makala h kepempinan

Upload: arifsinagareborn

Post on 07-Mar-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

leadership

TRANSCRIPT

PENDAHULUANManusia sebagai individu atau kelompok dalam kehidupannya pasti mempunyai kepentingan dan tujuan tertentu. Sehingga dengan sifat dan karakternya yang berbeda-beda akan mempunyai potensi besar jika diwujudkan dalam suatu kepentingan dan tujuan bersama atau kelompok. Dalam kehidupan suatu kelompok tentunya tidak lepas dari adanya perbedaan perilaku setiap individu dalam kelompok. Namun, justru dibalik perbedaan itu tersimpan suatu kekuatan yang besar untuk mencapai kepentingan atau tujuan kelompok. Selanjutnya, untuk mengetahui perilaku kelompok akan dibahas tentang pengertian perilaku organisasi, pengertian perilaku kelompok, unsur pokok dan asas organisasi, tipe kelompok, fase pembentukan kelompok, PEMBAHASAN1. Pengertian Perilaku Organisasi Menurut Wibowo (2013:1) Perilaku organisasi berkaitan dengan bagaimana orang bertindak dan bereaksi dalam semua organisasi. Dalam berorganisasi orang dipekerjakan, dididik dan dilatih, diberi informasi, dilindungi, dan dikembangkan. Menurut Stephen P Robins dalam Kondalkar (2007:5) mendefinisikan Organizational behaviour as a systematic study of the actions and attitudes that people exhibit within organizations.Dengan kata lain perilaku organisasi adalah bagaimana orang berperilaku dalam suatu organisasi.

2. Pengertian Perilaku KelompokSecara garis besar kelompok adalah suatu unit yang terdiri atas sekelompok/ sekumpulan dua orang atau lebih yang berinteraksi dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan secara bersama- sama dalam suatu wadah tertentu. Perilaku seseorang dapat menentukan kebehasilan atau prestasi kerja, baik secara individu maupun kelompok. Prestasi seseorang dalam suatu kelompok tergantung kepada kompetensi, pengalamannya juga peran yang dimainkan dalam organisasi. Rivai dan Mulyadi (2012:192) menyatakan, Perilaku adalah semua yang dilakukan seseorang. Sedangkan, bentuk tingkah laku manusia adalah segala aktivitas, perbuatan dan penampilan diri sepanjang hidupnya. Perilaku sesorang dipengaruhi oleh berbagai variable lingkungan dan banyak factor individual, pengalaman, dan kejadian. Rivai dan Mulyadi (2012:193) mengatakan, kelompok adalah kumpulan individu di mana perilaku atau kinerja satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan / prestasi anggota lain. Kelompok dapat juga pula didefinisikan sebagai dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung untuk mecapai sasaran-sasaran tertentu. Sedangkan, perilaku kelompok adalah semua kegiatan yang dilakukan dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dan saling bergantung untuk menghasilkan prestasi yang positif , baik untuk jangka panjang dan pertumbuhan diri.3. Unsur Pokok OrganisasiMenurut Wibowo (2013) ada 4 unsur pokok organisasi yaitu:a) Sebagai Wadah atau Tempat untuk Bekerja SamaOrganisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang unutk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat di sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.b) Proses Kerja Sama Sedikitnya Antar Dua OrangSuatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut dilakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu disusun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama dilakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk dilaksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antarkerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.c) Jelas Tugas Kedudukannya Masing-MasingDengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing- masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat dihindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.d) Ada Tujuan TertentuBetapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik.4. Asas OrganisasiAgar suatu organisasi dapat berjalan baik perlu adanya asas-asas atau prinsip-prinsip tertentu. Atau dengan kata lain suatu organisasi yang baik perlu dilandasi oleh suatu asas-asas atau prinsip-prinsip tertentu.Dengan pengetahuan tentang asas-asas atau prinsip-prinsip organisasi maka dalam setiap usaha untuk mengorganisasi kalau tidak mau mengalami kesulitan atau kegagalan maka prinsip-prinsip tersebut harus kita perhatikan. Adapun beberapa asas atau prinsip organisasi menurut Wibowo (2013) yang perlu diketahui antara lain adalah sebagai berikut:1. Asas Perumusan TujuanDalam menyusun suatu organisasi, maka asas yang harus diperkirakan adalah asas perumusan tujuan. Dengan asas tersebut maka berarti bahwa sebelum organisasi tersebut disusun, maka terlebih dahulu harus mengetahui tujuan dari organisasi itu dibentuk. Dengan lain menyusun organisasi tersebut bermaksud agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efisien dan efektif.2. Asas Pembagian KerjaDi muka telah dikemukakan bahwa, dalam pembentukan atau penyusunan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Karena suatu organisasi selalu membutuhkan tenaga-tenaga orang lain yang kadang-kadang tidak sedikit jumlahnya, maka perlu adanya pembagian kerja yang baik. Dengan adanya pembagian kerja maka tiap orang/bagian akan dapat mengetahui secara jelas tugas dan tanggung jawab serta kedudukannya masing-masing dalam organisasi tersebut. Dengan demikian, akan dapat diharapkan tidak terjadinya kesimpangsiuran dalam pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.3. Asas Pendelegasian WewenangBagi manajer sulit untuk melakukan seluruh pekerjaan seorang diri baik karena keterbatasan kemampuan waktu dan sebagainya. Untuk itu perlu bagi seorang manajer dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya menyerahkan sebagian yang tidak begitu penting kepada bawahan-bawahannya.4. Asas KoordinasiDengan adanya pembagian kerja dalam suatu organisasi maka diharapkan dalam pelaksanaan tugas-tugasnya jangan sampai terjadi kesimpang siuran. Akan tetapi, dalam praktek adanya koordinasi yang baik maka kemungkinan kesimpangsiuran itu tetap ada, sebab kecenderungan setiap orang atau setiap bagian mempunyai egoisme untuk berusaha melaksanakan tugasnya sebaik mungkin. Tindakan ini pada prinsipnya adalah baik, tetapi kalau tindakan ini berlebih-lebihan artinya tidak memperhatikan kegiatan-kegiatan lain maka justru dapat menyulitkan, misalnya bagian produksi berusaha untuk meningkatkan produksinya sebanyak mungkin tanpa memperhatikan bagian penjualan, maka ini berarti akan menimbulkan over produksi (produksi yang berlebihan).5. Asas Batas Efisiensi PengawasanDalam meningkatkan tugas masing-masing orang/bagian tersebut mempunyai beberapa orang yang di bawah pengawasannya. Untuk itu batas-batas efisiensi pengawasan harus betul-betul diperhatikan, artinya bila batas pengawasan orang hanya lima orang maka janganlah orang tersebut dibebani untuk mengawasi delapan orang. Beberapa batas yang tepat sebenarnya tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing yang tidak dapat dibuat standar secara tegas. Perbedaan kecakapan yang memimpin, sikap pekerjaan dan faktor-faktor lain ikut pula menentukan beberapa batas yang paling baik.6. Asas Pengawasan UmumSuatu organisasi tidak dapat terjamin kelancarannya bila pengawasannya kurang baik untuk itu maka dalam penyusunan organisasi harus dilakukan sedemikian rupa misalnya diusahakan penyusunan organisasi yang sederhana sehingga dengan demikian pimpinan akan mampu melakukan pengawasan secara keseluruhan.Sedangkan asas dalam organisasi menurut Subekhi dan Jauhar (2013) adalah sebagai berikut:1. Asas tujuan organisasi (principle of organizational objectives)Tujuan organisasi harus jelas dan rasional apakah bertujuan untuk mendapatkan laba ataukah memberikan pelayanan. Hal ini merupakan bagian penting dalam menentukan struktur organisasi2. Asas kesatuan tujuan (principle of unity objective)Suatu organisasi harus ada kesatuan yang ingin dicapai. Organisasi secara keseluruhan dan tiap- tiap bagiannya harus berusaha untuk mencapai tujuan tersebut. Organisasi akan kacau bila tidak memiliki kesatuan tujuan.3. Asas kesatuan perintah (principle of unity of command)Setiap bawahan menerima perintah ataupun memberikan pertanggung jawaban hanya kepada satu orang atasan, namun seorang atasan dapat memerintah beberapa orang bawahan.4. Asas rentang kendali (principle of the span of management)Seorang manajer hanya dapat secara efektif memimpin sejumlah bawahan tertentu, misalnya 3 sampai 9 orang. Jumlah bawahan ini tergantung kecakapan dan kemampuan manajer bersangkutan.5. Asas pendelegasian wewenang (principle of delegation authority)Pendelegasian dari seorang atau sekelompok orang kepada orang lain hendaknya jelas dan efektif sehingga seorang manajer mengetahui wewenangnya6. Asas keseimbangan wewenang dan tanggung jawab (principle of parity of authority and responsibility)Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Wewenang yang didelegasikan dengan tanggung jawab yang timbul harus sama besarnya. Wewenang yang didelegasikan hendaknya tidak meminta pertanggung jawaban yang lebih besar dari wewenang itu sendiri atau sebaliknya.7. Asas tanggung jawab (principle of responsibility)Pertanggung jawaban dari bawahan terhadap atasan harus sesuai dengan garis wewenang (line aauthority) dan pelimpahan wewenang. Dengan kata lain, seseorang hanya akan bertanggung jawab kepada orang yang melimpahkan wewenang tersebut.

8. Asas pembagian kerja(principle of departementation)Pengelompokan tugas- tugas, pekerjaan atau kegiatan- kegiatan yang sama ke dalam satu unit kerja hendaknya didasarkan atas eratnya hubungan pekerjaan tersebut.9. Asas penempatan personalia (principle of personalia placement)Penempatan orang- orang pada setiap jabatan didasarkan atas kecakapan, keahlian dan keterampilannya (the right man in the rights job). Mismanagement penempatan harus dihindarkan. Efektivitas organisasi yang optimal memerlukan penempatan karyawan yang tepat. Untuk itu harus dilakukan seleksi yang objektif dan berpedoman atas job specification dari jabatan yang akan diisinya.10. Asas jenjang berangkai (principle of scalar chair)Saluran perintah dari atas ke bawah harus merupakan mata rantai vertical yang jelas dan tidak terputus- putus serta menempuh jarak terpendek. Hal ini penting karena dasar organisasi yang fundamental adalah rangkaian wewenang dari atas ke bawah.11. Asas rentang efisiensi(principle of efficiency)Untuk mencapai tujuannya, suatu organisasi harus mencapai hasil yang optimal dengan pengorbanan yang minimal.12. Asas kesinambungan (principle of continuity)Organisasi harus mengusahakan cara- cara untuk menjamin kelangsungan hidupnya.13. Asas koordinasi (principle of cordination)Ini merupakan rangkaian dari asas- asas organisasi lainnya. Kordinasi dimaksudkan untuk menyinkronkan dan mengintegrasikan segala tindakan, supaya terarah pada sasaran yang ingin dicapai.

5. Tipe-tipe kelompokAda beberapa klasifikasi dalam kelompok yaitu:a. Kelompok PrimerMenurut Charles dalam (Rivai & Mulyadi (2012:205) bahwa kelompok primer adalah kelompok yang bersifat adanya keakraban,kerja sama dan hubungan tatap muka. Mereka megutamakan pengertian, tetapi pada pokoknya mereka merupakan dasar dalam pembentukan sifat social dan cita-cita individu.

b. Kelompok Formal dan InformalKelompok dapat berbentuk kelompok formal atau formal group ataupun merupakan kolompok informal atau informal group. Kelompok formal dibentuk oleh organisasi sedangkan kelompok informal dibentuk oleh kawan atau mereka yang mempunyai kepentingan bersama. Kelompok formal didefinisikan oleh struktur organisasi, dengan design penugasan kerja menentukan tugas. Dalam kelompok formal, prilaku anggota yang terikat didalamnya ditentukan oleh dan diarahkan pada tujuan organisasional. Sebaliknya dalam kelompok informal tidak secara formal terstruktur maupun ditentukan secara organisasional. Kelompok informal terbentuk secara alamiah dalam lingkungan kerja yang muncul sebagai tanggapan atas kebutuhan akan kontak sosial, Wibowo (2013:166)Menurut Subekhi dan Jauhar (2013:46) kelompok formal terdiri dari kelompok komando dan kelompok tugas, sedangkan kelompok informal terdiri dari kelompok persahabatan dan kelompok kepentinganc. Kelompok Terbuka dan tertutupKelompok terbuka adalah suatu kelompok yang secata tetap mempunyai rasa tanggap akan perubahan dan pembaharuan. Sedangkan kelompok tetutup adalah yang kecil kemungkinanya menerima perubahan dan pembaharuan, mempunyai kecenderungan tetap menjaga kestabilan. d. Kelompok ReferensiKelompok referensi adalah setiap kelompok di mana seseorang melakukan referensi atasnya. Kelompok ini dapat dikatakan memberikan dua fungsi bagi seseorang untuk evaluasi diri, yaitu; fungsi perbandingan diri dan pengesahan social. 6. Alasan Pembentukan Kelompok Menurut Rivai dan Mulyadi (2012:221) pada dasarnya manusia tidak dapat hidup menyendiri dalam kehidupannya, dan dipastikan memerlukan kehadiran suatu kemunitas tertentu yang disebut kelompok. Ada beberapa alasan mengapa sesorang memerlukan kehadiran suatu kelompok, yaitu: untuk pemuasan kebutuhan, adanya kedekatan dan daya tarik, adanya tujuan kelompok, dan alasan ekonomi.

7. Fase pembentukan kelompokMenurut Subekhi dan Jauhar (2013:50) ada lima tahap pembentukan kelompok1. Tahap pembentukan (forming)Tahap pembentukan ini dicirikan oleh banyak ketidakpastian mengenai maksud, struktur kepemimpinan kelompok. Para anggota menguji coba untuk menentukan tipe- tipe perilaku apakah yang diterima baik. Pada tahap ini, para anggota telah mulai berpikir tentang diri mereka sendiri sebagai bagian dari suatu kelompok.2. Tahap merebut hati (storing)Tahap merebut hati adalah tahap konflik dalam kelompok. Para anggota menerima baik eksistensi kelompok, tetapi melawan kendala- kendala yang dikenakan oleh kelompok terhadap individualis. Lebih lanjut, ada konflik mengenai siapa yang akan mengendalikan kelompok. Bila tahap ini telah lengkap terdapat suatu hierarki yang relative jelas dari kepemimpinan dalam kelompok.3. Tahap penormaan (norming)Tahap penormaan adalah tahap dimana hubungan yang terjalin erat dalam kelompok itu memperagakan saling ketertarikan. Sekarang ada rasa yang kuat akan identitas kelompok dan persahabatan. Tahap ini selesai bila struktur kelompok telah kokoh dan kelompok itu telah menyerap perangkat harapan bersama dari apa yang menetapkan perilaku anggota yang benar. 4. Tahap pelaksanaan (performing)Pada titik ini, struktur itu telah sepenuhnya fungsional dan diterima dengan baik. Energi kelompok telah bergeser dari mencoba mengerti dan memahami satu sama lain ke pelaksanaan tugas didepan mata.5. Tahap pengakhiran (anjouring)Dalam tahap ini, kelompok mempersiapkan pembubaran. Kinerja tugas tinggi tidak lagi merupak prioritas puncak kelompok itu. Sebagai gantinya, perhatian diarahkan ke penyelesaian aktivitas. Respons anggota kelompok adalah bervariasi dalam tahap ini. Beberapa anggota merasa puas, dengan bersenang- senang dalam prestasi kelompok. Yang lain mungkin murung karena hilangnya persahabatan yang diperoleh selama kehidupan kelompok kerja itu.KESIMPULAN

1. Perilaku organisasi adalah bagaimana orang berperilaku dalam suatu organisasi.2. Perilaku kelompok adalah semua kegiatan yang dilakukan dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dan saling bergantung untuk menghasilkan prestasi yang positif , baik untuk jangka panjang dan pertumbuhan diri3. Unsur pokok organisasi terdiri dari sebagai wadah, proses kerjasama minimal dua orang, jelas tugas dan kedudukannya, ada tujuan tertentu.4. Asas organisasi terdiri dari asas perumusan tujuan, asas pembagian kerja, asas pendelegasian wewenang, asas kordinasi, asas batas efisiensi pengawasan, asas pengawasan umum.5. Tipe kelompok diklasifikasikan menajdi 4 yaitu kelompok primer, kelompok formal dan informal, kelompok terbuka dan tertutup, dan kelompok referensi.6. Kelompok dibentuk karena untuk pemuasan kebutuhan, adanya kedekatan dan daya tarik, adanya tujuan kelompok, dan alasan ekonomi.7. Pembentukan kelompok terdiri atas 5 tahap yaitu forming, storing, norming, performing dan anjouring.

DAFTAR PUSTAKA

Kondalkar, V.G. 2007. Organizational Behaviour. New Delhi: New Age Publishers.

Rivai, Veithzal. & Mulyadi, Deddy. 2012. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta : Rajawali Pers.

Subkhi, Akhmad. & Jauhar, Mohammad. 2013. Pengantar Teori dan Perilaku Organisasi. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Wibowo. 2013. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

PERILAKU ORGANISASI

MakalahDisusun untuk memenuhi tugas mata kuliahKepemimpinan dan Perilaku Organisasiyang dibimbing oleh Dr. Sugiarti, M.Si

Oleh:SuwarnoNIM 201310240211030Yusriatul AfiyahNIM 201310240211031Muchamad ArifNIM 201310240211033

PROGRAM PASCASARJANAMAGISTER KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2014