makalah e-commerce.docx

31
MAKALAH “PERKEMBANGAN BISNIS E-COMMERCE” Di Susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengauditan Berbasis Komputer Dosen Pengampu : Nama Kelompok 1 : 1. Nova Nor Aflikhah ( 2013-12-120 ) 2. Evi Fi’liyyah ( 2013-12-127 ) 3. Evi Noor Munawaroh ( 2013-12-137 ) 4. Puji Handayani ( 2013-12-147 ) 5. Nova Ayu Dwiningsih ( 2013-12-155 ) 6. Khikhi Yuni Kurniawati ( 2013-12-160 ) 7. Dessy Noor Laili ( 2013-12-168 ) 8. Selvi Dwi Wiyayanti ( 2013-12-202 ) FAKULTAS EKONOMI PRODI AKUNTANSI KELAS : VIC UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Upload: muntamahpngendcynk

Post on 10-Jul-2016

16 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH E-Commerce.docx

MAKALAH

“PERKEMBANGAN BISNIS E-COMMERCE”

Di Susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pengauditan Berbasis Komputer

Dosen Pengampu :

Nama Kelompok 1 :

1. Nova Nor Aflikhah ( 2013-12-120 )

2. Evi Fi’liyyah ( 2013-12-127 )

3. Evi Noor Munawaroh ( 2013-12-137 )

4. Puji Handayani ( 2013-12-147 )

5. Nova Ayu Dwiningsih ( 2013-12-155 )

6. Khikhi Yuni Kurniawati ( 2013-12-160 )

7. Dessy Noor Laili ( 2013-12-168 )

8. Selvi Dwi Wiyayanti ( 2013-12-202 )

FAKULTAS EKONOMI

PRODI AKUNTANSI KELAS : VIC

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Jl. Gondang Manis Bae Kudus.Telp (0291)438229/fax (0291)437198

2016

Page 2: MAKALAH E-Commerce.docx

ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur alhamdulillah kepada ALLAH SWT yang telah

melimpahkan karunia dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu,

makalah tentang “PERKEMBANGAN BISNIS E-COMMERCE” dibuat untuk memenuhi tugas

PEGAUDITAN BERBASIS KOMPUTER. Demikian pula makalah ini kiranya bermanfaat bagi

rekan-rekan.

Semakin pesat-nya perkembangan internet sekarang ini menciptakan hal – hal baru yang

mempermudah kegiatan manusia, salah satu nya adalah “E-COMMERCE”. Penulis ingin

memberikan gambaran tentang apa dan bagaimana “E-COMMERCE” itu, untuk itulah makalah

ini di buat agar pembaca tidak awam lagi dengan istilah “E-COMMERCE”. Penulis menyadari

masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini, oleh sebab itu penulis

sangat mengharapkan kritik, dan saran yang membangun agar penulis bisa memperbaiki

kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan dan penulisan makalah. Semoga makalah bisa

berguna dan bermanfaatnya bagi para pembaca pada umumnya.

Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu menyelesaikan makalah ini, semoga makalah ini berguna dan bermanfaat.

Kudus, Maret 2016

Penulis

Page 3: MAKALAH E-Commerce.docx

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................................1

B. Perumusan Masalah...................................................................................................2

C. Tujuan........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi E-Commerce...................................................................................................3

B. Jenis-jenis e-commerce.................................................................................................4

C. Perspektif dan perkembangan e-commerce..................................................................6

D. Perkembangan e-commerce di Indonesia.....................................................................8

E. Dampak positif dan negative penggunaan e-commerce...............................................9

F. Manfaat e-commerce bagi organisasi, konsumen, dan masyarakat luas......................11

G. Kelemahan dan kendala e-commerce...........................................................................12

H. Hubungan hukum pelaku e-commerce.........................................................................13

BAB III PENUTUP

A. Hasil dan Kesimpulan…............................................................................................16

B. Saran dan Rekomendasi.............................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................17

Page 4: MAKALAH E-Commerce.docx

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya sebuah dunia baru yang lazim disebut

dunia maya. Di dunia maya ini setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk berinteraksi

dengan individu lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya. Sehingga globalisasi

yang sempurna sebenarnya telah berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh

komunitas digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran

internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak dari perkembangan

teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh. Setelah berlalunya era “total

quality” dan “reengineering”, kini saatnya “era elektronik” yang ditandai dengan menjamurnya

istilah-istilah e-business, e-university, e-government, e-economy, e-entertainment, dan masih

banyak lagi istilah sejenis.

Salah satu konsep yang dinilai merupakan paradigma bisnis baru adalah e-business atau

dikenal pula dengan istilah e-commerce sebagai bidang kajian yang relatif masih baru dan akan

terus berkembang, e-business berdampak besar pada praktek bisnis, setidaknya dalam hal

penyempurnaan direct marketing, transformasi organisasi, dan redefinisi organisasi.

E-commerce adalah suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronik yang

memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet

(teknologi berbasis jaringan digital) sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua

buah institusi (business to business) dan konsumen langsung (business to consumer), melewati

kendala ruang dan waktu yang selama ini merupakan hal-hal yang dominan. Dengan aplikasi e-

commerce, seyogyanya hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok,

distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan secara lebih cepat, lebih intensif, dan lebih

murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara konvensional (door to door, one-to-one

relationship). Maka e-commerce bukanlah sekedar suatu mekanisme penjualan barang atau jasa

melalui medium internet, tetapi juga terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang

mengubah cara pandang perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya. Membangun dan

Page 5: MAKALAH E-Commerce.docx

2

mengimplementasikan sebuah system e-commerce bukanlah merupakan proses instant, namun

merupakan transformasi strategi dan sistem bisnis yang terus berkembang sejalan dengan

perkembangan perusahaan dan teknologi.

B. PerumusanMasalah

1. Apa yang dimaksud E-Commerce?

2. Apa saja jenis-jenis E-Commerce itu?

3. Bagaimana perspektif dan perkembangan E-Commerce?

4. Bagaimana perkembangan E-Commerce di Indonesia?

5. Apa saja dampak positif dan negatif penggunaan E-Commerce?

6. Manfaat e-commerce bagi organisasi, konsumen, dan masyarakat luas?

7. Kelemahan dan kendala e-commerce?

8. Hubungan hukum pelaku e-commerce?

C. Tujuan Penulisan

Setelah mempelajari bab ini, pembaca di harapkan mampu untuk :

1. Untuk mengetahui definisi E-Commerce.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis E-Commerce.

3. Untuk mengetahui bagaimana perspektif dan perkembangan E-Commerce.

4. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan E-Commerce di Indonesia.

5. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif penggunaan E-Commerce.

6. Untuk mengetahui manfaat e-commerce bagi organisasi, konsumen, dan masyarakat

luas.

7. Untuk mengetahui kelemahan dan kendala e-commerce.

8. Untuk mengetahui hubungan hukum pelaku e-commerce.

Page 6: MAKALAH E-Commerce.docx

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI E-COMMERCE

Ecommerce, atau Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi yang

berkembang pesat dalam dunia per-internet-an. Penggunaann sistem E-Com, begitu biasanya

Ecommerce disingkat, sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak

konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Di Indonesia, sistem Ecom ini

kurang populer, karena banyak pengguna internet yang masih menyangsikan keamanan

sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa Ecommerce yang sebenarnya.

Bagi pihak konsumen, menggunakan Ecommerce dapat membuat waktu berbelanja menjadi

singkat. Tidak ada lagi berlama-lama mengelilingi pusat pertokoan untuk mencari barang

yang diinginkan. Selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui Ecommerce biasanya

lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang

ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional.

Berikut ini adalah proses yang terjadi di dalam Ecommerce :

1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.

2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.

3. Secara otomatis account pelanggan aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu

kredit).

4. Pembayaran dilakukan secara langsung (online).

Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui E-Commerce

bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih

murah.

2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat,

pencetakan, report, dan sebagainya.

3. Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer elektronik/pembayaran yang

tepat waktu dan dapat langsung dicek.

Page 7: MAKALAH E-Commerce.docx

4

4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.

Berikut ini adalah hal hal yang dapat kita lakukan melalui Ecommerce diantara sbb :

1. Pembelian buku melalui online.

2. Pembelian barang elektronik melalui online.

3. Pembelian kendaraan melalui online.

4. Berbelanja pakaian atau aksesoris lainnya melalui online, dll.

B. JENIS-JENIS E-COMMERCE

E-Commerce dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang memiliki karakteristik berbeda-beda

diantaranya sebagai berikut :

1. Business to Business (B2B)

Business to Business eCommerce memiliki karakteristik sebagai berikut :

Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan

(relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner

tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang

dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).

Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala,

misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata

lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data

untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.

Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus

menunggu parternya.

Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence

dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

2. Business to Consumer (B2C)

Business to Consumer eCommerce memiliki karakteristik sebagai berikut :

Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.

Page 8: MAKALAH E-Commerce.docx

5

Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat

digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum

digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.

Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan

inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.

Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer)

menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business

procedure) diletakkan di sisi server.

Contoh : Bhinneka, Lazada Indonesia, BerryBenka, dan Bilna1.Tiket.com

Yang paling terkenal untuk saat ini adalah Lazada Indonesia

3. Perdagangan Kolabratif (collaborative commerce)

Dalam c-commerce, para mitra bisnis berkolaborasi (alih-alih membeli atau menjual)

secara elektronik. Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis

di sepanjang rantai pasokan.

4. Consumen to consumen (C2C)

Dalam C2C seseorang menjual produk atau jasa ke orang lain. Dapat juga disebut sebagai

pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain.

Lelang C2C. Dalam lusinan negara, penjualan dan pembelian C2C dalam situs lelang

sangat banyak. Kebanyakan lelang dilakukan oleh perantara, seperti eBay.com,

auctionanything.com; para pelanggan juga dapat menggunakan situs khusus seperti

buyit.com atau bid2bid.com.

5. Comsumen to Business (C2B)

Dalam C2B konsumen memeritahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu,

dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen.

Contohnya di priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan produk dan harga yang

diinginkan, dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan

tersebut.

Page 9: MAKALAH E-Commerce.docx

6

6. Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)

Dalam situasi ini perusahaan menggunakan e-commerce secara internal untuk

memperbaiki operasinya. Kondisi khusus dalam hal ini disebut sebagai e-commerce B2E

(business to its employees) yang digambarkan dalam studi kasus terbuka.

7. Pemerintah ke Warga (Goverment to Citizen-G2C)

Dalam kondisi ini sebuah entitas (unit) pemerintah menyediakan layanan ke para

warganya melalui teknologi E-commerce. Unit-unit pemerintah dapat melakukan bisnis

dengan berbagai unit pemerintah lainnya serta dengan berbagai perusahaan (G2B). E-

goverment yaitu penggunaan teknologi internet secara umum dan e-commerce secara

khusus untuk mengirimkan informasi dan layanan publik ke warga, mitra bisnis, dan

pemasok entitas pemerintah, serta mereka yang bekerja di sektor publik. E-goverment

menawarkan sejumlah manfaat potensial : E-govermant meningkatkan efisiensi dan

efektivitas fungsi pemerintah, termasuk pemberian layanan publik. E-goverment

memungkinkan pemerintah menjadi lebih transparan pada masyarakat dan perusahaan

dengan memberikan lebih banyak akses informasi pemerintah. E-goverment juga

memberikan peluan bagi masyarakat untuk memberikan umpan balik ke berbagai

lembaga pemerintah serta berpartisipasi dalam berbagai lembaga dan proses demokrasi.

C. PERSPEKTIF DAN PERKEMBANGAN E-COMMERCE

Istilah e-business berkaitan erat dengan e-commerce. Bagi sebagian kalangan,

istilah e-commerce diartikan secara sempit sebagai transaksi jual beli produk, jasa dan

informasi antar mitra bisnis lewat jaringan komputer, termasuk internet.Sedangkan e-

business mengacu pada lingkup yang lebih luas dan mencakup pula layanan pelanggan,

kolaborasi dengan mitra bisnis, dan transaksi elektronik internal dalam sebuah organisasi.

Meskipun demikian, istilah e-commerce sebenarnya dapat didefinisikan berdasar 5

perspektif (Phan, 1998; ); (1) on-linepurchasing perspective; (2) digital communications

perspective; (3) service perspective; (4) business process perspective; dan (5) market-of-one

perspective. Dengan demikian, pada hakikatnya dalam lingkup yang luas e-commerce bisa

dikatakan ekuivalen atau sama dengan e-business(Turban, et al, 2000).

Page 10: MAKALAH E-Commerce.docx

7

Perspektif Mengenai E-Commerce

1. On-line Purchasing Perspective Sistem yang memungkinkan pembelian dan penjualan

produk dan informasi melalui internet Transaksi online.

2. Digital Communication Perspective Sistem yang memungkinkan pengiriman

informasi digital produk, jasa dan pembayaran online Komunikasi secara elektronis.

3. Service Perspective Sistem yang memungkinkan upaya menekan biaya,

menyempurnakan kualitas produk dan informasi instan terkini, dan meningkatkan

kecepatan penyampaian jasa. Efisiensi dan layanan pelanggan.

4. Business Process Perspective Sistem yang memungkinkan otomatisasi transaksi

bisnis dan aliran kerja Otomatisasi proses bisnis.

5. Market-of-one Perspective Sistem yang memungkinkan proses “Customization”

produk dan jasa untuk diadaptasikan pada kebutuhan dan keinginan setiap setiap

pelangga secara efisien Proses customization.

Peluang dan Tantangan E-Commerce

Perkembangan internet berdampak pada perubahan cara organisasi merancang,

memproses, memproduksi, memasarkan, dan menyampaikan produk. Lingkup persaingan

yang semakin luas juga menuntut integrasi dan koordinasi anatara departemen sistem

informasi, pemasaran, layanan pelanggan, dan departemen-departemen lainnya dalam

organisasi. Beraneka ragam peluang pemanfaatan internet yang bisa diekploitasi meliputi:

1. Sumber baru untuk informasi pasar.

2. Individualized marketing.

3. Cara baru menjalin relasi online dengan pelanggan dan membangun citra merk.

4. Peluang baru bagi distribusi produk dan komunikasi pemasaran.

Proses penyampaian produk secara digital via internet diperkirakan akan semakin

marak dalam berbagai sektor bisnis, terutama untuk program perangkat lunak, surat

kabar, tiket pesawat, perbankan, asuransi, pendidikan, dan lain-lain. Sekalipun ada

banyak sekali daya pikat e-business (terutama yang berbasis internet), masih ada

sejumlah tantangan atau keterbatasan yang harus diatasi. Sebuah survey yang dilakukan

Page 11: MAKALAH E-Commerce.docx

8

oleh majalah internetweek pada tahun 1998 mengungkap sejumlah faktor non teknis yang

menghambat perkembangan e-business.

D. PERKEMBANGAN E-COMMERCE DI INDONESIA

Perkembangan E-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996,

dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis

transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-

Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-

macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain

itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis

internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan

shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia - yang

beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama

di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli

di internet.

Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan

ecommerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia.

Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu

Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online

Telecommunication Mall dan Trikomsel. Kehadiran Ecommerce sebagai media transaksi

baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak

produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat

dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu. Namun sistem E-commerce masih kurang

populer, karena banyak pengguna internet yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan

kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa itu E-Commerce yang sebenarnya. Sehingga

sampai saat ini, web resmi yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah

RisTI Shop. Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom,

menyediakan layanan e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan

telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses transaksi

secara online.

Page 12: MAKALAH E-Commerce.docx

9

Perkembangan teknologi informasi menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita

sehari-hari dewasa ini. Salah satu bentuk nyatanya adalah bisnis yang memanfaatkan internet

tersebut dinamakan e-commerce, yang merupakan perkembangan dari commerce dengan

menggunakan media elektronik yaitu internet. Walaupun masih banyak para pelaku bisnis

yang belum mengenal betul tentang internet tersebut tetapi karena desakan bisnis yang

semakin mengarah ke media ini, banyak para pelaku bisnis mulai menggunakan ini.

Adapun keuntungan utama yang didapat dengan menggunakan teknologi ini

adalah open platform yang tidak tergantung kepada satu vendor tertentu, sehingga sistem e-

commerce tersebut dapat dikembangkan dengan cepat tanpa terikat dengan satu vendor

tertentu. Walapun hingga saat ini belum ada defenisi baku dari e-commerce, beberapa

mengatakan bahwa e-commerce adalah website yang digunakan untuk berdagang (semacam

storefront), di lain pihak ada yang menghubungkan e-commerce dengan EDI (electronik data

interchange) dan seterusnya.

Ecommerce sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia.

Hal ini tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat yang besar dan adanya jarak fisik

yang jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Sayangnya, daya beli

masyarakat yang masih rendah dan infrastruktur telekomunikasi yang tidak merata di daerah-

daerah lainnya membuat ecommerce tidak begitu populer. Hal ini tak lepas dari jumlah

pengguna internet di Indonesia yang hanya sekitar 8 juta orang dari 215 juta penduduk.

Selain itu, ecommerce juga belum banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan di

Indonesia.

Meskipun relatif banyak perusahaan yang sudah memasang homepage, hanya

sedikit yang memfungsikannya sebagai sarana perniagaan/perdagangan online. Sebagian

besar homepage itu lebih difungsikan sebagai media informasi dan pengenalan produk. Pada

akhirnya, perkembangan teknologi dan peningkatan pengguna internet di Indonesia akan

membuat e-commerce menjadi suatu bisnis yang menjanjikan.

E. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIVE PENGGUNAAN E-COMMERCE

Didalam dunia Ecommerce pasti terdapat beberapa hal yang dapat memberikan dampak

positif dan negative.

Berikut ini dampak positif dari Ecommerce :

Page 13: MAKALAH E-Commerce.docx

10

1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak

bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.

2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).

3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).

4. Melebarkan jangkauan (global reach).

5. Meningkatkan customer loyality.

6. Meningkatkan supplier management.

7. Memperpendek waktu produksi.

8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).

Berikut ini dampak negative dari Ecommerce :

1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu

mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua

data finansial yang ada.

2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap

semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat

mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.

3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat

kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.

4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker

yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan

sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.

5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti

usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan

reputasi perusahaan tersebut.

6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja,

ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan

faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.

Page 14: MAKALAH E-Commerce.docx

11

F. MANFAAT E-COMMERCE BAGI ORGANISASI, KONSUMEN, DAN

MASYARAKAT LUAS

1. Bagi Organisasi

Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global, sehingga

perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan

menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok.

Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan

mengakses informasi berbasis kertas.

Memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat terspesialisasi.

Menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi manajemen rantai

nilai bertipe “pull” yang prosesnya berawal dari pesanan pelanggan dan

menggunakan pemanufakturan just-in-time.

Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk/jasa.

Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis.

Menekan biaya telekomunikasi

2. Bagi Konsumen

Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi lainnya setiap saat

(24 jam.

Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada pelanggan.

Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan produk dan jasa yang lebihmurah,

karena konsumen bisa berbelanja di banyak tempat dan melakukan perbandingan

secara cepat.

Produk yang terdigitalisasi, e-business memungkinkan pengiriman produk secara

cepat dan real-time.

Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan lainnya dalam electronic

communities dan saling bertukar gagasan dan pengalaman  Memungkinkan

pelanggan berpartisipasi dalam lelang virtual.

3. Bagi Masyarakat Luas

Page 15: MAKALAH E-Commerce.docx

12

Memungkinkan lebih banyak orang bekerja di rumah  Memungkinkan beberapa jenis

barang dijual dengan harga murah.

G. KELEMAHAN DAN KENDALA E-COMMERCE

Menurut survey yang dilakukan oleh CommerceNet http://www.commerce.net/

para pembeli / pembelanja belum menaruh kepercayaan kepada e-commerce, mereka tidak

dapat menemukan apa yang mereka cari di e-commerce, belum ada cara yang mudah dan

sederhana untuk membayar. Di samping itu, surfing di e-commerce belum lancar betul.

Pelanggan e-commerce masih takut ada pencuri kartu kredit, rahasia informasi

personal mereka menjadi terbuka, dan kinerja jaringan yang kurang baik. Umumnya pembeli

masih belum yakin bahwa akan menguntungkan dengan menyambung ke Internet, mencari

situs shopping, menunggu download gambar, mencoba mengerti bagaimana cara memesan

sesuatu, dan kemudian harus takut apakah nomor kartu kredit mereka di ambil oleh hacker.

Tampaknya untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus melakukan banyak proses

pemandaian pelanggan. Walaupun demikian Gail Grant, kepala lembaga penelitian di

CommerceNet http://www.commerce.net/ meramalkan sebagian besar pembeli akan berhasil

mengatasi penghalang tersebut setelah beberapa tahun mendatang.

Grant mengatakan jika saja pada halaman Web dapat dibuat label yang

memberikan informasi tentang produk dan harganya, akan sangat memudahkan untuk search

engine menemukan sebuah produk secara online. Hal tersebut belum terjadi memang karena

sebagian besar merchant ingin agar orang menemukan hanya produk mereka tapi bukan

kompetitor-nya apalagi jika ternyata harga yang diberikan kompetitor lebih murah.

Untuk sistem bisnis-ke-bisnis, isu yang ada memang tidak sepelik di atas, akan

tetapi tetap ada isu-isu serius. Seperti para pengusaha belum punya model yang baik

bagaimana cara mensetup situs e-commerce mereka, mereka mengalami kesulitan untuk

melakukan sharing antara informasi yang diperoleh online dengan aplikasi bisnis lainnya.

Masalah yang barangkali menjadi kendala utama adalah ide untuk sharing informasi bisnis

kepada pelanggan dan supplier – hal ini merupakan strategi utama dalam sistem e-commerce

bisnis ke bisnis.

Page 16: MAKALAH E-Commerce.docx

13

Kunci utama untuk memecahkan masalah adalah merchant harus menghentikan

pemikiran bahwa dengan cara menopangkan diri pada Java applets maka semua masalah

akan solved, padahal kenyataannya adalah sebetulnya merchant harus me-restrukturisasi

operasi mereka untuk mengambil keuntungan maksimal dari e-commerce. Grant

mengatakan, “E-commerce is just like any automation – it amplifies problems with their

operation they already had”.

H. HUBUNGAN HUKUM PELAKU E-COMMERCE

Dalam bidang hukum misalnya, hingga saat ini Indonesia belum memiliki

perangkat hukum yang mengakomodasi perkembangan e-commerce, padahal pranata hukum

merupakan salah satu ornamen utama dalam bisnis. Dengan tiadanya regulasi khusus yang

mengatur perjanjian virtual, maka secara otomatis perjanjian-perjanjian di internet tersebut

akan diatur oleh hukum perjanjian non elektronik yang berlaku.

Hukum perjanjian Indonesia menganut asas kebebasan berkontrak berdasarkan

pasal 1338 KUHPerd.Asas ini memberi kebebasan kepada para pihak yang sepakat untuk

membentuk suatu perjanjian untuk menentukan sendiri bentuk serta isi suatu perjanjian.

Dengan demikian para pihak yang membuat perjanjian dapat mengatur sendiri hubungan

hukum diantara mereka. Sebagaimana dalam perdagangan konvensional, e-commerce

menimbulkan perikatan antara para pihak untuk memberikan suatu prestasi. Implikasi dari

perikatan itu adalah timbulnya hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh para pihak yang

terlibat.

Didalam hukum perikatan Indonesia dikenal apa yang disebut ketentuan hukum

pelengkap. Ketentuan tersebut tersedia untuk dipergunakan oleh para pihak yang membuat

perjanjian apabila ternyata perjanjian yang dibuat mengenai sesuatu hal ternyata kurang

lengkap atau belum mengatur sesutu hal.Ketentuan hukum pelengkap itu terdiri dari

ketentuan umum dan ketentuan khusus untuk jenis perjanjian tertentu.

Jual-beli merupakan salah satu jenis perjanjian yang diatur dalam KUHPerd,

sedangkan e-commerce pada dasarnya merupakan model transaksi jual-beli modern yang

mengimplikasikan inovasi teknologi seperti internet sebagai media transaksi. Dengan

demikian selama tidak diperjanjikan lain, maka ketentuan umum tentang perikatan dan

Page 17: MAKALAH E-Commerce.docx

14

perjanjian jual-beli yang diatur dalam Buku III KUHPerd berlaku sebagai dasar hukum

aktifitas e-commerce di Indonesia. Jika dalam pelaksanaan transaksi e- commerce tersebut

timbul sengketa, maka para pihak dapat mencari penyelesaiannya dalam ketentuan tersebut.

Akan tetapi permasalahannya tidaklah sesederhana itu.E-commerce merupakan model

perjanjian jual- beli dengan karakteristik dan aksentuasi yang berbeda dengan model

transaksi jual-beli konvensional, apalagi dengan daya jangkau yang tidak hanya lokal tapi

juga bersifat global. Adaptasi secara langsung ketentuan jual-beli konvensional akan kurang

tepat dan tidak sesuai dengan konteks e-commerce. Oleh karena itu perlu analisis apakah

ketentuan hukum yang ada dalam KUHPerd dan KUHD sudah cukup relevan dan akomodatif

dengan hakekat e-commerce atau perlu regulasi khusus yang mengatur tentang e-commerce.

Beberapa permasalahan hukum yang muncul dalam bidang hukum dalam aktivitas e-

commerce, antara lain:

1. Otentikasi subyek hukum yang membuat transaksi melalui internet.

2. Saat perjanjian berlaku dan memiliki kekuatan mengikat secara hokum.

3. Obyek transaksi yang diperjualbelikan.

4. Mekanisme peralihan hak.

5. Hubungan hukum dan pertanggungjawaban para pihak yang terlibat dalam transaksi baik

penjual, pembeli, maupun para pendukung seperti perbankan, internet service provider

(ISP), dan lain-lain.

6. Legalitas dokumen catatan elektronik serta tanda tangan digital sebagai alat bukti.

7. Mekanisme penyelesaian sengketa.

8. Pilihan hukum dan forum peradilan yang berwenang dalam penyelesaian sengketa.

Praktisi teknologi informasi (TI) Roy Suryo pernah menyebutkan sejumlah

warnet (warung internet) di Yogyakarta menyediakan sejumlah nomor kartu kredit yang

dapat dipergunakan para pelanggannya untuk berbelanja di toko maya tersebut. Sementara

itu, Wakil Ketua Kompartemen Telematika Kadin, Romzy Alkateri, pernah mengungkapkan

pengalamannya.Ia pernah ditagih beberapa kali atas suatu transaksi jasa hosting yang

dilakukannya dengan sebuah penyedia web hosting di luar negeri. Padahal, ia mengaku sudah

membayar jasa hosting tersebut dengan menggunakan kartu kredit. Lebih jauh lagi, ia pun

Page 18: MAKALAH E-Commerce.docx

15

beberapa kali meminta pihak issuer untuk tidak melakukan pembayaran tersebut karena

merasa tidak melakukan transaksi jasa hosting lebih dari satu kali.

Dari berbagai kasus penipuan kartu kredit seperti di atas, tentunya selain pihak

card holder, pihak merchant juga akan dirugikan. Apabila card holder menyangkal telah

melakukan transaksi menggunakan charge card/credit card melalui internet, maka pihak

issuer tidak akan melakukan pembayaran, baik kepada merchant ataupun pihak jasa payment

services. Di Amerika, biasanya untuk sejumlah nilai transaksi tertentu, kerugian tersebut

ditanggung secara bersama oleh merchant dan pihak jasa payment services.

BAB III

PENUTUP

A. HASIL DAN KESIMPILAN

Page 19: MAKALAH E-Commerce.docx

16

Pengembangan aplikasi e-commerce bagi sebuah perusahaan / lembaga

merupakan proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi / situs dalam

penanganan sekuriti dan otorisasi. Perangkat lunak aplikasi e-commerce dalam dunia bisnis

dapat mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu

produk dengan harga yang lebih murah. Jenis antarmuka web dipilih dengan pertimbangan

fleksibilitas implementasi perangkat lunak ini yang dapat dilakukan di jaringan intranet

maupun internet, kemudahan untuk deployment, serta kemampuan cross platform.

Dalam makalah ini telah diuraikan mengenai arsitektur sistem, tool dan

konfigurasi yang diperlukan untuk mengimplementasi aplikasi web e-commerce, konsiderasi

masalah keamanan sistem, perancangan dan sisi diagram alur aplikasi dan perancangan basis

data, serta kode program PHP yang diperlukan untuk implementasi aplikasi ini.

B. SARAN DAN REKOMENDASI

Dengan disusunnya makalah keuangan perusahaan tentang modal dalam

perusahaan ini, semoga makalah ini bisa menjadikan bertambahnya wawasan serta

pengetahuan bagi pembaca. Untuk pembuatan makalah selanjutnya, penulis mengharapkan

ada perkembangan dan ide-ide terbaru untuk e-commerce dari segi hukum maupun teknologi

e-commerce.

Kami sadar bahwa penyusunan makalah ini belum sempurna, maka dari itu kami

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca untuk

kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian penyusunan

makalah dari kami dan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang

turut serta menyusun dan menyelesaikan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber: http://andryaldiano-andry.blogspot.co.id/2011/12/makalah-e-commerce.html

Sumber: http://denyoklex.blogspot.co.id/2009/10/tugas-makalah-e-commerce.html

Page 20: MAKALAH E-Commerce.docx

17

Sumber: http://johanifauzi.info/makalah-e-commerce/