makalah asp edit

15
TUGAS KELOMPOK 8 MANFAAT LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH Oleh : NAFI KURNIA PUTRI 115020300111003 CHYNTIA WIBOWO 115020300111030 DIANA NURINDRASARI 125020300111057 ARISTA RIZKY I. 125020304111027

Upload: nafi-kurnia-putri

Post on 28-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah ASP Edit

TUGAS KELOMPOK 8

MANFAAT LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAHAN DAERAH

Oleh :

NAFI KURNIA PUTRI 115020300111003

CHYNTIA WIBOWO 115020300111030

DIANA NURINDRASARI 125020300111057

ARISTA RIZKY I. 125020304111027

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TAHUN 2014

MALANG

Page 2: Makalah ASP Edit

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Tuhan Yang Maha Esa, yang menciptakan manusia

dan mengajari penjelasan, yang menunjukkan ke jalan kebaikan dan kebenaran

dengan ditanamnya keimanan dalam diri. Dia menumbuhkan pada diri manusia

hasrat dan kecenderungan, baik ke arah keburukan maupun kebaikan.

Tak hanya ucapan syukur saja, namun penulis juga tidak lupa mengucapkan

terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung dalam

penyusunan tugas kelompok yang berjudul “Manfaat Laporan Keuangan

Pemerintahan Daerah ” guna mememuhi tugas mata kuliah Akuntasi Sektor

Pajak Semester Genap tahun 2013/2014.

Kami menyadari bahwa karya tulis ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh

karena itu, kritik membangun dan saran bermanfaat senantiasa kami nantikan dari

pembaca sekalian. Besar harapan kami semoga karya tulis ini dapat bermanfaat

bagi kami selaku penulis maupun bagi pembaca dan pihak-pihak yang

bersangkutan di masa depan.

Malang, Mei 2014

Penulis

Page 3: Makalah ASP Edit

DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR…………………………………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………..ii

BAB I PEMBAHASAN………………………………………………………1

1.1 Tujuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah…………………….1

1.1.1 Tujuan Laporan Keuangan Menurut SAP…………………….1

1.1.2 Tujuan Laporan Keuangan Menurut IFAC……

1.1.3 ……………..2

1.2 Manfaat Laporan Keuangan Pemerintah Daerah…………………….3

1.3 Kebutuhan Informasi Keuangan Daerah……………………………..4

1.4 Perlunya Analisis Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah………..5

1.5 Dampaka Pelaporan Keuangan yang Buruk………………………....6

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Makalah ASP Edit

BAB I

PEMBAHASAN

1.1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Secarik laporan keuangan publikasian yang terdapat di koran atau situs pemerintah

daerah pada dasarnya mengandung informasi yang sangat berarti jika dilakukan analisis

secara lebih seksama. Laporan keuangan publikasian merupakan intisari dari data

keuangan organisasi yang sudah diringkas, diklasifikasian, dan dikelompokkan. Oleh

karena itu, untuk mengetahui kondisi keuangan suatu organisasi apakah tergolong sehat

atau sakit, kita dapat melihatnya dari laporan keuangannya.

Adapun secara garis besar tujuan penyajian laporan keuangan bagi pemerintah

daerah adalah :

1. Untuk memberikan informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan

ekonomi, sosial, dan politik;

2. Untuk alat akuntabilitas publik;

3. Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam mengevaluasi kinerja

manajerial dan organisasi.

1.1.1 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT SAP

Dalam Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan yang merupakan salah satu

bagian dari Standar Akuntansi Pemerintahan, dijelaskan mengenai tujuan laporan

keuangan tersebut adalah untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para

pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi,

sosial, maupun politik dengan:

1. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan selama periode berjalan

untuk membiayai seluruh pengeluaran;

2. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya

ekonomi dan alokasinya degan anggaran yang ditetapkan dalam peraturan

perundang-undangan;

3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunkana

dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai;

Page 5: Makalah ASP Edit

4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh

kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya;

5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan

berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun

jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman;

6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan,

apakah mengalami kenaikan dan penurunan, sebagai akibat kegiatan yang

dilakukan selama periode pelaporan.

1.1.2 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT IFAC

Pada tahun 2000, IFAC PSC mengeluarkan IFAC PSC Study 1 tentang Financial

Reporting By National Governments. Dalam PSC Study 1 tersebut dijelaskan mengenai

tujuan laporan keuangan organisasi pemerintah. Tujuan laporan keuangan pemerintah

menurut IFAC PSC Study 1 adalah untuk menunjukkan akuntabilitas pemerintah atau unit

kerja pemerintah terhadap pengelolaan keuangan dan sumber daya yang dipercayakan

kepadanya, serta memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan

dengan cara :

1. Mengindikasikan apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan

ketentuan anggaran;

2. Mengindikasikan apakah sumber daya diperoleh dan dimanfaatkan sesuai dengan

peraturan hukum dan peraturan kontrak, termasuk batasan finansial yang

ditetapkan dengan persetujuan dewan legislatif;

3. Memberikan informasi mengenai sumber daya, alokasi, dan penggunaan sumber

daya finansial;

4. Memberikan informasi mengenai bagaimanakah pemerintah atau unit organisasi

membiayai aktifitas dan memenuhi kebutuhan kasnya;

5. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kemampuan

pemerintah atau unit organisasi untuk membiayai aktifitasnya dan memenuhi

kewajiban serta komitmennya;

6. Memberikan informasi mengenai kkondisi finansial pemerintah atau unit organisasi

serta perubahan-perubahan yang terjadi;

7. Memberikan informasi agregat yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja

pemerintah atau unit organisasi dalam hal biaya layanan, efisiensi, serta

prestasinya.

Page 6: Makalah ASP Edit

1.2 MANFAAT LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Banyak pihak yang masih berpandangan bahwa penyajian laporan keuangan hanya

merupakan formalitas dalam rangka memenuhi ketentuan perundangan saja. Laporan

keuangan yang dipublikasikan belum benar-benar dimanfaatkan sebagai dasar

pengambilan keputusan, bahkan seringkali keputusan yang dilakukan lebih banyak

didasari oleh keputusan politis semata. Investor pun dalam menentukan keputusan

berinvestasi seringkali tidak begitu merisaukan kondisi laporan keuangan pemerintah

daerah tempat mereka akan berinvestasi. Keputusan berinvestasi lebih banyak

dipengaruhi oleh informasi lain, misalnya kondisi keamanan daerah, stabilitas politik,

kemudahan birokrasi dan peraturan daerah, serta dukungan infrastruktur yang ada.

Kurang dimanfaatkannya laporan keuangan itu karena masih rendahnya budaya

akuntabilitas dan budaya membuat laporan keuangan. Penyebab lainnya adalah masih

adanya masyarakat yang kurang rasional atau cenderung emosional dalam membuat

keputusan ekonomi, sosial, dan politik. Laporan keuangan akan terasa sekali manfaatnya

di kala masyarakat semakin rasional dalam menentukan keputusan ekonomi, sosial, dan

politiknya.

Jika laporan keuangan publikasian itu dieksplorasi dan ditelaah secara kritis, maka

pembaca laporan keuangan akan dapat menangkap berbagai informasi penting di

dalamnya. Secara spesifik, manfaat penyajian laporan keuangan adalah:

1. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi

kesehatan keuangan pemerintah terkait dengan likuiditas dan solvabilitas;

2. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi

ekonomi suatu pemerintahan dan perubahan-perubahan yang telah dan akan terjadi;

3. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesesuaiannya dengan

peraturan perundang-undangan, kontrak yang telah disepakati =, dan ketentuan lain

yang disyaratkan;

4. Memberi informasi untuk perencanaan dan penganggaran;

5. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional:

a. Untuk menentukan biaya program, fungsi, dan aktifitas sehingga memudahkan

analisis dan melakukan perbandingan dengan kriteria yang telah ditetapkan,

membandingkan dengan kinerja periode-periode sebelumnya, dan dengan

kinerja unit pemerintah lain;

Page 7: Makalah ASP Edit

b. Untuk mengevaluasi tingkat ekonomi, efisiensi, dan efektivitas operasi,

program, aktifitas, dan fungsi tertentu di pemerintahan;

c. Untuk mengevaluasi hasil (outcome) suatu program, aktifitas, dan fungsi serta

efektivitas terhadap pencapaian tujuan dan target;

d. Untuk mengevaluasi tingkat pemerataan dan keadilan (equity & equality).

1.3 KEBUTUHAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH

Pertanyaan paling mendasar terkait dengan pelaporan keuangan pemerintah daerah

adalah laporan keuangan tersebut pada dasarnya kebutuhan siapa. Apakah kebutuhan

pemerintah daerah itu sendiri, masyarakat, DPRD, investor, kreditor, auditor, ataukah

kebutuhan pemerintah pusat untuk mengontrol daerah? Tentunya semua pihak yang

menjadi pemangku kepentingan daerah membutuhkan laporan keuangan pemerintah

daerah. Siapa saja yang menjadi pemangku kepentingan pemerintah daerah? Pemangku

kepentingan itu antara lain:

1. Masyarakat pembayar pajak daerah;

2. Pemberi dana bantuan (donor);

3. Investor;

4. Masyarakat pengguna jasa pelayanan publik yang disediakan pemerintah

daerah;

5. Karyawan/pegawai pemda;

6. Penyedia barang dan jasa (pelaku bisnis daerah);

7. DPRD;

8. Masyarakat pemilih;

9. Badan pengawas dan advokasi;

10. Lembaga perating (rating agencies), analis ekonomi dan keuangan;

11. Pemerintah pusat;

12. Pemerintah daerah lain;

13. Lembaga-lembaga internasional;

14. Manajemen.

Setiap pemangku kepentingan tersebut memiliki kebutuhan dan kepentingan yang

berbeda-beda terhadap informasi keuangan yang diberikan oleh pemerintah daerah.

Bahkan di antara kelompok pengguna laporan keuangan tersebut dapat timbul konflik

kepentingan. Laporan keuangan pemerintah daerah disediakan untuk memberi informasi

Page 8: Makalah ASP Edit

kepada berbagai kelompok pengguna (general purposive), meskipun setiap kelompok

memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda.

Kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan pemerintah daerah tersebut

antara lain:

1. Masyarakat pengguna layanan publik membutuhkan informasi atas kewajaran

biaya, harga yang ditetapkan, dan kualitas pelayanan yang diberikan;

2. Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin mengetahui

keberadaan dan penggunaan dana yang telah mereka berikan. Masyarakat ingin

mengetahui apakah pemerintah telah melakukan ketaatan anggaran dan

ketaatan pada peraturan perundangan atas pengeluaran-pengeluaran yang

dilakukan, apakah pajak daerah yang mereka bayarkan telah dibelanjakan

untuk kepentingan publik, apakah hak-hak publik untuk mendapatkan

pelayanan sudah dipenuhi dengan baik;

3. Kreditor dan investor membutuhkan informasi keuangan daerah untuk

menghitung tingkat risiko berinvestasi, kondisi kesehatan finansial daerah yaitu

tingkat likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas daerah;

4. DPRD dan kelompok politik memerlukan informasi keuangan untuk

melakukan fungsi pengawasan, mencegah terjadinya laporan keuangan yang

bias atas kondisi keuangan pemerintah daerah dan penyelewengan keuangan

negara;

5. Manajer publik membutuhkan informasi laporan keuangan sebagai komponen

sistem pengendalian manajemen untuk membantu perencanaan dan

pengendalian organisasi, pengukuran kinerja, dan membandingkan kinerja

organisasi antar kurun waktu dan dengan organisasi lain yang sejenis;

6. Pegawai membutuhkan informasi atas kewajaran gaji dan kompensasi yang

diterima dikaitkan dengan kinerja.

1.4 PERLUNYA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Fungsi utama dari laporan keuangan pemerintah daerah adalah untuk memberikan

informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan tersebut

yag akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik.

Sebagaimana telah disinggung pada bagian awal bahwa pengguna laporan keuangan

meliputi berbagai kalangan, baik yang dikategorikan sebagai pengguna internal maupun

eksternal. Meskipun laporan keuangan sudah bersifat general purposive, artinya dibuat

Page 9: Makalah ASP Edit

lebih umum dan sesederhana mungkin untuk memenuhi kebutuhan informasi semua

pihak, tetapi tidak semua pembaca laporan dapat memahami laporan tersebut dengan

baik. Tidak semua pemangku kepentingan memahami akuntansi yang merupakan alat

untuk menghasilkan laporan keuangan. Bahkan mungkin ada beberapa pihak yang sama

sekali tidak tertarik dengan laporan keuangan. Hal itu wajar karena latar belakang yang

sangat bervariasi diantara para pemangku kepentingan.

Karena tidak semua pengguna laporan keuangan memahami akuntansi dengan

baik, sementara mereka akan mengandalkan informasi keuangan itu untuk pembuatan

keputusan, maka ketidakmampuan memahami dan menginterpretasikan laoran keuangan

tersebut perlu dibantu dengan analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan

dimaksudkan untuk membantu bagaimana cara memahami laporan keuangan, bagaimana

menafsirkan angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan

keuangan, dan bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan

keputusan.

Terdapat beberapa metode dalam analisis laporan keuangan. Salah satu teknik yang

paling banyak digunakan untuk menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio

keuangan. Terdapat berbagai jenis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk

mengevaluasi dan menginterpretasikan laporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio-

rasio keuangan perlu diinterpretasikan, sehingga darinya dapat dievaluasi kinerja

keuangan organisasi dan selanjutnya dilakukan pengambilan keputusan tertentu. Pada

bab-bab selanjutnya akan dibahas secara lebih detail beberapa teknik analisis laporan

keuangan pemerintah beserta interpretasi dan evaluasinya.

1.5 DAMPAK LAPORAN KEUANGAN YANG BURUK

Harus disadari bahwa banyak pihak yang akan mengandalkan informasi keuangan

yang dipublikasikan oleh pemerintah daerah sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

Oleh karena itu, laporan keuangan publikasian tersebut harus disajikan secara wajar

terbebas dari salah saji material sehingga tidak menyesatkan pembaca dan pengguna

laporan. Analisis laporan keuangan hanya akan bermanfaat jika laporan keuangan yang

dianalisis disajikan dengan valid dan dapat diandalkan. Jika laporan keuangan yang

dipublikasikan butuk, artinya laporan tersebut dihasilkan dari sistem akuntansi yang

buruk sehingga di dalamnya mengandung kesalahan yang material dalam penyajian

angka, tidak disusun sesuai dengan standar pelaporan, dan tidak tepat waktu dalam

penyampaiannya maka hal itu akan berdampak buruk bagi para pengguna laporan dan

Page 10: Makalah ASP Edit

pihak penyaji laporan itu sendiri. Akan terjadi lingkaran setan yang muncul akibat

laporan keuangan yang buruk. Lingkaran setan itu dapat digambarkan sebagai berikut:

Pada gambar tersebut bisa dijelaskan bahwa laporan keuangan yang buruk

menyebabkan pengguna laporan keuangan memperoleh informasi yang salah dan

menyesatkan. Apabila para pengguna tersebut sangat mengandalkan laporan keuangan

sebagai salah satu sumber informasi utama dalam pengambilan keputusan, maka sangat

mungkin terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan. Atau risiko minimalnya

keputusan yang diambil kurang berkualitas, meskipun tidak salah. Selanjutnya, akibat

keputusan yang kurang berkualitas maka tata kelola pemerintahan menjadi buruk (bad

governance). Akibat lain dari informasi yang salah dan menyesatkan tersebut adalah para

pengguna laporan yang kritis dan rasional beberapa di antaranya akan bereaksi misalnya

dengan memberikan kritik atau bahkan menuntut pemerintah selaku penyaji laporan

karena telah memberikan informasi yang salah dan menyesatkan sehingga pengguna

laporan tersebut telah dirugikan secara material akibat terlalu percaya pada laporan itu.

Jika pemerintah daerah mengabaikan reaksi pengguna laporan tersebut atau cenderung

membela diri, maka pemerintah akan terus membuat laporan keuangan yang buruk

kualitasnya. Untuk memutus lingkaran setan tersebut, satu-satunya cara adalah

pemerintah harus terbuka untuk menerima kritik dan masukan serta berusaha untuk terus

memperbaiki kualitas laporan keuangan yang dipublikasikannya.

Laporan keuangan Buruk

Pengguna laporan memperoleh

informasi yang salah dan menyesatkan

Kesalahan dalam pengambilan

keputusan ekonomi, sosial, dan politik

Kualitas pemerintahan buruk

(Bad Governance)

Page 11: Makalah ASP Edit

DAFTAR PUSTAKA

Halim,Abdul dan Syam Muhammad. 2011. Akuntanssi Sektor Publik Akuntansi

Keuangan Daerah. Yogyakarta : Salemba Empat.

Mahmudi. 2006. Analisis Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah edisi Kedua.

Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Penerbit ANDI.