makalah aktualisasi pancasila-kelompok 8

44
MAKALAH AKTUALISASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT Disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Pancasila Yang dibina oleh Ibu Nofi Sri Utami Oleh: Kelompok 8 David Candra . K (110533406983) Dwi Panglipuringtias (110533406984) Indri Widyarti (110533406971) Shofiana Fitri (110533406987) Sulis Setiowati (110533406980) PTI 2011 Offering A FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Upload: indrie-widyarti

Post on 12-Aug-2015

3.279 views

Category:

Documents


68 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

MAKALAH

AKTUALISASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT

Disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Pancasila

Yang dibina oleh Ibu Nofi Sri Utami

Oleh:

Kelompok 8

David Candra . K (110533406983)

Dwi Panglipuringtias (110533406984)

Indri Widyarti (110533406971)

Shofiana Fitri (110533406987)

Sulis Setiowati (110533406980)

PTI 2011 Offering A

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

MALANG

Pebruari 2013

Page 2: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah, kiranya tiada kata yang dapat diucapkan kecuali puji syukur

kehadirat Allah SWT yang selalu melindungi, mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

penyusunan makalah yang berjudul “Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan

Bermasyarakat” dapat diselesaikan dengan lancar.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan hormat setinggi-

tingginya dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

makalah ini. Ucapan ini ditujukan kepada yang terhormat:

1. Bapak Nofi Sri Utami selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan

dan masukan terhadap penyusunan makalah ini

2. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu

kelancaran pembuatan makalah ini

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,

sehingga saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan penulis untuk

menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan

dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk masalah-masalah sejenis. Amien.

Malang, 17 Pebruari 2013

Penyusun

i

Page 3: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................. i

DAFTAR ISI......................................................................................................................................... ii

BAB I............................................................................................................................................. - 1 -

PENDAHULUAN.............................................................................................................................- 1 -

A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................- 1 -

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................- 3 -

C. Tujuan...............................................................................................................................- 3 -

BAB II............................................................................................................................................ - 4 -

PEMBAHASAN...............................................................................................................................- 4 -

A. Definisi..............................................................................................................................- 4 -

a. Definisi Pancasila.......................................................................................................- 4 -

b. Definisi Aktualisasi Pancasila.................................................................................- 5 -

B. Tujuan Aktualisasi Pancasila.............................................................................................- 6 -

1. BIDANG POLITIK......................................................................................................- 11 -

2. BIDANG EKONOMI..................................................................................................- 12 -

3. BIDANG SOSIAL BUDAYA.........................................................................................- 14 -

4. BIDANG HUKUM.....................................................................................................- 15 -

C. Hambatan Dalam Melakukan Aktualisasi Pancasila........................................................- 17 -

D. Cara mengaktualisasi pancasila dalam kehidupan masyarakat.......................................- 19 -

BAB III.........................................................................................................................................- 23 -

PENUTUP.................................................................................................................................... - 23 -

A. KESIMPULAN...................................................................................................................- 23 -

DAFTAR RUJUKAN.......................................................................................................................- 24 -

ii

Page 4: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yang dirumuskan oleh para

pendiri bangsa dan secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.

Hal ini tertuang dalam alinea keempat Undang – Undang Dasar tahun 1945. Nilai- nilai

dari Pancasila berasal dari akar budaya bangsa Indonesia yang luhur. Sebagai suatu

dasar Negara maka Pancasila senantiasa dijadikan landasan dalam pengaturan

kehidupan bernegara, yang berarti bahwa segala macam peraturan perundang-

undangan dan kebijakan yang diambil oleh para penyelenggara Negara tidak boleh

bertentangan dengan Pancasila.

Hal ini menegaskan bahwa Pancasila merupakan suatu acuan yang dijadikan

dasar dalam bertindak oleh segenap bangsa Indonesia. Sebagai warga negara

Indonesia, maka kita diwajibkan untuk mengaktualisasi berbagai nilai –nilai yang

terkandung dalam Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan.

Dalam perjalanan sejarah eksistensi Pancasila sebagai dasar filsafat Negara

Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi politik

dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, pancasila tidak lagi diletakkan sebagai

dasar filsafat serta pandangan hidup bangsa dan Negara Indonesia melainkan direduksi,

dibatasi dan dimanipulasi demi kepentingan politik penguasa Negara pada saat itu.

Dampak yang paling serius atas manipulasi pancasila adalah terjadinya kasus –

kasus sosial yang terjadi beberapa tahun belakangan. Mulai dari ringan, sedang hingga

sampai yang berat, dalam bentuk tindak pelanggaan, perilaku menyimpang dan tindak

kriminal. Antara lain seks bebas, penggunaan narkoba, terorisme, dan berbagai

aktifitas yang menyimpang lainnya. Kegelisahan pun muncul di kalangan para orang

tua, masyarakat, pemuka agama, apalagi para pendidik. Namun sayangnya tidak semua

pihak yang mengambil sikap, peran serta kontibusi yang jelas dan nyata untuk mencari

jalan keluar mengenai masalah – masalah sosial yang sedang terjadi saat ini. Yang bisa

dilakukan adalah pengarahan, penyuluhan, dan penyuluhan dan himbauan kepada

seluruh warga masyarakat.

1

Page 5: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

Terdapat norma – norma yang tidak berfungsi lagi atau bahkan hilang akibat

era globalisasi, yang semestinya harus diketahui dan dipahami untuk dimanifestasikan

dalam kehidupan sosial. Di dalam realitasnya, kehidupan mengalami disfungsi nilai –

nilai.

Pancasila bukan berpaham komunisme dan bukan berpaham kapitalisme.

Pancasila tidak berpaham individualisme dan tidak berpaham kolektivisme. Bahkan

bukan berpaham teokrasi dan bukan perpaham sekuler. Posisi Pancasila inilah yang

merepotkan penerapan nilai-nilainya ke dalam kehidupan praktis berbangsa dan

bernegara. Sedangkan mempelajari Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, ajaran

tentang nilai-nilai budaya dan pandangan hidup bangsa Indonesia adalah kewajiban

moral seluruh warga negara Indonesia. Pancasila yang benar dan sah (otentik) adalah

yang tercantum dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Hal

itu ditegaskan melalui Instruksi Presiden RI No.12 Tahun 1968, tanggal 13 April 1968.

Penegasan tersebut diperlukan untuk menghindari tata urutan atau rumusan sistematik

yang berbeda, yang dapat menimbulkan kerancuan pendapat tentang isi Pancasila yang

benar dan sesungguhnya.

Masyarakat Indonesia yang terbiasa santun dalam berprilaku, melaksanakan

musyawarah mufakat dalam menyelesaikan masalah, mempunyai kearifan local yang

kaya dan pluralis, serta bersikap toleran dan gotong – royong mulai cenderung berubah

menjadi hagemoni – hagemoni kelompok yang saling mengalahkan dan berprilaku

tidak jujur. Semua ini menegaskan bahwa terjadi ketidakpastian jati diri dan karakter

bangsa yang bermuara pada disorientasi dan belum dihayatinya nilai – nilai Pancasila

sebagi filosofi dan ideologi bangsa ini, memudarnya kesadaran terhadap nilai – nilai

budaya bangsa, serta bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara.

Berdasarkan alasan serta kenyataan objektif tersebut maka seluruh bagian dari

masyarakat Indonesia harus bertanggungjawab bersama untuk mengaktualisasikan

nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Makalah ini dibuat agar kita senantiasa mencintai, menghayati, dan

mengaktualisasi nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari.. Sehingga

kelak apabila kita terjun ke masyarakat kita akan menjadi manusia Pancasila, yakni

manusia yang selalu berpedoman teguh pada Pancasila.

2

Page 6: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka makalah ini secara khusus membahas

permasalahan sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan pancasila?

2. Apa yang dimaksud dengan aktualisasi pancasila?

3. Apakah tujuana danya aktualisasi pancasila?

4. Seberapa penting aktualisasi pancasila dalam era globalisasi?

5. Bagaimana aktualisasi pancasila dalam aspek sosial, hokum, budaya dan ekonomi?

6. Apa sajakah hambatan dalam melakukan aktualisasi pancasila?

7. Bagaimana cara mengaktualisasi Pancasila dalam kehidupan masyarakat?

C. Tujuan

1. Untuk memahami pengetian dari pancasila dan aktualisasi pancasila

2. Untuk mengetahui tujuan adanya aktualisasi pancasila

3. Untuk mengetahui pentingnya aktualisasi pancasila dalam kehidupan

bermasyarakat di era grobalisasi.

4. Untuk mengetahui bagaimana kita sebagai bangsa Indonesia mengamalkan

Pancasila dan UUD 1945 dalam aspek sosial, hokum, budaya dan ekonomi.

5. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang memperngaruhi aktualisasi

pancasila.

6. Untuk mengetahui bagaimana kita sebagai bangsa Indonesia mengaktualisasi

Pancasila dalam kehidupan masyarakat

3

Page 7: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

a. Definisi Pancasila

1.Secara Etimologi

Pancasila berasal dari bahasa India yaitu bahasa sansekerta. panca berarti "lima"

syila (dengan huruf i pendek) berarti "batu sendi", "alas" atau "dasar". syiila

(dengan huruf i panjang ) berarti "peraturan","tingkah laku yang baik atau

penting".syiila itu sendiri dalam bahasa Indonesia menjadi susila artinya tingkah

laku yang baik.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pancasyila berarti lima dasar

sedangkan pancasyiila berarti lima aturan tingkah laku yang penting.

2.Secara histories

Istilah pancasila pertama kali digunakan oleh masyarakat India yang beragama

budha, dan pancasila itu sendiri berarti lima aturan atu five moral principles.

Istilah pancasila juga terdapat dalam kitab sutasoma karangan empu tantular

didalam kitab ini pancasila berarti berbatu sendi yang lima selain itu juga

mempunyai arti pelaksanaan kesusilaan yang lima yaitu

a.tidak boleh melakukan kekerasan

b.tidak boleh mencuri

c.tidak boleh berjiwa dengki

d.tidak boleh berbohong

e.tidak boleh mabuk minuman keras

Dalam istilah jawa pancasila disebut dengan istilah molimo yang terdiri dari lima

golongan yaitu mateni (membunuh), maling (mencuri), madhon (berzina), madat

(menghisap candu), main (berjudi). .dari keima larangan tersebut masih menjadi

pegangan moral orang-orang jawa sampai sekarang.

3.Secara terminologis

Dimulai sejak sidang BPUPKI tanggal 1 juni 1945, istilah pancasila digunakan

oleh Bung karno untuk memeberi nama pada lima dasar atau lima prinsip Negara

4

Page 8: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

Indonesia merdeka.menurut beliau sendiri pancasila diperolehnya dari temanya

yang seorang ahli bahasa.

Selain hal itu sebagian pakar seperti moh yamin notonogoro, driyakarya,

berpendapat pancasila adalah filsafat oleh karena itu pancasila sebagai ratio dari

pada kehidupan Negara dan bangsa itu yang sesuai dengan akal yang merupakan

sumber kekuasaan jiwa bagi peningkatan martabat kehidupan manusia yang tidak

ada taranya serta pandangan hidup dalam bernegara dan ideology Negara dalam

arti cita-cita Negara yana menjadi basis bagi system kenegaraan.

b. Definisi Aktualisasi Pancasila

Aktualisasi merupakan suatu bentuk kegiatan melakukan realisasi antara

pemahaman akan nilai dan norma dengan tindakan dan perbuatan yang dilakukan

dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan aktualisasi pancasila, berarti penjabaran

nilai-nilai pancasila dalam bentuk norma-norma, serta merealisasikannya dalam

kehidupan berBangsa dan berNegara. Dalam aktualisasi Pancasila ini, penjabaran

nilai-nilai Pancasila dalam bentuk norma-norma, dijumpai dalam bentuk norma

hukum, kenegaraan, dan norma-norma moral. Sedangkan realisasinya dikaitkan

dengan tingkah laku semua warga negara dalam masyarakat, berBangsa dan

berNegara, serta seluruh aspek penyelenggaraan negara.

Aktualisasi Pancasila, dapat dibedakan ke dalam 2 jenis :

1. Aktualisasi Pancasila secara Obyektif

Aktualisasi Pancasila secara Obyektif artinya, realisasi penjabaran nilai-

nilai Pancasila dalam bentuk norma-norma dalam setiap aspek penyelenggaraan

negara, baik dalam bidang Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif, maupun semua

bidang kenegaraan lainnya. Aktualisasi Obyektif ini terutama berkaitan dengan

peraturan perundang-undangan Indonesia

Contohnya : dalam penyelenggaraan kenegaraan maupun tertib hukum Indonesia,

asas politik dan tujuan negara, serta pelaksanaan konkretnya didasarkan pada dasar

falsafah negara (Pancasila)

5

Page 9: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

Seluruh hidup kenegaraan dan tertib hukum di Indonenesia didasarkan atas

serta diliputi oleh dasar filsafat negara, asas politik dan tujuan negara, yakninya

Pancasila, diantaranya:

- Garis-garis Besar Haluan Negara.

- Hukum, perundang-undangan dan peradilan.

- Pemerintahan.

- Politik dalam negeri dan luar negeri.

- Keselamatan, keamanan dan pertahanan.

- Kesejahteraan

- Kebudayaan.

- Pendidikan dan lain sebagainya.

2. Aktualisasi Pancasila secara Subyektif

Aktualisasi Subyektif, artinya realisasi penjabaran nilai-nilai Pancasila

dalam bentuk norma-norma ke dalam diri setiap pribadi, perseorangan, setiap

warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa dan setiap orang

Indonesia. aktualisasi ini berkaitan dengan kesadaran , ketaatan serta kesiapan

individu untuk mengamalkan Pancasila (norma-norma moral). Aktualisasi

Pancasila subyektif ini diharapkan dapat tercapai agar nilai-nilai pancasila tetap

melekat dalam hati sanubari bangsa Indonesia, dan demikian itu disebut dengan

Kepribadian Bangsa Indonesia (Kepribadian Pancasila). Maka dengan hal inilah

bangsa Indonesia memiliki ciri karakteristik yang menunjukkan perbedaannya

dengan bangsa lain.

Aktualisasi Subyektif ini lebih penting dari Aktualisasi Obyektif, karena

Aktualisasi Pancasila yang subyektif merupakan kunci keberhasilan Aktualisasi

Pancasila secara Obyektif.

B. Tujuan Aktualisasi Pancasila

Tujuan aktualisasi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara antara lain;

1. Masyarakat memahami secara mendalam konsep, prinsip, dan nilai Pancasila

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

6

Page 10: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

2. Masyarakat memiliki keyakinan akan ketangguhan, ketepatan, dan kebenaran

pancasila sebagai ideologi nasional, pandangan, nilai bangsa dan negara dalam

NKRI.

3. Masyarakat memiliki pemahaman, kemauan, dan kemampuan

mengimplementasikan pancasila dalam berbagai bidang kehidupan.

Sasaran aktualisasi pancasila :

a) Elite politik,

b) Insan pers,

c) Anggota legislatif, eksekutif, yudikatif pusat dan  daerah,

d) Tokoh agama, pendidikan, cendekiawan, pemuda, wanita, adat dan masyarakat,

e) Pengusaha,

f) Masyarakat luas.

Meskipun kita sebagai bangsa pernah beberapakali “terluka” karena ada pertikaian

antar agama, suku, budaya dan bahasa, namun masih ada harapan di masa mendatang

untuk sebuah kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman, tenteram, adil, makmur

dan sejahtera.

A. Pentingnya aktualisasi pancasila dalam era globalisasi

Kehadiran era globalisasi membawa dampak positif maupun negatif.

Globalisasi membuka peluang-peluang baru untuk peningkatan kesejahteraan manusia

melalui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi globalisasi juga

memberikan tantangan kepada suatu bangsa akan kekuatannya menghadapi pengaruh

global pada semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara dapatkah ia menjaga

eksistensinya atau justru menjadi korban atas semua pengaruh global tersebut. Oleh

karena itu globalisasi dapat menjadi berkah apabila suatu bangsa dapat memanfaatkan

peluang dengan tepat, tetapi akan menjadi musibah atau mendatangkan masalah bagi

bangsa yang tidak mempunyai kesiapan untuk memasukinya. Sebagai bangsa kita

tidak mungkin menutup diri dari pergaulan dengan bangsa asing. Keterbukaan dan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada eraglobalisasi ini tidak mungkin kita

abaikan begitu saja. Proses akulturasi budaya sebagai akibat frekuensi hubungan antar

bangsa yang semakin intensif merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan lagi.

7

Page 11: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

Akibatnya nilai-nilai sosial budaya negara lain yang belum tentu sesuai dengan

kepribadian bangsa kita pun akan masuk dan berkembang di dalam masyarakat. Oleh

karena itu diperlukan sikap yang tepat dalam merespon masuknya arus globalisasi

supaya kita tidak sekedar menjadi obyek dari segala perubahan tersebut tetapi menjadi

subyek yang mampu memilih pengaruh budaya luar dan tata nilai yang bermanfaat

bagi kemajuan bangsa.

Kehidupan politik rakyat Indonesia selalu didasari oleh nilai-nilai

Pancasila. Pancasila merupakan landasan dan tujuan kehidupan politikbangsa kita.

Berkaitan dengan hal tersebut, proses pembangunan politik yang sedang berlangsung

di negara kita sekarang ini harus diarahkan pada  proses  implementasi  sistem 

politik  demokrasi  Pancasila  yang handal, yaitu sistem politik yang tidak hanya kuat,

tetapi juga memiliki kualitas   kemandirian  tinggi yang   memungkinkannya   untuk

membangun atau mengembangkan dirinya secara terus-menerus sesuai dengan

tuntutan aspirasi masyarakatnya dan perubahan zaman. Dengan demikian,  sistem 

politik  demokrasi  Pancasila  akan  terus  berkembang bersamaan  dengan 

perkembangan  jati  dirinya,  sehingga  senantiasa mempertahankan,  memelihara 

dan  memperkuat  relevansinya  dalam kehidupan politik. Nilai-nilanya bukan saja

dihayati dan dibudayakan, tetapi diamalkan dalam kehidupan politik bangsa dan

negara kita yang terus berkembang. Oleh karena, secara langsung Pancasila telah

dijadikan etika politik seluruh seluruh komponen bangsa dan negara Indonesia. 

Proses  reformasi  yang  sedang  berjalan  di  Indonesia merupakan bukti

kedinamisan kehidupan politik masyarakat Indonesia. Akan tetapi, kedinamisan  itu 

jangan  sampai  menanggalkan  nilai-nilai  Pancasila. Kehidupan politik  yang

semakin  demokratis  dengan  ditandai  olehnya terbukanya saluran aspirasi politik

masyarakat, seperti adanya kebebasan mendirikan partai politik, kebebasan

berpendapat, pemilihan presiden, wakil presiden, anggota legislatif serta kepala

daerah secara langsung, harus  selalu  didasari  oleh  nilai-nilai  Pancasila.  Sehingga 

pelaksanaan kegiatan-kegiatan  tersebut  selalu  mencerminkan  kepribadian  bangsa

Indonesia yang ber-Pancasila. Apabila   dikaitkan   dengan   pendidikan   politik,  

pemahaman terhadap Pancasila sebagai etika politik merupakan salah satu bagian dari

tujuan diberikannya pendidikan politik,   sebagaimana dikemukakan oleh Pojman

(2003:1) yang memandang kajian dan pemikiran tentang falsafah negara menjadi 

keharusan  dalam rangka memahami pertanyaan besar “why I should be obey the state?

8

Page 12: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

(mengapa kita mesti menaati negara?). Oleh karena   Pendidikan Politik yang diberikan

kepada warga negara harus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar

negara sekaligus sebagai  etika  politik,  sehingga  nilai-nilai  Pancasila  akan  selalu 

hidup dalam berbagai dimensi kehidupan setiap warga negara.

Fenomena globalisasi berpengaruh  kepada pergeseran atau perubahan tata

nilai,sikap  dan  perilaku  pada  semua  aspek  kehidupan  bermasyarakat,  berbangsa 

dan bernegara.    Perubahan yang positif dapat memantapkan  nilai-nilai  Pancasila 

sebagai falsafah hidup bangsa dan mengembangkan kehidupan nasional yang lebih

berkualitas. Tuntutan  dan  aspirasi  masyarakat  terakomodasi  secara  positif  disertai 

upaya-upaya pengembangan,   peningkatan   pemahaman,   penjabaran,  

pemasyarakatan,   dan implementasi  Pancasila  dalam  semua  aspek  kehidupan.

Adapun  perubahan  yang negatif  harus  dideteksi  dan  diwaspadai  sejak dini  serta 

melakukan  aksi  pencegahan berbagai  bentuk  dan  sifat  potensi  ancaman  terhadap 

Negara  Kesatuan  Republik Indonesia (NKRI). 

Dalam menghadapi pengaruh globalisasi ada tiga sikap merespons yang dapat

dilakukan, antara lain:

a. Sikap anti modernisasi yaitu: sikap menolak semua pengaruh modernisasi barat atau

globalisasi. Pandangan yang ekstrim ini menganggap kebudayaan barat semua negatif.

b. Sikap menerima semua pengaruh barat dan menjadikan kebudayaan barat sebagai

akibat atau asal model.

c. Sikap selektif artinya: tidak menolak atau menerima kebudayaan barat begitu saja,

akan tetapi disesuaikan dengan dasar norma-norma dan kepribadian suatu bangsa.

Berdasarkan beberapa alternatif sikap dalam menghadapi pengaruh globalisasi

tersebut di atas, bangsa Indonesia menentukan sikap untuk selektif terhadap segala

kemajuan yang datang. Artinya kita tidak mungkin menutup diri dari segala

perubahan tetapi kita harus tetap waspada bahkan menolak terhadap pengaruh negatif

dari perubahan tersebut. Dengan demikian kita akan menerima segala pengaruh yang

bersifat positif demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat, tetapi menolak tegas

segala pengaruh yang akan membawa akibat kesensaraan rakyat dan hilangnya

kepribadian atau jati diri kita sebagai bangsa. Adapun dasar atau ukuran nilai-nilai

tersebut sesuai dengan kepribadian kita tentu saja adalah ideologi nasional yaitu

Pancasila.

9

Page 13: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

Sikap yang harus ditunjukan dalam pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa

dan Negara adalah sebagai berikut :

1) Bangsa Indonesia harus mempunyai sikap dan tindakan riil terhadap bentuk-

bentuk kekerasan yang berkaitan dengan pelanggaran hak asasi manusia dan

mengecam pihak-pihak yang melakukannya tanpa adanya tekanan dari berbagai

pihak.

2) Pemerintah ikut serta dalam misi perdamaian dunia dibwah komando PBB di

daerah-daerah konflik.

3) Bangsa Indonesia harus bertindak tegas terhadap berbagai bentuk intervensi dari

negara-negara lain atau lembaga Internasional.

4) Bangsa Indonesia harus mempunyai sikap dalam menjaga nilai-nilai luhur bangsa

Indonesia yang bermartabat.Sejalan dengan banyaknya saluran komunikasi dan

informasi yang banyak bertentangan dengan nilai-nilai kepribadian bangsa

Indonesia, seperti aksi kekerasan , pornografi, penistaan agama, dan lain-lain.

5) Bangsa Indonesia harus meningkatkan perannya dalam pergaulan Internasional

yang menyangkut masalah isu sentral yang berkaitan dengan demokrasi, HAM,

lingkungan hidup, dan keamanan karena Indonesia sebagai salah satu bangsa yang

besar mempunyai kepentingan pula dalam masalah-masalah tersebut.

         Jadi adanya kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan

suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh

positif dan pengaruh negatif. Dampak-dampak pengaruh globalisasi tersebut kita

kembalikan kepada diri kita sendiri sebagai generasi muda Indonesia agar tetap

menjaga etika dan budaya, agar kita tidak terkena dampak negatif dari globalisasi.

B. Aktualisasi pancasila dalam aspek sosial, hukum dan ekonomi

Untuk dapat berfungsi penuh sebagai perekat bangsa. Pancasila harus

diimplementasikan dalam segala tingkat kehidupan, mulai dari kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pancasila), dan dalam segala aspek meliputi

politik, ekonomi, sosial budaya, dan hukum sebagai berikut :

10

Page 14: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

1. BIDANG POLITIK

Landasan aksiologis (sumber nilai) system politik Indonesia adalah dalam pembukaan

UUD 1945 alenia IV “….. maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu

dalam suatu Undang-undang dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu

susunan Negara Republik Indonesia yang Berkedaulatan rakyat dengan berdasar

kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemasusiaan yang adil dan beradab, Persatuan

Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan / perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi

seluruh rakyat indonesia”. Sehingga system politik Indonesia adalah Demokrasi

pancasila.

Globalisasi merupakan sekutu masyarakat dan bukan lawan seperti terkesan selama

ini. Tetapi perlu diingat pula bahwa setiap agenda politik Indonesia di era global harus

sejalan dengan apa yang menjadi aspirasi dan kepentingan rakyat Indonesia. Selama

ini, sedang gencar-gencarnya Negara maju dalam melakukan politik luar negeriny

yang selalu mengintervensi Negara lain dengan tujuan tertentu. Misalnya,

menyangkut ekspolitasi sumber daya alam di Freeport, pertambangan Blok Cepu, dan

tempat-tempat yang melalui agenda politiknya.

Selain itu, terjadi intervensi politik berkaitan dengan isu demokrasi, hak asasi

manusia, terorisme, lingkungan hidup yang justru merugikan negara kuat. Oleh karena

itu, sebagai pengamalan dari Pancasila Indonesia perlu memosisikan diri dalam

mengambil sikap politik yang berorientasi pada kepentingan nasionalnya, bukan pada

kepentingan Negara lain.

Dimana demokrasi pancasila itu merupakan system pemerintahan dari rakyat dalam

arti rakyat adalah awal mula kekuasaan Negara sehingga rakyat harus ikut serta dalam

pemerintahan untuk mewujudkan suatu cita-cita. Organisasi sosial politik adalah

wadah pemimpin-pemimpin bangsa dalam bidangnya masing-masing sesuai dengan

keahliannya, peran dan tanggung jawabnya. Sehingga segala unsur-unsur dalam

organisasi sosial politik seperti para pegawai Republik Indonesia harus mengikuti

pedoman pengamalan Pancasial agar berkepribadian Pancasila karena mereka selain

warga negara Indonesia, juga sebagai abdi masyarakat, dengan begitu maka segala

kendala akan mudah dihadapi dan tujuan serta cita-cita hidup bangsa Indonesia akan

terwujud.

11

Page 15: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

Sejak Republik Indonesia berdiri, masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme selalu

muncul ke permukaan. Bermacam-macam usaha dan program telah dilakukan oleh

setiap pemerintahan yang berkuasa dalam memberantas korupsi tetapi secara umum

hukuman bagi mereka tidak sebanding dengan kesalahannya, sehingga gagal untuk

membuat mereka kapok atau gentar. Mengapa tidak diterapkan, misalnya hukuman

mati atau penjara 150 tahun bagi yang terbukti.

Para elit politik dan golongan atas seharusnya konsisten memegang dan

mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan. Dalam era globalisasi

saat ini , pemerintah tidak punya banyak pilihan. Karena globalisasi adalah sebuah

kepastian sejarah, maka pemerintah perlu bersikap. ”Take it or Die” atau lebih dikenal

dengan istilah ”The Death of Government”. Kalau kedepan pemerintah masih ingin

bertahan hidup dan berperan dalam paradigma baru ini maka orientasi birokrasi

pemerintahan seharusnya segera diubah menjadi public services management.

2. BIDANG EKONOMI

Seiring dengan kemajuan teknologi Informasi yang menghadirkan kemudahan dalam

melakukan akses informasi, aktifitas perekonomian berkembang pesat melampaui

batas Negara. Kemajuan tersebut telah mendorong globalisasi ekonomi yang

membentuk pasar bebas. Regionalisme dan aliansi ekonomi berkembang pesat dengan

adanya aliansi-aliansi ekonomi seperti Asia-Pasific Economic Cooperation ( APEC ),

ASEAN Free Trade Agreement ( AFTA ), North American Free Trade Agreement

( NAFTA ), dan European Union ( EU). Pemberlakuan pasar bebas dan perdagangan

bebas menciptakan iklim kompetisi yang ketat, mendorong setiap negara mendorong

mengembangkan produk-produk unggulan yang kompetitif.

Ekonomi menurut pancasila adalah berdasarkan asas kebersamaan, kekeluargaan

artinya walaupun terjadi persaingan namun tetap dalam kerangka tujuan bersama

sehingga tidak terjadi persaingan bebas yang mematikan. Dengan demikian pelaku

ekonomi di Indonesia dalam menjalankan usahanya tidak melakukan persaingan

bebas, meskipun sebagian dari mereka akan mendapat keuntungan yang lebih besar

dan menjanjikan. Hal ini dilakukan karena pengamalan dalam bidang ekonomi harus

berdasarkan kekeluargaan. Jadi interaksi antar pelaku ekonomi sama-sama

menguntungkan dan tidak saling menjatuhkan.

Pilar Sistem Ekonomi Pancasila yang meliputi :

1. ekonomika etik dan ekonomika humanistik

12

Page 16: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

2. nasionalisme ekonomi & demokrasi ekonomi

3. ekonomi berkeadilan sosial.

Namun pada kenyataannya, sejak pertengahan 1997 krisis ekonomi yang menimpa

Indonesia masih terasa hingga hari ini. Di tingkat Asia, Indonesia yang oleh sebuah

studi dari The World Bank (1993) disebut sebagai bagian dari Asia miracle

economics, the unbelieveble progress of development, ternyata perekonomiannya

tidak lebih dari sekedar economic bubble, yang mudah sirna begitu diterpa badai

krisis (World Bank, 1993).

Seorang pengamat Ekonomi Indonesia, Prof. Laurence A. Manullang, mengatakan

bahwa selama bertahun-tahun berbagai resep telah dibuat untuk menyembuhkan

penyakit utang Internasional, tetapi hampir disepakati bahwa langkah pengobatan

yang diterapkan pada krisis utang telah gagal. Fakta yang menyedihkan adalah

Indonesia sudah mencapai tingkat ketergantungan (kecanduan) yang sangat tinggi

terhadap utang luar negeri. Sampai sejauh ini belum ada resep yang manjur untuk bisa

keluar dari belitan utang. Penyebabnya adalah berbagai hambatan yang melekat pada

praktik yang dijalankan dalam sistem pinjaman internasional, tepatnya negara-negara

donor (Bogdanowicz-Bindert, 1993).

Keputusan pemerintah yang terkesan tergesa-gesa dalam mengambil kebijakan untuk

segera memasuki industrialisasi dengan meninggalkan agraris, telah menciptakan

masalah baru bagi national economic development. Bahkan menurut sebagian pakar

langkah Orde baru dinilai sebagai langkah spekulatif seperti mengundi nasib,

pasalnya, masyarakat Indonesia yang sejak dahulu berbasis agraris Sebagai

konsekuensinya, hasil yang didapat, setelah 30 tahun dicekoki ideologi ‘ekonomisme’

itu justru kualitas hidup masyarakat Indonesia semakin merosot tajam (dekadensia).

Jika hingga saat ini kualitas perekonomian belum menampakkan perubahan yang

signifikan, tidak menutup kemungkinan, akan mendapat pukulan mahadasyat dari arus

globalisasi. Kekhawatiran ini muncul, karena pemerintah dalam proses pemberdayaan

masyarakat lemah masih parsial dan cenderung dualisme, antara kemanjaan

(ketergantungan) pemerintah kepada IMF, sementara keterbatasan akomodasi bentuk

perekonomian masyarakat yang tersebar (diversity of economy style) di seluruh

pelosok negeri tidak tersentuh. Hal ini juga terlihat jelas pada kebijakan-kebijakan

pemerintah yang tidak proporsional, tidak mencerminkan model perekonomian yang

telah dibangun oleh para Founding Father terdahulu. Hal ini dapat dilihat pada

beberapa kasus, misalnya, pencabutan subsidi di tengah masyarakat yang sedang sulit

13

Page 17: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

mencari sesuap nasi, mengelabuhi masyarakat dengan raskin (beras untuk rakyat

miskin), atau jaring pengaman sosial (JPS) lain yang selalu salah alamat.

3. BIDANG SOSIAL BUDAYA

Perkembangan dunia yang tanpa batas dapat menimbukan dampak positif maupun

dampak negativ. Dari setiap dampak yang ditimbulkan, dalam bidang sosial budaya

tampak nyata berpengaruh dalam setiap aktivitas kehidupan masyarakat Indonesia.

Hal ini dapat ditunjukan adanya perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin

modern dan konsumtif, bahkan menggeser nilai-nilai lokal yang selama ini

diprtahankan. Sikap yang harus ditunjukkan oleh masyarakat Indonesia sebagai

pengamalan dari Pancasila dalam menghadapi nilai-nilai globalisasi, terutama dalam

kehidupan sosial budaya.

Berikut sikap pengamalan dari pancasila dalam menghadapi kehidupan sosial saat ini,

yaitu :

a. Gaya hidup masyarakat harus diselaraskan dengan nilai, norma, estetika, terutama

yang berkaitan dengan mode pakaian, pergaulan dan kebiasaan hidup, serta adat

istiadat. Sikap yang harus ditunjukkan terhadap pengaruh tersebut , adalah dengan

adanya himbauan, pendidikan, bahkan aturan yang tegas terhadap fenomena

tersebut dalam menjaga nilai-nilai yang selama ini dijaga oleh bangsa Indonesia.

Cara efektif dalam menangkalnya adalah dengan melalui pendidikan formal

maupun nonformal, baik disekolah, pendidikan keagamaan dan acara-acara lain

yang memberikan perhatian terhadap etika dan moral bangsa Indonesia.

b. Sikap individualisme yang memengaruhi budaya masyarakat Indonesia yang biasa

bergotong-royong dan kekeluargaan. Hal tersebut perlu diperhatikan dalam

kehidupan sosial masyarakat Indonesia.

c. pengaruh sikap materialistis dan sekularisme, yaitu sikap yang lebih

mementingkan nilai materi daripada yang lainnya sehingga dapat merusak sendi-

sendi kehidupan yang menjunjung keadilan dan moralitas. Selain itu, sekularisme

perlu juga diwaspadai karena Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi

nilai-nilai Ketuhanan.

Perubahan sosial berikutnya bahwa pluralitas tidak terfocus hanya pada aspek SARA,

tetapi dimasa yang akan datang kemajemukan masyarakt Indonesia yang sangat

heterogen ditandai dengan adanya sinergi dari peran, fungsi dan profesionalisme

14

Page 18: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

individu atau kelompok. Sehingga kontribusi profesi individu/kelompok itulah yang

akan mendapat tempat dimanapun mereka berprestasi.

Ini menunjukan bahwa filter Pancasila tidak berperan optimal, itu terjadi karena

pengamalan Pancasila tidak sepenuhnya dilakukan oleh bangsa Indonesia. Oleh

karena itu harus ada tindakan lanjut agar budaya bangsa Indonesia sesuai dengan

Pancasila. Pembudayaan Pancasila tidak hanya pada kulit luar budaya misalnya hanya

pada tingkat propaganda, pengenalan serta pemasyarakatan akan tetapi sampai pada

tingkat kemampuan mental kejiwaan manusia yaitu sampai pada tingkat akal, rasa dan

kehendak manusia.

4. BIDANG HUKUM

Pancasila bukan mendadak terlahir pada saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus

1945, tetapi melalui proses panjang sejalan dengan panjangnya perjalanan sejarah

bangsa Indonesia. Pancasila terlahir dalam nuansa perjuangan dengan melihat

pengalaman dan gagasan-gagasan bangsa lain, tetapi tetap berakar pada kepribadian

dan gagasan-gagasan bangsa Indonesia sendiri. Oleh sebab itu, Pancasila bisa diterima

sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Sejarah telah mencatat, kendati bangsa

Indonesia pernah memiliki tiga kali pergantian UUD,tetapi rumusan Pancasila tetap

berlaku didalamnya.

Kini, yang terpenting adalah bagaimana rakyat, terutama kalangan elite nasional,

melaksanakan Pancasila dalam segala sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Jangan lagi menjadikan Pancasila sekadar rangkaian kata-kata indah tanpa makna.

Jika begitu, maka Pancasila tak lebih dari rumusan beku yang tercantum dalam

Pembukaan UUD ’45. Pancasila akan kehilangan makna bila para elite tidak mau

bersikap atau bertindak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Bila Pancasila tidak

tersentuh dengan kehidupan nyata, Pancasila tidak akan bergema. Maka, lambat-laun

pengertian dan kesetiaan rakyat terhadap Pancasila akan kabur dan secara perlahan-

lahan menghilang.

Di depan Sidang Umum PBB, 30 September 1960, Presiden Soekarno menegaskan

bahwa ideologi Pancasila tidak berdasarkan faham liberalisme ala dunia Barat dan

faham sosialis ala dunia Timur. Juga bukan merupakan hasil kawinan keduanya.

Tetapi, ideologi Pancasila lahir dan digali dari dalam bumi Indonesia sendiri. Secara

singkat Pancasila berintikan Ketuhanan Yang Maha Esa (sila pertama), nasionalisme

(sila kedua), internasionalisme (sila ketiga), demokrasi (sila keempat), dan keadilan

15

Page 19: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

sosial (sila kelima). Dan dari berbagai macam rumusan Pancasila, yang sah dan benar

adalah rumusan Pancasila yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 sesuai dengan

Ketetapan MPRS No.XX/MPRS/1966 dan Ketetapan MPRNo.III/MPR/2000.

Dalam kehidupan kebersamaan antar bangsa di dunia, dalam era globalisasi yang

harus diperhatikan, pertama, pemantapan jati diri bangsa. Kedua, pengembangan

prinsip-prinsip yang berbasis pada filosofi kemanusiaan dalam nilai-nilai Pancasila,

antara lain:

1. Perdamaian—bukan perang.

2. Demokrasi—bukan penindasan.

3. Dialog—bukan konfrontasi.

4. Kerjasama—bukan eksploitasi.

5. Keadilan—bukan standar ganda.

Namun saat ini betapa rapuhnya sistem dan penegakkan hukum (law enforcement) di

negeri ini dan karena itu merupakan salah satu kendala utama yang menghambat

kemajuan bangsa, sistem hukum yang masih banyak mengacu pada sistem hukum

kolonial, penegakkan hukum yang masih terkesan tebang pilih, belum konsisten

merupakan mega pekerjaan rumah serta jalan panjang yang harus ditempuh dalam

bidang hukum, Kepercayaan masyarakat terhadap supremasi hukum, termasuk

lembaga-lembaga penegak hukum, kian terpuruk . contohnya setelah putusan Kasasi

Akbar Tanjung, sebagian besar masyarakat menganggap putusan Mahkamah Agung

itu mengusik keadilan masyarakat sehingga menimbulkan rasa kekecewaan yang

sangat besar. Akibatnya, kini ada kecenderungan munculnya sinisme masyarakat

terhadap setiap gagasan dan upaya pembaharuan hukum yang dimunculkan oleh

negara maupun civil society.

Sesungguhnya, Pancasila bukan hanya sekadar fondasi nasional negara Indonesia,

tetapi berlaku universal bagi semua komunitas dunia internasional. Kelima sila dalam

Pancasila telah memberikan arah bagi setiap perjalanan bangsa-bangsa di dunia

dengan nilai-nilai yang berlaku universal. Tanpa membedakan ras, warna kulit, atau

agama, setiap negara selaku warga dunia dapat menjalankan Pancasila dengan teramat

mudah. Jika demikian, maka cita-cita dunia mencapai keadaan aman, damai, dan

sejahtera, bukan lagi sebagai sebuah keniscayaan, tetapi sebuah kenyataan. Karena

cita-cita Pancasila sangat sesuai dengan dambaan dan cita-cita masyarakat dunia.

16

Page 20: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

C. Hambatan Dalam Melakukan Aktualisasi Pancasila

Kencangnya hembusan angin globalisasi dengan segala macam dampak yang

ditimbulkan telah menerjang bangsa ini dengan intensitas begitu tinggi, sedikit

banyak telah mempengaruhi perilaku masyarakat negeri ini ke arah tumbuhnya

masyarakat kapitalis. Dampak dari  itu semua menyebabkan melencengnya perilaku

dari masyarakat terhadap  ideologi bangsa Pancasila yang seharusnya sebagai

pandangan dan pegangan hidup bangsa Indonesia itu. Eksisnya budaya impor yang

mengusung beragam faham-faham ideologi dari luar itu, sedikit banyak telah

mencuci otak penghuni bangsa ini, hingga membuat lunturnya semangat kebangsaan

dan pemahaman ideologi bangsanya sendiri dan tanpa sadar telah merubah pola

pikir dan gaya hidup kearah kebarat-baratan yang notabene sebagai bagian dari

masyarakat lebih modern. Bangsa ini sebenarnya tidak menutup mata atas datangnya

kebudayaan luar hadir  dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat, namun dalam

implementasinya itu perlu adanya pengkajian secara mendalam tentang baik dan

buruknya, hal tersebut bertujuan sebagai filter terhadap budaya yang datang tidak

mematikan budaya lokal, hal tersebut dikarenakan penerapan ideologi negara yang

membedakannya. Hadirnya “Budaya Populer” yang telah menguasai perilaku insan

bangsa ini merupakan jilmaan atas berkuasanya budaya luar mempengaruhi dan

menguasai serta mempermainkan jiwa-jiwa republik ini yang tak dibentengi dengan

kuatnya penanaman ideologi Pancasila di dalam dirinya, membuat terciptanya

perilaku masyarakat yang meleceng dari seharusnya seperti yang telah digariskan

oleh ideologi Pancasila. Berbagai macam ketimpangan yang berkembang di tengah

masyarakat hingga menimbulkan lunturnya jatidiri bangsa itu berdampak pada

keterpurukan bangsa ini ke dalam krisis multi dimensi, bahkan sudah mengarah ke

krisis ideologi bangsa. Kenyataan ini disebabkan apa yang namanya ideologi

Pancasila selama ini hanya diperlakukan sebagai  tema, slogan dalam setiap

kesempatan bahkan tak luput dari hiasan semata tanpa memperdulikan lagi

pengimplementasian pengamalannya. Keberadaan ideologi Pancasila pada

kenyataannya telah kalah pamornya dengan ideologi-ideologi lain yang telah

terserap oleh warganya, bersamaan dengan arus globalisasi yang berkembang, dan

ini akan terus bergolak menggerogoti Pancasila lebih dalam lagi hingga akhirnya

tumbang dan lenyap ditelan derasnya modernisasi. Jika hal ini tidak diantisipasi

17

Page 21: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

secara serius oleh seluruh komponen negeri ini, bukan tidak mungkin Negara

Kesatuan Republik Indonesia akan rontok Ideologinya oleh masyarakatnya sendiri.

Penyelenggaraan suatu kegiatan semacam Penataran P4 yang dilakukan kepada

berjuta-juta masyarakat negeri ini dengan berbagai macam pola pendukung itu,

ternyata tidak mampu menghasilkan manusia Indonesia seutuhnya seperti yang

diharapkan sebagai mana mestinya. Dampak dari kegiatan ini berimbas pada

munculnya persepsi masyarakat bahwa kegiatan penataran P4 adalah pekerjaan yang

sia-sia dan tidak ada gunanya, hanya membuang waktu dan tenaga saja, sehingga

lontaran pendapat yang ada ditengah masyarakat menganggapnya kegiatan penataran

P4 itu gagal total dan akibatnya kefatalan persepsi yang dilahirkan dalam pikiran

masyarakat terhadap Ideologi Pancasila selalu dengan sikap yang sinis dan mala

menjadi bahan tertawaan oleh masyarakat terhadap segala sesuatu yang berhubungan

dengan Pancasila. Padahal tujuan awal diadakannya penataran P4 adalah sangat baik,

karena hasilnya nanti diharapkan terlahir insan-insan negeri ini sejiwa dengan isi yang

ada di dalam ke lima sila dari Pancasila itu sendiri.

Dikarena dalam pengelolaan penyelengaraan Penataran P4 tidak benar dan terarah

serta penerimaannya dengan suatu hal keterpaksaan dari para pesertanya itu, maka

hasilnya tidak dapat diharapkan sebagaimana mestinya. Dampak dari hal ini maka

lahirlah sikap-sikap yang melenceng dari garis besar yang ada dalam kelima sila dari

Pancasila itu sendiri, hingga negeri ini memunculkan  manusia-manusia yang berjiwa

korup, beringas, individualistik, materialis, kapitalis, hedonis serta faham-faham

melenceng dari makna-makna Pancasila hingga menimbulkan suatu krisis budaya.

Dari keadaan yang demikian itu, maka secara tidak langsung akan tercipta suatu

pembudayaan sikap yang memperburuk keadaan peradaban bangsa ini pada taraf yang

sangat memprihatinkan hingga melahirkan pembiadaban budaya. ”Ketika terjadi krisis

tentang jatidiri bangsa, maka masyarakat tidak peduli lagi tentang ideologi bangsanya,

karena dianggap tidak berpihak kepadanya dan mencoba mencari-cari ideologi lain

termasuk memuja-muja bangsa lain dari berbagai aspek yang mereka pahami dan

dengan serta merta caranya sendiri, mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari”

(Naya Sujana, 2008). Dalam situasi semacam ini masyarakat rawan denga tindakan-

tindakan ke arah negatif, hal tersebut disebabkan tidak adanya pegang hidup yang

kuat dalam dirinya, dan bukan tidak mungkin dapat kehilangan kendali diri hingga

berdampak pada lunturnya jatidiri bangsa. Seiring dengan kencangnya arus globalisasi

yang mengusung beragam ideologi dari dunia barat dengan intensitas tingginya

18

Page 22: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

penyebaran dalam situs virtual digital, dimana keberadaannya sulit dibendung lagi

pergerakannya, secara berkala sedikit banyak mempengaruhi perilaku masyarakat

negeri ini lebih banyak ke arah negatifnya daripda ke arah positifnya. Dampak dari itu

semua telah terekam dalam realitas kehidupan di tengah masyarakat, atas

melencengnya perilaku dari masyarakat akibat pengaruh eksisnya budaya impor yang

telah mencuci otak penghuni bangsa ini hingga membuat lunturnya semangat

kebangsaan dan pemahaman ideologi bangsanya sendiri. Masyarakat negeri ini telah

termakan oleh beragam ideologi yang terbawa oleh kencangnya arus globalisasi

melanda negeri ini, dan tanpa sadar telah merubah pola pikir dan gaya hidup kearah

kebarat-baratan yang notabene sebagai bagian dari masyarakat lebih modern.  Berapa

banyak negeri ini yang perilakunya jelas-jelas mengingkari dari nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila, dalam pikirannya seolah-olah Pancasila sebagai

penghambat modernisasi sehingga kalau diajak ngomong tentang Pancasila kupingnya

menjadi panas, matanya merah melotot menndakan sikap berontak dan pikirannya

bercampur baur penuh dengan ketidak jelasan hingga melahirkan sikap sinis

terhadapnya. Pancasila dihadapannya seolah-olah merupakan barang bekas, produk

gagal dan aliran rezim orde baru, sehingga masyarakat tak mau menanggapinya

bahkan timbul suatu kecenderungan untuk menjauhinya… gila…orang-orang yang

sudah termakan oleh provokasi atas eksisnya budaya impor…!. “Keadaan ini

disebabkan oleh kenyataan tidak dimaknainya secara benar tentang sistem nilai,

wawasan hidup dan sikap yang berlaku di masyarakat selama ini dan tidak

dibatinkannya pilar-pilar kebudayaan itu dalam diri setiap anggota masyarakat negeri

ini” (Kunjana Rahardi, 2000).

D. Cara mengaktualisasi pancasila dalam kehidupan masyarakat

Aktualisasi Pancasila adalah bagaimana nilai-nilai Pancasila benar-benar dapat

tercermin dalam sikap dan perilaku seluruh warga negara mulai dari aparatur Negara

sampai kepada rakyat biasa.

Nilai-nilai Pancasila yang bersumber pada hakikat Pancasila adalah bersifat universal,

tetap dan tak berubah. Nilai-nilai tersebut dapat dijabarkan dalam setiap aspek dalam

penyelenggaraan Negara dan dalam wujud norma-norma, baik norma hukum,

19

Page 23: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

kenegaraan, maupun norma-norma moral yang harus dilaksanakan dan diamalkan

oleh setiap warga Negara Indonesia.

Sehingga dengan mengaktualisasikan Pancasila, ini bisa membangun nilai moral

bangsa kita dan masyarakat Indonesia menjadi kuat dan tidak kalah pada era

Globalisai.Dan negara kita menjadi makmur dan menjadi negara yang terpandang

Aktualisasi Pancasila juga akan membuat tercapainya tujuan nasional,yang terdapat

dalam UUD ’45 alinea ke 4.Walaupun sulit untuk mencapainya tetapi harus terus

untuk teap mengusahakannya.

Aktualisasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat terimplementasi kedalam

tingkah laku semua mayarakata Indonesia. Proses kehidupan yang tercermin dari nilai

nilai pancasila pada hakikatnya adalah konteks aktualisasi pancasila yang sebenarnya.

Dari kelima sila yang terkandung dalam pancasila teraktualisasi dalam kehidupan

bermasyarakat seperti :

- Sila I Ketuhanan yang maha esa

Aktualisasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat sesuai sila I tercermin dalam

kehidupan religious atau kehidupan beragama. Indonesia mengakui perbedaan agama

dan tradisi yang berbeda. Dengan berpedoman pada sila ke I,cerminan sikap saling

toleransi,menghargai antar umat beragama hidup rukun berdampingan.

- Sila II Kemanusiaan yang adil dan beradab

Aktualisasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat sesuai sila ke II tercermin dari

cara memanusiakan manusia dalam hidup bermasyarakat. Masyarakat Indonesia

menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan, tidak membeda bedakan antar

golongan,suku dan ras. Konteks aktualisasi pada sila ke II tercermin dalam tingkah

laku masyarakat yang hidup rukun dengan berbagai suku dan budaya yang berbeda

seperti lingkungan perumahan yang terdiri dari beberapa suku, lingkungan kampus,

lingkungan pemerintahan dengan perwakilan anggota dewan dari seluruh suku di

Indonesia

- Sila III Persatuan Indonesia

Aktualisasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat sesuai sila ke III tercermin dari

sikap persatuan antar golongan untuk satu tujuan membangun Negara menjadi lebih

baik lagi.

20

Page 24: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

Hal ini terbukti dari pembuktian masyarakat untuk memfilter budaya, merebut hak

bangsa yang terjajah oleh Negara lain dan saling melindungi antar msyarakat

- Sila IV Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam

permusyawaratan

Aktualisasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan sila ke IV

tercermin dari sikap pengambilan keputusan yang dilakukan secara mufakat. Senagai

bangsa Indonesia, tradisi adanya musyawarah untuk pengambilan keputusan sudah

ada sedah dahulu, sehingga semua masalah yang menyangkut kepentingan bersama

hendaknya dimusyawarah. Hal ini terbukti dari sikap masyarakat yang sering

mengadakan musyawarah mulai dari lingkup kecil hingga lingkup pemerintahan yaitu

pesta demokrasi.

- Sila V Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Aktualisasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan sila ke V

tercermin dari pemerataan dalam konteks keadilan bersama.

Dari aktualisasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat tentu tidak semua perilaku

masyarakat sesuai dengan nilai nilai pancasila. Dalam implementasinya terjadi

degradasi nilai nilai pancasila. Masyarakat merukan elemen terpenting sebuah Negara

untuk mewujudkan tujuan Negara. Jika masyrakat tidak menggunakan pedomannya

dengan benar maka tujuan yang seharusnya bias dicapai akan sulit untuk di capai.

Permasalah pokok dalam aktualisasi Pancasila  adalah bagaimana wujud realisasinya

itu, yaitu bagaimanna nilai – nilai pancasila yang universal itu dijabarkan dalam

bentuk – bentuk norma yang jelas dalam kaitannya dengan tingkah – laku semua

warga negara dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta dalam kaitannya

dengan segala aspek penyelenggaraan negara.

Berdasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia bahwa setiap manusia adalah sebagai

individu dan sekaligus sebagai makhluk sosial. Kesepakatan kita sebagai suatu

kesepakatan yang luhur untuk mendirikan negara Indonesia yang berdasarkan pada

Pancasila mengandung konsekuensi bahwa kita harus merealisasikan Pancasila itu

dalam setiap aspek penyelenggaraan negara dan tingkah – laku dalam bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

21

Page 25: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

Berbagi permasalahan pokok negara terus – menerus muncul dan tantangan yang

dihadapi untuk mengatasinya pun tak kalah sulitnya. Upaya mengembangkan

masyarakat untuk memiliki perilaku dan sikap  bertannggung jawab secara etis,

mengarahkan masyarakat menjadi masyarakat yang cerdas dan mandiri, menciptakan

system kehidupan yang tertib, aman, adil dan dinamis, serta system pendidikan

nasiaonal yang menunjang sosialisasi nilai – nilai Pancasila dan menginternalisasikan

ke dalam diri insan Indonesia

22

Page 26: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan tersebut, dapat kita ambil beberapa kesimpulan dalam penulisan makalah ini, yaitu;

1. Aktualisasi pancasila, berarti penjabaran nilai-nilai pancasila dalam bentuk norma-

norma, serta merealisasikannya dalam kehidupan berBangsa dan berNegara

2. Pentingnya aktualisasi pancasila adalah karena kehadiran globalisasi yang dapat

membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara.

3. Agar nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat diaktualisasikan oleh

segenap warga masyarakat yang majemuk maka beberapa pedoman

pengimplementasian nilai-nilai Pancasila tersebut diatas, harusnya menjadi sebuah

kesepakatan mutlak yang harus ditaati oleh seluruh warga masyarakat yang

majemuk.

4. Strategi untuk menerapakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat

majemuk, melalui; a) Tahap artikulasi: pemberian penjelasan yang mantap tentang

isi kandungan, kebenaran rasional, struktur dan tujuan implementasi Pancasila, b)

Tahap internalisasi: usaha memasukkan gagasan tersebut dalam hati sanubari setiap

warga negara sehingga benar-benar memahami dan bersedia menerimanya sebagai

suatu kebenaran, c) Tahap aktualisasi: aplikasi gagasan tersebut dalam berbagai

bidang kehidupan secara nyata, baik dalam pemikiran maupun perbuatan.

5. Tujuan dari aktualisasi nilai-nilai Pancasila adalah; a) Masyarakat memahami

secara mendalam konsep, prinsip, dan nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara, b) Masyarakat memiliki keyakinan akan ketangguhan, ketepatan,

dan kebenaran pancasila sebagai ideologi nasional, pandangan, nilai bangsa dan

negara dalam NKRI, c) Masyarakat memiliki pemahaman, kemauan, dan

kemampuan mengimplementasikan pancasila dalam berbagai bidang kehidupan.

6. Sasaran aktualisasi nilai-nilai Pancasila: a) elite politik, b) insan pers, c) anggota

legislatif, eksekutif, yudikatif pusat dan  daerah, d) tokoh agama, pendidikan,

cendekiawan, pemuda, wanita, adat dan masyarakat, e) pengusaha, f) masyarakat

luas.

23

Page 27: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

DAFTAR RUJUKAN

Anonim. 2011. Aktualisasi Pancasila. http://oneberbagimateri.blogspot.com

/2011/12/aktualisasi-pancasila.html (online) diakses pada tanggal 16 Pebruari 2013.

Pukul 17.50

Husni, Jumrida. 2011. Aktualisasi Pancasila Dalam berbagai aspek.

http://jumridahusni.blogspot.com/2011/07/aktualisasi-pancasila-dalam-berbagai.html

(Online) diakses pada tanggal 14 Februari 2013 pukul 17.00 WIB

Dewa, Pepra. 2012. Aktualisasi/Implementasi Pancasila.

http://pepradewa.blogspot.com/2012/10/aktualisasi-implementasi-pancasila.html

(Online) diakses pada tanggal 14 Februari 2013 pukul 17.00 WIB

Indah Utami, Dwi. 2010. Aktualisasi Pancasila Dalam Era Globalisasi.

http://chumyelith.blogspot.com/2010/01/aktualisasi-pancasila-di-era.html (Online)

diakses pada tanggal 14 Februari 2013 pukul 17.00 WIB

Deni, Anggara. 2012. Pengertian dan Pengaruh globalisasi. http://deni-

anggara.blogspot.com/2012/03/pengertian-dan-pengaruh-globalisasi.html (Online)

diakses pada tanggal 14 Februari 2013 pukul 17.00 WIB

Mulyono. Makalah: Dinamika Aktualisasi nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa

dan Bernegara.

Riyanto, Astim.Makalah :Revitalisasi Penerapan Pancasil dalam Kehidupan Bangsa

yang Multi Kultur dan Multi Religi.

DRS. Kaelan, M.S, 1998, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta.

Aryakamara, 2008, Pengamalan pancasila, Jakarta.

Bambang sumadio, 1997, Sejarah Nasional Indonesia, dapartemen pendidikan dan

kebudayaan, Jakarta.

Hatta Muhammad, Panitia Lima,1984, Uraian Pancasila, Mutiara , Jakarta.

24

Page 28: Makalah Aktualisasi Pancasila-kelompok 8

Wikipedia. 2012 Korupsi. http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi. Diakses pada tanggal 17

Pebruari 2013.

25