makalah agama.pdf

18
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia). Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH SWT yang paling sempurna dibandingkan dengan makhlik lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Firman Allah SWT dalam Q.S. At-Tin, 95: 4 : ٍ مَ انَ نسِ ْ ا اَ نْ قَ لَ خْ دَ قَ ي لِ وْ قَ تِ نَ سْ حَ ي أِ ف“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik- baiknya”. (Q.S. At-Tin, 95: 4)

Upload: wellin-marlizha

Post on 22-Dec-2015

136 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis,

rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia

diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang

tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak

berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan

konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam

hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos,

mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi

kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi

mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan

terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga

untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia).

Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH SWT yang paling sempurna

dibandingkan dengan makhlik lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan

pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan

perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita bisa memilih perbuatan mana yang baik

(positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri.

Firman Allah SWT dalam Q.S. At-Tin, 95: 4 :

نسانم في أحسن تقوي لقد خلقنا ال

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-

baiknya”. (Q.S. At-Tin, 95: 4)

2

Firman Allah SWT, Q.S. Al-Hijr, 15: 29 :

وحي فقعو يته ونفخت فيه من ر ا له ساجدينفإذا سو

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan

kedalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.

(Q.S. Al-Hijr, 15: 29)

Imam Al Gazaly berpendapat bahwa roh itu mempunyai dua pengertian;

Roh Jasmaniah dan Roh Rohaniah. Roh jasmaniah ialah zat halus yang berpusat

di ruangan hati (jantung)serta menjalar pada semua urat nadi (pembuluh darah)

tersebut,- ke seluruh tubuh. Karenanya manusia bisa bergerak (hidup) dan dapat

merasakan berbagai perasaan serta bisa berpikir, atau mempunyai kegiatan-

kegiatan hidup kejiwaan. Sedangkan roh rohaniah adalah bagian dari yang ghoib.

Dengan roh ini manusia dapat mengenal cirinya sendiri, dan mengenal Tuhannya

serta menyadari keberadaan orang lain, (berkepribadian, ber-Ketuhanan dan

berperikemanusiaan), serta bertanggung jawab atas segala tingkah-lakunya. Roh

inilah yang memegang komando dalam seluruh hidup dan kehidupannya, karena

roh ini yang menerima perintah dari Allah dan larangan-Nya.

(http://www.nurisfm.blogspot.com/2012/03/pengertian-jiwa-dan-

roh.html#sthash.pp4eXX8y.dpuf)

Secara umum manusia adalah makhluk pribadi dan makhluk sosial. Sejak

dilahirkan, manusia membutuhkan bergaul dengan orang-orang di sekitarnya,

untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Dan sejak itulah sebenarnya manusia

sudah menerima kontak sosial, kemudian secara lambat laun ia mengalami

perkembangan yang bukan hanya segi biologisnya tetapi juga secara psikis.

Bahkan menurut para ahli, apabila manusia tidak ada hubungan psikis dengan

ibunya sejak bayi, perkembangan dan pertumbuhannya akan mengalami hambatan

untuk sekian lamanya. Kemudian, setelah ia mulai bergaul dengan kawan-kawan

sebayanya dan mengadakan interaksi dengan lingkungannya, ia tidak lagi hanya

menerima kontak sosial melainkan juga dapat memberikan kontak sosial. Dari situ

pula ia mulai mengerti bahwa di dalam interaksi sosial itu, di dalam kelompoknya

itu terdapat norma-norma yang harus dipatuhi dan memahami pula bahwa dirinya

3

ikut serta membentuk norma-norma dan peraturan tertentu, sehinga ia pun

menyadari keberadaannya dan bahwa dirinya mempunyai peranan, maka ia harus

beradaptasi dan bersosialisasi dengan cara mengebelakangkan keinginan dan

kepentingan indlividualnya demi kelompoknya.

(http://www.nurisfm.blogspot.com/2012/03/pengertian-jiwa-dan-

roh.html#sthash.pp4eXX8y.dpuf)

Namun, dalam kenyataannya banyak di antara manusia yang tidak lagi

memahami peranannya sebagai seorang makhluk sosial yang mengedepankan

keinginan pribadi sehingga melanggar aturan norma dan etika dalam kehidupan.

Adapun manusia yang seperti ini telah mengalami penyakit rohani sehingga tidak

dapat mengenal lagi siapa dirinya, tidak lagi mengenal Tuhannya dan tidak

menyadari keberadaan orang lain disekitarnya, serta tidak bertanggung jawab atas

segala tingkah-lakunya.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka makalah ini disusun untuk

menjabarkan Faktor-Faktor Penyebab Sakit Rohani pada manusia.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penulisan

makalah ini yaitu:

1. Apa itu kesehatan jasmani dan rohani

2. Apa faktor penyebab penyakit rohani

3. Apa gejala-gejala penyakit rohani

4. Apa macam-macam penyakit rohani

5. Bagaimana metode pengobatan penyakit rohani

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor penyebab sakit rohani

4

2. Tujuan Khusus

a. Memahami kesehatan jasmani dan rohani

b. Mengetahui faktor penyebab penyakit rohani

c. Mengetahui gejala-gejala penyakit rohani

d. Mengetahui macam-macam penyakit rohani

e. Mengetahui metode pengobatan penyakit rohani

D. Manfaat

Sebagai bahan bacaan dan informasi yang dapat meningkatkan ilmu

pengetahuan.

5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kesehatan Jasmani dan Rohani

Manusia terdiri dari unsur jasmani dan rohani. Jasmani adalah bagian yang

kasar, yang diciptakan dari tanah, sebagaimana firman Allah dalam Q.S As-

Sajadah : 7, yang artinya :

“Dan ia Allah memulai penciptaan manusia itu dari pada tanah”.

Sedang rohani adalah bersifat halus, yang dirahasiakan Allah tentang

hakekatnya. Dalam Surat Al-Isra’ : 85, Allah berfirman :

“Mereka akan bertanya kepada Engkau (Muhammad) dari hal Roh, katakanlah

soal roh itu adalah urusan Tuhanku.”

1. Kesehatan Jasmani

Banyak orang yang salah paham terhadap identitas islam yang

memandang bahwa muslim yang baik adalah mereka yang lamban dalam

berjalan, menundukkan muka di hadapan publik, tidak cepat dan tidak lari

ketika berjalan, tidak mendatangi tempat olahraga, tidak bermain

sepakbola atau berenang dan bermain sepeda. Seorang muslim adalah

seorang yang menganggap bahwa olahraga merupakan suatu permainan

yang melenakan seseorang dari ibadah.

Pandangan seperti ini justru merupakan pandangan yang sepihak.

Islam datang untuk urusan duniawi dan ukhrowi secara bersamaan. Islam

memiliki syari’at dan orientasi untuk melindungi kekuatan dan

kesempurnaan jasmani. Untuk itu islam memotivasi umatnya untuk

menjaga kesehatan jasmani dengan berolahraga.

Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Q.S Al-Qashash : 26, yang

artinya:

“karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk

bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”.

6

Kesehatan jasmani dipengaruhi oleh 2 faktor, diantaranya :

a. Makanan sehat

Islam tidak hanya sekedar memperhatikan kesehatan dari makanan

yang berbahaya, seperti bangkai, darah dan daging babi, akan tetapi

disamping itu islam juga memotivasi manusia untuk makan makanan

yang bergizi, seperti madu, susu dan qurma.

b. Olahraga

Para sahabat Rasulullah SAW telah mengidentifikasi bahwa beliau

memiliki tubuh yang kuat, lebar bahunya, besar kedua telapak

tangannya dan telapak kakinya, kuat memikul beban, kuat kulitnya dan

cepat langkahnya.

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata :

“aku tak pernah melihat seorangpun yang lebih cepat jalannya dari

Rasulullah saw. Seolah olah bumi dilipat untuknya sedangkan saya

berjalan cepat tetapi tidak dapat melebihinya”

Dari hadist diatas tergambarkan bahwa Rasulullah SAW memiliki

fisik yang kuat dan tidak lamban ditunjukkan dengan jalannya yang

cepat dan tidak dapat ditandingi oleh sahabat.

Di zaman sekarang dengan kemajuan ilmu da teknologi, manusia

dimudahkan dengan berbagai alat transportasi, sehingga banyak di

antara manusia yang sedikit sekali melakukan aktifitas fisik untuk

kesehatan tubuh mereka. Maka, olahraga ringan seperti membiasakan

berjalan kaki, atau mungkin lari marathon adalah salah satu jenis

olahraga yang mudah dilakukan oleh siapa saja.

2. Kesehatan Rohani

Karena sifatnya yang halus, maka rohani sering tidak dihiraukan

oleh manusia. Sehat atau sakitnya rohani sering tidak dapat diketahui

secara pasti. Rohani pada asalnya adalah sehat, dan bisa menjadi sakit

dengan berbagai faktor penyebab. Sebagaimana firman Allah dalan Q.S

Al-Baqarah : 10 :

7

كذبون مرضا ولهم عذاب ألم بما كانوا ف قلوبهم مرض فزادهم للاه

“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan

bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta”.(QS.2:10)

3. Dampak penyakit jasmani dan rohani

Dampak dari penyakit jasmani hanya dirasakan oleh orang yang

bersangkutan, tapi dampak penyakit rohani sangatlah hebat, yaitu dapat

menggangu kebahagiaan pribadi dan masyarakat manusia serta kehidupan

dunia dan akhirat. Firman Allah dalam Q.S Ar-Rum Ayat 41 :

دي كسبت بما والبحر البر ف الفساد ظهر ذقهم النهاس أ رجعون لعلههم عملوا الهذي بعض ل

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke

jalan yang benar)”.

B. Pengertian Penyakit Rohani

Penyakit rohani adalah sifat dan sikap dalam hati yang tidak di ridhai

Allah, sifat dan sikap mental yang cenderung mendorong pribadi melakukan

perbuatan buruk dan merusak.

Firman Allah Q.S Al-Fajr : 27-39 :

رضية ﴾(٢٨) فادخل ف عبادي(٢٩) وادخل جنت ﴿٣٠﴾ ل ربك راضية متا النفس المطمئنة ﴿٢٧ارجعي ا ي أي

“Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas

lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan

masuklah ke dalam surga-Ku” (QS al-Fajr [89]: 27-30).

Berdasarkan ayat tersebut, maka Allah meridhoi jiwa orang-orang yang

tenang (sehat) untuk masuk ke syurga-Nya Allah, jadi manusia harus berhati-

hati dan selalu menjaga agar rohani nya tetap sehat untuk mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

8

C. Penyebab Penyakit Rohani

Setiap penyakit tidak akan timbul tanpa adanya penyebab. Penyebab dari

penyakit jasmani contohnya virus, bakteri dan lain-lain. Sedangkan penyakit

rohani disebabkan oleh 3 hal, yaitu :

1. Nafsu

Firman Allah Q.S Yusuf : 53

ئ وء إله ما رحم رب إنه رب غفور رحم وما أبر ارة بالس فس لمه نفس إنه النه

“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena

sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu

yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha

Pengampun lagi Maha Penyanyang.”

Nafsu dapat menimbulkan sifat dan sikap yang buruk dalam bathin

seseorang serta mendorong manusia untuk berbuat kejahatan. Bahkan

Allah memperingatkan, bahwa nafsu yang tidak dikelola dengan baik akan

membawa kerusakan di langit dan di bumi dan yang ada pada keduanya,

sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Mu’minun : 71

ماوات والرض ومن فيو بع الحق أىواءه لفسدت الس ن بل أتيناه بذلره فيم عن ذلره معرضوهولو ات

”Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah

langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami

telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi

mereka berpaling dari kebanggaan itu.”

Nafsu adalah organ rohani yang paling besar pengaruhnya terhadap

sifat dan sikap seseorang. Macam-macam nafsu manusia diantaranya :

a. Nafsu Amarah, adalah jiwa yang belum bisa menentukan mana yang

baik dan mana yang buruk, mana manfaat dan mudharat, tidak mau

menerima nasehat orang lain. Orang lain hanya sebagai penghalang

b. Nafsu Lawwaromah, adalah jiwa menyesal setelah melakukan

kesalahan tetapi belum mampu mengekang nafsu bejatnya

9

c. Nafsu Musawwalah, adalah jiwa yang membedakan mana yang baik

dan buruk, malu jika kejahatannya diketahui orang lain tetapi tidak

malu di lihat Allah

d. Nafsu Mutmainnah, adalah jiwa yang telah mendapat tuntunan dan

pemeliharaan yang baik, ia mendapat ketenangan jiwa dengan penuh

zikir melahirkan sikap yang baik

e. Nafsu Mulhamah, adalah jiwa yang telah mendapat ilahm dari Allah

dikaruniai ilmu yang bermanfaat dan dihiasi akhlak mahmudah, sabar,

tabah dan bersyukur

f. Nafsu Rodiyah, adalah jiwa yang diridhoi Allah, selalu mensyukuri

nikamt, selalu bersikap qana’ah (merasa cukup dengan apa yang ada)

g. Nafsu Mardiyyah, adalah jiwa yang di ridhoi Allah, terlihat dari

anugerah Allah yang di augerahkan kepadanya, senantiasa berzikir,

ikhlas, memiliki kemuliaan dan selalu dihormati orang lain

h. Nafsu Kamilah, adalah jiwa yang telah sempurna betuk dan dasarnya.

2. Syetan

Firman Allah Q.S An Nur : 21

ها ا أ بع خطوات ته طان ومن بعوا خطوات الشه لهذن آمنوا ل تته

كم ورحمته ما عل ؤمر بالفحشاء والمنكر ولول فضل للاه ه طان فإنه االشه

سم شاء وللاه من زك كنه للاه ع علم زكى منكم من أحد أبدا ول

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-

langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan,

maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang

keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan

rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu

bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya,

tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha

Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

10

Dari ayat diatas jelaslah bahwa syetan menyeru manusia untuk

berbuat keji dan mungkar, maka dengan seruan syetan manusia dapat

tergoda untuk berbuat keburukan.

3. Orang Kafir

Untuk menghalangi rahmat Allah kepada umat Islam orang kafir

selalu memerangi umat islam, sebagaimana firman Allah Q.S Al-Baqarah :

105, sebagai berikut :

كم ر رب كم من خ ل عل نزه ود الهذن كفروا من أهل الكتاب ول المشركن أن ما من

ذو الفضل العظم شاء وللاه ختص برحمته من وللاه

“Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada

menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu.

Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi)

rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar.”

Dan Q.S al-baqarah :217, yang artinya :

"Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah:

"Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia)

dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan

mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah . Dan

berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-

hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari

agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang

murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka

mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah

penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (al-Baqarah: 217)

Perang yang dimaksudkan dari ayat di atas adalah :

1. Perang panas dengan senjata api

2. Perang dingin dengan senjata kebudayaan

Orang kafir memerangi umat islam dengan mempengaruhi kebudayaan

umat islam,dengan membuat sarana-sarana yang mengobarkan nafsu dan

11

menyenangkan syetan, sehingga umat islam larut dalam kehidupan yang

bergelimang dengan kemaksiatan. Tanpa di sadari oleh umat islam, bahwa

perkembangan zaman hingga saat ini telah dipengaruhi oleh orang-orang

kafir yang ingin meruntuhkan iman umat islam. Dengan memasukkan

budaya berpakaian, budaya bergaul dan budaya bekerja yang membuat

umat islam terlena dengan indah dan bahagianya kehidupan dunia,

sehingga untuk meraih kebahagiaan itu umat islam akan melakukan apa

saja.

D. Gejala Penyakit Rohani

Setiap penyakit memiliki gejala, begitu pula dengan penyakit rohani

memiliki gejala-gejala sebagai berikut :

1. Gelisah dan keluh kesah

Firman Allah Q.S Al-Ma’Rij : 22

ر منوعا (٢١) ه الخ ه الشهر جزوعا (٢٠)وإذا مسه إنه اإلنسان خلق هلوعا (١٩)إذا مسه

“19. Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh 20. Apabila dia

ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, 21. dan apabila mendapat

kebaikan (harta) dia jadi kikir.”

2. Tidak mensyukuri nikmat Allah

3. Tidak senang dengan kebenaran

4. Berburuk sangka

5. Suka menghasut

6. Lemah dalam beramal

E. Macam-macam Penyakit Rohani

1. Hubbud Dunya (cinta terhadap dunia)

Secara etiomologi Hubbud Dunya berarti perasaan cinta yang berlebihan

terhadap semua hal yang berbau materi, utamanya terhadap harta benda.

Kecintaan yang berlebihan terhadap dunia bisa memicu timbulnya penyakit

rohani lainnya seperti tamak, dengki, iri dan kufur. Firman Allah Q.S Ali

Imran : 14

12

ة ىب والفض ساء والبنني والقناطري المقنطرة من اذل يوات من الن زين للناس حب الش

هعام والحرث مة وال عنده حسن المآب والخيل المسو هيا والل ذ ل متاع الحياة ادل

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang

diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,

perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah

kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik

(surga).”

2. Bakhil (tamak atau rakus)

Bakhil berasal dari kata “Al Bukhlu” yang berarti menahan sesuatu yang

wajib dan tamak (rakus) terhadap apa yang menjadi milik orang lain. Atau

bisa juga disebut pelit.

Al Quran sesungguhnya telah memberikan peringatan tentang bakhil

melalui kisah seorang Qarun pada zaman Nabi Musa. Konon, karna

kekayaannya yang berlimpah, qarun menjadi sombong dan merasa dengan

kebakhilannya kekayaan nya tidak akan berkurang atau akan bertambah.

Namun, ketetapan Allah telah jelas bahwa barangsapa yang berbuat bakhil dan

tidak mau bersedekah, maka Allah akan membinasakan hartanya juga. Dan

karna kebakhilannya itu Qarun harus menerima azab Allah yaitu, terkubur

hidup-hidup ke dalam bumi beserta seluruh kekayaannya. Kisah Qarun adalah

sebuah pembelajaran bagi seluruh umat manusia bahwa kekikiran terhadap

harta benda sekali-kali tidak akan memberikan manfaat bagi manusia. Firman

Allah dalam Q.S An-Nisa’ : 37

من فضله وأعتدنا كتمون ما آتاهم للاه ؤمرون النهاس بالبخل و بخلون و الهذن

للكافرن عذابا مهنا

“(yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan

menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka.

Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang

menghinakan.”

13

3. Takabbur (sombong)

Takabbur adalah sikap yang merasa diri lebih (super) dari yang lain,

seperti lebih pandai, lebih kaya, dan lebih segala-galanya. Sikap ini akan

melahirkan sikap meremehkan orang lain, tidak bisa menerima kebenaran

yang datang dan pada akhirnya menyebabkan kekufuran.

Kesombongan juga bisa disamakan dengan ujub (memuji diri sendiri), merasa

bangga dengan dirinya sekaligus menganggap bahwa tidak ada orang lain

yang bisa melakukan hal yang sama.

Firman Allah Q.S Al-A’raf : 146

رو ر الحق وإن تكبهرون ف الرض بغ الهذن ات سؤصرف عن آ

روا س إمنوا بها وإن ة ل ا كله آ روا سبل الغ خذوه سبل وإن ته شد ل بل الر

اتنا وكانوا عنها غافلن بوا بآ هم كذه لك بؤنه خذوه سبل ذ ته

“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka

bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika

melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka

melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau

menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus

memenempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan

ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.”

4. Riya

Riya adalah melakukan kebajikan karena selain Allah, misalnya karena

ingin dipuji, disanjung atau demi mencari keuntungan lain selain keuntungan

yang berasal dari Allah. Riya adalah ambisi seseorang untuk meraih simpati di

hati orang lain, dengan menggunakan ibadah dan perbuatan baik lainnya

sebagai sarana.

Sifat riya dapat memicu timbulnya penyakit hati yag lain seperti dengki

dan iri. Iri melihat orang lain melakukan hal yang lebih baik dari apa yang

telah dilakukannya merupakan salah satu indikasi bahwa orang tersebut telah

riya.

14

5. Hasad

Hasad artinya membakar, maksudnya membakar perasaan atau emosi

orang lain melalui berbagai cara, seperti menyebarkan berita yag tidak baik

untuk mencelakakan orang lainatau bahkan menyebarkan berita bohong

(fitnah) untuk menjatuhkan seseorang. Biasanya prilaku hasad muncul karena

didahului oleh sifat dengki.

Hasad merupakan sikap tidak mensyukuri nikmat Allah karena membenci

kelebihan yang dimiliki orang lain, melahirkan tuduhan atau prasangka buruk

kepada Allah karena merasa Allah tidak adil telah memberikan nikmat yang

lebih kepada orang lain. Firman Allah Q.S Ali Imran : 120

قوا ل فرحوا بها وإن تصبروا وتته ئة إن تمسسكم حسنة تسإهم وإن تصبكم س

ده كم ك ضر عملون محط بما ئا إنه للاه ش

“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu

mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan

bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan

kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.”

6. Marah

Marah adalah bagian dari emosi yang negatif atau tidak sehat. Penyebab

marah berbeda-beda, tapi pada umumnya terjadi karena frustasi, tersinggung

atau bisa juga karena faktor hormon.

Menurut Al Ghazali marah dapat dikategorikan menjadi dua, marah yang

positif dan marah yang negatif. Marah dikatakan positif apabila marah karena

Allah, seseorang tidak akan marah kecuali bila melihat kekufuran,

kemaksiatan dan berbagai kejahatan yang menyimpang dari agama Allah.

Marah yag positif ini juga bisa disebut marah konstruktif, yaitu marah yang

dikelola agar ekspresi yang keluar tidak berlebih. Marah jenis ini bahkan bisa

memberikan maaf pada orang lain yang membuatnya marah, sebagaimana

firman Allah Q.S Asy-Syuura : 37

غفرون جتنبون كبائر اإلثم والفواحش وإذا ما غضبوا هم والهذن

“Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan

keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.”

15

Sedangkan marah yang negatif adalah marah karena syetan yang biasanya

terdorong karena syahwat duniawi. Marah ini biasanya dilatarbelakangi oleh

hal-hal yang lebih bersifat egoisme yang cenderung ingin menguasai sarana

kehidupan di dunia atau karena merasa dilecehkan atau dikalahkan.

7. Munafik

Ciri-ciri orang munafik adalah selalu berdusta, suka mengingkari sumpah

dan janji, menutupi kesalahan, plin-plan, berpura-pura, memalingkan muka

dari kebaikan dan menyombongkan diri, bahkan suka mengajak atau

menghasut orang lain untuk meninggalkan ajaran Rasulullah dan bahkan

menindas orang lain yang lebih lemah.

F. Metode pengobatan penyakit rohani

Metode mengobati penyakit rohani, sebagai berikut :

1. Beriman/beragama

Firman Allah Q.S Yunus : 57

ا أي دور وهدى ورحمةللمإمنن كم وشفاء لما ف الص ها النهاس قد جاءتكم موعظة من رب

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari

Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam

dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

2. Tobat, menyesali segala kesalahan, meninggalkan kesalahan dan bertekad

tidak akan mengulangi nya. Allah mengganti kejahatan orang-orang yang

bertobat dengan kebaikan, sehingga rohani nya pun akan kembali sehat.

Firman Allah Q.S Furqan : 70

ئك إله من تاب وآمن وعمل عمل صالحا فؤول ئاتهم حسنات وكان للاه غفورا رحما س ل للاه بد

“kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal

saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan

adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

3. Mawas diri dari perbuatan yang buruk

4. Sadar artinya mengerti dan menghayati bahwa penyakit rohani hanya akan

mendatangkan keburukan.

5. Ibadah, terutama shalat, sikir dan doa

16

6. Melakukan amal-amal sholeh lainnya.

Firman Allah Q.S Al Hajj : 32

ها من تقوى القلوب فإنه م شعائر للاه عظ لك ومن ذ

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi´ar-

syi´ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.”

17

BAB III

KESIMPULAN

1. Kesehatan jasmani adalah kesehatan dari unsur tubuh manusia yang

bersifat kasar mudah di amati dan ditentukan obatnya apabila mengalami

gangguan sakit, seperti, fisik tubuh yang sehat, kuat, mampu mengangkat

beban yang berat, sedangkan kesehatan rohani adalah kesehatan dari unsur

dari tubuh manusia yang bersifat halus, tidak dapat diamati, apabila

mengalami gangguan akan menimbulkan penyakit rohani.

2. Faktor penyebab penyakit rohani, diantaranya : nafsu, syetan dan orang

kafir

3. Gejala-gejala penyakit rohani, diantaranya gelisah dan keluh kesah, tidak

mensyukuri nikmat Allah, tidak senang dengan kebenaran, berburuk

sangka, suka menghasut, dan lemah dalam beramal.

4. Macam-macam penyakit rohani, diantaranya : Hubbud dunya (cinta

terhadap dunia), bakhil (tamak atau rakus), takabbur (sombong), riya,

hasad, marah dan munafik

5. Metode pengobatan penyakit rohani ada 3 (tiga) cara, yaitu, dengan

agama, tobat, mawas diri, sadar, ibadah, terutama shalat, sikir dan doa, dan

melakukan amal-amal sholeh lainnya.

18

DAFTAR PUSTAKA

1. Yakin, M.Ag, Drs.Nur’I. 2010. Penyakit Rohani.

http://klinikrumahsehatthibunnabawi.blogspot.com/2010/02/penyakit-rohani.html

2. Idris, M.Idris. 2011. Penyakit Rohani yang Berbahaya.

http://sosbud.kompasiana.com/2011/10/05/penyakit-rohani-yang-berbahaya-

400999.html

3. Aunilla, Rafie. 2010. Terapi Penyakit Hati. Khazanah Media Ilmu : Surabaya

4. Syauqi Al Fanjari, Dr. Ahmad. 1993. Nilai Kesehatan dalam Syariat Islam. Bumi

Aksara:Jakarta

5. Mohamed, Drs.Hanafi. 2009. Penyakit Rohani dan Rawatannya Dalam Islam.

http://bookkeeper-uwise.blogspot.com/2009/12/penyakit-rohani-dan-rawatannya-

dalam.html

6. Riyadh, Dr.Sa’ad. 2007. Jiwa dalam Bimbingan Rasulullah,SAW. Gema Insani

Press:Jakarta

7. Drs.H.Muzani Zahri, SH, MH. 2013. Jauhi Penyakit Hati dan Rohani.

http://pta-jambi.go.id/2-beritapta/157-kpta-jambi-jauhi-penyakit-hati-dan-rohani.