makalah buletin

31
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan. Mulai dari berolahraga, membaca, menulis, mengarang,dan sebagainya.Di antara sekian banyak kebiasaan manusia, ada salah satu kebiasaan manusia yang sangat merugikan bagi kesehatan mereka.Anehnya, kebiasaan yang tidak baik ini sering dilakukan oleh masyarakat kita, yakni kebiasaan merokok. Merokok sendiri bukanlah hal yang dianggap tabu oleh masyarakat kita, meskipun yang melakukannya adalah anak yang masih duduk di bangku sekolah.Hal ini sangat memprihatinkan, karena sebagaimana kita ketahui bahwa di dalam rokok terdapat banyak zat beracun yang nantinya akan mengganggu kesehatan tubuh kita. Untuk itu dengan dibuatnya makalah ini diharapkan warga masyarakat dapat sadar dan segera meninggalkan atau mengurangi kebiasaan mereka yang tidak baik.Karena bagaimanapun juga dampak rokok bagi kesehatan pelaku (perokok aktif) maupun kesehatan orang yang terkena paparan asap rokok perokok aktif (perokok pasif) sangat besar,karena zat beracun yang terkandung di dalamnya. B. Ruang lingkup

Upload: baharudin-arif-fajar

Post on 24-Oct-2015

74 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

rokok

TRANSCRIPT

Page 1: makalah buletin

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan. Mulai dari berolahraga, membaca,

menulis, mengarang,dan sebagainya.Di antara sekian banyak kebiasaan manusia, ada salah

satu kebiasaan manusia yang sangat merugikan bagi kesehatan mereka.Anehnya, kebiasaan

yang tidak baik ini sering dilakukan oleh masyarakat kita, yakni kebiasaan merokok.

Merokok sendiri bukanlah hal yang dianggap tabu oleh masyarakat kita, meskipun yang

melakukannya adalah anak yang masih duduk di bangku sekolah.Hal ini sangat

memprihatinkan, karena sebagaimana kita ketahui bahwa di dalam rokok terdapat banyak zat

beracun yang nantinya akan mengganggu kesehatan tubuh kita.

Untuk itu dengan dibuatnya makalah ini diharapkan warga masyarakat dapat sadar dan

segera meninggalkan atau mengurangi kebiasaan mereka yang tidak baik.Karena

bagaimanapun juga dampak rokok bagi kesehatan pelaku (perokok aktif) maupun kesehatan

orang yang terkena paparan asap rokok perokok aktif (perokok pasif) sangat besar,karena zat

beracun yang terkandung di dalamnya.

B.     Ruang lingkup

Untuk lebih terfokusnya pembahasan makalah ini dan agar tidak melebar nya

pembahasan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1.      Pengertian rokok.

2.      Dampak dari merokok.

3.      Zat-zat yang terkandung dalam rokok.

C.     Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini yaitu :

1.      Menjelaskan pengertian rokok.

2.      Menjelaskan zat-zat yang terkandung dalam rokok.

3.      Menjelaskan bahaya rokok.

Page 2: makalah buletin

BAB II

PEMBAHASAN

Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi

kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan

tubuh telah diteliti dan dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok

pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok

meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan

pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus,

bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.

Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui orang

sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk mengalihkan diri dari

stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini dibandingkan perokok

yang tidak memiliki latar belakang depresi.

Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari seconhandsmoke yaitu asap

rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok atau

bisa disebut juga dengan perokok pasif. Rokok tidak dapat dipisahkan dari bahan baku

pembuatannya yakni tembakau. Di Indonesia tembakau ditambah cengkeh dan bahan-bahan

lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek tembakau juga dapat digunakan

sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa dan tambakau tanpa asap (tembakau

kunyah).

Dari hari ke hari jumlah perokok kian bertamabah. Hal inilah yang nantinya akan

membuat suatu malapetaka yang besar bagi kesehatan tubuh kita.

A.     Pengertian

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang 70-120 mm,(bervariasi

tergantung negara ) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun yang telah

dicacah.

Ada 2 jenis rokok yaitu rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok

terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin. Rokok biasanya di

jual  dalam bungkusan berbentuk kotak /kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan

Page 3: makalah buletin

mudah kedalam kantong .sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut

umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatikan perokok akan bahaya kesehatan

yang dapat di timbulkan dari merokok.misalnya kanker ,paru-paru ,serangan jantung dan lain-

lainnya.

Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih

jantan. Dibalik kegunaan/manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar

bagi orang yang merokok maupun orang yang ada disekitar perokok yang bukan perokok.

B.     Zat - zat Beracun Yang Terdapat Dalam Rokok dan Dampaknya

Sebagaimana kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh perokok,

tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari

komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida,

hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol,

kumarin, 4-etilkatekol, ortokresoldan perylene adalah sebagian dari beribu – ribu zat di dalam

rokok. Tapi diantara zat – zat yang disebutkan tadi, ada 3 zat yang paling berbahaya yang

terkandung di dalam sebatang rokok. Zat – zat itu adalah:

1.      Tar

Zat berbahaya ini berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru - paru

dan sistem pernafasan, sehingga menyebabkan penyakit bronchitis kronis, emphysema dan

dalam beberapa kasus menyebabkan kanker paru - paru ( penyakit maut yang hampir tak

dikenal oleh mereka yang bukan perokok ).Racun kimia dalam TAR juga dapat meresap ke

dalam aliran darah dan kemudian dikeluarkan di urine.TAR yang tersisa di kantung kemih

juga dapat menyebabkan penyakit kanker kantung kemih. Selain itu Tar dapat meresap dalam

aliran darah dan mengurangi kemampuan sel - sel darah merah untuk membawa Oksigen ke

seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap sistem peredaran darah.

2.      Nikotin

Adalah suatu zat yang dapat membuat kecanduan dan mempengaruhi sistem syaraf,

mempercepat detak jantung ( melebihi detak normal ) , sehingga menambah resiko terkena

penyakit jantung. Selain itu zat ini paling sering dibicarakan dan diteliti orang, karena dapat

meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh

darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin

4-6 mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan.

Selain itu Nikotin berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi

karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran

Page 4: makalah buletin

darah dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada

permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.

3.      Karbon Monoksida (CO)

Zat ini dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel - sel darah merah

untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap

sistem peredaran darah. Selain itu, karbonmonoksida memudahkan penumpukan zat - zat

penyumbat pembuluh nadi, yang dapat menyebabkan serangan jantung yang fatal selain itu

juga dapat menimbulkan gangguan sirkulasi darah di kaki.Efek terakhir ini membuat para

wanita perokok lebih beresiko ( daripada wanita non perokok ) mendapat efek samping

berbahaya bila meminum pil kontrasepsi ( pil KB). Karena itulah sebabnya mengapa para

dokter kandungan ( ginekolog ) umumnya segan memberi pil KB pada wanita yang merokok.

C.     Bahaya Perokok Pasif

Tidak hanya perokok aktif saja yang memiliki resiko terkena penyakit, perokok pasif

pun juga demikian. Berikut adalah penyakit yang sangat mungkin menyerang perokok pasif.

1.      Meningkatnya resiko kanker paru-paru dan serangan jantung

2.      Meningkatnya resiko penyakit saluran pernafasan seperti radang paru-paru dan bronkhitis

3.      Iritasi pada mata yang menyebabkan rasa sakit dan pedih

4.      Bersin dan batuk-batuk karena alergi

5.      Sakit pada tekak, esofagus, kerongkongan dan tenggorokan

6.      Sakit kepala sebagai reaksi penolakan nikotin

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa perokok yang merokok di tempat umum atau

tidak memperdulikan orang lain yang tidak merokok adalah orang yang egois. Nikmatnya

diambil sendiri, sakitnya dibagi-bagi. Selain itu, asap rokok yang dikeluarkan lebih berbahaya

daripada yang masuk ke dalam tubuh perokok pasif. Hal ini dikarenakan asap rokok

mengandung zat-zat sebagai berikut:

1. Mengandung nikotin dua kali lebih banyak

2. Mengandung karbon monoksida lima kali lebih banyak

3. Mengandung tar lima kali lebih banyak

4. Meningkatnya zat kimia berbahaya bagi kesehatan hingga berkali lipat

Bahaya asap rokok bagi ibu hamil, janin dan bayi. Selain bagi perokok pasif yang

dalam keadaan normal, asap rokok lebih berbahaya bagi ibu hamil dan janin yang

dikandungnya. Akibat dari asap rokok tersebut antara lain:

Page 5: makalah buletin

1.      Keguguran pada janin yang dikandung

2.      Kematian janin di dalam kandungan

3.      Pendarahan pada plasenta dan terjadi pembesaran lebih dari 30 persen

4.      Berat badan janin berkurang sekitar 20-30 persen dari normal

5.      Bayi yang lahir prematur dalam keadaan kesehatan yang tidak stabil

Asap rokok lebih berbahaya lagi jika dihisap oleh bayi, akibatnya adalah:

1.      Mengalami gangguan dan penyakit pernafasan

2.      Terganggunya perkembangan kecerdasan anak, baik motorik maupun kognitif

3.      Terjangkitnya penyakit telinga

4.      Bisa meningkatkan resiko penyakit leukimia sebanyak dua kali lipat

5.      Meningkatkan resiko kanker otak hingga 22 persen

6.      Bayi akan lebih mudah lelah karena oksigen yang tidak terserap sempurna

7.      Sindrom kematian secara mendadak

D.    Beberapa Penelitian Tentang Rokok.

Menurut Menteri Kesahatan Indonesia Tahun 2004 Bapak Dr. Achmad Sujudi,

kebiasaan merokok di Indonesia cenderung meningkat. Berdasarkan data Susenas (Survei

Sosial Ekonomi Nasional) penduduk Indonesia usia dewasa yang mempunyai kebiasaan

merokok sebanyak 31,6%. Dengan besarnya jumlah dan tingginya presentase penduduk yang

mempunyai kebiasaan merokok, Indonesia merupakan konsumen rokok tertinggi kelima di

dunia dengan jumlah rokok yang dikonsumsi (dibakar) pada tahun 2002 sebanyak 182 milyar

batang rokok setiap tahunnya setelah Republik Rakyat China (1.697.291milyar), Amerika

Serikat (463,504 milyar),Rusia (375.000 milyar) dan Jepang (299.085 milyar).

Selain itu, dalam laporan yang baru saja dikeluarkan WHO berjudul “Tobacco and

Poverty : A Vicious Cycle atau Tembakau dan Kemiskinan : Sebuah Lingkaran Setan” dalam

rangka peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia tanggal 31 Mei 2004, membuktikan bahwa

perokok yang paling banyak adalah kelompok masyarakat miskin. Bahkan di negara-negara

maju sekalipun, jumlah perokok terbanyak berasal dari kelompok masyarakat bawah. Mereka

pula yang memiliki beban ekonomi dan kesehatan yang terberat akibat kecanduan rokok.

Dari sekitar 1,3 milyar perokok di seluruh dunia, 84% diantaranya di negara – negara

berkembang.

Hasil penelitian itu juga menemukan bahwa jumlah perokok terbanyak di Madras, India

justru berasal dari kelompok masyarakat buta huruf. Kemudian riset lain membuktikan bahwa

kelompok masyarakat termiskin di Bangladesh menghabiskan hampir 10 kali lipat

penghasilannya untuk tembakau dibandingkan untuk kebutuhan pendidikan. Lalu penelitian

Page 6: makalah buletin

di 3 provinsi Vietnam menemukan, perokok menghabiskan 3,6 kali lebih banyak untuk

tembakau dibandingkan untuk pendidikan, 2,5 kali lebih banyak untuk tembakau

dibandingkan dengan pakaian dan 1,9 kali lebih banyak untuk tembakau dibandingkan untuk

biaya kesehatan.

4.      Hambatan

Dalam prakteknya di lapangan, tidak mudah untuk menerapkan peraturan yang

melarang tentang merokok. Karena hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

1.      Masih minimnya kesadaran masyarakat akan bahaya rokok bagi kesehatan tubuh mereka,

sehingga sulit diadakannya pembinaan untuk mereka.

2.      Kurangnya sosialisasi dari instansi terkait mengenai bahaya merokok, sehingga masyarakat

tidak tahu seberapa besar bahaya rokok bagi kesehatan mereka.

3.      Kurang ketatnya pengawasan terhadap peredaran rokok di negara kita, sehingga jumlah

produsen rokok meningkat.

5.      Cara Mengatasi Permasalahan Yang Ada

Beberapa cara yang dapat kita lakukan supaya kita dapat terhindar dari bahaya asap

rokok adalah sebagai berikut :

1.              Tarbiyah atau pedidikan keimanan yang sungguh – sungguh untuk setiap individu

masyarakat agar mereka sadar betapa bahaynya menghisap rokok.

2.              Adanya teladan yang baik bagi sang anak baik di rumah, di sekolah, maupun di sekitar

lingkungannya.

3.              Melarang Oknum guru untuk merokok di depan siswa saat mengajar. Mengapa? karena kita

ketahui bahwa tugas guru adalah sebagai suri tauladan bagi siswanya di sekolah. Jadi wajar

saja kalau guru harus memberi contoh yang baik bagi siswanya.

4.              Penyuluhan yang gencar dan intensif dari Instansi terkait. Dengan jalan ini diharapkan

jumlah perokok akan berkurang, karena mereka memperoleh pengetahuan langsung tentang

bahaya rokok bagi kesehatan mereka.

5.              Menyebarluaskan fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) tentang haramnya rokok. Karena

dengan jalan ini masyarakat akan berfikir lagi untuk merokok.

Page 7: makalah buletin

BAB III

PENUTUP

A.     Kesimpulan

Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatakan rokok itu lebih

banyak mudharatnya (dampak negatifnya) dari pada dampak positifnya. Apabila hal ini

dibiarkan terus berlangsung, maka akan mengakibatkan permasalahan yang serius pada

kesehatan tubuh manusia. Dan seharusnya masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi

kesehatan tubuh mereka. Namun hal itu masih sulit dilakukan di Indonesia.

B.     Saran

Setelah membaca makalah ini, semoga masyarakat dapat tersadarkan akan bahaya

rokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya

kesehatan mereka tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan

terhindar dari penyakit yang mengancam jiwa mereka.

Page 8: makalah buletin

DAFTAR PUSTAKA

Admin, 2013. Bahaya Meroko. http://catatantugassekolah.blogspot.com. [21 Mei 2013]

Atkinson, 1999. Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat,2001. Buku Pedoman Umum Tim Pembina, Tim Pengarah

& Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa. Direproduksi oleh Proyek Peningkatan Kesehatan Khusus

APBD 2002.

Wiwik, 2013. Bahaya Rokok. http://wiwikhidayatun.blogspot.com [21 Mei 2013] Diposkan oleh Ahmad Ibnu di 23.16 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Page 9: makalah buletin

ahaya Merokok Bagi Kesehatan Manusia

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yang menjadi kebutuhan dasar derajat kesehatan masyarakat, salah satu aspeknya adalah “tidak ada anggota keluarga yang merokok“. Sedangkan PHBS harus menjadi kewajiban saya dan para kader kesehatan untuk mensosialisasikannya.

Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap lebih dari 4.000 macam racun! Karena itulah, merokok sama dengan memasukkan racun-racun tadi ke dalam rongga mulut dan tentunya paru-paru. Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.

Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di negara-negara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia (WHO) telah memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh 10 juta orang per tahun, 70% di antaranya terjadi di negara-negara berkembang.

Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia setiap tahun.

Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit. Seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.

Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondhand-smoke, yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok, atau biasa disebut juga dengan perokok pasif.

ZAT KIMIA

Rokok tentu tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya, yakni tembakau. Di Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau tanpa asap (chewing tobacco atau tembakau kunyah).

Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida, dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol, dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi, dan menimbulkan kanker (karsinogen).

NIKOTIN

Page 10: makalah buletin

Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi, dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Di Amerika Serikat, rokok putih yang beredar di pasaran memiliki kadar 8-10 mg nikotin per batang, sementara di Indonesia berkadar nikotin 17 mg per batang.

TIMAH HITAM (Pb)

Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh!

GAS KARBONMONOKSIDA (CO)

Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin. Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam darah perokok mencapai 4 – 15 persen. Berlipat-lipat!

TAR

Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 – 45 mg.

DAMPAK PARU-PARU

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.

Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.

Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.

Page 11: makalah buletin

Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.

DAMPAK TERHADAP JANTUNG

Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama).

Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer.

Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.

Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.

Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard.

Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.

Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.

Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah. Di samping itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar

Page 12: makalah buletin

kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.

PENYAKIT JANTUNG KORONER

Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak.

Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.

Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan. Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan merusak pembuluh darah perifer.

PPDP yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.

PENYAKIT (STROKE)

Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.

Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS.

Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok pada ibu hamil, impotensi, menurunnya kekebalan individu, termasuk pada pengidap virus hepatitis, kanker saluran cerna, dan lain-lain. Dari sudut ekonomi kesehatan, dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan negara.

Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok mempengaruhi penyediaan tenaga kerja, terutama tenaga terampil atau tenaga eksekutif, dengan kematian mendadak atau kelumpuhan yang timbul jelas menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Penurunan produktivitas tenaga kerja menimbulkan penurunan pendapatan perusahaan, juga beban ekonomi yang tidak sedikit bagi individu dan keluarga. Pengeluaran untuk biaya kesehatan meningkat, bagi keluarga, perusahaan, maupun pemerintah.

KEBIASAAN MEROKOK

Page 13: makalah buletin

Sudah seharusnya upaya menghentikan kebiasaan merokok menjadi tugas dan tanggung jawab dari segenap lapisan masyarakat. Usaha penerangan dan penyuluhan, khususnya di kalangan generasi muda, dapat pula dikaitkan dengan usaha penanggulangan bahaya narkotika, usaha kesehatan sekolah, dan penyuluhan kesehatan masyarakat pada umumnya.

Tokoh-tokoh panutan masyarakat, termasuk para pejabat, pemimpin agama, guru, petugas kesehatan, artis, dan olahragawan, sudah sepatutnya menjadi teladan dengan tidak merokok. Perlu pula pembatasan kesempatan merokok di tempat-tempat umum, sekolah, kendaraan umum, dan tempat kerja; pengaturan dan penertiban iklan promosi rokok; memasang peringatan kesehatan pada bungkus rokok dan iklan rokok.

Iklim tidak merokok harus diciptakan. Ini harus dilaksanakan serempak oleh kita semua, yang menginginkan tercapainya negara dan bangsa Indonesia yang sehat dan makmur.

GERBANG NARKOBA

Akibat kronik yang paling gawat dari penggunaan nikotin adalah ketergantungan. Sekali seseorang menjadi perokok, akan sulit mengakhiri kebiasaan itu baik secara fisik maupun psikologis. Merokok menjadi sebuah kebiasaan yang kompulsif, dimulai dengan upacara menyalakan rokok dan menghembuskan asap yang dilakukan berulang-ulang.

Karena sifat adiktifnya (membuat seseorang menjadi ketagihan) rokok dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM IV) dikelompokkan menjadi Nicotine Related Disorders. Sedangkan WHO menggolongkannya sebagai bentuk ketagihan. Proses farmakologis dan perilaku yang menentukan ketagihan tembakau sama dengan proses yang menimbulkan ketagihan pada obat, seperti heroin dan kokain.

Nikotin mempunyai sifat mempengaruhi dopamin otak dengan proses yang sama seperti obat-obatan tersebut. Dalam urutan sifat ketagihan zat psikoaktif, nikotin lebih menimbulkan ketagihan dibanding heroin, kokain, alkohol, kafein dan marijuana. Menurut Flemming, Glyn dan Ershler merokok merupakan tingkatan awal untuk menjadi penyalahguna obat-obatan (drug abuse). Mencoba merokok secara signifikan membuka peluang penggunaan obat-obatan terlarang di masa yang akan datang.

Berdasarkan data epidemiologi diketahui kurang lebih 20% dari perokok memiliki risiko delapan kali menjadi penyalahguna NAPZA, dan berisiko sebelas kali untuk menjadi peminum berat dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Perhatian khusus mengenai masalah ini dikaitkan dengan meningkatnya jumlah perokok remaja.

Menangani masalah kebiasaan merokok pada remaja diharapkan dapat mencegah masalah yang akan timbul dikemudian hari berkaitan kebiasaan tersebut, salah satunya adalah pencegahan penyalahgunaan narkoba. Menurut Teddy Hidayat, Spesialis Kedokteran Jiwa, Remaja yang berisiko tinggi adalah remaja-remaja yang memiliki sifat pemuasaan segera, kurang mampu menunda keinginan, merasa kosong dan mudah bosan, mudah cemas, gelisah, dan depresif.

Pemahaman tentang kebiasaan merokok dan kecenderungan sifat kepribadian seseorang akan sangat membantu upaya menghentikan kebiasaan yang merugikan tersebut. Untuk pencegahan kebiasaan merokok pada anak-anak dan remaja. Orang tua serta guru memegang

Page 14: makalah buletin

peranan besar untuk mengawasi, memberikan informasi yang benar dan yang terpenting tidak menjadi contoh perilaku individu yang ketagihan kebiasaan merokok.

GANGGU KESEHATAN JIWA

Merokok berkaitan erat dengan disabilitas dan penurunan kualitas hidup. Dalam sebuah penelitian di Jerman sejak tahun 1997-1999 yang melibatkan 4.181 responden, disimpulkan bahwa responden yang memilki ketergantungan nikotin memiliki kualitas hidup yang lebih buruk, dan hampir 50% dari responden perokok memiliki setidaknya satu jenis gangguan kejiwaan. Selain itu diketahui pula bahwa pasien gangguan jiwa cenderung lebih sering menjadi perokok, yaitu pada 50% penderita gangguan jiwa, 70% pasien maniakal yang berobat rawat jalan dan 90% dari pasien-pasien skizrofen yang berobat jalan.

Berdasaran penelitian dari CASA (Columbian University`s National Center On Addiction and Substance Abuse), remaja perokok memiliki risiko dua kali lipat mengalami gejala-gejala depresi dibandingkan remaja yang tidak merokok. Para perokok aktif pun tampaknya lebih sering mengalami serangan panik dari pada mereka yang tidak merokok Banyak penelitian yang membuktikan bahwa merokok dan depresi merupakan suatu hubungan yang saling berkaitan. Depresi menyebabkan seseorang merokok dan para perokok biasanya memiliki gejala-gejala depresi dan kecemasan (ansietas).

Sebagian besar penderita depresi mengaku pernah merokok di dalam hidupnya. Riwayat adanya depresi pun berkaitan dengan ada tidaknya gejala putus obat (withdrawal) terhadap nikotin saat seseorang memutuskan berhenti merokok. Sebanyak 75% penderita depresi yang mencoba berhenti merokok mengalami gejala putus obat tersebut. Hal ini tentunya berkaitan dengan meningkatnya angka kegagalan usaha berhenti merokok dan relaps pada penderita depresi.

Selain itu, gejala putus zat nikotin mirip dengan gejala depresi. Namun, dilaporkan bahwa gejala putus obat yang dialami oleh pasien depresi lebih bersifat gejala fisik misalnya berkurangnya konsentrasi, gangguan tidur, rasa lelah dan peningkatan berat badan).

Nikotin sebagai obat gangguan kejiwaan Merokok sebagai salah satu bentuk terapi untuk gangguan kejiwaan masih menjadi perdebatan yang kontroversial. Gangguan kejiwaan dapat menyebabkan seseorang untuk merokok dan merokok dapat menyebabkan gangguan kejiwaan, walau jumlahnya sangat sedikit, sekitar 70% perokok tidak memiliki gejala gangguan jiwa.

Secara umum merokok dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi, menekan rasa lapar, menekan kecemasan, dan depresi. Dalam beberapa penelitian nikotin terbukti efektif untuk pengobatan depresi. Pada dasarnya nikotin memberikan peluang yang menjanjikan untuk digunakan sebagai obat psikoaktif. Namun nikotin memiliki terapheutic index yang sangat sempit, sehingga rentang antara dosis yang tepat untuk terapi dan dosis yang bersifat toksis sangatlah sempit.

Sehingga dipikirkan suatu bentuk pemberian nikotin tidak dalam bentuk murni tetapi dalam bentuk analognya. Namun, kerangka pemikiran pemberian nikotin sebagai obat tidaklah dalam bentuk kebiasaan merokok. Seperti halnya morfin yang digunakan sebagai obat analgesik kuat (penahan rasa sakit), pemberiannya harus dalam pengawasan dokter. Gawatnya, saat ini nikotin bisa didapatkan dengan bebas dan mudah dalam sebatang rokok,

Page 15: makalah buletin

hal ini perlu diwaspadai karena kebiasaan merokok tidak lantas menjadi sebuah pembenaran untuk pengobatan gejala gangguan kejiwaan.

SISTIM REPRODUKSI

Studi tentang rokok dan reproduksi yang dilakukan sepanjang 2 dekade itu berkesimpulan bahwa merokok dapat menyebabkan rusaknya sistim reproduksi seseorang mulai dari masa pubertas sampai usia dewasa

Pada penelitian yang dilakukan Dr. Sinead Jones, direktur The British Medical Assosiation’s Tobacco Control Resource Centre, ditemukan bahwa wanita yang merokok memiliki kemungkinan relatif lebih kecil untuk mendapatkan keturunan.

pria akan mengalami 2 kali resiko terjadi infertil (tidak subur) serta mengalami resiko kerusakan DNA pada sel spermanya. Sedangkan hasil penelitian pada wanita hamil terjadi peningkatan insiden keguguran. Penelitian tersebut mengatakan dari 3000 sampai 5000 kejadian keguguran per tahun di Inggris, berhubungan erat dengan merokok.

120.000 pria di Inggris yang berusia antara 30 sampai50 tahun mengalami impotensi akibat merokok. Lebih buruk lagi, rokok berimplikasi terhadap 1200 kasus kanker rahim per tahunnya.

WANITA MEROKOK, MENOPAUSE DINI

Perempuan yang merokok sangat mungkin untuk mulai memasuki masa menopause sebelum usia 45 tahun dan juga membuat mereka menghadapi resiko osteoporosis dan serangan jantung, demikian laporan beberapa peneliti Norwegia.

“Di antara sebanyak 2.123 perempuan yang berusia 59 sampai 60 tahun, mereka yang saat ini merokok, 59% lebih mungkin mengalami menopause dini dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok,” kata Dr. Thea F. Mikkelsen dari University of Oslo dan rekannya.

Bagi perokok paling berat, resiko menopause dini hampir dua kali lipat. Namun, perempuan yang dulunya merokok, tapi berhenti setidaknya 10 tahun sebelum menopause, pada dasarnya kurang mungkin untuk berhenti menstruasi dibandingkan dengan perokok sebelum usia 45 tahun.

Ada bukti bahwa merokok belakangan dalam kehidupan membuat seorang perempuan lebih mungkin untuk mengalami menopause dini, sedangkan perokok yang berhenti sebelum berusia setengah baya mungkin tak terpengaruh, kata Mikkelsen dan timnya di dalam jurnal Online, BMC Public Health.

Mereka meneliti hubungan lebih lanjut dan menetapkan apakah menjadi perokok pasif juga mungkin mempengaruhi waktu menopause. Para peneliti tersebut mendapati bahwa hampir 10% perempuan memasuki menopause sebelum usia 45 tahun.

KEBIJAKAN PEMERINTAH

Menurut Menkessos, pertumbuhan yang sangat cepat ini membuat Indonesia diperkirakan akan mencapai rekor, terutama dengan berbagai masalah kesehatan yang cukup berat, di

Page 16: makalah buletin

antaranya berkaitan dengan rokok. Sementara itu diakui Menkessos, larangan membatasi aktivitas merokok di tempat umum masih belum bisa dilakukan lebih tegas.

Meski PP nomor 81/1999 yang diperbarui dengan PP 38/2000 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan sudah diberlakukan, tetapi diakui pula, law enforcement-nya belum ada sehingga belum memiliki kekuatan.

detikcomTingginya target penerimaan negara dari cukai rokok yang mencapai Rp 17 triliun pada anggaran 2001 dinilai telah menyebabkan pemerintah tidak konsisten menegakkan PP No.38/2000 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan.

Komisi VII DPR mendesak untuk mengatur masalah rokok itu dibuat dalam bentuk UU, sehingga masyarakat akan mempunyai posisi tawar yang cukup kuat. Disamping itu, DPR akan dapat melakukan pengawasan yang ketat terhadap pemerintah maupun industri rokok.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) akan menindak tegas perusahaan rokok yang menayangkan iklan rokok di media elektronik di bawah pukul 21:30 waktu setempat. “Bila teguran ini tidak diindahkan, BPOM akan melakukan upaya hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tegasnya. Iklan rokok yang melanggar ketentuan PP No.81 tahun 1999 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan dan PP No.38 tahun 2000 tentang Perubahan Atas PP no 81 tahun 1999 akan dikenakan pidana penjara paling lama lima tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp100 juta. Penerimaan cukai rokok pada tahun 2000 mencapai Rp 10,27 triliun, sedangkan belanja kesehatan akibat merokok sesuai data dari Ditjen POM Depkes pada tahun yang sama mencapai Rp 11 triliun.

BERHENTI MEROKOK

Beberapa alasan untuk berhenti merokok

1. Impotensi

Merokok akan mengurangi aliran darah yang diperlukan untuk mencapai suatu keadaan ereksi. Karena hal tersebutlah rokok dapat mempengaruhi days ereksi penis.

2. Wajah keriput

Merokok dapat mengurangi aliran oksigen dan zat gizi yang diperlukan sel kulit Anda dengan jalan menyempitkan pembuluh darah di sekitar wajah. Sehingga akan menyebabkan keriput.

3. Gigi berbercak dan nafas bau.

Partikel dari rokok sigaret dapat memberi bercak kuning hingga cokelat pada gigi Anda, dan ini juga akan memerangkap bakteri penghasil bau di mulut Anda. Kelainan gusi dan gigi tanggal juga lebih sering terjadi pada perokok.

4. Anda dan di sekitar’ menjadi bau.

Rokok sigaret memiliki bau yang tidak menyenangkan dan menempel pada segala sesuatu, dari kulit dan rambut Anda sampai pakaian dan barang-barang di sekitar Anda.

Page 17: makalah buletin

Dan bau ini sama sekali bukan hal yang membangkitkan selera pasangan maupun teman-teman.

5. Tulang rapuh

Sejumlah penelitian menemukan hubungan antara merokok dengan osteoporosis pada pria dan wanita. Sebuah penelitian mengamati kasus patah tulang pinggul pada wanita lansia, dan menyimpulkan bahwa satu dari 8 kasus patah tulang itu disebabkan oleh kehilangan massa tulang yang disebabkan oleh merokok.

6. Depresi

Sebagian ilmuwan menganggap rokok mengandung zat yang mampu menyebabkan peningkatan mood. Zat inilah yang biasanya kandungannya berkurang saat seseorang menderita depresi. Itulah juga penyebabnya mengapa orang yang sedang stres atau depresi cenderung mencari ‘pelarian’ ke rokok.

7. Panutan yang buruk bagi anak.

Setiap hari, dliperkirakan 3000 anak di AS yang menjadi ketagihan merokok sigaret. Bila mereka terus merokok, 1000 diantaranya bisa dipastikan akan meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan merokok.

8. Kebakaran

jika Anda ceroboh, saat merokok clan membuang puntung rokok yang masih menyala ke sembarang tempat dapat menyebabkan kebakaran.

9. Sirkulasi darah yang buruk

Sel darah merah telah dirancang dari sananya untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Pada perokok, molekul oksigen digantikan oleh komponen dari asap rokok, sehingga menghambat transportasi oksigen yang penting bagi kehidupan sel.

10. Terkesan bodoh

Jika perokok membela ketergantungannya, ada satu kebenaran yang tak mampu mereka pungkiri: Seperti kata slogan, rokok itu pembunuh. jadi, bila masih ada yang meneruskan kebiasaan itu, tentunya akan terlihat bodoh kan.

TIGA HAL UTAMA

Melihat bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan rokok, kiranya diantara kita perlu bahu-membahu berbuat tiga hal utama :

ü Komunikasi dan informasi tentang bahaya merokok, baik bagi si perokok langsung maupun perokok pasif.

ü Menyediakan tempat-tempat khusus bagi orang yang merokok agar yang bukan perokok tidak terkena dampak negatifnya.

Page 18: makalah buletin

ü Jangan merasa segan untuk menegur perokok, jika anda merasa terganggu.

STRATEGI BERHENTI MEROKOK

Berikut ini strategi-strategi yang dapat anda gunakan untuk berhenti merokok:

1. Rencanakan waktu berhenti

Rencanakan kapan anda akan berhenti merokok untuk selamanya. Waktunya mungkin saja beberapa hari ke depan atau 2 minggu lagi. Menjelang hari berhenti merokok itu, anda kurangi jumlah rokok yang dihisap setiap harinya.

2. Obat-obatan

Obat membantu mengurangi gejala-gejala berhenti merokok sampai efek terburuk terlewati. Anda mempunyai pilihan obat baik berdasarkan resep dokter maupun obat over-the-counter (tanpa resep dokter). Diskusikan pilihan tersebut dengan dokter anda.

3. Bantu diri anda sendiri

Dalam merencanakan dan menjaga keinginan anda untuk berhenti merokok, carilah informasi mengenai rokok dan penyakit yang ditimbulkan dari berbagai sumber terpercaya seperti American Cancer Society, American Lung Association, Centers for Disease Control and Prevention atau situs lokal seperti Yayasan Kanker Indonesia, Yayasan Jantung Indonesia ,Komite Nasional Penanggulangan Masalah Merokok. Bantulah diri anda dengan informasi yang meyakinkan anda untuk menjauh dari rokok setelah berhenti merokok.

4. Kelompok pendukung

Entah anda bertemu secara online atau sebuah kelompok pendukung. Carilah dukungan dari orang-orang yang juga berusaha untuk berhenti merokok.

5. Konseling

Konseling merupakan pertemuan tatap muka dengan dokter yang terpercaya, psikolog, perawat atau konselor. Forum ini akan membahas hal-hal apa saja yang menghalangi anda untuk berhenti merokok dan cara-cara untuk mengatasinya.

6. Cold turkey

Merupakan strategi dengan langsung berhenti merokok. Jika anda memilih cold turkey maka anda akan mengalami gejala-gejala putus rokok, seperti semua orang yang berhenti merokok seperti tidak sabar (restlessness), nafsu makan bertambah, mudah tersinggung.

Disarankan agar anda mencari bantuan saat anda berhenti merokok, baik itu berupa dukungan ataupun pengobatan.

7. Olahraga

Page 19: makalah buletin

Olahraga akan membantu anda mengatasi stres dan berat badan yang bertambah setelah anda berhenti merokok.

8. Ajak Sahabat/Keluarga Anda

Mintalah teman atau anggota keluarga yang tidak merokok untuk menyediakan waktu mereka jika anda mengalami masa-masa yang sulit.

9. Terapi alternatif

Beberapa perokok mencoba metode hipnotis atau akupuntur untuk membantu mereka berhenti merokok, meskipun tidak banyak yang terbukti berhasil. Namun, bila metode tersebut membuat anda berhenti merokok, berarti metode tersebut cocok dengan anda.

Untuk berhenti merokok, anda membutuhkan pendekatan personal. Apa yang berhasil untuk orang lain belum tentu berhasil pada anda

APA YANG HARUS ANDA LAKUKAN?

Bila anda seorang perokok dan berencana ingin memiliki anak, berhentilah merokok sekarang juga! (Para ahli merekomendasikan setidaknya anda berhenti merokok sebulan sebelum terjadinya pembuahan). Berkonsultasilah dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya untuk membantu menghilangkan kebiasaan merokok anda. Banyak sekali tehnik yang ditawarkan, carilah yang paling cocok untuk dilakukan.

Berikut ada 7 cara berhenti merokok yang kami anjurkan:

1. Bersihkan dan buang. Bersihkan dan buang semua rokok yang anda miliki.

2. Buat catatan dan peringatan. Tulis catatan seperti “Anda sekarang bukan perokok” dan tempelkan pada tempat-tempat yang sering anda kunjungi – di tempat tidur, atas meja dsb.

3. Lakukan terus-menerus. Tetaplah berhenti merokok pada hari yang telah anda tentukan untuk berbuat demikian. Jangan terputus-putus melakukannya.

4. Pusatkan perhatian pada pekerjaan sehari-hari untuk mengalihkan keinginan merokok.

5. Berpikir positif. Pikirkan diri anda sebagai seorang yang bukan perokok. Apabila ada tawaran merokok dari teman, katakan kepada teman anda itu dengan tegas “Saya tidak merokok”.

6. Mintalah dukungan dari keluarga, kawan dekat dan rekan sekerja untuk membantu anda membuang kebiasaan merokok ini.

7. Melawan keinginan untuk merokok:

Mengalihkan perhatian ketika anda ingin merokok. Katakan pada diri anda “Nanti!!” dan lakukan hal-hal positif lainnya.

Page 20: makalah buletin

Menarik nafas panjang. Tarik nafas panjang selama lima detik dan lepaskan perlahan-lahan.

Minum air yang banyak. Hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh atau cola.

Sibukkan diri anda dengan aktivitas. Ini penting supaya anda tidak selalu terpikir untuk merokok. Aktivitas yang bisa dilakukan misalnya berkebun, membaca buku dsb.

Melakukan olahraga sekurang-kurangnya tiga kali seminggu selama 20 menit setiap sesi.

Membasuh tangan atau mandi ketika anda ingin merokok.

Kunyah sesuatu seperti permen karet, dsb.

Berdoa semoga anda diberi kekuatan dan keinginan yang tetap untuk berhenti merokok

Pada awalnya berhenti merokok membutuhkan perjuangan yang sangat berat. Jangan kaget bila ada tanda-tanda seperti mudah marah, sulit mengendalikan perasaan, kurang konsentrasi, gelisah, sulit tidur, batuk, penurunan denyut nadi, serta nafsu makan bertambah. Fase ini disebut fase withdrawal. Akan hilang sendiri setelah tiga sampai empat minggu.

Diposkan oleh karen di 18.40