makalah erly

38
Penanganan pada Bayi Baru Lahir Herkuliana Puspita Sari 102012228 Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat No telp 0852 8468 0423 Email : [email protected] PENDAHULUAN Proses kelahiran bayi merupakan keajaiban. Dalam beberapa saat, janin yang keriput dan basah, berubah menjadi bayi yang hidup bebas. Transisi dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin merupakan hal yang vital. Janin harus menghindarkan diri dari potensi kerusakan yang terjadi saat kelahiran, beradaptasi secara fisiologis untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Dan setelah kelahiran, menghindarkan diri dari bahaya lingkungan seperti hipotermia dan infeksi, karena dia masih rentan terhadap bahaya tersebut. Periode intrapartum dan neonatal awal merupakan masa yang amat berbahaya bagi bayi yang mengalami hipoksia atau malnutrisi intrauterin, lahir preterm, dan mempunyai kelainan kongenital mayor. Dalam masyarakat, proporsi bayi yang mengalami kecacatan pada periode perinatal cukup signifikan. Hampir semua mortalitas dan morbiditas yang terjadi pada periode perinatal ini dapat dicegah, maka periode perinatal merupakan kesempatan untuk menerapkan pelayanan kedokteran seefektif mungkin. 1 1

Upload: hirumacool

Post on 11-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bj

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Erly

Penanganan pada Bayi Baru Lahir

Herkuliana Puspita Sari

102012228

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat

No telp 0852 8468 0423

Email : [email protected]

PENDAHULUAN

Proses kelahiran bayi merupakan keajaiban. Dalam beberapa saat, janin yang keriput dan

basah, berubah menjadi bayi yang hidup bebas. Transisi dari kehidupan intrauterin ke kehidupan

ekstrauterin merupakan hal yang vital. Janin harus menghindarkan diri dari potensi kerusakan

yang terjadi saat kelahiran, beradaptasi secara fisiologis untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan barunya. Dan setelah kelahiran, menghindarkan diri dari bahaya lingkungan seperti

hipotermia dan infeksi, karena dia masih rentan terhadap bahaya tersebut. Periode intrapartum

dan neonatal awal merupakan masa yang amat berbahaya bagi bayi yang mengalami hipoksia

atau malnutrisi intrauterin, lahir preterm, dan mempunyai kelainan kongenital mayor.

Dalam masyarakat, proporsi bayi yang mengalami kecacatan pada periode perinatal cukup

signifikan. Hampir semua mortalitas dan morbiditas yang terjadi pada periode perinatal ini dapat

dicegah, maka periode perinatal merupakan kesempatan untuk menerapkan pelayanan

kedokteran seefektif mungkin.1

ANAMNESIS

Identitas. Identitas meliputi nama lengkap pasien, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, nama

orang tua atau penanggung jawab, alamat, pendidikan dan pekerjaan orangtua, suku bangsa dan

agama.

Keluhan Utama. Menanyakan keluhan yang dirasakan pasien sehingga pasien dibawa ke dokter

dan mencari pertolongan. Selain itu keluhan utama harus disertai dengan indikator waktu, berapa

lama pasien mengalami hal tersebut.

1

Page 2: Makalah Erly

Riwayat Penyakit Sekarang. Riwayat penyakit sekarang juga harus di tanyakan, yaitu cerita

yang kronologis, terinci dan jelas mengenai keadaan kesehatan pasien sejak sebelum keluhan

utama sampai pasien dibawa berobat. Hal yang harus ditanyakan adalah:

Lamanya keluhan berlangsung

Keluhan lain yang menyertai

Upaya dan tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya

Riwayat Kehamilan Ibu. Dalam hal ini yang perlu ditanyakan adalah :

Kehamilan yang ke berapa

Riwayat kehamilan terdahulu

Penyakit yang pernah diderita selama hamil dan upaya yang dilakukan untuk

mengatasinya

Berapa kali ibu melakukan kunjungan antenatal dan kepada siapa kunjungan antenatal

tersebut (dokter umum atau spesialis, bidan, dukun)

Obat-obat yang diminum selama hamil

Kebiasaan ibu seperti merokok atau minum minuman keras

Riwayat Penyakit dalam Keluarga. Menanyakan pada orang tua dari anak mengenai:

Keberadaan anggota keluarga dengan keluhan penyakit tertentu

Keadaan sosial-ekonomi-budaya keluarga orangtua bayi (untuk mengantisipasi adanya

perkawinan dengan keluarga dekat/konsanguinasi)

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Keadaan Umum

Pada pemeriksaan fisik diawali dengan pemeriksaan keadaan umum. Yang dinilai dalam

pemeriksaan keadaan umum diantaranya adalah kesadaran, status mental, dan tingkah laku

termasuk karakteristik tangisan pada bayi. Perhatikan pula fasies bayi yaitu ekspresi wajah bayi,

kadang-kadang dapat memberikan informasi tentang keadaan klinisnya.

Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap keadaan umum, selanjutnya dilakukan adalah

pemeriksaan tanda-tanda vital. Tanda vital mempunyai nilai yang sangat penting bagi fungsi

tubuh. Adanya perubahan tanda vital maka mempunyai arti sebagai indikasi adanya kegiatan

2

Page 3: Makalah Erly

organ-organ di dalam tubuh. Misalnya suhu tubuh meningkat berarti ada metabolisme yang

terjadi dalam tubuh atau sebagai respon imun tehadap bakteri dan virus. Atau jika denyut nadi

meningkat maka pasti ada perubahan pada sisitem kardiovaskuler dan seterusnya.

Penilaian Bayi Saat Lahir

Skor Apgar

Virginia apgar menemukan sistem pengukuran yang sederhana dan handal untuk derajar

stres intrapartum saat lahir. Kegunaan utama sistem skor ini adalah untuk memaksa pemeriksaan

memeriksa anak secara sistematis dan untuk mengevaluasi berbagai faktor yang memungkinkan

berkaitan dengan masalah kardiopulmonal. Skor 0, 1, atau 2 diberikan pada masing-masing dari

kelima variabel, 1 dan 5 menit setelah lahir. Skor 10 berarti bahwa seluruh tubuh bayi berwarna

merah muda dan memiliki tanda vital normal, sedangkan skor 0 berarti bahwa bayi apnea dan

tidak memiliki denyut jantung. Terdapat hubungan terbalik antara skor Apgar dengan derajat

asidosis serta hipoksia. Skor 4 atau kurang pada usia 1 menit berhubungan dengan peningkatann

insidensi asidosis, sedangkan skor 8-10 biasanya berhubungan dengan ketahanan hidup yang

normal. Skor 4 atau kurang pada 5 menit berhubungan dengan peningkatan insiden asidosis,

distres pernapasan, serta kematian.

Meskipun demikian, banyak neonatus yang lahir dengan skor Apgar rendah ternyata

asidotik. Pada beberapa kasus asfiksia terjadi sedemikian akitnya sampai tidak dicerminkan

dalam pH darah. Selain itu, proses lain selain asfiksia (prematuritas ekstrem sendiri, anestesi atau

sedasi ibu, dan patlogi sistem saraf pusat) dapat menghasilkan skor yang rendah. Terlepas dari

faktor penyebabnya, skor apgar yang tetap rendah memerlukan resusitasi. Penentuan skor Apgar

harus diteruskan setiap 5 menit, sampai mencapai nilai 7.

Tabel 1. Evaluasi Apgar pada Bayi Baru Lahir1

Skor 0 1 2

Detak jantung Hilang < 100/menit > 100/menit atau lebih

Usaha bernapas Tidak ada Lambat, tidak teratur Teratur, dengan tangisan

Tonus otot Lemas Terasa ada di lengan/tungkai Bergerak aktif

Iritabilitas refleks Tidak ada Hanya di wajah Menangis

Warna Pucat Tubuh membiru Berwarna kemerahan

3

Page 4: Makalah Erly

Frekuensi Denyut Jantung

Frekuensi jantung normal saat lahir antara 120 dan 160 denyut per menit. Denyutan di atas

100 per menit biasanya menunjukkan asfiksia dan penurunan curah jantung

Upaya Bernapas

Upaya bernapas bayi normal akan megap-megap saat lahir, menciptakan upaya bernapas

dapa 30 detik, dan mencapai pernapasan yang menetap pada frekuensi 30-60 kali menit pada usia

2 sampai 3 menit. Apnea dan pernapasan yang lambat atau tidak teratur terjadi oleh berbagai

sebab, termasuk asidosis berat, asfiksia, infeksi janin, kerusakan sistem saraf pusat, atau

pemberian obat pada ibu (barbuturat, narkotik, dan trankuilizer).

Tonus Otot

Semua bayi normal menggerak-gerakkan semua anggota tubuhnya secara aktif segera

setelah lahir. Bayi yang tidak dapat melakukan hal tersebut atau bayi dengan tonus otot yang

lemah biasanya asfiksia, mengalami depresi akibat obat, atau menderita kerusakan sistem saraf

pusat.

Kepekaan Refleks

Respon normal pada pemasukan kateter ke dalam faring posterior melalui lubang hidung

adalah menyeringai, batuk, atau bersin.

Warna Kulit

Hampir semua bayi berwarna biru saat lahir. Mereka berubah menjadi merah muda setelah

tercapai ventilasi yang efektif. Hampir semua bayi memiliki tubuh serta bibir yang berwarna

merah muda tetapi sianotik pada tangan serta kakinya (akrosianosis) 90 detik setelah lahir.

Sianosis menyeluruh setelah 90 detik terjadi pada curah jantung yang rendah,

methemoglobinemia, polisitemia, penyakit jantung kongenital jenis sianotik, pendarahan

intrakranial, penyakit membran hialin, aspirasi darah atau mekonium, obstruksi jalan napas,

paru-paru hipoplastik, hernia diafgragmatika, dan hipertensi pulmonal persistem. Kebanyakan

bayi yang pucat saat lahir mengalami vasokonstriksi perifer. Vasokonstriksi biasanya disebabkan

oleh asfiksia, hipovolemia, atau asidosis berat. Alkalosis respiratorik (misal, akibat ventilasi

bantuan yang terlalu kuat), penghangatan berlebihan. Hipermagnesemia, atau konsumsi alkohol

4

Page 5: Makalah Erly

akut pada ibu dapat menyebabkan vasodilatasi nyata serta pletora perifer yang mencolok.

Pletorasi juga terjadi bila bayi menerika transfusi farah per plasenta dalam jumlah besar dan

hipervolemik.1

Manajemen Bayi Baru Lahir

Pengaturan Suhu

Bayi kehilangan Panas melalui empat cara, yaitu:

1. Konduksi : melalui benda-benda padat yang melalui kulit bayi

2. Konveksi : pendinginan melalui aliran udara di sekitar bayi.

3. Evaporasi : kehilangan panas melalui penguapan air pada kulit bayi yang basah.

4. Radiasi : melalui benda padat dekat bayi yang tidak berkontak secara langsung dengan

kulit bayi.

Keadaan telanjang dan basah pada bayi baru lahir meyebabkan bayi mudah kehilangan

panas melalui keempat cara di atas. Kehilangan panas secara konduktif jarang terjadi kecuali jika

bayi diletakkan pada alas yang dingin.

Cara konveksi. Suhu udara di kamar bersalin tidak boleh kurang dari 20ºC dan sebaiknya tidak

berangin. Tidak boleh ada pintu dan jendela yang terbuka. Kipas angin dan AC yang kuat harus

cukup jauh dari area resusitasi. Troli resusitasi harus mempunyai sisi untuk meminimalkan

konveksi ke udara sekitar bayi.

Cara Evaporasi. Bayi baru lahir yang dalam keadaan basah kehilangan panas dengan cepat

melalui cara ini. Karena itu, bayi harus dikeringkan seluruhnya, termasuk kepala dan rambut,

sesegera mungkin setelah dilahirkan. Lebih baik bila menggunakan handuk hangat untuk

mencegah hilangnya panas secara konduktif.

Cara Radiasi. Panas dapat hilang secara radiasi ke benda padat yang terdekat, misalnya jendela

pada musim dingin. Karena itu, bayi harus diselimuti, idealnya dengan handuk hangat. Jika

resusitasi aktif diperlukan, bayi sedapat mungkin diselimuti, karena bayi yang mengalami

asfiksia tidak dapat menghasilkan panas untuk dirinya sendiri dan karenanya akan kehilangan

panas lebih cepat. Harus diingat bahwa bayi pada saat lahir mempunyai suhu 0,5-1ºC lebih tinggi

dibanding suhu ibunya. Sayangnya tidak jarang bayi mengalami penurunan suhu tubuh menjadi

35-35,5 ºC dalam 15-30 menit karena kecerobohan perawatan di ruang bersalin.2

5

Page 6: Makalah Erly

Resusitasi Neonatus

Resusitasi neonatus tidak rutin dilakukan pada semua bayi baru lahir. Akan tetapi,

penilaian untuk menentukan apakah bayi memerlukan resusitasi harus dilakukan pada setiap

neonatus oleh petugas terlatih dan kompeten dalam resusitasi neonatus. Pada bayi sehat dengan

napas spontan, tonus baik dan ketuban jernih, tidak dilakukan resusitasi, tetapi tetap harus

dilakukan perawatan bayi rutin. Bila bayi gagal bernapas spontan, hipotonus, atau ketuban kerus

bercampur mekonium, maka harus dilakukan langkah-langkah resusitasi. Semua peralatan harus

disiapkan dan dicek sebelum persalinan. Handuk hangat sudah disiapkan dan infant radiant

warmer dinyalakan agar dapat langsung digunakan bila diperlukan.

Perawatan rutin yang dilakukan pada bayi yang sehat ialah mengeringkan bayi, member

kehangatan, membersihkan jalan napas bila diperlukan, dan mengobservasi warna kulit bayi.

Inisasi Menyusu Dini (IMD)

Segera setelah dilahirkan, bayi diletakkan di dada atau perut atas ibu selama paling sedikit

satu jam untuk memberi kesempatan pada bayi untuk mencari dan menemukan putting ibunya.

Manfaat IMD bagi bayi adalah membantu stabilisasi pernapasan, mengendalikan suhu tubuh bayi

lebih baik dibandingkan dengan inkubator, menjaga kolonisasi kuman yang aman untuk bayi dan

mencegah infeksi nosokomial. Kadar bilirubin bayi juga lebih cepat normal karena pengeluaran

mekonium lebih cepat sehingga dapat menurunkan insiden ikterus bayi baru lahir. Kontak kulit

dengan kulit juga membuat bayi lebih tenang sehingga didapat pola tidur yang lebih baik.

Dengan demikian, berat badan bayi cepat meningkat dan lebih cepat keluar dari rumah sakit.

Bagi ibu, IMD dapat mengoptimalkan pengekuaran hormon oksitoksin, prolaktin, dan secara

psikologis dapat menguatkan ikatan batin antara ibu dan bayi.

Pengikatan dan Pemotongan Tali Pusat

Pengikatan dan pemotongan tali pusat segera setelah persalinan banyak dilakukan secara

luas di seluruh dunia, tetapi penelitian menunjukkan hal ini tidak bermanfaat bagi ibu ataupun

bayi, bahkan berbahaya bagi bayi. Penundaan pengikatan tali pusat memberikan kesempatan

bagi terjadinya transfusi fetomaternal sebanyak 20-50% (rata-rata 21%) volume darah bayi.

6

Page 7: Makalah Erly

Variasi jumlah darah transfusi fetomaternal ini tergantung dari lamanya penundaan pengikatan

tali pusat dan posisi bayi dari ibunya (apakah bayi diletakkan lebih tinggi atau lebih rendah dari

ibu). Transfusi berlangsung paling cepat dalam menit pertama, yaitu 75% dari jumlah tansfusi

dan umumnya selesai dalam 3 menit. Penelitian pada bayi dengan penundaan pengikatan tali

pusat sampai pulsasi tali pusat berhenti, dan diletakkan pada perut ibunya menunjukkan bayi-

bayi tersebut memiliki 32% volume darah lebih banyak dibandingkan dengan bayi-bayi dengan

pengikatan tali pusat dini.

Perawatan Tali Pusat

Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam minggu pertama secara

bermakna mengurangi insiden infeksi pada neonatus. Jelly Wharton yang membentuk jaringan

nekrotik dapat berkolonisasi dengan organisme patogen, kemudian menyebar dan menyebabkan

infeksi kulit dan infeksi sistemik pada bayi. Yang terpenting dalam perawatan tali pusat ialah

menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum

merawat tali pusat.

Pelabelan

Label nama bayi atau nama ibu harus dilekatkan pada pergelangan tangan atau kaki sejak

di ruang bersalin. Pemasangan dilakukan dengan sesuai agar tidak terlalu ketat ataupun longgar

sehingga mudah lepas.

Profilaksis Mata

Konjungtivis pada bayi baru lahir sering terjadi terutama bada bayi dengan ibu yang

menderita penyakit menular seksual seperti gonore dan klamidiasis. Sebagian konjungtivitis

muncul pada 2 minggu pertama setelah kelahiran. Pemberian antibiotik profilaksis pada mata

terbukti dapat mencegah terjadinya konjungtivitis. Profilaksis mata yang sering digunakan yaitu

tetes mata silver nitrat 1 %, salep mata eritromisin, dan salep mata tetrasiklin. Ketiga preparat ini

efektif untuk mencegah konjungtivitis gonore. Saat ini silver nitrat tetes mata tidak dianjurkan

lagi karena sering terjadi efek samping berupa iritasi dan kerusakan mata.

Pemberian Vitamin K

7

Page 8: Makalah Erly

Sampai saat ini, angka kematian bayi terutama di Negara berkembang masih cukup tinggi.

Di Indonesia 67% dari angka kematian bayi merupakan kematian neonatus dimana salah satu

penyebabnya adalah perdarahan akibat defisiensi vitamin K1 (PDVK). Penyakit

hemoragik/perdarahan pada bayi baru lahir ini berpotensi untuk menjadi kondisi yang serius.

Dari data epidemologi, insiden terjadinya PDVK pada pasien baru lahir di Eropa dan Asia

adalah 4,4-7,2 per 100.000 kelahiran. Mortalitas pada bayi yang mengalami PDVK adalah 10-

15%, sedangkan kecacatan neurologik mencapai 40%. Menurut onset terjadinya, PDVK

diklasifikasikan menjadi 3 yaitu PDVK dini (umur 1-2 hari), PDVK klasik (umur 2-7 hari), dan

PDVK lambat (2 minggu sampai 6 bulan).

Melihat bahaya dari PDVK, departemen kesehatan telah membuat kebijakan nasional yang

berisi semua bayi baru lahir harus mendapat profilaksis vitamin K1 (fetomenadion).

Jenis vitamin K yang digunakan adalah vitamin K1. (Rekomendasi A)

Vitamin K1 diberikan intramuscular atau oral. (Rekomendasi A)

Dosis untuk semua bayi baru lahir:

Intramuskular, 1 mg dosis tunggal

Oral, 3 kali @ 2 mg, diberikan pada waktu bayi baru lahir, umur 3-4 hari, dan pada bayi

berumur 1-2 bulan. (Rekomendasi A)

Bayi ditolong dukun wajib diberikan vitamin K1 secara oral. (Rekomendasi C)

Penyedian vitamin K1 dosis injeksi 2 mg/ml/ampul, dosis oral 2mg/tablet yang dikemas

dalam bentuk strip 3 tablet atau kelipatannya. (Rekomendasi C)

Profilaksis vitamin K1 pada bayi baru lahir dijadikan sebagai program nasional.

(Rekomendasi C)

Pemberian vitamin K1 baik secara intramuskular maupun oral terbukti menurunkan insiden

kejadian PDVK. Dari penelitian yang dilakukan oleh Isarangkura Pb dan Chuansumrit A di

Thailand tahun 1999, didapatkan insiden PDVK pada bayi tanpa pemberian profilaksis lambat

vitamin K1 mencapai 30 per 100.000 kelahiran, sedangkan pada pemberian profilaksis vitamin

K1 kurang dari 5 per 100.000 kelahiran.2

Pengukuran Berat dan Panjang Lahir

Bayi yang baru lahir harus ditimbang berat lahirnya. Dua hal yang selalu ingin diketahui

orang tua tentang bayinya yang baru lahir adalah jenis kelamin dan beratnya. Pengukuran panjag

8

Page 9: Makalah Erly

lahir tidak rutin dilakukan karena tidak banyak bermakna. Pengukuran dengan pita dengan

menggunakan pita pengukuran tidak akurat. Bila diperlukan mengenai panjang lahir, maka

sebaiknya dilakukan dengan stadiometer bayi dengan menjaga bayi dalam posisi lurus dan

ekstremitas dalam keadaan ekstensi. Berat badan yang normal adalah 2.500-3.500 gram, apabila

ditemukan berat badan kurang dari 2.500 gram, maka dapat dikatakan bayi memiliki berat badan

lahir rendah (BBLR). Akan tetapi, apabila ditemukan bayi dengan berat badan lebih dari 3.500

gram, maka bayi dimasukkan dalam kelompok makrosomia. Secara normal, panjang badan bayi

baru lahir adalah 45-50cm, pengukuran lingkar kepala normalnya adalah 33-35 cm, pengukuran

lingkar dada normalnya adalah 30-33cm. apabila ditemukan diameter kepala lebih besar 3 cm

dari lingkar dada, maka bayi mengalami hidrosefalus dan apabila diameter kepala lebih kecil 3

cm dari lingkar dada, maka bayi tersebut mengalami mikrosefalus.3

Memandikan bayi

Memandikan bayi merupakan hal yang sering dilakukan, tetapi masih banyak kebiasaan

yang salah dalam memandikan bayi segera setaelah lahir dapat mengakibatkan hipotermia. Pada

beberap kondisi seperti bayi kurang sehat, bayi belum lepas dari tali pusat atau dalam perjalanan,

tidak perlu memaksakan untuk mandi berendam. Bayi cukup diseka dengan sabun dan air hangat

untuk bayi tetap segar dan bersih.2

Pemeriksaan Fisik pada Bayi Baru Lahir

Pemeriksaan awal pada bayi baru lahir harus dilakukan sesegera mungkin sesudah

persalinan untuk mendeteksi kelainan-kelainan dan menegakkan dasar untuk pemeriksaan

selanjutnya. Untuk persalinan beresiko tinggi, pemeriksaan ini harus dilakukan di kamar bersalin

dan difokuskan pada anomaly congenital dan masalah-masalah patofisiologinyang dapat

mengganggu adaptasi kardiopulmonal dan metabolik normal pada kehidupan ekstrauteri.

Anomali congenital mungkin terdapat pada 3-5% bayi. Sesudah perjalanan pemeriksaan di

kamar bersalin terlihat stabil, pemeriksaan kedua yang lebih rinci harus dilakuakan dalam 24 jam

setelah bayi lahir.

Pada bayi yang sehat, ibu harus hadir selama pemeriksaan ini dilakukan, walaupun kecil,

variasi anatomik yang agaknya tidak berarti harus dijelaskan, karena ia (ibu) bisa gelisah bila ia

atau keluarga yang lain menemukannya kemudian hari, atau ibu akan berpikir bahwa dokter

9

Page 10: Makalah Erly

tidak memberikan penjelasan yang cukup. Namun penjelasan setiap masalah mempunyai potensi

untuk ‘mengejutkan’ orang tua yangtidak kuatir, kecuali penjelasan ini dilakukan secara hati-hati

dan dengan keterampilan. Bayi tidak boleh keluar rumah sakit tanpa pemeriksaan akhir, karena

ada kelainan tertentu, terutama bising jantung, yang sering muncul atau hilang segera pada masa

neonatus, atau mungkin didapati bukti adanya penyakit yang baru saja didapat. Nadi (normal

120-160 denyut/menit), frekuensi pernapasan (normal 30-60 pernapasan/menit), suhu, berat

badan, panjang badan, lingkar kepala, dan ukuran-ukuran terhadap sesuatu yang dapat dilihat

atau kelainan structural yang dapat diraba harus dicatat. Tekanan darah diukur jika neonatus

tampak sakit.

Untuk pemeriksaan bayi baru lahir diperlukan kesabaran, kelembutan dan prosedur yang

fleksibel. Jadi, bila bayi sangat tenang dan rileks pada permulaan pemeriksaan, yang mula-mula

harus dilakukan adalah palpasi perut atau auskultasi jantung, sebelum manipulasi lain yang lebih

mengganggu dilakukan.4

Kesan Umum

Aktivitas fisik mungkin tidak dijumpai selama fase relaksasi tidur normal, atau berkurang

karena sakit atau pengaruh obat-obatan, bayi mungkin berbaring dengan tungkai yang tidak

bergerak untuk menghemat energi dalam upaya mengatasi pernapasan yang sukar, atau menangis

keras bersama-sama dengan aktivitas lengan dan kaki. Tonus otot yang aktif maupun pasif dan

setiap postur yang tidak biasa harus dicatat. Gerakan kasar, gerakan tremor, dengan pergelangan

kaki atau rahang yang mioklonus adalah lazim dan kurang berarti pada bayi baru lahir daripada

bila terjadi pada umur-umur lainnya. Gerakan demikian cendrung terjadi ketika bayi aktif,

sedangkan gerakan konvulsif berkejat-kejat biasanya terjadi pada keadaan diam.

Edema dapat menampakkan keadaan nutrisi yang baik. Cekungan (pitting) sesudah

penekanan bisa ada atau tidak ada, tetapi kulit pada jari-jari tangan dan kaki akan kehilangan

kerutan halus normalnya bila kulit itu dikembungkan dengan cairan. Edema pada kelopak mata

biasanya akibat iritasi yang disebabkan oleh pemberian perak nitrat. Edema menyeluruh dapat

terjadi pada prematuritas. Hipoproteinemia akibat eritroblastosis foetalis berat, hidropsnonimun,

nefrosis congenital, sindrom Hurler, atau penyebab yang belum diketahui. Edema local member

kesan malformasi congenital sistem limfe, jika terbatas pada satu atau lebih ekstemitas bayi

wanita, edema ini mungkin merupakan tanda sindrom Turner.

10

Page 11: Makalah Erly

Kulit

Ketidakstabilan vasomotor dan kelambatan sirkulasi perifer ditampakkan oleh warna merah

tua atau biru keunguan pada bayi yang menangis, yang warnanya dapat sangat gelap bila

penitupan glottis mendahului tangisan yang kuat dan oleh sianosis yang tidak berbahaya

(akrosianosis) pada tangan dan kaki, terutama bila tangan dan kaki dingin. Bintik-bintik, adalah

contoh ketidakstabilan sirkulasi umum,mungin berhubungan dengan penyakit yang serius atau

berhubungan dengan fluktuasi suhu kulit yang sifatnya sementara.

Sianosis yang punya arti, mungkin tertutup oleh kepucatan akibat kegagalan sirkulasi atau

anemia, sebaliknya, kadar hemoglobin yang relatif tinggi selama beberapa hari pertama dan kulit

yang tipis, mungkin secara bersama-sama akan menampakkan sianosis pada PaO2 yang tinggi

daripada anak lain yang umurnya lebih tua. Sianosi lokal dibedakan dari ekimosis oleh adanya

pemucatan sementara (pada ekimosis) yang terjadi pasca penekanan. Maneuver yang sama juga

membantu dalam menunjukkan ikterus, mungkin mempunyai arti tetapi tidak terlihat jika kulit

tertutup dengan darah. Pucat mungkin menggambarkan asfiksia, anemia, syok, atau edema.

Tengkorak

Tengkorak mungin bertumpangan (molded), terutama jika bayi adalah anak pertama dan

kepala telah terfiksasi selama beberapa waktu. Tulang parietal cendrung menunpangi tulang

oksipital dan frontal. Kepala bayi yang lahir dengan seksio sesaria atau dengan presentasi

bokong ditandai dengan kepalanya yang bulat. Garis sutura dan ukuran serta tekanan fontanela

anterior dan posterior harus ditentukan secara digital. Fusi sutura prematur (cranial sinostosis)

menampakkan bahwa pada sutura terdapat rigi-rigi keras yang tidak dapat digerakkan dan bentuk

kepala bayi abnormal. Fontanela anterior (normal: 20 ± 10mm) dan posterior yang besarnya

berlebihan serta menetap, dihubungkan dengan beberapa gangguan.

Daerah lunak pada oksipital memberi kesan kalsifikasi tidak teratur dan pembentukan

tulang wormian yang disertai dengan osteogenesis imperfekta, disostosis kleidokranial,

tengkorak lakuanar, kretinisme dan kadang-kadang sindrom Down. Kepala yang sangat besar

(megaensefali) member kesan hidrosefali, penyakit pada penyimpanan, akondroplasia,

gigantisme serebral, sindrom neurokutaneus, kesalahan metaboisme bawaan, atau mungin

11

Page 12: Makalah Erly

familial. Tengkorak bayi premature mungkin member kesan hidrosefali karena tingkat

pertumbuhan otak relatif lebih besar disbanding dengan pertumbuhan organ lainnya. Depresi

tengkorak (lekukan, fraktur, deformitas bola ping-pong) biasanya terjadi pada masa prenatal

akibat tekanan setempat yang lama oleh tulang pelvis.

Muka

Kesan umum harus dicatat berkenaan dengan tanda-tanda dismorfik, seperti lipatan

epikantus, jarak mata yang lebar, mikroftalmia, filtrum yang panjang dan telinga yang letaknya

rendah, sering disertai dengan sindrom kongenital. Muka mungkin asimetris karena palsi saraf

VII, karena hipoplasia otot depresor pada sudut mulut, atau karena kelainan postur janin, bila

selama masa intrauterin mandibula tertahan oleh bahu atau tungkai, mandibula dapat sangat

menyimpang (berdeviasi) dari garis tengah. Palsi muka yang simetris memberi kesan akan tidak

adanya atau hipoplasia inti saraf VII (sindrom Mobius).

Mata

Apabila bayi diangkat dan dimiringkan secara perlahan ke depan dan ke belakang, matanya

sering membuka secara spontan. Maneuver ini terjadi akibat refleks labirin dan leher, usaha

untuk menginspeksi mata dengan cara demikian lebih berhasil daripada dengan paksa membuka

mata. Perdarahan konjungtiva dan retina tidak dengan sendirinya berarti serius. Refleks pupil

sesudah 20-30 minggu kehamilan. Iris harus diinspeksi untuk mencari koloboma dan

heterokromia. Kornea yang berdiameter lebih besar dari 1 cm pada bayi cukup bulan member

kesan glaukoma congenital dan memerlukan konsultasi oftalmologis yang segera. Adanya

refleks merah bilateral member kesan tidak adanya katarak atau kelainan intraokuler. Leukokoria

(refleks pupil putih) member kesan katarak, tumor, karioretinitis retininopati prematuritas, atau

korpus vitreum hiperplastik primer yang menetap, dan memerluakn konsultasi oftalmologis.

Telinga

Kadang-kadang ditemukan deformitas daun telinga. Kelainan, yaitu adanya ujung kulit

preaurikuler unilateral atau bilateral sering terjadi, jika bertangkai, ujung ini dapat diikat kuat

pada dasarnya, akan terjadi gangrene kering dan pengelupasan. Membrane timpani dapat dnegan

12

Page 13: Makalah Erly

mudah dilihat dengan otoskopi melalui kanalis auditorius eksterna yang pendek dan lurus,

normalnya membran ini tampak abu-abu suram.

Hidung

Hidung merupakan jalur udara utama jalan napas dan harus diperiksa apakah ada tanda-

tanda obstruksi. Hidung dapat sedikit tersumbat oleh mukus yang terkumpul dalam lubang

hidung yang sempit. Cupinng hidung seharusnya simetris.

Mulut

Seorang bayi biasanya akan membuka mulutnya jika tekanan lembut kearah bawah

dilakukan pada dagu. Palatum diperiksa apakah ada sumbing dan dipalpasi apakah ada belahan

submukosa. Rongga mulut harus diperiksa apakah apakah ada gigi, kista atau sariawan (infeksi

kandida).

Dada

Hipertrofi buah dada sering ditemukan, dan mungkin air susu sudah dapat dijumpai. Buah

dada yang asimetris, eritema, indurasi, dan lembek harus dicurigai sebagai abses buah dada.

Carilah putting tambahan atau putting yang melebar dengan dada bentuk-perisai, putting-lebar

dan dada-perisai ini member kesan sindrom turner. Cek apakah bayi berwarna kemerahan dan

tidak sesak napas.

Paru-Paru

Banyak yang dapat dipelajari dengan mengamati pernapasan. Adanya variasi frekuensindan

irama pada bayi yang khas, berfluktuasi sesuai dengan aktivitas fisik, keadaan terjaga, atau

menangis. Karena fluktuasi yang cepat maka frekuensi respirasi bayi harus dihitung selama satu

menit penuh dalam keadaan istirahat, lebih baik pada saat tidur. Pada keadaan tidur frekuensi

normal untuk bayi normal cukup bulan adalah 30-40/menit, untuk bayi prematur frekuensinya

lebih tinggi dan berfluktuasi lebih lebar. Frekuensi yang menetap lebih dari 60/menit pada

pernapasan yang teratur biasanya menunjukkan penyakit jantung atau paru-paru.

13

Page 14: Makalah Erly

Pernapasan bayi baru lahir hampir seluruhnya diafragmatis, sehingga salama inspirasi

bagian depan dada yang lunak biasanya tertarik kedalam, sementara itu perutnya menggembung.

Jika bayi tenang, rileks dan warnyanya normal, “gerakan paradoks” ini tidak perlu diartikan

bahwa ventilasi tidak cukup. Sebaliknya, pernapasan yang lambat dan dalam merupakan bukti

penting adanya sindrom kegawatan pernapsan, pneumonia, anomali, atau gangguan mekanis

pada paru.tangisan merintih yang lemah, atau mendengkur selama ekspirasi berarti ada penyakit

kardiopulmonal potensial yang serius. Pelebaran cuping hidung dan retraksi otot interkostal dan

sternum merupakan tanda yang lazim adanya kelainan pada paru.

Pada keadaan normal, suara pernapasan bayi adalah bronkovesikuler. Adanya kelainan

pada paru yang dicurigai yaitu dengan suara pernapasan yang berkurang, ronki, atau perkusi

yang redup harus selalu ditindak-lanjuti dengan pemeriksaan roentgen dada.4

Jantung

Teliti bagian dada di mana apeks dapat diraba, dan detakan jantung terasa kuat. Murmur

jantung pada usia ini sangat sering terjadi dan terkait dengan proses transisi dari pola sirkulasi

janin ke pola sirkulasi dewasa. Ahli kardiologi yang berpengalaman pun akan merasa kesulitan

untuk membedakan murmur normal dan abnormal. Namun demikian, ini sangat penting dan

bukan untuk membuat cemas para orang tua. Beberapa hari kemudian, banyak murmur

transisional ini akan menghilang. Umumnya, murmur yang lembut, pada pertengahan atau awal

sistolik bukan merupakan hal yang signifikan sedangkan murmur pansistolik, diastolik atau

sangat nyaring harus menjadi perhatian.1

Abdomen

Bagian tepi hati biasanya dapat dipalpasi 1-2 cm di bawah tepi costa kanan dan limpa dapat

diraba dengan ujung jari pada sekitar 20% bayi normal. Bagian tepi bawah dari kedua ginjal

mungkin bisa dipalpasi.

Genitalia

Periksa apakah organ genitalia menunjukkan dengan jelas laki-laki atau perempuan. Jika

meragukan, jangan menulis jenis kelaminnya. Jika laki-laki periksalah apakah kedua testis

berada di dalam skrotum dan meatus uretra pada tempat yang seharusnya. Pada anak perempuan,

14

Page 15: Makalah Erly

periksa genitalia dan ingat bahwa perdarahan kecil atau pengeluaran cairan merupakan hal yang

normal akibat pengaruh hormon maternal dan plasental.

Anus

Tanyakan apakah bayi telah mengeluarkan mekonium, biasanya terjadi dalam 12 jam

pertama sesudah lahir, 99% bayi cukup bulan dan 95% bayi prematur mengeluarkan mekonium

dalam 48 jam dari lahir. Dan periksa apakah anus ada dan berada pada tempat yang normal.

Tulang Belakang

Balikan bayi menjadi posisi tengkurap dan lihat apakah ada skoliosis. Seluruh garis tengah

dorsal harus diperiksa apakah ada pembengkakan atau gumpalan, nevi, jalur rambut, lubang, atau

sinus yang dapat menunjukkan adanya kelainan medulla spinal.1

Tungkai

Pada pemeriksaan tungkai, pengaruh postur tubuh janin harus diperhatikan sehingga

penyebab, dan sifat sementara yang bersifat alami, dapat dijelaskan pada ibunya. Hal ini penting

dilakukan terutama sesudah perentasi bokong. Kecurigaan fraktur atau jejas saraf yang berkaitan

dengan proses persalinan lebih lazim didapatkan dengan pengamatan tungkai pada waktu bayi

beraktivitas spontan atau dirangsang daripada dengan cara-cara lain apapun. Tangan dan kaki

harus diperiksa untuk melihat adanya polidaktili, sindaktili dan pola kelainan dermatoglifik

seperti lipatan simian.3

Nutrisi Bayi

Nutrisi bagi bayi dan anak adalah pondasi bagi pertumbuhan badan yang sehat yang pada

gilirannya akan mendukung perkembangan yang sehat. Nutrisi secara khusus penting dalam

tahun pertama kehidupan bayi. Saat itu ia benar-benar tergantung pada pengasuhnya untuk

memberi makan. Selama tahun pertama berat badan bayi meningkat 3 kali lipat disbanding berat

15

Page 16: Makalah Erly

lahirnya. Lebih jauh lagi, 65% dari pertumbuhan otak setelah lahir terjadi selama tahun pertama

kehidupan bayi. Kelaparan dapat secara permanen menghambat pertumbuhan fisik dan mental.

Susu

Susu merupakan sumber yang kaya energi, protein, dan mineral. Susu merupakan satu-

satunya sumber nutrisi dalam satu bulan pertama dan menyediakan bagian yang penting dari

energi, protein dan kalsium untuk anak prasekolah. Susu sapi mengandung mineral dan

osmolaritas yang tinggi. Susu formula bayi dimodifikasi untuk menyerupai kandungan dalam

ASI. Susu sapi yang tidak dimodifikasi sebaiknya tidak diberikan sebelum berusia 6 bulan., dan

hampir semua merekomendasikan ASI atau susu formula hingga usia 12 bulan.

ASI

ASI memiliki kandungan nutrisi yang ideal bagi bayi atern. ASI tidak mahal, langsung

tersedia dan mudah dikonsumsi. Pemberian ASI, walau untuk 1 bulan, merupakan awal yang

sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya. Perelindungan dari infeksi merupakan hal

yang penting untuk bertahan hidup di Negara berkembang.

Bayi yang diberikan ASI biasanya tergantung jam (biasanya setiap 4 jam). Namun, laktasi

sebaiknya diberikan sesering mungkin sesuai dengan permintaan, setelah menyusui bayi dapat

beristirahat dan makan berikutnya diberikan ketika bayi terbangun dan terlihat lapar. Menangis

tidak selalu berarti lapar dan tidur tidak berarti kenyang.

Keunggulan menyusui: ideal bagi preterm, menurunnya infeksi pernapasan dan

gastrointestinal, menurunnya gejala atopi pada keluarga atopi, kadar polyunsaturates rantai

panjang yang tinggi –lipid struktural di otak, menurunkan penyakit usia tua (misalnya diabetes)

dan di negara berkembang menurunkan tingkat kematian.

Makanan Campuran

Istilah menyapih secara beragam digunakan untuk tujuan melepaskan bayi dari ASI atau

memperkenalkan pada makanan padat. Usia di mana bayi diperkenalkan pada makanan selain

susu tergantung pada tren yang berlaku. Bayi yang dilahirkan dengan usia kehamilan normal

tidak akan mengalami defisiensi nutrisi dalam 4 bulan sejak kelahiran dan mayoritas bayi telah

mendapatkan makanan padat sejak usia 3 bulan. Memberikan makanan padat sebelum usia 3

16

Page 17: Makalah Erly

bulan merupakan keputusan yang salah. Rekomendasi untuk memberikan makanan padat dan

susu (campuran) seharusnya setelah usia 4-6 bulan.

Berikan buah-buahan yang dihaluskan, sayuran, dan sereal sebagai makanan pertama.

Yakinkan bahwa makanan yang pertama kali diperkenalkan mengandung protein dan zat besi

yang sesuai.

Perkenalkan satu jenis makanan baru pada satu saat, dimulai dengan jumlah yang kecil.

Jika makanan baru yang diperkenalkan tidak disukai oleh bayi, coba sesuatu yang lain.

Kesulitan makan bisa merupakan akibat dari orang tua yang memaksakan untuk memberi

suatu makanan yang tidak disukai bayi.

Tingkatkan kepadatan makanan seiring bayi mulai mengunyah saat usia sekitar 6 bulan.

Pada usia 1 tahun, rata-rata bayi akan mendapatkan 3 kali makan besar dalam 1 hari, dengan

sedikit tambahan minuman atau camilan saat pagi menjelang siang, menjelang sore, dan saat

pergi tidur. Konsumsi susu sebanyak 20-30 ons per hari.1

Pemeriksaan Antenatal (Antenatal Care)

Antenatal care mempunyai kedudukan sangat penting dalam upaya menurunkan angka

kematian ibu dan perinatal. Dianjurkan, agar pada setiap kehamilan, dilakukan antenatal care

secara teratur dan sesuai dengan jadwal yang lazim berlaku.

Tujuan antenatal care ini ialah untuk mengetahui data kesehatan ibu hamil dan

perkemmbangan bayi intrauterine sehingga kesehatan yang optimal dapat dicapai dalam

menghadapi persalinan, puerperium, dan laktasi, serta mempunyai pengetahuan yang cukup

tentang persalinan bayinya.

Secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk:

1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat

persalinan, dank ala nifas.

2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalian, dank ala nifas.

3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas,

laktasi, dan aspek keluarga berencana.

4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.

Jadwal antenatal care adalah sebagai berikut:

17

Page 18: Makalah Erly

1. Trimester I dan II

Sebulan sekali

Pengambilan data hasil pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan ultrasonogafi

Nasehat diet

Empat sehat lima sempurna

Protein 0,5/kg BB, ditambah satu telur/hari

Observasi

Penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan

Komplikasi kehamilan

Rencana

Mengobati penyakit

Menghindari terjadinya komplikasi kehamilan I/II

2. Trimester III

Setiap dua minggu, kemudian seminggu sampai tanda kelahiran tiba.

Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan

Diet empat sehat lima sempurna

Pemeriksaan ultrasonografi

Imunisasi tetanus II

Observasi

Penyakit yang menyertai kehamilan

Komplikasi hamil trimester III

Berbagai kelainan kehamilan trimester III

Rencana Pengobatan

Nasehat dan petunjuk tentang

Tanda inpartu

Kemana harus datang dan melahirkan.

Evaluasi keadaan dan kemajuan dalam inpartu menggunakan evaluasi menurut Friedmann dan/

atau “Patogram menurut WHO” sehingga pada saat mencapai garis waspada, penderita sudah

dapat direferal ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas yang cukup untuk melakukan

pertolongan adekuat sehingga Well Born Baby (WBB)dan Well Health Mother (WHM) dapat

18

Page 19: Makalah Erly

tercapai. Dengan jalan demikian, diharapkan angka kematian ibu dan perinatal yang justru

sebagian besar terjadi pada saat pertolongan pertama, dapat diturunkan secara bermakna.5

Persalinan Eutosia

Persalinan eutosia adalah persalinan yang berjalan dengan kekuatan sendiri (spontan dalam

bentuk belakang kepala, aterm, dan hidup). Persalian eutosia ini menunjukkan bahwa antara 3P,

yaitu power (tenaga), passage (janin), dan passanger (jalan lahir) telah terjalin kerja sama yang

baik.5

Nutrisi Saat Hamil

Kehamilan meningkatkan metabolisme oleh karena kebutuhan untuk dapat menjamin

tumbuh kembang janin dalam rahim secara optimal. Kecukupan nutrisi ibu hamil dapat

ditetapkan dengan jalan: ukuran hemoglobinnya dan konsentrasi albumin darahnya, dan

bertambahnya berat badan. Pola nutrisi masyarakat timur termasuk Indonesia, lebih berorientasi

pada vegetarian sedangkan masyarakat barat lebih banyak mengkonsumsi protein yang

bersumber dari hewan, ikan, dan susu.

Yang penting diperhatikan adalah keseimbangan dalam susunan makanan sehingga dapat

memenuhi kebutuhan kalori yang cukup, dan bersumber dari berbagai komponen yang penting.

Di samping itu perlu diperhatikan kebutuhan dari kehamilan untuk tumbuh kembang janin

dengan sempurna, yaitu vitamin yang dapat larut dalam lemak, air dan sebagian tidak dapat

dibentuk oleh tubuh sendiri.

Jumlah kalori yang diperlukan secara umum akan meningkat sebesar 20-25% dari

kebutuhan normal, sebanyak sekitar 2.200-2.500 kalori/hari sehingga kalori yang dibutuhkan

oleh ibu hamil adalah 2.700-3.500 kalori.

Dalam komposisi tersebut dijabarkan juga susunan sebagai berikut.

1. Kebutuhan protein 1g/kg BB

2. Kebutuhan lemak 1g/kg BB

3. Kebutuhan karbohidrat 1g/kg BB

Mineral

19

Page 20: Makalah Erly

Asupan yang dianjurkan oleh Institute of Medicine (2008) untuk berbagai mineral disajikan

di tabel. Dengan pengecualian besi, hampir semua diet yang memasok kalori dalam jumlah

memadai untuk penambahan berat yang adekuat akan mengandung cukup mineral untuk

mencegah defisiensi jika wanita yang bersangkutan mengkonsumsi makanan beryodium.6

Tabel 2. Kebutuhan Mineral6

Elemen Kebutuhan

harian (µg

atau

mg/hari)

Fungsi biologis Sumber Defisiensi

Kalsium 800-1200

mg/hari

Komponen utama tulang

dan gigi, susu ibu,

pembekuan darah, fungsi

neuromuskular,

kontraktilitas otot

Produk susu,

telur, daging ikan,

biji-bijian, buah,

kacang-kacangan

Osteoporosis,

karies gigi,

gangguan

neuromuskular

Besi 15-20

mg/hari

Sintesis hemoglobin dan

mioglobin, enzim oksidasi

dan reduksi

Daging sapi,

kuning telur, buah

persik, kacang

polong, buah

prem

Anemia mikrositik

Iodium 150-200

µg/hari

Komponen tiroksin dan

triiodotironin

Seafood, garam

beriodium, tablet

kelp

Goiter

Seng 16-20 mg Elemen renik, bagian

integral pada banyak

metaloenzim yang terlibat

di dalam jalur-jalur

sintesis sehingga penting

pada pertumbuhan sal dan

penyembuhan luka,

Sereal diet

(kepala gandum,

kacang, produk

susu, daging dan

ikan)

Gangguan

perkembangan

seksual dan

penyembuhan,

sirosis,

akrodermatitis,

enteropatika

20

Page 21: Makalah Erly

produksi, dan reproduksi

hormon.

Selenium 60 µg Antioksidan penting di

jaringan, yang terutama

melindungi membran sel,

pembentukan sel darah

merah; metabolisme

vitamin E, sulfur dan asam

amino

Sereal kasar,

produk susu,

daging

Disfungsi jantung

dan otot

Vitamin

Meningkatnya kebutuhan akan sebagian besar vitamin selama kehamilan yang

diperlihatkan di tabel biasanya dipenuhi oleh semua makanan umum yang member kalori dan

protein dalam jumlah adekuat. Pengecualiannya adalah asam folat pada masa-masa kebutuhan

yang tidak lazim, misalnya kehamilan dengan penyulit muntah berkepanjangan, anemia

hemolitik atau janin multiple. Karena itu, di Negara-negara miskin, suplementasi multivitamin

rutin mengurangi insiden berat badan lahir rendah dan hambatan pertumbuhan janin, tetapi tidak

mengubah angka persalinan kurang bulan atau kematian perinatal.

Tabel 3. Kebutuhan Vitamin6

Vitamin Kebutuhan

harian

Fungsi biologis Sumber Defisiensi

1. Larut

dalam

lemak

A 750-1000

mg/hari

Pembentukan tulang

dan gigi,

penglihatan,

ketahanan terhadap

infeksi

Produk susu,

kuning telur,

daging, karoten,

labu, wortel,

brokoli, bayam

Gagal beradaptasi

terhadap gelap,

gangguan jaringan

epitelial, khususnya

mata

21

Page 22: Makalah Erly

D 10 µg Absorbs dan retensi

kalsium dan fosfor

untuk pertumbuhan

dan pembentukan

tulang dan gigi

Kegiatan sinar

matahari pada

kulit, sumber dari

makanan adalah

dari keju, minyak

ikan, hati,

margarine

Rakitis dan

osteomalasia

E 15-20

mg/hari

Metabolisme sel Lemak dan

minyak, hati, telur,

biji-bijian

Hanya terlihat pada

bayi (biasanya

prematur)

K 30-40 µg Pembentukan faktor-

faktor pembekuan

(khususnya

protrombin)

Sayur daun hijau,

sereal, buah

Perdarahan pada bayi

baru lahir (akibat

kurangnya produksi

bakteri di usus)

2. Larut

dalam air

B1 (thiamin) 0,8-1,0

mg/hari

Koenzim pada

metabolisme

Biji-bijian utuh

dan rot serta sereal

yang diperkaya,

kacang, kentang,

jeruk

Beri-beri (glositis,

keilosis, lesi mata)

B2

(riboflavin)

1,0-1,4

mg/hari

Idem Produk susu

daging jeroan,

sayur daun hijau

Kemunduran

pertumbuhan,

glositis, keilosis, lesi

mata

B5 (niacin) 15-18

mg/hari

Idem Ikan, kacang,

daging ayam,

sereal

Pellagra (dermatitis),

demensia, diare

B6

(piridoksin)

1,4-2,2

mg/hari

Idem Kacang panjang,

pisang, sereal,

daging jeroan

Gangguan epitel dan

SSP

22

Page 23: Makalah Erly

B12

(kobalamin)

3 µg Idem Daging, ikan, telur,

susu

Anemia

megaloblastik,

gangguan SSP

C (as.

askorbat)

50-60

mg/hari

Pembentukan

matriks interseluler

dan kolagen,

absorpsi besi

Buah Skorbut

Asam folat 300-400 µg Koenzim pada

metabolisme,

khususnya sintesis

heme

Sayuran daun

hijau, ikan, kacang

panjang, ragi

Anemia

megaloblastik,

gangguan

gastrointestinal,

glositis

Masalah Khusus Nutrisi Ibu Hamil

Kenaikan berat badan ibu hamil rata-rata sekitar 8-16 kg, dari sebelum hamil. Kelebihan

berat badan sekitar 20 kg, dianggap terlalu berat atau berat badan ibu hamil krang dari 40 kg,

dianggap terlalu rendah dan dapat menimbulkan berbagai penyakit kehamilan.

Bentuk kelebihan berat badan dapat disebabkan oleh:

1. Kelebihan makan dan kurangnya aktivitas

2. Hilangnya panas badan yang terlalu kecil

Sehingga keduanya dapat menimbulkan kelebihan nutrisi yang disimpan. Komplikasi kelebihan

berat badan atau kekurangan berat badan adalah sebagai berikut.

Kelebihan berat badan, komplikasi:

Hipertensi mudah menyebabkan:

Preeclampsia-eklamsia

Solusio plasenta

Kemungkinan diabetes melitus

Arthritis

Tromboflebitis interna

23

Page 24: Makalah Erly

Tebalnya dinding abdomen sehingga:

Sulit melakukan palpasi

Memerlukan tambahan anesthesia

Risiko gagalnya persalinan normal sehingga perlu dilakukan induksi dan operasi

Meningkatkan tindakan intervensi medis dalam persalinan

Gangguan kontraksi otot rahim menimbulkan:

Gangguan inpartu, menjadi prolong labor sampai neglected labor

Dapat menimbulkan pendarahan postpartum

Mungkin dapat terjadi polihidramnion

Berat badan rendah, komplikasi:

Gangguan tumbuh kembang janin dalam rahim:

Berat badan bayi lahir rendah

Bayi dengan anemia

Kelainan kongenital meningkat

Gangguan inpartu karena kekurangan tenaga sehingga menimbulkan prolong-neglected

labor.

Tindakan operasi persalinan bertambah

Komplikasi pascaoperasi makin bertambah

Kurang nutrisi dapat menimbulkan:

Kelainan kongenital bertambah6

KESIMPULAN

Pemerikasaan pada bayi baru lahir sangatlah penting untuk: (1) mendeteksi penyakit yang

menimbulkan kecacatan dengan tindakan pencegahan segera atau pengobatan (misalnya,

asfiksia), (2) mengantisipasi keadaan-keadaan yang nantinya mungkin penting (misalnya,

konjungtivis gonokokus), dan (3) menemukan kemungkinan faktor penyebab yang dapat

menjelaskan keadaan patologis.

24

Page 25: Makalah Erly

DAFTAR PUSTAKA

1. Meadow SR, Newell SJ. Lecture notes on paediatrics. Jakarta: Erlangga; 2003. h. 59-84.

2. Prawirohardjo S. Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka; 2008. h. 367-373.

3. Hidayat AA. Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan. Jakarta: Salemba

Medika; 2008. h. 69.

4. Behrmen RE, Kliegman RM, Arvin AM. Ilmu kesehatan anak nelson. Vol 1. Jakarta: EGC;

1999. h. 535-40.

5. Manuaba IBG. Penuntun kepaniteraan klinik obstetri dan ginekologi. Ed 2. Jakarta: EGC;

2003. h. 33-4.

6. Manuaba IBG. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta: EGC; 2003. h. 154-7.

25