makalah 2 kimia organik amr
DESCRIPTION
ayo belajarTRANSCRIPT
nama : shafwan amrullah (10020008)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi, para ahli
berlomba- lomba melakukan berbagai macam penelitian dalam
bidang teknologi. Sekarang sangat banyak hal- hal yang menarik
yang membuat para ilmuan penasaran untuk mengetahui
berbagai macam hal tentang teknologi, dan khususnya tentang
bahan- bahan kimia, reaksi maupun manfaatnya. Pada makalah
ini, kami akan membahas tentang benda- benda atau unsur-
unsur kimia yang berkaitan dengan senyawa aromatik atau
benzena tersebut. Banyak sekali hal yang sangat menarik yang
perlu diketahui dan di pelajari tentang senyawa aromatik.
Michael Farady dapat mengisolasi senyawa benzena dari gas
yang ditekan. Senyawa ini merupakan induk dari kelompok
senyawa aromatik. Nama aromatik digunakan bukan karena
aroma (bau) senyawanya melainkan karena sifat- sifatnya yang
istimewa. Dibawah ini adalah sedikit ulasan tentang beberapa
sifat sruktur dari benzena yang cukup istimewa sehingga
membuatnya berbeda dari senyawa- senyawa yang lain :
1. Benzena merupakan molekul siklis terkonjungasi dengan
rumus kimia C6H6.
2. Merupakan molekul yang stabil dengan panas hidrogenasi 36
kkal/mol lebih rendah dari yang diharapkan.
3. Merupakan molekul yang pelanar (datar) heksagonal dan
simetris, dimana :
Sudut- sudut ikatan C-C-C – 120o
Panjang ikatan C-C 139 Å
4. Dapat mengalami reaksi subtitusi yang akan menjaga sistem
konjugasi siklis dan tidak mengalami reaksi adisi yang akan
merusak sistem konjugasi.
5. Dalam teori resonansi, maka struktur benzena digambarkan
sebgai struktur campuran (=hibrida) dan struktur yang
diusulkan Kakule.
6. Dalam teori orbital molekuler, benzena dapat digambarkan
sebgai struktur heksaagonal planar (datar) dimana awan
elektron π berada di atas dan di bawah bidang heksagonal
tersebut.
Sudut- sudut ikatan C-C-C = 120o
Panjang ikatan =1,39 Å
Hibridisasi ikatan C-C = 1,39 Å
Dari perincian tentang senyawa benzena di atas, maka dalam
makalah ini, kami akan memberikan informasi dan penjelasan
tentang senyawa yang memiliki hubungan yang sama dengan
senyawa benzena. Dan yang kami akan gambarkan adalah
tentang berbgai macam ulasan informasi tentang C60, suatu bola
aromatik yaitu Fluorena.
Perhatikan gambar benzena di bawah ini :
Gambar 1.1. struktur benzana
Tak satupun tmuan kimia yang mencolok atau
menyemangati seperti maraknya penelitian tentang C60. Samapai
pertengahan 1980-an, hanya dua bentuk alotropi utama dari
1,39 Å
karbon unur yang diketahui, yaitu intan dan grafit. Akan tetapi
pada bulan September 1985 para ilmuan tertarik pada serpihan
karbon yang tertembus dari bintang merah raksasa dalam ruang
antar bintang mencoba untuk menghasilkan partikel yang sama
di bumi, untuk dikaji lebih lanjut.
B. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain :
1. Memberikan informasi dan deskripsi tentang salah satu senyawa
aromatik yang cukup menarik untuk diketahui yaitu senyawa
aromatik C60 atau biasa disebut Fluorena.
2. Menjelaskan kepada pembaca berbagai macam reaksi dan
pernak- pernik dari temuan tak terduga C60 Fluorena.
3. Menggambarkan dan mendeskripsikan berbagai hal yang cukup
menarik untuk dibahas mengenai Fluorena
C. Manfaat
Dengan penulisan makalah ini, diharapkan akan mampu
membuat banyak orang berfikir dan tertarik untuk menciptakan
temuan- temuan baru dalam deunia teknologi khususnya dalam
bidang kimia. Karena dalam riwayat C60 menggambarkan
mengapa dunia teknologi hal ini begitu penting untuk
mendukung ilmu pengetahuan dasar. Kemana penelitian-
penelitan ini akan dibawa, kita belum tahui dengan pasti, tetapi
pengalaman menunjukan bahwa manfaat praktis akhirnya akan
muncul, sekalipun dari temuan dasar yang kecil.
BAB II
DASAR TEORI
Tak satupun temuan kimia yang mecncolok atau
menyemangati seperti maraknya kegiatan penelitian tentang C60.
Sampai pertangahan 1980-an, hanya dua bentuk alotrop utama
dari karbon unsur yang diketahui, yaitu intan dan grafit. Akan
tetapi pada bulan september 1985, ilmuan yang tertarik dengan
serpihan karbon yang tertembus dari bintang merah raksasa
dalam ruang antar bintang mencoba untuk menghasilkan
partikel yang sama di bumi, untuk dikaji lebih lanjut. Untuk
mengerjakannya, mereka menyinari grafit dengan berkas laser
berpulsa sangat tinggi, dan melewatkan serpihan uap tersebut
ke spektrometer massa untuk dianalisis. Meskipun mereka tidak
menemukan serpihan kecil yang diinginkan, mereka terkejut
dengan munculnya puncak spektrum masa yang sangat tinggi
mencapai ketinggian masa 720, yaitu berkaitan dengan C60 (C=
12 x 60 =720). Puncak masa lain dengan intrensitas lebih rendah
juga teramati contohnya, C70, pada masa 840). Mereka
menunjukan struktur yang unik untuk C60 untuk menjelaskan
kesetabilan yang sangat luar biasa, struktur tersebut tenyata
benar dan 5 tahun kemudian beberapa metode dikembangkan
untuk menghasilkan bentuk karbon yang baru ini dalam jumlah
yang cukup untuk mengkaji sifat kimianya.
BAB III
PEMBAHASAN
Sebelum kita membahas tentang C60, simpanlah pertanyaan
ini dengan baik- baik de kepala anda,”Apa itu C60, mengapa
struktur ini tidak C59 atau c61, dan mengapa dia begitu stabil ?”,
jawabannya akan kita ketahui berdasarkan uraian dengan
penjelasan dibawah ini.
Pertama- tama mari kita lihat bagaimana atom karbon
tersusun pada grafit, yaitu prazat (perkusor) C60. Grafit terdiri
dari sejumlah lapisan cincin heksagonal yang terbentuk planar.
Setiap atom karbon (kecuali beberapa yang terletak di tepi luar)
berhubungan dengan tiga atom karbon yang pada lapisan yang
sama. Melalui ikatan yang kira- kira panjangnya sama (1,42 Å)
seperti ikatan karbon- karbon pada benzena (1,39 Å). Perhatikan
gambar gerafit dibawah ini :
Gambar 1.3. benzena dan panjang iktannya
1,42 Å
3,4 Å
Gambar 1.2. struktur grafit
1,39 Å
Jadi, masuk akal jika lembaran pada grafit seperti sejumlah tak
terhingga cincin aromatik yang berfusi. Tidak ada ikatan kovalen
diantara atom karbon pada suatu lapisan dengan lapisan yang
lainnya, yang jaraknya 3,4 Å. Hanya gaya lemah yang menahan
lapisan- lapisan tersebut. Sifat pelumas dari grafit diperkirakan
sebagai akibat dari penggelinciran terhadap lapisan lain.
Pertimbangan apa yang terjadi jika satu atom karbon
dikeluarkan dari salah satu cincin, menghasilkan satu cincin
pentagon dari bentuk heksagon. Struktur ini tidak akan datar,
tetapi akan melekuk. Hidrokarbon aromatik koranulena,
contohnya dengan lima cincin benzena diseputar suatu
pentagon, berbentuk seperti piringan cawan, tidak datar.
Pengeluaran beberapa atom karbon dari lapisan grafit
menghasilkan lekukan yang lebih banyakl lagi dan akhirnya
menutup pembentuk struktur seperti bola. Wallaupun hubungan
antara grafit dan C60 sudah jelas, perincian bagaimana C60
terbentuk dari grafit diuapkan masih sedikit
Struktur C60 yang semulanya hanya diterka dan akhirnya
diferifikasi, ternyata sama dengan bentuk bola kaki. Unutk lebih
mengetahui lebih jelas, bagaimana bentuk dari struktur C60 yang
kehilangan satu karbon tersebut, dapat dilihat pada gambar 1.4
dibawah. Bentuknya poligon (secara teknis, suatu ikosahedron
yang terpancung) dengan 60 puncak, masing- masing pada suatu
kabon. Terdapat 32 muka, 12 diantaranya berupa pentagon (12
pentagon x 5 masing- masing karbon = 60 karbon) dan 20 berupa
heksagon (20 heksagon x 6 karbon= 120 karbon : 2 = 60 karbon ;
kita harus membagi 2 karena setiap atom karbon digunakan
bersama oleh 2 heksagon). Setiap pentagon dikelililngi oleh lima
heksagon, tidak satupun pentagon yang bersebelahan. Namun
demikian kelima ikatan dari setiap heksagon secara berselang
seling berfusi dengan tiga pentagon dari tiga heksagon.
Nama umum dari C60 adalah ”buckminsterfulerena”
berdasarkan nama R. Buckiminster Fuller, seorang insinyur,
arsitek, dan filsuf yang menggunakan bentuk tersebut untuk
membangun kubah geodesik. Kerena bentuknya yang seperti
bola, molekul C60 dijuluki “buckyball”. Senyawa yang diturunkan
dari C60 dan sekelompok karbon yang berhubungan yang
berongga (seperti C70 yang berbentuk telur, C76, C84 dan lainnya
dinamakan fulerena. Bahkan karbon nanotube sekarang telah
diketahui.
Mengapa C60 begitu stabil? Sebagaimana dengan benzena dan
grafit, setiap atom karbon pada C60 melekat ketiga atom lain dan
dengan demikian terhibridisasi sp2. Elektron valensi keempat
dari setiap karbon terletak pada orbital p yang tegak lurus pada
permukaan bola. Orbital- orbital ini bertumpang tindih
membentuk awan di dalam dan luar bola, seperti halnya awan di
atas dan dibawah bidang cincin benzena. Dengan demikian,
berasarkan penjelasan pada bab pendahuluan tentang sifat- sifat
istimewa benazena, maka struktur C60 pada hakikatnya adalah
aromatik dan sangat stabil, Memang, C60 baru- baru ini
Gambar 1.4. struktur C60
terditeksi dalam bantuan kilap hitam tertentu, mungkin telah
terjebak disana sejak lebih dari setengah miliar tahun yang lalu.
C60 sekarang dapat dibuat dalam bentuk gram. Senyawa ini
dideteksi dengan pelarut organik (sedikit larut) dari jelaga yang
dibuat secara khusus, dan dipisahkan secara kromatografi dari
flurena yang lebih tinggiyang terbentuk sekaligus. Larutannya
berwarna indah, contohnya, warna magneta (ungu kemerahan)
dalam heksana.
Bagaimana dengan reaksinya? Karena subtitusi tidak
dimungkinkan (tidak ada hidrogen pada C60) , msks reskdinys
terutama melalui adisi. Meskipun ke-60 karbonnya setara
(seperti keenam karbon pada benzena), ikatannya tidak
demikian. C60 memiliki dua jenis ikatan, yitu ikatan 6-6 yang
digunakan bersama oleh heksagonyang bersebelahan, dan
ikatan 5-6 yang digunakan bersama oleh pentagon dan
heksagon. Ikatan 6-6 sedikit lebih pendek (1,39 Å) daripada
ikatan 5-6 (1,43 Å) dan lebih mirip ikatan rangkap.
Kita telah mempelajari pernak- pernik dan temuan tak
terduga dari C60. Kemajuan ini, yang membuka bidang kimia yang
baru, mrupakan bidang kimia yang baru, merupakan hasil yak
terduga dalam ilmu dasar (fundemental). Jenis polimer baru,
yaitu material yang dapat menghantarkan listrik atau
menyimpan energi surya, struktur menakjubkan dengan logam
atau atom lain (bahkan helium) terjebak didalam sekelompok
karbon, katalis baru, luar (probe) baru untuk mikroskopi
elektron, dan bahkan obat- obatan, semua ini dan kemungkinan
komersial lainnya yang masih belum terbayangkan, akan muncul
dari temuan yang menyenangkan ini. Riwayat C60
menggambarkan sekali lagi mengapa dalam dunia teknologi hal
ini begitu penting untuk mendukung ilmu pengetahuan dasar. Ke
mana penelitian ini akan membawa kita belum diketahui dengan
pasti, tetapi pengalaman menunjukan bahwa manfaat praktis
akhirnya akan muncul, sekalian dari temuan dasar yang sangat
kecil, berlipat ganda dari besarnya investasi awal. (Richard E.
Smalley, Robert F. Curl, dan Horold Kroto berbagai Hadiah Nobel
untuk kimia pada tahun 1996 untuk temuannya mengenai
fulerena).
BAB IV
KESIMPULAN
Dari pembahasan dan ulasan di atas, dapat kita simpulkan
berbagai hal antara lain :
1. C6o merupakan salah satu dari bentuk senyawa benzena yang
sangat istimewa,
2. Beberapa keistimewaan yang terdapat pada senyawa C60
antara lain dapat kita simpulkan :
a. C6o merupakan senyawa yang sangat stabil, ini disebabkan
karena, struktur C6o merupakan sekumpulan dari cincin-
cincin benzena yang saling mengikat.
b. C6o apabila satu atom karbon dikeluarkan dari salah satu
cincin, menghasilkan satu cincin pentagon dari bentuk
heksagon. Struktur ini tidak akan datar, tetapi akan
melekuk. dan ternyata C60 yang semulanya hanya diterka
dan akhirnya diferifikasi, ternyata sama dengan bentuk
bola kaki.
c. Sifat pelumas dari grafit diperkirakan sebgai akibat dari
penggelinciran terhadap lapisan lain.
3. Manfaat yang perlu kita ambil dari penemuan C60 ini adalah
bagaimana kita akan terpengaruh supaya kita dapat
melakukan banyak penelitian dan enghasilkan banyak temuan
baru dalam dunia teknologi khususnya dalam bidang kimia.
Ke mana penelitian ini akan membawa kita belum diketahui
dengan pasti, tetapi pengalaman menunjukan bahwa manfaat
praktis akhirnya akan muncul, sekalian dari temuan dasar
yang sangat kecil.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Hart.H.,LeslieE. Crine,dan David J.Hart, 2003, Kimia Organik, Edisi
Kesebelas, Alih Bahasa: Suminas setiati Achmadi, Ph.d., Penerbit
Erlangga Jakarta.
Salamah.S., 2006,Diktat Kimia Organik II, Universitas Ahmad Dahlan,
Yogyakarta.