makala h

26
KONSEP MANUSIA DALAM ISLAM 1. Asal-usul Manusia Menurut Teori Darwin dan Perspektif Islam A. Asal usul Manusia menurut Teori Darwin Darwin atau yang bernama lengkap Charles Robert Darwin (1809-1882)Dalam teorinya ia mengatakan, “Suatu benda (bahan) mengalami perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada kesempurnaan”. Kemudian ia memperluas teorinya ini hingga sampai kepada asal-usul manusia. Menurutnya manusiasekarang ini adalah hasil yang paling sempurna dari perkembangan tersebut,seperti halnya yang dialami tumbuhan dan hewan. Kemudian lahirlah suatuajaran(pengertian) bahwa manusia yang ada sekarang ini merupakan hasil evolusidari kera- kera besar (manusia kera berjalan tegak) selama bertahun- tahun dan telah mencapai bentuk yang paling sempurna. Darwin menyatakan bahwa semua mahluk hidup yang ada di Bumi berasaldari nenek moyang yang sama dan mengalami modifikasi. Dengan kata lain, iamenyebutkan bahwa spesies bukanlah sesuatu yang kekal, melainkan berevolusidari berbagai spesies yang telah ada. Dua inti pokok dari teori darwin : Spesies yang hidup di masa sekarang berasal dari makhluk hidup yangberasal dari masa lampau. Evolusi terjadi karena adanya proses seleksi alam (natural selections).

Upload: arnytha-vebriani

Post on 27-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

evolusi

TRANSCRIPT

KONSEP MANUSIA DALAM ISLAM1. Asal-usul Manusia Menurut Teori Darwin dan Perspektif IslamA. Asal usul Manusia menurut Teori DarwinDarwin atau yang bernama lengkap Charles Robert Darwin (1809-1882)Dalam teorinya ia mengatakan, Suatu benda (bahan) mengalami perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada kesempurnaan.

Kemudian ia memperluas teorinya ini hingga sampai kepada asal-usul manusia. Menurutnya manusiasekarang ini adalah hasil yang paling sempurna dari perkembangan tersebut,seperti halnya yang dialami tumbuhan dan hewan. Kemudian lahirlah suatuajaran(pengertian) bahwa manusia yang ada sekarang ini merupakan hasil evolusidari kera-kera besar (manusia kera berjalan tegak) selama bertahun-tahun dan telah mencapai bentuk yang paling sempurna. Darwin menyatakan bahwa semua mahluk hidup yang ada di Bumi berasaldari nenek moyang yang sama dan mengalami modifikasi. Dengan kata lain, iamenyebutkan bahwa spesies bukanlah sesuatu yang kekal, melainkan berevolusidari berbagai spesies yang telah ada.

Dua inti pokok dari teori darwin : Spesies yang hidup di masa sekarang berasal dari makhluk hidup yangberasal dari masa lampau. Evolusi terjadi karena adanya proses seleksi alam(natural selections).Pengertian dan arti definisi seleksi alam adalah seleksi yang terjadi pada individu-individu yang hidup di alam, sehingga individu yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya tersebut akan terus bertahan hidup dan beranak,sedangkanyangtidakdapatmenyesuaikandiridenganalamlingkungan sekitarnya akan musnah dan hilang dimakan waktu. Di dalam teorinya Darwinberpendapatbahwamanusiaberasal dari perkembangan makhluk sejenis kera yang sederhana kemudianberkembangmenjadihewankeratingkat tinggi sampai akhirnya menjadi manusia. Makhluk yang tertua yang ditemukan dengan bentuk mirip manusia adalah Australopithecus yang diperkirakan umurnya antara 350.000 - 1.000.000 tahun dengan ukuran otaksekitar 450 - 1450 cm. Adanya perkembangan yang terjadi yang ditandai dengan perubahan volume otak ini besarpengaruhnyabagikecerdasanotakmanusia.Australopithecusyangmempunyaivolume otak rata-rata sebesar 450 cm tersebut berevolusi menjadi manusia kera (Neandertal)yang mempunyai volume otak sebesar 1450 cm. Dari penelitian ini diperkirakan dalam waktu antara 400.000-500.000 tahun volume otak itu bertambah 1000 cm. Tetapi anehnya perkembangan dari Neandertal ke manusia modern sekarang ini selama 100.000 tahun volume otaknya tidak berkembang. Teori ini tidak mengemukakan alasannya. Tetapi dalam hal ini Darwin sendiri kebingungan karena ada beberapa jenis tumbuhan yang tidak mengalami evolusi dan tetap dalam keadaan seperti semula.

Walaupun pernyataan Darwin dalam bukunya yang berjudul "The Origin of Species" dapat dikatakan sukses besar karena membahas masalah yang menyangkut asal usul manusia, namun hal ini hanyalahbersifat dugaan belaka. Hal ini diantaranya merupakan kelemahan teori yang dikemukakan oleh Darwin. Tidak ada titik temu antara teori yang ada dengan kenyataan. Sebagai contoh, para ahli zoologi sangat akrab dengan suatu species yang bernamapanchronicyang tetap sama sepanjang masa. Juga ganggang biru yang diperkirakan telah ada lebih dari satu milyar tahun namun hingga sekarang tetap sama. Yang lebih jelas lagi adalah hewan sejenis biawak/komodo yang telah ada sejak berjuta-juta tahun yang lalu dan hingga kini tetap ada.

B. Asal usulManusia Menurut Perspektif IslamKita sebagai umat yang mengakui dan meyakini rukun iman yang enam, maka sudah sepantasnya kita mengakui bahwa Al Quran adalah satu-satunya literatur yang paling benar dan bersifat global bagi ilmu pengetahuan. Kitab (Al Quran ini tidak ada keraguan padanya: petunjuk bagi merek yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib (QS. Al Baqarah (2) : 2-3).Tahapan kejadian manusia :a. Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)Di dalam Al Quran dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya.SetelahsempurnamakaolehAllahditiupkanruhkepadanyamaka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :

Artinya : Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. (Qs. As Sajdah (32) :7).

Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yag berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (Qs. Al Hijr (15) : 26).Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu adalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah SAW bersabda :Sesungguhnya manusia itu betasal dari Adam, dan Adam itu (dicitakan) dari tanah. (HR. Bukhari).b. Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia iniselalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia,Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup(isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah sati firman-Nya :

Artinya: Maha suci Tuhan yang telah mencitakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (Qs. Yasin (36) : 36).

Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa ayat 1yaitu :

Artinya: Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu (QS. An Nisaa (4) : 1)Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan pula: Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam. (HR. Bukhari-Muslim).Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.c. Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Quran dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis. Di dalam Al Quran proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya :

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik (QS. Al Muminuun (23) : 12-14).Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :

Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daing. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan /menetapkan) empat kalimat (macam) rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya). (HR. Bukhari-Muslim).Ungkapan ilmiah dari Al Quran dan Hadits 15 abad silam telah menjadibahanpenelitianbagiparaahlibiologiuntukmemperdalamilmutentang organ-organ jasad manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Quran dengan saripati berasal dari tanahSebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses metabolismeyang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam Rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas). Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Quran dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka yang berasal dari Amerika Serikat yaitu Profesor Dr. Keith Moore, beliau mengatakan, Al-Quranbanyakmengilhamipara scientist(ilmuwan) sekarang untuk mengetahuiperkembangan hidup manusiayang diawali dengansel tunggal(zygote) yangterbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelaminjantan).KesemuanyaitubelumdiketahuiolehSpalanzanisampaidengan eksperimennya pada abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembanganyang dihasilkan dari perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi jauh sebelumnya Al Quran telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah) menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan nasibnya."Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin)bahwaselamaembrioberadadidalamkandunganterdapattigaselubungyang menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam rahim).Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Quran :

Artinya:Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan? (Qs. Azzumar (39) : 6).Di dalam surat tersebut dijelaskan bahwa Allah menjadikan tiga kegelapan di dalam perut ibu, yakni kegelapan dalam perut, kegelapan dalam Rahim, dan kegelapan selaput yang menutup anak dalam Rahim.d. Proses kejadian Nabi Isa a.sSeperti telah kita ketahui bersama, nabi Isa a.s diciptakan oleh Allah dengan proses yang agak berbeda dengan kejadian manusia biasa. Penciptaan nabi Isa ini tidak melalui pembauran antara sel telur (ovum) dengan sel sperma, namun proses kehidupan embrionya di dalam rahimberjalan normal seperti biasa, yaitu kelahiran nabi Isa a.s dari seorang wanita yang bernama Siti Maryam. Proses kejadian Nabi Isa a.s ini secara lengkap dijelaskan oleh Allah di dalam Surat Maryam (19) ayat 16 - 40. Di dalam Al Quran Allah berfirman :

Artinya:

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (Qs. Al Imran (3) : 59).Ayat ini memberi gambaran kepada manusia bahwa Allah Maha Kuasa menciptakan segala sesuatu baik yang dapat diterima oleh akal maupun tidak akibat dari keterbatasan akal manusia. Hal ini juga dijelaskan oleh Allah didalam firman- Nya :

Artinya:

Jibril berkata, "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan". (Qs. Maryam (19) : 21).2. Fungsi dan Peran ManusiaDari sekian banyak makhluk yang hidup di muka bumi, ada satu golongan yangpaling sempurnaakhlakdan pancainderanya,dititipiakaldan pengetahuanyang luas, lebih mulia dari makhluk hidup lain. Golongan yang dimaksud adalah manusia.Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Israa ayat 70 tentang manusia sebagai khalifah Allah.

Artinya:

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Qs. Al Isra (17) : 70).a. Fungsi danPeran Manusia sebagai Hamba AllahFungsi dan peran manusia sebagai hamba Allah atau disebut juga dengan Abdullah. Tugas hidup manusia sebagai Abdullah merupakan realisasi dari mengemban amanah dalam arti: memelihara beban/tugas-tugas kewajiban dari Allah yang harus dipatuhi, kalimah La ilaaha illa Allah atau kalimat tauhid, dan atau marifah kepadaNya. Sedangkan Khalifah Allah merupakan realisasi dari mengemban amanah dalam arti: memelihara, memanfaatkan, atau mengoptimalkan penggunaan segala anggota badan, alat-alat potensial (termasuk indera, akal dan qalbu) atau potensi-potensi dasar manusia, guna menegakkankeadilan, kemakmuran dan kebahagiaan hidup.Tugas hidup manusia sebagai abdullah bisa difahami dari firman Allah dalam Q.S. Adz-Dzariyat ayat 56:

Artinya:

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.Dari uraian sebelumnya dapat difahami bahwa pada dasarnya manusia terdiri atas dua substansi, yaitu jasad/materi dan roh/immateri. Jasad manusia berasal dari alam materi (saripati yang berasal dari tanah), sehingga eksistensinya mesti tunduk kepada aturan-aturan atau hukum Allah yang berlaku di alam materi (Sunnatullah). Sedangkan roh-roh manusia, sejak berada di alam arwah, sudah mengambil kesaksian di hadapan Tuhannya, bahwa mereka mengakui Allah sebagai Tuhannya dan bersedia tunduk dan patuh kepadaNya (Q.S. al-Araf: 172).

Artinya:

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)."Karena itulah, jika manusia ingin konsisten terhadap eksistensi dirinya atau alamnya, maka salah satu tugas hidup yang harus dilaksanakannya adalah abdullah (hamba Allah yang senantiasa tunduk dan patuh kepada aturan dan KehendakNya serta hanya mengabdi kepadaNya).Hanya saja diri manusia juga telah dianugerahi kemampuan dasar untuk memilih atau mempunyai kebebasan (Q.S. al-Syams: 7-10) yang berbunyi:

Artinya:Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya). Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.Sehingga walaupun roh Ilahi yang melekat pada tubuh material manusia telah melakukan perjanjian dengan Tuhannya (untuk bersedia tunduk dan taat kepadaNya), tetapi ketundukannya kepada Tuhan tidaklah terjadi secara otomatis dan pasti sebagaimana robot, melainkan karena pilihan dan keputusannya sendiri. Dan manusia itu dalam perkembangannya dari waktu ke waktu melupakan perjanjian tersebut, sehingga pilihannya ada yang mengarah kepada pilihan baiknya (jalan ketaqwaan) dan ada pula yang mengarah kepada pilihan buruknya (jalan kefasikan). Karena itu Allah selalu mengingatkan kepada manusia, melalui paraNabiserta Rasul-rasul Allah SWT sampaidenganNabiMuhammadSAW, sebagai nabi/rasul terakhir, agar manusia senantiasa tetap berada pada naturnya sendiri, yaitu taat, patuh dan tunduk kepada Allah SWT. (abdullah).Setelah rasulullah SAW wafat, maka tugas memperingatkan manusia tersebut diteruskan oleh para shahabat, dan para pengikut Nabi SAW. (dari dulu sampai sekarang) yang setia terhadap ajaran-ajaran Allah dan rasul-Nya, termasuk didalamnya adalah para pendidik muslim.b. Fungsi dan Peran Manusia sebagai Khalifah AllahKarena kesempurnaan yang dimilikinya, manusia dijadikan Allah sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi ini. Fungsi manusia sebagai khalifah adalahmanusia sebagai penguasa yang mengatur apaapa yang ada di bumi seperti air, hutan, gunung,sungai, laut, termasuk hewan dan tumbuhannya agar dapatdimanfaatkan sebaik-baiknya. Dalam Surat Al Baqarah ayat 30, Allah SWTberfirman :

Artinya:Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Manusia memiliki dua peran penting yang diamanahkan padanya untuk dijalankan sampai hari kiamat. Dua peran tersebut sebagai bagian dari fungsi kekhalifahannya di bumi, antara lain:1. Memakmurkan bumi atau al imarahManusia secara kelompok memiliki kewajiban untuk mengeksplorasi kekayaan alam agar dapat dimanfaatkan seluas-luasnya bagi umat manusia. Pemanfaatan tersebut haruslah adil dan merata dengan tetap menjaga kelestarian agar tidak punah demi generasi selanjutnya.2. Memelihara bumi atau ar riayahTermasuk di dalamnya memelihara akidah dan akhlak manusianya sebagai Sumber Daya Manusia ( SDM ). Menjaga dan memelihara bumi dari kerusakan dan kehancuran alam yang dilakukan oleh manusia maupun alam itu sendiri. Sumber daya manusia yang rusak dan tidak memiliki iman dapat berpotensi merusak alam.3. Menghiasi diri dengan akhlak yang mulia.Kata akhlaq berasal dari katakhuluq atau khalq. Khuluq merupakan bentuk batin/rohani, dan khalq merupakan bentuk lahir/ jasmani. Keduanya tidak bisa dipisahkan, danmanusia terdiri atas gabungan dari keduanya itu yakni jasmani (lahir) dan rohani (batin). Jasmani tanpa rohani adalah benda mati, dan rohani tanpajasmaniadalahmalaikat.Karenaituorangyangtidakmenghiasidiride-gan akhlak yang mulia sama halnya dengan jasmani tanpa rohani atau disebut mayit (bangkai), yang tidak saja membusukkan dirinya, bahkan juga membusukkan atau merusak lingkungannya.Beberapa tugas kekhalifahan yang harus dijalankan manusiadalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut: Tugas kekhalifahan dalam keluarga/rumah tanggaTugas kekhalifahan dalam keluarga/rumah tangga meliputi tugas membentuk rumah tangga bahagia dan sejahtera atau keluarga sakinah dan mawaddah wa rahmah/cinta kasih (Q.S. ar-Rum: 21) dengan jalan menyadari akan hak dan kewajibannya sebagai suami-isteri atau ayah-ibu dalam rumah tangga.

Artinya:Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. Tugas kekhalifahan dalam masyarakat1. Mewujudkan persatuan dan kesatuan umat (Q.S. al-Hujurat: 10 dan 13,al-Anfal: 46) yang berbunyi:

Artinya:

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

Artinya:Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.2. Tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan (Q.S. al-Maidah:2)

Artinya:Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.3. Menegakkan keadilan dalam masyarakat (Q.S. al-Nisa: 135)

Artinya:Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.

4. Bertanggung jawab terhadap amar maruf nahi munkar (Q.S. Ali Imran:104 dan 110)

Artinya:

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

Artinya:Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.5. Berlaku baik terhadap golongan masyarakat yang lemah, termasuk didalamnya adalah para fakir dan miskin serta anak yatim (Q.S. al-Taubah: 60, an-Nisa:2),orangyangcacattubuh(Q.S.Abasa:1-11), orang yang berada di bawah penguasaan orang lain dan lain-lain.Q.S. al-Taubah: 60 berbunyi:

Artinya:Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.Q.S an-Nisa:2 berbunyi:

Artinya:Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar.Q.S.Abasa:1-11 berbunyi:

Artinya:

1. Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling.

2. Karena telah datang seorang buta kepadanya.3. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa).4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?

5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup.6. Maka kamu melayaninya.7. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).

8. Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran).9. Sedang ia takut kepada (Allah).10. Maka kamu mengabaikannya.11. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan. Tugas kekhalifahan terhadap alama. Mengkulturkan natur (membudayakan alam), yakni alam yang tersedia ini agar dibudayakan, sehingga menghasilkan karya-karya yangbermanfaat bagi kemaslahatan hidup manusia.b. Menaturkan kultur (mengalamkan budaya), yakni budaya atau hasil karya manusia harus disesuaikan dengan kondisi alam, jangan sampai merusak alam atau lingkungan hidup, agar tidak menimbulkan malapetaka bagi manusia danlingkungannya.c. Mengislamkan kultur (mengislamkan budaya), yakni dalam berbudaya harus tetap berkomitmen dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil-alamin, sehingga berbudaya berarti mengerahkan segala tenaga, cipta,rasa dan karsa, serta bakat manusia untuk mencari dan menemukan kebenaran ajaran Islam atau kebenaran ayat-ayat serta keagungan dan kebesaran Ilahi. Tidak ada kesia-siaan dalam proses penciptaan alam oleh Allah Swt. Seperti proses penciptaan manusia dengan maksud untuk menjadikannya khalifah yang bisa memakmurkan kehidupan bumi sesuai petunjuk, yaitupedoman yang ada dalam agama Islam.