makalah

7
MAKALAH TEORI KRITIK SOSIAL “TINJAUAN TEORI KRITIS MAHZAB FRANKFURT TERHADAP BUDAYA POPULER ISLAM” DISUSUN OLEH : FUAD MA’MUN IMRON F1A012079 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN SOSIOLOGI PURWOKERTO 1

Upload: fuad-mamun-imron

Post on 19-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah

MAKALAH TEORI KRITIK SOSIAL

“TINJAUAN TEORI KRITIS MAHZAB FRANKFURT

TERHADAP BUDAYA POPULER ISLAM”

DISUSUN OLEH :

FUAD MA’MUN IMRON

F1A012079

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN SOSIOLOGI

PURWOKERTO

2014

1

Page 2: Makalah

Pendahuluan

Era globalisasi ditandai dengan perkembangan zaman yang begitu pesat serta arus

informasi yang semakin tidak didapat dibendung lagi. Arus modernisasi yang begitu

cepat mengakibatkan perubahan gaya hidup masyarakat dari gaya hidup tradisional

menuju gaya hidup metropolitan. Islam sebagai agama yang turut serta dalam

perkembangan zaman tidak luput dari arus modernisasi tersebut. Dahulu Islam

merupakan agama yang menghargai sebuah hasil kebudayaan masyarakat

tradisional, kini ikut membaur dalam kebudayaan hasil penciptaan manusia untuk

memenuhi kepuasan manusia tersebut.

Dakwah merupakan salah satu kegiatan yang muncul dari ajaran agama Islam juga

bagian dari gerakan islamisasi yang bertujuan untuk menyeru kepada ajaran Islam.

Kegiatan dakwah kini dihadapkan pada masalah tersendiri. Yaitu masalah mengenai

perpindahan arus kebudayaan dari folk culture menuju popular culture, membuat

gerakan dakwah harus juga menyentuh dari kebudayan masyarakat kebanyakan

tersebut. Di dalam era globalisasi informasi seperti sekarang ini, yang berperan

besar dalam membentuk budaya citra (image culture) dan budaya cita rasa (taste

culture), adalah gempuran iklan yang menawarkan gaya visual yang kadang-kadang

menarik perhatian dan memabukkan (Chaney 1996). Media elektronik seperti televisi

sukses mengemas acara dakwah sedemikian rupa agar dapat dinikmati oleh

masyarakat.

Perumusan Masalah

1. Bagaimana teori kritis Mahzab Frankfurt menjelaskan budaya popular Islam

seperti acara dakwah di televisi?

Pembahasan

Sebagai pelopor generasi pertama Madzhab Frankfurt, Horkheimer dan Adorno

banyak bekerja dalam kajian-kajian kritis budaya. Kedua ilmuwan Jerman yang

banyak dipengaruhi oleh pemikiran Marxisme ini melihat identitas yang ada dalam

masyarakat sebagai sesuatu yang palsu secara umum maupun khusus. Pemikiran

Horkheimer dan Adorno bermaksud memperjelas secara rasional struktur yang

dimiliki oleh masyarakat industri sekarang dan melihat akibat-akibat dari struktur

tersebut dalam kehidupan manusia dan kebudayaan.

2

Page 3: Makalah

Saat industri telah menjadi komoditas maka kita baik sebagai individu maupun

kelompok secara tidak langsung dan tidak sadar telah menjadi bagian dalam sebuah

struktur budaya yang telah dikomersialkan. Kini konsumen telah menjadi objek bagi

ideologi industri. Televisi menjadi komoditas ekonomi dan menjadi alat dalam

mempresentasikan kekuasaan. Budaya global juga mempengaruhi segala sesuatu

menjadi sama saat ini. Selebrasi budaya pop semakin eksis melalui tayangan-

tayangan televisi yang dibungkus religi, misalnya acara dakwah Assalamualaikum

Cantik di salah satu stasiun televisi swasta yang merupakan sebagian contoh kecil

hal-hal yang telah membentuk masyarakat, gaya hidup dan budaya masyarakat

Islam yang modern. Media pula yang kemudian menjadi sesuatu yang mempunyai

peran yang sangat besar. Media dan makin berkembangnya kebutuhan akan

informasi kemudian menggeser bentuk sosial kemasyarakatan dari masyarakat

industri menjadi masyarakat informasi. Disinilah teori industri budaya memulai titik

awal sudut pandangnya yaitu pada sistem kapitalis. Teori ini meminta kita untuk

lebih sadar secara kritis akan produk-produk budaya yang ada karena ideologi dari

pembuat produk budaya adalah bisnis untuk mendapatkan keuntungan.

Dalam pandangan positivisme, boleh jadi acara-acara Islam yang ditayangkan oleh

televisi adalah bentuk kepedulian media massa terhadap kebutuhan masyarakat

Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Media telah berhasil membawa Islam

dari ruang domestik menuju ruang publik. Akan tetapi, dalam pandangan Critical

Discourse Analysis (analisis wacana kritis) dalam kerangka berpikir ekonomi politik

media massa, acara-acara Islam yang ditampilkan oleh televisi tidak lebih dari

sekadar pertukaran nilai-nilai dan simbol agama Islam menjadi akumulasi finansial

yang didapatkan melalui iklan dan sponsor, atau SMS yang masuk saat acara

berlangsung. Bisa saja sebuah media menunjukkan sensibilitas atau berupa

keberpihakan terhadap agama, etnisitas, budaya atau kelompok tertentu. Namun

jika dipertimbangkan lebih mendalam, keberpihakan atau sensibilitas itu tetap saja

dihadirkan menurut relevansinya dengan kepentingan akumulasi modal. (Agus

Sudibyo 2001: 18).

Dalam Dialectic of Enlightenment, Horkheimer dan Adorno mengembangkan konsep

industri budaya yang mereka elaborasi dalam karya empirik dan teoretik. Dalam

konsep industri budaya, mereka mengacu kepada cara dimana hiburan dan media

3

Page 4: Makalah

menjadi industri pada kapitalisme pasca-Perang Dunia II baik dalam mensirkulasikan

komoditas budaya maupun dalam memanipulasi kesadaran manusia.

Kebudayaan menjadi teks bagi pengkaji budaya posmodern, yang menyarankan

serangkaian pendekatan analitik dan teoritis terpadu yang disebut cultural studies.

Intinya adalah bahwa Madzhab Frankfurt mempelopori cultural studies dengan teori

industri budaya mereka, mengatasi pelecehan mereka karena budaya pop lewat

serangkaian pembacaan budaya secara provokatif. Jika teori budaya bagi Madzhab

Frankfurt adalah satu latihan untuk melacak sejauh mana kedalaman dominasi telah

tenggelam dalam pengalaman sehari-hari, cultural studies difokuskan pada

bagaimana kebudayaan sehari-hari mendapatkan kesempatan bagi perlawanan dan

rekonstruksi lewat pengarang, pencipta, produser dan distributor independen (Agger

2008, 186).

Dalam melakukan analisis, Madzhab Frankfurt berasumsi bahwa makna yang telah

teridentikkan ditelan mentah-mentah oleh audiens. Inilah sebabnya mengapa

Madzhab Frankfurt menuai kritik karena terlalu menekankan konstruksi estetis dan

internal produk kultural, mengandaikan reaksi audien dari kritik imanen. Pendapat

inilah yang ditentang oleh penelitian cultural studies belakangan dalam paradigma

audien aktif. Memang argumen yang berkembang dalam analisis Madzhab Frankfurt

telah merentas jalan bagi perdebatan lebih jauh antara mereka yang menempatkan

pembentukan makna pada level produksi (teks) dengan mereka yang memahaminya

sebagai momen konsumsi (Barker 2009, 48).

Penutup

Budaya global sukses mempengaruhi agar segala sesuatu menjadi ‘sama’ saat ini.

Teori tentang media dan budaya dipercayai sebagai perkembangan yang terbaik

untuk menjelaskan secara spesifik sebuah fenomena kongkret yang berada dalam

konteks sejarah dan masyarakat kontemporer. Madzhab Frankfurt hadir dengan

maksud untuk memperjelas secara rasional struktur yang dimiliki oleh masyarakat

4

Page 5: Makalah

industri sekarang dan melihat akibat-akibat dari struktur tersebut dalam kehidupan

manusia dan kebudayaan.

Teori industri budaya meminta kita untuk lebih sadar secara kritis akan produk-

produk budaya yang ada karena ideologi dari pembuat produk budaya adalah bisnis

untuk mendapatkan keuntungan. Konsep industri budaya mengacu kepada cara

dimana hiburan dan media massa menjadi industri pada kapitalisme pasca-Perang

Dunia II baik dalam mensirkulasikan komoditas budaya maupun dalam

memanipulasi kesadaran manusia.

Dalam pandangan Madzhab Frankfurt budaya secara historis telah menjadi mandiri

sebagai sarana pemahaman kritis. Teori kritis mengoreksi gagasan dengan

konstruksi atas kebenaran dan kepalsuan, kenyataan dan ilusi, dengan

mempertahankan konsep representasi objektif, termasuk ilmu empiris. Teori kritis

dari Mazhab Frankfurt, dalam penekannya atas ideologi, kesadaran, dan budaya,

paralel, dan diperkaya oleh karya teoritisi posmodern. Cultural studies kemudian

muncul untuk membongkar atau mendekonstruksi artifak budaya, wacana dan

institusi sebagaimana diteorikan oleh Adorno.

Daftar Pustaka

Agger, Ben. Teori Sosial Kritis: Kritik, dan Implikasinya. Terj, Nurhadi. Yogyakarta:

Kreasi Wacana, 2009

Agus Sudibyo. Politik Media dan Pertarungan Wacana. Yogyakarta: LKiS, 2001

Chaney, David. Lifestyle: Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.

1996

Barker, Chris. Cultural Studies: Teori & Praktek. Yogyakarta: Kreasi Wacana. 2009

5