majalah zakat edisi khusus milad 2015.pdf

84
PANGLIMA BERZAKAT, PRAJURIT MENELADANI EDISI KHUSUS MILAD BAZNAS ZAKAT MENYUCIKAN HARTA DAN JIWA PENINGKATAN KUALITAS SDM MELALUI KERJA SAMA KEMANUSIAAN MERONA DENGAN PASHMINA TAHUN BARU, MOMENTUM MENINGKATKAN KONTRIBUSI UNTUK UMAT

Upload: theo-suprafto

Post on 24-Sep-2015

120 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

  • Panglima berzakat, Prajurit meneladani

    EDISI KHUSUSMILAD BAZNAS

    ZAKATMENYUCIKAN HARTA DAN JIWA

    Peningkatankualitas sdmmelaluikerja samakemanusiaan merona

    denganPashmina

    tahun baru, momentum meningkatkan kontribusi untuk umat

  • B ZAKAT / Januari-Februari 2015 M

    L a y a n a n J e mp u t Z a k a t *

    0 8 7 8 7 - 7 3 7 3 -5 5 5

    BRI Syariah

    Zakat : 701311637555

    Infak : 701311631477

    BCA Syariah

    Zakat : 0011555510

    Infak : 011777710

    Bank Syariah MANDIRI

    Zakat : 7001325498

    Infak : 70011334756

    Hotline Layanan

    Jemput Zakat

    Senin - Jumat

    pukul 08.00 - 16.00

    email. [email protected]

    Badan Amil Zakat Nasional

    @baznasindonesia

    www.baznas.or.id

    3904555

    *Zakat minimal Rp. 1.000.000,-

  • ZAKAT / Rabbiul Awal-Rabbiul Akhir 1436 H 1

    Rasululullah saw. bersabda:Tidak bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat, hingga ditanya tentang empat perkara, yaitu tentang umurnya

    untuk apa dihabiskan, ilmunya bagaimana dia amalkan, hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan dan tentang

    tubuhnya bagaimana dia memanfaatkanya. (HR At-Tirmidzi)

  • 2 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M

    Salam,

    Majalah ini

    diterbitkan oleh:

    Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

    dewan redaksi:

    Prof Dr. Didin Hafidhuddin

    Teten KustiawanM. Fuad Nasar, M.Sc,Hermin R. RachimNdari Rumi

    WidyawatiRatri Devy ArimbiBudi Margono

    konsultan Media:

    rubudesign.co

    redaksi:

    Karsono TadjuddinSunan Hasan Vini Mariyane RosyaYocta Nur Rachman

    FotograFer:

    Miroslav ArofichNizzarShutterstock.com. google.com

    desain graFis:

    Gunadi Gaisani Jani Nurman

    redaksi dan iklan

    Jl. Kebon Sirih Raya No. 57

    Jakarta Pusat. Tlp. (021) 3904555

    Fax. (021) 3913777 www.baznas.or.id

    Assalamualikum Wr.Wb.,

    Tak terasa kita telah menginjak tahun baru 2015. Di tengah musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 yang mengangkut 155 orang penumpang dan tujuh awak kabin, harapan atas perubahan dan perbaikan diri tetap menghiasi momentum pergantian tahun. Tak lupa, refleksi diri atau muhasabah penting dilakukan bersama untuk mengukur kelemahan dan kekuatan diri.

    Muhasabah ini menjadi bagian ulasan tema utama majalah ZAkAT Edisi Januari 2015. Sorotan lain adalah tentang langkah-langkah yang akan ditempuh BAZNAS untuk menjalankan perannya yang kian berat pada usianya yang ke-14 tahun, yaitu menjadi pemimpin penguatan sistem pengelolaan zakat nasional. Ulasan tentang ini bisa pembaca nikmati pada rubrik Zakat Utama ke-2 yang merupakan hasil wawancara kami dengan Direktur Pelaksana BAZNAS Teten Kustiawan.

    Tahun baru adalah momentum untuk melakukan perubahan dan kebaikan. Memasuki 2015 ini, kami pun melakukan beberapa perubahan pada majalah. Dimulai dari perwajahan atau tata letak (lay out) yang mudah-mudahan membuat majalah ZAkAT semakin nyaman dibaca.

    Selain itu, kami juga menampilkan rubrik-rubrik baru, seperti Dunia Islam, Halal, dan UPZ Corner. Kecuali rubrik klaedoskop, insya Allah rubrik-rubrik baru ini akan rutin hadir ke tengah-tengah kesibukan Anda. Semoga apa yang kami sajikan dalam majalah ZAkAT kali ini benar-benar bermanfaat bagi pembaca, tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga mampu menginspirasi atau memotivasi untuk terus menerus beramal kebaikan, seperti berzakat, berinfak dan beredekah.

    Akhirnya, kami mengucapkan selamat kepada BAZNAS atas miladnya yang ke-14. Semoga BAZNAS tambah jaya, mampu menjadi pemimpin dalam penguatan sistem pengelolaan zakat nasional. Dan, sukses dalam mewujudkan tujuan zakat nasional. Yakni, lahirnya peningkatan efektivitas dan efisien pengelolaan zakat serta masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera di bawah naungan rahmat dan ampunan Allah SWT.

    Wassalamualikum Wr.Wb.

    Redaksi

    Panglima berzakat, Prajurit meneladani

    EDISI KHUSUSMILAD BAZNAS

    ZAKATMENYUCIKAN HARTA DAN JIWA

    Peningkatankualitas sdmmelaluikerja samakemanusiaan merona

    denganPashmina

    tahun baru, momentum meningkatkan kontribusi untuk umat

  • ZAKAT / Rabbiul Awal-Rabbiul Akhir 1436 H 3

    DAFTAR ISI MAJALAH

    40 Tanya Jawab agama 41 Tanya Jawab kesehaTan

    42 bugar: dengan shalaT46 mandiri: mengeTuk

    PinTu langiT dengan sedekah

    48 Tokoh Tak sudi menyerah kePada belanda

    50 silaTurahim PesanTren aT-Taqwa 02 mereTas masa dePan anak yaTim dan dhuafa

    52 kiPrah: rumah sehaT baznas yogyakarTa

    54 Profil baznas daerah56 oPin: mengembalikan

    zakaT ke ranah Publik

    58 sirah: mushab bin umair duTa dai PerTama dikoTa madinah

    60 komuniTas: mari sukses, biar bisa Terus berbagi

    64 rehaT66 uPz mabes Tnisebagai

    medan Jihad

    68 dunia islam: masJid TumbuhPesaT di amerika serikaT

    74 sakinah: mari biasakan si keCil berbagi

    76 kiTabah 78 CaTaTan zakaT 80 mas zaki

    1 hikmah 2 salam 4 salam 6 PoTreT 7 khazanah

    10 zakaT uTama Tahun baru,

    momenTum meningkaTkan konTribusi unTuk umaT

    15 zakaT dalam angka 16 kaidah zakaT: harTa

    warisan dan zakaT 18 Program zakaT 30 kaledoskoP

    36 dunia zakaT: zakaT board kelola

    zakaT bangladesh

    39 Tanya Jawab zakaT

    30

    810suluh: Peningkatan kualitas sdm melalui

    kerja sama kemanusiaan kaidah zakat

    Panglima berzakat, Prajurit meneladani

    16berbagi & melayani Tiada henti

    44merona dengan

    Pashmina

    73ahmad fuadi:Pendidikan mampu naikkan Tingkat sosial dhuafa

  • Potret

  • Dua orang santri tertawa lepas saat menyambut rombongan dari Qatar Charity di Ahbaabullah Center, Yatim Islamic Boarding School di Kampung Cerangkong, Desa Cemplang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Rabu, 7 Januari 2015).

    Ahbaabullah Center, Yatim Islamic Boarding School didirikan di atas lahan seluas 1,6 hektar hasil kerja sama Qatar Charity, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Yayasan Siti Hajar.

  • 6 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M

    Pertumbuhan industri halal dunia bertambah hingga berlipat-lipat dari tahun lalu. Laporan terbaru Thomson Reuters dan Dinar Standard memperkirakan tahun ini laju aset industri halal akan menembus angka US$ 4,2 triliun dolar. Padahal di tahun

    Sang arsitek, Fumihiko Maki tak hanya mendesain ruang pameran yang megah tetapi juga ruang ibadah (mushala) dan balai pertemuan yang apik. Pemenang Pritzker Prize asal Jepang ini sukses menjadikan museum yang diresmikan pada 18 September 2014 ini sebagai magnet baru bagu wisatawan Muslim mancanegara untuk datang ke pusat kota Toronto.

    Sekitar seribu karya cipta dari kawasan Eropa Selatan hingga Asia Tenggara dipamerkan museum ini. Karya-karya itu berasal dari rentang waktu sejak abad ke-8 hingga abad ke-19 Masehi.

    MUSEUM AGA KHAN DI KANADA DEDIKASIKAN SENI ISLAM

    Salah satunya yakni koleksi milik Karim al-Husseini yang juga menjadi salah seorang pendiri Museum Aga Khan yang kebanyakan berupa seni keramik, lukisan, tekstil, buku-buku tua, alat musik, dan replika miniatur. Pria pebisnis berusia 77 tahun itu juga merupakan tokoh Islam setempat.

    Al-Husseini berpendapat museum ini tak sekedar tempat untuk mengagumi keindahan seni Islam, tetapi juga penting sebagai pusat studi Dunia Islam di Barat. Museum merupakan media dan interaksi budaya.

    Kita berharap, museum ini turut berkontribusi dalam menjalankan interaksi budaya itu. Ini agar orang-

    orang memahami esensi Islam melalui kacamata budaya, kata Karim al-Husseini seperti dikutip Republika online, Selasa (9/12).

    Kehadiran Museum Aga Khan ini pun mendapat apresiasi dari profesor seni Islam dari Boston College, Sheila Blair. Museum ini merupakan tempat yang baik untuk mempelajari seni Islam. Meskipun koleksi yang tersedia, menurut saya, masih belum lengkap, kata Blair di Toronto, Kanada.

    Ia menilai keberadaan museum ini penting untuk menghadirkan pemahaman mengenai Islam secara lebih seimbang. Pandangan bahwa Islam merupakan agama kekerasan, menurut Prof Blair, dengan sendirinya terbantahkan oleh sisi kreativitas Islam dalam hal seni budaya. Seni Islam juga membawa nilai-nilai universal, kata Blair.

    Menurut Blair seni Islam tidak harus dimaknai sebagai seni yang berasal dari karya Muslim ataupun agama tertentu. Definisi yang lebih luas mengenai seni Islam ialah termasuk pelbagai karya seni dari negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim, katanya.

    Minat terhadap seni Islam sendiri telah tumbuh subur sejak peristiwa serangan teroris di New York, Amerika Serikat, pada 11 September 2001. Saat ini, bahkan, karya seni Islam telah masuk dalam pameran karya seni Museum Seni Metropolitan di New York, Amerika Serikat.

    INDUSTRI HALAL DUNIA TUMBUH BERLIPAT GANDA

    2013 pertumbuhan aset industri halal hanya US$1,6 dolar.

    Pertumbuhan itu meliputi reksadana syariah yang tumbuh 15 persen serta penerbitan sukuk naik 11 persen. Chief Executive dari Dubai Islamic Economy Development Centre menilai

    Sekelompok pebisnis muslim yang tergabung dalam Yayasan Aga Khan di Toronto, Kanada, membangun galeri seni terbesar pertama yang didedikasikan untuk seni Islam di kawasan Amerika Utara September lalu. Museum megah bernama Aga Khan ini menonjolkan sisi kreativitas universal Islam.

    Khazanah

  • ZAKAT / Rabbiul Awal-Rabbiul Akhir 1436 H 7

    namun tertinggal di industri keuangan, makanan, farmasi, dan destinasi wisata.

    Pesatnya pertumbuhan industri halal dunia ini tak terlepas dari potensi pasar muslim yang memang sangat besar. Thomson Reuters dan DinarStandard memperkirakan pengeluaran konsumen muslim dapat mencapai US$3,7 triliun dolar pada 2019, tumbuh 10,8 persen per tahun dari tahun lalu yang hanya US$2 triliun dolar. Secara keseluruhan, peluang untuk menciptakan merek berkualitas dan menguntungkan sangat menjanjikan dan cukup layak, imbuh Al Awar.

    Tak hanya itu, krisis ekonomi pada 2008 silam telah membuat naiknya

    permintaan akan keuangan yang beretika dan hal inilah yang turut mendorong sektor ekonomi syariah terus tumbuh hingga saat ini. Industri ekonomi syariah pun diperkirakan tetap dapat mempertahankan pertumbuhan tinggi dalam beberapa tahun mendatang.

    Faktor utamanya yakni kondisi perekonomian dan demografi yang terus tumbuh, bersama dengan meningkatnya penetrasi industri halal. Lembaga think tank Amerika, Pew Research centre, bahkan memperkirakan populasi muslim seluruh dunia akan meningkat dari 1,7 miliar jiwa pada 2014 menjadi 2,2 miliar jiwa pada 2030.

    POLWAN akan mulai bebas mengenakan jilbab tahun ini. Mabes Polri akhirnya menegaskan regulasi jilbab bagi polwan akan mulai dilaksanakan Agustus hingga September 2015.

    Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan saat ini Peraturan Kapolri (Perkap) tentang Jilbab Polwan sudah sampai perencanaan dan pengadaan anggaran. Mabes Polri bahkan tengah menyiapkan anggaran untuk Perkap Jilbab Polwan sebesar Rp 1,2 triliun.

    Sutarman menegaskan begitu pengadaan jilbab bagi Polwan selesai, Perkap akan langsung diberlakukan. Ya, kalau misal saya tanda tangan sekarang, saya tidak mau para polwan yang nantinya harus membeli dengan biaya sendiri, belum nanti modelnya juga berbeda-beda, kata Sutarman seperti dikutip Republika, Selasa (30/12).

    Pembelian jilbab itu telah masuk dalam komponen belanja seragam.

    potensi terbesar industri halal tetap di sektor makanan halal.

    Di makanan halal ada peluang investasi di jejaring distribusi makanan dan sektor usaha kecil dan menengah yang punya kebutuhan pembiayaan sesuai prinsip syariah. Sementara untuk industri keuangan syariah masih ada potensi di Indonesia, Tunisia, Azerbaijan, dan Maroko, kata Al Awar seperti dikutip The National, Selasa (9/12).

    Sayangnya pertumbuhan industri halal Uni Emirat Arab sendiri dalam laporan Thomson Reuters dan DinarStandard hanya menempati urutan kedua setelah Malaysia. Negara di kawasan Teluk ini hanya unggul di pasar kosmetik dan fesyen,

    Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Polri Inspektur Jenderal Polri Tito Karnavian menjelaskan dari total anggaran sebesar Rp 51,6 triliun yang didapat Polri pada 2015, sebanyak 28 persen atau Rp 13 triliun digunakan untuk belanja barang yang diantaranya terdapat belanja perlengkapan seragam.

    Namun, berbeda dengan Kapolri, Tito menyebutkan, hanya sekitar Rp 600 juta yang dianggarkan untuk pembelian jilbab bagi polwan.

    Sementara itu MUI menyambut baik niat Polri merealisasikan Perkap tentang jilbab Polwan. Ketua bidang pendidikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menilai tidak ada alasan lagi untuk menunggu dan menunda pengesahan perkap itu.

    Anwar mengatakan konstitusi Indonesia yakni pasal 29 ayat (2) UUD 1945 secara tegas menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

    Saya harap, masalah jilbab ini cepat selesai. Kita lelah juga melihat masalah jilbab berlarut-larut, tegasnya.

    Harapan yang sama diungkapkan Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) KH Ahmad Satori Ismail agar Perkap Jilbab Polwan segera diteken. Saya hanya bisa berdoa. Mudah-mudahan, (Kapolri) diberi hidayah oleh Allah. Janganlah kita terus membangkang kepada Allah, ujarnya.

    ALHAMDULILLAH TAHUN INI POLWAN BISA BERHIJAB

  • 8 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M

    Suluh

    PENINGKATAN KUALITAS SDM

    MELALUI KERJA SAMA

    KEMANUSIAAN

    MENJELANg MILAD BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KE-14, BAZNAS KEMBALI MELUNCURKAN SEBUAH PROgRAM BESAR PENYALURAN ZAKAT BERSAMA QATAR CHARITY, KEMENTERIAN AgAMA DAN PEMERINTAH PROvINSI JAWA BARAT. TEPATNYA, PADA 7 JANUARI 2015, BAZNAS MERESMIKAN LEMBAgA PENDIDIKAN BERASRAMA YANg DIBERI NAMA AHBAABULLAH CENTER YATIM ISLAMIC BOARDINg SCHOOL. PEMBANgUNAN LEMBAgA INI ATAS BANTUAN QATAR CHARITY.

    Lembaga pendidikan di Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor itu dikelola BAZNAS khusus untuk anak yatim dan dhuafa berpre stasi dengan memanfaatkan tanah wakaf seluas 1,7 hektar dari Yayasan Siti Hajar Sudjai. Anak-anak yatim dan para dhuafa dari berbagai daerah di Indonesia akan direkrut melalui BAZNAS provinsi untuk memperoleh pendidikan secara gratis tingkat sekolah menengah. Pembangunan kompleks pendidikan tersebut bertujuan untuk membina generasi penerus bangsa yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.

    Program yang mulia dan monumental itu

    merupakan satu contoh betapa kerjasama kemanusiaan masyarakat internasional, khususnya di antara sesama umat Islam tanpa memandang perbedaan bangsa, memberi kontribusi nyata bagi bangsa kita. Sebagaimana kita tahu Qatar Charity, sebuah organisasi internasional nonprofit dan nonpemerintah yang berdiri di Qatar sejak 1980. Lembaga resmi yang dilindungi secara hukum dan mendapat izin dari pemerintah dalam pelaksanaan program-program bantuannya di tanah air telah banyak membantu pembangunan infrastruktur, pendidikan dan sarana dakwah dalam mewujudkan kemaslahatan umat.

  • ZAKAT / Rabbiul Awal-Rabbiul Akhir 1436 H 9

    Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia berkepentingan untuk mengembangkan kerjasama dengan berbagai organisasi dan lembaga internasional, baik di bidang keagamaan, pendidikan, keuangan, kemanusiaan dan kebudayaan. Kerjasama multilateral antarpemerintah maupun antarmasyarakat ini berperan dalam mendorong kemajuan bangsa karena dilakukan di atas prinsip kemanfaatan dan menjunjung tinggi kedaulatan setiap negara.

    Islam pun mengajarkan kepada umat manusia untuk saling mengenal, membantu dan bekerjasama dalam rangka kesejahteraan dan mempertinggi kualitas hidup. Sebelum masyarakat dunia mengenal istilah globalisasi di abad 21 ini, umat Islam telah diajarkan prinsip-prinsip ukhuwah islamiyah dan ukhuwah insaniyah dalam Al Quran (QS Al Nisaa ayat 1 dan Al Hujurat ayat 13). Dalam surat Al Maidah ayat 2, Allah mempertegas lagi perintah untuk saling menolong dalam kebaikan dan takwa.

    Prinsip kerjasama dan tolong menolong (at-takaful, at-taawun) dalam Islam ini merupakan faktor positif yang perlu dikembangkan umat sebagai solusi atas berbagai problema kemanusiaan global dewasa ini. Islam merupakan agama dan manhaj (jalan hidup) yang seluruh aspek ajarannya, baik akidah,

    ibadah, syariah, muamalah dan akhlak, bertujuan untuk memperkuat sendi-sendi kemanusiaan sehingga terwujud perdamaian dunia yang sejati.

    Oleh karena itu, salah satu pesan penting program kerjasama kemanusiaan yang selama ini terjalin, baik antarlembaga umat Islam di dalam dan luar negeri, adalah terbantahkannya persepsi keliru pada sebagian kalangan yang menganggap keterlibatan bantuan asing di bidang keagamaan seolah mengandung potensi merugikan kepentingan nasional sehingga kerap dicurigai. Sebaliknya, kerjasama luar negeri di bidang keagamaan telah terbukti memberi kontribusi yang positif bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia dan memperkuat posisi Indonesia dalam kerangka kerjasama kemanusiaan di tingkat global.

    Di sisi lain, misi pembangunan pemerintah Indonesia di berbagai bidang, kerap terkendala keterbatasan anggaran. Maka, peran yang berasal dari inisiatif masyarakat dalam mencapai kemaslahatan, terbukti sangat membantu masyarakat kita di berbagai pelosok tanah air.

    Kerjasama kemanusiaan yang terjalin antarbangsa adalah inspirasi, bahwa faktor-faktor yang merekat hubungan antarbangsa dan meninggikan derajat semua bangsa perlu dibina dan diperkuat. Dalam konteks bantuan

    kemanusiaan yang diberikan oleh berbagai lembaga Islam dan muhsinin luar negeri, di antara nilai yang mengesankan dan patut diapresiasi ialah mereka datang dan membantu atas semangat ukhuwah (persaudaraan) sesama Muslim dan kita pun menerima dengan semangat

    yang sama. Rasulullah SAW mengajarkan, bukanlah termasuk golongan umat Islam, siapa yang tidak peduli dengan persoalan yang dihadapi oleh umat Islam lainnya.

    Dengan demikian, spirit atau ruh kerjasama kemanusiaan dalam konteks yang diajarkan Islam adalah semata-mata untuk kepentingan membantu keselamatan, kesejahteraan, kem-ajuan dan keamanan pihak yang dibantu. Bantuan yang kita terima selama ini dari berbagai lembaga Islam internasional sama sekali tidak mengandung unsur intervensi suatu negara atas negara lain, dan bukan untuk kepentingan suatu bangsa atas bangsa lain. Islam mengajarkan kerjasama kemanusiaan yang universal dan tulus untuk kebaikan dan kesejahteraan umat manusia.

    Selain Qatar Charity, lembaga Islam internasional lainnya seperti Rabithah Alam Al-Islami juga memberi kontribusi bagi umat Islam di tanah air. Perwakilan Rabithah Alam Al-Islami untuk Indonesia dulu pernah dipimpin oleh allahu yarham Dr Mohammad Natsir (mantan Perdana Menteri RI) dan dilanjutkan oleh allahu yarham Prof. Dr. H.M.Rasjidi (mantan Menteri Agama RI Pertama).

    Semoga semangat kerjasama dan tolong menolong, terlebih antarsesama umat dan bangsa muslim yang telah berjalan baik selama ini, akan terus terpelihara dan berkembang di masa mendatang.

    Wallahu alam bisshawab.

    Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.ScKetua Umum BAZNAS

  • 10 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M

    Zakat Utama

    Dalam sebuah firman Allah swt. yang sudah populer, yakni QS Al-Asr (Masa) dari ayat 1 hingga ayat 3, Allah mengingatkan alangkah ruginya kita bila pada waktu-waktu yang telah kita lewati tak ada keimanan sedikit pun yang terhujam di sanubari; tak ada benih amal shaleh sebutir pun yang kita tanam; serta tak ada nasihat kebaikan dan kesabaran sepatah kata pun yang kita sampaikan untuk sesama.

    Agar tidak menjadi orang-orang yang rugi, memasuki tahun baru, bahkan setiap waktu, ada baiknya kita berpikir sejenak untuk mengoreksi diri atau melakukan muhasabah terhadap apa yang sudah kita lakukan pada tahun lalu atau saat-saat yang baru kita lewati sambil memohon bimbingan-Nya. Kemudian, dengan niat yang kuat kita akan melakukan

    TAHUN BARU, MOMENTUM

    MENINGKATKAN KONTRIBUSI

    UNTUK UMAT

    TAHUN BARU 1436 HIJRIYAH BARU BEBERAPA BULAN HADIR BERSAMA KITA. KINI TELAH DATANg LAgI MENJUMPAI KITA TAHUN YANg BARU, YAKNI TAHUN 2015 MASEHI. HIDUP MEMANg TAK AKAN BISA LEPAS DARI PERUBAHAN DAN PERgANTIAN WAKTU MULAI DARI DETIK, JAM, MINggU, BULAN HINggA TAHUN. WAKTU YANg TELAH PERgI TAK BISA DIUNDANg KEMBALI UNTUK DATANg. SEBALIKNYA, WAKTU YANg DATANg TAK BISA LAgI DIHALAU UNTUK PERgI.

    perubahan-perubahan yang lebih baik lagi.Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, ada empat aspek yang dilalui dalam proses penyadaran melalui muhasabah. Pertama, al-yaqdzah, yaitu perasaan hati berupa penyesalan diri atas berbagai dosa dan kekhilafan yang telah diperbuat di masa lalu. Ini merupakan proses awal untuk membenahi perilaku pada waktu-waktu yang telah lewat.

    Kedua, al-azm, yaitu niat atau tekad kuat untuk melakukan perbaikan. Setiap muncul kesadaran untuk memperbaiki diri, maka cobaan pasti akan datang. Nah, bila niat untuk melakukan perbaikan itu sudah bulat, berbagai rintangan atau hambatan akan siap dihadapi. Jadi, makin kuat kesadaran, akan semakin kuat pula niatnya.

  • ZAKAT / Rabbiul Awal-Rabbiul Akhir 1436 H 11

    Ketiga, al-fikrah, yaitu pikirannya berkonsentrasi hanya kepada tujuan perbaikan sekalipun dia belum memiliki gambaran tentang jalan yang akan menghantarkan dirinya ke tujuan perbaikan. Selama proses ini, seseorang tidak memikirkan yang lain dari muhasabah-nya kecuali menjadi pribadi yang lebih baik dari hari atau tahun kemarin. Kalau pikirannya masih diliputi hal-hal di luar perbaikan diri, pasti pikirannya akan condong ke hal di luar perbaikan diri itu.

    Keempat, al-bashirah, yaitu adanya semacam cahaya dalam hati untuk melihat janji dan ancaman, surga dan neraka. Sehingga ia punya pandangan ke depan. Akhirnya, segala langkahnya akan dipertimbangkan sesuai dengan tujuan akhir hidup ini. Fase ini tak akan dimiliki jika pada tahap atau fase-fase sebelumnya, dia tidak sungguh-sungguh membersihkan diri dari dosa dan kesalahan atau tidak serius dalam menyucikan jiwa dari kotoran hati.

    Ya, betapa pentingnya kita memper-hatikan waktu, sebagaimana firman-Nya: Hai, orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (kiamat) dan bertawakal-lah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Hasry: 18).

    ReSoLUSIMuhasabah atau refleksi seperti digambarkan di atas, insya Allah akan dan telah dilakukan, baik oleh lembaga maupun pribadi, sehingga dari mereka lahir niat atau langkah-langkah yang akan dilakukan atau yang lebih dikenal dengan istilah resolusi.

    Bagi BAZNAS yang pada tahun baru 2015 ini memperingati miladnya yang ke-14, tepatnya pada 17 Januari 2015, tahun baru adalah momentum yang diharapkan bisa meningkatkan

    kebaikan-kebaikan, hasil-hasil, dan kontribusi buat umat.

    Pada tahun baru dengan presiden baru, BAZNAS mempunyai misi. Antara lain, melanjutkan hal-hal yang sudah baik yang ada pada pemerintahan lama dan di pemerintahan baru tentu lebih ditingkatkan lagi. Sebab, zakat itu walau bagaimana baru merupakan faktor pendukung, belum bisa mejadi faktor utama dari sebuah pendanaan masyarakat Indonesia. BAZNAS ingin memperkuat itu, kata Direktur Pelaksana BAZNAS Teten Kustiawan.

    Dia berharap, pada 2015 ini, BAZNAS bisa menjalin komunikasi dan sinergi yang lebih tersistematis, lebih kuat dan lebih luas lagi dengan pemerintahan yang baru. Mudah-mudahan komunikasi dan sinerginya bisa lebih baik sehingga zakat sebagai pranata negara betul-betul bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui BAZNAS sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang berwenang mengelola zakat, ujarnya.

    Sementara itu, bagi individu, seperti Ahmad Fuadi, tahun baru adalah tahun kalibrasi, tahun untuk mencocokkan lagi antara cita-cita, misi, tujuan hidup dan apa yang telah dilakukannya.

    Menurut novelis kondang itu, hidup jangan dibiarkan mengalir begitu saja tanpa ada harapan, doa, dan rencana-rencana. Maka, memasuki tahun baru biasanya dia menulis rencana setahun ke depan supaya ada tujuan yang ingin dicapai. Tahun baru biasanya memberi momentum untuk membuat perencanaan seperti itu,ujar penulis novel Lima Menara itu.

    Ada doa-doa yang dia panjatkan mengiringi setiap langkahnya, yakni doa agar dirinya menjadi seorang hamba yang lebih baik yang tak hanya hadir kedunia ini tapi juga memberi manfaat kepada orang lain. Ini dari sisi pribadi dan sosialnya. Lalu, dia

    pun berdoa agar karya-karyanya lebih baik. Ini dari segi profesionalismenya.

    Perencanaan hidup juga diakui penting oleh Dr. Marwah Daud Ibrahim, seorang politikus terkenal. Maka, memasuki tahun baru ia mengajak setiap orang untuk mengambil secarik kertas. Lalu, kertas itu dibagi menjadi dua bagian. Yang di sebelah kiri ditulisi dengan hal-hal sudah dilakukan sepanjang tahun sebelumnya dengan rasa syukur (Alhamdulillah). Dan, yang di bagian kirinya ditulisi dengan hal-hal yang akan dicapai pada tahun-tahun mendatang . Biasanya, cita-cita dan harapan itu tercapai kok, kata penulis buku dan penggagas pelatihan Mengelola Hidup dan Merencanakan Masa Depan (MHMMD) itu.

    Dalam hal resolusi tahun baru, ia mengingatkan untuk tidak melupakan langkah pembayaran zakat karena rezeki tanpa zakat tidak berkah. Resolusi yang lain, di antaranya, memperbaiki bacaan Al-Quran, meningkatkan kemampuan menerjemahkan Al-Quran, melak-sanakan shalat tepat waktu, menambah amal atau kepedulian sosial, meningkatkat minat baca, dan menjadi bangsa yang semakin ramah.

    Ternyata..

    Menurut ilmuwan saraf David Eagleman, semua orang hidup 80 milidetik di masa silam. Ini karena otak baru bisa memproses apa yang ada di depan mata dalam durasi 80 milidetik.

    Tak hanya itu, waktu di bumi sedikit melambat karena bulan mendekat dan menjauh ke bumi. Waktu melambat dua milidetik per abad ketika rotasi bumi melambat. Dalam 200 juta tahun lagi, satu hari bukan 24 jam, tapi 25 jam.

  • Zakat Utama

    12 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M12 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M

    Apa yang akan dilakukan BAZNAS untuk bisa melaksanakan peran tersebut?Dalam rangka memimpin penguatan sistem pengelolaan zakat nasional, BAZNAS akan melakukan, paling tidak empat hal. Pertama, penuntasan atau penyempurnaan dari perumusan-perumusan yang ada dalam PP No. 14/2014 sebagai pedoman pengelolaan zakat nasional. Sebab, BAZNAS memang mendapatkan amanah dari UU Zakat untuk menyusun pedoman pengelolaan zakat nasional yang berlaku, baik untuk BAZNAS (pusat dan daerah) maupun LAZ. Kami sudah mengidentifikasi hal-hal yang harus diatur. Lalu, sebagian sudah kami tuangkan dalam bentuk pedoman dengan nomenklatur hukum, namanya Peraturan BAZNAS.

    kedua, sosialisasi dan edukasi dari sistem pengelolaan zakat nasional ini kepada seluruh pengelola zakat, baik BAZNAS maupun LAZ. ketiga, pendampingan sampai ke implementasi dari sistem pengelolaan zakat nasional.

    keempat, harapan dan dorongan kepada pemerintah untuk melakukan penegakan hukum (low enforcement) terhadap UU Zakat. Sebab, kalau sistem tanpa penegakan hukum, sistem ini tidak akan cepat berjalan.

    Dengan penegakan hukum, artinya sanksi-sanksi, baik administratif maupun pidana diterapkan bila ada pelanggaran UU Zakat. Kami tentu tidak ingin penegakan hukum itu sampai ke pidana. Intinya, kami ingin penghelolaan zakat itu sesuai dengan standar dan sistem yang ada, misalnya, pengelola zakat wajib memberi pelaporan zakat dan data mustahiknya harus tunggal supaya tidak terjadi tumpang tindih dalam penyaluran zakat. Itu diharapkan sudah menjadi agenda semua pengelola zakat.

    Memang, ada amanah di PP itu bahwa Menteri Agama diminta untuk

    BAZNAS SIAPMEMIMPIN PENGUATAN SISTEM PENGELOLAAN ZAKAT NASIONAL

    Pada 17 Januari 2015, BAZNAS genap berusia 14 tahun. Pada usia yang relatif muda itu, BAZNAS akan terus berupaya memperbesar kontribusinya buat umat. Perannya juga tentu akan lebih besar yang tak hanya memimpin untuk integrasi pengelolaan zakat nasional, seperti pada awal 2012. Tapi memimpin penguatan sistem pengelolaan zakat nasional. Untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan untuk bisa melaksanakan peran itu, Zakat mewawancarai Direktur Pelaksana BAZNAS Teten Kustiawan di kantor BAZNAS, Jl. Kebon Sirih, Jakarta, awal Januari 2015.

    Berikut hasil wawancaranya:

    Apa peran BAZNAS pada usianya yang ke-14 ini?Dua tahun kemarin (2013-2014), kami baru merumuskan kira-kira seperti apa dan bagaimana pengelolaan zakat nasional itu. Aturan-aturannya kian lengkap dan jelas pada 2014 lalu dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) No. 14/2014. Kemudian, kami menerbitkan Peraturan BAZNAS No. 1 sampai No 4. Dengan berbagai aturan itu, peran BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) juga makin jelas.

    Dilihat dari tahapan perjalanan Undang-Undang Zakat, khususnya UU No. 23/2011, tahun 2015 ini adalah masa-masanya mulai penguatan sistem pengelolaan zakat nasional.

    Dalam penguatan sistem pengelolaan zakat nasional itu, BAZNAS tetap akan memimpin. Ini merupakan kelanjutan dari peran BAZNAS

    pada awal-awal pelaksanaan UU Zakat No.23/2011, yaitu

    memimpin untuk integrasi pengelolaan zakat

    nasional.

  • ZAKAT / Rabbiul Awal-Rabbiul Akhir 1436 H 13

    Namun, karena jangkauan kerjanya luas, yaitu 34 provinsi, maka dari segi dana dan SDM masih perlu dukungan atau tambahan. Kalau secara komunikasi dan konten, misalnya, sistem informasi manajemen BAZNAS (simba) sudah tidak ada masalah. Jadi, dari segi dana dan SDM memang perlu penguatan, baik kualitas maupun kuantitas. Dan itu terus kami lakukan dengan berbagai komunikasi dan pelatihan-pelatihan SDM.

    Bagaimana pencapaian BAZNAS 2014?Kalau dilihat dari sisi agenda nasional, terutama dari sisi penguatan regulasi, alhamdulillah sangat meng-gembirakan. Sebab, pada 2014 lahir PP, Inpres, peraturan BAZNAS, dan ada proses seleksi komisioner. Ini suatu hal yang luar biasa bagi BAZNAS dari segi penguatan regulasi.

    Dari sisi sosialisasi dan edukasi Inpres Zakat No. 3/2014, kami merasakan sangat efektif. Kami bisa masuk dan mengimplemantasikan Inpres itu di kalangan pegawai negeri sipil (PNS) dan karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Jadi, dari sisi sosialisasi dan edukasi zakat ada peningkatan yang tajam.

    Dari sisi penghimpunan zakat, juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu 35 persen dibanding dengan 2013. Pada 2014, insya Allah penghimpunan zakat bisa mencapai Rp81 miliar,

    Pencapaian dari sisi penguatan kelembagaan, pada akhir 2014, sudah ada seleksi komisioner. Di daerah, pimpinannya juga sudah mulai diseleksi. Beberapa ormas dan yayasan juga telah mengajukan rekomendasi pembentukan LAZ. Artinya, pengelola zakat itu sudah lebih selektif lagi.

    Kemudian, dari sisi SDM, SDM BAZNAS semakin kuat melalui proses seleksi yang ketat dan berbagai pelatihan SDM yang amanah dan profesional. Dari sisi optimalisasi pendistribusian dan pendayagunaan zakat, alhamdulillah, kami bisa bersinergi dengan semakin banyak lembaga dan instansi, baik pemerintah maupun swasta, sehingga pertumbuhan penerima manfaat zakat meningkat sampai 26 persen dibandingkan dengan 2013. Itu baru BAZNAS pusat, belum lagi BAZNAS daerah,

    membuat peraturan lebih lanjut tentang pengenaan sanksi. Maka, ini sejalan dengan yang BAZNAS lakukan.

    Di Indonesia, sanksi baru diberikan kepada organisasi pengelola zakat (OPZ), baik BAZNAS maupun LAZ, bukan kepada pembayar zakat (muzaki). Sanksi administrasi dan pidana buat OPZ jelas kalimatnya dalam UU Zakat yang umurnya sudah memasuki tahun ke-4. PP-nya sudah keluar pada 2014. Kalau sanksi ini diterapkan pada 2014, masih bingung bentuk penerapannya. Tapi, dengan adanya PP itu sudah ada kejelasan.

    Maka, wajar pada 2015, sistem pengelolaan zakat sudah mulai disosialisasikan. Sanksinya juga mulai diterapkan kalau memang ada pengelola zakat yang secara nyata melawan hukum, sehingga nanti tidak ada lagi OPZ yang tidak tercatat atau tidak mendapat izin sebagai pengelola zakat.

    Bagaimana persiapan BAZNAS untuk bisa melakukan 4 langkah tersebut?Bicara tentang penyempurnaan regulasi atau pedoman, relatif tinggal menuangkan penulisan. Sebab, secara konsep sudah dibahas tentang hal-hal yang harus kami buat. Dari sisi sosialisasi dan edukasi, kami memerlukan sinergi dengan BAZNAS daerah atau pemerintah daerah, terutama dalam hal pendanaan karena memang dananya tidak bisa diambil dari hak amil, sehingga perlu ada sokongan dana dari luar.

    Dari kesiapan sumber daya manusia (SDM), insya Allah kami akan melibatkan pengurus, apalagi pendekatannya sekarang dengan komisioner yang diharapkan, mereka bisa bekerja penuh di kantor BAZNAS. Ya, kita secara bersama-sama bekerja sehingga memungkinkan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi lebih jauh.

  • 14 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M

    Di beberapa BAZNAS daerah, seperti di Agam (Sumatera Barat), zakat itu bukan hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga meningkatkan ketaatan masyarakat dalam beragama. Itu terbukti dengan program Zakat Community Development (ZCD). Dulu, orang kalau mau diberi dana zakat di masjid, mereka datang ke masjid, tapi pas berkumandang azan, mereka keluar masjid. Sekarang, tak ada pembagian dana zakat di masjid pun, mereka datang ke masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah, seperti Subuh, Maghrib dan Isya.

    Pencapaian dari sisi sinergi, misalnya, dengan Kemenkokesra yang sekarang menjadi Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Kementerian Sosial, dan BKKBN semakin kuat, Ke depan, kami tinggal memperbesar jangkauan lima agenda zakat nasional. Jadi, sosok BAZNAS dalam sistem pengelolaan zakat nasional perannya sudah semakin jelas. Tinggal memperbesar jangkauan. Misalnya, sekarang BAZNAS telah melakukan program ZCD baru di 9 provinsi. Kami punya pekerjaan rumah (PR) di 25 provinsi.

    Apa refleksi Bapak terhadap berbagai pencapaian itu?Ada tiga hikmah yang bisa kami petik dari pencapaian-pencapaian itu.

    Pertama, penetapan lima agenda zakat nasional yang selalu kami sampaikan mulai dari sosialisasi, penguatan kelembagaan, regulasi, optimalisasi pendayagunaan, dan sinergi, ternyata memberikan arah yang jelas dalam pencapaian tujuan zakat nasional seperti dicantumkan dalam UU Zakat. Dengan adanya arah yang jelas ini, pengelolaan zakat itu ibarat bola salju yang semakin lama semakin membesar,

    kedua, zakat itu harus independen. Artinya, kalau kita mau berpihak,

    berpihaknya harus ke mustahik, bukan ke satu golongan tertentu. Ketika kita punya agenda yang jelas kemudian kita hanya berpihak pada tujuan mensejahterakan umat, maka kita bisa membangun ukhuwah (kesatuan dan persatuan) umat.

    ketiga, good governance dalam pengelolaan zakat itu penting. Ini seperti yang dikatakan Sayidina Ali r.a yang maknanya, kita bukan bertempur dengan kebatilan tapi dengan kemiskinan yang ketika dikelola dengan baik, maka potensi umat bisa menjadi luar biasa dalam mengatasi kemiskinan itu.

    Apa harapan Bapak untuk para pengelola zakat?Ayo kita kelola zakat sesuai dengan ketentuan syariah. Kita pertahankan zakat itu dikelola dengan perundang-undangan dan ketentuan syariah. Penuhilah profesionalisme, good governance dalam pengelolaan zakat. Bingkai itu semua dalam ukhuwah menuju pemberdayaan mustahik. Jangan untuk kepentingan yang lain. Kalau saja hal-hal itu ada, saya rasa, zakat sebagai tools untuk meningkatkan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia akan terwujud. Sebetulnya itu amanah

    besar UUD 1945. Sehingga kalau bicara bahwa zakat berperan dalam pembangunan, ya otomatis akan terpenuhi.

    Sinergi itu bukti kita ber-ukhuwah untuk meningkatkan kesejahteraan dan penanggulangan kemiskinan sesuai dengan tujuan UU. Pada 2015, dengan ukhuwah itu zakat akan semakin besar kontribusinya.

    Mungkin secara nasional kontribusi BAZNAS yang besar belum tercapai, tapi di beberapa daerah sudah ada pencapaian itu. Misalnya, ada bupati yang lebih percaya dengan program BAZNAS, padahal dia punya dinas-dinas. Memang perlu diriset bagaimana kontribusi BAZNAS secara nasional

    Riset terakhir (2011), menyatakan bahwa 100 orang dari penerima zakat 17 orang di antaranya merasa meningkat kehidupannya. Jadi, peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan zakat bisa mencapai 17 %. Kami yakin akan semakin besar pada tahun-tahun mendatang. Cuma memang secara nasional belum karena kue zakat masih kecil dibandingkan dengan kue pajak,

    Ketika size (ukuran) semakin besar, dengan pengelolaan zakat yang konsisten seperti sekarang, saya rasa kontribusi zakat akan semakin besar.

    Fakta...Sejak 2002, perolehan zakat nasional yang dihimpun BAZNAS selalu mengalami kenaikan rata-rata mencapai 24.56 persen. Pada 2012 dana zakat yang terkumpul mencapai Rp 2,3 triliun. Sementara pada 2013 bertambah jadi Rp 2,63 triliun. Tahun 2014, pengumpulan zakat ditargetkan meningkat Rp 3,3 triliun.

    Zakat Utama

  • ZAKAT DALAM ANGKA

    TRILIUN2,63

    TRILIUN1,64

    MILIAR653

    MILIAR281

    MILIAR59,2

    Estimasi penghimpunan Zakat, Infaq, Sedekah Nasional tahun 2013

    Zakat yang terkumpul melalui BAZNAS daerah (524 kabupaten /kota) di seluruh Indonesia tahun 2013

    Zakat yang terkumpul melalui BAZNAS Propinsi di seluruh Indonesia tahun 2013

    Zakat yang dihimpun Lembaga Amil Zakat Nasional tahun 2013

    Zakat yang di terhimpun oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) TAHUN 2013

    (Sumber; Annual Report BAZNAS 2013)

  • 16 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M

    Kaidah Zakat

    HARTA WARISAN

    DAN ZAKAT

    Kejadian jatuhnya pesawat salah satu maskapai penerbangan belum lama ini, telah menyita perhatian masyarakat Indonesia. Tentu saja kita berharap, kejadian seperti ini tidak terulang pada masa yang akan datang, meski urusan hidup dan mati, selamat atau celaka, merupakan bagian dari takdir Allah yang tidak ada seorang pun sanggup menunda atau mempercepatnya. Terlepas dari upaya otoritas penerbangan untuk melakukan analisis dan langkah-langkah peningkatan keamanan dan keselamatan penerbangan, satu hal yang penting untuk dibahas adalah terkait dengan klaim asuransi yang dibayarkan kepada para korban yang beragama Islam beserta seluruh harta mereka yang akan diwariskan kepada para ahli waris. Masalahnya, apakah harta warisan itu terkena kewajiban zakat atau tidak?

  • Waris, secara bahasa, memiliki arti berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada orang lain, atau dari suatu kaum kepada kaum lain. Dengan pengertian ini, maka yang dapat diwariskan itu bukan hanya harta benda, melainkan juga hal-hal lain yang termasuk non harta benda. Misalnya, dalam sebuah hadits masyhur, Rasulullah SAW bersabda al-ulamaa u waratsatul anbiyaa (ulama itu adalah pewaris para Nabi).

    Secara istilah, para ulama secara umum mendefinisikan waris sebagai berpindahnya hak kepemilikan dari orang yang meninggal kepada ahli warisnya yang masih hidup, baik berupa uang, tanah, maupun aset-aset lain yang dimilikinya secara legal dan tidak melanggar syariat. Pembagian harta waris ini telah diatur secara detail dalam agama. Pertanyaannya, apakah harta warisan ini wajib dikeluarkan zakatnya atau tidak?

    Jika merujuk pada hadits-hadits Rasulullah SAW, memang tidak ditemukan adanya kewajiban zakat atas harta warisan. Jika seseorang meninggal, harta yang dimilikinya, yang nantinya menjadi harta waris bagi para ahli warisnya, tidak perlu dikeluarkan zakatnya. Yang ada justru harta itu harus dikeluarkan untuk melunasi utang-utang sang mayyit jika ia belum sempat melunasinya ketika hidup. Jangan sampai utang ini tidak dibayarkannya. Ini sangat penting

    karena dalam sebuah hadits Rasulullah SAW menyatakan, jiwa seorang mu kmin itu terhalang oleh utangnya, hingga dibayar utangnya tersebut (HR Tirmidzi). Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda : seorang yang mati syahid akan diampuni segala dosanya kecuali utang (HR Muslim).

    Namun, ketika harta warisan itu telah dikeluarkan untuk menunaikan kewajiban utang sang jenazah, dan setelah itu dibagikan kepada ahli waris sesuai dengan ketentuan syariat Islam, maka harta yang menjadi milik para ahli waris tersebut dapat menjadi objek zakat apabila telah memenuhi syarat dan ketentuan sebagai al amwaal az zakawiyyah (harta objek zakat). Dan ini sangat bergantung pada jenis harta yang diterima dan menjadi milik ahli waris.

    Jika seorang ahli waris menerima warisan berupa lahan pertanian yang ditanami oleh tanaman pangan dan hortikultura misalnya, yang bersangkutan wajib mengeluarkan zakatnya pada saat panen sesuai dengan ketentuan zakat pertanian. Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam QS 6 : 141. Ketentuan zakat pertanian tersebut, antara lain nishab-nya setara dengan 5 ausaq (senilai 653 kg gabah atau 524 kg beras) dan kadarnya 5 persen atau 10 persen bergantung pada jenis pertaniannya, apakah menggunakan irigasi atau tadah hujan. Tidak perlu menunggu

    haul atau kepemilikan penuh satu tahun. Demikian pula jika sang ahli waris menerima warisan berupa tabungan dan deposito di bank syariah, ketentuan mengenai zakat tabungan yang berlaku atasnya. Kalau tabungan dan depositonya melebihi batas nishab 85 gram emas, ia wajib mengeluarkan 2,5 persen setelah mencapai haul.

    Sedangkan dalam konteks klaim asuransi yang dibayarkan, maka ketika uang tersebut telah dibagikan dan menjadi milik penuh ahli waris, ketentuan zakat yang berlaku adalah zakat mata uang yang didasarkan pada ketentuan zakat emas perak. Yaitu, nishab-nya senilai 85 gram emas, kadarnya 2,5 persen, dan ada ketentuan haul. Namun, jika ahli waris tersebut langsung mengeluarkan 2,5 persen, uang yang dikeluarkan itu akan menjadi infak apabila belum memenuhi nishab dan ketentuan zakat. Misalnya, uang warisan yang diterimanya adalah Rp20 juta, dan ia mengeluarkan Rp500 ribu. Maka, uang sebesar Rp500 ribu ini akan dicatat sebagai infak dan sedekah.

    Ini adalah perbuatan yang sangat dianjurkan dan akan mengundang keberkahan dari Allah SWT. Karena itu, segera tunaikan kewajiban zakat kita apabila telah memenuhi syarat, dan keluarkan pula infak dan sedekah sesuai dengan kemampuan, sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT. Wallaahu alam.

    irfan syauqi beikPengamat Zakat FEM IPB

    PENINgKATAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENERBANgAN, SATU HAL YANg PENTINg UNTUK DIBAHAS ADALAH TERKAIT DENgAN KLAIM ASURANSI YANg DIBAYARKAN KEPADA PARA KORBAN YANg BERAgAMA ISLAM BESERTA SELURUH HARTA MEREKA YANg AKAN DIWARISKAN KEPADA PARA AHLI WARIS.

  • 18 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M

    Surat Kebon Sirih

    Dengan tujuan semata-mata untuk memaknai semangat hijrah, pada usia yang ke-14 ini BAZNAS menyelenggarakan berbagai kegiatan milad. Mengawali rangkaian kegiatan tersebut, pada akhir 2014 lalu BAZNAS mengadakan kembali kegiatan Pekan gizi Nusantara (PgN), yaitu pembagian paket gizi kepada para mustahik yang membutuhkan. Kemudian pada Rabu, 7 Januari 2015, BAZNAS menyelenggarakan kegiatan

    peresmian Ahbaabullah Centre Yatim Islamic Boarding School, sebuah kompleks sekolah berasrama yang nantinya diperuntukkan bagi anak-anak yatim dhuafa untuk dibina dan diberi pendidikan terbaik agar dapat berdaya dan memberikan kontribusi bagi umat. Alhamdulillah, kegiatan yang dihadiri oleh gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan para donatur dari Qatar itu berjalan lancar dan penuh kegembiraan.

    Puncak rangkaian kegiatan milad dilaksanakan pada 17 Januari 2015, di mana BAZNAS bersama dengan para muzaki, santri Pesantren At-Taqwa dan warga sekitar Pondok Soga, Bekasi, melakukan aksi sosial bersih-bersih lingkungan, penanaman mangrove serta pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Setelah acara tersebut, sore harinya BAZNAS mengadakan event peluncuran logo baru dengan harapan agar logo tersebut dapat lebih mencerminkan visi dan misi BAZNAS sebagai satu-satunya lembaga resmi pemerintah yang diberi tugas untuk melaksanakan pengelolaan zakat secara amanah, transparan dan profesional.

    Acara tersebut diikuti dengan malam penyerahan penghargaan kepada

    perusahaan-perusahaan yang telah menunaikan zakat perusahaan melalui BAZNAS. Hal ini dilakukan sebagai bentuk sosialisasi mengenai kewajiban menunaikan zakat perusahaan bagi badan usaha di Indonesia. Selain itu, ada kegiatan-kegiatan lain yang insya Allah memberikan dampak positif bagi dunia perzakatan khususnya, dan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya.

    Banyaknya kegiatan tersebut, insya Allah tidak akan mengurangi aktivitas rutin kami di Kebon Sirih, terutama yang berhubungan langsung dengan pelayanan. Kegiatan-kegiatan tersebut justru kami harapkan dapat meningkatkan semangat kami dalam melayani para muzaki dan mustahik.

    Dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tersebut, tentunya kami menghadapi berbagai hambatan dan kekurangan. Segala hambatan, insyaAllah tidak akan mengurangi semangat kami dan setiap kekurangan akan menjadi bahan perbaikan bagi kami untuk terus meningkatkan pelayanan kepada muzaki dan mustahik. Seperti tagline baru BAZNAS, Berbagi dan Melayani Tiada Henti.

    KONTRIBUSI NYATA UNTUK NEGERI

    Hermin R. RachimKepala Divisi Penghimpunan dan

    Komunikasi Lembaga BAZNAS

    PADA 17 JANUARI 2015, BAZNAS gENAP BERUSIA 14 TAHUN. JIKA

    MENILIK KISAH PERJALANAN NABI MUHAMMAD SAW., TAHUN

    KE-14 KENABIAN INI MENJADI TAHUN YANg SANgAT KRUSIAL

    BAgI PERJALANAN UMAT ISLAM DI MASA ITU. PADA TAHUN INILAH

    ALLAH SWT. MEMERINTAHKAN RASULULLAH SAW. DAN PARA

    PENgIKUTNYA DI MEKAH UNTUK BERHIJRAH KE YATSRIB,

    YANg KEMUDIAN DIKENAL SEBAgAI KOTA MADINAH.

    PERISTIWA HIJRAH INI TENTUNYA MERUPAKAN PERISTIWA BESAR

    YANg MENJADI TOLOK UKUR BANgKITNYA PERADABAN ISLAM

    DI MUKA BUMI.

  • BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) MENGUCAPKAN TERIMA KASIH KEPADA SEMUA PIHAK ATAS KERJASAMANYA

    SELAMA 14 TAHUN BAZNAS BERKIPRAH DALAM PENGELOLAAN ZAKAT NASIONAL

    Semoga kerjasamanya terus terjalin dalam meraih cita-cita mewujudkan kesejahteraan umat

  • 20 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M

    Sekolah yang diberi nama Ahbaabullah Centre itu diresmikan penggunaannya pada Rabu, 7 Januari 2015 oleh Ketua Umum BAZNAS Prof. Dr. Didin Hafidhuddin dan disaksikan, antara lain, oleh Dirjen Bimas Islam Prof. Dr. Machasin, gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Plt Bupati Bogor Nurhayanti dan Asisten Direktur Eksekutif Qatar Charity Syekh Rasyid Al-Marri bersama donaturnya yang sengaja datang dari Qatar.

    Dari Qatar Charity hadir karena dari merekalah datangnya dana pembangunan gedung yang asramanya berkapsitas 140 orang

    SEKOLAH GRATIS BERASRAMA UNTUK

    YATIM HADIR DI CIRANGKONG,

    BOGOR

    BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS), PADA 17 JANUARI

    2015, BERUSIA 14 TAHUN. DALAM RANgKA MILADNYA,

    LEMBAgA PEMERINTAH NON-STRUKTURAL YANg PUNYA

    WEWENANg MENgELOLA ZAKAT ITU MENggELAR BERBAgAI

    KEgIATAN, ANTARA LAIN, MEMBANgUN SEKOLAH gRATIS

    BERASRAMA UNTUK ANAK-ANAK YATIM (YATIM ISL AMIC

    BoARDINg SCHooL) DI KAMPUNg CIRANgKONg, DESA CEMPLANg,

    CIBUNgBULANg, BOgOR.

    Program Zakat

    anak itu. Sementara tanah bangunan seluas 1,7 hektare merupakan tanah wakaf dari Yayasan Siti Hajar Sudjai. Biaya operasional dari sekolah ini akan ditanggung oleh BAZNAS, kata Didin usai peresmian penggunaan sekolah tersebut.

    Menurut Didin, para peserta didik sekolah setingkat sekolah menengah pertama (SMP) yang mulai beroperasi Juni 2015 ini akan dipilih oleh tim seleksi BAZNAS daerah berdasarkan akhlak dan tingkat kecerdasannya. Kami akan meminta BAZNAS daerah untuk menyeleksi calon peserta sekolah gratis ini, yaitu para yatim dan

  • ZAKAT / Rabbiul Awal-Rabbiul Akhir 1436 H 21

    dhuafa yang punya akhlak baik serta cukup cerdas, katanya.

    Agar anak-anak yatim dan dhuafa bisa mandiri, kata Didin, selain pendidikan akhlak, sekolah ini juga menekankan pada pendidikan bidang keterampilan. Untuk tahap pertama akan direkrut sebanyak 60 anak yatim dan dhuafa dari berbagai daerah di Indonesia,jelasnya.

    Sementara itu, Syeikh Rasyid Al-Marri ketika ditanya tentang alasan Qatar Charity mau bermitra dengan BAZNAS, menyatakan, hal itu karena BAZNAS memiliki tiga hal. Pertama, BAZNAS

    merupakan lembaga pemerintah non-struktural yang memiliki pengalaman dalam mengelola dana zakat, infak dan sedekah (ZIS).kedua, katanya lebih lanjut, BAZNAS mempunyai citra yang baik di mata internasional dan ketiga, BAZNAS memiliki kemampuan untuk mengelola program-program pengembangan masyarakat yatim dan dhuafa di berbagai bidang, seperti pendidikan dan kemanusiaan. Atas dasar tiga faktor itulah, kami mempercayakan kepada BAZNAS untuk mengelola dana dari para donatur Qatar Charity tegasnya.

    Pada kesempatan peresmian sekolah gratis itu hadir pula Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Moch. Hadi Santoso yang bersama dengan Didin Hafidhuddin menyerahkan bantuan pendidikan yang diwakili oleh Muhtadi Ahmad (Adi), hafiz berusia 5 tahun. Penerima bantuan pendidikan sekolah yatim tersebut menggunakan Tabungan Faedah BRI Syariah. Adi adalah anak dhuafa pembaca ayat Al-Quran secara menghafal pada pembukaan acara persemian sekolah gratis ini.

  • 22 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M

    Surat Kebon Sirih

    Azijul Husni Mubarok (19), lahir dari keluarga dhuafa. Ayahnya meninggal saat ia duduk di kelas 4 sekolah dasar (SD) dan ibunya berpenghasilan pas-pasan sebagai guru mengaji di kampung. Namun, dengan semangat belajarnya yang tinggi, setelah tamat dari pesantren di Tasikmalaya, ia berhasil diterima di salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Bandung, yaitu Universitas Padjadjaran (Unpad).

    Karena keterbatasan dana, Azijul yang menjadi harapan satu-satunya keluarga untuk menjadi sarjana itu, akhirnya harus beker ja keras mengais

    rezeki dengan cara berdagang gorengan tempe, tahu dan bala-bala di kampus. Untuk menyambung hidupnya, ia pun me ngadakan les privat pelajaran Mate matika, Ilmu Pe ngetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bagi siswa SD.

    Kesibukannya menjadi pedagang di kampus dan guru les privat di lingkungan sekitar kontrakannya tak menjadi hambatan untuk berprestasi. Buktinya, ia bisa meraih indeks prestasi (IP) yang tinggi, yakni 3,84 pada semester 1 dan 4,0 pada semester 2. Dia menargetkan bisa lulus dari Fakultas Hukum Unpad

    dengan predikat cumlaude dengan IPK 3,8.

    Azijul adalah salah satu dari 78 orang penerima beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) BAZNAS Angkatan ke-2 yang berasal dari tujuh perguruan tinggi negeri, antara lain, Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Unpad, Universitas gajah Mada (UgM), Universitas Airlangga (Unair), dan Institut Teknologi Surabaya (ITS). Sedangkan angkatan pertamanya yang berjumlah 240 orang berasal dari sejumlah perguruan tinggi agama Islam (IAIN).

    Peserta SKSS Angkatan ke-2 ini, melalui acara Studium generale yang digelar BAZNAS selama tiga hari ( 28-30 November 2014) di Jakarta diberi pembekalan dengan berbagai materi,

    Studium Generale SKSS PESERTA TERMOTIvASI SUKSES

    Program BAZNAS

    Para penerima beasiswa SKSS BAZNAS usai pembukaan Studium Generale berfoto bersama dengan pengurus dan pimpinan BAZNAS

  • ZAKAT / Rabbiul Awal-Rabbiul Akhir 1436 H 23

    Dana yang akan dimanfaatkan untuk program peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui BAZNAS itu jumlahnya meningkat Rp 110 juta dari tahun lalu (2013) seiring dengan peningkatan surplus underwriting AXA Mandiri sepanjang 2014.

    Kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, memang Alhamdulillah surplus underwriting tahun ini meningkat 15%. Jadi, dana tabarru-nya menjadi Rp 7,30 miliar, kata Director of Operations AXA Mandiri, Kartono sebelum menyerahkan dana tersebut secara simbolis kepada Ketua Bidang Jaringan BAZNAS dr. Naharus Surur, Rabu (17/12).

    Ia mengatakan, asuransi syariah Bank Mandiri terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Nasabah Bank Mandiri maupun nasabah Bank Syariah Mandiri yang memilih asuransi AXA Mandiri Syariah juga meningkat.

    Kami sangat berterima kasih kepada BAZNAS yang telah lama bekerja sama dengan kami untuk penyaluran surplus underwriting ini. Semoga kerja sama yang baik ini akan terus kita kembangkan pada masa-masa mendatang, tentunya juga yang lebih penting memberikan manfaat pada masyarakat, katanya.

    Ketua Bidang Jaringan BAZNAS dr. Naharus Surur juga menyampaikan

    rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan oleh para pemegang polis AXA Mandiri kepada BAZNAS.

    Tentunya dana yang kami terima akan kami salurkan sebagaimana mestinya diperuntukkan kepada asnaf yang berhak menerima, seperti Program Tanggap Darurat Bencana di musibah longor Banjarnegara dan program-program penyaluran zakat yang lain, katanya.

    antara lain, Sistem Pengelolaan Zakat Nasional, Wawasan Kelembagaan BAZNAS, Peran Strategis Mahasiswa untuk Umat dan Bangsa, Mengelola Hidup Merencanakan Masa Depan (MHMMD), dan Man Jadda wa Jadda.

    Pada pembukaan Studium generale, Ketua Umum BAZNAS Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin menyampaikan sambutan yang intinya mendorong peserta untuk meraih prestasi terbaik dalam studi dan menjadi insan yang bermanfaat bagi masyarakat. Saya harap, Saudara-saudara menjadi pemimpin umat yang memberikan contoh yang baik,tegasnya.

    Menurut Azijul, pembekalan ini besar manfaatnya, terutama dalam memotivasi peserta untuk lebih giat dalam belajar. Materi MHMMD dari Bu Marwah memotivasi saya untuk melanjutkan kuliah ke Yale, Belanda, setelah tamat dari UNPAD nanti, kata Azijul yang bercita-cita ingin menjadi Hakim atau Konsultan Hukum Internasional itu.

    Peserta lainnya, Mamay Sukamay (19), juga merasakan besarnya manfaat Studium generale ini. Materi Man Jadda wa Jadda memotivasi saya untuk menjadi orang sukses. Sebab, ternyata orang sukses tidak harus

    berasal dari kalangan atas, tapi bisa juga dari kalangan bawah yang jauh dari pedalaman, seperti Bang Ahmad Fuadi, kata mahasiswi, semester 3, Universitas Terbuka (UT) Jurusan Biologi itu.

    Anak ketujuh dari sembilan bersaudara ini berjanji akan berbakti untuk negeri menjadi kader umat. Saya ingin pergi ke pelosok pelosok Indonesia, mencerdaskan bangsa, lalu menulis untuk mengisahkan apa yang telah saya lakukan, kata Mamay yang bercita-cita ingin menjadi Konsultan Pemberdayaan Masyarakat itu.

    Penyerahan Infak

    Rp 667 Juta dari AXA MandiriPT AXA Mandiri Finacial Services (AXA Mandiri) kembali menghibahkan sebagian surplus underwriting atas hasil penjualan produk asuransi syariah kepada BAZNAS sebesar Rp667 juta.

  • 24 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M

    Program BAZNAS

    Namun, selama ini pembinaan terhadap mualaf yang merupakan salah satu penerima zakat (mustahik) itu belum terpadu atau belum satu model. Maka, BAZNAS bekerja sama dengan Himpunan Bina Mualaf Indonesia (HBMI) menggelar Focus group Discussion (FgD) tentang Penyusunan Pedoman Pembinaan Mualaf pada 18-19 November 2014 di Hotel gren Alia Cikini, Jakarta.

    Menurut Ketua Panitia Pelaksana FgD Faisal Qosim, setelah mengucapkan syahadat, para mualaf ini menghadapi berbagai tantangan dari keluarga dan lingkungannnya, seperti masalah akidah, kejiwaan, dan ekonomi. Karena itu, perlu dilakukan penguatan khususnya akidah dan dana zakat yang disalurkan kepada mereka dapat lebih dioptimalkan, kata Kepala Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS itu.

    Pedoman Pembinaan Mualaf DisusunJuMlAh oRANg yANg BARu MeNgANuT AgAMA ISlAM (MuAlAF) dI INdoNeSIA dARI wAkTu ke wAkTu SeMAkIN MeNINgkAT. SeTIAP TAhuN PeNINgkATANNyA SeBeSAR 10 hINggA15 %. BeRdASARkAN SeNSuS yANg dIlAkukAN keMeNTeRIAN AgAMA (keMeNAg), JuMlAh MuAlAF MeNcAPAI 1.078 oRANg dARI BeRBAgAI AgAMA.

    Dia berharap, dari FgD yang diikuti oleh 27 utusan BAZNAS, antara lain dari Kalimantan Timur (Kaltim), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Manado itu, akan lahir pedoman dan kurikulum teknis program pembinaan mualaf.

    Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Zakat Jaja Jaelani dalam sambutannya

    menyatakan, keberadaan mualaf sebagai salah satu penerima zakat perlu diperhatikan apalagi bagi mereka yang tingkat sosial ekonominya masih lemah. Oleh karena itu, perlu dirumuskan konsep pemberdayaan dan pembinaan mualaf melalui dana zakat dan lainnya untuk dapat diterapkan di Tanah Air,tegasnya.

    Soal perhatian kepada mualaf ini lebih rinci disampaikan oleh Ketua Umum BAZNAS Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin. Menurut dia, paling tidak, ada tiga aspek penguatan terhadap mualaf. Pertama, penguatan dari segi psikologi karena para mualaf itu masuk ke keluarga yang baru yang asing dan keluarga yang lama meninggalkannya . Sering terjadi, mereka diputus segalanya oleh keluarga lamanya. Aspek kejiwaan, saya kira perlu mendapat perhatian untuk ditangani dalam merespon yang disebutkan dalam Al-Quran, tegasnya.

    kedua adalah penguatan dari aspek etos kerja melalui berbagai kegiatan usaha dan pelatihan keterampilan. Intinya, mereka jangan menjadi kelompok lemah yang tangannya selalu berada di bawah, tetapi mereka harus menjadi manusia mandiri,ujarnya.

    ketiga, kata Didin, adalah penguatan dari aspek ukhuwah. Perlu dipikirkan mekanisme terbaik supaya mereka betul-betul menjadi sahabat secara lembaga, bukan hanya individual. HBMI itu kaum anshar dalam bentuk lembaga, bukan individual. Dulu zaman Nabi, anshar itu individual tapi sekarang harus lembaga. Maka, BAZNAS tidak ingin bekerja sendiri tapi menghimpun dengan semua kekuatan yang ada di masyarakat yang sudah terbiasa dengan penguatan terhada mualaf, jelasnya.

  • ZAKAT / Rabbiul Awal-Rabbiul Akhir 1436 H 25

    Alhamdulillah, nenek senang banget dapat bingkisan ini. Terima kasih, semoga mereka yang telah memberi kepada nenek dan warga di sini, sehat-sehat, kata ibu dari 10 orang anak yang semuanya berprofesi sebagai nelayan itu usai menerima bingkisan paket dari Kepala Divisi Pemberdayaan dan Pendistribusian BAZNAS Faisal Qosim, 22 Desember 2014.

    Aminah adalah satu dari 300 orang warga desa Pondok Dua, Muara gembong, Bekasi yang menerima bingkisan paket gizi dari BAZNAS dalam rangka penyelenggaraan Pekan gizi Nusantara (PgN) II setelah PgN I pada Idul Adha lalu.

    Secara serempak acara ini digelar di 101 titik di sejumlah provinsi di Indonesia, antara lain Aceh, Sumatera

    Selatan, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Lombok, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur dan Papua. Yang menerima manfaat PgN II mencapai 21 ribu Kepala Keluarga atau sekitar 84 ribu mustahik.

    Program ini dilatarbelakangi oleh masih tingginya angka kemiskinan di Indonesia yang juga diikuti oleh potensi rawan gizi buruk. Diharapkan, kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kualitas gizi mustahik. Selain itu, karena pelaksanaan bertepatan dengan Hari Ibu, kegiatan ini juga bertujuan memberikan kebahagiaan bagi para ibu dari keluarga kurang mampu dengan meringankan beban pemenuhan gizi keluarga.

    Ketua Umum BAZNAS Prof. Dr. Didin

    Hafidhuddin M.Sc mengatakan, dana dari kegiatan ini bersumber dari zakat para muzaki BAZNAS. Insya Allah, dana zakat dari para muzaki sebesar Rp4,3 miliar yang digunakan dalam kegiatan ini betul-betul tepat sasaran, seperti halnya penerima manfaat pada program BAZNAS yang lain, katanya.

    PGN Ke-2 PENUHI GIZI 21 RIBU MUSTAHIKPETANg ITU, PUKUL 2.00 WIB, LANgIT DI SEKITAR DESA PONDOK DUA, MUARA gEMBONg, BEKASI, DISELIMUTI AWAN gELAP PERTANDA AKAN HUJAN. TAPI, WAJAH NENEK AMINAH (80-AN) DILIPUTI KECERAHAN PERTANDA BAHAgIA. YA, DIA BAHAgIA KARENA PETANg ITU IA MENDAPATKAN BINgKISAN PAKET gIZI BERISI, ANTARA LAIN, DAgINg (KORNET), MINYAK gORENg, DAN BERAS DARI BAZNAS.

  • 26 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M

    Program BAZNAS

    BAZNAS membuka layanan kese hatan cuma-cuma bagi kor ban bencana tanah longsor Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara. Tim ke sehatan yang berasal dari Rumah Sehat BAZNAS Yogyakarta ini mem buka posko di lokasi bencana bekerja sama dengan Puskesmas Karangkobar.

    Menurut Koordinator Program Tanggap Darurat Bencana Longsor Banjarnegara, Muhammad Rojudin, selama lima hari di lokasi bencana, tim sudah melayani lebih dari 200 orang pasien pascabencana. Penyakit paling banyak diderita oleh korban longsong adalah darah tinggi, nyeri otot, gangguan lambung, radang kulit dan infeksi saluran pernafasan akut (Ispa). Kebanyakan pasien adalah perempuan dewasa, namun ada juga pasien laki-laki dewasa dan anak-anak.

    Menurut dia, selain pendampingan medis para pengungsi juga harus secepatnya mendapat penanganan dari sisi psikologis atau trauma healing. Mereka yang saat ini berada di pengungsian rata-rata dalam keadaan bingung, tak bisa tidur dan tak enak makan. Kondisi ini rawan memicu penyakit lain atau bahkan depresi pada diri pengungsi. Mereka harus sering diajak ngobrol, sehingga pikiran mereka tidak kosong. kata Muhammad.

    LAYANAN KESEHATAN

    GRATIS UNTUK KORBAN

    LONGSOR BANJARNEGARA

    Kampung padat penduduk di Pejagalan, Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara menjadi salah satu lokasi penyaluran beasiswa program Dinnar BAZNAS. Di kawasan ini sebanyak 26 anak mulai dari kelas 1 sekolah dasar (SD) hingga kelas 2 sekolah menengah atas (SMA) tidak hanya mendapatkan beasiswa pendidikan, tetapi juga beragam program pembinaan.

    Selain itu, BAZNAS juga menerjunkan personel untuk membantu kebutuhan pokok pengungsi seperti sarung, mukena, selimut, peralatan mandi, pembalut wanita dan perlengkapan bayi. Sebagian logistik berupa perlengkapan ibadah diserahkan kepada pengungsi lewat kepala desa setempat. Kemudian diserahkan juga ke posko utama dan dibagikan langsung pada pengungsi,ujarnya.

    Program pembinaan antara lain dilakukan dengan memberikan les matematika, ha-falan Al- Quran dan segera menyusul les

    bekerja serabutan atau buruh pabrik, kata Risnandar, pembina program Dinnar BAZNAS di lokasi tersebut.

    Lagipula, kata dia, ia merasa punya tanggung jawab sebab di wilayah kumuh ini mulai banyak aksi penggerusan akidah yang dilancarkan secara sistematis.

    Dinnar merupakan program pen da-naan dan bimbingan siswa dari SD hingga SMA yang diberikan kepada siswa-siswi mustahik. Dinnar hanya salah satu program besar BAZNAS di sektor pendidikan Rumah Cerdas Anak Bangsa yang hingga saat ini telah memberikan beasiswa kepada 1.774 orang mustahik.

    MENJARINGASA ANAK-ANAK PENJARINGAN

    bahasa Inggris dan bahasa Arab. guru-guru yang dihadirkan secara cuma-cuma mengamalkan ilmunya tanpa meminta imbalan.

    Anak-anak disini sangat memerlukan kegiatan semacam ini karena mereka tidak punya biaya untuk mengambil bimbingan belajar di luar. Mereka ini semuanya berasal dari keluarga yang kurang mampu, sebagian anak yatim, ada pula yang orang tuanya hanya

  • 28 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M

    Program BAZNAS Daerah

    Setelah melalui (UAS) proses Ujian Akhir Semester akhir Desember 2014, sejumlah siswa SMA/MA/SMK di Jawa Timur mendapat kabar gembira dari BAZNAS Jawa Timur. Sebanyak 223 pelajar tingkat menengah atas itu masuk dalam daftar penerima bantuan beasiswa.

    Satu di antara mereka adalah Puji Rahayu, siswi SMK Adhikawacana Surabaya ini berhak menerima bantuan beasiswa sebesar Rp.

    800 ribu setahun untuk memenuhi biaya kebutuhan pendidikannya. Ia dinyatakan layak menerima bantuan karena berasal dari keluarga dhuafa. Ayahnya sudah meninggal dan ibunya kini bekerja sebagai buruh. Data awalnya kami terima dari UPZ Dinas Pemuda dan Olahraga. Setelah melalui proses survei dan verifikasi, dia ditetapkan sebagai salah satu mustahik yang berhak menerima beasiswa, kata Kepala Bagian Pendistribusian Sekretariat

    BAZNAS Jatim, Candra Asmara, SE.Dengan didistribusikannya beasiswa pada bulan Desember 2014 lalu, secara total BAZNAS Jatim telah menyalurkan dana beasiswa dalam tiga tahap. Tahap pertama dilakukan pada bulan April 2014. Saat itu terdapat 412 siswa SMA/sederajat dari keluarga miskin yang tersebar di 22 Kabupaten/Kota di Jatim. Total dana yang didistribusikan sebesar sebesar Rp. 329,6 juta. Kemudian tahap kedua dilakukan pada bulan Agustus 2014 kepada 350 siswa SMA/sederajat dengan total dana sebesar Rp. 280 juta.

    Sedangkan pada bulan Desember ini, BAZNAS Jatim mencairkan dana beasiswa untuk 223 pelajar dengan total dana sebesar Rp. 186,4 juta. Jumlah keseluruhan, tahun ini BAZNAS Jatim telah mendistribusikan dana sebesar Rp. 796 Juta untuk 995 siswa SMA atau sederajat dari berbagai daerah di Jawa Timur, terang Candra.

    Selain beasiswa untuk siswa SMA/sederajat, BAZNAS Jatim juga mengalokasikan dana ratusan juta rupiah untuk program pendidikan lainnya. Yakni berupa bantuan sarana pendidikan untuk siswa SMP dan SD, program beasiswa satu keluarga satu sarjana serta program bantuan bimbingan belajar untuk siswa dari keluarga dhuafa.

    BAZNAS JATIM SALURKAN BEASISWA RP 796 JUTA

    Suprayitno (tengah) adalah penerima beasiswa SMA dari BAZNAS Jatim tahun 2013. Ia mendapatkan beasiswa sebesar Rp. 800 ribu per tahun. Kini, Suprayitno sudah lulus dari

    SMK Kesehatan Darussalam Tulangan, Sidoarjo dan membantu mengajar di sekolahan-nya.

    Se banyak 90 orang anak dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Tulungagung mengikuti khitan massal gratis yang diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasiona (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan menyemarakkan Hari

    ISI LIBURAN SEKOLAH DENGAN KHITANAN MASSAL

    amal Bhakti (HAB) Kemenag Kab. Tulungagung ke-69, yang dilaksanakan pada selasa 23 Desember 2014.Kepala Kantor Kemenag Tulungagung mengatakan, lewat kegiatan khitan massal gratis yang diselenggarakan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban kaum dhuafa. Ucapan terima kasih dan penghargaan

    setinggi-tingginya kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kab. Tulungagung dan seluruh panitia yang ada, kata Damanhuri dalam sambutannya. Khitanan massal yang menggunakan dana BAZNAS Kab. Tulungagung dari pos infak yatim dan dhuafa akan mengkhitan kurang lebih 90 anak dari 100 target peserta.Dana ini dikumpulkan dari para donatur, agniya. Dan alhamdulillah pegawai Kankemenag Kab. Tulungagung telah menyalurkan zakat profesinya melalui BAZNAS, tuturnya.

  • ZAKAT / Rabbiul Awal-Rabbiul Akhir 1436 H 29

    SEJUTA DOA DARI PARA DHUAfA

    Percayakah Anda pada kekuatan doa? Sebagai orang beriman, tentu saja kita semua percaya. Karena itulah, sesama muslim dianjurkan untuk saling mendoakan. Semakin banyak orang yang mendoakan kita, semakin banyak pula kemungkinan untuk terkabul doanya. Rasulullah bersabda: Tidak seorang muslim pun berdoa dari kejauhan untuk saudara muslim lainnya, melainkan malaikat penjaga akan berucap amin dan engkau pun akan mendapatkan yang seperti (isi doamu). (HR Muslim)

    Sebagian doa yang tercurahkan untuk para muzakki dan donatur

    BAZNAS Jatim datang dari lisan para dhuafa. Menurut cerita para staf bagian pendistribusian BAZNAS Jatim, kalimat doa tak pernah lepas dari para dhuafa yang menerima bantuan. Sebab mereka memang tidak bisa memberikan apa-apa kecuali ucapan terima kasih dan doa untuk kita semua.

    Untaian doa juga mereka ucapkan ketika Komisi Pengawas BAZNAS Jatim melakukan monitoring kepada para dhuafa. Salah satunya dilakukan oleh H. M Syakur di Sidoarjo pada akhir November 2014 silam.

    Mbah Jemirah (70 tahun), dhuafa fakir yang bertempat tinggal di Desa Banjar Kemuning, Sedati, Sidoarjo.

    Tiap bulan mendapatkan bantuan biaya hidup untuk fakir sebesar Rp. 400 ribu. Beliau sangat bersyukur

    mendapatkan bantuan tiap bulan dari BAZNAS Jatim, karena bantuan tersebut digunakan untuk biaya

    berobat dan kebutuhan sehari-hari. Ia juga tak henti mengucapkan doa setiap kali menerima bantuan dari

    BAZNAS Jatim.

    Damanhuri menghimbau seluruh agniya di Tulungagung berperan aktif membesarkan BAZNAS Tulungagung dengan menyalurkan zakat maal-nya ke BAZNAS. Jika BAZNAS besar akan menjangkau seluruh fuqara dan masakin di Tulungagung, harapnya.Contoh yang baik telah dilakukan oleh Bapak Bupati, Bapak Wakil Bupati dan Kabag Kesra yang menyalurkan zakat profesinya melalui BAZNAS dengan harapan dicontoh oleh seluruh pegawai Pemkab Tulungagung, imbuhnya. Kepala Kemenag ini mengharapkan, khitanan massal yang diselenggarakan pertama kalinya ini diharapkan bisa berlangsung kontinu setiap tahun dan menjangkau peserta lebih banyak lagi.Sementara Ketua Panitia Sukarji M. Pd.I dalam laporannya mengatakan bahwa khitanan massal ini untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. dan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-69. Peserta ditargetkan 100 anak dan dana diambilkan dari infak BAZNAS pos yatim dan dhuafa sebesar 75 juta, katanya.

    Peserta khitanan massal ini akan mendapatkan uang saku 300 ribu rupiah, baju koko, sarung dan songkok. Peserta berasal dari 2 utusan 19 KUA, 2 utusan untuk masing-masing UPTD, dan juga masyarakat umum, tutur Sukarji. Sukarji menambahkan, tenaga medis berasal dari RSUD Dr. Iskak Tulungagung, dan khitan menggunakan teknologi laser.Sedangkan KH. Abu Sofyan sirojudin Wakil Ketua I BAZNAS Kab. Tulungagung mengatakan Kemenag selama ini berperan besar dalam membesarkan BAZNAS Kab. Tulungagung. Hampir semua pegawai dan karyawan Kemenag Tulungagung telah menunaikan zakat profesi di BAZNAS Kab. Tulungagung dan patut dicontoh

    oleh instansi yang lain. ujarnya.Hadir dalam pembukaan khitanan massal ini Ketua II BAZ Tulungagung Muhaji, Wakil Ketua II BAZ Tulungagung Abu Sufyan Sirojudin, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkab Tulungagung Suyadi, para Kepala Seksi di lingkungan Kankemenag Kab. Tulungagung dan seluruh Ketua KUA kecamatan. (*)

  • WORKSHOP ZCD BALIWorkshop Zakat Community Development (ZCD) diikuti oleh 84 peserta dari 40 Kabupaten/Kota dan 9 Provinsi di Indonesia.

    6-8RAPAT KOORDINASI INPRES ZAKAT BERSAMA KEMENKOKESRA

    Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono memimpin Rapat Koordinasi Implementasi Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di kantor Kemenko Kesra, Jakarta Pusat.

    23

    RAPAT KERJA NASIONAL BAZNAS SE-INDONESIAMenteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), HR Agung Laksono memukul beduk untuk menandai pembukaan Acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BAZNAS 2014 di Kantor Kemenkokesra, Jakarta

    9-11

    KICK OFF SEJUTA MUSTAHIK PENGUSAHA DAN LAUNCHING GERAKAN EKONOMI SYARIAH (GRES) BALIKPAPAN

    Ketua Umum BAZNAS, Prof Didin Hadhuddin bersama Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Kota Balikpapan, Ibu Armiwinsih melakukan launching Program Gerakan Ekonomi Syariah (Gres!) Kota Balikpapan.

    23

    INPRES NO. 3 TAHUN 2014

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Instruksi Presiden Republik Indonesia tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di Kementerian/Lembaga, Sekretariat Jenderal Lembaga Negara, Sekretariat Jenderal Komisi Negara, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah melalui Badan Amil Zakat Nasional.

    23

    PEKAN GIZI NUSANTARAPekan Gizi Nusantara diadakan untuk merayakan Hari Raya Idul Adha 1435 H/2014 M. Bentuk kegiatan ini adalah penyaluran paket gizi dan daging sapi ke daerah-daerah rawan pangan, rawan akidah, dan kawasan minoritas muslim. Daerah tersebut juga merupakan daerah yang belum pernah mendapatkan kesempatan untuk merayakan Hari Raya Idul Adha, baik karena kondisi ekonomi maupun kebiasaan

    5-9

    SOSIALISASI INPRES ZAKAT DI TNI RI

    BAZNAS melakukan sosialisasi terkait Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, Jakarta Timur yang dipimpin oleh Kepala Staf Umum TNI, Laksamana Muda TNI Ade Supandi ini membahas tentang pengumpulan zakat di kalangan TNI. Total prajurit TNI muslim di seluruh Indonesia kurang lebih 350.000 orang, sehingga potensi zakat yang terkumpul mencapai 6 miliar.

    8

    KELUARNYA PPNO. 14 TAHUN 2014Salah satu kabar menggembirakan bagi dunia perzakatan Pemerintah (PP) No 14/2014 tentang nasional baru-baru ini adalah telah ditanda tanganinya Peraturan Pelaksanaan UU No 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 Februari 2014 lalu.

    14

    FESTIVAL RAMPAK BEDUK, TABUH HATI SAMBUT RAMADHAN 1435 HSebanyak 100 Pemukul Bedug melakukan atraksi rampak beduk untuk meramaikan Tarhib Ramadhan 1435 H yang diadakan BAZNAS. Kegiatan tersebut diadakan di area car free day Jakarta.

    15

    PERUSAHAAN BESAR & PEMIMPIN DAERAH BERZAKAT KE BAZNAS

    1. Tahun ini BRI Syariah kembali menunaikan kewajiban zakat perusahaan melalui BAZNAS sebesar Rp 3,2 miliar

    2. PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) menunaikan zakat senilai Rp 447.438.374 melalui BAZNAS yang diserahkan langsung oleh Direktur Utama PT Reasuransi Indonesia, Syaie Zein kepada Ketua Umum BAZNAS, Prof Dr Didin Hadhuddin

    3. Perusahaan minyak asal Malaysia, PT Scomi Oiltools menyalurkan zakat perusahaan tahun 2013 melalui BAZNAS sebesar USD 70,843.20. Secara simbolis zakat diserahkan oleh Presiden Direktur PT Scomi Oiltools, Ahmad Nizamuddin kepada Kepala Divisi Penghimpunan dan Komunikasi Lembaga BAZNAS, Hermin R Rachim di Jakarta

    4. Plt. Gubernur Banten, H. Rano Karno, menyerahkan zakat mal Tahun 1435 H sebesar Rp 50 juta melalui BAZNAS Provinsi Banten.

    12

    BANTUAN UNTUK KORBAN BENCANA LETUSAN GUNUNG SINABUNGLima posko pengungsi di kawasan Kabanjahe dan Brastagi Di titik-titik yang dipenuhi pengungsi tersebut, BAZNAS memberikan uang tunai Rp 150 juta untuk 1000 KK, 150 paket seragam SD, 150 seragam SMP, 300 kain sarung dan 300 mukena.

    10

    33 ANAK MEGIKUTI KHITANAN MASAL

    Sebanyak 33 anak laki-laki dari Bantul dan sekitarnya mendatangi Rumah Sehat BAZNAS Yogyakarta. Ditemani orang tua, mereka mendaftarkan diri untuk mengikuti acara khitan massal yang diselenggarakan dalam rangka Milad Rumah Sehat BAZNAS Yogyakarta ke-3.

    22

    KICK OFF ZCD KALIMANTAN TIMURKick Off ZCD di Tunjang Kota, Samarinda, Kalimantan Timur. Pada acara tersebut, BAZNAS menyerahkan secara simbolis uang sejumlah Rp 50.000.000,- yang merupakan dana stimulus program ZCD kepada lima BAZNAS kabupaten/kota pelaksana program ZCD yaitu BAZNAS Kota Samarinda, BAZNAS Kota Balikpapan, BAZNAS Kabupaten Kutai Kartanegara, BAZNAS Kabupaten Kutai Timur dan BAZNAS Kabupaten Berau.

    6

    ORPHANSHIP BAZNAS300 Anak yatim mengikuti kegiatan Orphanship, yaitu Pesantren Kilat di atas Kapal Perang TNI AL.

    17-19

    PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MENUNAIKAN ZAKAT MELALUI BAZNAS

    Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menerima pembayaran zakat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta keluarga. Pembayaran zakat dilakukan di Istana Negara, Jakarta.

    23

    ZCD SRIMARTANIProgram Pemberdayaan Masyarakat Piyungan dalam Pengembangan Wilayah Agropolitan merupakan salah satu wujud nyata yang dilakukan BAZNAS dalam melatih kemandirian para mustahik.

    2014

    JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI RAMADHAN 1435 H SEPTEMBER OKTOBER DESEMBER

    2014

    Kaleidoskop

    30 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M

  • WORKSHOP ZCD BALIWorkshop Zakat Community Development (ZCD) diikuti oleh 84 peserta dari 40 Kabupaten/Kota dan 9 Provinsi di Indonesia.

    6-8RAPAT KOORDINASI INPRES ZAKAT BERSAMA KEMENKOKESRA

    Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono memimpin Rapat Koordinasi Implementasi Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di kantor Kemenko Kesra, Jakarta Pusat.

    23

    RAPAT KERJA NASIONAL BAZNAS SE-INDONESIAMenteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), HR Agung Laksono memukul beduk untuk menandai pembukaan Acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BAZNAS 2014 di Kantor Kemenkokesra, Jakarta

    9-11

    KICK OFF SEJUTA MUSTAHIK PENGUSAHA DAN LAUNCHING GERAKAN EKONOMI SYARIAH (GRES) BALIKPAPAN

    Ketua Umum BAZNAS, Prof Didin Hadhuddin bersama Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Kota Balikpapan, Ibu Armiwinsih melakukan launching Program Gerakan Ekonomi Syariah (Gres!) Kota Balikpapan.

    23

    INPRES NO. 3 TAHUN 2014

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Instruksi Presiden Republik Indonesia tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di Kementerian/Lembaga, Sekretariat Jenderal Lembaga Negara, Sekretariat Jenderal Komisi Negara, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah melalui Badan Amil Zakat Nasional.

    23

    PEKAN GIZI NUSANTARAPekan Gizi Nusantara diadakan untuk merayakan Hari Raya Idul Adha 1435 H/2014 M. Bentuk kegiatan ini adalah penyaluran paket gizi dan daging sapi ke daerah-daerah rawan pangan, rawan akidah, dan kawasan minoritas muslim. Daerah tersebut juga merupakan daerah yang belum pernah mendapatkan kesempatan untuk merayakan Hari Raya Idul Adha, baik karena kondisi ekonomi maupun kebiasaan

    5-9

    SOSIALISASI INPRES ZAKAT DI TNI RI

    BAZNAS melakukan sosialisasi terkait Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, Jakarta Timur yang dipimpin oleh Kepala Staf Umum TNI, Laksamana Muda TNI Ade Supandi ini membahas tentang pengumpulan zakat di kalangan TNI. Total prajurit TNI muslim di seluruh Indonesia kurang lebih 350.000 orang, sehingga potensi zakat yang terkumpul mencapai 6 miliar.

    8

    KELUARNYA PPNO. 14 TAHUN 2014Salah satu kabar menggembirakan bagi dunia perzakatan Pemerintah (PP) No 14/2014 tentang nasional baru-baru ini adalah telah ditanda tanganinya Peraturan Pelaksanaan UU No 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 Februari 2014 lalu.

    14

    FESTIVAL RAMPAK BEDUK, TABUH HATI SAMBUT RAMADHAN 1435 HSebanyak 100 Pemukul Bedug melakukan atraksi rampak beduk untuk meramaikan Tarhib Ramadhan 1435 H yang diadakan BAZNAS. Kegiatan tersebut diadakan di area car free day Jakarta.

    15

    PERUSAHAAN BESAR & PEMIMPIN DAERAH BERZAKAT KE BAZNAS

    1. Tahun ini BRI Syariah kembali menunaikan kewajiban zakat perusahaan melalui BAZNAS sebesar Rp 3,2 miliar

    2. PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) menunaikan zakat senilai Rp 447.438.374 melalui BAZNAS yang diserahkan langsung oleh Direktur Utama PT Reasuransi Indonesia, Syaie Zein kepada Ketua Umum BAZNAS, Prof Dr Didin Hadhuddin

    3. Perusahaan minyak asal Malaysia, PT Scomi Oiltools menyalurkan zakat perusahaan tahun 2013 melalui BAZNAS sebesar USD 70,843.20. Secara simbolis zakat diserahkan oleh Presiden Direktur PT Scomi Oiltools, Ahmad Nizamuddin kepada Kepala Divisi Penghimpunan dan Komunikasi Lembaga BAZNAS, Hermin R Rachim di Jakarta

    4. Plt. Gubernur Banten, H. Rano Karno, menyerahkan zakat mal Tahun 1435 H sebesar Rp 50 juta melalui BAZNAS Provinsi Banten.

    12

    BANTUAN UNTUK KORBAN BENCANA LETUSAN GUNUNG SINABUNGLima posko pengungsi di kawasan Kabanjahe dan Brastagi Di titik-titik yang dipenuhi pengungsi tersebut, BAZNAS memberikan uang tunai Rp 150 juta untuk 1000 KK, 150 paket seragam SD, 150 seragam SMP, 300 kain sarung dan 300 mukena.

    10

    33 ANAK MEGIKUTI KHITANAN MASAL

    Sebanyak 33 anak laki-laki dari Bantul dan sekitarnya mendatangi Rumah Sehat BAZNAS Yogyakarta. Ditemani orang tua, mereka mendaftarkan diri untuk mengikuti acara khitan massal yang diselenggarakan dalam rangka Milad Rumah Sehat BAZNAS Yogyakarta ke-3.

    22

    KICK OFF ZCD KALIMANTAN TIMURKick Off ZCD di Tunjang Kota, Samarinda, Kalimantan Timur. Pada acara tersebut, BAZNAS menyerahkan secara simbolis uang sejumlah Rp 50.000.000,- yang merupakan dana stimulus program ZCD kepada lima BAZNAS kabupaten/kota pelaksana program ZCD yaitu BAZNAS Kota Samarinda, BAZNAS Kota Balikpapan, BAZNAS Kabupaten Kutai Kartanegara, BAZNAS Kabupaten Kutai Timur dan BAZNAS Kabupaten Berau.

    6

    ORPHANSHIP BAZNAS300 Anak yatim mengikuti kegiatan Orphanship, yaitu Pesantren Kilat di atas Kapal Perang TNI AL.

    17-19

    PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MENUNAIKAN ZAKAT MELALUI BAZNAS

    Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menerima pembayaran zakat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta keluarga. Pembayaran zakat dilakukan di Istana Negara, Jakarta.

    23

    ZCD SRIMARTANIProgram Pemberdayaan Masyarakat Piyungan dalam Pengembangan Wilayah Agropolitan merupakan salah satu wujud nyata yang dilakukan BAZNAS dalam melatih kemandirian para mustahik.

    2014

    JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI RAMADHAN 1435 H SEPTEMBER OKTOBER DESEMBER

    2014

    ZAKAT / Rabbiul Awal-Rabbiul Akhir 1436 H 31

  • InspirasiInspirasi

    32 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M32 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M

    PANGLIMA BERZAKAT,

    PRAJURIT MENELADANI

    hARTA yANg TelAh dIZAkATI oleh SeoRANg PRAJuRIT, INSyA AllAh, AkAN MeNJAdI hARTA

    yANg BeRSIh dAN MeNyucIkAN JIwA, SehINggA IA MeNJAdI PRAJuRIT yANg hIduPNyA dIlIPuTI

    deNgAN keBeRkAhAN. dIA BeSeRTA ANAk-ANAk dAN ISTRINyA MeNJAdI INSAN yANg ShAleh dAN

    ShAlehAh.

  • ZAKAT / Rabbiul Awal-Rabbiul Akhir 1436 H 33

    Lahirnya prajurit dan keluarganya yang shaleh dan shalehah itu menjadi dambaan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI ) Jenderal TNI Moeldoko. Maka tak heran bila kemudian beliau sangat merespon positif terhadap Instruksi Presiden (Inpres) No. 3/2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat dari 6 Jenis Lembaga Negara ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang disosialisasikan oleh BAZNAS pada September 2014 lalu.

    Sebagai bentuk dari respon positif Panglima TNI itu, beliau mengeluarkan Surat Edaran (SE) No. 6/XI/2014 tentang Pengumpulan Zakat di Lingkungan TNI. Setelah itu, beliau juga mengeluarkan Surat Telegram (ST) yang isinya memerintahkan kepada para prajurit atau anggota dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan TNI untuk membayar zakat melalui BAZNAS.

    SE dan ST Panglima TNI tersebut sungguh menguatkan dan mendorong para anggota TNI untuk membayar zakat ke BAZNAS dengan sistem

    payroll. Kalau pim-pinan sudah menerima Inpres No. 3/ten tang Optimalisasi Pe ngum-pulan Zakat tersebut, kemudian sudah ada instruksi pimpinan untuk melaksanakan Inpres itu, ya, semua siap bergerak untuk m e l a k s a n a k a n n y a , ka ta Kapusbintal TNI Laksamana Pertama TNI Mochammad Richad, S.H. di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, akhir Desember 2014.

    Meskipun begitu, instruksi Panglima TNI tentang pembayaran zakat ini bukanlah instruksi yang sifatnya memaksa. Ini dibuktikan dengan adanya prosedur atau tahapan-tahapan yang harus dilalui sampai seorang prajurit TNI berzakat. Tahapan itu antara lain, harus ada surat pengajuan untuk melaksanakan zakat, harus ada koordinasi dengan BAZNAS yang mengeluarkan Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ), dan harus ada surat kuasa pemotongan gaji dan

    tunjangan kinerja (tunkin) kepada juru bayar oleh pembayar zakat (muzaki).

    Sebagai bukti lain tidak adanya pemaksaan dalam hal ber zakat di lingkungan TNI ini adalah selalu ada langkah-langkah sosialisasi untuk menyadarkan para prajurit TNI agar melaksanakan kewajibannya sebagai Muslim, yaitu berzakat.

    Mereka yang tak berzakat bukan berarti tak mau berzakat, tapi mereka belum memahami tentang zakat yang kami kelola. Karena itu, sosialisasi tentang zakat itu penting, kata Ketua Pelaksana Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) Mabes TNI Kolonel Caj. Dr. Mardi Siswoyo.

    Karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) di UPZ Mabes TNI, maka sosialisasi tentang zakat dan Inpres Zakat belum dilaksanakan secara terjadwal setiap bulan, tapi baru pada taraf sesuai dengan kebutuhan. Untuk melakukan sosialisasi, biasanya UPZ Mabes TNI mengundang BAZNAS. Dalam sosialisasi, BAZNAS bicara zakat dari sudut fikihnya, sedangkan UPZ Mabes TNI dari teknis pembayarannya.

    Menurut Kolonel Caj. Dr. Mardi Siswoyo, sosialisasi zakat ini disampaikan dengan diskusi yang santai, bukan dengan ceramah yang mengandalkan instruksi dari pimpinan. Untuk mendorong mereka berzakat, saya tidak mengatakan bahwa ini instruksi pimpinan yang harus dilaksanakan. Saya hanya

    Tak cuma terlatih secara fisik, para pewira TNI ternyata juga para penghapal Alquran. Akhir Desember lalu, lima orang pewira TNI anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) ikut serta dalam ajang Musabaqah Hifdzil

    Quran (MHQ) tingkat internasional khusus personel militer di Hotel Ritz Carlton Riyadh, Arab Saudi yang berlangsung dari 28 Desember 2014 sampai dengan 4 Januari 2015. Para pewira itu yakni Serma. Lek. Nursal Hasbi (peserta kategori 5 Juz), Pratu Faisol (10 Juz), Lettu Mar Makarim Umar (20 Juz), dan Kopda Rahmat Soleh (30 Juz).

    Tahukah?

  • Inspirasi

    34 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M34 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M

    mengatakan, kalau keberatan berzakat, silakan mengajukan untuk menjadi mustahik. Mayor juga tidak apa-apa kalau memang mau menjadi mustahik, katanya.

    Cara mengajak berzakat seperti itu rupanya cukup menyentuh hati para anggota TNI sehingga beberapa di antara mereka pun membayar zakat. Dari pengalaman Dr. Mardi, setelah mendapatkan sosialisasi seperti itu, ada anggota TNI yang membayar zakat di tempat sosialisasi. Bahkan, membayar zakatnya untuk tiga bulan ke depan.

    Sosialisasi tidak dilaksanakan di masjid di lingkungan Mabes TNI, tapi di satuan-satuan kerja (satker) yang ditunggui langsung oleh para komandannya. Kalau di masjid, sosialisasi itu tidak efektif karena orang-orang yang bukan pembayar zakat juga hadir di masjid. Sebaliknya, kalau di satker, kami langsung berhadapan dengan para muzaki, jelasnya.

    Alhamdulillah, dengan langkah sosialisasi selama tiga bulan terakhir

    ini dengan target sekitar 2500 personel TNI dari 23 satker diharapkan sudah membayar zakat melalui BAZNAS dengan sistem payroll. Jumlahnya dana zakatnya sudah mencapai sekitar Rp339 juta.

    Yang sudah berzakat ini masih berada di lingkup Mabes TNI. Artinya, Mabes TNI memang sebagai model. Untuk sampai ke seluruh personel akan dilakukan tahapan-tahapan. Tahapan pertama pembayaran zakat ini baru dilaksanakan pada tingkat Pamen sampai Pati. Setelah itu, diharapkan akan meluas lagi ke tingkat Pama dan PNS golongan III.

    Keberhasilan pelaksanaan Inpres Zakat di Mabes TNI ini tentu tak bisa dilepaskan dari adanya keteladanan para pimpinan Mabes TNI. Panglima TNI Moeldoko tidak hanya mengeluarkan SE dan ST tapi beliau juga membayar zakat ke BAZNAS. Ini kemudian diikuti Kepala Staf Umum (Kasum) ke bawah. Selain itu, Panglima TNI juga sangat mendukung kiprah UPZ Mabes TNI. Apa yang kami ajukan untuk aktivitas

    UPZ, misalnya keperluan alat tulis kantor (ATK) dan komputer, lewat Kasum, Panglima mendukungnya, ujar Kolonel Mardi.

    Sespusbintal TNI Kolonel (Sus) Dr. HM Kemalsyah, M.Ag menyatakan, insya Allah Inpres Zakat ini bisa dilaksanakan di berbagai instansi ka rena zakat adalah kewajiban setiap Muslim yang sudah mampu berzakat. Yang belum melaksanakannya, mung kin, karena mereka sedang me lakukan sosialisasi dan penelitian ter lebih dahulu tentang kemampuan karyawannya untuk berzakat, katanya.

    Selain itu, lanjutnya, mungkin karena ada perbedaan pemahaman zakat dari segi fikih. Misalnya, ada yang berpendapat, zakat itu haulnya setiap tahun, bukan setiap bulan. Ini penting buat BAZNAS. Mungkin ada keterangan yang masih ngambang buat mereka. Ini belum klop dengan yang mereka pahami tentang zakat. Maka, sosialisasi zakat perlu terus dilakukan, ujarnya.

  • 36 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M36 ZAKAT / Januari-Februari 2015 M

    Dunia Zakat

  • ZAKAT / Rabbiul Awal-Rabbiul Akhir 1436 H 37

    ZAKAT BOARD KELOLA ZAKAT BANGLADESH

    Memang, bila menyimak firman Allah dalam QS At-Taubah ayat 103 (Ambillah zakat dari harta mereka), zakat adalah perintah Allah yang harus ditunaikan tanpa adanya tawar menawar. Jadi, zakat bukanlah perintah yang sifatnya sukarela yang artinya boleh dilaksanakan atau juga boleh tidak dilaksanakan.

    Dari firman Allah itu jelas juga bahwa zakat itu harus diambil, bukan menunggu datangnya para muzaki. Artinya, harus ada mekanisme dan petugas khusus dalam memungut zakat dari kekayaan seseorang atau badan usaha milik umat Islam, sebagaimana halnya petugas pemungut pajak.

    Namun, tidak semua negara yang warganya mayoritas Muslim menerapkan praktik pengelolaan zakat dengan sistem pembayaran zakat secara wajib (obligatory system), yang dalam regulasi zakatnya diatur sanksi bagi yang tidak membayar zakat. Ada juga negara yang dalam

    pengelolaan zakatnya menerapkan sistem pembayaran zakat secara sukarela (voluntary system), yang dalam regulasinya tidak diatur soal sanksi bagi yang tidak berzakat.

    Salah satu negara yang menerapkan sistem pembayaran zakat secara sukarela adalah Bangladesh yang terletak di kawasan Asia Selatan berbatasan langsung dengan India. Untuk mengatur pengelolaan zakatnya, negara yang melepaskan diri dari