makalah

21
Contents I. RESISTOR........................................................2 Jenis – Jenis Resistor..........................................2 Fungsi dan Kegunaan Resistor dalam Rangkaian....................5 Cara Pengujian Resistor.........................................5 II. KAPASITOR.......................................................6 Konstruksi Kapasitor............................................6 Fungsi kapasitor................................................7 Jenis – jenis kapasitor.........................................8 Cara Pengujian Kapasitor.......................................12 III.........................................................INDUKTOR 13 Fungsi Induktor................................................14 Jenis Induktor :...............................................14 Konstruksi induktor............................................14 Jenis-jenis Lilitan............................................15

Upload: rukawakaeda

Post on 25-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

komponen pasif

TRANSCRIPT

ContentsI. RESISTOR....................................................................................................................................2

Jenis – Jenis Resistor.....................................................................................................................2

Fungsi dan Kegunaan Resistor dalam Rangkaian..........................................................................5

Cara Pengujian Resistor.................................................................................................................5

II. KAPASITOR.................................................................................................................................6

Konstruksi Kapasitor.....................................................................................................................6

Fungsi kapasitor.............................................................................................................................7

Jenis – jenis kapasitor....................................................................................................................8

Cara Pengujian Kapasitor.............................................................................................................12

III. INDUKTOR................................................................................................................................13

Fungsi Induktor............................................................................................................................14

Jenis Induktor :............................................................................................................................14

Konstruksi induktor.....................................................................................................................14

Jenis-jenis Lilitan.........................................................................................................................15

I. RESISTORResistor merupakan komponen elektronika yang mempunyai sifat resistansi

(menahan) arus listrik. Nilai resistansi (hambatan) pada sebuah resistor dinyatakan dengan satuan Ohm yang dilambangkan dengan symbol Ω.

Jenis – Jenis ResistorMenurut nilai hambatannya resistor dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu

resistor dengan tahanan tetap, resistor dengan tahanan Variable, dan Resistor Non Linier.

1. Resistor Tetap

            Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai resistansi (hambatan) yang tetap. Nilai resistansi pada sebuah resistor biasanya sudah dicantumkan pada resistor tersebut dalam bentuk gelang warna atau dituliskan dengan angka-angka secara langsung. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar.

Gambar 1.1 simbol dan penampang resistor

           Untuk mengetahui nilai hambatan pada resistor dapat dilihat atau dibaca melalui gelang warna yang ada dengan ketentuan sesuai berikut :

1. Pada resistor yang menggunakan 4 buah gelang warna, mempunyai konfigurasi gelang pertama dan gelang ke dua sebagai angka. Gelang ke tiga merupakan pengali dan gelang ke empat sebagai toleransi.

2. Pada resistor yang memiliki 5 buah gelang warna, memiliki konfiguraisi gelang pertama, kedua, dan ke tiga adalah angka sedangkan gelang ke empat adalah pengali dan gelang ke lima adalah toleransi transistor.

3. Sedangkan pada resistor yang mempunyai 6 gelang warna mempunyai konfigurasi yang sama dengan resistor yang mempunyai 5 gelang warna. Hanya saja pada resistor yang menggunakan 6 gelang warna, dilengkapi dengan koefisien suhu yang di cantumkan pada gelang terakhir atau gelang ke enam. Dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 1.2. Gelang warna resistor.

Nilai hambatan (resistensi) sebuah resistor terkadang berbeda antara hasil perhitungan dari gelang warna dengan perhitungan dengan menggunakan alat. Hal ini dapat terjadi karena ada perubahan nilai hambatan pada saat produksi atau karena panas pada saat penyolderan. Oleh karena itu maka diberikan nilai toleransi pada sebuah resistor.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1.

2.

3.

Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut.

Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima resistor tersebut.

Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai daya-nya dibandingkan

resistor dari bahan carbon.

2. Resistor Variabel

Resistor Variabel merupakan sebuah resistor yang nilai hambatanya tidak tetap atau dapat diubah – ubah atau disesuaikan dengan kebutuhan. Resistor ini dilambangkan dengan lambang yang hampir sama dengan resistor biasa hanya saja di tambah dengan anak panah. Resistor variable yang sering dijumpai dipasaran adalah Trimpot dan Potensiometer.

Gambar 1.3. Lambang Variabel Resistor

a. Trimpot

Trimpot  merupakan jenis resistor variabel yang nilai hambatannya dapat diubah dengan mengunakan obeng.

Gambar 1.4. Trimport

b. Potensiometer

Sedangkan Potensiometer merupakan jenis resistor variabel yang nilai hambatanya dapat diubah atau disesuaikan langsung menggunakan tangan

Gambar 1.5. Potensiometer

3. Resistor Non Linier

            Resistor Non Linier merupakan resistor yang mempunyai nilai tahanan tidak tetap dan terpengaruh oleh lingkungan, missal ; suhu, intensitas cahaya, dll. salah satu contoh Resistor Non Linier adalah LDR, PTC dan NTC.

a. PTC (Positive Temperatur Coefisien) adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya.

b. NTC (Negative Temperatur Coefisien) adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya.

c. LDR (Light Dependent Resistor) adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang mengenainya makin kecil nilai hambatannya.

Gambar 1.6. Simbol dan penampang LDR, NTC dan PTC

Fungsi dan Kegunaan Resistor dalam Rangkaian1. Sebagai pembagi arus 

2. Sebagai pembagi tegangan

3. Sebagai penurun tegangan

4. Sebagai penghambat arus listrik, dan lain-lain

Cara Pengujian Resistor

Gambar 1.7. cara penujian Resistor dengan multimeter

Untuk mengujinya dengan multimeter kita boleh membolak-balik kaki resistor ataupun sebaliknya membolak-balik colok (+) dan colok (-).

Langkah-langkah pemeriksaan resistor:

a. Memutar saklar sampai pada posisi R x Ohm.b. Kalibrasi dengan menghubungkan colok (+) dan colok (-). Kemudian memutar

penyetel sampai jarum menunjuk pada angka nol (0). Atau putar control adjusment untuk menyesuaikan.

c. Setelah itu kita hubungkan pencolok (+) pada salah satu kaki resistor, begitu pula colok (-) pada kaki yang lain.

d. Perhatikan jarum penunjuk. Apakah ia bergerak penuh atau sebaliknya jika bergerak dan tak kembali berarti komponen masih baik. Bila sebaliknya jarum penunjuk skala tidak bergerak berarti resistor rusak.

e. Komponen resistor yang masih baik juga bisa dinilai dengan sama atau tidak nilai komponen resistor yang tertera pada gelang-gelang warnanya dengan pengukuran melalui multimeter.

II. KAPASITORKapasitor merupakan salah satu komponen dasar dalam dunia elektronika. Kapasitor

merupakan komponen yang dapat menyimpan energi/muatan listrik dalam jumlah tertentu. Kapasitas kapasitor merupakan kemampuan kapasitor dalam menyimpan muatan listrik. Satuan kapasitas kapasitor menggunakan satuan Farad dengan notasi F. Akan tetapi nilai Farad merupakan nilai yang terlalu besar maka dari itu biasanya kapasitor yang digunakan pada rangkaian elektronika menggunakan orde pikoFarad (pF), nanoFarad (nF), dan mikroFarad (uF). Dimana nilainya:

1 farad (F) = 1000000 uF (mikro farad)

1 mikro farad (uF) = 1000 nF (nano farad)

1 nano farad (nF) = 1000 pF (piko farad)

Simbol skematik dari sebuah kapasitor adalah sangat sederhana, hanya terdiri dari dua buah garis pendek, yang disusun paralel (garis-garis ini merepresentasikan kedua pelat konduktor) yang dipisahkan oleh celah udara. Kawat dihubungkan ke kedua garis sehingga kapasitor itu dapat dihubungkan ke komponen lain. Sedangkan model kapasitor yang kuno adalah berbentuk pelat yang dipisahkan lembaran kosong, yang sebenarnya memiliki bentuk yang lebih akurat untuk merepresentasikan konstruksi kapasitor yang sesungguhnya.

Gambar 2.1. Simbol Kapasitor

Konstruksi KapasitorKapasitor terbentuk dari 2 plat konduktor yang diantaranya terdapat bahan dielektrika yang menyimpan muatan listrik.

Gambar 2.2. Konstruksi Kapasitor

Secara hipotesis, suatu kapasitor yang dibiarkan/tidak diapa-apakan/tidak disentuh akan mempertahankan kondisi muatan/tegangan yang telah tertinggal di dalamnya dalam jangka

waktu tertentu. Hanya dengan sumber arus dari luar yang mampu merubah nilai muatan /tegangan yang telah disimpan pada kapasitor yang ideal ini. Akan tetapi ada arus bocor internal yang menyebabkan kapasitor kehilangan muatannya.

Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai kapasitansi dari kapasitor adalah:

a. Luas penampang pelat : Apabila faktor-faktor lain tetap, penampang pelat yang lebih luas akan memberikan nilai kapasitansi yang lebih besar; semakin sempit luas penampang pelat maka semakin kecil nilai kapasitansinya.

b. Jarak antar pelat : Apabila semua faktor tetap, bila jarak antar kedua pelat semakin lebar maka kapasitansinya semakin kecil; semakin dekat jarak antar kedua pelat , semakin besar nilai kapasitansinya.

c. Bahan dielektrik : apabila faktor-faktor lain adalah tetap, semakin besar permitivitas dari bahan dielektrik memberikan nilai kapasitansi yang semakin besar pula; semakin kecil permitivitasnya, semakin kecil pula kapasitansinya.

Rumus perkiraan untuk menghitung kapasitansi sepasang konduktor yang terpisah adalah:

C=εAd

dimana:

C adalah kapasitansi dalam Faradε adalah permitivitas dielektrik (nilai absolut, bukan relatif)A adalah luas penampang pelat dalam meter persegid adalah jarak antar pelat dalam meter

Kapasitor dengan bahan dielektrika untuk menyimpan muatan. Dari macam-macam bahan dielektrika inilah nama-nama kapasitor diambil. Diantaranya adalah:

Bahan dielektrik udara atau lebih dikenal dengan variabel kapasitor, umumnya digunakan untuk men-turning frekuensi radio.

a. Kapasitor mylar dengan bahan dielektrik mylar umum digunakan pada rangkaian clock frekuensi, alarm atau counter.

b. Gelas atau kaca untuk digunakan pada kapasitor yang bekerja pada tegangan tinggi.c. Kapasitor keramik banyak digunakan pada frekuensi tinggi. Seperti pada rangkaian

pemancar dan antena, mesin sinar X dan mesin MRI.d. Kapasitor elektrolit dengan bahan dielektrika dari bahan kimia cair, umum digunakan

pada frekuensi rendah dan rangkaian daya. Kapasitor elektrolit ini umumnya memilikikapasitas yang besar-besar.

Fungsi kapasitorPemasangan kapasitor pada suatu rangkaian mempunyai maksud dan tujuan di antaranya :

a. Sebagai penghubung (coupling) yang menghubungkan masing-masing bagian dalam suatu rangkaian.

b. Memisahkan arus bolak-balik dari arus searah.c. Sebagai filter yang dipakai pada rangkaian catu daya.d. Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian pemancar.e. Menghemat daya listrik dalam rangkaian lampu TL.

Jenis – jenis kapasitorYang membedakan jenis kapasitor satu dengan yang lain adalah dielektrikumnya, yaitu bahan dasar yang digunakan untuk membuat kapasitor tersebut. Antara lain:

1. Elektrolit Kapasitor (ELKO)

Kapasitor ini merupakan jenis kapasitor polar atau memilik 2 buah kutub pada kaki – kakinya. Kaki yang panjang merupakan kutub positif dan kaki yang pendek atau kaki yang memiliki tanda khusus adalah kaki negatif. Pemasangan kapasitor elektrolit dalam rangkaian elektronika tidak boleh terbalik, khususnya untuk rangkaian arus DC namun untuk arus AC tidak jadi masalah. Kapasitor ini tidak boleh terkena panas yang berlebih pada saat proses penyolderan karena bahan elektrolit yang terdapat di dalam kapasitor dapat mendidih dan menyebabkan kapasitor menjadi rusak. berikut gambar kapasitor elektrolit

Gambar 2.3. kapasitor elektrolit (ELKO)

Kapasitor ini tersedia dengan kapasitas yang cukup besar, paling kecil memiliki kapasitas 0,1 mikroFarrad dan paling besar yang umum terdapat di pasaran adalah 47000 mikroFarrad. Namun penulis pernah menjumpai kapasitor ini dalam ukuran 1 Farrad dengan harga yang cukup membuat kantong menjadi kering. Tegangan kerja kapasitor ini sangat beragam namun biasanya dituliskan pada bodi kapasitor. Tegangan kerjanya berkisar dari 6,7 V hingga 200 Volt.

2. Kapasitor Keramik

Kapasitor keramik adalah jenis kapasitor dengan bahan dielektrik yang terbuat dari keramik. Ini termasuk kapasitor yang umum dan banyak terdapat di pasaran. kapasitor keramik termasuk jenis kapasitor non polar artinya tidak ada perbedaan antara kedua kakinya (boleh dibolak-balik, asal jangan disatukan kedua kakinya dalan satu lubang solderan

hehehehehehe). karena dielektrik terbuat dari bahan keramik, maka kapasitor ini sangat tahan terhadap panas solder, pada waktu disolder kapasitor akan terlihat seperti mengeluarkan cairan, namun itu tidak menjadi masalah. (mungkin dia berkeringat ketika kena panas). Kapasitor keramik juga sangat cocok digunakan untuk rangkaian yang bekerja pada frekuensi tinggi. berikut penampakan dari kapasitor keramik

Gambar 2.4. Kapasitor keramilk

Kapasitor keramik tersedia dari ukuran 1000 nanoFarrad hingga 1 pikoFarrad. Tegangan kerja kapasitor ini sangat tinggi, rata-rata bisa bekerja pada tegangan 400 V.

3. Kapasitor Mylar

Kapasitor mylar memiliki dielektrik yang terbuat dari bahan mylar. kapasitor ini cocok untuk pengandeng kristal frekuensi pada clock untuk mikrokontroller. termasuk katergori kapasitor non polar dan tidak terlalu tahan terhadap panas. berikut wajah tampan kapasitor mylar

Gambar 2.5. kapasitor mylar

sama halnya dengan kapasitor keramik, kapasitor mylar juga tersedia dalam ukuran yang kecil dari 1000 nano Farrad hingga 1 picoFarrad.

4. Kapasitor Kertas

Sesuaid dengan namanya, kapasitor ini memiliki bahan dielektrik yang terbuat dari kertas. kapasitor kertas umum digunakan didalam rangkaian radio, karena bahan dielektrik dari

kertas sangat bagus untuk frekuensi radio dan otomatis kapasitor ini tidak terlalu tahan panas sehingga pada saat penyolderan harus jumlah panas yang diberikan harus diperhatikan. berikut penampian kapasitor kertas.

Gambar 2.6. Kapasitor kertas

Kapasitor kertas memiliki ukuran yang kecil sama seperti kapasitor mylar dan keramik. Kapasitor kertas juga termasuk jenis kapasitor yang non polar.

5. Kapasitor Tantalum

Bahan dielektrik kapasitor ini adalah logam tantalum. Kapasitor tantalum jarang terdapat di pasaran dan mamiliki harga yang mahal. kapasitor ini termasuk jenis kapasitor polar sama seperti kapasitor elektrolit. Kelabihan kapasitor ini dibandingkan dengan Elko adalah kapasitor tantalum memiliki arus bocor yang sangat kecil. Namun dipasaran, kapasitor ini di jual dalam ukuran kapasitas yang kecil. Berikut gambar kapasitor tantalum

Gambar 2.7. Kapasitor Tantalum

6. Kapasitor Mika

Sesuai namanya, kapasitor ini memiliki bahan dielektrik yang terbuat dari mika. Termasuk dalam golongan kapasitor non polar dan memiliki ukuran yang kecil dari range 1000 nanoFarrad hingga 1 picoFarrad. Berikut penampakan kapasitor mika.

Gambar 2.8. kapasitor mika

7. Kapasitor polystyrene

Kapasitor ini termasuk jenis kapasitor non polar dengan bahan dielektrik polystyrene. Dipasarkan dengan ukuran yang kecil. Berikut contoh gambar kapasitor polystyrene.

Gambar 2.9. kapasitor polystyrene

8. Kapasitor Teflon

Kapasitor teflon memiliki bahan dielektrik yang terbuat dari teflon, Termasuk jenis kapasitor non polar dan umumnya bekerja pada tegangan tinggi. berikut contoh gambar kapasitor teflon.

Gambar 2.10. kapasitor Teflon

9. Variabel Kapasitor (Varco)

Variabel kapasitor adalah jenis kapasitor yang besar kapasitasnya bisa diubah-ubah dengan mengatur luas bidang elektroda yang berhadapan. Variabel kapasitor umumnya menggunakan bahan dielektrik udara. Variabel kapasitor dirangkai bersama dengan induktor dan resistor, digunakan sebagai alat untuk men-turning frekuensi radio. Karena menggunakan bahan dielektrik udara maka kapasitor ini memiliki kapasitas yang kecil dalam orde picoFarrad. berikut adalah gambar varibel kapasitor.

Gambar 2.11. Variabel kapasitor

Cara Pengujian Kapasitor

Gambar 2.12. Pengukuran Kapasitor menggunakan multimeter

Caranya adalah dengan langkah-langkah berikut di bawah ini:

1. Dengan menggunakan sebuah multimeter, mula-mula saklar multimeter diputar ke atas. Tanda panah ke atas tepatnya R x Ohm

2. Kalibrasi sampai jarum multimeter menunjukkan angka nol tepat saat dua probe (+) dan probe (-) dihubungkan. Putar adjusment untuk menyesuaikan.

3. Hubungkan probe (-) dengan kaki berkutub negatif kapasitor, sedangkan probe (+) dengan kaki positif kapasitor. Lihat jarum. Apabila bergerak dan tidak kembali berarti komponen tersebut masih baik. Jika bergerak dan kembali tetapi tidak seperti posisi semula berarti komponen rusak. Dan apabila jarum tidak bergerak sama sekali dipastikan putus.

III. INDUKTORInduktor adalah komponen elektronika berupa kumparan yang terssusun dari lilitan

kawat. Induktor merupakan salah satu diantara komponen pasif elektronika yang bisa menghasilkan medan magnet bila dialiri arus listrik dan sebaliknya jika diberi medan magnet bisa menghasilkan listrik. Induktor termasuk juga komponen yang dapat menyimpan muatan listrik.

Bersama kapasitor induktor dapat berfungsi sebagai rangkaian resonator yang dapat beresonansi pada frekuensi tertentu. Satuan induktansinya dalam ilmu elektronika disebut henry ( h=henry, mh=mili henry, uh=mikro henry, nh=nano henry ) dengan notasi penulisan huruf l. Suatu induktor dikatakan ideal jika mempunyai induktansi, namun tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan energi.

Simbol Induktor :

Contoh bentuk fisik induktor :

Fungsi InduktorInduktor dalam rangkaian elektronika merupakan komponen pasif yang penting, Adapun fungsi Induktor adalah sebagai berikut :

1. Tempat terjadinya gaya magnet2. Pelipat ganda tegangan3. Pembangkit getaran4. Penyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet5. Menahan arus bolak-balik/ac6. Meneruskan/meloloskan arus searah/dc7. Sebagai penapis (filter) Sebagai penalaan (tuning)

Berdasarkan kegunaannya Induktor dapat bekerja pada:

1. Frekuensi tinggi pada spul antena dan osilator2. Frekuensi menengah pada spul MF3. Frekuensi rendah pada trafo input, trafo output, spul speaker, trafo tenaga, spul relay

dan spul penyaring

Jenis Induktor :a) Fixed coil, yaitu inductor yang memiliki harga yang sudah pasti. Biasanya dinyatakan

dalam kode warna seperti yang diterapkan pada resistor. Harganya dinyatakan dalam

satuan mikrohenry (μH).

b) Variable coil, yaitu inductor yang harganya dapat diubah-ubah atau disetel.

Contohnya adalah coil yang digunakan dalam radio.

c) Choke coil (kumparan redam), yaitu coil yang digunakan dalam teknik sinyal

frekuensi tinggi.

Konstruksi induktorSebuah induktor biasanya dikonstruksi sebagai sebuah lilitan dari bahan penghantar,

biasanya kawat tembaga, digulung pada inti magnet berupa udara atau bahan feromagnetik.

Bahan inti yang mempunyai permeabilitas magnet yang lebih tinggi dari udara meningkatkan

medan magnet dan menjaganya tetap dekat pada induktor, sehingga meningkatkan induktansi

induktor. Induktor frekuensi rendah dibuat dengan menggunakan baja laminasi untuk

menekan arus eddy. Ferit lunak biasanya digunakan sebagai inti pada induktor frekuensi

tingi, dikarenakan ferit tidak menyebabkan kerugian daya pada frekuensi tinggi seperti pada

inti besi. Ini dikarenakan ferit mempunyai lengkung histeresis yang sempit dan resistivitasnya

yang tinggi mencegah arus eddy. Induktor dibuat dengan berbagai bentuk. Sebagian besar

dikonstruksi dengan menggulung kawat tembaga email disekitar bahan inti dengan kaki-kali

kawat terlukts keluar. Beberapa jenis menutup penuh gulungan kawat didalam material inti,

dinamakan induktor terselubungi. Beberapa induktor mempunyai inti yang dapat diubah

letaknya, yang memungkinkan pengubahan induktansi. Induktor yang digunakan untuk

menahan frekuensi sangat tinggi biasanya dibuat dengan melilitkan tabung atau manik-manik

ferit pada kabel transmisi.

Induktor kecil dapat dicetak langsung pada papan rangkaian cetak dengan membuat

jalur tembaga berbentuk spiral. Beberapa induktor dapat dibentuk pada rangkaian terintegrasi

menhan menggunakan inti planar. Tetapi bentuknya yang kecil membatasi induktansi. Dan

girator dapat menjadi pilihan alternatif.

Jenis-jenis Lilitan1. Lilitan ferit sarang madu

Lilitan sarang madu dililit dengan cara bersilangan untuk mengurangi efek kapasitansi terdistribusi. Ini sering digunakan pada rangkaian tala pada penerima radio dalam jangkah gelombang menengah dan gelombang panjang. Karena konstruksinya, induktansi tinggi dapat dicapai dengan bentuk yang kecil.

2. Lilitan inti toroid

Sebuah lilitan sederhana yang dililit dengan bentuk silinder menciptakan medan magnet eksternal dengan kutub utara-selatan. Sebuah lilitan toroid dapat dibuat dari lilitan silinder dengan menghubungkannya menjadi berbentuk donat, sehingga menyatukan kutub utara dan selatan. Pada lilitan toroid, medan magnet ditahan pada lilitan. Ini menyebabkan lebih sedikit radiasi magnetik dari lilitan, dan kekebalan dari medan magnet eksternal.

http://abisabrina.wordpress.com/2010/07/14/komponen-dasar-elektronika-induktor/

http://id.wikipedia.org/wiki/Induktor

http://dasar-elektronika-dadu.blogspot.com/2010_08_01_archive.html