maju makmur

5
LAPORAN MAGANG DI UPKu MAJU MAKMUR BLITAR Nama : Nuril Erlinda NIM : 0910110201 Tanggal Magang : 28 Juli 2012 Tempat Magang : UPKu Maju Makmur Blitar LAPORAN 1. Lokasi magang Jalan Raya Desa Minggirsari No 03 Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar. 2. Gambaran UPKu Blitar UPKu Maju Makmur yang sudah menjadi BUMDES memiliki gedung yang bagus yang didukung dengan berbagai kelengkapan alat tulis kantor, gambaran umum jobdesk pengurus, tata tertib, persyaratan simpan pinjam, susunan pengurus, meja recepcionist, buku tamu, toilet dan koperasi dimana gedung ini sebelumnya dalah milik PKK desa Minggirsari. 3. Cerita Suka Duka UPKu Maju Makmur Lokasi kantor UPKu Maju makmur berjarak 50 M dari sungai Brantas yang sebelumnya daerah Minggirsari termasuk daerah merah atau daerah tertinggal pada masa pemerintahan Presiden Soeharto yakni sebanyak 205 jiwa yang miskin (tahun 2001). Pada tahun 2003-2007 ada program dari pemerintah yakni Gerdu Taskin atau program gerakan terpadu pengentasan kemiskinan yang mengakibatkan collapse karena masyarakat menagnngap bahwa program tersebut adalah hibah dari pemerintah. Hal ini

Upload: mbak-nike

Post on 07-Feb-2016

262 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

LAPORAN

TRANSCRIPT

Page 1: Maju Makmur

LAPORAN MAGANG DI UPKu MAJU MAKMUR BLITAR

Nama : Nuril Erlinda

NIM : 0910110201

Tanggal Magang : 28 Juli 2012

Tempat Magang : UPKu Maju Makmur Blitar

LAPORAN

1. Lokasi magang

Jalan Raya Desa Minggirsari No 03 Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar.

2. Gambaran UPKu Blitar

UPKu Maju Makmur yang sudah menjadi BUMDES memiliki gedung yang

bagus yang didukung dengan berbagai kelengkapan alat tulis kantor, gambaran

umum jobdesk pengurus, tata tertib, persyaratan simpan pinjam, susunan

pengurus, meja recepcionist, buku tamu, toilet dan koperasi dimana gedung ini

sebelumnya dalah milik PKK desa Minggirsari.

3. Cerita Suka Duka UPKu Maju Makmur

Lokasi kantor UPKu Maju makmur berjarak 50 M dari sungai Brantas yang

sebelumnya daerah Minggirsari termasuk daerah merah atau daerah tertinggal

pada masa pemerintahan Presiden Soeharto yakni sebanyak 205 jiwa yang miskin

(tahun 2001). Pada tahun 2003-2007 ada program dari pemerintah yakni Gerdu

Taskin atau program gerakan terpadu pengentasan kemiskinan yang

mengakibatkan collapse karena masyarakat menagnngap bahwa program tersebut

adalah hibah dari pemerintah. Hal ini terjadi juga dikarenakan latar belakang

masyarakat yang merupakan desa tertinggal dan SDM masyarakat yang rendah.

Setelah dianalisa dari kegagalan yang pernah dialami ini memang

sebelumnya terjadi karena ada sosialisasi yang keliru terhadap masyarakat. Karena

sebelumnya pada tahun 2003 sebelum Gerdu Taskin ada program IDT (instruksi

Desa Tertinggal) yang merupakan murni hibah dari pemerintah. Sedangkan untuk

Gerdu Taskin ini ada tiga program utama yakni pemberdayaan manusia dan

lingkungan yang merupakan murni hibah serta pemberdayaan usaha yang

seharusnya untuk di kelola bukan murni hibah. Oleh karena itu yang diperbaiki

Page 2: Maju Makmur

selanjutnya adalah harus ada sosialisasi terhadap masyarakat yang jelas sehingga

masyarakat memiliki pemahaman yang jelas.

Yang perlu diperbaiki selanjutnya adalah harus ada komitmen dari pengurus,

pemerintah desa, dan lembaga-lembaga yang ada di desa. Hal ini perlu karena jika

tidak ada komitmen yang terbangun maka program ini akan lemah. Pada saat

pembentukan komitmen inilah mellibatkan BPD dan tokoh masyarakat untuk

melakukan penelusuran aset terkait dana-dana yang ada di masyarakat karena dari

program yang diterima sebelumnya menggunakan system tanggung renteng. Pada

akhirnya tahun 2008 setelah ada petunjuk pelaksanaan dari pemerintah provinsi

system tanggung renteng ini digantikan dengan system agunan yang lebih aman.

System agunan ini digunakan dalam kegiatan simpan pinjam yang menjadi

bagian dari UPKu dengan melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap rumah

tangga miskin berpotensi melalui kopmas yang dilakukan oleh coordinator dengan

memberikan bunga 1,5 %.

4. Diskusi

Hasil dari diskusi dengan Bpk. Hariyanto dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Bahwa UPKu Maju Makmur ini berbentuk BUMDES (Badan Usaha Milik

Desa) yang sahamnya 51 % dimiliki oleh pemerintah desa dan 49% dimiliki

oleh masyarakat. UPKu ini menghasilkan SHU 15 % yang dialokasikan untuk

masyarakat sehingga masyarakat miskin terbantu. Tidak berbentuk koperasi

karena koperasi pada dasarnya untuk kesejahteraan anggota. Modal

daripada UPKu ini adalah berupa APBD dan dana dari masyarakat.

b. Dalam pembentukan AD-ART UPKu Maju Makmur ini melibatkan masyarakat

seperti dalam menentukan berapa besarnya dana sumbangan dari

masyarakat sehingga laporan pertanggungjawabannya pun transparan.

c. Untuk gambaran kondisi di Sumatra maka bentuk lembaga yang tepat untuk

di Sumatra adalah Lembaga pengelola Keuangan dan tidak harus selalu

berbentuk BUMDES.

d. Pada saat memulai pembentukan lembaga yang dilakukan adalah

musyawarah desa terkait pembentukan pengurus, fasilitator pemerintah desa

serta pemebntukan pendamping, musyawarah kegiatan usaha dan

penyusunan AD-ART.

Page 3: Maju Makmur

e. Di UPKu Maju Makmur ini ada pengelompokan Rumah tangga miskin yang

rentan yang bekerjasama dengan pemerintah desa dengan verifikasi

diantaranya janda, duda, terlantar dan anak yatim. Sedangkan rumah tangga

berpotensi ini dikembangkan melalui program simpan pinjam. Dalam

kegiatan simpan pinjam menggunakan agunan dan dalam UPKu ini sudah

dibentuk tim 9 untuk menagih peminjam apabila belum melunasi pinjaman.

f. Yang masih perlu dikembangkan lagi dari UPKu Maju Makmur ini adalah

adanya upaya tindak lanjut atau analisa terhadap potensi dari masyarakat

yang rumah tangga miskin rentan agar tidak hanya memanfaatkan bantuan

saja.

5. Kunjungan ke tempat usaha2

- Penjualan pupuk pertanian

Tempat penjualan berbagai obat-obatan pertanian mulai dari pupuk

hingga bibit tanaman seperti cabai, kangkung berlokasi di kantor UPKu

Maju Makmur. UPKu menyediakan tempat penjualan kebutuhan

pertanian karena mata pencaharian penduduk yang sebagian besar

sebagai petani. Dimana penyediaan kebutuhan pertanian ini disesuaikan

dengan apa yang biasanya digunakan oleh penduduk sekitar.

- Usaha konveksi

Usaha konveksi ini lokasinya tidak jauh dari tempat UPKu Maju Makmur.

Dalam kegiatan konveksi ini biasanya penjahit menerima pemesanan

baju olahraga atau seragam sekolah. Selain itu konveksi ini juga

menerima pesanan bordir. Bahan utama atau kain didatangkan langsung

dari Tulungagung.

- Usaha batu bata dan paving

Usaha batu bata ini berbeda dengan batu bata merah. Di tempat ini batu

bata yang diproduksi yaitu batu bata yang terbuat dari campuran pasir

dan semen, bukan tanah liat begitu pula usaha paving. Sengaja tidak

memproduksi batu bata merah karena dari sisi lingkungan batu bata

merah harus melalui proses pembakaran yang dapat mencemarkan

lingkungan dan ketersediaan lahan. Untuk penjualannya juga dijual per

meter bukan per biji. Alat yang digunakan masih sederhana dengan

Page 4: Maju Makmur

menggunakan cetakan yang ditekan-tekan dengan ballok kayu, bukan

menggunakan mesin seperti yang digukana usaha batu bata pak Lurah

desa Minggirsari.

- Rumah yang sudah di renovasi

Dari beberapa kegiatan lain ada kegiatan renovasi rumah yang sudah

tidak layak pakai. Dari hasil yang kami kunjungi terdapat satu rumah yang

sudah di renovasi terutama bagian atap.

6. Dokumentasi