makalah dihibrid

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persilangan dihibrida merupakan perkawinan dua individu dengan dua tanda beda. Persilangan ini dapat membuktikan kebenaran Hukum Mendel II yaitu bahwa gen- gen yang terletak pada kromosom yang berlainan akan bersegregasi secara bebas dan dihasilkan empat macam fenotip dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. kenyataannya, seringkali terjadi penyimpangan atau hasil yang jauh dari harapan. Masalah penurunan sifat atau hereditas mendapat perhatian banyak peneliti. Peneliti yang paling popular adalah Gregor Johann Mendel. Pada tahun 1842, Mendel mulai mengadakan penelitian dan meletakkan dasar-dasar hereditas. Dari penelitiannya, menghasilkan hukum Mendel I dan hukum Mendel II.

Upload: odang-rodiana

Post on 02-Jan-2016

734 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

Malakastudio Document

TRANSCRIPT

Page 1: makalah DIHIBRID

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persilangan dihibrida merupakan perkawinan dua individu dengan dua

tanda beda. Persilangan ini dapat membuktikan kebenaran Hukum Mendel

II yaitu bahwa gen-gen yang terletak pada kromosom yang berlainan akan

bersegregasi secara bebas dan dihasilkan empat macam fenotip dengan

perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. kenyataannya, seringkali terjadi penyimpangan

atau hasil yang jauh dari harapan. Masalah penurunan sifat atau hereditas

mendapat perhatian banyak peneliti. Peneliti yang paling popular adalah

Gregor Johann Mendel. Pada tahun 1842, Mendel mulai mengadakan

penelitian dan meletakkan dasar-dasar hereditas. Dari penelitiannya,

menghasilkan hukum Mendel I dan hukum Mendel II.

Mendel melakukan persilangan dengan menyilangkan tanaman dengan

dua sifat beda, misalnya warna bunga dan ukuran tanaman. Persilangan

dihibrid juga merupakan bukti berlakunya hukum Mendel II berupa

pengelompokkan gen secara bebas saat pembentukkan gamet.

Persilangan dengan dua sifat beda yang lain juga memiliki perbandingan

fenotip F2 sama, yaitu 9 : 3 : 3 : 1. Berdasarkan penjelasan pada

persilangan monohibrid dan dihibrid tampak adanya hubungan antara

jumlah sifat beda, macam gamet, genotip, dan fenotip beserta

perbandingannya. Persilangan dihibrid yang menghasilkan keturunan

Page 2: makalah DIHIBRID

dengan perbandingan F2, yaitu 9 : 3 : 3 : 1 merupakan bukti berlakunya

Hukum Mendel II yang disebut Hukum Pengelompokkan Gen secara

Bebas (The Law Independent Assortment of Genes). Dengan mengikuti

secara saksama hasil percobaan Mendel, maka secara sederhana dapat

kita simpulkan bahwa gen itu diwariskan dari induk atau orang tua kepada

keturunannya melalui gamet.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah mengamati, mempelajari, dan

membedakan sifat dari keturunan hasil persilangan dihibrid serta

membuktikan Hukum Mendel II pada persilangan dihibrid.

BAB II

2.1 PERSILANGAN DIHIBRID

Persilangan yang melibatkan analisis dua sifat yang saling bebas disebut

persilangan dihibrid. Tipe persilangan ini menunjukkan hukum kedua

Mendel, yaitu hukum perpasangan bebas. Tanaman induk murni dengan

dua karakter berbeda disilangkan ,kemudian generasi F1, F2 dan F3 –nya.

Pada beberapa percobaan ditemukan beberapa biji F2 yang tidak mampu

tumbuh, dalam keadaan demikian jumlah F3 –nya tidak persis sama

dengan jumlah tanaman F2 –nya. Jumlah individu seluruh karakter

kombinasi pada generasi F2 selalu mendekati perbandingan 9 ganda

dominan : 3 resesif, dominan : 3 dominan, resesif : 1 ganda resesif.

Beberapa tanaman F2 merupakan bastar murni yang apabila disilangkan

Page 3: makalah DIHIBRID

dapat menghasilkan keturunan seperti induknya dengan mewariskan kedua

atau salah satu karakter induk. Berdasarkan data F3, Mendel

memperkirakan individu F2 mempunyai pola perbandingan jumlah individu

sebagai berikut : 1AABB + 1aabb + 1aaBB + 2AABb + 2aaBb + 2Aabb +

2AaBB + 4AaBb.Pola tersebut merupakan hasil perkalian matematika

sederhana antara (1AA + 2Aa + 1aa) (1BB + 2Bb + 1bb). Berdasarkan

fakta tersebut, Mendel mengusulkan dalil pengelompokan bebas dengan

pemunculan dua atau lebih karakter berbeda yang simultan. Dalil tersebut

adalah sebagai berikut :

Bila suatu tanaman hibrida yang memkiliki beberapa karakter disilangkan,

maka turunan tersebut akan menghasilkan seri kombinasi karakter yang

berpasangan. Pada turunan berikutnya, masing-masing pasangan karakter

tersebut ternyata bermunculan secara bebas dari pasangan karakter

indukntya.

Dalil tersebut menjelaskan bahwa bila ada faktor keturunan (alela) yang

berbeda, maka factor keturunan yang berbeda tersebut tidaklah saling

mempengaruhi. Istilah dihibrida menjelaskan adanya pewarisan factor

keturunan yang mempunyai perbandingan jumlah individu 9 : 3 : 3 : 1 atau

dengan variasi perbandinga angka itu. Hasil penelitian tiga karakter itu

ternyata sesuai dengan rumus tiga variabel perkalian keturunan.

2.2 PERSILANGAN BALIK DAN PERSILANGAN RESIPROKAL

Persilangan balik yaitu persilangan antara F1 dengan salah satu induknya.

Diperoleh hasil bahwa tanaman F1 memang mempunyai potensi kombinasi

karakter yang seimbang. Persilangan antara F1 berbiji bulat kuning,

Page 4: makalah DIHIBRID

dengan ganda resesif kisut hijau menghasilkan empat macam karakter

tanaman berbeda. Setiap kelompok tanaman itu ternyata mempunyai

jumlah individu yang sama pula. Dalam percobaan selanjutntya, Mendel

juga membuktikan bahwa system pewarisan karakter ini sangat tergantung

pada siapa yang berperan sebagai pejantan dan tanaman mana sebagai

betinanya.

Pada persilangan resiprokal ini Mendel memperoleh data persilangan

antara F1 dengan induknya, baik tanaman F1 ini berperan sebagai

pejantan ataupun sebagai betinanya. Hasil dari persilangan resiprokal ini

ternyata selalu sama.

Hukum Mendel II : Pengelompokkan gen secara bebas. Dalam bahasa

inggris : “Independent Assortment of Genes”. Hukum ini berlaku ketika

pembentukkan gamet, dimana gen sealel secara bebas pergi ke masing-

masing kutub ketika meiosis. Pembuktian hukum ini dipakai pada dihibrid

atau polihibrid, yakni persilangan dari individu yang memiliki dua atau lebih

karakter berbeda. Disebut juga Hukum asortasi. Disinilah berlaku Hukum

Mendel II itu, yakni ketika terjadinya meiosis pada gametogonium individu

yang mempunyai genotip double heterozigot sesuai dengan jenis hibridnya.

Ratio fenotip F2, kalau kita jumlahkan semua yang memiliki karakter sama

dari keempat macam itu akan didapat perbandingan ratio fenotip dihibrid

9 : 3 : 3 : 1.

2.3 PERISTIWA KEACAKAN

Seperti dijelaskan sebelumnya, faktor keturunan pada setiap individu

terdapat secara berpasangan dalam satu unit. Mendel berpendapat

Page 5: makalah DIHIBRID

Pasangan tersebut terpisah secara seimbang dalam bentuk mekanisme

komponen reproduksi jantan dan betina (gamet). Pendapat Mendel ini

kemudian dijelaskan lebih lanjut dengan menggunakan metode papan

catur (punnet square), metode percabangan dan sistem ekspansi binomial.

Pada tanaman yang mempunyai biji bulat dominan digunakan notasi

karakter A, karakter pasangannya yaitu biji yang kisut resesif bernotasi a.

Demikianlah, maka diperoleh tanaman murni dengan karakter AA atau aa.

Dalam genetika saat ini, tanaman yang mempunyai notasi karakter

demikian disebut homozigot. Pada bujur sangkar punnet terlihat karakter

gamet terletak dibagian tengah. Sebagai hasil silangan induk murni maka

F1 mempunyai notasi Aa, namun karena A sifatnya dominan maka biji yang

merupakan generasi F1 ini mempunyai bentuk bulat. Tanaman yang

mempunyai karakter Aa ini disebut heterozigot.

Untuk mendapatkan hasil F2, perlu dipilih tanaman F2 yang baik.

Perolehan ganerasi F2, tertera pada bujur sangkar punnet . Disini, setiap

induk tanaman menyumbangkan karakter A dan a dengan perbandingan

yangseimbang pada anaknya. Persilangan F1 menghasilkan sejumlah biji

(genersi F2).biji-biji tersebut mempunyai perbandingan karakter 1AA : 2Aa :

1aa dengan perbandingan bentuksebagai berikut, 3 bulat : 1 kisut.

Perbandingan ini juga dapat diperoleh dari hasil espansi binimoal(A + a)2.

dari urutan ini dapat diambil 2 kesimpulan yaitu antara lain:

1) Unit-unit karakter tersusun secara terpasang

2) Masing-masing unit karakter diwariskan sekarang (secara acak).

Page 6: makalah DIHIBRID

Kepada generasi berikutnya dengan perbandingan yang seimbang ternyata

kesimpulan ini juga sesuai dengan dalil segregasi Mendel yang telah di

ungkapkan sebelumnya. Sekarang kita perhatikan pengelompokan bebas

dimana karakter-karakter bersegregasi secara simultan dan bebas. Seperti

terlihat pada warna biji akan berkombinasi dengan bentuk biji.jika notasi

karakter biji yang berwarna kuning dominan adalah B, maka warna hijau

resesifnya akan bernotasi b. pola keturunan setiap karakter individu

monohibrida di alam juga berlangsung seperti hasil percobaan di atas.

Untuk mendapatkan dua kombinasi karakter induk tanaman homozigot

murni maka tanaman yang berkarakter bulat kuning (AABB) disilangkan

dengan tanaman yang berkarakter biji kisut hijau (aabb). Persilangan ini

mengahsilkan F1. dalam persilangan karakter homozigot masing-masing

induk ini mewariskan unit karakter secara acak terbatas . tanaman F1 nya,

walaupun memiliki karakter A,a,B, dan b yang sebanding, namun ternyata

sifat yang munccul pada bijinya hanyalah karakter yang bulat kuning.

Page 7: makalah DIHIBRID

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Melalui serangkaian percobaan, Mendel berhasil menguraikan mekanisme

pewarisan sifat berdasarkan oada asumsi dan unit yang berpasangan dan

transmisi acak dari unit-unit yang diturunkan dari induknya kepada

induknya. Sementara system tersebut telah diperbaiki melalui studi yang

lebih teliti, hokum segregasi dan pengelompokan bebas kini adalah sama

sahih (validnya)-nya seperti pada tahun 1865.

Teknik-teknik eksperimen yang logis danmenarik yang dilakukan Mendel

dapat berlaku sebagai model dan panutan untuk kita semua dalam

program-program penelitian dan pemuliaan tumbuhan. Dalam

suatueksperimen, saya sering menyimpang dari tujuan semula, karena

banyaknya pertanyaan-pertanyaan menarik yang timbul terkumpulnya

serangkaiandata baru. Mengenang bahwa Mendel sukses dalam

memproduksi sumbangan-sumbangannya yang besar yaitu secara hati-hati

dengan menyelesaikan detail-detail sederhananya dulu lalu

mengkombjinasikan bagin-bagian komponennya untuk menjelaskan hal-hal

yang lebih kompleks dan sempurna, merupakan suatu hal yang sangat

menolong.

Page 8: makalah DIHIBRID

3.2. Saran

Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang pembahasan diatas seperti:

1. Siswa dapat mengerti tentang perkembangan ilmu genetika.

2. Siswa dapat menjelaskan proses persilangan pada tanaman.

3. Siswadapat mengenal macam-macam persilangan.

Page 9: makalah DIHIBRID

MAKALAHPERSILANGAN DUASIFAT BEDA

(DIHIBRID)ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

PENYUSUN : Kelompok 7Ketua : Rahmat hidayatAnggota

EnjayDediNandangYodi

SMP NEGERI 1 PANGKALAN2013