makalah etika bisnis

6
ETIKA BISNIS I. PENDAHULUAN Etika dan integritas merupakan suatu keinginan yang murni dalam membantu orang lain. Kejujuran yang ekstrim, kemampuan untuk mengenalisis batas-batas kompetisi seseorang, kemampuan untuk mengakui kesalahan dan belajar dari kegagalan. Dalam Islam, etika berbisnis sangat dibutuhkan. Tujuannya adalah mengontrol diri agar tidak terjerumus dalam keburukan yang dapat menimbulkan kemaksiatan. Disamping itu bisnis islam berbeda dengan agama lain yang notabenya menggunakan segala cara untuk mencapai hasil yang diinginkan. Sebaliknya, dalam Islam bisnis lebih ditekankan pada kaidah-kaidah dan tuntunan agama sehingga tidak ada orang yang mungkin akan dirugikan. Etika bisnis telah diatur berdasarkan hadist Rasulullah dan penjelasan para ulama’ terkait dengan bisnis di masa sekarang. Oleh karena itu dengan adanya moral dan etika islam dalam dunia bisnis, serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin jurang kesesatan dan kemiskinan itu dapat dikurangi. II. RUMUSAN MASALAH A. Apa saja hadist-hadist yang membahas tentang etika bisnis? B. Bagaimana pendapat para ulama mengenai etika bisnis?

Upload: kharis-fadlullah-hana

Post on 03-Jul-2015

448 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah etika bisnis

ETIKA BISNIS

I. PENDAHULUAN

Etika dan integritas merupakan suatu keinginan yang murni dalam membantu orang lain.

Kejujuran yang ekstrim, kemampuan untuk mengenalisis batas-batas kompetisi seseorang,

kemampuan untuk mengakui kesalahan dan belajar dari kegagalan.

Dalam Islam, etika berbisnis sangat dibutuhkan. Tujuannya adalah mengontrol diri agar

tidak terjerumus dalam keburukan yang dapat menimbulkan kemaksiatan. Disamping itu bisnis

islam berbeda dengan agama lain yang notabenya menggunakan segala cara untuk mencapai

hasil yang diinginkan. Sebaliknya, dalam Islam bisnis lebih ditekankan pada kaidah-kaidah dan

tuntunan agama sehingga tidak ada orang yang mungkin akan dirugikan.

Etika bisnis telah diatur berdasarkan hadist Rasulullah dan penjelasan para ulama’ terkait

dengan bisnis di masa sekarang.

Oleh karena itu dengan adanya moral dan etika islam dalam dunia bisnis, serta kesadaran

semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin jurang kesesatan dan kemiskinan itu dapat

dikurangi.

II. RUMUSAN MASALAH

A. Apa saja hadist-hadist yang membahas tentang etika bisnis?

B. Bagaimana pendapat para ulama mengenai etika bisnis?

III. PEMBAHASAN

Page 2: makalah etika bisnis

A. Hadist-Hadist Yang Terkait

Diriwayatkan dari Ibn ‘Umar ra: Rasulullah Saw. Bersabda, “Barang siapa membeli

makanan, janganlah menjualnya lagi hingga dia menerimanya dengan sempurna.” Kami

sering membeli makanan dari rombongan pedagang dengan cara taksiran, kemudian

Rasulullah Saw melarang kami untuk menjualnya hingga kami memindahkan dari

tempatnya.

Diriwayatkan dari ‘Abdurrahman bin Wa’lah Al-Saba’I (seorang penduduk Mesir) bahwa

dia pernah bertanya kepada ‘Abdullah bin ‘Abbas ra. Tentang perahan buah anggur.

Kemudian Ibn ‘Abbas r.a. menjawab “Ada seorang laki-laki pernah menghadiahkan satu

kantong tuak kepada Rasulullah Saw, lalu beliau bersabda kepadanya, “Tidak taukah

kamu bahwa Allah telah mengharamkannya. Orang itu menjawab, ‘tidak.’ Kemudian

orang itu berbisik-bisik dengan seseorang di dekatnya. Lalu Rasulluah Saw menanyainya,

‘Apa yang kamu bisikan kepadanya.’ Orang itu menjawab,’saya suruh dia menjual saja.

‘beliau bersabda, ‘sesungguhnya, yang Dia haramkan meminumnya, Dia haramkan pula

menjualnya, lalu orang itu membuka wadah tuaknya, kemudian tuak itu dituangkannya

sampai habis.

Diriwayatkan dari Rafi’ bin khadij r.a, dari Rasulullah Saw : Beliau bersabda, “uang hasil

penjualan anjind, hasil pembayaran pelacuran, dan hasil usaha bekam adalah kotor.”

Diriwayatkan dari Ibn ‘Umar r.a. : Biasanya orang-orang jahiliah mengadakan jual beli

daging dengan cara hablul habalah, yaitu menjual daging dengan harga dibayar

belakangan hingga untanya yang sedang mengandung melahirkan anaknya. Kemudian

Rasulullah Saw melarang jual beli dengan cara demikian.

Diriwayatkan dari Ibn ‘umar r.a : Rasulullah Saw melarang najsy (penipuan, yaitu

menawar tinggi tanpa maksud membeli, tetapi untuk menaikkan penawaran orang lain.

Page 3: makalah etika bisnis

Diriwayatkan dari Ibn ‘Abbas r.a. : telah sampai berita kepada ‘Umar bahwa Samurah

menjual tuak. Kemudian Umar berkata, semoga Allah memerangi Samurah, tidak

tahukah dia bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Allah mengutuk orang-orang Yahudi.

Telah diharamkan atas mereka lemak, maka mereka memasaknya untuk dicairkan

kemudian menjualnya.”

B. Penjelasan

Dalam kaitannya dengan paradigma Islam tetntang etika bisnis, maka landasan

filosofis yang harus dibangun dalam pribadi Muslim adalah adanya konsepsi hubungan

manusia dengan manusia dan lingkungannya, serta hubungan manusia dengan Tuhannya,

yang dalam bahasa agama dikenal dengan istilah (hablum minallah wa hablumminannas).

Dengan berpegang pada landasan ini maka setiap muslim yang berbisnis atau beraktifitas

apapun akan merasa ada kehadiran "pihak ketiga"  (Tuhan) di setiap aspek hidupnya.

Keyakinan ini harus menjadi bagian integral dari setiap muslim dalam berbisnis. Hal ini

karena Bisnis dalam Islam tidak semata mata orientasi dunia tetapi harus punya visi

akhirat yang jelas. Dengan kerangka pemikiran seperti itulah maka persoalan etika dalam

bisnis menjadi sorotan penting dalam ekonomi Islam. Terdapat beberapa pendapat

mengenai etika bisnis diantaranya:

1. Menurut al-Ghazali (w. 505 9H.) : "Tujuan utama syari'ah adalah meningkatkan

kesejahteraan manusia, yang terletak pada perlindungan iman, hidup, akal, keturunan

dan harta. Apa saja yang memantapkan perlindungan kelima hal ini merupakan

kemaslahatan umum dan dikehendaki".

2. Ibnu al-Qayyim (w. 751 H.)10 menyatakan bahwa: "Dasar syari'ah adalah

kebijaksaan dan kemaslahatan manusia dalam kehidupan di dunia dan akhirat.

Kemaslahatan itu terletak pada keadilan, belas kasihan, kesejahteraan dan

kebijaksanaan yang sempurna. Apapun yang menyimpang dari keadilan pada

penindasan, dari belas kasihan pada kekerasan dari kesejahteraan pada kemiskinan

Page 4: makalah etika bisnis

dan dari kebijaksanaan pada kebodohan adalah sama sekali tidak ada kaitannya

dengan syari'at.”

3. Al-Syatibi mengatakan: "Pembebasan (taklif) syari'at itu manfaatnya kembali

kepada pemeliharaan tujuan-tujuannya pada makhluk, den tujuan-tujuan tersebut

adalah sebagai berikut: Tujuan yang bersifat dharuriyat (primer), tujuan yang bersifat

hajiyat (sekunder), dan tujuan yang bersifat tahsiniyat (pelengkap). Setelah itu, ia

menyebutkan jumlah tujuan yang bersifat dharuriyat itu menjadi lima bagian:

Memelihara addin (agama), jiwa, keturunan, harta den akal. Para ulama sepakat,

bahwa bagian yang lima tadi sebagai tujuan dharuriyat (primer) yang harus dipelihara

dalam setiap agama.

4. Ibnu Qudhamah al Maqdisi, salah seorang pemikir terkenal dari mazhab Hambali

menulis, Imam (pemimpin pemerintah) tidak memiliki wewenang untuk mengatur

harga bagi penduduk, penduduk boleh menjual barang mereka dengan harga

berapapun yang mereka sukai.

5.

6.

IV. KESIMPULAN

Sebagai Muslim, kita harus mematuhi standar etika, tidak hanya dalam bisnis tetapi

juga dalam semua aspek kehidupan. Baik bisnis dan etika saling terkait Karena jika etika

kita baik maka bisnispun akan lancar sebaliknya, jika etika kita buruk bisnis pasti akan

tersendat.

V. PENUTUP

Demikanlah makalah ini kami susun, mungkin masih banyak kekurangan di

dalamnya, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi

kesempurnaan makalah yang akan datang. Mohon maaf apabila ada kekurangan atau

kesalahan. Semoga makalah ini bermanfa’at untuk kita semua.

VI. REFERENSI

Page 5: makalah etika bisnis