makala h

18
Permasalahan Kesehatan Masyarakat dengan Pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat Mekar Yulia Putri 102012139/ A5 Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana Jalan Terusan Arjuna No.6, Jakarta Barat 11510 Email: [email protected] Abstrak Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan menjabarkan permasalahan kesehatan masyarakat yang masih terjadi di tempat-tempat tertentu di Indonesia. Dampak dari penyakitnya seperti muntaber dan lainnya.Penyakit tersebut terjadi karena rendahnya pengetahuan pola hidup bersih dan sehat. Selain mengetahui permasalahan kesehatan, dapat juga dilihat upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan penyakit dan hubungannya dengan pelayanan kesehatan setempat. Penulisan makalah ini menggunakan metode pustaka dimana menggunakan bahan-bahan referensi dari buku-buku paradigma kesehatan dan juga internet. Kata kunci : Masalah kesehatan masyarakat dan pola hidup bersih dan sehat Abstract The purpose of this literature view is to determine and explain citizen’s health problem which is still exist in some particular places in Indonesia. The impacts of this problem is a serious disease like diarrhea and many more. That disease occur because their lack of health and clean lifestyle’s knowledge . Besides of knowing the health problem, we can see some efforts to pretends the spread of diseases and the relation with health services that we called Puskesmas. The writting of this literature review will use reference materials from the paradigm of health and internet. 1

Upload: mekar-yulia-putri

Post on 13-Apr-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ma

TRANSCRIPT

Page 1: Makala h

Permasalahan Kesehatan Masyarakat dengan Pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat

Mekar Yulia Putri

102012139/ A5

Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana

Jalan Terusan Arjuna No.6, Jakarta Barat 11510

Email: [email protected]

Abstrak

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan menjabarkan permasalahan kesehatan masyarakat yang masih terjadi di tempat-tempat tertentu di Indonesia. Dampak dari penyakitnya seperti muntaber dan lainnya.Penyakit tersebut terjadi karena rendahnya pengetahuan pola hidup bersih dan sehat. Selain mengetahui permasalahan kesehatan, dapat juga dilihat upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan penyakit dan hubungannya dengan pelayanan kesehatan setempat. Penulisan makalah ini menggunakan metode pustaka dimana menggunakan bahan-bahan referensi dari buku-buku paradigma kesehatan dan juga internet.

Kata kunci : Masalah kesehatan masyarakat dan pola hidup bersih dan sehat

Abstract

The purpose of this literature view is to determine and explain citizen’s health problem which is still exist in some particular places in Indonesia. The impacts of this problem is a serious disease like diarrhea and many more. That disease occur because their lack of health and clean lifestyle’s knowledge . Besides of knowing the health problem, we can see some efforts to pretends the spread of diseases and the relation with health services that we called Puskesmas. The writting of this literature review will use reference materials from the paradigm of health and internet.

Keyword: Citizen’s health problems and health knowledge

1

Page 2: Makala h

Pendahuluan

Paradigma kesehatan merupakan model kebijakan pembangunan kesehatan baru yang

bersifat holistic dan melihat masalah kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat

lintas sektor dan upaya meningkatkan kualitas kesehatan (promotif), perlindungan kesehatan

(preventif), penyembuhan orang sakit (kuratif), pemulihan kesehatan setelah sembuh

(rehabilitatif).1

Sesuai dalam skenario A masalah kesehatan masyarakat akhir-akhir ini masih

menjadi permasalahan utama, di Indonesia khususnya seringkali kita jumpai dalam suatu

masyarakat di tempat-tempat tertentu, umumya di tempat yang minim sanitasi, serta

masyarakat dengan minimnya pengetahuan akan pentingnya kebersihan memiliki masalah

kesehatan. Umumnya masalah kesehatan yang sering terjadi adalah muntaber, demam

berdarah.

Masalah kesehatan lingkungan di Indonesia umumnya terjadi karena pertambahan dan

kepadatan penduduk, keanekaragaman sosial budaya dan adat istiadat dari sebagian besar

penduduk, serta belum memadai pelaksanaan pelayanan kesahatan di wilayah tersebut.

Pengetahuan mengenai pola hidup bersih dan sehat juga harus di tanamkan dengan

melakukan promosi kesehatan dan pendekatan-pendekatan tertentu kepada masyarakat yang

kurang memahami masalah kesehatan.

II. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah:

1. Membantu kita mengetahui definisi konsep sehat dan sakit, pentingnya pelayanan

kesehatan pada suatu lingkungan dan tahap-tahap pencegahan penyakit

2. Mengembangkan pemahaman tentang paradigma kesehatan sesuai dengan skenario A

2

Page 3: Makala h

Pembahasan

Paradigma Sehat dan Masalah Kesehatan Masyarakat

Paradigma sehat merupakan model kebijakan pembangunan kesehatan baru yang

bersifat holistic dan melihat masalah kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat

lintas sektor dan upaya meningkatkan kualitas kesehatan (promotif), perlindungan kesehatan

(preventif), penyembuhan orang sakit (kuratif), pemulihan kesehatan setelah sembuh

(rehabilitatif).Dalam paradigma sehat ada yang mempengaruhi dan mendukung paradigma

sehat yaitu ilmu gizi, promotif preventif, kesehatan lingkungan (air dan kesehatan),

demografi.

Kesehatan masyarakat sendiri memiliki definisi ilmu dan seni tentang penyakit, cara

memperpanjang kehidupan serta mempromosikan kesehatan melalui upaya terorganisasi dari

masyarakat (Acheson 1988). Namun definisi yang dipakai sekarang seluruh aktivitas yang

bertujuan menjamin dan mempromosikan kesehatan pada suatu populasi yang merupakan

tanggung jawab beberapa organisasi sosial seperti pemerintah atau negara.2

Kesehatan masyarakat juga di pengaruhi oleh kesehatan lingkungan setempat terdapat

lima indikator perilaku yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan yaitu:3

Menggunakan air bersih untuk kehidupan sehari-hari

Menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan

Membuang sampah pada tempat yang disediakan

Membuang air limbah pada saluran yang memenuhi syarat

Mencuci tangan sebelum dan sesudah buang air besar

Sekarang saya akan membahas kasus sesuai skenario A dalam hubungannya dengan

paradigma kesehatan sebagai berikut:

Skenario A

Di Puskesmas Telagasari, pada pagi hari ini terlihat sangat ramai oleh pengunjung, dokter

mengatakan ada kenaikan kasus muntaber pada musim kemarau ini dan sudah 15 orang di

rujuk ke RS. Seorang pasien bertanya kepada dokter “Mengapa ya dok tiap tahun selalu

terjadi kejadian muntaber seperti ini? Apakah mungkin dapat dicegah pada tahun mendatang?

3

Page 4: Makala h

“Ya begitulah Pak, tampaknya pola hidup bersih masyarakat masih rendah, dan masyarakat

perlu disadarkan akan pentingnya kesehatan.”

1. Identifikasi Istilah

a. Muntaber : Keadaan di mana seseorang menderita muntah-muntah disertai buang air

besar berkali-kali. Kejadian itu dapat berulang tiga sampai lebih sepuluh kali dalam sehari.

Terjadi perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, melembek sampai mencair, yang kadang

juga mengandung darah atau lendir.

2. Rumusan Masalah

a. Kenaikan jumlah kasus muntaber yang terjadi tiap tahun

b. Pola hidup bersih masyarakat masih rendah

3.Analisis Masalah

4. Hipotesis

a. Promosi kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat yang masih kurang

5.Sasaran Pembelajaran

a. Untuk mengetahui definisi konsep sehat & sakit, pelayanan kesehatan dan pencegahan

penyakit

b. Untuk mengetahui hubungan antara penjamu (host), agent, dan lingkungan terhadap

penyakit menular

4

Masalah Kesehatan Masyarakat

Pelayanan kesehatan puskesmas

Konsep Sehat

Konsep sakit

Pencegahan penyakit

Promosi Kesehatan

1. Penjamu

2. Agent

3. lingkungan

Page 5: Makala h

6. Hasil

Berdasarkan skenario diatas dapat dilihat bahwa kenaikan jumlah kasus muntaber

yang terjadi di daerah Puskesmas Telagasari tiap tahunnya terjadi karena adanya masalah

kesehatan pada masyarakat setempat yang mengakibatkan penyakit tidak juga sembuh dan

malah meningkat setiap tahunnya, dalam hal ini kita dapat meninjau dari berbagai aspek

sebagai berikut.

I. Konsep Sehat dan Konsep Sakit

a. Konsep sehat

Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi

juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi,

sosial dan spiritual.

Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang

sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit

atau kelemahan (WHO, 1947).

Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat

meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):

1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.

2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.

3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.

UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan

sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara

sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu

kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya

kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.

Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis

dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal

(psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik,

social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya.4

Konsep sakit

Sakit adalah penyimpangan dari keaadaan yang optimal yakni dimana seseorang tidak

mengalami keadaan sehat sejahtera sempurna secara fisik, mental, dan sosial. Jadi bisa di

5

Page 6: Makala h

artikan bahwa penyakit adalah suatu proses gangguan faal tubuh (fisik) dan atau gangguan

psikologis (mental) maupun gangguan tingkah laku (behaviour).

Ditinjau dari sudut ekologis, ada tiga faktor yang dapat menimbulkan suatu kesakitan,

kecacatan, ketidakmampuan, atau kematian pada manusia. Tiga faktor itu disebut sebagai

ecological atau epidemiological triad yang terdiri atas tiga:5

1. Penjamu (host)

2. Penyebab penyakit (agent/vektor)

3. Lingkungan

A. Pejamu

Pejamu/ host merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit.

Pejamu disini adalah subjek dari pelayanan kesehatan. Faktor manusia sangat kompleks dan

berpengaruh dalam proses terjadi nya penyakit. Faktor tersebut bergantung pada karakteristik

yang dimiliki tiap individu. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pejamu adalah:

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat : Pengetahuan individu atau subjek, apakah ia

memahami dan melakukan prilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-

hari. Jika seseorang menjalankan dan memiliki pengetahuan tentang prilaku hidup

bersih dan sehat yang baik pasti kemungkinan terkena penyakit akan lebih kecil, akan

tetapi juga harus di imbangi oleh faktor lingkungan

Imunitas: Reaksi kekebalan tubuh terhadap penyakit bergantung pada imunitas yang

dimiliki seseorang pada waktu sebelumnya seperti kekebalan terhadap penyakit virus

yang tahan lama dan seumur hidup. Jika imunitas seseorang kuat akan memiliki

kekebalan akan suatu penyakit namun jika sebaliknya maka ia akan rentan terkena

penyakit

Pekerjaan: Status pekerjaan mempunyai hubungan erat dengan penyakit akibat

perkerjaan seperti keracunan, kecelakaan kerja, silikosis,dll

Nutrisi : Gizi buruk mempermudah seseorang menderita penyakit infeksi seperti TBC

dan kelainan gizi seperti obesitas,kolestrol dll

Gaya Hidup: Kebiasaan yang dilakukan individu seperti kebiasaan minum alkohol,

narkoba dan merokok yang dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan

6

Page 7: Makala h

Jenis kelamin: Frekuensi penyakit pada laki-laki lebih tinggi daripada frekuensi

penyakit pada perempuan. Sementara itu, penyakit tertentu seperti resiko kehamilan

dan persalinan hanya ditemui pada perempuan

Dalam skenario A terlihat bahwa subjek kesehatan/ pejamu masih belum melaksanakan

pola hidup bersih dan sehat terlihat dari masih banyak anggota masyarakat yang menderita

muntaber, hal ini terlihat bahwa kesadaran dan pengetahuan akan kesehatan masih rendah,

ditambah lagi sesuai dengan gambar terlihat masih ada individu yang buang air besar di

perairan (sungai), padahal di sungai tsb banyak digunakan masyarakat setempat. Jika tidak di

di ubah prilakunya yang tidak sehat maka kasus muntaber akan terus bertambah, oleh karena

itu diperlukan promosi kesehatan. Lalu berkaitan dengan imunitas tubuh masyarakat

setempat, karena imunitasnya lemah menyebabkan seseorang mudah terserang penyakit

B. Agents/ vektor

Agents/ vektor biasa dikenal dengan perantara/ bibit penyakit yang menjadikan

seseorang menjadi sakit. Agen penyakit dapat berupa benda hidup atau mati dan faktor

mekanis. Kadang-kadang penyebab untuk penyakit tertentu tidak diketahui, misalnya

penyebab penyakit jantung koroner dll. Agent penyakit dapat dikelompokan/ diklasifikasikan

menjadi lima kelompok, antara lain:

Agen biologis:

Contoh: Virus, bakteri, fungi, protozoa, dan metazoa

Agen nutrien:

Contoh: Protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral

Agen fisik:

Contoh: Panas, radiasi, dingin, kelembapan

Agen kimia

Agen kimia dapat bersifat endogenous seperti asidosis, diabetes atau bersifat

exogemeus seperti zat kimia,alergen, gas, dan debu

Agen Mekanis

Gesekan, benturan atau pukulan yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh

pejamu (host)

Sifat-sifat dari bibit penyakit (agents) dapat dibedakan atas 4 macam:6

1. Patogenesiti: Kemampuan mikroorganisme yanb mampu merusak sehingga

menimbulkan penyakit

7

Page 8: Makala h

2. Virulensi: Agent yang mampu membuat angka kematian yang tinggi/ ukuran suatu

keganasan penyakit

3. Antigenisiti : Kemampuan kuman merangsang tubuh untuk membentuk zat anti

(immunoglobulin)

4. Infektiviti : Kemampuan kuman untuk membuat infeksi

Dalam skenario dapat kita lihat agent/ bibit penyakit yang terjadi di lingkungan Puskesmas

Telagasari yang menyebabkan banyak warga menderita muntaber adalah kuman patogen

yakni bakteri kolera.

C. Lingkungan

Lingkungan menyebabkan beberapa penyakit dan kecacatan, dan di beberapa kasus

yang ditemui (seperti diare, ataupun penyakit-penyakit yang disebarkan melalui vektor)

lingkungan jelas memiliki perann yang besar bagi mortalitas maupun mobiditas. Sebenarnya

lingkungan bukanlah salah satu hal yang menjadi penyebab utama, tapi manusia juga

berpengaruh karena manusia yang sering membuang sampah sembararangan, sehingga

mencemari air. Lingkungan hidup manusia pada dasarnya terdiri dari dua bagian, internal dan

eksternal. Lingkungan hidup internal merupakan suatu keadaan yang dinamis dan seimbang

yang disebut homeostatis, sedangkan lingkungan hidup eksternal merupakan lingkungan di

luar tubuh manusia yang terdiri atas tiga komponen, antara lain:7

Lingkungan fisik

Lingkungan fisik bersifat abiotik atau benda mati seperti air, udara, tanah, cuaca.

Lingkungan fisik ini berinteraksi secara konstan dengan manusia sepanjang waktu

dan masa serta memegang peranan penting dalam proses terjadinya penyakit pada

masyarakat. Contoh kekurangan persediaan air bersih terutama dalam musim

kemarau menimbulkan penyakit diare dimana-mana.

Lingkungan biologis

Lingkungan biologis bersifat biotik atau benda hidup, misalnya tumbuh-tumbuhan,

hewan, virus, bakteri yang dapat berperan sebagai agen penyakit, reservoir infeksi,

vektor penyakit. Hubungan manusia dengan lingkungan biologisnya bersifat dinamis

dan pada keaadaan tertentu saat terjadi ketidakseimbangaan diantara hubungan

tersebut akan meniimbulkan penyakit.

Lingkungan Sosial

8

Page 9: Makala h

Lingkungan sosial berupa kultur, adat istiadat, kebiasaan dan kepercayaan. Manusia

dipengaruhi oleh lingkungan sosial melalui berbagai media seperti radio, TV, pers,

seni dll. Bila manusia tidak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sosial

maka akan mengakibatkan gejala psikosomatis seperti stres, insomnia, depresi.

Peranan air dalam penyebaran penyakit yang dilihat dari penyebaran dari lingkungan fisik,

memiliki 4 cara yaitu:8

1. Water Borne disease:

Kuman Patogen dalam air terminum oleh manusia/hewan, jadi secara tidak langsung

air sudah terkontaminasi. Misalnya: Kolera, Thypus.

2. Water washed:

Penyakit yang timbul akibat pemakaian air untuk membersihkan alat-alat dapur

terutama dibidang higiene dan sanitasi

3. Water based:

Penyakit yang didalam siklusnya memerlukan pejamu sebagai perantara. Pejamu

sementara ini hidup dalam air. Misalnya Schistosomiasis, larva hidup dalam keong

air, larva menjadi Cercaria infektif untuk masuk menembus kulit manusia.

4. Vektor-vektor yang berhubungan dengan air

Air merupakan tempat perkembangbiakan berbagai insekta yang menjadi vektor

penyakit

Dalam skenario dapat kita lihat bahwa lingkungan yang membawa penyakit pada

lingkungan Puskesmas Telagasari adalah lingkungan fisik, karena terlihat dari gambar pada

skenario terlihat ada individu yang membuang air besar di pinggiran sungai, padahal warga

sekitar menggunakan air tersebut. Hal itu mencemari kondisi air, ketika air itu sudah

terkontaminasi secara “Water Borne Disease” dan terminum oleh masyarakat setempat akan

menyebabkan penyebaran kuman Kolera yang mengakibatkan muntaber.

II. Pelayanan Kesehatan Puskesmas

Faktor akses terhadap pelayan kesehatan sangat mempengaruhi pelayanan kesehatan.

Mengenai akses pelayanan, ada 2 aspek utama, yaitu : ketersediaan dan

keterjangkauan. Ketersediaan adalah tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan dengan

jumlah dan kualitas yang memadai sehingga secara tidak langsung masalah kesehatan

masyarakat di pengaruhi oleh pelayanan kesehatan di daerah setempat seperti

puskesmas. Tujuan puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan

kesehatan nasional yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

9

Page 10: Makala h

sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas.9 Yang

menjadi tolak ukur pada pelayanan kesehatan adalah:

Sarana/prasarana: Jika sarana dan prasarana suatu puskesmas memadai dan mampu

menjangkau masyarakat setempat dengan posisi Puskesmas yang mudah di akses

secara luas maka kesehatan masyarakat setempat akan lebih baik, dan yang

terpenting di tunjang dengan fasilitas yang mampu mengayomi masyarakat sekitar

sehingga promosi kesehatan dapat berjalan dengan maksimal

Tenaga medis : Puskesmas harus memiliki tenaga medis/ dokter yang memadai

sehingga dapat memberikan promosi kesehatan pada masyarakat setempat, sehingga

masyarakat mampu mengubah prilaku mereka menjadi prilaku hidup bersih dan sehat

sehingga secara tidak langsung mengurangi penyebaran penyakit dalam suatu

komunitas. Namun sekarang ini dapat kita lihat minimnya tenaga medis di

puskesmas-puskesmas di daerah terpencil, karena banyak tenaga medis menumpuk di

pusat-pusat kota.

Keputusan menteri kesehatan nomor 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas,

telah tertian butir butir upaya kesehatan wajib yang harus dilakukan oleh suatu puskesmas.

Upaya tersebut antara lain :

1. Upaya promosi kesehatan

2. Upaya kesehatan lingkungan

3. Upaya KIA serta KB

4. Upaya perbaikan gizi masyarakat

5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

6. Upaya pengobatan

III. Pencegahan Penyakit

Setiap individu memiliki kemampuan untuk melakukan pencegahan atas penyakit,

dapat pencegahan sebelum ataupun sesudah sakit. Penyakit dalam penyebarannya dapat di

cegah dalam 5 tahapan (leavel&clark) yakni:

Health promotion

Specific Protection

Early diagnosis and prompt treatment

Disabillity limitaton

10

Page 11: Makala h

Rehabilitation

Sesuai dengan skenario yang di tekankan dalam penyebaran penyakit muntaber kepada

masyarakat adalah dengan melakukan health promotion (promosi kesehatan), Promosi

kesehatan merupakan salah satu upaya yang penting dalam menggalakan kehidupan

masyarakat yang sehat. Promosi kesehatan mampu memberikan titik terang baru dalam

masyarakat agar worldview mereka bisa berubah menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Promosi kesehatan juga dapat membantu mengajar masyarakat tentang pentingnya

melakukan pola hidup bersih dan sehat, seperti buang air di jamban bukan di pinggiran kali.

Promosi kesehatan dapat dilakukan dengan cara:

Penyuluhan

Poster

Bersih-bersih lingkungan

Edukasi kepada masyarakat

Kesimpulan

Dalam kasus pada skenario A masalah kesehatan masyarakat yang menyebabkan

kenaikan jumlah kasus muntaber tiap tahunnya, dapat dilihat dari hubungan atau interaksi

antara pejamu, agent dan lingkungan yang tidak seimbang sehingga menimbulkan penyakit.

Dan dapat dilihat bahwa tiap individu dalam kelompok masyarakat tersebut belum memiliki

pola prilaku hidup bersih dan sehat. Serta promosi kesehatan dari tenaga kesehatan di

puskesmas setempat yang masih kurang. Jika semua faktor mulai dari perubahan prilaku ke

prilaku yang bersih dan sehat, lalu pelayanan kesehatan yang menjangkau masyarakat dengan

fasilitas yang memadai serta dilakukanya promosi kesehatan secara berkala maka semua akan

berjalan dengan lancar dan kasus muntaber dapat berkurang.

Daftar Pustaka

1.Purwandari,Atik.Konsep kebidanan:Sejarah&profesionalisme.Jakarta:EGC.2008.hal 44

11

Page 12: Makala h

2. Carlson,Cindy. Ilmu kesehatan masyarakat untuk mahasiswa

kebidanan.Jakarta.EGC.2006.hal 60

3.Efendi,Ferry.Keperawatan kesehatan komunitas.Jakarta:Salemba Medika.2009.hal78

4.Effendy,Nasrul. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.2003

hal 156

5. Chandra,Budiman. Pengantar kesehatan lingkungan.Jakarta: EGC. 2007. Hal 8-9

6. Walton RE, Torabinejad M. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia.Jakarta: EGC.2008.hal

316

7. Chandra,Budiman. Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta:EGC.2007.hal10

8. Chandra,Budiman.Ilmu kedokteran pencegahan komunitas.Jakarta.EGC.2009.hal 25

9. Pohan,Imbalo.Jaminan mutu layanan kesehatan.Jakarta.EGC.2007.hal 281

12

Page 13: Makala h

13