makalah desain dan_pengembangan_kurikulu
TRANSCRIPT
DESAIN KURIKULUM
Oleh Kelompok III:
DEVI RATNA SARI (1506104040036)
RINA JUWITA (1506104040031)
MULYANI (1506104040015)
RUANG/SEMESTER : 6/4
DOSEN PEMBIMBING :
Drs. YOSERIZAL BERMAWI, M.Pd.
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................................................3
A. Pengertian Desain Kurikulum......................................................................................................3
B. Desain Kurikulum Disiplin Ilmu................................................................................................4
C. Desain Kurikulum Berorientasi Pada Masyarakat.......................................................................6
D. Desain Kurikulum Berorientasi Pada Siswa................................................................................8
E. Desain Kurikulum Teknologi......................................................................................................9
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................11
A . Kesimpulan....................................................................................................................................11
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar BelakangPengembangan kurikulum merupakan suatu proses perencanaan kurikulum agar
menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik. Selanjutnya desain kurikulum merupakan
bagian dari proses pengembangan kurikulum. Keduanya sangat berkaitan erat dalam proses perubahan
dan pengembangan kurikulum.
Perubahan dan pengembangan kurikulum menunjukkan bahwa sistem pendidikan itu dinamis.
Jika sistem pendidikan tidak ingin terjebak dalam stagnasi, semangat perubahan perlu terus dilakukan
dan merupakan suatu keniscayaan. Kita berharap perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 tak
hanya perampingan semata, tetapi juga harus mampu menjawab tantangan perubahan dan
perkembangan zaman.
Pengembangan kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian
pendidikan. Disamping kurikulum, terdapat sejumlah faktor diantaranya: lama siswa bersekolah; lama
siswa tinggal disekolah; pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi; buku pegangan; dan peranan
guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan.
B. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum ?
2. Apa yang dimaksud dengan desain kurikulum ?
3. Apa yang di maksud dengan desain kurikulum disiplin ilmu?
4. Apa yang di maksud dengan desain kurikulum yang berorientasi pada masyarakat?
5. Apa yang dimaksud dengan desain kurikulum yang berorientasi pada siswa?
6. Apa yang dimaksud dengan desain kurikulum teknologis?
7. Apa yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum?
8. bagaimana desain dan pengembangan kurikulum 2013 ?
C. Tujuan Penulisan1. Untuk Memahami apa yang dimaksud dengan kurikulum.
2. Untuk Memahami apa yang dimaksud dengan desain kurikulum.
3. Untuk Memahami apa yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum
4. Untuk Memahami bagaimana desain dan pengembangan kurikulum 2013.
ii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KURIKULUM1. Definisi Kurikulum
Kurikulum secara etimologi, berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang berarti berlari dan
curere yang artinya tempat berpacu. Dengan demikian, istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga
pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian jarak yang harus ditempuh oleh
pelari dari garis start sampai garis finish. Selanjutnya, istilah kurikulum ini digunakan dalam dunia
pendidikan dan mengalami perubahan makna sesuai dengan perkembangan dan dinamika yang ada
pada dunia pendidikan.
Sedangkan dalam bahasa Prancis, kurikulum dikaitkan dengan kata courier yang artinya to
run, berlari. Kemudian, istilah itu digunakan untuk sejumlah courses atau mata pelajaran yang harus
ditempuh guna mencapai suatu gelar atau ijazah. Secara garis besar, kurikulum dapat diartikan
sebagai semua kegiatan atau semua pengalaman belajar yang diberikan kepada siswa dibawah
tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan yang hendak dicapai.
Konsep ini mengandung makna, bahwa isi kurikulum bukan hanya sejumlah mata pelajaran,
tetapi juga semua kegiatan siswa dan semua pengalaman belajar siswa di sekolah, yang
mempengaruhi pribadi siswa sepanjang menjadi tanggung jawab sekolah. Itulah sebabnya tidak ada
pemisahan antara kegiatan intrakurikuler dengan kegiatan ekstrakurikuler. Keduanya termasuk
kurikulum.
Allan A. Glatthorn menjelaskan bahwa kurikulum tidak hanya sebatas hal-hal yang tampak
atau kurikulum tertulis (written curriculum). Ada hal lain yang disebut kurikulum tersembunyi
(hidden curriculum) yang memberikan peran signifikan bagi proses pendidikan peserta didik. Dengan
kata lain, unsur-unsur tersebut mencakup lingkungan kultur, kebijakan sekolah, sistem sosial,
organisasi, dan lain sebagainya.
Pengertian kurikulum diatas menunjukkan pengertian yang lebih luas, sebab kurikulum tidak
hanya terbatas pada mata pelajaran saja, tetapi semua aspek yang mempengaruhi peserta didik. Dalam
pengertian ini, menunjukkan adanya fungsi kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan
pendidikan.
2. Peranan KurikulumSebagai program pendidikan yang telah direncanakan secara sistematis, kurikulum
mengemban peranan yang sangat penting bagi pendidikan siswa. Apabila dianalisis sifat dari
ii
masyarakat dan kebudayaan, dengan sekolah sebagai institusi sosial dalam melaksanakan operasinya,
maka dapat ditentukan paling tidak tiga peranan kurikulum yang sangat penting, yakni peranan
konservatif, peranan kritis (evaluatif) dan peranan kreatif. Ketiga peranan ini sama pentingnya dan
perlu dilaksanakan secara seimbang.
3. Fungsi KurikulumDisamping memiliki peranan, kurikulum juga mengemban berbagai fungsi tertentu.
Alexander Inglish, dalam bukunya Principle of Secondary Education (1918), mengatakan bahwa
kurikulum memiliki fungsi sebagai: fungsi penyesuaian, fungsi penintegrasian, fungsi dirensiasi,
fungsi persiapan, fungsi pemilihan dan fungsi diagnostik.
1) Fungsi Penyesuaian (The Adjustive of Adaptive Function)Setiap Individu harus mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya secara menyeluruh.
2) Fungsi Integrasi (The Integrating Function)Individu merupakan bagian dari masyarakat, maka pribadi yang terintegrasi itu akan memberikan sumbangan dalam pembentukan dan pengintegrasian masyarakat.
3) Fungsi Diferensiasi (The Diferentiating Function)Pada dasarnya, diferensiasi akan mendorong orang berpikir kritis dan kreatif, sehingga akan mendorong kemajuan sosial dalam masyarakat.
4) Fungsi Persiapan (The Propaeductif Function)Kurikulum berfungsi mempersiapkan siswa agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh
5) Fungsi Pemilihan (The Selective Function)Pengakuan atas perbedaan berarti memberikan kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa yang diinginkan dan menarik minatnya.
6) Fungsi Diagnostik (The Diagnostic Function)Membantu dan mengarahkan siswea untuk mampu memahami dan menerima dirinya, sehingga dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya.
B. DESAIN KURIKULUMFred Percival dan Henry Ellington (1984) mengemukakan bahwa desain kurikulum adalah
pengembangan proses perencanaan, validasi, implementasi, dan evaluasi kurikulum. Desain
kurikulum dapat didefinisikan sebagai rencana atau susunan dari unsur-unsur kurikulum yang terdiri
atas tujuan, isi, pengalaman belajar, dan evaluasi.
Para pemgembang kurikulum telah mengkontruksi kurikulum menurut dasar-dasar
pengkategorian berikut:
a. Subject-centered design, yaitu desain yang berpusat pada mata pelajaran;
b. Learner-centered design, yaitu desain yang berpusat pada pembelajar;
c. Problem-centered design, yaitu desain yang berpusat pada permasalahan;
ii
Adapun jenis-jenis kurikulum, antara lain :
1) Separated Subject Curriculum
Kurikulum ini dipahami sebagai kurikulum mata pelajaran yang terpisah satu sama lainnya.
Ini berarti kurikulumnya kurang mempunyai keterkaitan dengan mata pelajaran lainnya.
2) Correlated Curriculum
Dalam kurikulum ini, sejumlah mata pelajaran dihubungkan antara yang satu dengan yang
lainnya. Sehingga ruang lingkup bahan yang tercakup semakin luas.
3) Broad Fields Curriculum
Adalah usaha meningkatkan kurikulum dengan mengombinasikan beberapa mata pelajaran.
4) Integrated Curriculum
Kurikulum jenis ini membuka kesempatan yang lebih banyak untuk melakukan kerja
kelompok bersama masyarakat dan lingkungan sebagai sumber belajar.
C. PENGEMBANGAN KURIKULUMPengembangan kurikulum adalah proses perencanaan kurikulum agar menghasilkan rencana
kurikulum yang luas dan spesifik. Proses ini berhubungan dengan seleksi dan pengorganisasian
berbagai komponen situasi belajar-mengajar, antara lain penetapan jadwal pengorganisasian
kurikulum dan spesifikasi tujuan yang disarankan, mata pelajaran, kegiatan, sumber dan alat pengukur
pengembangan kurikulum yang mengacu pada kreasi sumber-sumber unit, rencana unit, dan garis
pelajaran kurikulum ganda lainnya, untuk memudahkan proses belajar-mengajar.
Seperti yang dikemukakan oleh Beauchamp bahwa terdapat lima prinsip dalam
pengembangan teori kurikulum, yaitu (Ibrahim, 2006) :
1) Setiap teori kurikulum harus dimulai dengan perumusan (definisi) tentang rangkaian
kejadian yang dicakupnya.
2) Setiap teori kurikulum harus mempunyai kejelasan tentang nilai-nilai dan sumber-sumber
yang menjadi titik tolaknya.
3) Setiap teori kurikulum perlu menjelaskan karakteristik desain kurikulumnya.
4) Setiap teori kurikulum harus menggambarkan proses-proses penentuan kurikulum serta
interaksi diantara proses tersebut.
5) Setiap teori kurikulum hendaknya mempersiapkan ruang untuk dilakukannya proses
penyempurnaaan.
Pada akhirnya, berbagai faktor diatas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pembuatan keputusan kurikulum.
Pengembangan kurikulum harus mengacu pada sebuah kerangka umum, yang berisikan hal-
hal yang diperlukan dalam pembuatan keputusan. Diantaranya ;
ii
a. Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam pengembangan kurikulum ini menekankan pada keharusan
pengembangan kurikulum yang telah terkonsep dan terinterpretasikan dengan cermat,
sehingga upaya-upaya yang terbatas dalam reformasi pendidikan, kurikulum yang tidak
berimbang, dan inovasi jangka pendek dapat dihindarkan.
b. Tujuan pengembangan kurikulum
Tujuan berfungsi untuk menentukan arah seluruh upaya kependidikan sekolah atau unit
organisasi lainnya, sekaligus menstimulasi kualitas yang diharapkan. Berbagai kegiatan lain
dalam pengembangan kurikulum, seperti penentuan ruang lingkup, sekuensi dan kriteria
seleksi dan konten, tidak akan efektif jika tidak berdasarkan tujuan yang signifikan. Tujuan
pendidikan pada umumnya berdasarkan pada filsafat yang dianut atau yang mendasari
pendidikan tersebut.
c. Penilaian kebutuhan
Penilaian kebutuhan adalah prosedur, baik secara terstruktur maupun informal, untuk
mengidentifikasi kesenjangan antara situasi “disini dan sekarang” (here and now situation)
dan tujuan yang diharapkan. Penilaian kebutuhan dapat mendahului maupun mengikuti
penentuan tujuan. Kebutuhan juga dapat dimanfaatkan oleh pengembang kurikulum untuk
melakukan revisi dan modifikasi kurikulum.
d. Konten kurikulum
Konten kurikulum dipandang sebagai informasi yang terkandung dalam bahan-bahan
yang dicetak, rekaman audio dan visual, komputer dan alat elektronik lainnya, atau yang
ditransmisikan secara lisan. Informasi bisa menjadi konten bagi siswa jika dapat memberi
pengertian terhadap aktivitas yang berguna.
e. Sumber materi kurikulum
Materi kurikulum yang diperlukan oleh pengembang kurikulum dapat diperoleh di buku-
buku teks dan petunjuk bagi guru. Materi tersebut juga dapat diperoleh di beberapa tempat
seperti perpustakaan kurikulum diberbagai universitas, khususnya pada bagian pendidikan.
f. Implementasi kurikulum
Berbagai dimensi kurikulum yang penting dicermati adalah materi kurikulum, struktur
organisasi kurikulum, peranan atau perilaku, pengetahuan dan internalisasi nilai. Keberhasilan
implementasi terutama ditentukan oleh aspek perencanaan dan strategi implementasinya. Pada
prinsipnya, implementasi ini mengintegrasikan aspek-aspek filosofis, tujuan, subject matter,
strategi mengajar dan kegiatan belajar, serta evaluasi dan feedback.
g. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum adalah suatu proses interaksi, deskripsi, dan pertimbangan
(judgement) untuk merumuskan hakikat dan nilai dari suatu hal yang dievaluasi, dalam hal ini
kurikulum. Evaluasi kurikulum sebenarnya dimaksudkan untuk memperbaiki subtansi
ii
kurikulum, prosedur implementasi, metode intruksional, serta pengaruhnya pada belajar dan
perilaku siswa.
h. Keadaan di masa mendatang
Dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran, pandangan dan kecenderungan pada
kehidupan masa datang sudah menjadi kepentingan pokok. Pesatnya perubahan dalam
kehidupan sosial, ekonomi, teknologi, serta berbagai peristiwa dunia, memaksa setiap warga
masyarakat berpikir dan merespon setiap perubahan yang dihadapi. Oleh karenanya, harus
dipikirkan solusi alternatif dalam menghadapi situasi masa yang akan datang tersebut.
ii