makalah

21
Pengaruh Hipokampus terhadap Daya Ingat Disusun oleh : Eliza (102012026) Dianitha Pujantoro (102012184) Nodya Melinda Noory Siagian (102012297) Christian Sarmento Giam (102012319) Brandy Devisco (102012379) Margie Soflyta (102012388) Imelda Trivintya Monas (102012458) Astrid Odilia (102012471) 1

Upload: ryan-gomez

Post on 10-Feb-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah

Pengaruh Hipokampus terhadap Daya Ingat

Disusun oleh :

Eliza (102012026)

Dianitha Pujantoro (102012184)

Nodya Melinda Noory Siagian (102012297)

Christian Sarmento Giam (102012319)

Brandy Devisco (102012379)

Margie Soflyta (102012388)

Imelda Trivintya Monas (102012458)

Astrid Odilia (102012471)

Aprianus M Dopong (102011156)

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl.Arjuna Utara no.6

Jakarta 11510

1

Page 2: Makalah

Pendahuluan

Pada jaman sekarang di tengah-tengah padatnya kerumunan dan padatnya kegiatan

penduduk di perkotaan, sering kali membuat kita lupa untuk melakukan hal-hal yang harus

kita lakukan, ataupun kita lupa untuk hal-hal yang akan maupun telah kita lakukan.

Sebenarnya, mengapa lupa itu bisa terjadi? Apakah lupa merupakan suatu penyakit atau

gangguan atau mungkin itu sebuah kebiasaan? Bagaimana seseorang bisa lupa, hal-hal yang

mengenai keadaan memori seseorang, hal apakah yang mempengaruhi tingkat memori

seseorang, dan terdapat sebuah hubungan erat antara memori dan emosi, bagaimanakah hal

itu dapat terjadi? Atau dimanakah semua proses itu berlangsung? Semua pertanyaan di atas

akan coba di bahas dengan uraian berdasarkan literatur oleh penulis pada penulisan kali ini.

Rumusan Masalah

Seorang laki-laki usia 65 tahun mengeluh sering lupa

Hanya mengingat peristiwa masa muda

Analisis Masalah

Gambaran Mind Map :

Hipotesis

Hilangnya daya ingat disebabkan oleh bertambahnya usia.

2

Jangka panjang dan jangka pendek

Memori

Emosi

Hypocampus

Korteks Cerebri Mikroskopik dan

Sistem Limbik

Daya ingat

Page 3: Makalah

Identifikasi istilah yang tidak diketahui yaitu :

Demensia : suatu kehilangan menyeluruh dari kemampuan kognitif atau deklaratif

termasuk gangguan daya ingat.1

Sinilis : terjadi pada pasien yang lebih tua biasanya lebih dari usia 65 tahun.1

Memori

Memori/Ingatan adalah penyimpanan pengetahuan yang didapat untuk dapat diingat kembali

kemudian. Belajar dan mengingat merupakan dasar bagi individu untuk mengadaptasikan

perilaku mereka dengan lingkungan eksternal tertentu. Tanpa mekanisme ini, individu tidak

akan dapat merencanakan interaksi yang berhasil dan secara sengaja menghindari keadaan-

keadaan tidak menyenangkan yang seharusnya dapat diprediksi.

Jejak ingatan muncul ketika adanya perubahan-perubahan saraf yang berperan dalam retensi

atau penyimpanan pengetahuan. Secara umum, yang disimpan ke dalam memori adalah

konsep, bukan informasi verbatim (kata per kata). Ketika kita membaca, kita menyimpan

konsep dari bacaan tersebut, bukan kata-kata secara spesifik. Lalu, ketika kita mengambil

kembali konsep dari ingatan, kita akan mengambil kembali konsep dari ingatan, dan akan

mengubahnya menjadi kata-kata kita sendiri. Namun, kita dapat saja mengingat potongan

informasi-informasi kata demi kata.2

Tahapan Memori

Penyimpanan memori melibatkan dua tahap yang berbeda: (1) memori jangka pendek, yang

meliputi kenangan yang terakhir untuk detik atau paling menit kecuali mereka diubah

menjadi kenangan jangka panjang. Memori jangka pendek juga disebut sebagai memori kerja

merupakan sistem memori yang aktif mengorganisir, mengubah dan mempersiapkan

informasi untuk dipanggil kembali. Fungsinya adalah menjaga dan mengatur informasi

sehingga pada saat ia diperlukan, informasi tersebut siap diakses; (2) kenangan jangka

menengah panjang, yang berlangsung selama berhari-hari sampai berminggu-minggu tetapi

kemudian memudar, dan (3) memori jangka panjang, yang, setelah disimpan, dapat dipanggil

hingga tahun atau bahkan seumur hidup kemudian.2

Ada juga konsep ingatan sementara yaitu suatu konsep yang baru dikembangkan. Ingatan

sementara secara temporer menahan dan menghubungkan berbagai potongan informasi yang

berkaitan dengan kegiatan mental yang sedang dilakukan. Melalui ingatan sementara, dengan

3

Page 4: Makalah

singkat menahan dan memproses data untuk segera digunakan baik dalam memproses data

untuk segera digunakan, baik informasi yang baru didapat maupun pengetahuan simpanan

yang relevan secara transien dimajukan ke ingatan sementara sehingga kita dapat

mengevaluasi data yang datang sesuai konteks. Fungsi ini sangat penting untuk kemampuan

berpikir, merencanakan, dan membuat penilaian. Dengan membandingkan dan memanipulasi

informasi baru dan lama dalam ingatan sementara, kita dapat memahami apa yang sedang

kita lakukan, membaca, melakukan percakapan, mencari jalan pulang, dan mengetahui bahwa

perlu menggunakan pakaian hangat ketika musim dingin. Secara singkat, ingatan sementara

memungkinkan seseorang untuk memadukan pikiran-pikiran dalam rangkaian logis dan

merencanakan tindakan yang akan dilakukan.2

Memori Jangka Pendek

Memori jangka pendek adalah kemampuan paling mendasar dari individu untuk merecall

suatu item atau untuk mengingat asosiasi tidak lama atau secara singkat setelah menerima

informasi tersebut. Memori ini berisi hal-hal yang kita sadari dalam diri kita saat ini. Otak

kita dapat melakukan beberpa proses untuk menyimpan apa yang ada di memori jangka

pendek ke dalam memori jangka panjang. Short term memory ditentukan oleh kecepatan

penampilan informasi dan jumlah item yang bisa diingat memori jangka pendek akan lebih

mudah diaktifkan ketika kita dalam keadaan sadar dan memberi atensi pada informasi yang

ditampilkan. Memori pada jangka pendek lebih tahan lama dibandingkan dengan memori

sensoris

Memori Jangka Panjang

Memori jangka panjang dapat dibagi lagi menjadi bentuk peralihan, yang dapat terganggu,

dan bentuk yang lebih bertahan lama, yang sulit terganggu. Tidak ada batas yang jelas antara

jenis yang lebih lama dari memori jangka panjang menengah dan memori jangka panjang

sebenarnya. Perbedaannya adalah salah satu derajat. Namun, memori jangka panjang

umumnya diyakini hasil dari perubahan struktural yang sebenarnya, bukan hanya perubahan

kimia, pada sinapsis, dan hal ini meningkatkan atau menekan konduksi sinyal. Sekali lagi,

mari kita ingat percobaan pada hewan primitif (di mana sistem saraf yang jauh lebih mudah

untuk belajar) yang telah membantu sangat dalam memahami mekanisme kemungkinan

memori jangka panjang.3,4

Pemindahan informasi dari STM ke LTM dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk:5

4

Page 5: Makalah

Gambar 2: Terbentuknya Memori Jangka Pendek dan Panjang oleh Stimulus Luar

1. Keadaan emosional. Kita belajar sangat baik ketika kita waspada, termotivasi,

kaget, dan terangsang. Sebagai contoh, ketika kita menyaksikan peristiwa

mengejutkan, hampir proses transfer data segera dilangsungkan. Norepinefrin, suatu

neurotransmitter yang terlibat dalam pengolahan memori peristiwa emosional,

dilepaskan ketika kita senang atau "stres," yang membantu untuk menjelaskan

fenomena ini.

 2. Latihan. Latihan atau pengulangan materi meningkatkan memori.

3. Asosiasi. Mengikat informasi "baru" ke informasi "lama" yang sudah disimpan

dalam LTM tampaknya menjadi penting dalam mengingat fakta-fakta.

 4. Memori otomatis. Tidak semua tayangan yang menjadi bagian dari LTM secara

sadar terbentuk. Seorang mahasiswa berkonsentrasi pada pidato dosen dapat merekam

memori otomatis pola dasi dosen.

Ingatan ditransfer ke LTM membutuhkan waktu untuk menjadi ingatan

permanen. Proses konsolidasi memori tampaknya melibatkan fakta baru ke dalam

berbagai macam kategori pengetahuan yang sudah tersimpan dalam korteks serebral.5

5

Page 6: Makalah

SISTEM LIMBIK

Diantara pusat otak dan korteks terletak sistem limbik. Limbik berasal dari bahasa

latin yang berarti batas. Sistem limbik memungkinkan kita mengontrol insting atau naluri

kita. Konsultasi antara pusat otak bagian atas dengan sistem limbik sangat penting dalam

formulasi emosi.Sistem limbik dihubungkan dengan daerah korteks serebral yang terlibat

dalam pembelajaran kompleks, bernalar, dan personalitas.Limbik perempuan lebih besar dari

pada laki-laki, maka dari itu perempuan lebih sensitif dalam hal berperasaan dibanding laki-

laki karena semakin besar limbik seseorang, maka semakin besar pula tingkat hubungan

emosionalnya.6

   

Sistem limbik terdiri atas bagian diensafalon yang terdiri dari :

talamus

hipotalamus 

amigdala

hipokampus.

6

Page 7: Makalah

TALAMUS 

Talamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai pusat penerimaan

untuk sensor data dan sinyal-sinyal motorik.

contohnya adalah  masuknya informasi ke talamus dari mata, telinga dan organ panca indra

lainnya akan mengirim isyarat ke talamus yang kemudian dihantarkan ke wilayah neokorteks

(otak rasional) yang akan memproses penderita tersebut. Saluran neuron dari talamus ke

neokorteks adalah saluran yang besar dan panjang (jauh), kajian neurologi mendapati

hadirnya gumpalan saluran neuron yang lebih halus (kecil dan pendek) yang menghubungkan

talamus ke wilayah amigdala.6

Hipotalamus

Hipotalamus adalah bagian dari otak yang terdiri dari sejumlah nukleus , tempat neurosekresi

yang mempengaruhi pengeluaran hormon pada hipofisis. Terletak di dasar otak depan.

Hipotalamus juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem limfatik dan

merupakan konektor sinyal dari berbagai bagian otak menuju ke korteks otak besar yang

7

Page 8: Makalah

mengatur bermacam-macam fungsi seperti suhu tubuh, pola tidur, keseimbangan air, rasa

lapar dan kenyang , rasa haus, emosi , dan tingkah laku reproduktif.6,7

Amigdala

Amigdala berasal dari bahasa Latin Amigdalae yaitu sekelompok saraf yang berbentuk

seperti kacang almond. Berfungsi dalam pengolahan data sensorik dan ingatan atas emosi.

Tubuh akan bereaksi menggunakan amigdala sebagai pusat emosi lebih cepat daripada tubuh

menyadari apa yang dilakukannya. Emosi yang ditangkap oleh amigdala akan

dirasionalisasikan oleh salah satu komponen dari system limbic yang lain yang dinamakan

korteks prefrontal. Ketika amigdala mengontrol emosi, korteks prefrontal mengendalikannya

dalam proporsi seimbang.Amigdala maupun Hipotalamus ( yang juga menerima sinyal dari

amigdala ) memiliki fungsi ganda yang saling berlawanan, artinya perubahan yang akan

dihasilkan dari perangsangan ini dapat memicu kompoen pembentuk stres maupun juga

komponen pembentuk ketentraman jiwa. Komponen perilaku ini berada pada nucleus-

nukleus berbeda sehingga pemunculannya pun tergantung pada bagian mana yang mengalami

perangsangan. Jika emosi timbul, hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan ini

akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic yang akhirnya akan timbul.

Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian

ke korteks prefrontal. Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan kadar katekolamin

( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal

dalam menanggapi stress ( University of California, San Diego,Health Library ) ) sehingga

membuat orang yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak

terkontrol dalam perbuatan.7

Mekanisme kerjanya, amigdala memproses emosi secara langsung atau melalui

system limbil yang lain yang sinyalnya diberikan oleh amigdala. Untuk komponen emosi

yang kerjanya dijalarkan ke hipotalamus, maka yang menentukan komponen emosi apa yang

akan timbul ( senang atau kecewa, marah atau bahagia serta komponen lain ) ditentukan oleh

amigdala. Hipotalamus hanya sebagai tempat pembentukan, tapi konsep atau pola emosi yang

akan dibentuk sudah ditentukan oleh amigdala meskipun hipotalamus sendiri dapat

menghasilkan komponen prilaku dengan menggunakan rangsangan listrik.Amigdala berperan

besar dalam membentuk kepribadian seseorang. Jika amigdala bekerja dengan baik, maka

baik pula sistem yang lain. Karena pengaruhnya sehingga menghasilkan kepribadian yang

baik pula terhadap seseorang.7

8

Page 9: Makalah

Hipokampus

Hipokampus berasal dari bahasa Yunani: hippo:kuda, kampos:monster laut). di sebut

kudalaut, dilihat dari bentuknya yang menyerupai kudalaut. Hippocampus berfungsi sebagai

kegiatan mengingat dan navigurasi ruangan. hippocampus juga bertanggung jawab untuk

menyimpan kenangan, biasanya bagian ini akan mengalami atrophy rata-rata pada usia 55-60

tahun Psikolog dan ahli saraf umumnya sepakat bahwa hipokampus memiliki peran penting

dalam pembentukan kenangan baru tentang peristiwa yang dialami (memori episodik atau

otobiografi). Kerusakan pada hipokampus tidak mempengaruhi beberapa tipe memori, seperti

kemampuan untuk belajar motor baru atau keterampilan kognitif (memainkan alat musik,

atau memecahkan teka-teki jenis tertentu, misalnya). Fakta ini menunjukkan bahwa

kemampuan tersebut tergantung pada jenis memori (memori prosedural) dan wilayah otak

yang berbeda. Lebih lanjut, pasien amnesic sering menunjukkan "implisit" memori untuk

pengalaman bahkan tanpa adanya pengetahuan sadar. Dalam hipokampus, arus informasi

sebagian besar searah, dengan sinyal merambat melalui serangkaian lapisan sel padat,

pertama ke dentate gyrus, kemudian ke lapisan CA3, kemudian ke lapisan CA1, kemudian ke

subiculum, kemudian keluar dari hippocampus ke EC. Masing-masing lapisan juga

mengandung sirkuit intrinsik kompleks dan koneksi longitudinal yang luas.7,8

Emosi

Sebagai makhluk rasional, seringkali seseorang beranggapan bahwa tindakannya dalam

memuaskan kebutuhan merupakan cara yang inteligen. Anggapan demikian biasa benar,

tetapi perlu pula diingat bahwa kita juga makhluk emosional, bahkan lebih emosional dari

yang kita sadari. Sebagian besar dari urusan kehidupan sehari-hari kita diwarnai oleh

perasaan dan emosi, senang dan sedih, semangat dan kecewa, cinta dan takut, tertarik dan

marah, berharap dan putus asa, semuanya merupakan perasaan yang sering kita alami sehari-

hari. Emosi memiliki dampak yang sangat besar pada orang lain bila emosi tersebut

diekspresikan dengan cara yang dapat dipersepsikan. Saat kita mempersepsikan respon

(tingkah laku) emosional dari seseorang maka kita pun akan berespons dengan cara yang

sesuai, mungkin dengan ekspresi emosi diri kita. Emosi hadir dalam dua bentuk. Pertama

adalah ‘tone’ emosional, atau latar belakang, yang relatif bertahan lama dan mewarnai

penampilan kita. Ini yang disebut sebagai mood. Yang bedanya adalah emosi spesifik dari

kegembiraan, kemarahan, ketakutan, dan sebagainya yang dipicu oleh situasi spesifik yang

ditemui. Mood tidak terikat secara kuat dengan kejadian-kejadian di lingkungan,

9

Page 10: Makalah

sebagaimana halnya dengan emosi spesifik. Kadang-kadang kita “up”, merasa senang dan

siap menghadapi tantangan kehidupan, kadang-kadang pula kita merasa “down”, merasa

sangat tertekan dan tidak bahagia tanpa alasan lingkungan yang jelas. Mood cenderung

bersiklus “up” dan “down” dan kembali lagi dengan periode yang bervariasi antara seorang

dengan orang lainnya dan antara satu waktu dengan waktu lainnya pada individu tertentu.

Saat kita semangat atau merasa terancam, kita mempersepsikan telah terjadi sesuatu dalam

tubuh kita, tetapi kita tidak benar-benar sadar tentang segala hal yang terjadi.4 Amygdala

adalah pengatur emosi bagian dari otak yang bentuknya menyerupai biji almond. Amygdala

terdiri atas susunan nuclei yang saling berkumpul. Amygdala masih termasuk dalam system

limbic. Fungsinya mengatur emosi, kegelisahan, dan ketakutan.9

Korteks Serebral

Korteks serebral pada manusia menempati volume sekitar 600 cm3 dan memiliki luas

permukaan 2.500 cm2. Permukaan korteks sangat berbelit-belit dan dilipat ke tonjolan yang

dikenal sebagai gyri. Gyri dipisahkan oleh alur yang disebut sulci (jika dangkal) atau celah

(jika dalam). Lipat ini sangat meningkatkan luas permukaan korteks yang dapat masuk ke

dalam volume yang terbatas dan tetap yang ada di dalam tengkorak. Tentu, sebagian besar

korteks tidak dapat dilihat dari permukaan otak karena lipat ini (Gambar 6).3,10

Gambar: Sulci dan Gyrus pada Korteks Serebral

Korteks serebral dapat dibagi menjadi belahan otak kiri dan kanan dan dibagi menjadi

beberapa lobus (Gambar 7), termasuk frontal, parietal, temporal dan oksipital. Ini lobus diberi

nama untuk tulang pada tengkorak di atasnya. Lobus frontal dan parietal dipisahkan oleh

sulkus sentral, mereka dipisahkan dari lobus temporal oleh fisura lateral. Lobus oksipital dan

parietal dipisahkan (pada permukaan medial hemisfer) oleh fisura parietooccipital (Gambar

7). Terkubur dalam fisura lateral lobus lain, insula. Lobus limbik dibentuk oleh korteks pada

10

Page 11: Makalah

aspek medial belahan yang berbatasan dengan batang otak. Bagian dari lobus limbik,

pembentukan hipokampus, dilipat menjadi gyrus parahipokampal dari lobus temporal dan

tidak dapat dilihat dari permukaan otak.3,5,10

Gambar: Lobus-lobus pada Korteks Serebral

Kegiatan di dua belahan korteks serebral dikoordinasikan oleh interkoneksi melalui

komisura otak. Sebagian besar neokorteks pada dua sisi dihubungkan melalui korpus

callosum besar (Gambar 8). Bagian dari lobus temporal terhubung melalui komisura anterior,

dan formasi hipokampus pada kedua belah pihak berkomunikasi melalui komisura

hippocampal (yang terbentuk antara forniks pada dua sisi karena mereka perkiraan satu sama

lain di belakang septum pelusidum dan lewat di bawah korpus callosum).3,10

Gambar: Corpus Calosum

11

Page 12: Makalah

Kedua bagian otak memiliki kemampuan independen untuk kesadaran, memori

penyimpanan, komunikasi, dan pengendalian kegiatan motorik. Korpus callosum diperlukan

untuk kedua belah pihak untuk beroperasi secara kooperatif pada tingkat bawah sadar

dangkal, dan komisura anterior memainkan peran tambahan yang penting dalam

mempersatukan respon emosional dari kedua sisi otak.4

Kenangan tersimpan dalam otak dengan mengubah sensitivitas dasar transmisi

sinaptik antara neuron sebagai akibat dari aktivitas saraf sebelumnya. Jalur baru atau yang

difasilitasi disebut jejak memori. Mereka penting karena sekali jejak ditetapkan, mereka

dapat selektif diaktifkan oleh pikiran berpikir untuk memperbanyak kenangan. Percobaan

pada hewan yang lebih rendah telah menunjukkan bahwa jejak memori dapat terjadi pada

semua tingkat sistem saraf. Bahkan refleks sumsum tulang belakang dapat mengubah

setidaknya sedikit dalam menanggapi aktivasi sumsum berulang, dan perubahan refleks

merupakan bagian dari proses memori. Juga, kenangan jangka panjang akibat dari perubahan

konduksi sinaptik di pusat-pusat otak yang lebih rendah. Namun, sebagian besar memori

yang kita kaitkan dengan proses intelektual didasarkan pada jejak memori di korteks

serebral.4,11-13

Pada korteks serebri, korteks prefrontal di bagian rostral dari lobus frontal memainkan

peran utama dalam kepribadian dan perilaku emosional dan pada lobus temporal medial

memiliki sistem limbik, yang berpartisipasi dalam perilaku emosional dan mengatur sistem

saraf otonom. Pembentukan hipokampus terlibat dalam pembelajaran dan memori.3

Faktor-faktor yang mempengaruhi memori, yaitu:14

a) Senyawa-senyawa yang menghambat atau mengaktifkan neurotransmiter :

Nikotin : mengaktivasi reseptor asetilkolin

Physostigmin : meningkatkan kerja asetilkolin

Skopolamin : menghambat kerja asetilkolin sehingga mengganggu memori

Striknin : pemberian segera setelah latihan dapat meningkatkan penyimpanan

memori. Tetapi setelah beberapa jam setelah latihan, tidak terjadi peningkatan

memori

Amfetamin : menggiatkan NE dalam tubuh dan sistem kerja dopamin

Antipsikotik : mengcegah ikatan dopamin dan reseptornya

Obat penghambat aktivitas neuronal : dapat menimbulkan amnesia retrograd

b) Faktor usia :

12

Page 13: Makalah

Bayi : memori deklaratif belum terbentuk

Anak sampai 2 th : memori deklaratif belum berkembang dan proses memori

masih refleksif

Usia lanjut : fungsi lobus frontalis tidak lagi efisien dan terjadi gangguan

penampilan memori kata.

c) Faktor lingkungan :

Binatang yang dibesarkan dalam lingkungan majemuk memiliki lapisan

kortikal otak yang lebih tebal dan struktur neuronal yang lebih rumit.

Situasi lingkungan juga dapat menyebabkan distraksi yang dapat mengganggu

memori jangka pendek.

d) Trauma :

Gegar otak, stroke : dapat menimbulkan amnesia retrograd

Kehilangan kesadaran setelah terpukul : menyebabkan isi memori jangka

pendek

Trauma hebat : mengganggu akses ke memori jangka oanjang

Terapi kejutan listrik : menyebabkan hilangnya memori jangka pendek

e) Lesi dalam struktur otak

Lesi bagian medial lobus temporalis pada regio kritis untuk konsolidasi

memory dapat menyebabkan amnesi anterograd yang tidak dapat membentuk

memori jangka panjang yang baru.

Pada binatang tidak dapat membentuk memori jauh.

Pada manusia : kerusakan hipokampus yang menyebabkan amnesia global

f) Faktor penyakit :

Alzheimer : banyak serat kolinergik mengalami deplesi sehingga

menyebabkan kehilangan memori

Kesimpulan

Pada kasus ini, kakek yang berusia 65 tahun yang didiagnosa demensia senilis mengalami

kerusakan pada daerah hipokampus, yaitu daerah tempat penyimpanan memori. Memori

jangka pendek dari kakek mengalami kerusakan sehingga kakek tersebut tidak bisa

mengingat hal-hal yang baru dilakukannya. Ia hanya dapat menceritakan ingatan-ingatan

masa lalunya. Kakek ini mengalami anemsia anterograde. Faktor yang berpengaruh pada

13

Page 14: Makalah

penurunan fungsi hipokampus dan sistem limbik adalah usia kakek yang menginjak 65 tahun

dan berkurangnya neuron yang mengeluarkan neurotransmiter tertentu.

Daftar Pustaka

1. Dorland, Newman WA. Kamus kedokteran dorland. 29nd ed. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2002.

2. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2011.

p.144-96.

3. Koeppen BM, Stanton BA. Berne & Levy physiology. 6th edition. Philadelphia:

Mosby, Inc.; 2010. p.233-5.

4. Hall JE. Guyton and Hall: textbook of medical physiology. 12th edition. PA: Saunders;

2011. p.711-9.

5. Marieb EN, Hoehn K. Human anatomy & physiology. 7th edition. Pearson Education;

2007.

6. Central nervous system. Retriever April 18, 2012. Available at: http://visual.merriam-

webster.com/images/human-being/anatomy/nervous-system/central-nervous-system 2.jpg.

7. Mescher AL. Jaringan saraf & sistem saraf. in: Mescher AL. Histologi dasar Junqueira.

12thed. Jakarta: EGC; 2009.h.143-151.

8. Oligodendrocytes. Retrieved April 18, 2012. Available at :

http://bluestein.tripod.com/oligodendrocytes/08-zoom.jpg.

9. Haryanto N. Ada apa dengan otak tengah. Jakarta: Gradien Mediatam; 2004.

10. Greenstein B, Greenstein A.Color atlas of neuroscience. NY: Thieme Stuttgart; 2000.

p. 18-30.

11. Costanzo LS. Physiology. 3rd edition. PA: Saunders; 2006. p. 65-88.

12. Barrett KE, Barman SM, Boitano S, Brooks HL. Ganong’s review of medical

physiology. 23th edition. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.; 2010. p.93-104.

13. Siegel A, Sapru HN. Essential Neuroscience. 1st edition. Lippincott Williams &

Wilkins. 2006.p. 446-60.

14. Guyton, Hall. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.ha.145-6.

14