makalah biaya kepemilikan (repaired)aa

8
A. BIAYA KEPEMILIKAN ALAT Biaya kepemilikan adalah jumlah biaya yang harus diterima kembali oleh pemilik alat karena telah mengeluarkan biaya untuk : pembelian alat, angkutan, pajak, asuransi, setiap jam selama umur ekonomis alat. Terdapat tiga alternative dalam kepemilikan alat, yaitu: Membeli alat konstruksi. Umumnya untuk peralatan dengan pemakaian yang rutin sehingga dengan membeli alat maka biaya penggunaan alat per jamnya akan lebih rendah Menyewa peralatan konstruksi (biasanya dengan perjanjian leasing). Umumnya untuk peralatan konstruksi yang hanya digunakan untuk pekerjaan dengan waktu relative singkat. Dengan menyewa, biaya penggunaan alat per jamnya akan lebih tinggi tetapi resiko terhadap kontraktor lebih rendah Menyewa peralatan konstruksi dan merencanakan akan membelinya kelak. Umumnya disebabkan kondisi keuangan yang kurang memungkinkan untuk membeli peralatan. Tetapi diharapkan bila kondisi keuangan di masa mendatang diperkirakan membaik, maka alternative pembelian dapat dilakukan. Biaya kepemilikan terdiri dari : 1. Biaya Penyusutan (Depresiasi) 2. Bunga Modal/Pajak dan Asuransi Tinggi rendahnya biaya kepemilikan suatu alattidak hanya tergantung dari harga alat tersebut, tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu: Kondisi medan Kerja Tipe pekerjaan Harga local dari bahan bahan minyak pelumas Tingkat bunag Pajak dan asuransi Biaya rupa-rupa Biaya Kepemilikan Bunga Modal / Pajak dan Asuransi Depresiasi / Penyusutan

Upload: nurma-ariani

Post on 06-Nov-2015

416 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Laporan Mata Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis bab ANALISIS HARGA SATUAN - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

TRANSCRIPT

A. BIAYA KEPEMILIKAN ALAT

Biaya kepemilikan adalah jumlah biaya yang harus diterima kembali oleh pemilik alat karena telah mengeluarkan biaya untuk : pembelian alat, angkutan, pajak, asuransi, setiap jam selama umur ekonomis alat.Terdapat tiga alternative dalam kepemilikan alat, yaitu: Membeli alat konstruksi. Umumnya untuk peralatan dengan pemakaian yang rutin sehingga dengan membeli alat maka biaya penggunaan alat per jamnya akan lebih rendah Menyewa peralatan konstruksi (biasanya dengan perjanjian leasing). Umumnya untuk peralatan konstruksi yang hanya digunakan untuk pekerjaan dengan waktu relative singkat. Dengan menyewa, biaya penggunaan alat per jamnya akan lebih tinggi tetapi resiko terhadap kontraktor lebih rendah Menyewa peralatan konstruksi dan merencanakan akan membelinya kelak. Umumnya disebabkan kondisi keuangan yang kurang memungkinkan untuk membeli peralatan. Tetapi diharapkan bila kondisi keuangan di masa mendatang diperkirakan membaik, maka alternative pembelian dapat dilakukan.

Biaya kepemilikan terdiri dari :1. Biaya Penyusutan (Depresiasi)2. Bunga Modal/Pajak dan AsuransiBiaya KepemilikanBunga Modal / Pajak dan AsuransiDepresiasi / Penyusutan

Tinggi rendahnya biaya kepemilikan suatu alattidak hanya tergantung dari harga alat tersebut, tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu: Kondisi medan Kerja Tipe pekerjaan Harga local dari bahan bahan minyak pelumas Tingkat bunag Pajak dan asuransi Biaya rupa-rupa

1. Biaya Penyusutan (Depresiasi)Depresiasi adalah penurunan nilai alat yang dikarenakan adanya kerusakan, pengurangan dan harga pasaran alat. Penurunan nilai alat ini berkaitan erat dengan semakin meningkat umur alat atau juga out of date. Perhitungan depresiasi diperlukan untuk mengetahui nilai alat setelah pemakaian alat tersebut pada masa tertentu. Bagi pemilik alat dengan menghitung depresiasi alat tersebut maka pemilik dapat memperhitungkan modal yang akan dikeluarkan di masa alat sudah tidak dapat digunakan dan alat baru harus dibeli. Dilihat dari jenisnya ada tiga jenis penyusutan :a. Penyusutan fisik adalah berkurangnya kemampuan fisik suatu aset karena aus, akibat penyusutan fisik adalah meningkatnya biaya operasional dan pemeliharaan yang pada akhirnya akan menurunkan produktifitas dan keuntunganb. Penyusutan fungsional biasanya terjadi karena alat dianggap telah kuno sehingga penentuannya lebih sulit dibandingkan penyusutan fisik. Penyusutan fungsional salah satunya diakibatkan oleh berubahnya permintaan pasar karena munculnya mesin dengan teknologi baru.c. Penyusutan akibat perubahan ekonomi sangat sulit diramalkan.Ada beberapa cara yang dipakai untuk menghitung depresiasi alat antara lain : 1. Metode Garis Lurus (Straight Line Methode) Pengurangan nilai alat sebanding dengan umurnyaD = H S / n; n, pertahunD = H S / N;N, perjamD = H S /U; U,perunit produksiH S = SurutD = Nilai depresiasi alatH = Harga alat tidak termasuk ban_(ban masuk ke biaya opersi)S = Nilai sisa alatn = umur kegunaan alat pertahunN = Umur kegunaan alat perjamU = umur kegunaan alat perunit produksi

Merupakan metode termudah dalam menghitung depresiasi. Hampir semua perhitungan depresiasi menggunakan metode ini .

k adalah tahun dimana depresiasi dihitung. Untuk menghitung depresiasi tahun digunakan rumus berikut :

Dk adalah depresiasi per tahun yang tergantung pada harga alat pada saat pembelian, nilai sisa alat dan umur ekonomis alat (n). Nilai Dk pada metode ini selalu konstan.Nilai buku (book value, Bk) dari alat dihitung dengan rumus :Bk = P kDk

Jadi, Depresi =

2. Metode Penjumlahan Tahun (Sum of Years Method)Metode ini merupakan metode percepatan sehingga nilai depresiasinya akan lebih besar dari pada depresiasi yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus . Pertama tama yang harus dihitung adalah nilai SOY dengan menggunakan rumus :

Kemudian dicari tingkat depresiasinya dengan rumus :

Depresiasi Tahunan dihitung dengan cara :Dk = Rk x (P S

Nilai Buku pada akhir tahun ke k adalah :

3.Metode Penurunan Seimbang (Declining Balance Methode) Metode ini menghitung depresiasi pertahun dengan mengkali nilai buku pada akhir tahun dengan suatu faktor. Nilai depresiasi dengan cara ini lebih besar dari pada dengan dua metode sebelumnya. Persen penurunannya (x) berkisar antara 1,25 per umur alat sampai 2,00 per umur alat. Tingkat Depresiasi dihitung dengan rumus :

Metode ini disebut sebagai metode penurunan seimbang ganda (double declining balance methode) jika :

Depresiasi tahunan dengan methode ini dihitung dengan rumus :Dk = R(1 R) K-1 x P

Pada awal umur alat, nilai buku dengan metode ini berkurang dengan cepat. Nilai buku diakhir tahun ke-k dihitung dengan rumus :Bk = (1 R)k x P

Pada perhitungan depresiasi dengan metode ini tidak memperhitungkan nilai sisa alat. Akan tetapi pada akhir perhitungan nilai buku tidak boleh kurang dari perkiraan nilai sisa alat.4.. Metode Perhitungan Biaya Kepemilikana. Dengan memperhitungkan bungaA = P(A/P, i%, n)Jika nilai sisa alat diperhitungkan, maka nilai S pun diubah menjadi nilai tahunan dan rumusnya adalah :

atau jika menggunakan simbol yang ada maka rumusnya : A = P(A/P,i%,n)-S(A/F,i%,n).

b. Tanpa memperhitungkan bunga

Jika nilai sisa diperhitungkan

Contoh Perhitungan Depresiasi :a) Suatu alat dibeli dengan harga 500 juta rupiah dengan perkiraan nilai sisa 75 Juta rupiah. Alat tersebut mempunyai umur ekonomis 5 tahun. Hitunglah depresiasi per tahun dan nilai buku alat tersebut dengan menggunakan metode Penurunan seimbang.

b) Diketahui :Merk / Model: D85A 18Attachment : WINCHBerlaku mulai : tgl 7 agustus 2002Harga alat : USD 151.735USD 15.174Jumlah :USD 136.562

Ditanya : Jumlah Biaya Kepemilikan Alat

Jawab :

2. Bunga Modal, Pajak, dan AsuransiBiaya investasi adalah biaya-biaya untuk investasi peralatan-peralatan utama dan peralatan-peralatan pendukung, biaya investasi untuk kegiatan pengembangan investasi untuk penggantian, infrastruktur, utilities dan lain-lain.Bunga modal tidak hanya berlaku bagi peralatan yang dibeli dengan system kredit, tetapi juga dari uang sendiri yang dianggap sebagai pijaman. Jangka waktu peminjaman jarang lebh dari 2 tahun pada saat ini. Besar kecilnya nilai asuransi tergantung pada baru tidaknya peralatan, kondisi medan kerja, dan tipe pekerjaan yang ditangani.Jika pemilik meminjam uang dari bank untuk membeli alat tersebut maka akan ada biaya bunga pinjaman.Besarnya nilai asuransi (Ins) dan pajak kepemilikan peralatan ini umumnya diambil rata rata pertahun sebesar 0.1 % untuk asuransi dan 0.1 % untuk pajak, atau dijumlahkan sebesar 2 % dari harga pokok alat, atau 2 % dari ilia sisa alat ( apabila nilai sisa alat sama dengan 10% dari harga pokok alat). Dapat dihitung dangan rumus:F = Ket : Ins =Asuransi (%)B = Harga pokok alatW = jumlah jam kerja alat dalam satu tahun (jam)Perhitungan bunga modal, pajak, dan asuransi dapat disatukan dengan menggunakan rumus:Bunga Modal+Pajak+Asuransi = Ket:factor : n : Umur ekonomis (life time) alat (tahun)r: Nilai sisa alat (%)

Nb : Biaya kepemilikan alat mempunyai nilai yang tetap walau alat tidak dioprasikan.