makalah

37
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam tubuh manusia terjadi berbagai proses yang melibat organ-organ yang terdalamnya. Yang kemudian, organ-organ tersebut menyatu membentuk satu-kesatuan yang disebut sistem. Sistem tersebut menjalankan tugas sebagaimana fungsi masing secara proporsional sehingga terwujudlah kondisi tubuh yang seimbang. Salah satu sistem yang terdapat pada manusia adalah sistem ekskresi. Sistem ini sangat berperan pada metabolisme tubuh. Dan terkadang dalam prosesnya mengalami berbagai kendala-kendala baik kendala ringan maupun kendala sukar yang berupa gangguan pada sistem ekskresi. Kendalanya, kebanyakan orang belum mengetahui, mempelajari, bahkan memahami pentingnya ekskresi bagi tubuh sehingga mereka acuh atas hal tersebut. Hal ini yang menyebabkan perlunya diadakan suatu tindakan nyata untuk mengatasi permasalahan ini. Untuk itu, salah satu tindakan nyata tersebut adalah melakukan kajian khusus tentang sistem ekskresi pada manusia agar semua orang dapat mempelajari, mengamati, Excretion group Page 1

Upload: ratnaningtyas-atma-gani

Post on 27-Oct-2015

41 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam tubuh manusia terjadi berbagai proses yang melibat organ-organ yang

terdalamnya. Yang kemudian, organ-organ tersebut menyatu membentuk satu-

kesatuan yang disebut sistem. Sistem tersebut menjalankan tugas sebagaimana

fungsi masing secara proporsional sehingga terwujudlah kondisi tubuh yang

seimbang.

Salah satu sistem yang terdapat pada manusia adalah sistem ekskresi. Sistem ini

sangat berperan pada metabolisme tubuh. Dan terkadang dalam prosesnya

mengalami berbagai kendala-kendala baik kendala ringan maupun kendala sukar

yang berupa gangguan pada sistem ekskresi.

Kendalanya, kebanyakan orang belum mengetahui, mempelajari, bahkan

memahami pentingnya ekskresi bagi tubuh sehingga mereka acuh atas hal

tersebut. Hal ini yang menyebabkan perlunya diadakan suatu tindakan nyata untuk

mengatasi permasalahan ini.

Untuk itu, salah satu tindakan nyata tersebut adalah melakukan kajian khusus

tentang sistem ekskresi pada manusia agar semua orang dapat mempelajari,

mengamati, dan mampu menjaga dirinya sendiri agar terhindar dari hal-hal yang

tidak diinginkan semisal penyakit.

Excretion group Page 1

Page 2: makalah

1.2 Rumusan Masalah

1 Apa pengertian sistem ekskresi pada manusia?

2 Apa fungsi sistem ekskresi pada manusia?

3 Apa alat-alat ekskresi pada manusia?

4 Apa fungsi alat-alat ekskresi pada manusia?

5 Apa kelainan yang dapat dialami oleh alat-alat ekskresi pada manusia?

1.3 Tujuan

1 Untuk menjelaskan pengertian dari sistem ekskresi pada manusia

2 Untuk menjelaskan fungsi sistem ekskresi pada manusia

3 Untuk menjelaskan alat-alat ekskresi pada manusia

4 Untuk menjelaskan fungsi dari alat-alat ekskresi pada manusia

5 Untuk menjelaskan kelainan yang dapat dialami oleh alat-alat ekskresi pada

manusia

Excretion group Page 2

Page 3: makalah

BAB II

PEMBAHASAN

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh

tubuh khususnya sel dan darah.

Berdasarkan zat yang dibuang, proses pengeluaran pada manusia dibedakan

menjadi:

1. Defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut

feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam

jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel,

usus yang rusak dan mikroba usus.

2. Ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna

lagi bagi tubuh.

3. Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran

pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya

mengandun genzim.

4. Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga

yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).

Adapun fungsi dari sistem ekskresi adalah:

1. Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh

2. Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)

3. Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)

4. Homeostasis

Excretion group Page 3

Page 4: makalah

Alat ekskresi dalam sistem ekskresi manusia antara lain: hati, paru-paru, ginjal,

kulit. Setiap alat ekskresi tersebut berfungsi mengeluarkan zat sisa metabolisme

yang berbeda, kecuali air yang dapat diekskresikan melalui semua alat ekskresi.

Setelah mempelajari subbab ini, diharapkan kamu dapat mendeskripsikan bentuk

organ penyusun sistem eksresi pada manusia dan fungsinya. Berikut

penjelasannya:

2.1 HATI

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut

sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati selain berperan dalam system

pencernaan, juga berperan dalam system ekskresi. Hal ini dikarenakan hati

membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat

racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan

nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut

proses detoksifikasi.

Hati terbagi dalam dua belahan utama kanan dan kiri. Permukaan atas berbentuk

cembung dan terletak di bawah diafragma, sedang permukaan bawah tidak rata

dan memperlihatkan lekukan yang disebut fisura transverses. Permukaannya

dilintasi oleh benbagai pembuluh darah yang masuk keluar hati.

Fisura longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri pada permukaan bawah,

sedangkan ligament falsiformis melakukan hal yang sama pada permukaan atas

hati. Kemudian hati dibagi dalam empat belahan (lobus), yaitu kanan, kiri,

kaudatus dan kaudratus. Setiap lobus terdiri atas lobules, lobules berbentuk segi

Excretion group Page 4

Page 5: makalah

banyak dan terdiri atas sel hati yang berbentuk kubus, sedang cabang – cabang

pembuluh darah diikat oleh jaringan hati. Hati mempunyai dua jenis persediaan

darah yaitu yang melalui hepatica dan yang melalui vena porta.

Darah vena porta ini membawa zat makanan ke hati yang telah diabsorbsi oleh

mukosa usus halus. Vena hepatica mengembalikan darah hati ke vena kava

inferior. Di dalam vena hepatica tidak terdapat katup dan hati sebagai kelenjar

ekskresi menghasilkan empedu. Saluran empedu adalah penyatuan kapiler –

kapiler empedu yang mengumpulkan empedu dari sel hati.

Sel hati merupakan sel yang bersegi banyak dan berinti, protoplasma selnya berisi

sejumlah besar enzim. Massa sel ini membentuk lobula hepatica. Lobula hepatica

ini satu dengan yang lainnya terpisah oleh jaringan ikat yang disebut kapsula

glison.

Fungsi hati dalam system ekskresi adalah menghasilkan empedu secara terus –

menerus yang di tamping dalam kantong empedu sebanyak 800 - 1000ml.

Empedu mengandung air, asam empedu, garam empedu, kolesterol, fospolipid

(lesitin), zat warna (pigmen) empedu (bilirubin dan biliverdin), dan beberapa ion.

Empedu berasal dari penghancuran hemoglobin eritrosit yang telah tua.

Hemoglobin dalam eritrosit akan diuraikan menjadi hemin (kristal), zat besi, dan

globin. Zat besi dan globin akan disimpan di dalam hati, kemudian dikirim ke

sumsum tulang merah untuk membentuk antibody atau hemoglobin baru.

Sedangkan hemin akan dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang

merupakan zat warna bagi empedu dan mengandung warna hijau biru. Zat warna

tersebut di dalam usus akan mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga warna

feses dan urin menjadi kekuningan. Empedu berfungsi untuk mencerna lemak,

mengaktifkan lipase, berperan dalam absorbs lemak dalam usus halus, mengubah

zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air, dan pembentukan

urea.

Excretion group Page 5

Page 6: makalah

Fungsi hati yang lain adalah:

a. Menetralisir racun sehingga tidak membahayakan tubuh, kemudian racun ini

dikeluarkan melalui urine.

b. Mengubah glukosa menjadi glikogen untuk mengatur kadar gula dalam darah.

c. Tempat sintesis beberapa zat. Hati menghasilkan enzim arginase yang

mengubah arginin menjadi ornifin dan urea. Ornifin yang terbentuk dapat

meningkatkan NH3 dan CO2 yang bersifat racun.

d. Hati menghasilkan empedu yang berasal dari hemoglobin sel darah merah

yang telah tua. Empedu disimpan di dalam kantung empedu dan merupakan

cairan hijau serta berasa pahit.

e. Empedu mengandung kolesterol, garam empedu, garam mineral, dan pigmen

bilirubin dan biliverdin. Empedu ini berfungsi untuk mencerna lemak agar

mudah diserap tubuh, membantu daya absorpsi lemak di usus, mengaktifkan

enzim lipase, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang

larut dalam air.

f. Hati merombak sel-sel darah merah yang sudah tua. Hemoglobin dalam darah

tersebut dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin

dipakai kembali untuk menghasilkan sel darah merah yang baru. Sedangkan,

heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau biru.

Zat warna empedu ini mengalami oksidasi di dalam usus menjadi urobilin

yang memberi warna kekuningan pada feses dan urine. Secara skematis dapat

dideskripsikan demikian:

Excretion group Page 6

Page 7: makalah

Excretion group Page 7

Page 8: makalah

2.2 PARU-PARU

Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus

oleh selaput yang disebut selaput pleura. Paru-paru atau pulmo manusia berada di

dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-

tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang

memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru

merupakan alat pengeluaran dan air yang dihasilkan pada setiap metabolisme

karbohidrat dan lemak. Proses pertukaran gas yang akan diserap oleh darah

berlangsung secara difusi di bagian alveolus. Oksigen yang masuk ke paru – paru

berikatan dengan hemoglobin membentuk oksihemoglobin dalam eritrosit yang

mengalir menuju jaringan tubuh. Setelah sampai di sel- sel tubuh, O2 dilepas dari

ikatan oksihemoglobin dan keluar menuju jaringan lalu masuk ke sel – sel tubuh.

Pada saat yang sama, CO2 dari sel – sel tubuh masuk ke dalam darah. Sebagian

kecilnya bergabung dengan hemoglobin membentuk karboksihemoglobin.

Kebanyakan CO2 membentuk HCO3- dengan plasma darah. Saat darah masuk ke

dalam kapiler paru – paru, HCO3- berubah di dalam eritrosit menjadi H2O dan

CO2. CO2 meninggalkan sel eritrosit dan kapiler.

Excretion group Page 8

Page 9: makalah

Keterangan: Dari reaksi oksidasi dan reduksi ini dihasilkan CO2 dan H2O ;

Glukosa+ Oksigen Karbondioksida + Air + Energi ;

Oksidasi

C6H12O6+ 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + ATP

Reduksi

Proses ini dapat berjalan dengan baik karena pada alveolus banyak bermuara

pembuluh kapiler yang memiliki selapis sel. Gas yang merupakan limbah

dari proses pernafasan harus dikeluarkan dari dalam tubuh, sebab dapat

menghalangi terjadinya pembakaran di dalam tubuh.

Sebagian besar (75%) yang diangkut dalam plasma darah berbentuk senyawa

(asam bikarbonat), dan sisanya(25%) akan diikat oleh Hb membentuk

Excretion group Page 9

Page 10: makalah

senyawa (karbiksi hemoglobin). Namun akhirnya dan air dikeluarkan

melalui udara yang dihembuskan.

2.3 GINJAL

Ginjal (ren)

Manusia dan hewan vertebrata lainnya memiliki sepasang ginjal yang terletak

dibagian belakang rongga perut sekitar daerah pinggang, menempel pada dinding

dorsal kiri dan kanan tulang belakang. Letak ginjal kiri sedikit lebih tinggi

daripada ginjal kanan.

Ginjal memiliki beberapa fungsi yaitu

- Mengekkresikan sisa-sisa metabolisme yang mengandung nitrogen,

misalnya ammonia, urea dan asam urat dari dalam darah

- Mengekskresikan kelebihan air, garam, hormone, obat-obatan, dan vitamin

- Memelihara tekanan osmosis dan pH cairan tubuh

Hasil ekskresi ginjal berupa larutan Urine

1. Struktur ginjal

Ginjal manusia berbentuk seperti kacang merah dengan berat sekitar 0,5% dari

berat tubuh. Panjangnya sekitar 7-10 cm dengan lebar 6cm dan tebal 3cm. Tiap

ginjal terbungkusdalam selubung berserabut yang dilapisi oleh peritoneum dan

biasanya dikelilingi oleh lemak.Masing –masing darah beroksigen oleh arteri

renalis yang bercabang dari aorta.dari ginjal, darah yang mengandung

karbondioksida diambil oleh vene renalis dan dibawah menuju vena kava. Urine

yang dihasilkan oleh tiap ginjal masuk kedalam saluran atau pembuluh yang

disebut Ureter. Dengan cara kontraksi otot, urine menuju kantong berotot yang

dinamakan kantong kemih( vesika urinaria). Kantong kemih yang terletak di

bagian bawah abdomen itu mampu menampung urine sebanyak 700cm3. Jika

Excretion group Page 10

Page 11: makalah

otot sfingter yang ada dibagian bawah kantong kemihberelaksasi, urine masuk ke

uretra dan keluar dari dalam tubuh.

gambar 1.1 irisan membujur ginjal manusia

Dalam gambar 1.1 Medula memiliki memiliki bagian yang disebut pyramid yang

mengelilingi pelvis renalis ( rongga ginjal). Pelvis renalis merupakan tempat

masuknya ureter kedalam ginjal.

Setiap ginjal terdiri ata 1-4 juta tubulus mikrokopis bernama nefron yang kaya

akan pembuluh darah . Nefron merupakan unit atau kesatuan structural dan

fungsional terkecil ginjal. Setiap nefron tersusun atas satu glomerulus (jamak:

glomeruli), kapsul bowman (kapsul glomerulus), tubulus proksimal, lengkung

henle, dan tubulus konvolusi distal(yang bersambung dengan tubulus pengumpul)

Excretion group Page 11

Page 12: makalah

Glomerulus dan kapsul bowman yang mengelilinginya membentuk badan

Malpighi. Glomerulus terdapat didalam korteks ginjal. Dibagian itu terdapat

ribuan glomeruli.

2.Pembentukan urine

Ginjal merupakan alat ekskresi dengan produk ekskresi berupa urine.

Pembentukan urine terjadi di nefron yang meliputi tahap –tahap filtrasi,

reabsorpsi, dan augmentasi.

a. Filtrasi

Dalam proses filtrasi atau penyaringan, yang disaring oleh ginjal adalah darah.

Setiap menit ginjal mapu menyaring darah 1.200ml. penyaringan darah terjadi

dari kapiler glomerulus menuju lumen kapsul bowman karena adanya tekana

darah yang tinggi dalam glomerulus.

Proses penyaringan ini sangat dipengaruhi oleh adanya tekanan hidrolik serta

permeabilitas dinding kapiler glomerulus dan kapsul bowman. Dalam proses

penyaringan, molekul-molekul air dan molekul-molekul kecil lainnya, seperti

glukosa, asam amino, ure garam, dan ion-ion natrium, bikarbonat, kalium serta

Excretion group Page 12

Page 13: makalah

klorida didesak melintas dinding kapiler glomerulus dan kapsul bowman menuju

lumen tubulus konvolusi proksimal. Bersaman dengan proses penyaringan, terjadi

pula pengikatan sel-sel darah, keeping-keping darah, ataupun protein yang

terdapat dalam plasma darah agar tidak ikut tersaring dan tetap tinggal didalam

darah. Hasil penyaringan disebut filtrate glomerulus atau urine primer

b. Reabsopsi( penyerapan kembali)

Pada tahap ini zat-zat yang masih berguna yang terdapat dalam urine primer

diserap kembali didalam darah. Zat-zat tersebut antara lainair, glukosa, asam

amino, serta berbagai jenis ion. Sementara itu, zat-zat sisa yang tidak dapat

digunakan seperti urea dan kelebihan garam akan dikeluarkandalam bentuk urine.

Proses reabsorpsi, sekitar 50% urea yang ada didalam urine primer berdifusi

kembali kedalam darah karena adanya perbedaan konsentrasi yang disebabkan

oleh reabsorpsi air antara urine primer, sel-sel tubulus konvolusi proksimal, dan

darah. Sel-sel tubulus konvolusi proksimal, juga secara aktif mengeksresi bahan-

bahan beracun dari dalam darah menuju urine primer bersama beberapa bahan-

bahan yang mengandung nitrogen, seperti kreatinin.

Sebagian besar zat-zat yang berguna tadi dapat mengalami proses reabsorpsi

beberapa kali. Dari proses reabsorpsi , akan dihasilkan urine sekunder. Didalam

urine sekunder sudah tidak ditemukan lagi zat-zat yang masih berguna bagi

tubuh. Volume urine sekunder yang dihasilkan lebih sedikit dari pada volume

urine primer, bersifat isotonis terhadap cairan tubuh (darah), dan mengandung

urea serta beberapa ion mineral. Selanjutnya, urine sekunder itu mengalir menuju

lengkung Henle. Di dalam lengkung Henle juga terjadi proses reabsorpsi bahan-

bahan yang masih berguna, terutama ion-ion Na+

c. Augmentasi

Urine sekunder yang terbentuk di dalam tubulus konvolusi proksimal akan di

teruskan ke tubulus konvolusi dista. Di dalam tubulus konvolusi distal terjadi

agmentasi, yaitu proses penambahab zat-zat sisa yang tidak dibutuhkan olehtubuh,

Excretion group Page 13

Page 14: makalah

misalnya urea. Dalam proses tersebut , urea yang ada didalam darah masuk

kedalam tubulus konvolusi distal dengan cara transport aktif.

Darah memiliki pH 7,4. Jika pH darah kurang dari 7,4 sel-sel tubulus konvolusi

distal menyekresi ion-ion hydrogen ke dalam urine (filtrat). Sebaliknya jika pH

darah di atas 7,4 tubulus konvolusi distal akan menyekresi ion-ion hydrogen

karbonat ke dalam filtrate

Setelah jadi augmentasi, filtrate dialirkan ke tubulus pengumpul dan kemudian ke

medula. Dari medulla, urine yang sesungguhnya masuk ke pelvis renalis lalu ke

ureter. Dari ureter sebelum dikeluarkan urine ditampung dalam kantong kemih.

Selanjutkan, urine dikeluarkan melalui uretra melalui proses yang dinamakan

mikturisi atau urinasi. Mikturisi adalah suatu reflex sebagai tanggapan terhadap

peregangan dinding kantong kemih jika penuh berisi urine.

Komposisi urine normal yang dikeluarkan terdiri atas sekitar 96% air, 2,5 % urea,

dan 15 % zat-zat sisa lainnya,contohnya zat warna empedu yang memberikan

warna kuning, garam-garam mineral (natrium dan klorida), serta kelebihan

vitamin (terutama vitamin B danC). Dari seluruh urine primer yang terbentuk

kurang lebih 180 liter setiap harinya, hanya 1% yang diekskresikan sebagai urine

karena yang 99% diabsorpsi. Pada akhirnya, jumlah urine yang terbentuk adalah

sekitar 1-1,5 liter per hari atau sekitar 1cm3 per menit.

Banyak sedikitnya urine yang dihasilkan oleh ginjal diatur oleh hormone

antidiuretik ( ADH). ADH merupakan hormone yang disekresi oleh sel-sel

neurosekretori dalam hipotalamus dan disimpan dalam kelenjar pituitary

(hipofisis)posterior. ADH diangkut bersama darah . sel-sel targetnya adalah sel-

sel dinding tubulul konvolusi distal dan tubulus pengumpul terhadap air.

d. Factor yang mempengaruhi produksi urine

Setiap hari, kurang lebih 1500 liter darah melewati ginjal untuk disaring, dan

membentuk 150-170 liter urin. Akan tetapi hanya 1-1,5 liter urin yang kita

keluarkan. Banyak sedikitnya urin seseorang yang dikeluarkan setiap harinya

dipengaruhi oleh:

Excretion group Page 14

Page 15: makalah

1.zat-zat diuretic

Zat-zat diuretic, misalnya kopi, the, dan alkhohol akan menghabat reabsorpsi ion

Na+. sebagai akibatnya, kosentrasi ADH berkurang sehingga reabsorpsi air

terhambat dan volume urine meningkat. Itulah sebabnya jika kita banyak

mengkonsumsi the atau kopi, maka kita akan sering buang air keci. Pengeluaran

urin secara berlebihan disebut dieresis.

2.Suhu

Jika suhu internal dan eksternal naik diatas normal, maka kecepatan respirasi

meningkat. Ini menyebabkan pembuluh kutaneus melebar sehingga cairan tubuh

berdifusi dari kapiler ke permukaan kulit. Saat volume air dalam tubuh menurun,

ADH disekresikan sehinnga reabsorpsi air meningkat. Disamping itu, peningkatan

suhu merangsang pembuluh abdominal mengerut sehingga aliran darah di

glomerulus dan filtrasi turun. Meningkatnya reabsorpsi dan berkurangnya aliran

darah di glomerulus mengurangi volume urine.itulah sebabnya jika cuaca panas

jarang buang air kecil.

3.Volume larutan

Volume larutan dalam darah berpangaruh terhadap produksi urin. Jika kita tidak

minum seharian maka kosentrasi air didalam darah menjadi rendah. Hal ini

merangsang hipofisis merangsang ADH. Hormon ini meningkatkan reabsorpsi air

di ginjal sehingga volume urine turun.

4. Emosi

Emosi tertentu dapat merangsang peningkatan atau penurunan volume urin

Excretion group Page 15

Page 16: makalah

2.4 KULIT

Excretion group Page 16

Page 17: makalah

Susunan Kulit

Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis

(lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).

1) Epidermis

Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum

granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel

mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak

berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun

atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum

tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.

Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu

mengelupas.

Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk

Stratum granulosum, mengandung pigmen

Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar

2) Dermis

Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut,

pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini

adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula

sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut

berbagai macam garam. terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran

kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam

kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak

berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak

kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan pembuluh

kapiler di bawah kantong rambut.

Excretion group Page 17

Page 18: makalah

Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut.

Akar rambut

Pembuluh darah

Syaraf

Kelenjar minyak (glandula sebasea)

Kelenjar keringat (glandula sudorifera)

Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh

dari pengaruh suhu luar

3) Hipodermis

Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak.

Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan,

dan menahan panas tubuh.

Fungsi kulit Sebagai alat ekskresi. kulit berfungsi mengeluarkan keringat. Fungsi

kulit yang lain, antara lain melindungi tubuh terhadap gesekan, kuman,

penyinaran, panas. dan zat kimia;

mengatur suhu tubuh; menerima rangsang dari luar: serta mengurangi kehilangan

air.

Kelenjar keringat menyerap air dan garam, terutama garam dapur dan darah di

pembuluh kapiler. Keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori di permukaan kulit

akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh menjadi tetap. Pada keadaan

normal. keringat akan keluar dari tubuh sebanyak sekitar 50 mL setiap jam.

Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat. antara lain

peningkatan aktivitas tubuh. peningkatan suhu lingkungan, dan goncangan emosi.

Emosi akan merangsang saraf simpatis untuk memperkecil pengeluaran keringat

dengan cara mempersempit pembuluh darah. Pengeluaran keringat yang

Excretion group Page 18

Page 19: makalah

berlebihan, misalnya karena terik matahari atau kegiatan tubuh yang berlebihan,

dapat menyebabkan terjadi lapar garam. Kekurangan kadar garam darah dapat

mengakibatkan kekejangan dan pingsan.

2.5 KELAINAN ALAT EKSKRESI

Beberapa gangguan pada system ekskresi di antaranya sebagi berikut ;

1. Albuminuria

Albuminuria adalah kelainan pada ginjal karena terdapat albumin dan protein di

dalam urine. Hal ini merupakan suatu gejala kerusakan alat filtrasi pada ginjal.

Penyakit ini menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal

dan terbuang bersama urine. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi

manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar

dari darah. Penyebab albuminuria di antaranya adalah kekurangan protein,

penyakit ginjal, dan penyakit hati.

2. Diabetes Melitus

Diabetes melitus adalah kelainan pada ginjal karena adanya gula (glukosa) dalam

urine yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Hal ini disebabkan

karena proses perombakan glukosa menjadi glikogen terganggu sehingga glukosa

darah meningkat. Ginjal tidak mampu menyerap seluruh glukosa tersebut.

Akibatnya, glukosa diekskresikan bersama urine. Diabetes melitus harus dikelola

dan dikendalikan dengan baik agar penderitanya dapat merasa nyaman dan sehat,

serta dapat mencegah terjadinya komplikasi. Upaya untuk mengendalikan diabetes

melitus di antaranya adalah:

a) Periksakan ke dokter sesuai jadwal/secara rutin.

b) Minum obat sesuai petunjuk dokter.

c) Mengatur diet.

Excretion group Page 19

Page 20: makalah

d) Olahraga secara teratur.

e) Melakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala.

3. Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus adalah suatu kelainan pada sistem ekskresi karena kekurangan

hormon antidiuretik. Kelainan ini dapat menyebabkan rasa haus yang berlebihan

serta pengeluaran urine menjadi banyak dan sangat encer. Diabetes insipidus

terjadi akibat penurunan pembentukan hormon antidiuretik, yaitu hormon yang

secara alami mencegah pembentukan air kemih yang terlalu banyak. Diabetes

insipidus juga bisa terjadi jika kadar hormon antidiuretik normal, tetapi ginjal

tidak memberikan respon yang normal terhadap hormon ini (keadaan ini disebut

diabetes insipidus nefrogenik). Penyebab lain terjadinya diabetes insipidus adalah:

a) Kerusakan hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan.

b) Cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak).

c) Tumor.

d) Sarkoidosis atau tuberkulosis.

e) Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak.

f) Beberapa bentuk ensefalitis atau meningitis.

g) Histiositosis X (penyakit Hand-Schüller-Christian).

Diabetes insipidus dapat diobati dengan mengatasi penyebabnya. Vasopresin atau

desmopresin asetat (dimodifikasi dari hormon antidiuretik) dapat diberikan

sebagai obat semprot hidung beberapa kali sehari untuk mempertahankan

pengeluaran air kemih yang normal. Tetapi harus hati-hati, karena jika terlalu

banyak mengkonsumsi obat ini dapat menyebabkan penimbunan cairan,

pembengkakan, dan gangguan lainnya. Suntikan hormon antidiuretik diberikan

Excretion group Page 20

Page 21: makalah

kepada penderita yang akan menjalani pembedahan atau penderita yang tidak

sadarkan diri.

Diabetes insipidus juga dapat dikendalikan oleh obatobatan yang merangsang

pembentukan hormon antidiuretik, seperti klorpropamid, karbamazepin, klofibrat,

dan berbagai diuretik (tiazid). Tetapi, obat-obat ini tidak mungkin meringankan

gejala secara total pada diabetes insipidus yang berat.

4. Nefritis

Nefritis adalah penyakit pada ginjal karena kerusakan pada glomerulus yang

disebabkan oleh infeksi kuman. Penyakit ini dapat menyebabkan uremia (urea dan

asam urin masuk kembali ke darah) sehingga kemampuan penyerapan air

terganggu. Akibatnya terjadi penimbunan air pada kaki atau sering disebut

oedema (kaki penderitamembengkak).

Gejala ini lebih sering nampak terjadi pada masa kanakkanak dan dewasa

dibandingkan pada orang-orang setengah baya. Penderita biasanya mengeluh

tentang rasa dingin, demam, sakit kepala, sakit punggung, dan udema (bengkak)

pada bagian muka biasanya sekitar mata (kelopak), mual, dan muntah-muntah.

Sulit buang air kecil dan air seni menjadi keruh.

5. Batu Ginjal(nefrolitiasis)

Batu ginjal adalah penyakit yang terjadi karena adanya batu di dalam ginjal. Batu

tersebut merupakan senyawa kalsium dan penumpukan asam urat. Terbentuknya

batu bisa terjadi karena urine jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk

batu atau karena urine kekurangan penghambat pembentukan batu yang normal.

Sekitar 80% batu ginjal tersusun oleh kalsium. Ukuran batu bervariasi, mulai dari

yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sampai yang sebesar 2,5 cm atau

lebih. Batu ini dapat mengisi hampir keseluruhan pelvis renalis dan kalises

renalis.

Excretion group Page 21

Page 22: makalah

Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala penyumbatan atau infeksi, biasanya

tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air

kemih dan membantu membuang beberapa batu. Jika batu telah terbuang, tidak

perlu lagi dilakukan pengobatan segera. Batu di dalam pelvis renalis atau bagian

ureter paling atas yang berukuran 1 cm atau kurang seringkali dipecahkan oleh

gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Pecahan

batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih. Kadang sebuah batu diangkat

melalui suatu sayatan kecil di kulit yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik.

Batu kecil di dalam ureter bagian bawah dapat diangkat dengan endoskopi yang

dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih.

Batu asam urat, kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang

basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat). Tetapi, batu lainnya tidak

dapat diatasi dengan cara ini. Batu asam urat yang lebih besar dapat menyebabkan

penyumbatan sehingga perlu diangkat melalui pembedahan.

6. Poliuria dan Oligouria

Poliuria adalah gangguan pada ginjal, dimana urine dikeluarkan sangat banyak

dan encer. Sedangkan, oligouria adalah urine yang dihasilkan sangat sedikit.

7. Anuria

Anuria adalah kegagalan ginjal sehingga tidak dapat membuat urine. Hal ini

disebabkan oleh adanya kerusakan pada glomerulus. Akibatnya, proses filtrasi

tidak dapat dilakukan dan tidak ada urine yang dihasilkan. Sebagai akibat

terjadinya anuria, maka akan timbul gangguan keseimbangan di dalam tubuh.

Misalnya, penumpukan cairan, elektrolit, dan sisa-sisa metabolisme tubuh yang

seharusnya keluar bersama urine. Keadaan inilah yang akan memberikan

gambaran klinis daripada anuria.

Excretion group Page 22

Page 23: makalah

Tindakan pencegahan anuria sangat penting untuk dilakukan. Misalnya, pada

keadaan yang memungkinkan terjadinya anuria tinggi, pemberian cairan untuk

tubuh harus selalu diusahakan sebelum anuria terjadi.

8. Jerawat

Jerawat adalah suatu kondisi kulit dimana terjadi penyumbatan kelenjar minyak

pada kulit disertai infeksi dan peradangan. Biasanya terjadi pada usia remaja

karena peningkatan hormon. Jerawat dapat timbul di wajah, dada, ataupun

punggung. Banyak cara untuk mengatasi jerawat dan beragam obat ditawarkan

untuk mengatasi gangguan kulit yang satu ini. Untuk mengatasi jerawat, kamu

perlu tidur cukup, minimal 7 jam sehari, perbanyak mengkonsumsi buah dan

sayur. Selain itu, kurangi atau kalau bisa hindari memakan makanan bertepung,

mengandung gula, cokelat, dan kacang.

9. Eksim

Eksim adalah kelainan pada kulit karena kulit menjadi kering, kemerah-merahan,

gatal, dan bersisik. Umumnya, gejala eksim yang terlihat adalah pembengkakan

dan rasa gatal pada kulit.

Penyebab eksim di antaranya adalah:

a) Alergi pada sabun, krim lotion, salep, atau logam tertentu.

b) Kelelahan.

c) Stres.

Secara umum, eksim memang tidak berbahaya, dalam arti tidak menyebabkan

kematian dan tidak menular. Namun, eksim dapat menyebabkan rasa tidak

nyaman dan amat mengganggu. Oleh karena itu, eksim perlu diobati dengan cara-

cara sebagai berikut:

Excretion group Page 23

Page 24: makalah

a) Jangan berganti-ganti sabun mandi. Gunakan sabun mandi yang lembut, tidak

terlalu berbusa, dan tidak menghilangkan minyak alami tubuh.

b) Gunakan air bersih untuk mandi.

c) Gosok tubuh dengan handuk yang lembut dan bersih segera setelah mandi

hingga permukaan kulit benarbenar kering.

d) Rajin mencuci tangan dengan sabun lalu bilas dan keringkan.

10. Gangren

Gangren adalah kelainan pada kulit karena kematian sel-sel jaringan tubuh. Hal

ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk untuk bagian tubuh tertentu. Suplai

darah yang buruk dapat disebabkan oleh penekanan pada pembuluh darah

(misalnya, balutan yang terlalu ketat). Terkadang, gangren disebabkan oleh cedera

langsung (gangren traumatik) atau infeksi.

11.Glukosuria

Glukosuria adalah di temukan nya glukosa pada urine yang terjadi karena

kerusakan pada tabung ginjal. Kelainan ini juga bisa terjadi pada penderita

diabetes mellitus, di mana kadar gula dalam darah terlalu tinggi.

12.Gagal ginjal

Gagal ginjal dapat di katakan kerusakan fungsional pada ginjal sehinggan gunjal

tidak dapat mengeluarkan zat sisa metabolism. Kerusakan ini dapat di akibatkan

oleh kadar urea dalam darah yang berlebihan atau kerusakan glomerulus. Proses

filtrasi penderita gagal ginjal tidak dapat di lakukan sehinggan tidak menghasilkan

urine

13. Asma atau sesak nafas

yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang

diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan

psikologis.

Excretion group Page 24

Page 25: makalah

14. Kanker Paru-Paru

yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab

lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan

radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.

15. Emphysema

adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.

Excretion group Page 25

Page 26: makalah

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1 Sistem ekskresi pada manusia adalah Proses pengeluaran zat-zat sisa

metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh manusia khususnya

sel dan darah.

2 Sistem ekskresi berfungsi Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun

dari dalam tubuh, Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh

(osmoregulasi), Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal

(termoregulasi) , dan Homeostasis.

3 Alat-alat ekskresi pada manusia adalah hati, paru-paru, ginjal, dan kulit

4 Hati berfungsi sebagai penghasil empedu, paru-paru berfungsi sebagai

ekskresi air dan CO2, ginjal berfungsi sebagai ekskresi urine, dan kulit

berfungsi sebagai ekskresi keringat.

5 Terdapat banyak kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi pada manusia

3.2 Saran

1 Pelajari sistem ekskresi secara mendalam

2 Jagalah selalu alat-alat ekskresi

3 Makanlah makanan yang bergizi secara seimbang

4 Hindari segala hal yang menyebabkan gangguan pada alat ekskresi

Excretion group Page 26

Page 27: makalah

5 Hiduplah secara teratur dan seimbang

Excretion group Page 27

Page 28: makalah

DAFTAR PUSTAKA

Thibodeau et al. 1999;Marieb 2004

Waluyo, joko. 2006. Biologi Dasar. Jember: Jember University Press

Pujiyanto, sri.2006.Menjelajah Dunia Biologi 2.Solo:Platinum

Mariyati, sri dkk.2006.Biologi untuk SMA Kelas IX.Bandung; Erlangga

Puspita, Diana dan Rohima, Iip, 2009, Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk

SMP/MTs Kelas IX, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,

h. 7 – 11.

Ayulina, diah. 2006. Biologi 2. Jakarta: Erlangga

Excretion group Page 28