makalah

36
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam hubungan dengan kehidupan manusia dalam suatu Negara dalam hubungannya dengan lingkungan alam, kehidupan manusia di dunia mempunyai kedudukan sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanatnya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan sang pencipta dengan penuh ketulusan. Adapun sebagai wakil Tuhan di bumi, manusia dalam hidupnya berkewajiban memelihara dan dan memanfaatkan segenap karunia kekayaan alam dengan sebaik-baiknya untuk kebutuhan hidupnya. Kedudukan manusia tersebut mencakup tiga segi hubungan, yaitu: Hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan antar manusia, dan hubungan antara manusia dengan makhluk lainnya. Bangsa Indonesia sebagai umat manusia religious dengan sendirinya harus dapat berperan sesuai dengan kedudukan tersebut. Sebagai Negara kepulauan dengan masyarakatnya yang beraneka ragam, Negara Indonesia memiliki 1

Upload: didiet-try-setiadi

Post on 02-Jul-2015

421 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam hubungan dengan kehidupan manusia dalam suatu Negara

dalam hubungannya dengan lingkungan alam, kehidupan manusia di dunia

mempunyai kedudukan sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai

wakil Tuhan di bumi yang menerima amanatnya untuk mengelola kekayaan

alam. Sebagai hamba Tuhan mempunyai kewajiban untuk beribadah dan

menyembah Tuhan sang pencipta dengan penuh ketulusan. Adapun sebagai

wakil Tuhan di bumi, manusia dalam hidupnya berkewajiban memelihara dan

dan memanfaatkan segenap karunia kekayaan alam dengan sebaik-baiknya

untuk kebutuhan hidupnya. Kedudukan manusia tersebut mencakup tiga segi

hubungan, yaitu: Hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan antar

manusia, dan hubungan antara manusia dengan makhluk lainnya. Bangsa

Indonesia sebagai umat manusia religious dengan sendirinya harus dapat

berperan sesuai dengan kedudukan tersebut.

Sebagai Negara kepulauan dengan masyarakatnya yang beraneka

ragam, Negara Indonesia memiliki unsure-unsur kekuatan dan sekaligus

kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang

strategi dan kaya akan sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletak

pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan

dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh

para pendiri Negara.

Dalam pelaksanannya bangsa Indonesia tidak bebas dari pengaruh

interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan regional

maupun internasional. Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-

prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang-ambing dalam

memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-cita dan tujuan

1

Page 2: makalah

nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah wawasan nasional

yang berpijak pada wujud wilayah nusantara. Sehingga kelompok kami

menjadikan kasus Ambalat yang menjadi Studi kasus dalam tugas kelompok

ini.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah ada, penulis merumuskan beberapa

permasalahan diantaranya :

1. Apa yang dimaksud dengan geopolitik, geostrategi Indonesia dan wawasan

Nusantara?

2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi wawasan nusantara?

3. Apa yang menjadi salah satu studi kasus terkait tema, dimana hal itu

merupakan informasi terkini pada bangsa Indonesia?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah:

1. Untuk memenuhi tugas kelompok Pendidikan Kewarganegaraan

2. Untuk dijadikan bahan dalam kegiatan diskusi

3. Untuk mengetahui hubungan wawasan nusantara dengan ketahanan nasional.

1.4. Metode Dan Teknik Penulisan

Metode dan teknik penulisan yang digunakan dalam penulisan karya

tulis ini adalah metode studi pustaka. Studi pustaka dilakukan untuk

mendapatkan data dan informasi yang bersifat teoritis yang kemudian data

tersebut akan dijadikan dasar atau pedoman untuk melihat adanya

ketidaksesuaian antara teori dengan kenyataan sebagai penyebab dari

permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ini. Sumber – sumber yang

dijadikan sebagai rujukan untuk studi pustaka diperoleh dari berbagai sumber

bacaan. Baik itu buku maupun situs – situs yang ada di internet.

2

Page 3: makalah

BABII

ISI

2.1. Wawasan Nusantara

Istilah wawasan berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti pandangan,

tinjauan, atau penglihatan indrawi. Akar kata ini membentuk kata ‘mawas’ yang

berarti memandang, meninjau, atau melihat, atau cara melihat.sedangkan istilah

nusantara berasal dari kata ‘nusa’ yang berarti diapit diantara dua hal. Istilah

nusantara dipakai untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan

gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak diantara samudra Pasifik dan

samudra Indonesia, serta diantara benua Asia dan benua Australia.

Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa

tentang diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah

bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai

tujuan atau cita-cita nasionalnya. Sedangkan wawasan nusantara memiliki arti

cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta sesuai dengan geografi

wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan dan

cita-cita nasionalnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara antara lain

sebagai berikut :

1. Wilayah(Geografi)

2. Geopolitik dan Geostrategi

3. Perkembangan wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya

Dalam penyelenggaraan kehidupan nasional agar tetap mengarah pada

pencapaian tujuan nasiaonal diperlakuakan suatu landasan dan pedoman yang

kokoh berupa konsepsi wawasan nasional. Wawasan Nasional Indonesia

menumbuhkan dorongan dan rangsangan untuk mewujudkan aspirasi bangsa

serta kepentingan dan tujuan nasional. upaya pencapaian tujuan nasional

3

Page 4: makalah

dilakukan dengan pembangunan nasional yang juga harus berpedoman pada

wawsan nasional.

Dalam proses pembangunan nasional untuk pencapaian tujuan nasional

selalu menghadapi berbagai kendala dan ancaman. Untuk mengatasi perlu

dibangun suatu kondisi kehidupan nasional yang disebut katahan nasioanl.

Kenerhasilan pembangunan akan meningkatkan kondisi dinamik kehidupan

nasional dalam wujud ketahan nasional yang tangguh. Sebaliknya, ketahan

nasional yang tangguh akan mendorong pembangunan nasional semakin baik.

Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan Nusantara yang

merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan

nasional. sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus

diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan

dengan sukses. Oleh karena itu perlu adanya suatu konsepsi Ketahanan

Nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia.

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa wawasan nusantara dan

ketahanan nasional merupakan konsepsi yang saling mendukung antara sebgai

pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara agar tetap

jaya dan berkembang seterusnya.

2.2. Geopolitik Indonesia

2.2.1. Pengertian

Istilah geopolitik semula diartikan oleh Frederic Ratzel (1844-

1904) sebagai ilmu bumi politik (Political Geogrephy). Istilah ini

kemudian dikembangkan dan diperluas oleh sarjaan ilmu politik Swedia,

Rudolph Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1964)dari

Jerman menjadi Geographical Politic dan disingkat Geopolitik.

Perbedaan dari dau istilah di atas terletak pada titik perhatian dan

tekanannya, apakah pada bidang geografi ataukah politik. Ilmu bumi

politik (Political Geography) mempelajari fenomena geografi dari aspek

4

Page 5: makalah

politik, sedangkan geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek

geography.

Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan

alternative kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu.

Prinsip-prinsip dalam heopolitik menjadi perkembangan suatu wawasan

nasional. Pengertian geopolitik telah dipraktekan sejak abad XIX, tetapi

pengertiannya baru tumbuh pada awal abad XX sebagai ilmu

penyelenggaraan Negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan

masalah-masalah geografi wilayah yang menjadi tempat tinggal suatu

bangsa.

Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-

peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang

didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik

beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau territorial

dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil

akan berdampak langsung kepada system politik suatu Negara.

Sebaliknya, politik Negara itu secara langsung akan berdampak pada

geografi Negara yang bersangkutan. Geopolitik bertumpu pada geografi

sosial (hukum geografis), mengenai situasi, kondisi, atau konstelasi

geografi dan segala sesuatu yang dianggap relevan dengan karakteristik

geografi suatu Negara.

Sebagai Negara kepulauan, dengan masyarakat yang

berbhinneka, Negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan

sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan

geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara

kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman

masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air,

sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri Negara ini.

Dorongan kuat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia

tercermin pada momentum sumpah pemuda tahun 1928 dan kemudian

5

Page 6: makalah

dilanjutkan dengan perjuangan kemerdekaan yang puncaknya terjadi

pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Penyelenggaraan Negara kesatuan Republik Indonesia sebagai

system kehidupan nasional bersumber dari dan bermuara pada landasan

ideal pandangan hidup dan konstitusi Undang-Undang Dasar 1945.

dalam pelaksanaannya bangsa Indonesia tidak bebas dari pengaruh

interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan

regional maupun internasional. Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu

memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang-

ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai

cita-cita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia

adalah wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara

sehingga disebut dengan wawasan nusantara. Kepentingan nasional

yang mendasar bagi bangsa Indonesia adalah upaya menjamin persatuan

dan kesatuan wilayah, bangsa, dan segenap aspek kehidupan

nasionalnya. Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan Negara

Indonesia dapat tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju

masyarakat yang dicita-citakan.

Oleh karena itu, wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia.

Hal ini dipahami berdasarkan pengertian bahwa dalam wawasan

nusantara terkandung konsepsi geopolitik Indonesia, yaitu unsur ruang,

yang kini berkembang tidak saja secara fisik geografis, melainkan dalam

pengertian secara keseluruhan (Suradinata; Sumiarno: 2005).

2.2.2. Studi Kasus terkait Geopolitik Indonesia.

Ambalat, Diplomasi Vs Konfrontasi

AMBALAT kembali mencuri perhatian. Kapal perang

Malaysia berkali- kali melanggar teritori Indonesia dan diusir

armada angkatan laut kita. Mencuat pada 2005, mengapa krisis

Ambalat kembali terjadi? Apa solusi terbaiknya? Ambalat adalah

sebuah gugus pulau di sekitar 118.2558 Bujur Timur (BT)-

6

Page 7: makalah

118.254167 BT dan 2.56861 Lintang Utara (LU)- 3.79722 LU yang

terletak di perairan Laut Sulawesi, sebelah timur Pulau Kalimantan

Timur. Sengketa Ambalat Indonesia-Malaysia menyeruak karena

klaim kepemilikan. Pada 2005, krisis Ambalat ditandai dengan

show of force kedua angkatan bersenjata, penembakan kapal

nelayan kita oleh Malaysia, dan aneka aksi demonstrasi mengecam

Malaysia. Ambalat disebut sebagai wilayah Republik Indonesia

(RI) sesuai Undang-undang No 4 Tahun 1960 tentang Perairan RI

yang telah sesuai dengan konsep hukum Negara Kepulauan

(Archipelagic State). Undang-undang ini telah diakui dalam

Konvensi PBB tentang Hukum Laut (United Nations Convention on

the Law of the Sea/UNCLOS) ditetapkan dalam Konferensi III PBB

di Montego Boy, Jamaika, 10 Desember 1982. Konvensi ini

kemudian diratifikasi oleh Indonesia dengan Undang-undang No 17

Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS.

Malaysia mengklaim Ambalat sebagai wilayah

kedaulatannya sesuai dengan peta wilayah yang dibuat Malaysia

pada 1979. Peta itu didasarkan pada The Convention on The

Territorial Sea and the Contiguous zone 1958 dan The Continental

Self Convention 1958.

Peta Laut 1979 tersebut juga telah memasukkan Pulau

Sipadan dan Ligitan ke dalam wilayah Malaysia. Malaysia memberi

Ambalat (wilayah XYZ) kepada Shell atas dasar perjanjian bagi

hasil (Production Sharing Contract ) pada 16 Februari 2005.

Masalah Penting

Masalah Ambalat menjadi penting bagi Indonesia karena

setidak-tidaknya ia mencakup tiga dari empat variabel kepentingan

nasional. Pertama, dari sisi keamanan nasional, ada masalah

penjagaan integritas wilayah nasional yang cukup sensitif. Bagi

kaum realisme politik internasional, masalah- masalah keamanan

7

Page 8: makalah

nasional semacam ini justru menjadi fokus utama kebijakan negara.

Pengamat militer, Andi Wijayanto dalam wawancara TVOne

(27/5/09) menyatakan, langkah Malaysia sejatinya bisa dimaknai

sebagai upaya ingin menguji kedaulatan efektif kita atas Ambalat.

Kedua, ada persoalan citra dan harga diri bangsa karena

perasaan terlecehkan sebagai negara berdaulat dengan manuver

angkatan laut Malaysia. Ini berakumulasi dengan memori

kehilangan kita atas Sipadan dan Ligitan, aneka kasus kekerasan

pada TKI, klaim Malaysia atas Lagu ”Rasa Sayange”, reog dan

batik misalnya. Artinya para patriot dan nasionalis menginginkan

bahwa harga diri kita harus tegak sebagai bangsa berdaulat.

Ketiga ada ancaman bagi kesejahteraan ekonomi karena

potensi ekonomi dari minyak Ambalat ditakutkan jatuh ke pihak

luar. Pakar ekonomi minyak Dr Kurtubi pada 2005 menyatakan

secara kasar Ambalat memiliki cadangan migas seharga 40 miliar

dolar AS. Tentu, nilai ini cukup signifikan jika bisa masuk ke kas

negara kita.

Dengan ketiga kepentingan nasional tersebut, maka pilihan

instrumen politik luar negeri yang tersedia adalah diplomasi atau

konfrontasi. Namun diplomasi memiliki beberapa kelebihan.

Pertama, pada tataran praktik, secara nyata telah ada upaya

diplomasi sejak 2005 yang dijalankan kedua negara untuk

menyelesaikan Ambalat. Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono

(20/5/09) juga menyatakan perundingan Ambalat masih

berlangsung. Artinya pilihan penyelesaian diplomatik adalah yang

paling rasional meski harus dikawal.

Komunikasi Diplomatik.

Penyelesaian diplomatik dimulai dengan pembukaan

komunikasi diplomatik Indonesia dengan Malaysia (keterangan pers

Departemen Luar Negeri, Jumat 4 Maret 2005). Malaysia

8

Page 9: makalah

menjawab pada 25 Februari 2005 dengan menyampaikan

pandangan mereka bahwa wilayah itu adalah wilayahnya. Presiden

SBY kemudian berkomunikasi dengan Perdana Menteri Malaysia

Abdullah Ahmad Badawi melalui telepon Senin 8 Maret 2005

sebelum meninjau Ambalat. Pembicaraan berlangsung konstruktif

untuk menyelesaikan masalah dengan baik dan Badawi pun akan

mengirimkan Menteri Luar Negeri Malaysia untuk mengunjungi

Indonesia.

Diplomasi memasuki babak baru setelah Menlu Malaysia

Syed Hamid Albar bertemu dengan Menlu RI Hasan Wirajuda di

Jakarta (9/3/2005) bahkan diterima oleh Presiden SBY. Dalam

pertemuan antarmenlu telah disepakati bahwa kedua belah pihak

akan membentuk tim teknis yang akan melakukan perundingan ke

arah penyelesaian Blok Ambalat. Pertemuan ”penyelesaian

diplomasi” pertama dilakukan pada 22 dan 23 Maret 2005.

Pertemuan tim teknis Indonesia-Malaysia dilanjutkan di Langkawi

pada 25-26 Mei, di Yogyakarta 25-26 Juli, di Johor Baru pada 27-

28 September 2005 dan Desember 2005.

Namun hingga 2006 masalah sengketa Blok Ambalat antara

Malaysia dan Indonesia masih dalam proses perundingan oleh

kedua negara dan belum ada penyelesaian yang dapat diterima oleh

kedua negara. Dalam pertemuan bilateral antara PM Abdullah

Ahmad Badawi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di

Gedung Negara Tri Arga, Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 12-13

Januari 2006 telah disepakati bahwa, sengketa Blok Ambalat akan

terus diselesaikan secara perundingan.

Kedua, secara moral penyelesaian diplomasi lebih dipilih

karena diplomasi merupakan instrumen politik luar negeri yang

beradab, murah, dan terukur. Konfrontasi dan perang semakin

banyak dicibir karena tidak hanya mahal tetapi juga karena efek

9

Page 10: makalah

rusaknya yang sulit terkontrol. Yang menyedihkan adalah analisa

bahwa dari sisi Alutsista kita akan kalah. Perintah untuk tidak

mengeluarkan tembakan dari kapal perang kita da cukup mengusir

kapal Malaysia cukup bijaksana. Alasan lain, Indonesia dan

Malaysia adalah tetangga serumpun yang ada dalam kerangka ”the

ASEAN Way” dalam penyelesaian aneka sengketa yang ada.

Fase Diplomasi

Alur penyelesaian diplomatik yang telah disepakati sendiri

mencakup dua fase. Fase pertama adalah pembicaraan untuk

mengeksplorasi dan mengetahui posisi masing-masing negara atas

klaimnya di Blok Ambalat. Fase kedua adalah bagaimana kedua

negara bisa menyepakati jalan keluar dari klaim tumpang tindih atas

Blok Ambalat. Jalan keluar ini ada tiga alternatif. Satu, negara yang

bersengketa tidak menyepakati solusi dan membiarkan

permasalahan ini tidak terselesaikan (baca: mengambang) dengan

catatan negara yang bersengketa menyepakati suatu status quo.

Dua, negara yang bersengketa tidak menyepakati batas, tetapi

bersepakat untuk melakukan pengelolaan bersama. Tiga, negara

yang bersengketa sepakat untuk membawa sengketa mereka ke

forum penyelesaian sengketa. Alur penyelesaian diplomatik yang

telah disepakati sendiri mencakup dua fase. Fase pertama adalah

pembicaraan untuk mengeksplorasi dan mengetahui posisi masing-

masing negara atas klaimnya di Blok Ambalat. Fase kedua adalah

bagaimana kedua negara bisa menyepakati jalan keluar dari klaim

tumpang tindih atas Blok Ambalat.

Jika diplomasi gagal maka krisis bisa kembali terjadi kapan

saja. Konfrontasi akan sangat kontra produktif bagi hubungan

bilateral, maupun stabilitas regional ASEAN ke depan. Krisis dan

konfrontasi juga akan berakibat perluasan spektrum politik luar

negeri tidak lagi semata menjadi pembahasan para elite decision

10

Page 11: makalah

makers tetapi meluas merambah ke wilayah keterlibatan publik. Ini

tentu saja positif dalam konteks demokratisasi politik luar negeri

agar kebijakan yang diambil accountable terhadap rakyat.

Tetapi sayang, mencermati krisis terdahulu, keterlibatan

publik lebih cenderung mengarah kepada ekspresi emosi,

kemarahan, sweeping, ajakan berperang, penggalangan relawan dan

sebagainya. Padahal eloknya keterlibatan itu lebih terarah kepada

pernyataan sikap, artikulasi kepentingan, maupaun aksi yang

rasional dan terukur.

Penyelesaian Ambalat membutuhkan tidak hanya tekad dan

upaya diplomasi bilateral berkelanjutan tetapi juga sikap saling

respek untuk tidak melakukan provokasi. Selagi diplomasi masih

bergulir, provokasi dan pelanggaran teritori tentu berbahaya. Bagi

Indonesia, diplomasi juga harus dikawal dengan menunjukkan

kewibawaan, kekuatan dan ketegasan. Kaum realis mengatakan,

‘’Jika ingin damai bersiaplah untuk berperang’’ (if you want peace,

prepare for war).

2.3. Geostrategi Indonesia

Geostrategi adalah politik dalam pelaksanaan ,yaitu upaya bagaimana

mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan-

keinginan politik atau kebijakan dalam menentukan tujuan-tujuan dan sarana-

sarana serta cara penggunaan sarana-sarana tersebut guna mencapai tujuan

nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis negara.

Geostategi dirumuskan dalam bentuk ketahanan nasional yang unsur-

unsur utamanya terdiri dari kualita keuletan dan kualita kekuatan /ketangguhan.

Keuletan merupakan satu keadaan yang menunjukkan adanya kebersamaan

diantara sesama komponen yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan. Keuletan

diperlukan dalam menghadapi tantangan / tekanan yang masuk dari luar. Tanpa

11

Page 12: makalah

adanya kualita keuletan maka jaringan sosial masyarakat akan retak atau

bahkan putus.

Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk Negara dan bangsa

Indonesia adalah kenyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek,

disamping aspek geografi juga aspek-aspek demografi, ideology, politik,

ekonomi, social budaya, dan hankam.

Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada umumnya

strategi disusun secara bertahap dengan memperhitungkan faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Dengan demikian geostrategi adalah perumusan strategi

nasional dengan memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi sebagai

factor utamanya.

2.3.1. Peluang Wawasan Nusantara dan Hubungannya dengan Geostrategi

Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk negara dan

bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi silang Indonesia dari berbagai

aspek ,disamping aspek-aspek geografi juga dari aspek

demografi ,ideologi, politik ,ekonomi, sosial budaya, dan Hankam.

Posisi silang Indonesia tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

1. Geografi : Wilayah Indonesia terletak di antara dua benua ,Asia dan

Australia ,serta di antara samudra Pasifik dan samudra Hindia.

2. Demografi : penduduk Indonesia terletak diantara penduduk jarang

di selatan (Australia) dan penduduk padat di utara (RRC dan

Jepang)

3. Ideologi : ideologi Indonesia (Pancasila ) terletak diantara

liberalisme di selatan (Australia dan Selandia Baru ) dan

komunisme di utara (RRC, Vietnam, dan Korea Utara)

4. Politik : Demokrasi Pancasila terletak diantara demokrasi liberal di

selatan dan demokrasi dan demokrasi rakyat (diktatur proletar)

5. Ekonomi : Ekonomi Indonesia terletak dianatara ekonomi kapitalis

dan selatan Sosialis di utara.

12

Page 13: makalah

6. Sosial : Masyarakat Indonesia terletak diantara masyarakat

individualisme di selatan dan masyarakat sosialisme di utara.

7. Budaya : Budaya Indonesia terletak diantara budaya barat di selatan

dan budaya timur di utara.

8. Hankam : Geopolitik dan geostrategi Hankam ( Pertahanan dan

Keamanan ) Indonesia terletak diantara wawasan kekuatan maritim

di selatan dan wawasan kekuatan kontinetal di utara.

Dari uarian diatas didapatkan beberapa aspek pendukung tentang

bagaimana bangsa Indonesia seharusnya dapat bersikap dalam hal

menentukan geostrategi dalam kehidupan bernegara ataupun hubungan

internasional dengan bangsa lain. Mulai dari aspek geografi sebagai

pendukung, yang menempatkan Indonesia di antara dua benua Asia dan

Australia mendorong Indonesia untuk maju khususnya dalam hal

geostrategi ditingkat regional adalah ASEAN 10 sedangkan ditingkat

Supra Regional adalah ASEAN + 3 (Jepang, China, Korea ) +3 (India,

Australia, New Zealand ) Geostrategi ditingkat Regional dikembangkan

melalui konsep Asean Security Community (ASC), Asean Economic

Comunity (AEC) dan Asean Cultural Comunity (ACC) bahkan pada

Asean Summit di Kuala Lumpur (Desember 2005) telah meningkat

menjadi Asean Identity. Ditingkat supra regional juga semakin mekar

dengan penandatangan Asean Treaty of Ammity and Cooperation

(TAC ) oleh China, Australia dan negara lain. Jadi sistem pertahanan

Indonesia yaitu Sishanrata atau sekarang dikenal dengan Total Defence

dalam implementasinya ditingkat Regional dan Supra regional

diwujudkan dalam suatu bentuk “Pertahanan melingkar multi lapis

ditingkat nasional ,regional, dan supra regional berupa jaringan laba-

laba hubungan antara negara baik yang tidak hanya menggunakan

komponen militer tetapi juga nir militer baik ekonomi ,budaya dan

identitas dalam rangka menjaga dan memelihara kepentingan nasional

Indonesia ”. Dengan cara ini maka posisi Indonesia menjadi lebih aman

13

Page 14: makalah

karena lewat hubungan ini konflik yang nantinya akan muncul menjadi

berkurang. Indonesia menjadi lebih aman baik dalam hal melakukan

kegiatan ekonomi khususnya di tingkat regional maupun supra regional,

menjadi lebih mudah memasarkan produk dalam negeri dan

mengembangkan perekonomian di Indonesia dengan sendirinya dan

pemasaran produksi dalam negeri menjadi lebih baik. Dalam hal politik

negara, dengan masuknya Indonesia kedalam kawasan ASEAN maka

kebanyakan strategi politik negara yang saling menjegal setidaknya bisa

ditekan walaupun hanya dalam lingkup ASEAN khususnya hal ini biasa

terjadi dalam menunjukkan kekuatan suatu negara hubungannya dengan

kehidupan internasional dalam bernegara. Sedangkan dalam hal

Hankam maka hubungan ini bisa menguntungkan Indonesia khususnya

dalam hal memperoleh armada-armada yang digunakan dalam hal

pertahanan negara, kemudian penyusunan strategi untuk perkembangan

selanjutnya demi mempertahankan wilayah kesatuan Republik

Indonesia. Diharapkan dengan masuknya Indonesia khususnya dalam

ASEAN baik ditingkat regional maupun supra regional mampu

membawa Indonesia ke tingkat yang lebih baik. Diharapkan juga

ditingkat Supra Regional juga akan terjadi kondisi serupa dan dengan

demikian baik dilingkungan ASEAN bahkan ASEAN + 6 semua negara

didalamnya akan memperoleh kesempatan untuk bersama-sama saling

bantu-membantu membangun negerinya. Bagi Indonesia juga

menguntungkan karena tidak perlu terburu-buru melakukan pengadaan

Alutsista yang mahal-mahal sementara ekonomi Indonesia belum pulih

sepenuhnya. Hal tersebut tidak berarti Indonesia tidak membangun

kekuatan militernya tetapi membangun secara terukur. Mungkin

Indonesia sebaiknya baru membangun kekuatan militernya secara besar-

besaran sesudah pendapatan perkapita mencapai USD 4000 dalam hal

pemenuhan ketahanan nasioanal.

14

Page 15: makalah

Peluang selanjutnya adalah bagaimana Indonesia memanfaatkan

letak geografisnya ,yang terletak diantara dua benua Asia dan Australia

serta dua samudra Pasifik dan samudra Hindia sebagai suatu kekuatan

membangun perekonomian Indonesia. Selain itu adanya selat malaka

yang juga sebagai lewatan jalur perdagangan internasional mendorong

Indonesia untuk bisa meningkatkan kehidupan ekonominya khususnya

di sektor perdagangan ,kelautan dan pemanfaatan sumberdaya bahari

yang selama ini masih belum terkelola secara maksimal. Kekayaan

sumber daya laut merupakan salah satu peluang wawasan nusantara

yang bisa dikembangakan secara optimal nantinya. Dengan

memanfaatkan laut yang luas sekitar 2/3 dari luas seluruh Indnesia

dengan segala sumberdaya yang ada di dalamnya untuk kesejahteraan

rakyat dalam negeri, karena dengan terpenuhinya kesejahteraan rakyat

terutama di bidang ekonomi maka stabilitas keamanan negeri juga

terjamin. Dengan semua terpenuhinya kesejahteraan masyarakat kecil

maka tingkat kriminal dapat diturunkan karena pada prinsipnya

seseorang berbuat kriminal karena situasi yang tidak memungkinkan

seperti halnya terdesak oleh kebutuhan ekonomi dan perut lapar hingga

tak bisa tidur. Bila kesejahteraan rakyat terpenuhi otomatis stabilitas

negara dapat terwujud dan kriminalitas dapat ditekan.

Pemanfaatan sumberdaya alam baik laut maupun darat dan

mengurangi tingkat penyelundupan yang bisa merugikan negara serta

rakyat kecil akan membantu Indonesia khususnya dalam hal

peningkatan produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan

Indonesia pada luar negeri baik itu dalam bidang ekonomi ataupun

pertahanan negara karena hingga saat ini Indonesia tidak dapat membuat

armada pertahanan sendiri  tetapi membeli armada dengan teknologi

yang mulai tertinggal dan merupakan barang bekas dari beberapa negara

maju selain itu perlunya peningkatan terhadap Sumberdaya Manusianya

itu sendiri. Peluang lainnya yaitu perkembangan kemajuan teknologi

15

Page 16: makalah

informasi yang berimplikasi pada meningkatnya arus informasi yang

cepat akan mendorong percepatan diperolehnya akses informasi

terutama yang berkaitan dengan pembangunan nasional ,kekayaan

sumberdaya alam yang cukup besar dan beragam merupakan modal

dasar pembangunan nasional ,jumlah penduduk yang besar merupakan

potensi tenaga kerja ,potensi pertahanan ketika adanya agresi militer

maupun potensi pasar dalam negeri. Pancasila sebagai ideologi negara

tetap diterima oleh masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupan

berbangsa dan bernegara yang mempersatukan bangsa Indonesia dalam

satu kesatuan utuh dalam kekeluargaan dan kebudayaan yang beragam

sebagai daya tarik Indonesia di dunia pariwisata dan Internasional.

Meluasnya regionalisasi perekonomian antar kawasan dalam

implementasi pasar bersama dan juga pelaksanaan otonomi daerah

memungkinkan daerah untuk mengembangkan diri sesuai potensi dari

daerah masing-masing. Daratan yang subur dan masih belum dikelola

secara maksimal menjadikan peluang bagi Indonesia untuk melakukan

swasembada beras dan meningkatkan kondisi pertaniannya dan

menjadikan Indonesia berjaya kembali seperti tahun 1984 dengan

kebijakan-kebijakan yang mengedepankan ketahanan pangan.

2.3.2. Tantangan Wawasan Nusantara dan Hubungannya dengan Geostrategi

Nilai strategis batas laut /perairan Indonesia ,zona perbatasan

laut Indonesia mengandung banyak kerawanan dan sensitivitas karena

berbagai faktor ,baik yang bersifat permanen maupun yang

sementara ,antara lain :

1. Letak geografis di persimpangan jalan antara Samudra Pasifik

dengan Samudra Hindia dan Benua Asia dan Australia sehingga

sering dilewati pelayaran Internasional.

2. Struktur negeri yang berbentuk kepulauan dengan panjang pantai

lebih dari 80.000 km terpanjang didunia yang pada umumnya

terbuka di kawasan sekitar 8 juta km 2 yang tersebar secara tidak

16

Page 17: makalah

teratur yang didiami oleh penduduk secara tiadak merata bahkan

masih banyak pulau-pulau yang tak berpenduduk.

3. Isu-isu globalisasi terutama yang menyangkut demokratisasi hak

asasi manusia ,liberalisasi ekonomi dan informasi telah

meningkatkan kerawanan-kerawanan di daerah perbatasan.

4. Masih ada batas-batas laut negara yang sudah dirundingkan dan

disepakati secara bilateral ,belum memiliki pengakuan secara

Internasional dikarenakan batas-batas laut tersebut belum

didepositkan di PBB.

Faktor-faktor tersebut diatas menegaskan penting dan

strategisnya kepastian batas laut karena tanpa itu penegakan hukum di

laut tidak memiliki landasan yang kuat dan akan selalu mengundang

kontroversi yang dapat menimbulkan konflik di perairan perbatasan

negara. Selain itu trauma akan kasus terdahulu yaitu Sipadan-Ligitan

yang merupakan pulau Indonesia yang dimenangkan oleh Malaysia

menyebabkan perlunya kewaspadaan Indonesia khususnya untuk pulau-

pulau kecil Indonesia yang tidak berpenghuni dan daerah frontier

sebagai sasaran penyelundupan baik itu illegal loging ataupun kasus lain

yang tentunya merugikan masyarakat kecil dan negara puluhan milyar

karena pembalakan liar. Selain itu luasnya wilayah kelautan Indonesia

tidak diimbangi dengan minimnya sarana penjagaannya, seperti

kurangnya armada yang digunakan untuk memantau keadaan laut. Ini

menjadi tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia dalam

menjaga kedaulatan negara. Kekhawatiran juga terjadi karena adanya

penemuan sumberdaya laut bernilai ekonomi tinggi seperti minyak dan

gas bumi serta barang tambang berharga lainnya, sedangkan di sisi lain,

batas laut Indonesia masih belum disetujui pihak internasional. Adanya

beberapa pulau yang berada pada lokasi strategis di sekitar perbatasan

negara merupakan kekhawatiran banyak pihak atas keamanan dan

keselamatannya dari penguasaan asing/negara tetangga. Kekhawatiran

17

Page 18: makalah

tersebut didasarkan atas pembinaan yang sangat minim dari pemerintah,

sehingga penduduk yang ada di pulau-pulau tersebut lebih banyak

berhubungan dengan negara tetangga, menggunakan uang dan bahasa

negara tersebut, serta hidup dengan gaya dan budaya negara tetangga.

Mereka lebih banyak mendengarkan radio dan melihat siaran televisi

negara tetangga sehingga secara tidak langsung penduduk-penduduk

pulau tersebut ada dalam penguasaan negara tetangga. Hal ini

menyebabkan bergesernya identitas warga Indonesia yang berada pada

daerah frontier tersebut secara perlahan. Bukan sepenuhnya salah

mereka jika mereka lebih memilih untuk berhubungan dengan negara

tetangga. Jika saja pemerintah Indonesia lebih memperhatikan

pembangunan di daerah frontier, hal semacam ini tidak perlu terjadi.

Peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat adalah kuncinya. Apabila

ini terpenuhi maka keraguan terhadap loyalitas mereka pada negara ini

tidak akan menjadi wacana publik.

Pengamanan batas laut lewat Waspam yang lemah, kapal-kapal

laut yang kurang canggih serta batas laut yang kurang, jelas merupakan

penyebab bertambahnya beban dalam menjaga kesatuan wilayah

Indonesia. Masalah lainnya timbul dengan bertambahnya kepentingan

terhadap laut atau lingkungan maritim, mulai dari perlidungan terhadap

jalur komunikasi laut (SLOC, Sea Lanes of Communication) dan jalur

perdagangan laut (SLOT, Sea Lanes of Trade) yang vital bagi

perdagangan internasional, jalur pemasok energi dan ekonomi yang

semuanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit apalagi soal keamanan

maritim yang luas. Tuntutan oleh negara-negara lain mengenai

penambahan ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia ) yang akhir-akhir

ini menjadi perdebatan di sebagian kalangan digunakan sebagai dasar

bahwa keamanan maritim akan menjadi agenda dan sekaligus masalah

yang membentuk kebijakan keamanan dan pertahanan negara-negara di

kawasan ini. Semua ini merupakan tantangan dan ancaman bagi

18

Page 19: makalah

Indonesia, terlebih saat ini Indonesia sangat lemah dalam mengontrol

wilayah yang terdiri dari lebih dari 15 ribu pulau, sekitar 7 juta

km2 wilayah laut dan darat (termasuk ZEE ), dan 80 ribu km2 garis

pantai. Keamanan  Nasional Indonesia ini akan banyak ditentukan oleh

posisi geostrategis dan geopolitik Indonesia, sebagai negara kepulauan,

yang juga mempengaruhi perilaku negara-negara besar di kawasan ini,

terutama Amerika Serikat, Jepang, dan Cina, karena kepentingan-

kepentingan mereka yang lahir dari posisi geostrategis Indonesia

tersebut. Dimensi internasional dan posisi geostrategis Indonesia

sebagai negara kepulauan inilah yang menempatkan mengapa masalah

separatisme dan konflik komunal sangat vital bagi Indonesia. Setelah

terjadi konflik-konflik komunal dan masalah desintregasi akan selalu

menjadi kepentingan kekuatan-kekuatan eksternal dengan dalil

membantu tetapi kebanyakan dari tujuan utamanya adalah menguasai

dan mengeruk semua sumberdaya yang ada di dalamnya. Oleh karena

itu dibutuhkanupaya-upaya yang tepat khususnya dalam

mempertahankan kedaulatan NKRI dari campur tangan negara lain.

Pembangunan yang merata tidak hanya berpusat pada ibukota saja akan

mengurangi tingkat kesenjangan sosial antara pulau/ wialayah yang ada.

Pemerataan menyebabkan wilayah merasa dipedulikan dan ancaman

terhadap separatisme dan konflik komunal bisa dicegah. Selain hal-hal

ini sebenarnya masalah utama yang dihadapi setiap negara adalah

membangun kekuatan untuk menangkal (to deter) atau mengalahkan (to

defeat) suatu serangan. Selama Indonesia mampu melindungi batas-

batas negaranya ,mensejahterakan rakyatnya lewat mempermudah

rakyat untuk hidup enak, makan enak, tidur nyenyak dengan stabilitas

nasional yang baik otomatis perpecahan akan jauh dari masalah

Indonesia. Selain itu penegakan hukum, dan mempersempit akses dari

penyelundupan liar baik itu illegal loging, pencurian ikan dan sumber

daya lainnya ,menjadi jalan yang mungkin bisa ditempuh untuk

19

Page 20: makalah

peningkatan kesejahteraan rakyat khususnya di daerah frontier. Utama

dan pasti adalah terciptanya stabilitas nasional diberbagai aspek

kehidupan berbangsa dan bernegara, mempertahankan persatuan negara

untuk menghindarkan dari masalah sepratisme atau memecahnya pulau

dari kesatuan NKRI sehingga mengurangi peluang campur tangan

negara lain apalagi dengan dalil membantu yang sebenarnya membawa

kepentingan lain yang tesembunyi. Hal inilah yang harus diperhatikan

Indonesia melihat rawannya wilayah ini dengan bentuk kepulauan dan

tingkat pengamanan yang masih lemah untuk membangun geostrategi

Indonesia khususnya untuk menghadapi berbagai ancaman baik itu

eksternal maupun internal dari dalam negeri itu sendiri.

20

Page 21: makalah

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah yaitu :

1. Wawasan nusantara memiliki arti cara pandang bangsa Indonesia tentang

diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai

kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya.

2. Wawasan nusantara dan ketahanan nasional merupakan konsepsi yang

saling mendukung antara sebgai pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan

berbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang seterusnya.

3. Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam

wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi

nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada

pertimbangan geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu

Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung

kepada system politik suatu Negara.

4. Geostrategi adalah politik dalam pelaksanaan ,yaitu upaya bagaimana

mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan-

keinginan politik atau kebijakan dalam menentukan tujuan-tujuan dan

sarana-sarana serta cara penggunaan sarana-sarana tersebut guna mencapai

tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis negara.

3.2. Saran

Saran yang dapat diberikan yaitu :

1. Pemerintah Indonesia dapat menunjukkan sistem geopolitik Indonesia yang

kuat kepada seluruh dunia, upaya Negara lain tidak dengan mudah

meremehkan martabat bangsa Indonesia. Indonesia telah merdeka, maka

21

Page 22: makalah

sepatutnya kita menghapuskan segala praktek yang bertautan dengan asas

kemerdekaan yang telah direnggut bangsa Indonesia.

2. Bagi masyarakat Indonesia sendiri, jangan mudah terpengaruh untuk

melakukan aksi kekerasan dan tak beretika demi mengungkapkan

aspirasinya terhadap permasalahan

22