makalah ekonomi s2 jadi

31
A. PENDAHULUAN I. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi adalah bagian penting dari pembangunan sebuah negara, bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu indikator penting untuk menjelaskan bahwa suatu negara itu mampu secara finansial atau sejahtera. Keberhasilan tidak akan terlihat tanpa adanya hasil riil berupa pertumbuhan dari sesuatu yang dibangun oleh pemerintah di bidang ekonomi, begitu juga tanpa pertumbuhan ekonomi maka pembangunan suatu negara tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Pada kondisi ini, pertumbuhan ditandai dengan masuknya dana kedalam sistem ekonomi suatu negara. Begitu juga dengan pengalaman Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini sesudah terjadinya masa krisis ekonomi pada tahun 1998. Kondisi tersebut bukan hanya merusak sistem ekonomi yang terbangun selama dekade sebelumnya tetapi juga aspek lain seperti politik, hukum, dan pemerintahan. Kita dihadapkan pada banyak pilihan 1

Upload: fiki-deandika

Post on 24-Jul-2015

104 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Ekonomi S2 Jadi

A. PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi adalah bagian penting dari pembangunan sebuah negara,

bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu indikator penting untuk menjelaskan bahwa

suatu negara itu mampu secara finansial atau sejahtera. Keberhasilan tidak akan terlihat

tanpa adanya hasil riil berupa pertumbuhan dari sesuatu yang dibangun oleh pemerintah

di bidang ekonomi, begitu juga tanpa pertumbuhan ekonomi maka pembangunan suatu

negara tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Pada kondisi ini, pertumbuhan

ditandai dengan masuknya dana kedalam sistem ekonomi suatu negara.

Begitu juga dengan pengalaman Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini

sesudah terjadinya masa krisis ekonomi pada tahun 1998. Kondisi tersebut bukan hanya

merusak sistem ekonomi yang terbangun selama dekade sebelumnya tetapi juga aspek

lain seperti politik, hukum, dan pemerintahan. Kita dihadapkan pada banyak pilihan

yang sebenarnya tidak mengijinkan kita memilih atas kehendak dan keinginan sendiri.

Kondisi ini menandakan bahwa posisi tawar kita tidak menguntungkan baik secara

internal maupun eksternal. Secara sederhana, Indonesia memerlukan dana dan

dukungan finansial yang besar untuk bisa membangun kembali apa yang sudah hancur

dan mempertahankan yang masih ada.

Sejumlah pemikiran untuk perbaikan pun sudah digulirkan, sampai akhirnya

pemerintah mengambil pilihan untuk memberikan sebagian hak dan wewenang tersebut

kepada lembaga-lembaga finansial internasional dan sejumlah negara lain. Sebenarnya

apa yang dibutuhkan? Sederhana, Indonesia memerlukan ‘dana baru’ dalam bentuk

1

Page 2: Makalah Ekonomi S2 Jadi

investasi. Mengapa harus investasi? Karena secara perhitungan ekonomi saat itu

Indonesia tidak mempunyai ‘saving’ atau tabungan untuk meredam gejolak ekonomi

saat itu. Oleh karena itu, salah satu cara yang ditempuh adalah dengan bantuan lembaga

finansial internasional dan mengundang sejumlah investor untuk mulai menanamkan

modalnya di Indonesia.

Lantas, bila sejumlah dana sudah bisa ditarik masuk ke dalam dan kepercayaan

terhadap kondisi ekonomi Indonesia sudah pulih, apakah hal itu sudah menjadi bukti

bahwa kita sudah berada pada level yang aman? atau apakah status sebagai negara

miskin/terbelakang sudah lepas dari kita? ternyata tidak demikian, karena sejumlah

konsep mengatakan bahwa kesejahteraan sebuah negara tidak bisa hanya diukur dengan

jumlah dana yang terserap, peningkatan GDP, atau kurs mata uang yang menguat,

tetapi perubahan kehidupan masyarakatnya. Hal ini pun tidak bisa dinafikan.

Begitu pentingnya peran dan dukungan dari investasi terhadap kelanjutan

pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat disadari betul oleh

pemerintah. Sebab sejumlah proyek infrastruktur membutuhkan dukungan dana yang

besar, bukan hanya infrastruktur ekonomi tetapi juga infrastruktur bidang sosial dan

kehidupan masyarakat. Peran serta dan dukungan non materiil pun dibutuhkan, di

semua level pemerintahan pusat dan daerah, serta di semua level masyarakat kota dan

pedesaan.

Permasalahan yang muncul kemudian adalah perubahan dan perbaikan tidak

hanya bisa digantungkan pada besarnya dana yang masuk tetapi juga kesiapan/kualitas

internal. Peran pemerintah baik pusat maupun daerah sangat penting, ‘nilai jual’ daerah

terhadap investor sangat ditentukan oleh kondisi daerah dan nasional. Kondisi yang

2

Page 3: Makalah Ekonomi S2 Jadi

dimaksud adalah kualitas SDM pemerintah, manajemen pelayanan, kualitas

masyarakat, fasilitas dan kemudahan yang diberikan, serta stabilitas politik dan

penegakan hukum. Sinkronisasi arah dan kehendak dari pemerintah pusat dan daerah

pun mutlak diperlukan. Daerah dengan wewenang dan keinginannya pun tidak bisa

dikesampingkan begitu saja, sebaliknya peran pemerintah pusat pun sebagai koordinasi

sentral pun perlu ditegaskan kembali.

Berdasarkan hal-hal diatas perlu kiranya untuk menyimak kembali kondisi

kebijakan investasi yang dijalankan oleh pemerintah selama ini, berkaitan dengan

tujuan perbaikan dan perubahan perekonomian Indonesia beserta sejumlah

permasalahan yang mengikutinya.

II. Rumusan Masalah

Dari Uraian seperti yang tersebut diatas maka dapatlah dirumuskan beberapa

permasalahan yaitu :

1. Sampai sejauh mana konsep perencanaan Pembangunan Ekonomi yang

dilakukan oleh Pemerintah

2. Apakah Kebijakan Investasi Indonesia memiliki peranan penting dalam

pembangunan ekonomi Indonesia

3

Page 4: Makalah Ekonomi S2 Jadi

B. PEMBAHASAN

I. PERAN PEMERINTAH DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Di dalam literatur-literatur ekonomi pembangunan sering disebutkan bahwa ada

tiga peran pemerintah yang utama yaitu:

1. Sebagai pengalokasi sumber-sumber daya yang dimiliki oleh negara untuk

pembangunan;

2. Penciptaan stabilisasi ekonomi melalui kebijakan fiskal dan moneter; serta

3. Sebagai pendistribusi sumber daya.

Penjabaran ketiga fungsi ini di Indonesia dapat dilihat dalam Pasal 33 UUD 1945

Amandemen Keempat. Ayat (2) dan ayat (3) menyebutkan bahwa negara menguasai

bumi serta kekayaan alam yang dikandung didalamnya, serta cabang-cabang produksi

yang penting bagi negara dan bagi hajat hidup orang banyak. Penguasaan ini

dimaksudkan untuk dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Hal ini mengamanatkan kepada Pemerintah agar secara aktif dan langsung

menciptakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Selanjutnya ayat (4) menyebutkan

bahwa perekonomian diselenggarakan atas dasar dasar demokrasi ekonomi dengan

prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,

kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi

nasional. Ayat ini juga mengamanatkan kepada Pemerintah untuk menjaga dan

mengarahkan agar sistem perekonomian Indonesia berjalan dengan baik dan benar.

4

Page 5: Makalah Ekonomi S2 Jadi

Inilah yang dinamakan peran pengaturan dari pemerintah. Inilah yang menjadi inti

tugas lembaga perencanaan dalam Pemerintah. Pemerintah juga dapat melakukan

intervensi langsung melalui kegiatan-kegiatan yang dibiayai oleh pemerintah, yang

mencakup kegiatan-kegiatan penyediaan barang dan layanan publik, melaksanakan

kegiatan atau prakarsa strategis, pemberdayaan yang tak berdaya (empowering the

powerless) atau keberpihakan.

Arah dan tujuan suatu negara tidak bisa dilepaskan dari konsep pembangunan

yang dirancangnya. Istilah pembangunan tetap dan masih akan menjadi aspek penting

dalam merancang setiap kebijakan pemerintah. Konsep pembangunan yang dirancang

setidaknya bukan hanya menonjolkan keberhasilan ekonomi sebagai faktor yang

dominan tetapi juga memasukkan faktor lain yang tidak bisa diabaikan. Faktor-faktor

yang mendukung tersebut berupa perbaikan pada bidang pendidikan, pengurangan

tingkat kemiskinan, tingkat kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, serta masih

banyak faktor lain.

Mudrajad Kuncoro setidaknya menjelaskan hal diatas sebagai apa yang disebut

‘indikator kunci pembangunan’. Selain itu pula proses pembangunan yang dijalankan

bukan hanya dilihat dari segi fisik (physical result) tetapi juga harus membawa

sejumlah perubahan (growth with change) yang sifatnya non material. Setidaknya ada 3

perubahan yang perlu terjadi dalam proses pembangunan, yaitu perubahan struktur

ekonomi (misalnya dari pertanian kepada industri lalu ke bidang jasa), perubahan

kelembagaan (misalnya reformasi birokrasi dan SDM), dan perubahan kenaikan

pendapatan perkapita (GNP riil dibagi jumlah penduduk).

5

Page 6: Makalah Ekonomi S2 Jadi

Indikator kunci yang dimaksud di atas adalah indikator ekonomi dan indikator

sosial. Beberapa variabel yang masuk dalam indikator ekonomi antara lain GNP

perkapita dan laju pertumbuhan ekonomi, sedangkan variabel dalam indikator social

antara lain Human Development Index dan (Physical Quality Life Index) Indeks Mutu

hidup Bahkan indicator-indikator ini digunakan sebagai acuan terhadap

pengelompokkan Negara tersebut dalam kaitannya dengan sistem ekonomi global.

Namun kenyataan yang terjadi tidak bisa disederhanakan dengan hanya

mengandalkan kedua indikator tersebut, sebab sebenarnya proses pembangunan yang

berjalan bersifat kompleks. Ada sejumlah permasalahan baru dan laten yang tidak bisa

diselesaikan begitu saja, bahkan untuk memetakan permasalahannya juga cukup sulit.

Permasalahan tersebut bisa berasal dari pemerintah sendiri sebagai pelaksana dan

penggagas pembangunan, juga dari sector swasta atau masyarakat sendiri. Bahkan

dipercaya bahwa pembangunan sudah gagal untuk bisa menjadi jawaban dalam

memperbaiki permasalahan-permasalahan laten seperti kemiskinan dan

keterbelakangan.

Dikatakan bahwa pertumbuhan (pembangunan) semata tidak banyak

menyelesaikan persoalan dan kadang-kadang mempunyai akibat yang tidak

menguntungkan. Bahkan Todaro mengatakan bahwa pembangunan adalah proses

multidimensi yang mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur social,

sikap-sikap rakyat dan lembaga-lembaga nasional, dan juga akselerasi pertumbuhan

ekonomi, pengurangan kesenjangan (inequality) dan pemberantasan kemiskinan absolut

(Bryant,1989). Dapat dimengerti bahwa pembangunan bukanlah konsep statis

melainkan dinamis dan merupakan proses tiada akhir.

6

Page 7: Makalah Ekonomi S2 Jadi

Bila kita berkaca dari hal diatas, maka apa yang dialami oleh Indonesia tidak jauh

berbeda. Isu-isu yang diangkat seputar pembangunan yang dijalankan adalah

pengentasan kemiskinan, peningkatan daya beli dan pendapatan masyarakat, penurunan

tingkat pengangguran, dan hal-hal lainnya. Oleh karena itu sudah pasti bahwa

pemerintah perlu merancang konsep dan arah pembangunan apa yang menjadi pilihan

kita kedepan.

Sejumlah pihak mengatakan bahwa konsep ekonomi kita berbeda dengan negara

lain di dunia. Kita mengenal adanya sistem ekonomi Pancasila, sebagian lagi

memasukkan istilah ekonomi kerakyatan Namun semua itu pada prinsipnya bermuara

pada kepentingan dan perbaikan dalam kehidupan masarakat. Setidaknya ada beberapa

karakteristik dari ekonomi Pancasila atau pun kerakyatan tersebut yang diberikan oleh

penggagasnya. Dengan mengutip pendapat Mubyarto bahwa ciri dari sistem ekonomi

Pancasila adalah roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, social dan

moral, kehendak kuat untuk pemerataan, nasionalisme menjiwai setiap kebijaksanaan

ekonomi, koperasi merupakan sokoguru, dan imbangan yang tegas antara perencanaan

di tingkat nasional dan desentralisasi (Kuncoro,1997).

Saat ini kita mengetahui penjabaran konsep dan arah pembangunan melalui

beberapa kebijakan yang dijalankan pemerintah. Salah satu kebijakan yang ada tertuang

dalam peraturan perundang-undangan. Setidaknya ada dua peraturan perundang-

undangan yang mengatur bidang permbangunan secara makro yaitu UU Nomor 25

Tahun 2000 tentang Program Pembangunan nasional (Propenas) 2000-2004 dan UU

Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Selain itu

dapat dilihat dalam peraturan perundang-undangan yang bersifat sektoral.

7

Page 8: Makalah Ekonomi S2 Jadi

Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah sudah membuat RPJP (Rencana

Pembangunan Jangka Panjang) nasional, yang diharapkan nantinya itu akan menjadi

arah dan acuan bagi kebijakan pembangunan ke depan. RPJP tersebut kemudian

direalisasikan kedalam bentuk RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah)

nasional yang kemudian diterjemahkan lagi menjadi RKP (Rencana Kerja Pemerintah)

yang sifatnya tahunan. Dalam Rancangan terakhirnya pemerintah melalui Bappenas

sudah menyusun bebrerapa hal pokok yang menjadi sasaran pembangunan ekonomi

Untuk 20 tahun kedepan. Sasaran tersebut adalah

Terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh dimana pertanian (dalam arti

luas) dan pertambangan menjadi basis aktivitas ekonomi yang menghasilkan

produk-produk secara efisien dan modern, industri manufaktur yang berdaya saing

global menjadi motor penggerak perekonomian, dan jasa menjadi perekat ketahanan

ekonomi.

Pendapatan perkapita pada tahun 2025 mencapai sekitar US$ 6000 dengan tingkat

pemerataan yang relatif baik dan jumlah penduduk miskin tidak lebih dari 5 persen.

Kemandirian pangan dapat dipertahankan pada tingkat aman dan dalam kualitas

gizi yang memadai serta tersedianya instrumen jaminan pangan untuk tingkat

rumah tangga.

Kelanjutan operasionalisasi dari RPJM 2004-2009 yang diatur dalam Peraturan

Presiden Nomor 7 tahun 2005 dan kemudian diwujudkan dalam bentuk RKP

Pemerintah yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 dan Perpres

19 tahun 2006 sebagai peraturan pelaksana. Fungsi dari RPJM adalah menjadi pedoman

8

Page 9: Makalah Ekonomi S2 Jadi

umum bagi pemerintah pusat (diwakili oleh kementrian dan lembaga) serta pemerintah

daerah dalam menyusun rencana kerjanya masing-masing.

II. KEBIJAKAN INVESTASI INDONESIA

Salah satu ciri umum negara terbelakang adalah kelangkaan modal. Sebab utama

kelangkaan modal adalah kecilnya tabungan atau lebih tepat kurangnya investasi di

dalam sarana produksi yang mampu menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Maka

bila dibandingkan dengan Indonesia, keadaan tersebutlah yang terjadi saat ini, hal ini

dapat dilihat dari sejumlah fakta seperti tertundanya keinginan pemerintah untuk

membangun sejumlah infrastruktur akibat kurangnya dana yang dimiliki oleh

pemerintah, tingkat produktivitas dan kemampuan individual masyarakat juga rendah,

ketergantungan masyarakat terhadap bantuan pemerintah, serta kurangnya sarana

produksi yang dimiliki masyarakat dan sector swasta. Akibatnya adalah derajat

ekonomi, kesehatan, serta tingkat pengganguran yang tinggi.

Keadaan tersebut bisa dikurangi jika pemerintah bisa membangun dan

menciptakan sarana produksi tadi. Pembangunan dan penciptaan sarana produksi

tersebut adalah dengan membangun infrastruktur yang mendukung program tersebut.

permasalahannya adalah dana untuk merealisasikannya tidak mencukupi. Dalam hal ini

sebenarnya sector swasta dalam negeri mempunyai peran yang strategis yaitu dengan

membantu pemerintah dalam mengumpulkan dana tersebut. Namun kondisi sector

swastapun tidak mampu untuk memikul tanggung jawab itu. Sehingga kebutuhan akan

penyediaan dana dari luar menjadi pilihan utama kebijakan pembangunan ekonomi.

9

Page 10: Makalah Ekonomi S2 Jadi

kebijakan tersebut cukup realities mengingat pemerintah tidak lagi mempunyai

pilihan lain yang mendukung. oleh karena itu, pemerintah dengan segala daya upaya

mencoba untuk menegaskannya dalam sebuah kebijakan, yang salah satunya dengan

mengeluarkan Inpres Nomor 3 tahun 2006 tentang paket kebijakan perbaikan iklim

investasi. selain itu sejumlah pertemuan baik bilateral maupun multilateral juga sudah

dilaksanakan, salah satunya dengan menyelenggarakan Infrastructure Summit for

Indonesia, ditambah dengan serangkaian promosi ke berbagai negara investor.

Buruknya daya saing Indonesia dalam menarik PMA lebih nyata lagi jika

dibandingkan dengan perkembangan PMA di negara-negara lain. Misalnya dalam

kelompok ASEAN, Indonesia satu-satu negara yang mengalami arus PMA negatif

sejak krisis ekonomi 1998; walaupun nilai negatifnya cenderung mengecil sejak tahun

2000. Hal ini ada kaitannya dengan iklim politik yang semakin baik dibandingkan pada

periode 1998-1999, yang memperkecil keraguan calon-calon investor untuk menanam

modal mereka di Indonesia. (Kadin-Indonesia Jetro, 2006)

Dalam hal ini, pemerintah sebaiknya memaksimalkan peran dan posisinya sebagai

penentu kemana arah pembangunan ekonomi diarahkan dengan kewenangan

regulatorynya dan fasilitasinya. iklim usaha dan investasi yang kondusif merupakan

factor terpenting dalam menyelenggarakan kegiatan usaha. Sebagaimana dikatakan

Jhingan, bahwa adalah menjadi tanggung jawab negara untuk melakukan investasi yang

paling menguntungkan masyarakat. Pola optimum investasi sebagian besar tergantung

pada iklim investasi yang tersedia di negeri itu dan pada produktivitas marginal social

dari berbagai jenis investasi. sehingga jenis investasi apapun yang masuk harus

10

Page 11: Makalah Ekonomi S2 Jadi

mengacu kepada perencanaan dan kebijakan yang sudah dibuat, dan sebisa mungkin

diarahkan kepada penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan sarana produksi.

Beberapa bulan yang lalu sebelumnya juga pemerintah sudah menetapkan

setidaknya ada tiga pilar perbaikan Investasi adalah: paket kebijakan iklim investasi;

penyelesaian beberapa high profile projects untuk memberi effect snow ball; dan

menekan cost of financing. Ketiga pilar perbaikan tersebut hendaknya dilaksanakan

bukan secara parsial namun bersamaan dan menyeluruh. Oleh karena itu, setiap

tindakan dan kebijakan operasional yang dilakukan pemerintah cukup focus kepada

ketiga hal tersebut.

Ada beberapa isu penting yang menjadi focus kerja pemerintah berkaitan dengan

program investasi yang direncanakan kedepan, antara lain : kelembagaan, regulasi, Bea

cukai, Pajak, tenaga kerja, dan UKMK. Paket Kebijakan dan Program yang dijalankan

pemerintah dapat dilihat pada table di bawah. Selain Program, pemerintah juga

menurunkannya dalam bentuk poin-poin tindakan yang akan direalisasikan. Dari sekian

program tersebut maka ada kurang lebih 85 tindakan yang akan diambil untuk

mendorong keberhasilan investasi. Beberapa program tersebut antara lain revisi

terhadap regulasi yang ada, membuat regulasi kembali, evaluasi terhadap wewenang

pemerintah daerah sebagai daerah otonom, koordinasi serta pengawasan dan

pengendalian.

Paket Kebijakan Investasi Indonesia

Kebijakan Program

UMUM

A. Memperkuat kelembagaan 1. Mengubah Undang-Undang (UU) Penanaman Modal yang

11

Page 12: Makalah Ekonomi S2 Jadi

pelayanan investasi. memuat prinsip-prinsip dasar, antara lain: perluasan definisi modal, transparansi, perlakuan sama investor domestik dan asing (di luar Negative List) dan Dispute Settlement.

2. Mengubah peraturan yang terkait dengan penanaman modal.

3. Revitalisasi Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi.

4. Percepatan perizinan kegiatan usaha dan penanaman modal serta pembentukan perusahaan

B. Sinkronisasi Peraturan Pusat dan Peraturan Daerah (Perda).

Peninjauan Perda-Perda yang Menghambat investasi.

C. Kejelasan Ketentuan mengenai kewajiban analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

Perubahan keputusan Menteri Negara (Kepmeneg) Lingkungan Hidup tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib AMDAL.

KEPABEANAN DAN CUKAI

A. Percepatan arus barang. 1. Percepatan Proses pemeriksaan kepabeanan.2. Percepatan Pemrosesan kargo dan pengurangan biaya di

Pelabuhan Tanjung Priok dan Bandara Internasional Soekarno Hatta.

B. Pengembangan Peranan Kawasan Berikat.

1. Perluasan fungsi Tempat Penimbunan Berikat (TPB) dan perubahan beberapa konsep tentang Kawasan Berikat agar menarik bagi investor untuk melakukan investasi.

2. Penyempurnaan Ketentuan TPB.3. Otomasi kegiatan di TPB4. Peningkatan Pemberian fasilitas kepabeanan di kawasan

berikat.C. Pemberantasan Penyelundupan. Peningkatan Kegiatan pemberantasan penyelundupan.D. Debirokratisasi di Bidang

Cukai.Mempercepat proses registrasi dan permohonan fasilitas cukai.

PERPAJAKANA. Insentif Perpajakan Untuk

investasi.1. Melakukan penyempurnaan atas UU tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak Penghasilan, dan Pajak Pertambahan Nilai Barang & Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

2. Pemberian fasilitas pajak penghasilan kepada bidang-bidang usaha tertentu.

3. Menurunkan tarif pajak daerah yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga/jasa.

B.Melaksanakan sistem "self assesment" secara konsisten.

1. Mengubah tariff PPh.2. Peninjauan Ketentuan pembayaran pajak bulanan

(prepayment/installment).3. Perbaikan jasa pelayanan pajak untuk meningkatkan

kesadaran masyarakat akan pentingnya pembayaran pajak.C. Perubahan Pajak Pertambahan

Nilai (PPN) untuk mempromosikan ekspor.

1. Menghapus penalti PPN.2. Meningkatkan daya saing ekspor jasa.3. Meningkatan daya saing produk pertanian (Primer).

D. Melindungi hak wajib pajak. 1. Menerapkan Kode Etik Petugas/Pejabat Pajak 2. Mereformasi Sistem Pembayaran Pajak.

E. Mempromosikan Transparansi dan disclosure.

1. Tax Audit, Investigation dan Disclosure.2. Meningkatkan Pengetahuan masyarakat mengenai Pajak.

KETENAGAKERJAAN

A. Menciptakan Iklim Hubungan Industrial yang Mendukung perluasan lapangan kerja.

1. Mengubah UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

2. Mengubah peraturan Pelaksanaan UU Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

B. Perlindungan Dan penempatan TKI di luar negeri.

Mengubah UU Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri

C. Penyelesaian Berbagai Implementasi UU Nomor 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian

12

Page 13: Makalah Ekonomi S2 Jadi

perselisihan hubungan industrial secara cepat, murah dan berkeadilan.

Perselisihan Hubungan Industrial.

D.Mempercepat Menkum & HAM. Proses penerbitan perizinan ketenagakerjaan.

Mengubah UU/ Peraturan/Surat Keputusan/Surat Edaran terkait.

E. Penciptaan pasar tenaga kerja fleksibel dan produktif.

Pengembangan Bursa Kerja dan Informasi Pasar Kerja.

F. Terobosan Paradigma pembangunan transmigrasi dalam rangka perluasan lapangan kerja.

Mengubah UU Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian.

USAHA KECIL, MENENGAH DAN KOPERASI

Pemberdayaan Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi/UKMK

1. Penyempurnaan peraturan yang terkait dengan perijinan bagi UKMK.

2. Pengembangan Jasa Konsultasi Bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM).

3. Peningkatan akses UKMK kepada sumber daya financial dan sumber daya produktif lainnya.

4. Penguatan Kemitraan Usaha Besar dan UKMK.

(Sumber : INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006)

Keluarnya paket kebijakan investasi tersebut diharapkan mampu mendongkrak

kinerja investasi di Indonesia. Sebab, pemerintah menyadari bahwa investasi dapat

diharapkan memberikan nilai bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2007, paket kebijakan investasi

juga menjadi salah satu substansi penting. Kebijakan tersebut dituangkan dalam Perpres

19 tahun 2006, langkah-langkah yang akan direncanakan pemerintah dalam kaitanya

dengan kebijakan investasi terutama untuk perbaikan iklim investasi adalah

a. Penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan penanaman

modal, yang diharapkan dapat diundangkan pada tahun 2006;

b. Penyederhanaan prosedur dan peningkatan pelayanan penanaman modal

baik di tingkat pusat maupun daerah;

c. Peningkatan promosi investasi terintegrasi baik di dalam maupun di luar

negeri;

13

Page 14: Makalah Ekonomi S2 Jadi

d. Peningkatan fasilitasi terwujudnya kerjasama investasi PMA dan PMDN

dengan UKM (match-making);

e. Penanganan pelanggaran UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek

Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (penegakan hukum dan kerja sama

dengan instansi terkait);

f. Penyusunan rancangan amandemen UU No. 5 Tahun 1999;

g. Memprakarsai dan mengkoordinasikan pembangunan kawasan industri.

Muculnya sebuah kebijakan memang pada dasarnya untuk menanggulangi dan

melancarkan setiap tindakan pemerintah kedepan. Namun yang perlu digaris bawahi

adalah kebijakan tersebut hendaknya merupakan bagian dari perencanaan menyeluruh,

artinya sebelum kebijakan itu benar-benar dilaksanakan pemerintah sudah mempunyai

‘planning map’ yang memandu secara manajerial. Pembangunan ekonomi sudah pasti

bersifat menyeluruh walaupun pelaksanaannya dilaksanakan secara leluasa dan

bertahap. leluasa berarti pemerintah perlu memberikan sedikit kebebasan kepada daerah

dalam merumuskan hal-hal yang paling prioritas dalam membangun daerah dan

dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan.

Paket kebijakan tersebut merupakan bagian kecil dari sejumlah peranan

pemerintah dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, good will

pemerintah dalam segala bidang sangat diperlukan sebab pembangunan sifatnya

menyeluruh meskipun dijalankan secara bertahap. beberapa hal tersebut adalah

perubahan terhadap kerangka kelembagaan, perubahan organisasi, pembangunan

overhead social dan ekonomi (infrastruktur social dan ekonomi), pembangunan

pertanian untuk menunjang kesediaan pangan dalam negeri, memacu perkembangan

14

Page 15: Makalah Ekonomi S2 Jadi

industri, kebijaksanaan moneter dan fiscal, dan peningkatan perdagangan luar negeri

(Jhingan, 1997:431)

Penguatan kelembagaan juga harus dilakukan dalam tingkat pemerintah pusat.

Setidaknya ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah pusat antara lain

yaitu, 1) high cost economy yang terjadi di lingkungan pusat; 2) kepastian hukum; 3)

penciptaan iklim ekonomi yang kondusif secara makro; 4) kemampuan promosi

pemerintah; 5) Inovasi pelayanan. Perbaikan terhadap beberapa permasalahan tersebut

berkaitan dengan tanggung jawab dan peran lembaga-lembaga teknis terkait di pusat.

KADIN dalam laporannya menyatakan bahwa kebijakan dan perilaku pemerintah

yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung biaya investasi

adalah mulai dari korupsi, besarnya tarif dan sistem perpajakan yang tidak kondusif,

jasa-jasa publik, kebijakan perdagangan mengenai bea masuk impor, birokrasi dalam

pengurusan izin, kebijakan moneter yang mempengaruhi tingkat suku bunga dan

inflasi, hingga pengeluaran pemerintah untuk pembangunan atau perbaikan

infrastruktur. Besarnya pengaruh dari semua ini terhadap biaya investasi tentu

bervariasi menurut sektor atau jenis kegiatan ekonomi dan kondisi (terutama keuangan)

perusahaan yang melakukan investasi. Bagi perusahaan-perusahaan multinasional yang

biasanya memakai sumber eksternal untuk modal pembiayaan, mungkin tidak stabilnya

suku bunga di dalam negeri tidak terlalu masalah. Atau, bagi perusahaan-perusahaan

asing yang melakukan kegiatan ekonomi di dalam negeri yang tidak terlalu tergantung

pada impor untuk bahan bakunya, mungkin besarnya bea masuk impor tidak terlalu

mengganggu kegiatan mereka. (KADIN-Jetro; 2006)

15

Page 16: Makalah Ekonomi S2 Jadi

Dunia usaha terutama investasi sangat memerlukan iklim ekonomi yang

kondusif. Tentu saja dalam hal ini peran pemerintah pusat sangat penting, sebab secara

makro pemerintah bertanggung jawab menjaga agar posisi perekonomian tidak

menurun. Kebijakan tersebut dapat dilihat dalam konteks Fiskal dan moneter. UU 32

Tahun 2004 tidak memberikan kewenangan tersebut kepada daerah sebab kewenangan

itu merupakan kewenangan yang sepenuhnya dipegang pemerintah pusat. Oleh sebab

itu, Pemerintah patut menjamin bahwa investor tidak akan dirugikan ketika dana

dialirkan.

Pengelolaan iklim investasi memerlukan kemampuan manajerial dalam menjaga

iklim tetap kondusif. Kemampuan tersebut antara lain kemampuan dalam menjaga

hubungan harmonis dengan pemerintah daerah sebagai bagian dari koordinasi internal;

kemampuan ‘cepat tanggap’ terhadap permasalahan yang membutuhkan penyelesaian

yang cepat; kemampuan untuk menyelesaikan program realisasi fisik yang didanai dari

investasi secara tepat waktu; menjaga agar stabiilitas fiscal dan moneter tetap

terkendali; dan kemampuan untuk membuat sejumlah terobosan atau inovasi yang

efektif menarik investor.

Berdasarkan hal tersebut, salah satu terobosan yang perlu dilakukan adalah dalam

bidang pelayanan. Pelayanan dalam hal apapun, terutama yang menyangkut perijinan,

fasilitas insentif, dan berbagai kemudahan-kemudahan lain. Namun tetap, hal tersebut

jangan sampai merugikan dan memberikan dampak balik yang buruk. Salah satu

inovasi yang dilakukan adalah konsep pelayanan satu atap. Tujuannya adalah agar

pusat dan daerah bisa memberikan pelayanan kepada investor dengan cepat, sehingga

rentang waktu untuk mengurus perijinan tidak lama dan berbelit-belit. Tetapi

16

Page 17: Makalah Ekonomi S2 Jadi

kenyataannya, hal tersebut tidak cukup memberikan pengaruh yang signifikan, sebab

pungutan liar tetap ada walaupun sistem pelayanannya sudah diubah.

Dari uaraian diatas sudah jelaslah bagi kita bersama bahwa sebenarnya kebijakan

investasi yang telah diterapkan oleh pemerintah sebenarnya sudah cukup untuk

mendukung pembangunan ekonomi di indonesia,masalahnya tinggal kepada bagaimana

menanamkan kepercayaan yang besar bagi para investor bahwa Indonesia adalah

syurga bagi para petualang Investasi.

17

Page 18: Makalah Ekonomi S2 Jadi

C. KESIMPULAN DAN SARAN

I. Kesimpulan

a. Pemerintah memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptakan iklim yang

kondusif bagi perkembangan pembangunan Ekonomi di Indonesia, dari konsep

perencanaan Pembangunan Ekonomi yang telah dibuat oleh pemerintah rasanya ada

secercah harapan bagi bangsa ini, karena jika diperhatikan pemerintah secara umum

telah menyiapkan perencanaan dari berbagai aspek mulai dari menanamkan

kepercayaan pada investor,dibuatnya kebijakan investasi,sistem pelayanan kepada

investor yang diperbaiki dan lain sebagainya,walau harus di akui masih banyak

kelemahan dari berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah

b.Paket kebijakan investasi juga menjadi salah satu substansi penting. Kebijakan

tersebut dituangkan dalam Perpres 19 tahun 2006, langkah-langkah yang akan

direncanakan pemerintah dalam kaitanya dengan kebijakan investasi terutama untuk

perbaikan iklim investasi,mulai dari peningkatan manajerial para pelaksananya dan

diberlakukannya sistem pelayanan satu atap sebagai upaya penanaman kepercayaan

pada para investor

18

Page 19: Makalah Ekonomi S2 Jadi

II. Saran

Penguatan peran dan kelembagaan pemerintah sangat penting untuk mendukung

keberhasilan kebijakan investasi. Tanpa lembaga dan kapasitas yang siap maka

kebijakan tidak bisa terealisasi secara maksimal. Tujuan dan prospek yang ingin dicapai

sulit untuk dicapai dan kemungkinannya malah akan hilang. Pemerintah perlu menata

kembali fungsi organisasi dan manajemen yang ada saat ini. Keterbukaan terhadap

perubahan gaya manajemen dan fungsi organisasi perlu dilakukan. Bukan tidak

mungkin pemerintah bias mengadopsi gaya kepemimpinan dan manajemen swasta

yang berorientasi pada peningkatan ekonomi, tentu saja dengan tidak mengangapnya

sebagai privatisasi birokrasi.

19

Page 20: Makalah Ekonomi S2 Jadi

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Bryant, Coralie dan Louise G. White; 1989, Manajemen Pembangunan Untuk Negara Berkembang (diterjemahkan oleh Rusyanto L), Jakarta, LP3ES.

Jhingan, M.L.; 2003, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan (diterjemahkan oleh D. Guritno), Jakarta, Raja Grafindo Persada.

Kuncoro, Mudrajad; 2000, Ekonomi Pembangunan Teori, Masalah, dan Kebijakan, Yogyakarta, UPP AMP YKPN.

Osborne, David and Ted Gabler; 1996, Reinventing Government (Mewirausahakan Birokrasi), diterjemahkan oleh Abdul Rosyid, Jakarta, Pustaka Binaman Pressindo.

Suryana; 2000, Ekonomi Pembangunan Problematika dan Pendekatan, Jakarta, Salemba Empat.

LAIN-LAIN :

Ahmad Jayus, Jaja; 20 Maret 2006, Paket Kebijakan Investasi Dongkrak Investasi, Bandung, Pikiran Rakyat.

Soebhan, Syafuan Rozi; 2000, Model Reformasi Birokrasi Indonesia, Jakarta, LIPI.

Tambunan, Tulus; 2006, Iklim Investasi di Indonesia: Masalah, Tantangan dan Potensi, KADIN Indonesia – Jetro.

Toha, Miftah; Reformasi Birokrasi Indonesia, disampaikan dalam Seminar Good Goverance di Bappenas, tgl 24 Oktober 2002.

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 19 tahun 2006 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2007.

20

Page 21: Makalah Ekonomi S2 Jadi

Keputusan Presiden No. 3 Tahun 2006 tentang Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi.

Keputusan Presiden No. 29 tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Penanaman Modal dalam Rangka Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal dalam Negeri Melalui Sistem Pelayanan Satu Atap.

Inpres No. 3 tahun 2006 tentang Paket Kebijakan Investasi.

21