan pro dan kontra. Menurut Anda, sebutkan halhal yang menguntungkan
atau merugikan dari penggunaan perangkat lunak jenis tersebut.