2 makalah ergonomi dan kesehatan kerja fix

30

Click here to load reader

Upload: azmi-ikhsan-azhary

Post on 11-Jan-2016

591 views

Category:

Documents


114 download

DESCRIPTION

makalah ergonomi

TRANSCRIPT

Page 1: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Ergonomi

Perubahan waktu, walaupun secara perlahan-lahan, telah merubah manusia dari

keadaan primitif menjadi manusia yang berbudaya. Kejadian ini antara lain terlihat pada

perubahan rancangan peralatan-peralatan yang dipakai, yaitu mulai dari batu yang tidak

berbentuk menjadi batu yang mulai berbentuk dengan meruncingkan beberapa bagian

dari batu tersebut. Perubahan pada alat sederhana ini, menunjukkan bahwa manusia

telah sejak awal kebudayaannya berusaha memperbaiki alat-alat yang dipakainya untuk

memudahkan pemakaiannya. Hal ini terlihat lagi pada alat-alat batu runcing yang

bagian atasnya dipahat bulat tepat sebesar genggaman sehingga lebih memudahkan

dan menggerakan pemakaiannya.

Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai

sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat sistem kerja yang

ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien). Ergonomi dan K3 (Keselamatan dan

Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya

mengarah kepada tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja

(quality of working life).

Dasar Hukum

UU no.13/2003

Pasal 86

(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:

a) Keselamatan & kesehatan kerja

b) Moral & kesusilaan

c) Perlakuan yang sesuai dengan harkat & martabat manusia

d) Untuk melindungi keselamatan kerja/buruh guna mewujudkan

1

Page 2: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya K3.

(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) & ayat (2) dilaksanakan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

UU no.14/1969

Pasal 9

Tiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas:

1. Keselamatan

2. Kesehatan

3. Kesusilaan

4. Pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia

& moral agama

Pasal 10

Pemerintah membina norma perlindungan tenaga kerja yang meliputi :

1. Norma keselamatan kerja

2. Norma kesehatan kerja

3. Norma kerja

4. Pemberian ganti kerugian, perawatan & rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja

UU no.1/1970

1. Agar pekerja & setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja selalu berada dalam

keadaan sehat & selamat.

2. Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai & digunakan secara aman & efisien.

3. Agar proses produksi berjalan secara lancar tanpa hambatan.

UU no.3/1992

1. Kecelakaan kerja

Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan

hubungan kerja termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula

2

Page 3: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja &

pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.

2. Jaminan kecelakaan kerja

Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan kecelakaan

kerja meliputi:

1. Biaya pengangkutan.

2. Biaya pemeriksaan pengobatan dan/atau perawatan.

3. Biaya rehabilitasi.

4. Santunan berupa uang meliputi :

a. Santunan sementara tidak mampu bekerja.

b. Santunan cacat sebagian untuk selamanya.

c. Santunan cacat total untuk selamanya baik fisik maupun mental.

d. Santunan kematian

UUD 1945 pasal 27 ayat 2

Konvensi ILO No 120 (UU No.3 tahun 1969) mengenai hygiene dalam perniagaan

dan kantor-kantor

PP no 14 tahun 1993 mengenai penyelenggaraan program jaminan social tenaga

kerja

Kepres RI no 22 tahun 1993 mengenai penyakit yang timbul kaena hubungan kerja

Permenakertrans no per 02/men/1980 mengenai pemeriksaan kesehatan tenaga

kerja dalam penyelenggaraan keselamatan kerja

Permenakertrans no per 01/men/1981 menegenai kewajiban melapor penyakit

akibat kerja

Permenakertrans no per 03/men/1982 mengenai pelayanan kesehatan kerja

Permenaker no per 01/men/1998 menegenai penyelenggaraan JPK dengan

manfaat lebih baik

Kepmenaker no keputs 333 tahun 1989 mengenai diagnosis dan pelaporan

penyakit akibat kerja

3

Page 4: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

Kepmenakertrans no kepts 68/men/2004 mengenai pencegahan dan

penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja

Permenakertrans no per 11/men/2005 menegenai pencegahan dan

penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan

zat adiktif lainnya di tempat kerja

SE Menakertrans np se 01/men/1979 mengenai pengadaan kantin dan ruang

makan

SE dirjen binawas no se 86/bw/1989 mengenai perusahaan catering yang

mengelola makanan bagi tenaga kerja

Keputusan dirjen binawas no kepts 57/bw/1989 mengenai tata cara dan bentuk

laporan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja.

Profil Perusahaan

PT. Karma Manggala Yudha merupakan perusahaan jasa konstruksi nasional

yang didirikan pada tahun 1983 berkantor pusat di Jl. Semangka Raya no 9, Tomang,

Jakarta Barat. Perusahaan ini sedang melaksanakan proyek high class building salah

satunya adalah apartement The Green Pramuka City berlokasi di Jalan Jendral A. Yani

kav 49 Jakarta Pusat. Merupakan perusahaan yang bergerak dibidang sipil, arsitektur,

mechanical dan elektrikal. Saat ini sedang dilakukan pembangunan apartement dengan

luas area 10,3 Ha dan akan membangun 7 tower.

Jumlah Tenaga Kerja

PT Karma Manggala Yudha memiliki kurang lebih 600 orang tenaga kerja kontrak

lepas. Jam kerja dilaksanakan pada setiap hari Senin - Minggu. Dibagi dalam 2 tim :

Tim 1 jam kerja normal antara pukul 07.00 - 16.00 WIB dan jam kerja lembur

sampai dengan jam 22.00 WIB.

Tim 2 yang bertugas khusus untuk bagian pengecoran memiliki jam kerja antara

pukul 22.00 - 03.00 WIB.

4

Page 5: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

Tenaga kerja juga memiliki waktu istirahat antara pukul 12.00 - 13.00 WIB dan 18.00 -

19.00 WIB, serta diberikan waktu istirahat sekitar 1 jam saat pertukaran Tim 1 ke Tim 2.

Asuransi kesehatan untuk tenaga kerja adalah BPJS.

Alur Produksi

Landasan Teori

Pengertian Ergonomi

Ergonomi sering disebut Human Factor Engineering, suatu ilmu yang mengatur

bagaimana manusia bekerja. Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa Yunani yaitu Ergo

(kerja) dan Nomos (peraturan dan hukum kerja) serta dapat didefenisikan sebagai

penerapan ilmu-ilmu biologi tentang manusia bersama-sama dengan ilmu-ilmu teknik

dan teknologi untuk mencapai penyesuaian satu sama lain secara optimal dari manusia

terhadap pekerjaannya.

5

Page 6: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari perancangan pekerjaan-

pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia, sistem orang dan mesin, peralatan yang

dipakai manusia agar dapat dijalankan dengan cara yang paling efektif termasuk alat-

alat peragaan untuk memberi informasi kepada manusia. Perhatian utama ergonomi

adalah pada efisiensi yang diukur berdasarkan pada kecepatan dan ketelitian

performance manusia dalam penggunaan alat. Faktor keamanan dan kenyamanan bagi

pekerja telah tercakup di dalam pengertian efisiensi tersebut. Di dalam ilmu ergonomi

manusia merupakan bagian utama dari sebuah system (Human Integrated Design),

maka harus disadari benar bahwa faktor manusia akan menjadi kunci penentu sukses

didalam operasionalisasi sistem manusia-mesin (produk); tidak peduli apakah sistem

tersebut bersifat manual, semiautomatics (mekanik) ataupun full-automatics.

Manfaat dan Peran Ilmu Ergonomi

Ergonomi memeiliki beberapa manfaat, diantaranya :

a. Meningkatkan unjuk kerja, seperti : menambah kecepatan kerja, ketepatan,

keselamatan kerja, mengurangi energi serta kelelagan yang berlebihan.

b. Mengurangi waktu, biaya pelatihan dan pendidikan.

c. Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya manusia melalui peningkatan

ketrampilan yang diperlukan.

d. Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan meminimalkan kerusakan peralatan

yang disebabkan kesalahan manusia.

e. Meningkatkan kenyamanan karyawan dalam bekerja.

Dalam lapangan kerja, ergonomi ini juga mempunyai peranan yang cukup besar.

Semua bidang pekerjaan selalu menggunakan ergonomi. Ergonomi ini diterapkan pada

dunia kerja supaya pekerja merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya. Dengan

adanya rasa nyaman tersebut maka produktivitas kerja diharapkan menjadi meningkat.

Secara garis besar ergonomi dalam dunia kerja akan memperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

1) Bagaimana orang mengerjakan pekerjaannya.

2) Bagaimana posisi dan gerakan tubuh yang digunakan ketika bekerja.

6

Page 7: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

3) Peralatan apa yang mereka gunakan.

Resiko Karena Kesalahan Ergonomi

Sering dijumpai pada sebuah industri terjadi kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja

tersebut disebabkan oleh faktor dari pekerja sendiri atau dari pihak menajemen

perusahaan. Kecelakaan yang disebabkan oleh pihak pekerja sendiri, karena pekerja

tidak hati-hati atau mereka tidak mengindahkan peraturan kerja yang telah dibuat oleh

pihak manajemen. Sedangkan faktor penyebab yang ditimbulkan dari pihak

manajemen, biasanya tidak adanya alat-alat keselamatan kerja atau bahkan cara kerja

yang dibuat oleh pihak manajemen masih belum mempertimbangkan segi

ergonominya. Misalnya pekerjaan mengangkat benda kerja di atas 50 Kg tanpa

menggunakan alat bantu. Kondisi ini bisa menimbulkan cidera pada pekerja.

Untuk menghindari cedera, pertama-tama yang dapat dilakukan adalah

mengidentifikasi resiko yang bisa terjadi akibat cara kerja yang salah. Setelah jenis

pekerjaan tersebut diidentifikasi, maka langkah selanjutnya adalah menghilangkan cara

kerja yang bisa mengakibatkan cidera.

Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja adalah hal yang sangat penting didalam dunia kerja khusus nya

dunia industri yang bergerak dibidang produksi, kesehatan kerja hendaknya dapat

dipahami betapa penting nya kesehatan kerja tersebut di dalam bekerja kesehariannya.

Hal ini memiliki kepentingan yang besar, baik untuk kepentingan diri sendiri maupun

dikarenakan aturan perusahaan yang meminta untuk menjaga hal-hal tersebut dalam

rangka meningkatkan kinerja dan mencegah potensi kerugian bagi perusahaan.

Patut diketahui pula bahwa ide tentang kesehatan telah ada sejak dua puluh

tahun yang lalu, namun hingga saat ini, masih ada pekerja dan perusahaan yang belum

memahami korelasi antara kesehatan dengan peningkatan kinerja perusahaan, bahkan

tidak mengetahui eksistensi aturan tersebut. Sehingga para pengusaha tidak

mementingkan kesehatan para pekerja an menjadikan hal tersebut menjadi hal yang

mahal dan dapat mengganggu proses para pekerja.

7

Page 8: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

Untuk menjalani semua itu maka pemerintah telah menerbitkan undang-undang

no 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, yaitu :

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

2. Mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran.

3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.

4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian- kejadian lain yang berbahaya.

5. Memberikan pertolongan pada kecelakaan.

6. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.

7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluaskan suhu, kelembaban,

debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara

dan getaran.

8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun

psikis, peracunan, infeksi dan penularan.

9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.

10. Menyelenggarakan suhu dan kelembaban udara yang baik.

11. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.

12. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban.

13. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan

proses kerjanya.

14. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau

barang.

15. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.

16. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.

17. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang

berbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

Dari undang-undang yang dibuat tersebut, maka para pekerja dapat bekerja

dengan tenang dan dapat menaikkan pendapatan perusahaan tempatnya bekerja tanpa

harus memikirkan bagaimana membayar biaya pengobatan apabila pekerja tersebut

sakit karena kesehatan mereka sudah dijamin oleh undang-undang.

8

Page 9: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

BAB II

PELAKSANAAN

Tanggal dan Waktu Pengamatan

Kunjungan ini dilakukan pada hari Kamis, 11 Juni 2015 pada pukul 13.30

s/d 15.00 WIB.

Lokasi Pengamatan

Kunjungan ini dilakukan di PT Karma Manggala Yudha yang sedang

melaksanakan pembangunan apartement The Green Pramuka City berlokasi di

Jalan Jendral A. Yani kav 49 Jakarta Pusat.

Dokumen Pengamatan

9

Page 10: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

10

Page 11: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

11

Page 12: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

BAB III

HASIL PENGAMATAN

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Hasil pengamatan mengenai fasilitas pelayanan kesehatan di Perusahaan

tersebut didapatkan bahwa pada perusahaan ini belum tersedianya fasilitas

pelayanan kesehatan memadai. Hal ini dikarenakan belum tersedianya tenaga

medis (dokter perusahaan) yang bertugas di perusahaan tersebut. Selain itu

fasilitas ruang kesehatan yang ada kurang memenuhi standar.

Fasilitas di dalam klinik terdiri dari 1 buah meja dan 1 kursi, 1 bed untuk

perawatan sementara dan terdapat kotak P3K. Klinik ini berfungsi untuk

memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja sebelum dirujuk ke

klinik maupun Rumah Sakit rujukan terdekat dengan perusahaan seperti, Rumah

Sakit Islam Cempaka Putih, RS Angkatan Laut Dr. Mintohardjo. Sedangkan

untuk pembayaran fasilitas kesehatan yang ada tiap pekerja menggunakan

BPJS. Berdasarkan hasil pengamatan fasilitas pelayanan kesehatan perusahaan

ini hanya menitik beratkan pada bagian kuratif.

Perusahaan ini tidak melakukan kegiatan medical check up untuk tenaga

kerjanya. Sehingga untuk data kesehatan tenaga kerja hanya didapatkan dari

hasil interview pertama kali saat mendaftar kerja.

Program Kesehatan (Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif)

Dari hasil pengamatan dilapangan sudah terdapat upaya program

kesehatan yang bersifat kuratif sampai rehabilitatif.. Sedangkan program

kesehatan yang bersifat promotif dan preventif belum ada upaya yang optimal

dan menyeluruh ke semua tenaga kerja. Promotif hanya dilakukan oleh

manager safety di karenakan di perusahaan tidak mempunyai dokter dan

paramedic sehingga promosi kesehatan hanya terbatas pada penggunaan APD.

Tidak terdapat adanya penyuluhan yang dilakukan oleh perusahaan tentang

penyakit akibat kerja yang terdapat di lapangan.

12

Page 13: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

Secara preventif perusahaan tidak melakukan pemeriksaan tenaga kerja

awal, berkala dan khusus, di karenakan perusahaan tidak mempunyai tenaga

dokter maupun paramedis.

Program kesehatan secara kuratif. Perusahaan menjalin kerja sama

dengan rumah sakit sehingga jika ada karyawan yang mengalami kecelakaan

langsung di bawa ke rumah sakit yang sudah bekerja sama. Untuk program

rehabiitatif untuk sampai saat ini. Belum ada karyawan yang memerlukan

porgram kesehatan yang bersifat rehabilitatif

Pencegahan HIV AIDS dan Narkoba

Pemeriksaan screening untuk HIV AIDS maupun narkoba tidak dilakukan

diperusahaan ini. Perusahaan memperoleh data tentang riwayat penyakit tenaga

pekerjanya hanya melalui wawancara langsung, dimana para tenaga kerja tidak

semua mengakui tentang penyakit yang dimilikinya sehingga perusahaan tidak

memiliki data berapa banyak tenaga kerjanya yang mengidap HIV AIDS maupun

yang menggunakan narkoba.

Perusahaan tidak memiliki program khusus untuk pencegahan HIV AIDS

maupun narkoba dan penyuluhan baru diberikan jika bagian safety mendapatkan

pelatihan atau seminar. Penyuluhan diberikan kepada tenaga kerja pada saat

apel pagi dimana seluruh tenaga kerja dikumpulkan dilapangan.

Pemeriksaan Kesehatan (Awal, Berkala, Khusus)

Berdasarkan hasil diskusi bersama narasumber didapatkan bahwa

Perusahaan konstruksi PT. Karma Manggala Yudha belum melakukan

pemeriksaan kesehatan awal berupa pemeriksaan Medical Check Up untuk

para calon Tenaga Kerja baru dengan alasan para tenaga kerja baru merupakan

tenaga kontrak lepas. Perusahaan hanya melakukan identifikasi dengan mengisi

data pribadi pekerja melalui interview dan melihat kondisi fisiknya secara

langsung yang dilakukan oleh Mandor dan petugas yang berwenang. Tugas

13

Page 14: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

Mandor juga harus mengetahui Penyakit Bawaan calon Tenaga kerjanya.

Persyaratan data lainnya Tenaga Kerja harus melampirkan Surat Keterangan

dari Lurah setempat dengan tujuan kesamaan usia pada kartu identitas dengan

keterangan Lurah setempat.

Perusahaan Konstruksi PT. Karma Manggala Yudha juga tidak

melakukan pemeriksaan berkala dengan alasan yang sama karena merupakan

Tenaga Kerja kontrak lepas, yang setiap tahun ada Tenaga kerja yang keluar

dan yang baru memulai bekerja. Pemeriksaan Kesehatan khusus dilakukan jika

ada Tenaga kerja yang mengalami kecelakaan atau penyakit yang memerlukan

perawatan khusus pada saat bekerja. Kasus yang sering terjadi adalah kasus

tertusuk paku serta keluhan gatal-gatal dikulit. Untuk tindakan pertama yang

bersifat darurat seperti luka tertusuk paku dilakukan perawatan terlebih dahulu

oleh petugas yang sudah terlatih P3K di ruang P3k, jika memerlukan perawatan

selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit yang telah bekerjasama dengan

Perusahaan yaitu RS Islam Cempaka Putih. RS Angkatan Laut Dr. Mintohardjo

dan Klinik terdekat. Perusahaan menggunakan BPJS sebagai asuransi

kesehatan bagi tenaga kerja lepas.

Kesesuaian Pekerja Dengan Alat

Pekerjaan di PT Karma Manggala Yudha tidak terlepas dari risiko

ergonomi yang disebabkan oleh aktivitas manual handling. Berdasarkan

wawancara dengan wakil bagian safety dan pengamatan dari jauh ke lokasi

konstruksi, didapatkan beberapa aktivitas yang memiliki risiko ergonomi tinggi

antara lain berdiri memukul batu yang jauh dari jangkauan, mengangkut sak

semen dengan posisi membungkuk.

1. Sikap Kerja

Sikap tenaga kerja di lapangan sebagian kurang sesuai dengan

aspek keselamatan kerja dan ergonomi.

2. Cara Kerja

14

Page 15: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

Hasil pengamatan mengenai cara kerja di lapangan secara umum

masih kurang. Beberapa aspek yang kami amati, yaitu :

a. Posisi Kerja

Posisi kerja sebagian belum sesuai dengan aspek ergonomi.

Sebagian besar pekerja bekerja dengan posisi berdiri. Terdapat

awkward position dimana pekerja memukul batu pada bagian

yang tidak terjangkau dengan alas bahan bangunan yang

ketinggiannya rendah, sehingga pekerja harus berusaha lebih.

Selain itu, ditemukan pekerja yang mengangkut sak semen

dengan posisi membungkuk.

b. Proses Kerja

Berdasarkan wawancara, sebagian besar pekerjaan

menggunakan alat bantu manual dan mesin. Proses

mengendalikan mesin - mesin tersebut sesuai dengan

jangkauan pekerja. Dalam proses pekerjaan yang

menggunakan alat bantu manual masih didapatkan ergonomi

yang kurang sesuai

3. Beban Kerja

Dalam pembahasan ini terdapat dua aspek yang dibicarakan, yang

pertama adalah beban kerja dan yang kedua adalah lamanya jam

kerja.

a. Beban Kerja

Beban kerja dinilai dari barang yang diangkat oleh tenaga

kerja. Barang terdiri dari berbagai ukuran dan berat. Untuk

barang berukuran kecil dengan berat kurang lebih sekitar lima

kilogram masih diangkat oleh pekerja dan ditumpuk sesuai

dengan jangkauan tenaga kerja. Sedangkan barang yang besar

dipindahkan dan diangkut dengan menggunakan mesin

pengangkut salah satunya adalah forklift, crane.

15

Page 16: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

b. Jam Kerja

Jam kerja tenaga kerja dibagi menjadi dua shift.

- Shift pertama pukul 07.00 - 16.00 WIB. Waktu istirahat

yang diizinkan adalah 1 jam (60 menit). Bila lembur

hingga pukul 22.00 WIB

- Shift kedua pukul 22.00 - 03.00 WIB. Waktu istirahat

yang diizinkan adalah 1 jam (60 menit).

- Selama 7 hari kerja

Program Pemenuhan Gizi Pekerja, Kantin atau Ruang Makan

Hasil pengamatan dilapangan terdapat tempat makan bagi pekerja berupa

warung kecil yang disediakan oleh mandor dari setiap bagian pekerjaan. Pekerja

terkadang membeli makanan dari tempat mandor dan terkadang membeli di

tempat lain, tergantung keinginan para pekerja masing-masing. Tidak ada variasi

makanan yang jelas di setiap tempat makan yang disediakan mandor, namun

terdapat nasi, lauk, dan sayur. Pekerja tidak mendapatkan biaya pengganti

makan sehari-hari dan menggunakan pendapatan pribadi apabila makan dari

tempat mandor, sehingga pekerja tidak terlalu mempedulikan perihal asupan gizi.

Sepuluh Besar Penyakit Pada Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan kelompok

kami pada PT. Karma Manunggal Yudha, bahwa tidak terdapat data penyakit

kerja didalam perusahaan dan tidak adanya data tentang penyakit akibat kerja

atau penyakit hubungan kerja. Dikarenakan tidak adanya pra-employee medical

check up dalam merekrut pekerja baru, sehingga perusahaan tidak memilliki data

tentang riwayat kesehatan, pemeriksaan berkala, maupun pemeriksaan khusus

untuk mengevaluasi kesehatan para pekerja sedangkan menurut pihak

perusahaan penyakit yang sering ditemukan adalah pusing, gatal-gatal, batuk,

pilek, nyeri punggung, sakit maag, mata merah, nyeri otot, radang tenggorokan,

diare.

16

Page 17: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

Gatal-gatal atau dermatitis disebabkan karena pengambilan air untuk

mandi sehari-hari para tenaga kerja berasal dari rawa yang terletak kurang lebih

50 meter dari lokasi bekerja. Batuk dan pilek atau infeksi saluran pernafasan

atas juga sering dirasakan para tenaga kerja karena debu yang berasal dari

lokasi bekerja, serta cuaca yang panas merangsang para pekerja lebih sering

mengkonsumsi minuman dingin, sehingga juga menyebabkan radang

tenggorokan atau faringitis. Debu di lapangan pekerjaan juga menyebabkan

mata merah atau konjungtivitis.

Keluhan nyeri punggung atau low back pain dan nyeri otot atau myalgia

juga sering dirasakan para tenaga kerja. Hal ini dikarenakan para pekerja sering

mengangkat beban lebih dari 40 kg. Penyakit maag atau gastritis sering

dikeluhkan tenaga kerja karena telat makan atau tidak sarapan pagi, kadang

membeli makanan instan dipinggir jalan sehingga menyebabkan diare.

.

Penyakit Akibat Kerja Yang Terjadi

Menurut keterangan yang disampaikan oleh Ahli Muda K3 PT. Krama

Manggala Yudha didapatkan informasi bahwa penyakit akibat kerja yang pernah

terjadi dalam lingkungan kerja di PT. Krama Manggala Yudha adalah luka yang

disebabkan karena tertusuk paku. kasus pekerja yang tertusuk paku bukan

hanya satu kali terjadi tetapi berkali-kali.

Sarana P3K

Hasil pengamatan mengenai fasilitas kesehatan di perusahaan tersebut

didapatkan adanya fasilitas klinik P3K untuk tenaga kerja perusahaan. Fasilitas

ini hanya melayani pertolongan pertama pada kecelakaan kerja. Bila ada

kecelakaan serius maka tenaga kerja akan dibawa ke klinik terdekat dengan

perusahaan, jika tidak membaik dibawa ke Rumah Sakit yang bekerja sama

dengan perusahaan. Rumah Sakit tersebut antara lain Rumah Sakit Islam

Cempaka Putih, Rumah Sakit Siloam Kayu Putih.

17

Page 18: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

Sarana P3K yang terdapat di perusahaan ini kurang kelengkapannya, di

ruang klinik tampak kurang terawat, dan masih berbau cat. Terdapat kotak dan

kit P3K, tempat sampah, kursi tunggu, meja dan kursi, tempat tidur dengan

bantal dan selimut, etalase sebagai tempat untuk menyimpan alat kesehatan

yang berisi Alkohol, Povidon Iodin, Kapas, NaCl, H2O2, trombophob gel, dan

kasa alkohol.

Personil Kesehatan

Dari hasil pengamatan di lapangan dapat diketahui pada pabrik PT.

Karma Manggala Yudha tidak didapatkan adanya tenaga medis. Sebagai

pengganti apabila terjadi kecelakaan kerja ringan ataupun penyakit yang ringan

akan ditangani oleh beberapa orang dari HSE yang terdiri dari 5 personil yaitu 3

ahli K3 muda konstruksi dan 2 ahli K3 umum sebagai penanganan pertama.

Apabila terjadi kecelakaan kerja yang menyebabkan luka berat ataupun penyakit

yang tergolong berat, maka perusahaan menyediakan fasilitas kerjasama

dengan sebuah rumah sakit dan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja

berat atau dengan penyakit akibat kerja yang berat akan dirujuk ke rumah sakit

tersebut.

18

Page 19: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

BAB IV

PEMECAHAN MASALAH

No Unit kerja Permasalahan Penanganan Saran

1 Fasilitas

Kesehatan

1. Tidak

tersedianya

dokter pada

perusahaan

tersebut.

2. Klinik

perusahaan

masih bersifat

kuratif.

3. Perusahaan

tidak pernah

melakukan

kegiatan

medical check

up untuk tenaga

kerjanya.

1. Tersedianya

dokter

perusahaan

sehingga klinik

perusahaan dapat

meningkatkan

kinerjanya

2. Dilakukan medical

check up diawal

penerimaan

tenaga kerja dan

dievaluasi setiap

1x dalam setahun

1. Menyediakan

dokter pada shift

sore dan malam

sehingga tenaga

kerja yang

memiliki keluhan

kesehatan ringan-

sedang tidak

harus dirujuk ke

RS dan tidak

perlu menunggu

hingga pagi untuk

mendapatkan

pertolongan dan

penilaian medis.

2. Melakukan

medical check up

diawal

penerimaan

tenaga kerja dan

dievaluasi setiap

1x dalam

setahun, serta

dibuat tabel

evaluasi

kesehatan tenaga

19

Page 20: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

kerja.

2. Program

Kesehatan

Belum ada dokter

dan paramedis

untuk menjalankan

tugas program

kesehatan

Merekrut dokter dan

tenaga medis

Mencari dokter

perusahan dan

tenaga medis

3. Pencegahan

HIV AIDS dan

Narkoba

Tidak dilakukannya

pemeriksaan

narkoba dan

pemeriksaan HIV

AIDS

Meningkatkan kinerja

pencegahan narkoba

dan HIV AIDS

Melakukan

pemeriksaan

narkoba tanpa

pemberitahuan

minimal 1x setahun

4. Pemeriksaan

kesehatan

(Awal,

berkala,

khusus)

Belum

dilaksanakannya

pemeriksaan

kesehatan medical

check up di awal

penerimaan tenaga

kerja maupun

pemeriksaan

berkala 1 tahun

sekali.

Mengadakan

pemeriksaan awal

bagi tenaga kerja

yang baru akan

bekerja serta

melakukan

pemeriksaan

kesehatan berkala

bagi tenaga kerja.

a. Pemeriksaan

kesehatan di awal

penerimaan

tenaga kerja baru.

b. Pemeriksaan

berkala sesuai

dengan frekuensi

dan potensi

bahaya bagi

masing-masing

tenaga kerja.

20

Page 21: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

5. Kesesuaian

pekerja

dengan alat

Pekerja tidak

melakukan

pekerjaan sesuai

dengan prinsip

ergonomi.

Menyesuaikan alat

kerja dengan tenaga

kerja.

Melaksanakan

prinsip ergonomi

pada pekerja dengan

melakukan

penyuluhan

bagaimana posisi

yang ergonomis

dalam melakukan

pekerjaan

6 Program

pemenuhan

gizi pekerja,

kantin atau

ruang makan

1. Menu homogen

untuk semua

pekerja dalam

perusahaan

2. Pekerja tidak

terjamin gizi

dikarenakan

membeli makan

dengan uang

pribadi sehingga

terkadang

pekerja tidak

makan

1. Penyesuaian kalori

pada menu makanan

untuk tiap kelompok

pekerja dengan

mempertimbangan

aktivitas hariannya

oleh pihak catering

2. Perusahaan

memberi makan

kepada pekerja

minimal sehari sekali

1. Melakukan

pemeriksaan

medis rutin di

Medical Care Unit

1x setahun

2. Pemeriksaan rutin

gizi

7. 10 besar

penyakit pada

pelayanan

kesehatan

Kurangnya

pendataan tentang

penyakit yang

sering terjadi di

lingkungan kerja

perusahaan.

Mengadakan

pendataan terhadap

setiap tenaga kerja

yang berobat ke klinik

perusahaan.

-Mencatat secara

lengkap identitas

serta penyakit setiap

tenaga kerja yang

berobat ke klinik

perusahaan.

-Mengadakan

rekapitulasi data

21

Page 22: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

penyakit di klinik

perusahaan secara

berkala

8. Penyakit

Akibat Kerja

1. kecelakaan

kerja yang kecil

(tertusuk paku)

masih di anggap

remeh oleh pekerja

2. kurangnya

kesadaraan pekerja

untuk bekerja

sesuai SOP

1. penanganan

pertama oleh

petugas yg sudah

ditraining.

2. tersedianya ruang

P3K

1. Menyediakan

petugas paramedis

sehingga tenaga

kerja yang

mengalami PAK

dapat tertangani

secara tepat.

2. Bekerja sesuai

SOP

9. Sarana P3K - Kurangnya

kelengkapan alat

p3k

- Kurangnya

tenaga terampil

P3K

- Pembelian

kelengkapan alat

- Pengiriman

bebrapa pekerja

untuk pelatihan P3K

- Sebaiknya di klinik

memperkerjakan

seorang dokter

atau perawat

10. Personil

Kesehatan

Tidak adanya

tenaga medis

ataupun paramedis

yang berada di

lokasi kerja

Menyediakan tenaga

medis dan paramedic

1. Melakukan

pemeriksaan medis

rutin di Medical Care

Unit 1x setahun

2. Menyesuaikan

frekuensi

pemeriksaan berkala

sesuai dengan

besarnya risiko

bahaya setiap

kelompok tenaga

kerja

22

Page 23: 2 Makalah Ergonomi Dan Kesehatan Kerja Fix

BAB IV

PENUTUP

Dari hasil pengamatan yang telah kelompok lakukan, kami menemukan banyak temuan

yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan pada aspek ergonomi dan pelayanan

kesehatan terhadap karyawan di lingkungan kerjanya.

Namun demikian ada beberapa hal yang harus diperbaiki diantaranya :

1. Disarankan pihak perusahaan mensosialisasikan teknik kesesuaian pekerja dengan

alat serta lingkungan kerja, mulai dari posisi sampai sikap kerja.

2. Kami menyarankan memiliki klinik perusahaan sendiri agar apabila terjadi kejadian

kecelakaan dapat segera ditangani secara tepat dan cepat.

3. Kotak P3K sangat diperlukan sehingga saran kami agar dapat disediakan dekat

dengan area kerja.

4. Kegiatan promotif dan preventif dapat dilaksanakan untuk mencegah penyakit akibat

kerja lebih lanjut.

5. Kami juga menyarankan tersedianya kantin perusahaan yang bersih dan memadai

agar pemenuhan gizi kerja karyawan lebih terpenuhi.

6. Kesediaan data penyakit dapat membantu penyelesaian masalah di masa depan

untuk itu kami sarankan adanya pencatatan bagi setiap angka kejadian penyakit

akibat kerja di perusahaan ini.

Demikian saran yang dapat kamu berikan, semoga dapat berkenan dan memberikan

dampak positif bagi produktifitas tenaga kerja PT. Karma Manggala Yudha.

Kami sadar banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini dikarenakan waktu

pengamatan yang sedikit dan singkat. Bila terdapat banyak kekurangan dalam

pelaporan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

23