makalah
DESCRIPTION
makalahTRANSCRIPT
Pengaruh Hipokampus terhadap Daya Ingat
Disusun oleh :
Eliza (102012026)
Dianitha Pujantoro (102012184)
Nodya Melinda Noory Siagian (102012297)
Christian Sarmento Giam (102012319)
Brandy Devisco (102012379)
Margie Soflyta (102012388)
Imelda Trivintya Monas (102012458)
Astrid Odilia (102012471)
Aprianus M Dopong (102011156)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl.Arjuna Utara no.6
Jakarta 11510
1
Pendahuluan
Pada jaman sekarang di tengah-tengah padatnya kerumunan dan padatnya kegiatan
penduduk di perkotaan, sering kali membuat kita lupa untuk melakukan hal-hal yang harus
kita lakukan, ataupun kita lupa untuk hal-hal yang akan maupun telah kita lakukan.
Sebenarnya, mengapa lupa itu bisa terjadi? Apakah lupa merupakan suatu penyakit atau
gangguan atau mungkin itu sebuah kebiasaan? Bagaimana seseorang bisa lupa, hal-hal yang
mengenai keadaan memori seseorang, hal apakah yang mempengaruhi tingkat memori
seseorang, dan terdapat sebuah hubungan erat antara memori dan emosi, bagaimanakah hal
itu dapat terjadi? Atau dimanakah semua proses itu berlangsung? Semua pertanyaan di atas
akan coba di bahas dengan uraian berdasarkan literatur oleh penulis pada penulisan kali ini.
Rumusan Masalah
Seorang laki-laki usia 65 tahun mengeluh sering lupa
Hanya mengingat peristiwa masa muda
Analisis Masalah
Gambaran Mind Map :
Hipotesis
Hilangnya daya ingat disebabkan oleh bertambahnya usia.
2
Jangka panjang dan jangka pendek
Memori
Emosi
Hypocampus
Korteks Cerebri Mikroskopik dan
Sistem Limbik
Daya ingat
Identifikasi istilah yang tidak diketahui yaitu :
Demensia : suatu kehilangan menyeluruh dari kemampuan kognitif atau deklaratif
termasuk gangguan daya ingat.1
Sinilis : terjadi pada pasien yang lebih tua biasanya lebih dari usia 65 tahun.1
Memori
Memori/Ingatan adalah penyimpanan pengetahuan yang didapat untuk dapat diingat kembali
kemudian. Belajar dan mengingat merupakan dasar bagi individu untuk mengadaptasikan
perilaku mereka dengan lingkungan eksternal tertentu. Tanpa mekanisme ini, individu tidak
akan dapat merencanakan interaksi yang berhasil dan secara sengaja menghindari keadaan-
keadaan tidak menyenangkan yang seharusnya dapat diprediksi.
Jejak ingatan muncul ketika adanya perubahan-perubahan saraf yang berperan dalam retensi
atau penyimpanan pengetahuan. Secara umum, yang disimpan ke dalam memori adalah
konsep, bukan informasi verbatim (kata per kata). Ketika kita membaca, kita menyimpan
konsep dari bacaan tersebut, bukan kata-kata secara spesifik. Lalu, ketika kita mengambil
kembali konsep dari ingatan, kita akan mengambil kembali konsep dari ingatan, dan akan
mengubahnya menjadi kata-kata kita sendiri. Namun, kita dapat saja mengingat potongan
informasi-informasi kata demi kata.2
Tahapan Memori
Penyimpanan memori melibatkan dua tahap yang berbeda: (1) memori jangka pendek, yang
meliputi kenangan yang terakhir untuk detik atau paling menit kecuali mereka diubah
menjadi kenangan jangka panjang. Memori jangka pendek juga disebut sebagai memori kerja
merupakan sistem memori yang aktif mengorganisir, mengubah dan mempersiapkan
informasi untuk dipanggil kembali. Fungsinya adalah menjaga dan mengatur informasi
sehingga pada saat ia diperlukan, informasi tersebut siap diakses; (2) kenangan jangka
menengah panjang, yang berlangsung selama berhari-hari sampai berminggu-minggu tetapi
kemudian memudar, dan (3) memori jangka panjang, yang, setelah disimpan, dapat dipanggil
hingga tahun atau bahkan seumur hidup kemudian.2
Ada juga konsep ingatan sementara yaitu suatu konsep yang baru dikembangkan. Ingatan
sementara secara temporer menahan dan menghubungkan berbagai potongan informasi yang
berkaitan dengan kegiatan mental yang sedang dilakukan. Melalui ingatan sementara, dengan
3
singkat menahan dan memproses data untuk segera digunakan baik dalam memproses data
untuk segera digunakan, baik informasi yang baru didapat maupun pengetahuan simpanan
yang relevan secara transien dimajukan ke ingatan sementara sehingga kita dapat
mengevaluasi data yang datang sesuai konteks. Fungsi ini sangat penting untuk kemampuan
berpikir, merencanakan, dan membuat penilaian. Dengan membandingkan dan memanipulasi
informasi baru dan lama dalam ingatan sementara, kita dapat memahami apa yang sedang
kita lakukan, membaca, melakukan percakapan, mencari jalan pulang, dan mengetahui bahwa
perlu menggunakan pakaian hangat ketika musim dingin. Secara singkat, ingatan sementara
memungkinkan seseorang untuk memadukan pikiran-pikiran dalam rangkaian logis dan
merencanakan tindakan yang akan dilakukan.2
Memori Jangka Pendek
Memori jangka pendek adalah kemampuan paling mendasar dari individu untuk merecall
suatu item atau untuk mengingat asosiasi tidak lama atau secara singkat setelah menerima
informasi tersebut. Memori ini berisi hal-hal yang kita sadari dalam diri kita saat ini. Otak
kita dapat melakukan beberpa proses untuk menyimpan apa yang ada di memori jangka
pendek ke dalam memori jangka panjang. Short term memory ditentukan oleh kecepatan
penampilan informasi dan jumlah item yang bisa diingat memori jangka pendek akan lebih
mudah diaktifkan ketika kita dalam keadaan sadar dan memberi atensi pada informasi yang
ditampilkan. Memori pada jangka pendek lebih tahan lama dibandingkan dengan memori
sensoris
Memori Jangka Panjang
Memori jangka panjang dapat dibagi lagi menjadi bentuk peralihan, yang dapat terganggu,
dan bentuk yang lebih bertahan lama, yang sulit terganggu. Tidak ada batas yang jelas antara
jenis yang lebih lama dari memori jangka panjang menengah dan memori jangka panjang
sebenarnya. Perbedaannya adalah salah satu derajat. Namun, memori jangka panjang
umumnya diyakini hasil dari perubahan struktural yang sebenarnya, bukan hanya perubahan
kimia, pada sinapsis, dan hal ini meningkatkan atau menekan konduksi sinyal. Sekali lagi,
mari kita ingat percobaan pada hewan primitif (di mana sistem saraf yang jauh lebih mudah
untuk belajar) yang telah membantu sangat dalam memahami mekanisme kemungkinan
memori jangka panjang.3,4
Pemindahan informasi dari STM ke LTM dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk:5
4
Gambar 2: Terbentuknya Memori Jangka Pendek dan Panjang oleh Stimulus Luar
1. Keadaan emosional. Kita belajar sangat baik ketika kita waspada, termotivasi,
kaget, dan terangsang. Sebagai contoh, ketika kita menyaksikan peristiwa
mengejutkan, hampir proses transfer data segera dilangsungkan. Norepinefrin, suatu
neurotransmitter yang terlibat dalam pengolahan memori peristiwa emosional,
dilepaskan ketika kita senang atau "stres," yang membantu untuk menjelaskan
fenomena ini.
2. Latihan. Latihan atau pengulangan materi meningkatkan memori.
3. Asosiasi. Mengikat informasi "baru" ke informasi "lama" yang sudah disimpan
dalam LTM tampaknya menjadi penting dalam mengingat fakta-fakta.
4. Memori otomatis. Tidak semua tayangan yang menjadi bagian dari LTM secara
sadar terbentuk. Seorang mahasiswa berkonsentrasi pada pidato dosen dapat merekam
memori otomatis pola dasi dosen.
Ingatan ditransfer ke LTM membutuhkan waktu untuk menjadi ingatan
permanen. Proses konsolidasi memori tampaknya melibatkan fakta baru ke dalam
berbagai macam kategori pengetahuan yang sudah tersimpan dalam korteks serebral.5
5
SISTEM LIMBIK
Diantara pusat otak dan korteks terletak sistem limbik. Limbik berasal dari bahasa
latin yang berarti batas. Sistem limbik memungkinkan kita mengontrol insting atau naluri
kita. Konsultasi antara pusat otak bagian atas dengan sistem limbik sangat penting dalam
formulasi emosi.Sistem limbik dihubungkan dengan daerah korteks serebral yang terlibat
dalam pembelajaran kompleks, bernalar, dan personalitas.Limbik perempuan lebih besar dari
pada laki-laki, maka dari itu perempuan lebih sensitif dalam hal berperasaan dibanding laki-
laki karena semakin besar limbik seseorang, maka semakin besar pula tingkat hubungan
emosionalnya.6
Sistem limbik terdiri atas bagian diensafalon yang terdiri dari :
talamus
hipotalamus
amigdala
hipokampus.
6
TALAMUS
Talamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai pusat penerimaan
untuk sensor data dan sinyal-sinyal motorik.
contohnya adalah masuknya informasi ke talamus dari mata, telinga dan organ panca indra
lainnya akan mengirim isyarat ke talamus yang kemudian dihantarkan ke wilayah neokorteks
(otak rasional) yang akan memproses penderita tersebut. Saluran neuron dari talamus ke
neokorteks adalah saluran yang besar dan panjang (jauh), kajian neurologi mendapati
hadirnya gumpalan saluran neuron yang lebih halus (kecil dan pendek) yang menghubungkan
talamus ke wilayah amigdala.6
Hipotalamus
Hipotalamus adalah bagian dari otak yang terdiri dari sejumlah nukleus , tempat neurosekresi
yang mempengaruhi pengeluaran hormon pada hipofisis. Terletak di dasar otak depan.
Hipotalamus juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem limfatik dan
merupakan konektor sinyal dari berbagai bagian otak menuju ke korteks otak besar yang
7
mengatur bermacam-macam fungsi seperti suhu tubuh, pola tidur, keseimbangan air, rasa
lapar dan kenyang , rasa haus, emosi , dan tingkah laku reproduktif.6,7
Amigdala
Amigdala berasal dari bahasa Latin Amigdalae yaitu sekelompok saraf yang berbentuk
seperti kacang almond. Berfungsi dalam pengolahan data sensorik dan ingatan atas emosi.
Tubuh akan bereaksi menggunakan amigdala sebagai pusat emosi lebih cepat daripada tubuh
menyadari apa yang dilakukannya. Emosi yang ditangkap oleh amigdala akan
dirasionalisasikan oleh salah satu komponen dari system limbic yang lain yang dinamakan
korteks prefrontal. Ketika amigdala mengontrol emosi, korteks prefrontal mengendalikannya
dalam proporsi seimbang.Amigdala maupun Hipotalamus ( yang juga menerima sinyal dari
amigdala ) memiliki fungsi ganda yang saling berlawanan, artinya perubahan yang akan
dihasilkan dari perangsangan ini dapat memicu kompoen pembentuk stres maupun juga
komponen pembentuk ketentraman jiwa. Komponen perilaku ini berada pada nucleus-
nukleus berbeda sehingga pemunculannya pun tergantung pada bagian mana yang mengalami
perangsangan. Jika emosi timbul, hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan ini
akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic yang akhirnya akan timbul.
Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian
ke korteks prefrontal. Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan kadar katekolamin
( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal
dalam menanggapi stress ( University of California, San Diego,Health Library ) ) sehingga
membuat orang yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak
terkontrol dalam perbuatan.7
Mekanisme kerjanya, amigdala memproses emosi secara langsung atau melalui
system limbil yang lain yang sinyalnya diberikan oleh amigdala. Untuk komponen emosi
yang kerjanya dijalarkan ke hipotalamus, maka yang menentukan komponen emosi apa yang
akan timbul ( senang atau kecewa, marah atau bahagia serta komponen lain ) ditentukan oleh
amigdala. Hipotalamus hanya sebagai tempat pembentukan, tapi konsep atau pola emosi yang
akan dibentuk sudah ditentukan oleh amigdala meskipun hipotalamus sendiri dapat
menghasilkan komponen prilaku dengan menggunakan rangsangan listrik.Amigdala berperan
besar dalam membentuk kepribadian seseorang. Jika amigdala bekerja dengan baik, maka
baik pula sistem yang lain. Karena pengaruhnya sehingga menghasilkan kepribadian yang
baik pula terhadap seseorang.7
8
Hipokampus
Hipokampus berasal dari bahasa Yunani: hippo:kuda, kampos:monster laut). di sebut
kudalaut, dilihat dari bentuknya yang menyerupai kudalaut. Hippocampus berfungsi sebagai
kegiatan mengingat dan navigurasi ruangan. hippocampus juga bertanggung jawab untuk
menyimpan kenangan, biasanya bagian ini akan mengalami atrophy rata-rata pada usia 55-60
tahun Psikolog dan ahli saraf umumnya sepakat bahwa hipokampus memiliki peran penting
dalam pembentukan kenangan baru tentang peristiwa yang dialami (memori episodik atau
otobiografi). Kerusakan pada hipokampus tidak mempengaruhi beberapa tipe memori, seperti
kemampuan untuk belajar motor baru atau keterampilan kognitif (memainkan alat musik,
atau memecahkan teka-teki jenis tertentu, misalnya). Fakta ini menunjukkan bahwa
kemampuan tersebut tergantung pada jenis memori (memori prosedural) dan wilayah otak
yang berbeda. Lebih lanjut, pasien amnesic sering menunjukkan "implisit" memori untuk
pengalaman bahkan tanpa adanya pengetahuan sadar. Dalam hipokampus, arus informasi
sebagian besar searah, dengan sinyal merambat melalui serangkaian lapisan sel padat,
pertama ke dentate gyrus, kemudian ke lapisan CA3, kemudian ke lapisan CA1, kemudian ke
subiculum, kemudian keluar dari hippocampus ke EC. Masing-masing lapisan juga
mengandung sirkuit intrinsik kompleks dan koneksi longitudinal yang luas.7,8
Emosi
Sebagai makhluk rasional, seringkali seseorang beranggapan bahwa tindakannya dalam
memuaskan kebutuhan merupakan cara yang inteligen. Anggapan demikian biasa benar,
tetapi perlu pula diingat bahwa kita juga makhluk emosional, bahkan lebih emosional dari
yang kita sadari. Sebagian besar dari urusan kehidupan sehari-hari kita diwarnai oleh
perasaan dan emosi, senang dan sedih, semangat dan kecewa, cinta dan takut, tertarik dan
marah, berharap dan putus asa, semuanya merupakan perasaan yang sering kita alami sehari-
hari. Emosi memiliki dampak yang sangat besar pada orang lain bila emosi tersebut
diekspresikan dengan cara yang dapat dipersepsikan. Saat kita mempersepsikan respon
(tingkah laku) emosional dari seseorang maka kita pun akan berespons dengan cara yang
sesuai, mungkin dengan ekspresi emosi diri kita. Emosi hadir dalam dua bentuk. Pertama
adalah ‘tone’ emosional, atau latar belakang, yang relatif bertahan lama dan mewarnai
penampilan kita. Ini yang disebut sebagai mood. Yang bedanya adalah emosi spesifik dari
kegembiraan, kemarahan, ketakutan, dan sebagainya yang dipicu oleh situasi spesifik yang
ditemui. Mood tidak terikat secara kuat dengan kejadian-kejadian di lingkungan,
9
sebagaimana halnya dengan emosi spesifik. Kadang-kadang kita “up”, merasa senang dan
siap menghadapi tantangan kehidupan, kadang-kadang pula kita merasa “down”, merasa
sangat tertekan dan tidak bahagia tanpa alasan lingkungan yang jelas. Mood cenderung
bersiklus “up” dan “down” dan kembali lagi dengan periode yang bervariasi antara seorang
dengan orang lainnya dan antara satu waktu dengan waktu lainnya pada individu tertentu.
Saat kita semangat atau merasa terancam, kita mempersepsikan telah terjadi sesuatu dalam
tubuh kita, tetapi kita tidak benar-benar sadar tentang segala hal yang terjadi.4 Amygdala
adalah pengatur emosi bagian dari otak yang bentuknya menyerupai biji almond. Amygdala
terdiri atas susunan nuclei yang saling berkumpul. Amygdala masih termasuk dalam system
limbic. Fungsinya mengatur emosi, kegelisahan, dan ketakutan.9
Korteks Serebral
Korteks serebral pada manusia menempati volume sekitar 600 cm3 dan memiliki luas
permukaan 2.500 cm2. Permukaan korteks sangat berbelit-belit dan dilipat ke tonjolan yang
dikenal sebagai gyri. Gyri dipisahkan oleh alur yang disebut sulci (jika dangkal) atau celah
(jika dalam). Lipat ini sangat meningkatkan luas permukaan korteks yang dapat masuk ke
dalam volume yang terbatas dan tetap yang ada di dalam tengkorak. Tentu, sebagian besar
korteks tidak dapat dilihat dari permukaan otak karena lipat ini (Gambar 6).3,10
Gambar: Sulci dan Gyrus pada Korteks Serebral
Korteks serebral dapat dibagi menjadi belahan otak kiri dan kanan dan dibagi menjadi
beberapa lobus (Gambar 7), termasuk frontal, parietal, temporal dan oksipital. Ini lobus diberi
nama untuk tulang pada tengkorak di atasnya. Lobus frontal dan parietal dipisahkan oleh
sulkus sentral, mereka dipisahkan dari lobus temporal oleh fisura lateral. Lobus oksipital dan
parietal dipisahkan (pada permukaan medial hemisfer) oleh fisura parietooccipital (Gambar
7). Terkubur dalam fisura lateral lobus lain, insula. Lobus limbik dibentuk oleh korteks pada
10
aspek medial belahan yang berbatasan dengan batang otak. Bagian dari lobus limbik,
pembentukan hipokampus, dilipat menjadi gyrus parahipokampal dari lobus temporal dan
tidak dapat dilihat dari permukaan otak.3,5,10
Gambar: Lobus-lobus pada Korteks Serebral
Kegiatan di dua belahan korteks serebral dikoordinasikan oleh interkoneksi melalui
komisura otak. Sebagian besar neokorteks pada dua sisi dihubungkan melalui korpus
callosum besar (Gambar 8). Bagian dari lobus temporal terhubung melalui komisura anterior,
dan formasi hipokampus pada kedua belah pihak berkomunikasi melalui komisura
hippocampal (yang terbentuk antara forniks pada dua sisi karena mereka perkiraan satu sama
lain di belakang septum pelusidum dan lewat di bawah korpus callosum).3,10
Gambar: Corpus Calosum
11
Kedua bagian otak memiliki kemampuan independen untuk kesadaran, memori
penyimpanan, komunikasi, dan pengendalian kegiatan motorik. Korpus callosum diperlukan
untuk kedua belah pihak untuk beroperasi secara kooperatif pada tingkat bawah sadar
dangkal, dan komisura anterior memainkan peran tambahan yang penting dalam
mempersatukan respon emosional dari kedua sisi otak.4
Kenangan tersimpan dalam otak dengan mengubah sensitivitas dasar transmisi
sinaptik antara neuron sebagai akibat dari aktivitas saraf sebelumnya. Jalur baru atau yang
difasilitasi disebut jejak memori. Mereka penting karena sekali jejak ditetapkan, mereka
dapat selektif diaktifkan oleh pikiran berpikir untuk memperbanyak kenangan. Percobaan
pada hewan yang lebih rendah telah menunjukkan bahwa jejak memori dapat terjadi pada
semua tingkat sistem saraf. Bahkan refleks sumsum tulang belakang dapat mengubah
setidaknya sedikit dalam menanggapi aktivasi sumsum berulang, dan perubahan refleks
merupakan bagian dari proses memori. Juga, kenangan jangka panjang akibat dari perubahan
konduksi sinaptik di pusat-pusat otak yang lebih rendah. Namun, sebagian besar memori
yang kita kaitkan dengan proses intelektual didasarkan pada jejak memori di korteks
serebral.4,11-13
Pada korteks serebri, korteks prefrontal di bagian rostral dari lobus frontal memainkan
peran utama dalam kepribadian dan perilaku emosional dan pada lobus temporal medial
memiliki sistem limbik, yang berpartisipasi dalam perilaku emosional dan mengatur sistem
saraf otonom. Pembentukan hipokampus terlibat dalam pembelajaran dan memori.3
Faktor-faktor yang mempengaruhi memori, yaitu:14
a) Senyawa-senyawa yang menghambat atau mengaktifkan neurotransmiter :
Nikotin : mengaktivasi reseptor asetilkolin
Physostigmin : meningkatkan kerja asetilkolin
Skopolamin : menghambat kerja asetilkolin sehingga mengganggu memori
Striknin : pemberian segera setelah latihan dapat meningkatkan penyimpanan
memori. Tetapi setelah beberapa jam setelah latihan, tidak terjadi peningkatan
memori
Amfetamin : menggiatkan NE dalam tubuh dan sistem kerja dopamin
Antipsikotik : mengcegah ikatan dopamin dan reseptornya
Obat penghambat aktivitas neuronal : dapat menimbulkan amnesia retrograd
b) Faktor usia :
12
Bayi : memori deklaratif belum terbentuk
Anak sampai 2 th : memori deklaratif belum berkembang dan proses memori
masih refleksif
Usia lanjut : fungsi lobus frontalis tidak lagi efisien dan terjadi gangguan
penampilan memori kata.
c) Faktor lingkungan :
Binatang yang dibesarkan dalam lingkungan majemuk memiliki lapisan
kortikal otak yang lebih tebal dan struktur neuronal yang lebih rumit.
Situasi lingkungan juga dapat menyebabkan distraksi yang dapat mengganggu
memori jangka pendek.
d) Trauma :
Gegar otak, stroke : dapat menimbulkan amnesia retrograd
Kehilangan kesadaran setelah terpukul : menyebabkan isi memori jangka
pendek
Trauma hebat : mengganggu akses ke memori jangka oanjang
Terapi kejutan listrik : menyebabkan hilangnya memori jangka pendek
e) Lesi dalam struktur otak
Lesi bagian medial lobus temporalis pada regio kritis untuk konsolidasi
memory dapat menyebabkan amnesi anterograd yang tidak dapat membentuk
memori jangka panjang yang baru.
Pada binatang tidak dapat membentuk memori jauh.
Pada manusia : kerusakan hipokampus yang menyebabkan amnesia global
f) Faktor penyakit :
Alzheimer : banyak serat kolinergik mengalami deplesi sehingga
menyebabkan kehilangan memori
Kesimpulan
Pada kasus ini, kakek yang berusia 65 tahun yang didiagnosa demensia senilis mengalami
kerusakan pada daerah hipokampus, yaitu daerah tempat penyimpanan memori. Memori
jangka pendek dari kakek mengalami kerusakan sehingga kakek tersebut tidak bisa
mengingat hal-hal yang baru dilakukannya. Ia hanya dapat menceritakan ingatan-ingatan
masa lalunya. Kakek ini mengalami anemsia anterograde. Faktor yang berpengaruh pada
13
penurunan fungsi hipokampus dan sistem limbik adalah usia kakek yang menginjak 65 tahun
dan berkurangnya neuron yang mengeluarkan neurotransmiter tertentu.
Daftar Pustaka
1. Dorland, Newman WA. Kamus kedokteran dorland. 29nd ed. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2002.
2. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2011.
p.144-96.
3. Koeppen BM, Stanton BA. Berne & Levy physiology. 6th edition. Philadelphia:
Mosby, Inc.; 2010. p.233-5.
4. Hall JE. Guyton and Hall: textbook of medical physiology. 12th edition. PA: Saunders;
2011. p.711-9.
5. Marieb EN, Hoehn K. Human anatomy & physiology. 7th edition. Pearson Education;
2007.
6. Central nervous system. Retriever April 18, 2012. Available at: http://visual.merriam-
webster.com/images/human-being/anatomy/nervous-system/central-nervous-system 2.jpg.
7. Mescher AL. Jaringan saraf & sistem saraf. in: Mescher AL. Histologi dasar Junqueira.
12thed. Jakarta: EGC; 2009.h.143-151.
8. Oligodendrocytes. Retrieved April 18, 2012. Available at :
http://bluestein.tripod.com/oligodendrocytes/08-zoom.jpg.
9. Haryanto N. Ada apa dengan otak tengah. Jakarta: Gradien Mediatam; 2004.
10. Greenstein B, Greenstein A.Color atlas of neuroscience. NY: Thieme Stuttgart; 2000.
p. 18-30.
11. Costanzo LS. Physiology. 3rd edition. PA: Saunders; 2006. p. 65-88.
12. Barrett KE, Barman SM, Boitano S, Brooks HL. Ganong’s review of medical
physiology. 23th edition. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.; 2010. p.93-104.
13. Siegel A, Sapru HN. Essential Neuroscience. 1st edition. Lippincott Williams &
Wilkins. 2006.p. 446-60.
14. Guyton, Hall. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.ha.145-6.
14