makalah bhs.indo

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa terbentuk dari beberapa tataran gramatikal, yaitu dari tataran terendah sampai tertinggi adalah kata, frase, klausa, kalimat. Ketika anda menulis dan berbicara, kata adalah kunci pokok dlam membentuk tulisan dan ucapan. Maka dari itu kata-kata dalam bahasa Indonesia harus dipahami dengan baik, supaya ide dan pesan seseorang dapat dimengerti dengan baik. Kata-kata yang digunakan dalam komunikasi harus dipahami dalam konteks alinea dan wacana. Tidak dibenarkan menggunakan kata-kata sesuka hati, tetapi yang harus mengikuti kaidah-kaidah yang benar. Menulis merupakan kegiatan yang menghasilkan ide secara terus menerus dalam

Upload: selyanjelica

Post on 02-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mAKLH

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Bhs.indo

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa terbentuk dari beberapa tataran gramatikal, yaitu dari tataran

terendah sampai tertinggi adalah kata, frase, klausa, kalimat. Ketika anda

menulis dan berbicara, kata adalah kunci pokok dlam membentuk tulisan

dan ucapan. Maka dari itu kata-kata dalam bahasa Indonesia harus

dipahami dengan baik, supaya ide dan pesan seseorang dapat dimengerti

dengan baik. Kata-kata yang digunakan dalam komunikasi harus

dipahami dalam konteks alinea dan wacana. Tidak dibenarkan

menggunakan kata-kata sesuka hati, tetapi yang harus mengikuti kaidah-

kaidah yang benar.

Menulis merupakan kegiatan yang menghasilkan ide secara terus

menerus dalam bentuk tulisan yang teratur yang mengungkapkan

gambaran, maksud, gagasan, perasaan ( ekspresif ). Untuk itu penulis atau

pengarang membutuhkan keterampilan dalam hal struktur bahasa dan

kosakata. Yang terpenting dalam menulis adalah penguasaan kosakata

yang merupakan bagian dari diksi. Ketetapan diksi dalam membuat suatu

tulisan atau karangan tidak dapat diabaikan demi menghasilkan tulisan

yang mudah dimengerti. Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata

pengarang dalam menggambarkan “ cerita “ pengarang. Walaupun dapat

Page 2: Makalah Bhs.indo

diartikan begitu, diksi tidak hanya pilih-memilih kata saja atau

mengungkapkan gagasan pengarang, tetapi juga meliputi gaya bahasa,

dan ungkapan-ungkapan.

B. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian diksi ?

2. Bagaimana pembagian makna kata ?

3. Apa penyebab kesalahan pemakaian gabungan kata dan kata ?

C. Tujuan Penulisan

1. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

Mahasiswa mampu mengetahui pengertian diksi.

2. Mahasiswa mampu mengetahui bagaimana pembagian makna kata.

3. Mahasiswa mampu mengetahui penyebab kesalahan pemakaian

gabungan kata dan kata.

D. Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini adalah kajian pustaka, yakni dengan

mengkaji buku-buku yang sesuai dengan topik.

Pilihan Kata (diksi) Page 2

Page 3: Makalah Bhs.indo

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Diksi

Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih

kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alenia, atau wacana. Pemilihan

kata dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama

atau bermiripan. Pemilihan kata bukanlah sekedar memilih kata yang tepat,

melainkan juga memilih kata yang cocok. Cocok dalam arti sesuai dengan

konteks di mana kata itu berada, dan maknanya tidak bertentangan dengan

yang nilai rasa masyarakat pemakainya.

Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Penggunaan ketepatan pilihan kata

dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan

kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan

sejumlah kosa kata secara aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara

tepat sehingga mampu mengomunikasikannya secara efektif kepada

pembaca atau pendengarnya.

Dalam karangan ilmiah, diksi dipakai untuk menyatakan sebuah konsep,

pembuktian, hasil pemikiran, atau solusi dari suatu masalah. Adapun fungsi

diksi antara lain :

a) Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.

b) Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat.

Pilihan Kata (diksi) Page 3

Page 4: Makalah Bhs.indo

c) Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.

d) Mencegah perbedaan penafsiran.

e) Mencagah salah pemahaman.

f) Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.

B. Syarat-Syarat Ketetapan Diksi

Ketepatan adalah kemampuan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan

yang sama pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang dipikirkan

atau dirasakan oleh penulis atau pembicara, maka setiap penulis atau

pembicara harus berusaha secermat mungkin memilih kata-katanya untuk

mencapai maksud tersebut. Ketepatan tidak akan menimbulkan salah

paham.

Selain pilihan kata yang tepat, efektivitas komunikasi menuntut

pesyaratan yang harus di penuhi oleh pengguna bahasa, yaitu kemampuan

memilih kata yang sesuai dengan tuntutan komunikasi.

Adapun syarat-syarat ketepatan pilihan kata adalah :

1) Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi.

Denotasi ialah kata yang bermakna lugas atau tidak bermakna ganda.

Sedangkan konotasi ialah kata yang dapat menimbulkan bermacam-

macam makna.

Contoh :

         Bunga eldeweis hanya tumbuh ditempat yang tinggi. (Denotasi)

         Sinta adalah bunga desa di kampungnya. (Konotasi)

Pilihan Kata (diksi) Page 4

Page 5: Makalah Bhs.indo

2) Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim.

         Siapa pengubah peraturan yang memberatkan pengusaha?

         Pembebasan bea masuk untuk jenis barang tertentu adalah

peubah peraturan yang selama ini memberatkan pengusaha.

3) Membedakan kata-kata yang mirip ejaannya.

         Intensif – insensif

         Karton – kartun

Korporasi – koperasi

4) Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat

sendiri, jika pemahaman belum dapat dipastikan.

Contoh :

         Modern : canggih (secara subjektif)

         Modern : terbaru atau muktahir (menurut kamus)

         Canggih : banyak cakap, suka menggangu, banyak mengetahui,

bergaya intelektual (menurut kamus)

5) Waspada terhadap penggunaan imbuhan asing.

Contoh :

         Dilegalisir seharusnya dilegalisasi.

         Koordinir seharusnya koordinasi.

6) Membedakan pemakaian kata penghubung yang berpasangan secara

tepat.

Contoh :

Pilihan Kata (diksi) Page 5

Page 6: Makalah Bhs.indo

Pasangan yang salah Pasangan yang benar

antara ..... dengan .... antara .... dan .....

tidak ..... melainkan ..... tidak ..... tetapi .....

baik ..... ataupun ..... baik ..... maupun .....

bukan ..... tetapi ..... bukan ...... melainkan .....

7) Membedakan kata umum dan kata khusus secara cermat.

Kata umum adalah sebuah kata yang mengacu kepada suatu hal atau

kelompok yang luas bidang lingkupnya. Sedangkan kata khusus adalah

kata yang mengacu kepada pengarahan-pengarahan yang khusus dan

kongkret.

Contoh :

         Kata umum :melihat

         Kata khusus :melotot, membelak, melirik, mengintai,

mengamati, mengawasi, menonton,

memandang, menatap.

8) Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah

dikenal.

Contoh :

        Isu (berasal dari bahasa Inggris “issue”) berarti publikasi, perkara.

    Isu (dalam bahasa Indonesia) berarti kabar yang tidak jelas asal-

usulnya, kabar angin, desas-desus.

Pilihan Kata (diksi) Page 6

Page 7: Makalah Bhs.indo

9) Menggunakan dengan cermat kata bersinonim, berhomofoni, dan

berhomografi.

Sinonim adalah kata-kata yang memiliki arti sama.

Homofoni adalah kata yang mempunyai pengertian sama bunyi, berbeda

tulisan, dan berbeda makna.

Homografi adalah kata yang memiliki kesamaan tulisan, berbeda bunyi,

dan berbeda makna.

Contoh :

         Sinonim : Hamil (manusia) – Bunting (hewan)

         Homofoni : Bank (tempat menyimpan uang) – Bang (panggilan

kakak laki-laki)

         Homografi : Apel (buah) – Apel (upacara)

10) Menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat.

Kata abstrak mempunyai referensi berupa konsep, sedangkan kata

konkret mempunyai referensi objek yang diamati.

Contoh :

         Kata abstrak

Kebaikkan seseorang kepada orang lain merupakan sifat

terpuji.

         Kata konkret

APBN RI mengalami kenaikkan lima belas persen.

Pilihan Kata (diksi) Page 7

Page 8: Makalah Bhs.indo

C. Makna Kata

1. Makna Denotatif

Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan

makna lugas untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual. Makna

pada kalimat yang denotatif tidak mengalami perubahan makna.

Contoh :

1. Mas parto membeli susu sapi.

2. Dokter bedah itu sering berpartisipasi dalam sunatan masal.

2. Makna Konotatif

Makna konotasi adalah makna yang bukan sebenarnya yang

umumnya bersifat sindiran dan merupakan makna denotasi yang

mengalami penambahan.

Contoh:

Para petugas gabungan merazia kupu-kupu malam tadi malam

(kupu-kupu malam = wts).

Bu Marcella sangat sedih karena terjerat hutang lintah darat

(lintah darat = rentenir.

D. Gaya Bahasa

1. Gaya Bahasa dan Idiom

Cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang

memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis atau pemakai bahasa.

2. Gaya Bahasa Eufinisme

Pilihan Kata (diksi) Page 8

Page 9: Makalah Bhs.indo

Eufemisme atau penghalusan bahasa adalah salah satu bentuk pemakaian

bahasa dalam masyarakat yang sudah semakin lancar penggunaanya.

Mungkin karena tuntutan zaman yang mengharuskan atau karena pola

pikir masyarakat pemakai bahasa yang selalu berubah.

3. Gaya Bahasa Hiperbola

Gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang melebih-lebihkan baik

jumlah, ukuran, ataupun sifatnya dengan tujuan untuk menekankan,

memperhebat, meningkatakan kesan dan pengaruhnya.

Contoh:

Angkatlah pandang matamu

ke swarga loka

ke sejuta lilin alit

yang gemetar

4. Gaya Bahasa Metafora

Gaya bahasa perbandingan yang membandingkan dua hala secara

implicit. Metafora dibentuk berdasarkan penyimpangan makna.

Sebenarnya, seperti juga pada simile, dalam metafora terdapat dua

bentuk bahasa (penanda) yang maknanya diperban-dingkan. Namun, di

sini, sebagaimana dikatakan oleh Kerbrat Orecchioni, salah satu unsur

bahasa yang dibandingkan itu tidak muncul, melainkan bersifat implisit.

Sifat implisit ini menyebabkan adanya perubahan acuan pada penanda

yang digunakan. Selain itu, tidak ada kata yang menunjukkan

Pilihan Kata (diksi) Page 9

Page 10: Makalah Bhs.indo

perbandingan seperti dalam simile. Hal-hal inilah yang mungkin menjadi

masalah dalam pemahaman metafora.

Contoh:

Banyak mahasiswa yang mencoba memperebutkan mawar

fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya itu.

Pada kalimat di atas, kata mawar digunakan untuk menyebut

gadis. Ini berarti, keduanya diperbandingkan. Komponen makna

penyama: cantik/indah, segar, harum, berduri, cepat layu.

Komponen makna pembeda: untuk “gadis” adalah manusia,

berjenis wanita,

untuk “mawar” adalah bagian dari tanaman

Berikut ini akan dikemukakan pula bagan segitiga semantik metafora:

Contoh: Aku adalah burung yang terbang bebas

5. Gaya Bahasa Personifikasi

Adalah gaya bahasa yang menampilkan binatang, tanaman, atau

benda sebagai manusia.

Contoh:

“Melambai-lambai nyiur di pantai” (cuplikan lagu Tanah airku

Indonesia) .

Unsur yang dibandingkan: “gerakan tangan” dengan “gerakan

daun nyiur”.

Pilihan Kata (diksi) Page 10

Page 11: Makalah Bhs.indo

Komponen makna penyama: “gerakan”, bagian dari sesuatu yang

besar “(tangan/daun)”.

Komponen makna pembeda untuk tangan adalah bagian dari

“manusia”.

Komponen makna pembeda untuk daun nyiur adalah “tanaman”.

Di sini yang muncul hanya gerakan daun nyiur, sedangkan

gerakan tangan manusia menjadi implisit. Acuan pun berubah,

yang melambai bukan lagi tangan manusia, melainkan daun nyiur.

6. Gaya Bahasa Sarkasme

Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang

merupakan kutukan.

Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi

nasihat masuk ketelinga.

7. Gaya Bahasa Metonimia

Metonimia ialah gaya bahasa yang menggunakan nama barang, orang,

hal, atau cirri sebagai pengganti barang itu sendiri.

Contoh: Parker jauh lebih mahal daripada pilot

8. Gaya Bahasa Litotes

Gaya bahasa yang berupa pernyataan yang bersifat mengecilkan

kenyataan yang sebenarnya.

Contoh: Apa yang kami berikan memang tidak berarti bagimu

9. Gaya Bahasa Pleonasme

Pilihan Kata (diksi) Page 11

Page 12: Makalah Bhs.indo

Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-kata

yang maknanya sudah tercakup dalam kata yang diterangkan atau

mendahului.

Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya

E. Jargon & Kata Slang

1. Jargon

Jargon mengandung beberapa pengertian. Pertama, jargon adalah

kata-kata yang mengandung makna suatu bahasa, dialek, atau tutur

yang dianggap kurang sopan atau aneh. Kedua, jargon diartikan

sebagai bahasa yang timbul dari percampuran bahasa-bahasa,

dianggap sebagai bahasa perhubungan. Ketiga, jargon diartikan

sebagai kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang tertentu.

2. Kata Slang

Kata slang adalah kata percakapan yang tinggi atau murni. Kadang,

kata slang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja, atau kadang

berupa pengrusakan sebuah kata biasa untuk mengisi suatu bidang

makna yang lain.

Contoh Slang : asoy, manatahan, belumtahu, dia, dan sebagainya

(bersifat sementara)

F. Pilihan Kata

1. Kata Kajian

Kajian berarti hasil mengkaji, adalah :

Pilihan Kata (diksi) Page 12

Page 13: Makalah Bhs.indo

Kata yang perlu ditelaah lebih jauh maknanya kerena tidak

bisa langsung dipahami oleh semua orang.

Kata yang dipakai untuk suatu pengkajian atau kepentingan

keilmuan.

Kata yang dipakai oleh para ahli/ilmuwan dalam bidangnya.

Kata yang dikenal dan dipakai oleh para ilmuwan atau kaum

terpelajar dalam karya-karya ilmiah.

2. Kata Populer

Kata Populer adalah kata yang dikenal dan diketahui oleh seluruh

lapisan masyarakat.

Contoh: kata gelandangan lebih dikenal daripada kata tunakarya.

Kata Populer Kata Kajian

Kegiatan Aktivitas

Penyaring Filter

Merenung Kotemplasi

orang sakit Pasien

Lulusan Alumnus

Peringkat Rangking

Menilai Mengevaluasi

koreksi diri Introspeksi

Isi Volume

Pilihan Kata (diksi) Page 13

Page 14: Makalah Bhs.indo

Sasaran Target

Dorongan Motivasi

Khayalan Imajinasi

tidak nyata Fiktif

Perangai Karakter

Rencana Agenda

Pendapat Argument

BAB III

PENUTUP

Pilihan Kata (diksi) Page 14

Page 15: Makalah Bhs.indo

A. Kesimpulan

Dari uraian pembahasan di atas, dapat disimpulkan dalam beberapa

poin, yaitu :

a) Diksi atau pilhan kata adalah kemampuan membedakan secara tepat

nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan

untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai

rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.

b) Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa

sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata itu.

c) Diksi berfungsi sebagai alat agar tidak terjadi kesalahpahaman antara

pembaca atau penulis terhadap pendengar atau pembaca dalam

berkomunikasi.

d) Diksi memiliki beberapa syarat-syarat ketepatan agar menimbulkan

imajinasi yang sesuai antara pembicara dan pendengar.

e) Fungsi diksi secara umum ialah agar masyarakat dapat berkomunikasi

dengan baik dan benar agar terhindar dari salah penafsiran dan

kesalahpahaman antara pembicara/penulis dengan pendengar/pembaca.

f) Gaya bahasa diksi ada 9 bagian, yaitu idiom, eufinisme, hiperbola,

metofora, personifikasi, sarkasme, metonimia, litotes, pleonasme.

B. Saran

Diksi merupakan pilihan kata. Pilihan kata tersebut harus sesuai dan

tepat. Ketepatan dan kesesuaian kata tersebut sangat penting dalam suatu

Pilihan Kata (diksi) Page 15

Page 16: Makalah Bhs.indo

karya sastra agar pesan yang disampaikan penulis dapat dimengerti oleh

pembaca. Jadi, diksi sangat penting untuk dipelajari agar kita menjadi

seorang Intelek yang profesional dan mampu membuat karya sastra yang

bagus.

DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa . Jakarta : Gramedia. 2006.

Pilihan Kata (diksi) Page 16

Page 17: Makalah Bhs.indo

Hs, Widjono. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengenmbangan Kepribadian di

Perguruan Tinggi . Jakarta : Grasindo. 2007

http://senseleaf.blogspot.com/2012/03/diksi.html

http://irpantips4u.blogspot.com/2011/10/makalah-diksi.html

http://ilfen.blogspot.com/2012/11/program-konversi-kode-ascii-ke-biner.html

Arifin, E. Zainal dan Amran Tasai. 2006. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk

Perguruan Tinggi. Cetakan ke-6. Jakarta: Akademika Pressindo.

Daniel Parera, Jos. 1987. Belajar Mengemukakan Pendapat. Jakarta: Erlangga.

Mila. 2010. Kaidah Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanwa Publisher.

Muawanah Siti.2012. Bahan Ajar Bahasa Indonesia. Palangka Raya.

Pilihan Kata (diksi) Page 17