makalah cvd

10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan C. Metode Penulisan D. Sistematika Penulisan

Upload: andrianus-atu

Post on 28-Dec-2015

119 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

CVD

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Cvd

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangB. Tujuan PenulisanC. Metode PenulisanD. Sistematika Penulisan

Page 2: Makalah Cvd

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Medik

1. Definisi

Stroke atau cedera serebrovascular adalah kehilangan fungsi otak yang

diakibatkan oleh berhentinya suplai darah kebagian otak. ( Brunner and Suddarth,

2002 ).

Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak.

( Elizabeth J. Corwin,2009 ).

Stroke adalah suatu kegiatan yang timbul karena terjadinya gangguan peredaran

darah diotak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga

mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian. ( Fransiska B.

Batticaca, 2008 ).

2. Klasifikasi Stroke :

a. Stroke iskemik ( infark atau kematian jaringan ), serangan sering terjadi pada usia

50 tahun atau lebih dan terjadi pada malam hingga pagi hari.

1) Thrombosis pada pembuluh darah

2) Emboli pada pembuluh darah otak

b. Stroke hemoragik ( perdarahan ), serangan sering terjadi pada usia 20-60 tahun

dan biasanya timbul setelah beraktivitas fisik atau karena psikologis mental.

1) Perdarahan intra serebral

Pecahnya pembuluh darah ( mikroaneurisma) terutama karena hipertensi

mengakibatkan darah masuk kedalam jaringan otak, membentuk massa yang

menekan jaringan otak dan menimbulkan edema otak. Peningkatan TIK yang

terjadi cepat, dapat mengakibatkan kematian mendadak karena herniasi otak,

perdarahan intraserebral yang disebabkan karena hipertensi sering dijumpai

didaerah putamen, thalamus, pons, dan serebelum.

Page 3: Makalah Cvd

2) Perdarahan subarachnoid

Dapat terjadi karena trauma atau hipertensi, penyebab tersering adalah

kebocoran anurisma pada area sirkulasi willisi dan malvormasi arteri-vena

kongenetal. Gejala-gejala pada umumnya mendadak, peningkatan intracranial

(TIK), perubahan tingkat kesadaran, sakit kepala ( mungkin hebat ), vertigo,

kacau mental, stupor sampai koma,gangguan ocular, himiparesis atau

hemiplegic, mual muntah, penglihatan ganda, gelisah dan peningkatan suhu.

3. Anatomi dan Fisiologi

4. Etiologi

a. Thrombosis

Bekuan darah didalam pembuluh darah otak atau leher.

b. Embolisme serebral

Bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak dari bagian tubuh lain.

c. Iskemia

Penurunan aliran darah kearea otak

Page 4: Makalah Cvd

d. Hemoragi serebral

Pecahnya pembuluh darah serebral dengan perdarahan kedalam jaringan otak atau

atau ruang sekitar otak. Akibatnya adanya penghentian suplai darah keotak, yang

menyebabkan kehilangan sementara atau pemanen gerakan, berfikir, memori,

berbicara atau sensasi.

5. Patofisiologi

Setiap kondisi yang menyebabkan perubahan perfusi darah pada otak akan

menyebabkan keadaan hipoksia. hipoksia yang berlangsung lama dapat

menyembabkan iskemik otak. iskemik yang terjadi dalam waktu yang singkat kurang

dari 10-15 menit dapat menyebabkan deficit sementara dan bukan deficit permanen.

Sedangkan iskemik yang terjadi dalam waktu lama dapat menyebabkan sel mati

permanen mengakibatkan infark pada otak. setiap deficit fokal permanen akan

tergantung pada daerah otak mana yang terkena. Daerah otak yang terkena akan

menggambarkan pembuluh darah otak yang terkena. Pembuluh darah yang paling

sering mengalami iskemik adalah arteri serebral tengah dan arteri karotis interna.

deficit fokal permanen dapat tidak diketahui jika klien pertama kali mengalami

iskemik otak total yang dapat teratasi, jika aliran darah kesetiap bagian otak

terhambat karena thrombus atau emboli, maka mulai terjadi kekurangan suplai O2

kejaringan otak. Kekurangan O2 dalam satu menit dapat menurunkan segala gejala

yang dapat pulih seperti kehilangan kesadaran. Sedangkan kekurangan O2 dalam

waktu yang lama menyebabkan nekrosis. Area yang disebut nekrosis adalah infark.

Gangguan peredaran darah keotak akan menimbulkan gangguan pada metabolism

sel-sel neuron, dimana sel-sel neuron tidak mampu menyimpan glukogen sehingga

kebutuhan metabolism terganggu darib glukosa dan O2. Yang terdapat pada arteri-

arteri yang menuju otak. Perdarahan intracranial termasuk perdarahan kedalam ruang

subarakhoid atau kedalam jaringan otak sendiri.

Hipertensi mengakibatkan timbulnya penebalan dan degenerative pembuluh darah

yang dapat menyebabkan rupturnya arteri serebral sehingga perderahan menyebar

dengan cepat dan menimbulkan perubahan setempat iritasi pada pembuluh darah

Page 5: Makalah Cvd

otak. Perdarahan biasanya terhenti karena pembentukan thrombus oleh fibrin

trombosit dan oleh tekanan jaringan . setelah 3 minggu darah mulai direabsorbsi,

rupture ulangan resiko srius yang terjadi sekitar 7-10 hari setelah perdarahan pertama.

Rupture ulangan mengakibatkan terhentinya aliran darah kebagian tertentu,

iskemik fokal, dan infark jaringan otak, dapat menimbulkan geger otak dan

kehilangan kesadaran, peningkatan tekanan darah serebrospinal, perdarahan menigisi

ventrikel atau hematoma yang merusak jaringan otak. Perubahan cairan serebrospinal,

obstruksi vena, adanya edema dapat meningkatkan tekanan intracranial yang

membahayakan jiwa dengan cepat. Peningkatan tekanan intracranial jika tidak diobati

mengakibatkan herniasi unkus dan serebelum, takikardia, hipertensi sistemik dan

gangguan pernapasan.

6. Tanda dan Gejala

a. Kehilangan motorik

Stroke adalah penyakit motorneuron atas dn mengakibatkan kehilangan control

volunter terhadap gerakkan motorik, hemiplegia (paralisis pada salah satu sisi)

karena pada sisi otak yang berlawanan, hemiparasis atau kelemahan salah satu sisi

tubuh.

b. Kehilangan komunikasi

1) Disartria (kesulitan berbicara)

Ditunjukkan dengan bicara yang sulit dimengerti yang disebabkan oleh

paralisis otot yang bertanggung jawab untuk menghasilakn bicara.

2) Disfasia atau Afasia

Bicara defektif atau kehilang bicara,yang terutama ekspresif atau reseptif.

3) Apraksia

Ketidakmampuan untuk melakukan tindakkan yang dipelajari sebelumnya,

seperti ketika pasien mengambil sisir.

c. Gangguan presepsi

Presepsi adalah ketidakmampuan untuk menginterprestasikan sensasi.

Page 6: Makalah Cvd

d. Kehilangan sensori

Stroke dapat berupa kerusakan sentuhan ringan atau mungkin berat.

e. Kerusakan fungsi kognitif dan efek psikologik

Disfungsi ini dapat ditunjukkan dalam lapang perhatian terbatas, kesulitan dalam

pemahaman, lupa, dan kurang motivasi yang menyebabkan pasien menghadapi

masalah frustasi.

f. Disfungsi kandung kemih

ketidakmampuan untuk menggunakan unnal atau badpan karena kerusakkan

motorik dan postural, kadang-kadang setelah stroke kandung kemih menjadi

atonik, dengan kerusakkan sensai terhadap respons pengisian kandung kemih.

7. Faktor Resiko Pada Stroke

a. Hipertensi

b. Hiperlipidemia

c. Diabetes Militus

d. Stress

e. Alkoholik

f. CHD

g. Merokok

h. Obesitas

i. CHF

8. Test Diagnostik

a. CT-Scan Kepala

Memperhatiakn adanya edema, hematoma, iskemia, dan adanya infark.

b. Pungsi Lumbal

menunjukkan adanya tekanan normal dan biasanya ada thrombosis, emboli

serebral dan TIA ( translient ischaemia attack ) atau serangan iskemik otak

sepintas. Tekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah menunjukkan

adanya hemoragik subarakhoid atau perdarahan intracranial.

Page 7: Makalah Cvd

c. MRI

Menunjukkan daerah yang mengalami infark hemoragik.

d. Ultrasonografi Doppler

Mengidentifikasikan penyakit arteriovena

e. EKG (Elektrokardiografi)

mengidentifikasi penyakit didasari pada gelombang otak dan memungkinkan

memperlihatkan daerah lesi yang spesifik.

9. Penatalaksaan

a.