makalah autoimunitas kel 2 tingkat 3 reguler

Upload: febri-andriani

Post on 02-Jun-2018

254 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Makalah Autoimunitas Kel 2 Tingkat 3 Reguler

    1/17

    1

    TUGAS

    IMUNOLOGI SEROLOGI II

    AUTOIMUNITAS

    DISUSUN OLEH :

    DEDI PRATAMA

    FEBRI ANDRIANI

    KHOIRUNNISA

    MUHAMMAD SIDIK

    POLITEKNIK NEGERI KESEHATAN

    KEMENTRIAN KESEHATAN

    TANJUNGKARANG

    TAHUN 2 14

  • 8/10/2019 Makalah Autoimunitas Kel 2 Tingkat 3 Reguler

    2/17

    2

    AUTOIMUNITAS

    A.Pengertian

    Autoimunitas adalah respon imun terhadap antigen tubuh sendiri yang

    disebabkan oleh menkanisme normal yang gagal berperan untuk mempertahankan

    self-tolerance sel B, sel T atau keduanya. Respon imun terlalu aktif menyebabkan

    disfungsi imun, menyerang bagian dari tubuh tersebut dan merupakan kegagalan

    fungsi sistem kekebalan tubuh yang membuat badan menyerang jaringannya

    sendiri. Sistem imunitas menjaga tubuh melawan pada apa yang terlihatnya

    sebagai bahan asing atau berbahaya. Bahan seperti itu termasuk mikro-jasad,

    parasit (seperti cacing), sel kanker, dan malah pencangkokkan organ dan jaringan.

    Gangguan autoimun adalah kegagalan fungsi sistem kekebalan dalam tubuh yang

    membuat badan menyerang jaringannya sendiri. Reaksi autoimiunitas adalah

    reaksi system imun terhadaap antigen sel jaringan sendiri. Antigen tersebut

    disebut autoantigen, sedang antibody yang dibentuk disebut autoantibody.

    B.TEORI-TEORI AUTOIMUN

    1.

    Teori Sequestered antigen atau hidden antigen

    Sequestered antigen atau hidden antigen adalah antigen yang karena sawar

    anatomic tak pernah berhubungan dengan sistem imun. Misalnya antigen

  • 8/10/2019 Makalah Autoimunitas Kel 2 Tingkat 3 Reguler

    3/17

    3

    sperma, lensa mata dan saraf pusat. Bila sawar rusak dapat timbul penyakit

    autoimun.

    2.

    Teori Defisiensi imun

    Hilangnya self tolerance mungkin disebabkan oleh karena adanya gangguan

    system limfoid. Penyakit autoimmune sering ditemukan bersamaan dengan

    defesiensi imun. Misalnya pada usia lanjut.

    3. Determinan antigen baru

    Pembentukan autoantibodi dapat dicetuskan oleh karena timbul determinan

    antigen barupada protein normal. Contohnya autoantibodi yang timbul akibat

    hal tersebut adalah faktor rematoid. Faktor rematoid di bentuk dalam

    determinan antigen yang terdapat pada imunoglobulin.

    4. Reaksi Silang dengan Mikroorganisme

    Kerusakan jantung pada demam rematik anak , diduga terjadi akibat produksi

    antigen yang bereaksi silang dengan miocard penderita

    5.

    Virus sebagai pencetus Autoimunitas

    Virus yang terutama menginfeksi sistem limfoid dapat mempengaruhi

    mekanisme kontrol imunologik sehingga terjadi autoimunitas.

    6.

    Autoantibody dibentuk Sekunder akibat Kerusakan jaringan

    Autoantibody terhadap jantung ditemukan pada jantung infark. Pada umumnya

    kadar autoantibody dapat dibentuk pola terhadap antigen mitokondria pada

    kerusakan hati atau jantung.Pada tuberculosis Dan tripanosomiasis yang

    menimbulkan kerusakan luas pada berbagai jaringan, dapat pula ditemukan

    autoantibody terhadap antigen jarinagan dalam kadar gula yang rendah. Pada

    kebanyakan hal, mikroorganisme tidak dapat ditemukan. Kerusakan tidak

    disebabkan oleh penyebab mikroba, tetapi merupakan akibat respon imun

    C.Faktor yang Berperan pada Automunitas

    1. Infeksi dan Kemiripan Molekular

    Banyak infeksi yang menunjukkan hubungan dengan penyakit autoimun

    tertentu. Beberapa penyakit memiliki epitope yang sama dengan antigen

    sendiri. Respon imun yang timbul terhadap bakteri tersebut bermula pada

  • 8/10/2019 Makalah Autoimunitas Kel 2 Tingkat 3 Reguler

    4/17

    4

    rangsangan terhadap sel T yang selanjutnya merangsang sel B untuk

    membentuk autoantibodi.

    Infeksi virus dan bakteri dapat berkontribusi dalam terjadinya eksaserbasi

    autoimunitas erhadap jaringan pejamu yang rusak. Contoh penyakit yang

    ditimbulkan oleh kemiripan dengan antigen sendiri adalah demam reuma pasca

    infeksi streptokok, disebabkan antibodi terhadap streptokok yang diikat jantung

    dan menimbulkan miokarditis.

    2.Sequestered Ant igen

    Sequestered antigenadalah antigen sendiri yang karena letak anatominya, tidak

    terpapar dengan sistem imun. Pada keadaan normal, sequestered antigentidakditemukan untuk dikenal sistem imun. Perubahan anatomik dalam jaringan

    seperti inflamasi (sekunder oleh infeksi, kerusakan iskemia atau trauma), dapat

    memajankan sequestered antigendengan sistem imun yang tidak terjadi pada

    keadaan normal. Contohnya protein intraoktakular pada sperma.

    3. Kegagalan Autoregulasi

    Regulasi imun berfungsi untuk mempertahankan homeostasis. Gangguan dapat

    terjadi pada presentasi antigen, infeksi yang meningkatkan respon MHC, kadar

    sitokin yang rendah (misalnya TGF-) dan gangguan respon terhadap IL-2.

    Pengawasan beberapa sel autoreaktif diduga bergantung pada sel Ts atau Tr.

    Bila terjadi kegagalan sel Ts atau Tr, maka sel Th dapat dirangsang sehingga

    menimbulkan autoimunitas.

    4. Aktivasi Sel B Poliklonal

    Autoimunitas dapat terjadi oleh karena aktivasi sel B poliklonal oleh virus

    (EBV), LPS dan parasit malaria yang dapat merangsang sel B secara langsung

    yang menimbulkan autoimunitas. Antibodi yang dibentuk terdiri atas berbagai

    autoantibodi.

    5. Obat-obatan

    Antigen asing dapat diikat oleh permukaan sel dan menimbulkan reaksi kimia

    dengan antigen permukaan sel tersebut yang dapat mengubah

  • 8/10/2019 Makalah Autoimunitas Kel 2 Tingkat 3 Reguler

    5/17

    5

    imunogenitasnya. Trombositopenia dan anemia merupakan contoh-contoh

    umum dari penyakit autoimun yang dicetuskan obat. Mekanisme terjadinya

    reaksi autoimun pada umumnya belum diketahui dengan jelas. Pada seseorang

    yang mendapat prokainamid dapat ditemukan antibodi antinuklear dan timbul

    sindroma berupa LES. Antibodi menghilang bila obat dihentikan.

    6. Faktor Keturunan

    Penyakit autoimun mempunyai persamaan predisposisi genetic. Meskipun

    sudah diketahui adanya kecendrungan terjadinya penyakit pada keluarga, tetapi

    bagaimana hal tersebut diturunkan, pada umumnya adalah kompleks dan

    diduga terjadi atas pengaruh beberapa gen.

    D.Penyakit Autoimmun

    Setiap penyakit yang dihasilkan dari seperti respon imun yang

    menyimpang, kerusakan jaringan atau gangguan fungsi fisiologis yang

    ditimbulkan oleh respon autoimun disebut penyakit autoimun.

    Penyakit AutoImune adalah penyakit dimana sistem kekebalan yang terbentuk

    salah mengidentifikasi benda asing, dimana sel, jaringan atau organ tubuh

    manusia justru dianggap sebagai benda asing sehingga dirusak oleh antibodi. Jadi

    adanya penyakit autoimmune tidak memberikan dampak peningkatan ketahanan

    tubuh dalam melawan suatu penyakit, tetapi justru terjadi kerusakan tubuh akibat

    kekebalan yang terbentuk.

    Bahan yang bisa merangsang respon imunitas disebut antigen. Antigen

    adalah molekul yang mungkin terdapat dalam sel atau di atas permukaan sel

    (seperti bakteri, virus, atau sel kanker). Beberapa antigen, seperti molekul serbuksari atau makanan, ada di mereka sendiri.

    Sel sekalipun pada orang yang memiliki jaringan sendiri bisa mempunyai

    antigen. Tetapi, biasanya, sistem imunitas bereaksi hanya terhadap antigen dari

    bahan asing atau berbahaya, tidak terhadap antigen dari orang yang memiliki

    jaringan sendirii. Tetapi, sistem imunitas kadang-kadang rusak, menterjemahkan

    jaringan tubuh sendiri sebagai antibodi asing dan menghasilkan (disebut

  • 8/10/2019 Makalah Autoimunitas Kel 2 Tingkat 3 Reguler

    6/17

    6

    autoantibodi) atau sel imunitas menargetkan dan menyerang jaringan tubuh

    sendiri.

    Respon ini disebut reaksi autoimun. Hal tersebut menghasilkan radang dan

    kerusakan jaringan. Efek seperti itu mungkin merupakan gangguan autoimun,

    tetapi beberapa orang menghasilkan jumlah yang begitu kecil autoantibodi

    sehingga gangguan autoimun tidak terjadi.

    E.Penyebab Utama Penyakit Autoimmun

    1. Senyawa yang ada di badan dan normalnya dibatasi di area tertentu (dan

    disembunyikan dari sistim kekebalan tubuh ) kemudian dilepaskan pada aliran

    darah.Misalnya : pukulan kemata bisa membuat cairan bola mata dilepas pada

    aliran darah. Cairan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali mata

    sebagai benda asing, dan menyerangnya.

    2. Senyawa normal ditubuh berubah, misalnya oleh virus, obat, sinar matahari

    atau radiasi. Sel tubuh yang diserang oleh tubuh atau bakteri akan merangsang

    kekebalan tubuh untuk menyerangnya.

    3. Senyawa asing yang menyerupai senyawa alami tubuh mungkin memasuki

    tubuh. Sistim kekebalan tubuh yang kurang hati hati dapat mengakibatkan

  • 8/10/2019 Makalah Autoimunitas Kel 2 Tingkat 3 Reguler

    7/17

    7

    senyawa mirip tubuh sebagai sasaran. Misalnya : Bakteri penyebab penyakit

    kerongkongan mempunyai beberapa anti gen,yang mirip denagan ati gen sel

    jantung manusia.

    4.

    Sel yang mengontrol produksi anti bodi misalnya limfosit B, mungkinn rusak

    dan menghasilkan antibodi abnormal yang menyerang beberapa sel badan.

    5.

    Keturunan mungkin terlibat dalam beberapa kerancauan autoimun. Pada orang

    yang rentan, satu pemicu, seperti infeksi virus atau kerusakan jaringan, dapat

    membuat kekacauan berkembang.

    F.Mekanisme Kejadian Penyakit Autoimmune

    Jika tubuh dihadapkan sesuatu yang asing maka tubuh memerlukan

    ketahanan berupa respon immun untuk melawan substansi tersebut dalam upaya

    melindungi dirinya sendiri dari kondisi yang potensial menyebabkan penyakit.

    Untuk melakukana hal tersebut secara efektif maka diperlukan kemampuan untuk

    mengenali dirinya sendiri sehingga dapat memberikan respon pada kondisi asing

    atau bukan dirinya sendiri. Pada penyakit autoimmune terjadi kegagalan untuk

    mengenali beberapa bagian dari dirinya (NIH, 1998).

    Ada 80 grup Penyakit autoimmune serius pada manusia yang memberikan

    tanda kesakitan kronis yang menyerang pada hampir seluruh bagian tubuh

    manusia. Gejala-gejala yang ditimbulkan mencakup gangguan nervous,

    gastrointestinal, endokrin sistem, kulit dan jaringan ikat lainnya, mata, darah, dan

    pembuluh darah. Pada gangguan penyakit tersebut diatas, problema pokoknya

    adalah terjadinya gangguan sistem immune yang menyebabkan terjadinya salah

    arah sehingga merusak berbagai organ yang seharusnya dilindunginya.

    G. Penyakit Autoimunitas

    Beberapa Gangguan Autoimun

    GangguanJaringan yang

    terkenaKonsekwensi

    Anemia

    hemolitik

    Sel darah

    merah

    Anemia (berkurangnya jumlah sel darah

    merah) terjadi, menyebabkan kepenatan,

  • 8/10/2019 Makalah Autoimunitas Kel 2 Tingkat 3 Reguler

    8/17

    8

    autoimun kelemahan, dan sakit kepala ringan.

    Limpa mungkin membesar.

    Anemia bisa hebat dan bahkan fatal.

    Bullous

    pemphigoidKulit

    Lepuh besar, yang kelilingi oleh area bengkak

    yang merah, terbentuk di kulit.

    Gatal biasa.

    Dengan pengobatan, prognosis baik.

    Sindrom

    Goodpasture

    Paru-paru dan

    ginjal

    Gejala, seperti pendeknya nafas, batuk darah,

    kepenatan, bengkak, dan gatal, mungkin

    berkembang.

    Prognosis baik jika pengobatan dilaukan

    sebelum kerusakan paru-paru atau ginjal

    hebat terjadi.

    Penyakit

    GravesKelenjar tiroid

    Kelenjar gondok dirangsang dan membesar,

    menghasilkan kadar tinggi hormon thyroid

    (hyperthyroidism).

    Gejala mungkin termasuk detak jantung cepat,

    tidak tahan panas, tremor, berat kehilangan,

    mata melotot dan kecemasan.

    Dengan pengobatan, prognosis baik.

    Tiroiditis

    HashimotoKelenjar tiroid

    Kelenjar gondok meradang dan rusak,

    menghasilkan kadar hormon thyroid rendah

    (hypothyroidism).

    Gejala seperti berat badan bertambah, kulit

    kasar, tidak tahan ke dingin, dan mengantuk.

    Pengobatan seumur hidup dengan hormon

    thyroid perlu dan biasanya mengurangi gejala

    secara sempurna.

    Multiple

    sclerosis

    Otak dan spinal

    cord

    Seluruh sel syaraf yang terkena rusak.

    Akibatnya, sel tidak bisa meneruskan sinyal

    syaraf seperti biasanya.

  • 8/10/2019 Makalah Autoimunitas Kel 2 Tingkat 3 Reguler

    9/17

    9

    Gejala mungkin termasuk kelemahan, sensasi

    abnormal, kegamangan, masalah dengan

    pandangan, kekejangan otot, dan sukar

    menahan hajat.

    Gejala berubah-ubah tentang waktu dan

    mungkin datang dan pergi.

    Prognosis berubah-ubah.

    Myasthenia

    gravis

    Koneksi antara

    saraf dan otot

    (neuromuscular

    junction)

    Otot, teristimewa yang dipunyai mata,

    melemah dan lelah dengan mudah, tetapi

    kelemahan berbeda dalam hal intensitas. Pola

    progresivitas bervariasi secara luas.

    Obat biasanya bisa mengontrol gejala.

    Pemphigus KulitLepuh besar terbentuk di kulit.

    Gangguan bisa mengancam hidup.

    Pernicious

    anemia

    Sel tertentu di

    sepanjang

    perut

    Kerusakan pada sel sepanjang perut membuat

    kesulitan menyerap vitamin B12. (Vitamin

    B12 perlu untuk produksi sel darah tua dan

    pemeliharaan sel syaraf).

    Anemia adalah, sering akibatnya

    menyebabkan kepenatan, kelemahan, dan

    sakit kepala ringan.

    Syaraf bisa rusak, menghasilkan kelemahan

    dan kehilangan sensasi.

    Tanpa pengobatan, tali tulang belakang

    mungkin rusak, akhirnya menyebabkan

    kehilangan sensasi, kelemahan, dan sukar

    menahan hajat.

    Risiko kanker perut bertambah.

    Juga, dengan pengobatan, prognosis baik.

    Rheumatoid

    arthritis

    Sendi atau

    jaringan lain

    Banyak gejala mungkin terjadi.

    termasuk demam, kepenatan, rasa sakit sendi,

  • 8/10/2019 Makalah Autoimunitas Kel 2 Tingkat 3 Reguler

    10/17

    10

    seperti jaringan

    paru-paru,

    saraf, kulit dan

    jantung

    kekakuan sendi, merusak bentuk sendi,

    pendeknya nafas, kehilangan sensasi,

    kelemahan, bercak, rasa sakit dada, dan

    bengkak di bawah kulit.

    Progonosis bervariasi

    Systemic

    lupus

    erythematosus

    (lupus)

    sendi, ginjal,

    kulit, paru-

    paru, jantung,

    otak dan sel

    darah

    Sendi, walaupun dikobarkan, tidak menjadi

    cacat.

    Gejala anemia, seperti kepenatan, kelemahan,

    dan ringan-headedness, dan yang dipunyai

    ginjal, paru-paru, atau jantung mengacaukan,

    seperti kepenatan, pendeknya nafas, gatal, dan

    rasa sakit dada, mungkin terjadi.

    Bercak mungkin timbul.

    Ramalan berubah-ubah secara luas, tetapi

    kebanyakan orang bisa menempuh hidup aktif

    meskipun ada gejolak kadang-kadang

    kekacauan.

    Diabetes

    mellitus tipe 1

    Sel beta dari

    pankreas (yang

    memproduksi

    insulin)

    Gejala mungkin termasuk kehausan

    berlebihan, buang air kecil, dan selera makan,

    seperti komplikasi bervariasi dengan jangka

    panjang.

    Pengobatan seumur hidup dengan insulin

    diperlukan, sekalipun perusakan sel pankreas

    berhenti, karena tidak cukup sel pankreas

    yang ada untuk memproduks iinsulin yang

    cukup.

    Prognosis bervariasi sekali dan cenderung

    menjadi lebih jelek kalau penyakitnya parah

    dan bertahan hingga waktu yang lama.

    VasculitisPembuluh

    darah

    Vasculitis bisa mempengaruhi pembuluh

    darah di satu bagian badan (seperti syaraf,

  • 8/10/2019 Makalah Autoimunitas Kel 2 Tingkat 3 Reguler

    11/17

    11

    kepala, kulit, ginjal, paru-paru, atau usus) atau

    beberapa bagian. Ada beberapa macam.

    Gejala (seperti bercak, rasa sakit abdominal,

    kehilangan berat badan, kesukaran

    pernafasan, batuk, rasa sakit dada, sakit

    kepala, kehilangan pandangan, dan gejala

    kerusakan syaraf atau kegagalan ginjal)

    bergantung pada bagian badan mana yang

    dipengaruhi.

    Prognosis bergantung pada sebab dan berapa

    banyak jaringan rusak.

    Biasanya, prognosis lebih baik dengan

    pengobatan

    H. Diagnosa

    Pemeriksaan darah yang menunjukkan adanya radang dapat diduga

    sebagai gangguan autoimun. Misalnya, pengendapan laju eritrosit (ESR)

    seringkali meningkat, karena protein yang dihasilkan dalam merespon radang

    mengganggu kemampuan sel darah merah (eritrosit) untuk tetap ada di darah.

    Sering, jumlah sel darah merah berkurang (anemia) karena radang mengurangi

    produksi mereka. Tetapi radang mempunyai banyak sebab, banyak di antaranya

    yang bukan autoimun. Dengan begitu, dokter sering mendapatkan pemeriksaan

    darah untuk mengetahui antibodi yang berbeda yang bisa terjadi pada orang yang

    mempunyai gangguan autoimun khusus. Contoh antibodi ini ialah antibodi

    antinuclear, yang biasanya ada di lupus erythematosus sistemik, dan faktor

    rheumatoid atau anti-cyclic citrullinated peptide (anti-CCP) antibodi, yang

    biasanya ada di radang sendi rheumatoid. Antibodi ini pun kadang-kadang

    mungkin terjadi pada orang yang tidak mempunyai gangguan autoimun, oleh

    sebab itu dokter biasanya menggunakan kombinasi hasil tes dan tanda dan gejala

    orang untuk mengambil keputusan apakah ada gangguan autoimun.

  • 8/10/2019 Makalah Autoimunitas Kel 2 Tingkat 3 Reguler

    12/17

    12

    Penyakit Antibodi

    Tiroditis Hashimoto Tiroid

    Miksedema primer Tiroid

    Tirotoksikosis Tiroid

    Anemia pernisiosa Lambung

    Atrofi adrenal idiopatik Adrenal

    Miastenia gravis Otot, reseptor asetilkolin

    Pemvigus vulgaris dan pemfigoid Kulit

    Anemia hemolitik autoimun Eritrosit (uji Coombs)

    Sindrom Sjogren Sel duktus salivariusSirosis biliar orimer Mitokondria

    Hepatitis kronik aktif Anti Sm, mitokondria

    Artritis reumatoid Antiglobulin

    Skleroderma Nukleolus

    Penyakit jaringan ikat lain Nukleolus

    I.

    Pengobatan

    Pengobatan memerlukan kontrol reaksi autoimun dengan menekan sistem

    kekebalan tubuh. Tetapi, beberapa obat digunakan reaksi autoimun juga

    mengganggu kemampuan badan untuk berjuang melawan penyakit, terutama

    infeksi.

    Obat yang menekan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan), seperti

    azathioprine, chlorambucil, cyclophosphamide, cyclosporine, mycophenolate, dan

    methotrexate, sering digunakan, biasanya secara oral dan seringkali dalam jangkapanjang. Obat ini menekan bukan hanya reaksi autoimun tetapi juga kemampuan

    badan untuk membela diri terhadap senyawa asing, termasuk mikro-jasad

    penyebab infeksi dan sel kanker. Konsekwensinya, risiko infeksi tertentu dan

    kanker meningkat.

    kortikosteroid seperti prednison diberikan secara oral. Obat ini

    mengurangi radang sebaik menekan sistem kekebalan tubuh. Kortikosteroid yang

    digunakan dalam jangka panjang memiliki banyak efek samping. Kalau mungkin

  • 8/10/2019 Makalah Autoimunitas Kel 2 Tingkat 3 Reguler

    13/17

    13

    kortikosteroid dipakai untuk waktu yang pendek sewaktu gangguan mulai atau

    sewaktu gejala memburuk. Tetapi kadang-kadang harus dipakai untuk jangka

    waktu tidak terbatas.

    Gangguan autoimun tertentu (seperti multipel sklerosis dan gangguan

    tiroid) juga diobati dengan obat lain daripada imunosupresan dan kortikosteroid.

    Pengobatan untuk mengurangi gejala juga mungkin diperlukan.

    Etanercept, infliximab, dan adalimumab menghalangi aksi faktor tumor necrosis

    (TNF), bahan yang bisa menyebabkan radang di badan. Obat ini sangat efektif

    dalam mengobati radang sendi rheumatoid, tetapi mereka mungkin berbahaya jika

    digunakan untuk mengobati gangguan autoimun tertentu lainnya, seperti multipel

    sklerosis. Obat ini juga bisa menambah risiko infeksi dan kanker tertentu.

    Obat baru tertentu secara khusus membidik sel darah putih. Sel darah putih

    menolong pertahanan tubuh melawan infeksi tetapi juga berpartisipasi pada reaksi

    autoimun. Abatacept menghalangi pengaktifan salah satu sel darah putih (sel T)

    dan dipakai pada radang sendi rheumatoid. Rituximab, terlebih dulu dipakai

    melawan kanker sel darah putih tertentu, bekerja dengan menghabiskan sel darah

    putih tertentu (B lymphocytes) dari tubuh. Efektif pada radang sendi rheumatoid

    dan dalam penelitain untuk berbagai gangguan autoimun lainnya. Obat lain yang

    ditujukan melawan sel darah putih sedang dikembangkan.

    Plasmapheresis digunakan untuk mengobati sedikit gangguan autoimun.

    Darah dialirkan dan disaring untuk menyingkirkan antibodi abnormal. Lalu darah

    yang disaring dikembalikan kepada pasien. Beberapa gangguan autoimun terjadi

    tak dapat dipahami sewaktu mereka mulai. Tetapi kebanyakan gangguan

    autoimun kronis. Obat sering diperlukan sepanjang hidup untuk mengontrol

    gejala. Prognosis bervariasi bergantung pada gangguan.

    J. Kesimpulan

    Autoimunitas adalah respon imun terhadap antigen tubuh sendiri yang

    disebabkan oleh menkanisme normal yang gagal berperan untuk mempertahankan

    self-tolerance sel B, sel T atau keduanya. Respon imun terlalu aktif menyebabkan

    disfungsi imun, menyerang bagian dari tubuh tersebut dan merupakan kegagalan

    fungsi sistem kekebalan tubuh yang membuat badan menyerang jaringannya

  • 8/10/2019 Makalah Autoimunitas Kel 2 Tingkat 3 Reguler

    14/17

    14

    sendiri. Sistem imunitas menjaga tubuh melawan pada apa yang terlihatnya

    sebagai bahan asing atau berbahaya. Bahan seperti itu termasuk mikro-jasad,

    parasit (seperti cacing), sel kanker, dan malah pencangkokkan organ dan jaringan.

    Obat yang menekan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan), seperti

    azathioprine, chlorambucil, cyclophosphamide, cyclosporine, mycophenolate, dan

    methotrexate, sering digunakan, biasanya secara oral dan seringkali dengan jangka

    panjang. Tetapi, obat ini menekan bukan hanya reaksi autoimun tetapi juga

    kemampuan badan untuk membela diri terhadap senyawa asing, termasuk mikro-

    jasad penyebab infeksi dan sel kanker. Kosekwensinya, risiko infeksi tertentu dan

    kanker meningkat.

  • 8/10/2019 Makalah Autoimunitas Kel 2 Tingkat 3 Reguler

    15/17

    15

    DAFTAR PUSTAKA

    http://majalahkesehatan.com/penyakit-autoimun-ketika-sistem-kekebalan-

    tubuh-kebingungan/

    http://id.wikipedia.org/wiki/Autoimunitas

    http://glameestoryofaizee.blogspot.com/2012/04/penyakit-autoimun.html

    http://titishest.blogspot.com/2010/10/reaksi-autoimun-hipersensitifitas-

    dan.html

    http://yazhid28bashar.blogspot.com/2014/07/makalah-autoimun.html

    http://majalahkesehatan.com/penyakit-autoimun-ketika-sistem-kekebalan-tubuh-kebingungan/http://majalahkesehatan.com/penyakit-autoimun-ketika-sistem-kekebalan-tubuh-kebingungan/http://majalahkesehatan.com/penyakit-autoimun-ketika-sistem-kekebalan-tubuh-kebingungan/http://majalahkesehatan.com/penyakit-autoimun-ketika-sistem-kekebalan-tubuh-kebingungan/http://id.wikipedia.org/wiki/Autoimunitashttp://glameestoryofaizee.blogspot.com/2012/04/penyakit-autoimun.htmlhttp://titishest.blogspot.com/2010/10/reaksi-autoimun-hipersensitifitas-dan.htmlhttp://titishest.blogspot.com/2010/10/reaksi-autoimun-hipersensitifitas-dan.htmlhttp://titishest.blogspot.com/2010/10/reaksi-autoimun-hipersensitifitas-dan.htmlhttp://titishest.blogspot.com/2010/10/reaksi-autoimun-hipersensitifitas-dan.htmlhttp://yazhid28bashar.blogspot.com/2014/07/makalah-autoimun.htmlhttp://yazhid28bashar.blogspot.com/2014/07/makalah-autoimun.htmlhttp://titishest.blogspot.com/2010/10/reaksi-autoimun-hipersensitifitas-dan.htmlhttp://titishest.blogspot.com/2010/10/reaksi-autoimun-hipersensitifitas-dan.htmlhttp://glameestoryofaizee.blogspot.com/2012/04/penyakit-autoimun.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Autoimunitashttp://majalahkesehatan.com/penyakit-autoimun-ketika-sistem-kekebalan-tubuh-kebingungan/http://majalahkesehatan.com/penyakit-autoimun-ketika-sistem-kekebalan-tubuh-kebingungan/
  • 8/10/2019 Makalah Autoimunitas Kel 2 Tingkat 3 Reguler

    16/17

    16

    LAMPIRAN

    Gambar penyakit autoimunitas

    Bullous pemphigoid

    Penyakit Graves

    Tiroiditis Hashimoto

  • 8/10/2019 Makalah Autoimunitas Kel 2 Tingkat 3 Reguler

    17/17

    17

    Systemic Lupus Erythematosus (SLE)

    Rheumatoid arthritis