makalah ergonomi

Upload: aris-wijaya

Post on 13-Oct-2015

101 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

  • 5/23/2018 makalah ergonomi

    1/16

    1

    BAB 1 PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Seiring dengan berkembangnya zaman, manusia kini semakin kreatif

    dalam menciptakan sebuah produk yang mampu bersaing dipasaran. Produk yang

    mampu bersaing dipasaran tentunya tidak hanya dari segi penampilan yang

    menarik, tetapi sebuah produk haruslah memenuhi rasa nyaman saat digunakan.

    Rasa nyaman yang didapat dari sebuah produk terkadang hanya dapat dinilai oleh

    sebagian orang, sehingga dibutuhkan rancangan sebuah produk yang dapat

    disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia pada umumnya. Antropometri

    merupakan salah satu ilmu yang mempelajari mengenai karakteristik tubuh

    manusia. Untuk itulah, pada praktikum kali ini kita mengamati seluruh

    pengukuran dan posisi-posisi manusia secara jelas, dari mulai duduk hingga

    berdiri. Mempelajari ilmu antropometri sangatlah penting, karena kita bisa

    mengetahui posisi tubuh dengan posisi dari suatu produk secara ideal yang

    nyaman untuk digunakan.

    Seorang perancang harus memiliki karakterisitik yang baik, karakteristik

    yang harus dimiliki perancang yaitu mempunyai kemampuan dalam

    mengidentifikasi masalah, memiliki imajinasi untuk meramalkan masalah,

    berdaya cipta, dapat menyederhanakan persoalan, memiliki keahlian sesuai

    dengan rancangannya, dapat mengambil keputusan yang terbaik dan terbuka

    terhadap saran dan kritik. Kami mengajukan produk lemari belajar untuk

    mengamati dimensi-dimensi apa saja yang digunakan dalam merancang produk

    tersebut. Kami memilih lemari belajar untuk dirancang karena perancangannyamenggunakan ukuran dimensi dari data pengukuran dan data dimensi tubuh yang

    digunakan sedikit.

    1.2 Perumusan Masalah

    Permasalahan pembuatan makalah antropometri adalah dimensi apa saja yang

    digunakan untuk pembuatan lemari belajar.

  • 5/23/2018 makalah ergonomi

    2/16

    2

    1.3 Pembatasan Masalah

    makalah antropometri memiliki beberapa pembatasan masalah. Pembatasan

    masalah tersebut hanya membahas tentang:

    1. Pengambilan data dengan mengukur beberapa dimensi tubuh manusiadilakukan di Laboratorium Teknik Industri pada hari senin tanggal 3

    Oktober 2011 pukul 10.00 WIB.

    2. Proses pengukuran dimensi tubuh manusia pada setiap anggota kelompokdi kelas 3ID03 sebanyak 22 orang.

    3. Proses pembuatan lemari belajar menggunakan dimensi-dimensi tubuhmanusia.

    4. Data pengukuran 44 antropometri statis dan 3 antropometri dinamis.5. Perancang hanya menggunakan data mahasiswa kelas 3ID03.

    1.4 Tujuan Penulisan

    Penulisan makalah antropometri didasarkan atas beberapa tujuan. Berikut ini

    adalah tujuan penulisan modul antropometri:

    1. Mengetahui dimensi apa saja yang digunakan dalam pembuatan lemaribelajar.

    2. Mengetahui nilai mean, standar deviasi, persentil 5%, 50%, dan 95%untuk perancangan lemari belajar.

    1. Mengetahui ukuran-ukuran lemari belajar.2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan lemari belajar.3. Membandingkan antara lemari belajar yang ada dengan yang

    inovasi

  • 5/23/2018 makalah ergonomi

    3/16

    3

    BAB IILANDASAN TEORI

    2.1 Filosofi Antropometri

    Ada 3 filosofi dasar untuk suatu desain yang digunakan oleh ahli-ahli

    ergonomic sebagai data antropometri yang diaplikasikan (Sutalaksana, 1979 dan

    Sritomo, 1992), yaitu:

    1. Perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim. Contohpenetapan ukuran minimal dari lebar dan tinggi dari pintu darurat.

    2. Perancangan produk yang bisa dioperasikan di antara rentang ukurantertentu. Contoh: perancangan kursi mobil yang letaknya bisa digeser maju

    atau mundur, dan sudut sandaran yang bisa dirubah-rubah.

    3. Perancangan produk dengan ukuran rata-rata. Contoh: desain fasilitasumum seperti toilet umum, kursi tunggu, dan lain-lain.

    2.2 Pengertian Antropometri

    Menurut Nurmianto (1996) antropometri adalah satu kumpulan data numerik yang

    berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan

    kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain.

    Antropometri secara lebih luas digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam

    proses perencanaan produk maupun sistem kerja yang memerlukan interaksi

    manusia.

    Menurut Sritomo (1992), salah satu bidang keilmuan ergonomis adalah istilah

    antropometri yang berasal dari Anthro yang berarti ukuran dan Metron adalah

    dimensi. Secara definitif antropometri dinyatakan sebagai satu studi yang

    berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Manusia pada dasarnya

    memiliki bentuk, ukuran (tinggi, lebar, dan sebagainya) berat dan lain-lain yang

    berbeda satu dengan yang lainnya.

  • 5/23/2018 makalah ergonomi

    4/16

    4

    Menurut Sutalaksana, (1997) tempat kerja yang baik, sesuai dengan kemampuan

    dan keterbatasan manusia, dapat diperoleh apabila ukuran-ukuran dari tempat

    kerja tersebut sesuai dengan tubuh manusia. Hal-hal yang bersangkutan dengan

    dimensi tubuh manusia ini dipelajari dalam antropometri.

    Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan

    ergonomis dalam memerlukan interaksi manusia dan antropometri yang berhasil

    diperoleh akan diaplikasikan secara luas, yaitu:

    1. Perancangan areal kerja.2. Perancangan peralatan seperti mesin, perkakas.3. Perancangan produk konsumtif seperti pakaian, kursi lemari komputer.4. Perancangan lingkungan kerja fisik.

    2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tubuh Manusia

    Data yang digunakan dalam melakukan perancangan dipengaruhi oleh beberapa

    faktor. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dipengaruhi:

    1. UmurUkuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai kira-kira berumur

    20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Kemudian manusia akan

    berkurang ukuran tubuhnya saat manusia berumur 60 tahun.

    1. Jenis KelaminPada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali dada dan

    pinggul.

    1. Suku Bangsa (Etnis)Variasi dimensi akan terjadi, karena pengaruh etnis.

  • 5/23/2018 makalah ergonomi

    5/16

    5

    1. PekerjaanAktivitas kerja sehari-hari juga menyebabkan perbedaan ukuran tubuh manusia.

    Selain faktor-faktor di atas, masih ada beberapa kondisi tertentu (khusus) yang

    dapat mempengaruhi variabilitas ukuran dimensi tubuh manusia yang juga perlu

    mendapat perhatian, seperti:

    1. Cacat tubuhData antropometri akan diperlukan untuk perancangan produk bagi orang-orang

    cacat.

    1. Tebal atau tipisnya pakaian yang harus dikenakanFaktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda pula dalam

    bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian. Artinya dimensi orang pun akan

    berbeda dalam satu tempat dengan tempat yang lain.

    1. Kehamilan (pregnancy)Kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan ukuran dimensi tubuh

    (untuk perempuan) dan tentu saja memerlukan perhatian khusus terhadap produk-

    produk yang dirancang bagi segmentasi seperti itu.

    2.4 Karakteristik Seorang Perancang

    Seseorang dikatakan perancang yang baik jika memiliki karakteristik. Berikut ini

    merupakan karakteristik yang harus dimiliki oleh seseorang perancang agar

    menghasilkan produk yang baik:

    1. Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasikan masalah.2. Memiliki imajinasi untuk meramalkan masalah yang mungkin akan

    timbul.

    3. Berdaya cipta.4. Mempunyai keahlian dibidang matematika, fisika, kimia tergantung dari

    jenis rancangan yang dibuat.

  • 5/23/2018 makalah ergonomi

    6/16

    6

    5. Dapat mengambil keputusan yang terbaik berdasarkan analisa danprosedur yang benar.

    6. Terbuka terhadap kritik dan saran yang diberikan oleh orang lain.2.5 Perancangan Produk atau Alat

    Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisa,

    menilai dan memperbaiki serta menyusun suatu sistem, baik untuk sistem fisik

    maupun nonfisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan

    memanfaatkan informasi yang ada (Nurmianto, 1996).

    Perancangan suatu alat termasuk dalam metode teknik, dengan demikian

    langkah-langkah pembuatan perancangan akan mengikuti metode yang

    menerangkan bahwa perancangan teknik adalah suatu aktifitas dengan maksud

    tertentu menuju kearah tujuan pemenuhan kebutuhan manusia. Tiga hal yang

    harus diperhatikan dalam perancangan sebuah produk antara lain:

    1. Aktifitas untuk maksud tertentu2. Sasaran pada pemenuhan kebutuhan manusia3. Berdasarkan pada pertimbangan teknologi

    Perencanaan rancangan produk perlu mengetahui karakteristik

    perancangan dan perancangnya. Beberapa karakteristik perancangan, yaitu:

    1. Berorientasi pada tujuan2. Variform yaitu suatu anggapan bahwa terdapat sekumpulan solusi yang

    mungkin tidak terbatas, tetapi harus dapat memilih salah satu ide yangakan diambil

    3. Pembatas yaitu membatasi solusi pemecahan antara lain:1. Hukum alam, seperti ilmu fisika, ilmu kimia, dan lain-lain.2. Ekonomis, pembiayaan atau ongkos dalam merealisir rancangan.3. Pertimbangan manusia, sifat, keterbatasan dan kemampuan

    manusia dalam merancang dan memakainya.

  • 5/23/2018 makalah ergonomi

    7/16

    7

    4. Faktor-faktorlegality, mulai dari model, bentuk sampai dengan hakcipta.

    5. Fasilitas produksi, sarana dan prasarana yang dibutuhkan untukmenciptakan yang telah dibuat.

    6. Evolutif, berkembang terus mengikuti perkembangan zaman.Prosedur perancangan yang merupakan tahapan umum teknik perancangan

    dikenal dengan sebutan NIDA, yang merupakan kepanjangan dari need, idea,

    decision and action. Artinya tahap pertama seorang perancang menetapkan dan

    mengidentifikasikan kebutuhan (need), sehubungan dengan alat atau produk yang

    harus dirancang. Kemudian dilanjutkan dengan pengembangan ide-ide (idea)yangmelahirkan berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan tadi. Dilakukan suatu

    penilaian dan penganalisaan terhadap berbagai alternatif yang ada, sehingga

    perancang dapat memutuskan (decision) suatu alternatif terbaik dan pada akhirnya

    dilakukanlah suatu proses pembuatan (action) (Nurmianto, 1996).

    Hasil rancangan yang dibuat dituntut dapat memberikan kemudahan dan

    kenyamanan bagi si pemakai. Oleh karena itu, rancangan yang akan dibuat harus

    memperhatikan faktor manusia sebagai pemakai. Faktor manusia ini diantaranya

    dipelajari dalam ergonomi (anthropometri).

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu rancangan selain

    faktor manusia antara lain (Nurmianto, 1996):

    1. Analisa teknik yaitu berhubungan ketahanan, kekerasan, dan sebagainya.2. Analisa ekonomi yaitu berhubungan dengan perbandingan biaya yang

    harus dikeluarkan dan manfaat yang akan diperoleh.

    3. Analisa legalisasi yaitu berhubungan dengan segi hukum atau tatananhukum yang berlaku dan dari hak cipta.

    4. Analisa pemasaran yaitu berhubungan dengan jalur distribusi produk/hasilrancangan sehingga dapat sampai kepada konsumen atau pemakai.

    5. Analisa nilai yaitu suatu prosedur yang mengidentifikasikan ongkos-ongkos yang tidak ada gunanya. Analisa nilai dibagi menjadi empat

    kategori antara lain:

  • 5/23/2018 makalah ergonomi

    8/16

    8

    1. Uses valueyaitu berhubungan dengan nilai kegunaan.2. Esteem valueyaitu berhubungan dengan nilai estetika atau

    keindahan.

    3. Cost valueyaitu berhubungan dengan pembiayaan.4. Exchange valueyaitu berhubungan dengan kemampuan tukar.

    Nurmianto menjelaskan bahwa didalam suatu perancangan terdapat tiga tipe

    perancangan antara lain (Nurmianto, 1996):

    1. Perancangan untuk pemakaian nilai ekstrim yaitu data dengan persentilekstrim minimum 5% dan ekstrim maksimum 95%.

    2. Perancangan pemakaian nilai rata-rata yaitu data dengan persentil 50%.3. Perancangan untuk pemakaian yang dapat disesuaikan(adjustable).

    2.6 Kelemahan dan Keunggulan Antrpometri

    Antropometri sangat diperlukan dalam dunia industri. Berikut ini adalah

    keunggulan dan kelemahan antropometri (Sritomo, 1992), yaitu:

    1. Kelemahan Antropometri1. Tidaksensitive.2. Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan

    energi).

    3. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempungaruhipresisi, akurasi, dan validitas pengukuran antropometri gizi.

    2. Keunggulan Antropometri1. Prosedur sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah

    sampel cukup besar.

    2. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli.3. Alat murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat

    di daerah setempat.

    4. Metode ini tepat dan akurat, karena dapat dibakukan.5. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi dimasa

    lampau.

  • 5/23/2018 makalah ergonomi

    9/16

    9

    6. Umumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang dan baik,karena sudah ada ambang batas yang jelas.

    Berdasarkan posisi tubuh antropometri dibagi menjadi dua bagian berikut ini

    adalah kedua bagian posisi tersebut:

    1. Antropometri Statis (Structural Body Dimension)Pengukuran dilakukan pada saat tubuh dalam keadaan diam atau tidak bergerak.

    Dimensi yang diukur pada posisi ini antara lain meliputi berat badan, tinggi badan

    dalam posisi berdiri maupun duduk, ukuran kepala, dan lain-lain.

    1. Antropometri Dinamis (Functional Body Dimension)Pengukuran dimensi tubuh yang diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang

    bergerak. Hal pokok yang ditekankan pada pengukuran dinamis adalah

    mendapatkan ukuran tubuh yang nantinya akan berkaitan erat dengan gerakan-

    gerakan nyata yang diperlukan tubuh untuk melaksanakan kegiatan.

    2.7 Penggunaan Distribusi Normal

    Penerapan data anthropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean

    (rata-rata) dan standar deviasinya dari suatu distribusi normal. Adapun distribusi

    normal ditandai dengan adanya nilai mean dan standar deviasi. Sedangkan

    persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari

    sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai

    tersebut. Besarnya nilai persentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi

    normal (Nurmianto. 1996).

    Tabel 2.1 Distribusi Normal dan Perhitungan Persentil

    Persentil Perhitungan

    1st - 2,325 x

  • 5/23/2018 makalah ergonomi

    10/16

    10

    2,5th - 1,96 x

    5th - 1,645 x

    10th - 1,28 x

    50th

    90th + 1,28 x

    95th + 1,645 x

    97,5th + 1,96 x

    99th + 2,325 x

    Dalam pokok bahasan anthropometri, 95 persentil menunjukkan tubuh berukuran

    besar, sedangakan 5 persentil menunjukkan tubuh berukuran kecil. Jika diinginkan

    dimensi untuk mengakomodasi 95% populasi maka 2,5 dan 97,5.

  • 5/23/2018 makalah ergonomi

    11/16

    11

    BAB 3PEMBAHASAN DAN ANALISIS

    3.1. Pembahasan

    Setelah mempelajari landasan teori, untuk lebih memahami antropometri

    maka selanjutnya teori yang ada diterapkan untuk penanganan masalah desain.

    Masalah desain yang diselesaikan dalam kasus ini yaitu perancangan lemari

    belajar.

    3.1.1 Deskripsi Produk

    Lemari belajar yang kami rancang telah disesuaikan dengan dimensitubuh, sehingga memberikan kenyamanan bagi pemakainya. Kelebihannya yakni

    pada bagian atas lemari cukup luas untuk dapat meletakkan berbagai dokumen

    dengan jumlah yang cukup banyak, kemudian pada bagian samping lemari

    terdapat empat buah laci pada sisi kiri lemari belajar yang difungsikan untuk

    menyimpan berbagai dokumen atau perlengkapan belajar dalam jumlah yang

    cukup banyak dan pada bagian kanan lemari pun ditambahkan satu buah laci,

    yang difungsikan sebagai tempat meletakkan CPU, serta sebagai tempat menaruh

    tas pada bagian atas. Selain itu pada bagian kaki lemari dipasang sandaran kaki,

    sehingga dapat berfungsi untuk pijakan kaki. Lemari belajar yang kami buat juga

    berdimensi agak lebih besar jadi dapat menampung banyak barang dan

    harganyapun terjangkau.

    3.1.2 Dimensi Antropometri yang Digunakan

    Pembuatan lemari belajar memerlukan beberapa dimensi dalam

    antropometri. Dimensi yang dibutuhkan yaitu siku ke siku, tinggi badan tegak,

    tinggi pinggang berdiri, panjang lengan bawah, jangkauan tangan ke depan, lebar

    jari 2,3,4, dan 5, panjang kaki, dan sudut telapak kaki. Dimensi siku ke siku

    digunakan untuk merancang bagian panjang papan lemari pada lemari belajar.

    Dimensi tinggi badan tegak untuk merancang tinggi dari lemari belajar. Dimensi

    tinggi pinggang berdiri digunakan untuk merancang ketinggian papan lemari yang

  • 5/23/2018 makalah ergonomi

    12/16

    12

    terdapat pada lemari belajar. Dimensi panjang lengan bawah dan jangkauan

    tangan ke depan digunakan untuk merancang lebar papan lemari pada lemari

    belajar. Dimensi lebar jari 2,3,4, dan 5 digunakan untuk merancang gagang pintu.

    Dimensi panjang kaki digunakan untuk merancang ukuran papan pijakan kaki

    lemari belajar.

    3.1.3 Perancangan Produk

    Perancangan produk lemari belajar menggunakan ukuran dimensi dari

    pengukuran yang telah dilakukan seperti tinggi bahu berdiri (tbb), jangkauan

    tangan kedepan (jtkd), panjang lengan bawah (plb), panjang kaki (pk), siku ke

    siku (sks), tinggi pinggang berdiri (tpb), lebar jari 2,3,4,5 (lj). Ukuran yang

    digunakan menggunakan data persentil 50% atau mean agar dapat digunakan

    sebagian besar mahasiswa karena menyesuaikan ukuran tubuh rata-rata

    mahasiswa Teknik Industri.

    Ukuran perancangan lemari belajar yang didapat dari data dimensi tubuh

    manusia diambil dari hasil perhitungan secara manual, sebab setiap nilai dihitung

    dengan teliti satu demi satu dengan menggunakan rumus yang ada, sehingga data

    yang dihasilkan lebih akurat untuk rancangan lemari belajar. Urutan perancangan

    produk lemari belajar diantaranya, Dimensi tinggi bahu berdiri untuk merancang

    tinggi dari lemari belajar yaitu 140 cm. Dimensi tinggi pinggang berdiri

    digunakan untuk merancang ketinggian papan lemari yang terdapat pada lemari

    belajar yaitu 98 cm. Dimensi lebar jari 2,3,4, dan 5 digunakan untuk merancang

    gagang pintu pada lemari belajar yaitu 8. Dimensi panjang kaki digunakan untuk

    merancang ukuran dari papan pijakan pada lemari belajar yaitu 25 cm.

    3.2. Analisis

    Analisis berisi tentang analisis dari produk yang telah dirancang

    berdasarkan tipe perancangannya, perbandingan produk asli dengan produk yang

  • 5/23/2018 makalah ergonomi

    13/16

    13

    telah dirancang serta kelebihan dan kekurangan produk yang dirancang. Berikut

    ini adalah analisis dari produk lemari belajar.

    3.2.1 Analisis Produk

    Produk yang dirancang adalah lemari belajar yang multifungsi dengan

    menggunakan tipe perancangan sebesar persentil 50% sehingga lemari belajar

    yang dirancang dapat digunakan sebagian besar mahasiswa. Perancangan lemari

    belajar mempertimbangkan ukuran-ukuran dimensi yang digunakan agar lemari

    belajar yang dihasilkan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi konsumen

    yang menggunakan.

    3.2.2 Analisis Perbandingan Produk

    Perbandingan lemari belajar yang telah dirancang dengan produk yang

    sudah ada, yaitu lemari belajar yang sudah dirancang memiliki laci lebih banyak

    dengan terdapatnya sekat d bawah meja sebagai tempat tambahan menyimpan

    buku, terdapat juga pijakan kaki dan tempat meletakkan CPU jika diperlukan

    sehingga memberikan kenyamanan bagi penggunanya karena berdasarkan ukuran-

    ukuran dimensi yang telah diukur. Produk asli yang sudah ada tidak terdapatnya

    pijakan kaki sehingga tidak memberikan kenyamanan bagi penggunanya.

  • 5/23/2018 makalah ergonomi

    14/16

    14

    BAB 4 PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Kesimpulan diambil dari pembahasan dan analisis yang telah dilakukan dan

    menjawab dari tujuan. Berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil:

    1. Dimensi yang digunakan untuk merancang lemari belajara dalah tinggibahu berdiri (tbb), panjang lengan bawah (tlb), rentangan tangan (rt),

    jangkauan tangan ke depan (jktd), lebar jari 2345 (lpg), siku ke siku (sks),panjang kaki (pk) dan tinggi pinggang berdiri (plb).

    2. Nilai persentil yang digunakan adalah 50%. Karena persentil 50%merupakan nilai persentil yang umum dan semua mahasisiwa 3ID03 dapat

    memakainya.

    3. Dimensi tinggi bahu berdiri untuk merancang tinggi dari lemari belajaryaitu 140. Dimensi tinggi pinggang berdiri digunakan untuk merancang

    ketinggian papan lemari yang terdapat pada lemari belajar yaitu 98.

    Dimensi panjang lengan bawah dan jangkauan tangan ke depan digunakan

    untuk merancang lebar papan lemari pada lemari belajar yaitu 16. Dimensi

    lebar jari 2,3,4, dan 5 digunakan untuk merancang gagang pintu pada

    lemari belajar yaitu 8 . Dimensi panjang kaki dan sudut telapak kaki

    digunakan untuk merancang ukuran dari papan pijakan pada lemari belajar

    yaitu 25 cm.

    4. Kelebihannya lemari belajar yang dirancang adalah lemari belajar telahdisesuaikan dengan dimensi tubuh manusia, sehingga memberikan

    kenyamanan saat digunakan. Kekurangan dari lemari belajaryang dibuat

    yakni lemari belajarhanya sesuai untuk populasi mahasiswa kelas 3ID03.

    4.2 Saran

    Berikut beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan agar

    pada proses pengukuran selanjutnya dapat menjadi lebih baik. Saran yang dapat

  • 5/23/2018 makalah ergonomi

    15/16

    15

    diberikan adalah data dimensi tubuh untuk mata kaki ditambah, sehingga untuk

    membuat pijakkan kaki pada lemari dapat lebih mudah.

  • 5/23/2018 makalah ergonomi

    16/16

    16

    DAFTAR PUSTAKA

    Nurmianto, Eko.Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. PT. Guna Widya:

    Surabaya. 1996

    Sutalaksana, Anggawisastra. TeknikTata Cara Kerja. Bandung:

    Institut Teknologi Bandung. 1979.

    Wignjosoebroto, Sritomo. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja. PT.

    Guna Widya: Surabaya. 1992.