makalah batu

32
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha atas berkah dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Batuan Sebagai Bahan Bangunan” untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Bahan I Dalam kesempatan ini, penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada Ir. Siti Nurlina, MT yang telah memberi kesempatan untuk mengerjakan tugas makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Dalam rangka menambah wawasan tentang salah satu ilmu Teknologi Bahan. Kami selaku tim penyusun dan penulis makalah mengharap kritik dan saran yang kami yakin akan bermanfaat bagi penyempurnaan makalah-makalah yang selanjutnya. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah, kami mohon bimbingan kembali. Malang, 19 April 2011 Tim Penyusun

Upload: ndorobeidheka

Post on 20-Oct-2015

82 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Batu

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha atas berkah dan rahmatNya penulis dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “Batuan Sebagai Bahan Bangunan” untuk memenuhi

tugas mata kuliah Teknologi Bahan I

Dalam kesempatan ini, penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada Ir. Siti

Nurlina, MT yang telah memberi kesempatan untuk mengerjakan tugas makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Dalam rangka menambah

wawasan tentang salah satu ilmu Teknologi Bahan. Kami selaku tim penyusun dan penulis

makalah mengharap kritik dan saran yang kami yakin akan bermanfaat bagi penyempurnaan

makalah-makalah yang selanjutnya. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah,

kami mohon bimbingan kembali.

Malang, 19 April 2011

Tim Penyusun

Page 2: Makalah Batu

BAB I

PENDAHULUAN

Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:

a. Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife

(niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.

b. Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisanini disebut juga

asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu

tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.

c. Lithosfer

lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer

yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.

Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam

kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan

sebagainya.Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di

bawah samudra.lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan

1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:

1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium,

senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini

antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan

lain yang terdapat di daratan benua.Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat

dan batu bertebaran rata-rata 35km.Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu: - Kerak

benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan

beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua. - Kerak samudra :

merupakan benda padat yang terdiri dari endapan dilaut pada bagian atas, kemudian di

bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro

dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu

lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk

senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada

lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan

batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata

rata 65 km .

Page 3: Makalah Batu

2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam

silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat

jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu

mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis

dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .

Page 4: Makalah Batu

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Batuan

Batuan adalah sejenis bahan yang terdiri daripada mineral dan dikelaskan menurut

komposisi mineral. Pengkelasan ini dibuat dengan berdasarkan:

Kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batu ini.

b. Tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu;

c. Struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.

d. Proses pembentukan

Pada lithosfer terdapat tiga jenis batuan yaitu:

a. Batuan beku

b. Batuan sedimen

c. Batuan metamorf

Semua batuan pada mulanya dari magma. Magma keluar di permukaan bumi antara

lain melalui puncak gunung berapi. Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan.

Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku

kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya

dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan.

Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain

untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan

sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat

lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut

batuan malihan atau batuan metamorf.

Untuk lebih memahami jenis-jenis batuan perhatikan uraian berikut:

a. Batuan Beku

Ada dua macam batuan beku, yaitu batuan beku dalam (contohnya batu granit), dan

batuan beku luar (contohnya batu andesit ). Untuk mengetahui ketepatan batuan jenis

batuan harus dilakukan uji laboratorium dengan menggunakan mikroskop untuk melihat

bentuk kristal batuanya.

b. Batuan sedimen

Page 5: Makalah Batu

Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik, sedimen kimiawi

dan sedimen organic. Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku, contohnya

breksi, konglomerat dan batu pasir. Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan,

contohnya batu kapur dan batu giok. Sedimen organic berupa endapan sisa sisa hewan dan

tumbuhan laut contohnya batu gamping dan koral.

c. Batuan Malihan (Batuan Metamorf)

Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk. Contohnya kapur

(kalsit) berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit.

2.2 Proses Pembentukan

Pembentukan berbagai macam mineral di alam akan menghasilkan berbagai jenis

batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda-beda dan membentuk jenis batuan yang

berbeda pula. Pembekuan magma akan membentuk berbagai jenis batuan beku. Batuan

sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah, seperti proses penghancuran atau

disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi dan organis serta proses penguapan/

evaporasi. Letusan gunung api sendiri dapat menghasilkan batuan piroklastik. Batuan

metamorf terbentuk dari berbagai jenis batuan yang telah terbentuk lebih dahulu kemudian

mengalami peningkatan temperature atau tekanan yang cukup tinggi, namun peningkatan

temperature itu sendiri maksimal di bawah temperature magma.

2.3 Jenis Batuan

a. Batuan Beku

Ada dua macam batuan beku, yaitu batuan beku dalam (contohnya batu granit), dan

batuan uar (contohnya batu andesit ). Untuk mengetahuiketepatan batuan jenis batuan

harus dilakukan uji laboratorium dengan menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk

kristal batuanya

Page 6: Makalah Batu

Magma dapat mendingin dan membeku di bawah atau di atas permukaan bumi. Bila

membeku di bawah permukaan bumi, terbentuklah batuan yang dinamakan batuan beku

dalam atau disebut juga batuan beku intrusive (sering juga dikatakan sebagai batuan beku

plutonik). Sedangkan, bila magma dapat mencapai permukaan bumi kemudian membeku,

terbentuklah batuan beku luar atau batuan beku ekstrusif.

Batuan Beku Dalam

Magma yang membeku di bawah permukaan bumi, pendinginannya sangat lambat (dapat

mencapai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan sempurna

bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusive. Tubuh batuan beku dalam mempunyai

bentuk dan ukuran yang beragam, tergantung pada kondisi magma dan batuan di sekitarnya.

Magma dapat menyusup pada batuan di sekitarnya atau menerobos melalui rekahan-rekahan

pada batuan di sekelilingnya.

Bentuk-bentuk batuan beku yang memotong struktur batuan di sekitarnya disebut diskordan,

termasuk di dalamnya adalah batholit, stok, dyke, dan jenjang volkanik.

* Batholit, merupakan tubuh batuan beku dalam yang paling besar dimensinya. Bentuknya

tidak beraturan, memotong lapisan-lapisan batuan yang diterobosnya. Kebanyakan batolit

merupakan kumpulan massa dari sejumlah tubuh-tubuh intrusi yang berkomposisi agak

berbeda. Perbedaan ini mencerminkan bervariasinya magma pembentuk batholit. Beberapa

batholit mencapai lebih dari 1000 km panjangnya dan 250 km lebarnya. Dari penelitian

geofisika dan penelitian singkapan di lapangan didapatkan bahwa tebal batholit antara 20-30

km. Batholite tidak terbentuk oleh magma yang menyusup dalam rekahan, karena tidak ada

rekahan yang sebesar dimensi batolit. Karena besarnya, batholit dapat mendorong batuan

Page 7: Makalah Batu

yang di1atasnya. Meskipun batuan yang diterobos dapat tertekan ke atas oleh magma yang

bergerak ke atas secara perlahan, tentunya ada proses lain yang bekerja. Magma yang naik

melepaskan fragmen-fragmen batuan yang menutupinya. Proses ini dinamakan stopping.

Blok-blok hasil stopping lebih padat dibandingkna magma yang naik, sehingga mengendap.

Saat mengendap fragmen-fragmen ini bereaksi dan sebagian terlarut dalam magma. Tidak

semua magma terlarut dan mengendap di dasar dapur magma. Setiap frgamen batuan yang

berada dalam tubuh magma yang sudah membeku dinamakan Xenolith.

* Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil dibandingkan

dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta suatu tubuh batholit atau

bagian atas batholit.

* Dyke, disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang dibandingkan dengan

batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang kedua sisinya sejajar,

memotong struktur (perlapisan) batuan yang diterobosnya.

* Jenjang Volkanik, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan magma ke

kepundan. Kemudaia setelah batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku

yang bentuknya kurang lebih silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya.

Bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur batuan di sekitarnya disebut konkordan

diantaranya adalah sill, lakolit dan lopolit.

* Sill, adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan

yang diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar.

* Lakolit, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian atasnya, batuan yang

diterobosnya melengkung atau cembung ke atas, membentuk kubah landai. Sedangkan,

bagian bawahnya mirip dengan Sill. Akibat proses-proses geologi, baik oleh gaya endogen,

maupun gaya eksogen, batuan beku dapt tersingka di permukaan.

* Lopolit, bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas dan bawahnya cekung ke

atas.

Batuan beku dalam selain mempunyai berbagai bentuk tubuh intrusi, juga terdapat jenis

batuan berbeda, berdasarkan pada komposisi mineral pembentuknya. Batuan-batuan beku

luar secara tekstur digolongkan ke dalam kelompok batuan beku fanerik.

Batuan Beku Luar

Magma yang mencapai permukaan bumi, keluar melalui rekahan atau lubang kepundan

Page 8: Makalah Batu

gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku menjadi batuan ekstrusif.

Keluarnya magma di permukaan bumi melalui rekahan disebut sebagai fissure eruption. Pada

umumnya magma basaltis yang viskositasnya rendah dapat mengalir di sekitar rekahannya,

menjadi hamparan lava basalt yang disebut plateau basalt. Erupsi yang keluar melalui lubang

kepundan gunung api dinamakan erupsi sentral. Magma dapat mengalir melaui lereng,

sebagai aliran lava atau ikut tersembur ke atas bersama gas-gas sebagai piroklastik. Lava

terdapat dalam berbagai bentuk dan jenis tergantung apda komposisi magmanya dan tempat

terbentuknya.

Apabila magma membeku di bawah permukaan air terbentuklah lava bantal (pillow lava),

dinamakan demikian karena pembentukannya di bawah tekanan air.

Dalam klasifikasi batuan beku batuan beku luar terklasifikasi ke dalam kelompok batuan

beku afanitik.

Klasifikasi Batuan Beku

Pengelompokan atau klasifikasi batuan beku secara sederhana didasarkan atas tekstur dan

komposisi mineralnya. Keragaman tekstur batuan beku diakibatkan oleh sejarah pendinginan

magma, sedangkan komposisi mineral bergantung pada kandungan unsure kimia magma

induk dan lingkungan krsitalisasinya.

Tekstur Batuan Beku

Beberapa tekstur batuan beku yang umum adalah:

1. Gelas (Glassy), tidak berbutir atau tidak memiliki Kristal (amorf)

2. Afanitik (fine grained texture), bebrutir sangat halus à hanya dapat dilihat dengan

mikroskop

3. Fanerik (coarse grained texture), berbutir cukup besar sehingga komponen mineral

pembentuknya dapat dibedakan secara megaskopis.

4. Porfiritik, merupakan tekstur yang khusus di mana terdapat campuran antara butiran-butian

kasar di dalam massa dengan butiran-butiran yang lebih halus. Butiran besar yang bentuknya

relative sempurna disebut Fenokrist sedangkan butiran halus di sekitar fenokrist disebut

massadasar.

b. Batuan sedimen

Page 9: Makalah Batu

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari pecahan atau hasil abrasi dari

sedimen, batuan beku, metamorf yang tertransport dan terendapkan kemudian terlithifikasi.

Ada dua tipe sedimen yaitu: detritus dan kimiawi. Detritus terdiri dari partikel-2 padat hasil

dari pelapukan mekanis. Sedimen kimiawi terdiri dari mineral sebagai hasil kristalisasi

larutan dengan proses inorganik atau aktivitas organisme. Partikel sedimen diklasifikasikan

menurut ukuran butir, gravel (termasuk bolder, cobble dan pebble), pasir, lanau, dan

lempung. Transportasi dari sedimen menyebabkan pembundaran dengan cara abrasi dan

pemilahan (sorting). Nilai kebundaran dan sorting sangat tergantung pada ukuran butir, jarak

transportasi dan proses pengendapan. Proses litifikasi dari sedimen menjadi batuan sedimen

terjadi melalui kompaksi dan sementasi.

Batuan sedimen dapat dibagi menjadi 3 golongan:

1. Batuan sedimen klastik à terbentuk dari fragmen batuan lain ataupun mineral

2. Batuan sedimen kimiawi à terbentuk karena penguapan, evaporasi

3. Batuan sedimen organic à terbentuk dari sisa-sisa kehidupan hewan/ tumbuhan

Klasifikasi batuan sedimen klastik adalah berdasarkan besar butirnya, oleh karenanya

digunakan skala Wentworth. Sedangkan untuk klasifikasi batuan sedimen kimiawi dilakukan

berdasarkan matriks maupun fragmennya dengan klasifikasi dari Dunham, Embry-Klovan.

Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik, sedimen kimiawi dan

sedimen organic. Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku, contohnya breksi,

konglomerat dan batu pasir. Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan,

contohnya batu kapur dan batu giok. Sedimen organic berupa endapan sisa sisa hewan dan

tumbuhan laut contohnya batu gamping dan koral.

Page 10: Makalah Batu

c. Batuan Malihan (Batuan Metamorf)

Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk. Contohnya kapur (kalsit)

berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit.

Batuan metamorf adalah jenis batuan yang secara genetis terebntuk oleh perubahan secara

fisik dari komposisi mineralnya serta perubahan tekstru dan strukturnya akibat pengaruh

tekanan (P) dan temperature (T) yang cukup tinggi. Kondisi-kondisi yang harus terpenuhi

dalam pembentukan batuan metamorf adalah:

· Terjadi dalam suasana padat

· Bersifat isokimia

· Terbentuknya mineral baru yang merupakan mineral khas metamorfosa

· Terbentuknya tekstur dan struktur baru.

Proses metamorfosa diakibatkan oleh dua factor utama yaitu Tekanan dan Temperatur (P dan

T). Panas dari intrusi magma adalah sumber utama yang menyebabkan metamorfosa.

Tekanan terjadi diakibatkan oleh beban perlapisan diatas (lithostatic pressure) atau tekanan

diferensial sebagai hasil berbagai stress misalnya tektonik stress (differential stress). Fluida

yang berasal dari batuan sedimen dan magma dapat mempercepat reaksi kima yang

berlangsung pada saat proses metamorfosa yang dapat menyebabkan pembentukan mineral

baru. Metamorfosis dapat terjadi di setiap kondisi tektonik, tetapi yang paling umum

dijumpai pada daerah kovergensi lempeng.

Jenis-jenis metamorfosa adalah:

* Metamorfosa kontak à dominan pengaruh suhu

* Metamorfosa dinamik à dominan pengaruh tekanan

* Metamorfosa Regional à kedua-duanya (P dan T) berpengaruh

Fasies metamorfosis dicirikan oleh mineral atau himpunan mineral yang mencirikan sebaran

Page 11: Makalah Batu

T dan P tertentu. Mineral-mineral itu disebut sebagai mineral index. Beberapa contoh mineral

index antara lain:

· Staurolite: intermediate à high-grade metamorphism

· Actinolite: low à intermediate metamorphism

· Kyanite: intermediate à high-grade

· Silimanite: high grade metamorphism

· Zeolite: low grade metamorphism

· Epidote: contact metamorphism

Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan struktur. Struktur foliasi

terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi yang tidak memperlihatkan

orientasi mineral. Foliasi merujuk kepada kesejajaran dan segregasi mineral-mineral pada

batuan metamorf yang inequigranular.

Batuan metamorf befoliasi membentuk urutan berdasarkan besar butir dan atau berdasarkan

perkembangan foliasi. Urut-urutannya adalah: slate à phyllite à schist à gneiss. Selain

menunjukkan besar butir dan derajat foliasi urut-urutan ini juga menunjukkan kandungan

mika yang semakin banyak dari kiri ke kanan. Salah satu ciri khas batuan metamorf yang

dapat teridentifikasi adalah kenampakkan kilap mika.

Sedangkan, untuk batuan metamorf non-foliasi contohnya adalah marmer, kuarsit dan

hornfels.

Sementara itu, untuk tekstur mineral pada batuan metamorfosa dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

· Lepidoblastik : terdiri dari mineral-mineral tabular/pipih, misalnya mineral mika (muskovit,

biotit)

· Nematoblastik : terdiri dari mineral-mineral prismatik, misalnya mineral plagioklas, k-

felspar, piroksen

· Granoblastik : terdiri dari mineral-mineral granular (equidimensional), dengan batas-batas

sutura (tidak teratur), dengan bentuk mineral anhedral, misalnya kuarsa.

· Tekstur Homeoblastik : bila terdiri dari satu tekstur saja, misalnya lepidoblastik saja.

· Tekstur Hetereoblastik : bila terdiri lebih dari satu tekstur, misalnya lepidoblastik dan

granoblastik

Page 12: Makalah Batu

2.4 Siklus batuan

Siklus batuan menggambarkan seluruh proses yang dengannya batuan dibentuk,

dimodifikasi, ditransportasikan, mengalami dekomposisi, dan dibentuk kembali sebagai hasil

dari proses internal dan eksternal Bumi. Siklus batuan ini berjalan secara kontinyu dan tidak

pernah berakhir. Siklus ini adalah fenomena yang terjadi di kerak benua (geosfer) yang

berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer, dan biosfer dan digerakkan oleh energi panas internal

Bumi dan energi panas yang datang dari Matahari.

Kerak bumi yang tersingkap ke udara akan mengalami pelapukan. Penyebab pelapukan

tersebut ada 3 macam:

1.Pelapukan secara fisika: perubahan suhu dari panas ke dingin akan membuat

batuan mengalami perubahan. Hujan pun juga dapat membuat rekahan-rekahan yang ada

di batuan menjadi berkembang sehingga proses-proses fisika tersebut dapat membuat

batuan pecah menjadi bagian yang lebih kecil lagi.

Page 13: Makalah Batu

2.Pelapukan secara kimia: beberapa jenis larutan kimia dapat bereaksi dengan

batuan seperti contohnya larutan HCl akan bereaksi dengan batu gamping. Bahkan air

pun dapat bereaksi melarutan beberapa jenis batuan. Salah satu contoh yang nyata adalah

“hujan asam” yang sangat mempengaruhi terjadinya pelapukan secara kimia.

3.Pelapukan secara biologi: Selain pelapukan yang terjadi akibat proses fisikan dan

kimia, salah satu pelapukan yang dapat terjadi adalah pelapukan secara biologi. Salah

satu contohnya adalah pelapukan yang disebabkan oleh gangguan dari akar tanaman

yang cukup besar. Akar-akar tanaman yang besar ini mampu membuat rekahan-rekahan

di batuan dan akhirnya dapat memecah batuan menjadi bagian yang lebih kecil lagi.

Batuan kemudian mengalami transformasi menjadi regolit melalui proses yang

melibatkan atmosfer, hidrosfer dan biosfer. Selanjutnya, partikel-partikel kecil ini mengalami

erosi. Proses erosi ini dapat terjadi melalui beberapa cara:

1.Akibat grafitasi: akibat adanya grafitasi bumi maka pecahan batuan yang ada bisa

langsung jatuh ke permukaan tanah atau menggelinding melalui tebing sampai akhirnya

terkumpul di permukaan tanah.

2.Akibat air: air yang melewati pecahan-pecahan kecil batuan yang ada dapat

mengangkut pecahan tersebut dari satu tempat ke tempat yang lain. Salah satu contoh

yang dapat diamati dengan jelas adalah peranan sungai dalam mengangkut pecahan-

pecahan batuan yang kecil ini.

3.Akibat angin: selain air, angin pun dapat mengangkut pecahan-pecahan batuan

yang kecil ukurannya seperti halnya yang saat ini terjadi di daerah gurun.

4.Akibat glasier: sungai es atau yang sering disebut glasier seperti yang ada di

Alaska sekarang juga mampu memindahkan pecahan-pecahan batuan yang ada.

Pecahan-pecahan batuan yang terbawa akibat erosi tidak dapat terbawa selamanya.

Seperti halnya sungai akan bertemu laut, angin akan berkurang tiupannya, dan juga glasier

akan meleleh. Akibat semua ini, maka pecahan batuan yang terbawa akan terendapkan.

Proses ini yang sering disebut proses pengendapan. Selama proses pengendapan, pecahan

batuan akan diendapkan secara berlapis dimana pecahan yang berat akan diendapkan terlebih

dahulu baru kemudian diikuti pecahan yang lebih ringan dan seterusnya. Proses pengendapan

ini akan membentuk perlapisan pada batuan yang sering kita lihat di batuan sedimen saat ini.

Setelah mengalami deposisi, sedimen tertimbun dan mengalami kompaksi dan kemudian

menjadi batuan sedimen.

Page 14: Makalah Batu

Kemudian, proses-proses tektonik yang menggerakkan lempeng dan pengangkatan kerak

Bumi menyebabkan batuan sedimen mengalami deformasi. Dengan bertambahnya dalam

suatu batuan dalam bumi, kemungkinan batuan yang ada melebur kembali menjadi magma

sangatlah besar. Ini karena tekanan dan suhu yang sangat tinggi pada kedalaman yang sangat

dalam. Akibat densitas dari magma yang terbentuk lebih kecil dari batuan sekitarnya, maka

magma tersebut akan mencoba kembali ke permukaan menembus kerak bumi yang ada.

Magma juga terbentuk di bawah kerak bumi yaitu di mantle bumi. Magma ini juga akan

berusaha menerobos kerak bumi untuk kemudian berkumpul dengan magma yang sudah

terbentuk sebelumnya dan selanjutnya berusaha menerobos kerak bumi untuk membentuk

batuan beku baik itu plutonik ataupun vulkanik. 

Penimbunan yang lebih dalam membuat batuan sedimen menjadi batuan metamorik, dan

penimbunan yang lebih dalam lagi membuat batuan metamorfik meleleh membentuk magma

yang dari magma ini kemudian terbentuk batuan beku yang baru. Pada berbagai tahap siklus

batuan ini, tektonik dapat mengangkat kerak bumi dan menyingkapkan batuan sehingga

batuan tersebut mengalami pelapukan dan erosi. Dengan demikian, siklus batuan ini akan

terus berlanjut tanpa henti.

Dari kesimpulan diatas, jika kita hubungkan siklus batuan dengan sedimentologi, maka

batuan sedimen itu bisa berasal dari batuan apa saja, baik itu batuan beku, batuan metamorf,

ataupun batuan sedimen itu sendiri.

Page 15: Makalah Batu

Kesimpulan

lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer

yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200

km.

Pada lithosfer terdapat tiga jenis batuan yaitu:a. Batuan bekub. Batuan sedimen

c. Batuan metamorf

Batuan Beku Adalah batuan yang terbentuk akibat proses pendinginan dari magma, yang terjadi melalui dua macam cara yakni yang pertama melalu cara plutonik yaitu sebagai akibat

Page 16: Makalah Batu

proses menerobosnya magma ( intrusi magmatik) naik ke atas menuju permukaan bumi melalui rekahan-rekahan dan batuan terbentuk secara mengkristal dengan perlahan seiring dengan menurunnya temperatur dari magma, dan yang kedua melalui cara vulkanik yaitu melalui letusan gunung api dimana magma mencapai permukaan sebagai lava atau melalui fragment-fragment yang dimuntahkan gunung api.

Batuan Metamorf Adalah merupakan batuan ubahan atau malihan, yakni batuan yang mengalami perubahan menjadi batuan metamorf akibat mengalami perubahan tekanan dan temperature yang tinggi. ( temperature dan tekanan yang terjadi lebih tinggi dari temperature dan pressure di permukaan bumi). Perubahan temperature dan tekanan yang tinggi inilah yang menyebabkan terubahnya mineral-mineral asli penyusun batuan menjadi mineral-mineral yang lain.

Batuan Sediment. Adalah batuan yang erat sekali proses pembentukannya dengan proses pengendapan material sediment klastik dan non klastik yang terdiri dari material organic dan akibat proses kimiawi (evaporasi), yang diikuti oleh kompaksi dari partikel material sediment tersebut serta sementasi yang berlangsung pada bersamaan dengan terjadinya proses diagenesa. dan material sediment

Batuan Sediment terbentuk dekat dengan permukaan bumi.

Page 17: Makalah Batu
Page 18: Makalah Batu
Page 19: Makalah Batu
Page 20: Makalah Batu

2.3. Proses pengolahanaspal

Proses pengolahanaspalsepertiskemadibawahini :

Page 21: Makalah Batu

2.4.Jenis-jenisaspal

1. aspalalam, terdiridari:

a. Aspalgunung (rock asphalt), sepertiaspaldaripulaubuton

b. Aspaldanau (lake asphalt), sepertiaspaldaribermudez, trinidad

2. aspalbuatan, terdiridari :

a. aspalminyak, merupakanhasilpenyulinganminyakbumi.

b. tar, merupakanhasilpenyulinganbatubara.

Tidakumumdigunakanuntukpekerasanjalankarenalebihcepatmengeras,

pekaterhadapperubahantemperaturdanberacun.

Berikutcontoh-contohaspal :

1. Aspal keras (asphalt cemen, AC)

Aspalkeraspadasuhuruang (250 – 300 C) berbentukpadat

Aspalkerasdibedakanberdasarkannil;aipenetrasi (tingkatkekerasannya)

Aspalkeras yang biasadigunakan :

- AC Pen 40/50, yaituaspalkerasdgnpenetrasiantara 40 – 50

- AC pen 60/70, yaituaspalkerasdgnpenetrasiantara 60 – 79

- AC pen 80/100, yaituaspalkerasdenganpenetrasiantara 80 – 100

- AC pen 200/300, yaituaspalkerasdenganpenetrasiantara 200-300

Aspaldenganpenetrasirendahdigunakan di daerahbercuacapanas, volume lalulintastinggi.

Aspaldenganpenetrasitinggidigunakanuntukdaerahbercuacadingin, lalulintasrendah.

Page 22: Makalah Batu

Di Indonesia umumnyadigunakanaspalpenetrasi 60/70 dan 80/100.Aspal

keraspadasuhuruang (250 – 300 C) berbentukpadat

2. Aspal cair (Cut Back Asphalt)

Aspalcairmerupakancampuranaspalkerasdenganbahanpengencairdarihasilpenyulinganminya

kbumi

Padasuhuruangberbentukcair

Berdasarkanbahanpencairnyadankemudahanpenguapanbahanpelarutnya,

aspalcairdibedakanatas :

RC (Rapid curing cut back )

Merupakanaspalkeras yang dilarutkandenganbensin (premium), RC

merupakancurbackasphal yang paling cepatmenguap.

RC cut back asphalt dugunakan sebagai :

- Tack coat (Lapis perekat)

- Prime Coat (Lapis resappengikat)

MC (Medium Curing cut back)

Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan minyak tanah

(Kerosine).MCmerupakan cutback aspal yang kecepatan menguapnya

sedang.

SC (Slow Curing cut back)

Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan solar,SC merupakan cut back asphal

yang paling lama menguap.

SC Cut back asphalt digunakansebagai :

- Prime coat

- Dust laying (lapis pengikatdebu)

Aspal emulsi

- Aspalemulsiadlahsuatucampuranaspaldengan air danbahanpengemulsi

- Emulsifer agent merupakan ion bermuatanlistrik (Elektrolit), (+) Cation ; (-)

Annion

- Emulsifer agent berfungsisebagaistabilisator

- Partikelaspalmelayang-layangdalam air karenapartikelaspaldiberimuatanlistrik.

Aspal Buton

Aspalbutonmerupakanaspalalam yang berasalddaripulaubuton, Indonesia.

Aspalinimerupakancampuranantara bitumen denganbahan mineral

lainnyadalambentukbantuan.

Page 23: Makalah Batu

Karenaaspalbutonmerupakanbahanalammakakadarbitumennyabervariasidarirenda

hsampaitinggi.

Berdasarkankadarbitumennyaaspalbutondibedakanatas B10, B13, B20, B25, dan

B30 (AspalBuotn B10 adalahaspalbutondengankadar bitumen rata-rata 10%)

2.5. Komposisiaspal

Aspalsecarakimiaterdiridari

- Aromat

- Parafin

- Alefine

Parafinemerupakanrangkaianhidrocarbon yang jenuhbercabang

CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH2 - ……….

I

CH3

Olefinemerupakanrangkaianhidrocarbon yang takjenuh

CH3 – CH = CH2 = CH2 = ……….

Kandungan aspal secara fisik

- Asphaltenes

- Maltenes

- Resin

- MinyakLainnya

Page 24: Makalah Batu