majalah bmkg 3

8
Lintang Ge fisika o Media Informasi Ke Deputian Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Edisi Khusus Indonesia Sebagai RTSP Metadata : Karena Data Begitu Berharga Inspeksi Rutin Deputi Geofisika ke PGR 8 Kupang NTT PROTECS dan Aplikasinya Bagi Operasional Pusat Gempabumi dan Tsunami

Upload: zanno-akil

Post on 09-Mar-2016

224 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah bmkg 3

Lintang Ge fisikaoMedia Informasi Ke Deputian GeofisikaBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Edisi Khusus

Indonesia Sebagai RTSP

Metadata :Karena Data Begitu Berharga

Inspeksi Rutin Deputi Geofisika ke PGR 8 Kupang NTT

PROTECS dan AplikasinyaBagi Operasional PusatGempabumi dan Tsunami

Page 2: Majalah bmkg 3

MEDIA INFORMASI KE DEPUTIAN GEOFISIKABADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Lintang Geofisika

SUSUNAN REDAKSI

Pelindung

Penanggung Jawab

Pemimpin Redaksi

Redaksi

Artistik

Email Redaksi

- DR. Masturyono

-

-

- Arief Akhir Wijaya

- Gian Ginanjar

[email protected]

Redaksi menerima kiriman artikel atau tulisan dari seluruh pembaca Lintang Geofisika. Tulisan bersifat membangun dan kreatif. Redaksi memiliki hak untuk melakukan revisi dan koreksi tanpa mengubah kandungan isi dan maksud naskah tersebut.

DARI Redaksi

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis dolore te feugait nulla facilisi. Nam liber tempor cum soluta nobis eleifend option congue nihil imperdiet doming id quod mazim placerat facer possim assum. Typi non habent claritatem insitam; est usus legentis in iis qui facit eorum claritatem. Investigationes demonstraverunt lectores legere me lius quod ii legunt saepius. Claritas est etiam processus dynamicus, qui sequitur mutationem consuetudium lectorum. Mirum est notare quam littera gothica, quam nunc putamus parum claram, anteposuerit litterarum formas humanitatis per seacula quarta decima et quinta decima. Eodem modo typi, qui nunc nobis videntur parum clari, fiant sollemnes in futurum.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis dolore te feugait nulla facilisi. Nam liber tempor cum soluta nobis eleifend option congue nihil imperdiet doming id quod mazim placerat facer possim assum. Typi non habent claritatem insitam; est usus legentis in iis qui facit eorum claritatem. Investigationes demonstraverunt lectores legere me lius quod

Deputi Bidang Geofisika

Page 3: Majalah bmkg 3

BERITA

INSPEKSI RUTIN DEPUTI GEOFISIKA KE PGR 8 KUPANG NTT

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis dolore te feugait nulla facilisi. Nam liber tempor cum soluta nobis eleifend option congue nihil imperdiet doming id quod mazim placerat facer possim assum. Typi non habent claritatem insitam; est usus legentis in iis qui facit eorum claritatem. Investigationes demonstraverunt lectores legere me lius quod ii legunt saepius. Claritas est etiam processus dynamicus, qui sequitur mutationem consuetudium lectorum. Mirum est notare quam littera gothica, quam nunc putamus parum claram, anteposuerit litterarum formas humanitatis per seacula quarta decima et quinta decima. Eodem modo typi, qui nunc nobis videntur parum clari, fiant sollemnes

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis dolore te feugait nulla

KUNJUNGAN DPRD BANYUMAS KE PGN

Edisi 0 Juni 2014 - 03 -

Page 4: Majalah bmkg 3

BERITA

RAKERNIS BAWIL III DI BALI

Pada tanggal 18 Maret 2014 dilaksanakan pembukaan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Tahun 2014 Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III dengan tema Melalui Rakernis Balai Besar MKG Wilayah III Tahun 2014, Kita Sukseskan Penyusunan Rencana Induk 2015-2045 dan Rencana Strategis 2015-2019 untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia dan Menuju BMKG Kelas Dunia,dibuka oleh Deputi Bidang Geofisika BMKG Bpk. Dr. Masturyono, Msc yang membacakan sambutan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Rakernis Tahun 2014 Balai Besar MKG Wilayah III dilaksanakan di Hotel Grand Istana Rama Jl. Pantai Kuta dari tanggal 17 s/d 20 Maret 2014 yang diikuti oleh seluruh KUPT BMKG Wilayah III dan para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Koordinator Provinsi sebanyak 7 orang. Pada kesempatan ini pula dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerjasama dibidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara antara Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar dengan Kejaksaan Tinggi Bali dimana para pihak yang melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama yaitu Bapak I Wayan Suardana, SE,MM selaku Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar dan Bapak Erbindo Saragih, SH, MH selaku Kepala Kejaksaan Tinggi Bali dan disaksikan oleh Deputi Bidang Geofisika BMKG.

Edisi 0 Juni 2014- 04 -

Page 5: Majalah bmkg 3

ARTIKEL

ALUR PENYAMPAIAN INFORMASI GEMPABUMIOleh: Meida Yustiana S,si

Staff Sub Bidang Informasi Gempabumi BMKG Jakarta

“Ada gempa, ada gempa!”, teriak salah seorang petugas shift operasional gempabumi sambil berlari menuju meja yang bertuliskan D1 Seiscomp. Petugas tersebut dengan cekatan melakukan proses analisis secara interaktif berdasarkan data-data berupa sinyal yang sudah masuk ke dalam sistem seiscomp. Terlihat pada layar monitor sinyal gelombang seismik yang berasal dari stasiun-stasiun pencatat gempabumi yang berada di wilayah sumatra. Selain petugas D1, petugas D3 pun melakukan proses analisis sinyal di system China-CEA. Sekitar 3 menit lebih petugas D1 dan D3 sudah dapat menyimpulkan parameter gempa, terlihat supervisor mendampingi Petugas D1. Atas persetujuan supervisor, petugas D1 mengirim hasil analisa parameter gempa ke server diseminasi, “Saya sudah klik ‘send this data’ ya!”, begitu kode aba-abanya.Operator Disseminasi D2 terlihat sudah bersiap didepan mejanya. Dengan sigap langsung me-refresh layar disseminasi dan melakukan pengecekan apakah data yang dikirim sudah benar atau masih ada yang salah. “Magnitudo 5.1 SR, Tanggal 22-Jan-2013, Waktu 05:47:55 WIB, Lokasi 5.58 LU - 95.18 BT, Kedalaman 12 Km,“ ulas petugas D2 dengan lantang supaya semua petugas operasional saat itu dalam posisi siap siaga. Kemudian petugas D2 juga memastikan text box isian parameter gempa apakah sudah sesuai dengan parameter yang dikirim oleh petugas D1. Setelah supervisor setuju kemudian petugas D2 langsung meng-klik tombol “kirim informasi ini”. Ini artinya, bahwa informasi gempabumi yang dikirim sudah disebarkan ke user interface. Sukses dan tidaknya pengiriman info gempa ini bisa dicek di log disseminasi. Adapun user interface yang menerima info gempa ini adalah Media cetak dan elektronik, Pejabat Negara, Pejabat BMKG, Pemda setempat dan masyarakat yang mendaftar untuk mendapatkan sms gempa.Tak berapa lama petugas D5 mendapatkan laporan dari masyarakat yang berada di daerah Banda Aceh bahwa gempa cukup kuat dirasakan disana, ”jendela kaca dan dinding berbunyi” kata salah sorang penduduk disana. Sementara di daerah Sigli penduduk setempat hanya merasakan ‘seperti ada truk lewat saja”. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari masyarakat dan juga dari stasiun geofisika Mata Ie Banda Aceh, selanjutnya petugas D4 segera mengupdate website untuk menginformasikan gempabumi yang dirasakan supaya dapat di akses secara cepat oleh masyarakat. Begitulah sedikit gambaran kegiatan sehari-hari petugas shift operasional informasi dini gempabumi dan tsunami. Setiap harinya dilakukan pergantian shift selama 2 kali. Pergantian shift dilakukan dengan Berita Acara Serah Terima Tugas secara tertulis. Perlu diketahui bahwa selama berdinas, para petugas shift operasional telah dibekali SOP yang mengatur para petugas shift dalam menjalankan pekerjaannya. Petugas shift yang berjumlah 7 sampai 8 orang itu terdiri dari Supervisor, petugas D1 (SeiscomP3), petugas D2 (Diseminasi), petugas D3 (CEA), petugas D4 (Berita/Web), petugas D5 (Komunkasi Publik), petugas D6 (DSS), petugas D7 (Tide Buoys, GPS). Dibawah ini adalah grafik distribusi pengiriman info gempa perbulan yang terjadi di wilayah Indonesia, berdasarkan data dari Bidang Informasi Dini Gempabumi dan Tsunami tahun 2012.

Selain harus sigap, cermat dan teliti, para petugas shift ini juga harus siap 24 jam dalam menghadapi even gempa yang benar-benar belum dapat diprediksi kapan datangnya.. Karena kalau tidak, ada sederetan sanksi yang bakal mereka terima kalau informasi yang diberikan tidak cepat dan akurat. Sanksi ini sudah diatur dalam UU RI no.31 Tahun 2009 Tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Pasal 93 yang isinya “Setiap petugas yang dengan sengaja tidak seketika menyampaikan informasi yang berkaitan dengan kejadian ekstrem meteorologi, klimatologi, dan geofisika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).” Kejadian pengiriman informasi gempabumi yang gagal pun kerap kali terjadi, ada banyak faktor yang menyebabkan sukses dan tidaknya sebuah pengiriman info gempa. Dan seringkali bukan hanya berdasarkan human error saja, gagalnya sistem operasional juga dipengaruhi oleh teknologi yang juga terkadang mengalami gangguan.Berikut adalah alur bagaimana informasi gempa atau peringatan dini tsunami bisa sampai ke pengguna.1. Provider informasi merupakan tugas pokok dan fungsi BMKG ( Ref UU31/2009 dimana kegiatan rutin operasional harian pengamatan, pengelolaan dilaksanakan dengan produknya informasi untuk selanjutnya dilakukan pengiriman)2. Broadcast informasi merupakan bagian kedua agar produk informasi bisa terkirim dan sekaligus isinya/konten dipastikan utuh dengan kendaraan yang digunakan selamat sampai dan diterima dioperator.3. Operator seperti Telkom, Indosat, PSN dll setelah menerima akan menyebarluaskan dengan berbagai macam moda ( contoh : sms, WRS, DVB, Web dll )4. Penerima / pengguna / pengakses informasi : media dan masyarakat. “Kalau petugas sudah melakukan tugasnya sesuai dengan SOP maka tidak ada alasan untuk menyalahkan” kata salah seorang supervisor yang sudah berpengalaman. Seperti judul pemberitaan media massa yang tercatat beberapa waktu yang lalu “Gempa 7 SR di Aru Tidak Terdeteksi BMKG”. Dan setelah ditelusuri ternyata bahwa BMKG telah menyiarkan informasi gempa tersebut ke 28 negara disekitar Indian Ocean. Dan ini sekaligus dapat menjelaskan bahwa BMKG dapat mendeteksi dan menyebarkan informasi gempa tersebut, namun secara nasional sepertinya ada kendala teknis sehingga pengiriman info gempa 7 SR ini terganggu, artinya semua pengguna nasional tidak memperoleh informasi gempa 7 SR ini.Yang masih dipertanyakan apakah UU MKG ini bisa mengayomi para petugas dalam memberikan informasi, mungkin saja bukan hanya salah memberikan informasi tetapi juga terlambat menyampaikan informasi yang berdampak pada jatuhnya korban jiwa. Apakah hal ini juga dapat membawa mereka pada masalah hukum. Jangan sampai seperti kejadian gempabumi di La Quila, Italia yang menyebabkan para seismologist disana dipenjara karena menyampaikan pernyataan yang salah terhadap publik.Selayaknya kita mengapresiasi para petugas shift yang mempunyai beban berat dalam menjalankan tugasnya. Semoga tidak hanya sanksi saja yang ada didepan mereka tetapi seharusnya ada penghargaan dari para pemangku kepentingan dan juga UU MKG yang bisa mengayomi mereka agar menjalankan tugas mulianya dalam situasi yang tenang tanpa adanya tekanan karena dibayang-bayangi salah atau terlambat dalam menyampaikan informasi.

Edisi 0 Juni 2014 - 05 -

Page 6: Majalah bmkg 3

go! warning center

PERINGATAN DINI TSUNAMI WILAYAH SAMUDERA HINDIA TANGGUNGJAWAB INDONESIA

Dirjen UNESCO Irina Bokova saat meninjau Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (InaTEWS) di BMKG, juga mencoba earthquake simulator. Jakarta, 24/11/2011 (Kominfonewscenter) – Indonesia Tsunami Early Warning System/Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (InaTEWS) bertanggungjawab memberikan peringatan dini bila suatu daerah terancam potensi tsunami akibat gempa bumi.Hal itu dikemukakan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dr. Ir. Sri Woro. B. Harijono, MSc saat menerima kunjungan Direktur Jenderal UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu

Pengetahuan dan Kebudayaan) Irina Bokova beserta delegasi, seperti diberitakan Humas BMKG Kamis (24/11).Kepala BMKG Sri Woro mengemukakan, BMKG yang ditetapkan sebagai Regional Tsunami Service Providers ( R T S P ) b a g i w i l a y a h S a m u d e r a H i n d i a bertanggungjawab memberikan pelayanan peringatan dini tsunami kepada 28 negara-negara Samudera Hindia.Indonesia, India dan Australia pada Oktober 2011 telah ditetapkan sebagai RTSP, pusat pelayanan peringatan dini tsunami bagi negara-negara di Samudera Hindia.Dengan peran RTSP, peristiwa tsunami seperti terjadi tahun 2004 yang berdampak pada banyak negara di Samudera Hindia dapat dihindari.Dirjen UNESCO Irina Bokova memberikan apresiasi pada Indonesia yang telah mengambil peran sebagai RTSP.Ia berharap Indonesia terus aktif bersama-sama memimpin pengembangan sistem peringatan dini tsunami bagi Samudera Hindia.Sistem Peringatan Dini Tsunami juga harus disertai kesadaran, kesiapsiagaan dan pendidikan bagi masyarakat di daerah rawan tsunami.Bila masyarakat tak mengetahui apa yang harus dilakukan setelah menerima peringatan tsunami, yang terjadi hanya kepanikan dan korban.Pendidikan masyarakat sangat penting terus dilakukan agar sistem peringatan dini tsunami dapat menyelamatkan jiwa dan mengurangi jatuhnya korban.

BMKG BERIKAN PERINGATAN DINI TSUNAMI KE 23 NEGARA

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dipercaya sebagai salah satu dari 3 negara kawasan Samudera Hindia yang dipercaya sebagai Regional Tsunami Service Provider-RTSP). Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.Sebagai anggota RTSP, BMKG bertanggung jawab memberikan peringatan dini tsunami ke-23 negara kawasan Samudera Hindia, di antaranya Bangladesh, Yaman, Thailand, Timor Leste, Myanmar, Singapura, dan Malaysia. Bersama Indonesia, negara lain yang juga ditunjuk adalah Australia dan India."Ini merupakan tantangan bagi Indonesia sebab kita harus memberikan sistem peringatan dini bagi negara lain. Ke depan, kita harus berusaha untuk mampu memberikan informasi yang baik dan akurat," jelas Suhardjono ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (12/11/2011).Dengan ditunjuknya Indonesia sebagai RTSP, maka fasilitas peringatan dini tsunami yang ada di BMKG saat ini punya dua fungsi. Selain sebagai sistem peringatan dini untuk kawasan Indonesia, perangkat tersebut juga berguna sebagai sistem peringatan dini kawasan regional Samudera Hindia.Suhardjono menjelaskan, operasional RTSP sudah diluncurkan hari ini

bersamaan dengan dilakukannya IOWave 2011 Exercise, uji coba peringatan dini tsunami yang dilaksanakan di bawah naungan International Intergovermental Comission of UNESCO. Dalam IOWave 2011 Exercise, dilakukan uji coba peran dan fungsi negara RTSP, melihat kesiapan negara-negara wilayah Samudera Hindia dalam menerima pesan peringatan serta menguji prosedur operasional RTSP dan pusat peringatan di masing-masing negara.Saat melakukan uji coba hari ini, BMKG mengirimkan peringatan dengan skenario tsunami Aceh 26 Desember 2004 yang dipicu oleh gempa 9,2 SR di lepas pantai barat Sumatera. Disimulasikan, gelombang tsunami menyebrangi Samudera Hindia dalam waktu 12 jam melanda pantai Afrika Selatan.Simulasi hari ini juga ditindaklanjuti dengan Tabletop Exercise tingkat nasional oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB di Aceh, Padang dan Bantul. BMKG mengirim peringatan dan institusi penerima menindaklanjuti sesuai prosedur.Suhardjono menjelaskan bahwa dengan dimulainya uji coba hari ini, RTSP secara resmi telah beroperasi. "Dalam setahun ke depan akan terus dimonitor dan dievaluasi pelaksanannya," katanya.

Edisi 0 Juni 2014- 06 -

Page 7: Majalah bmkg 3

UPT talk

Stasiun Geofisika Yogyakarta

Stasiun Geofisika Yogyakarta terletak pada koordinat 7.81 LS – 110.295 BT dengan ketinggian 91.67 mdpal (diatas permukaan air laut) dan beralamat di :Jln. Wates Km.8 Dusun Jitengan, Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman D.I Yogyakarta.Lokasi stasiun berada diperbukitan batu kapur. Dari pusat kota Yogyakarta berjarak ± 15 km Lokasi stasiun berada ± 2 km dari jalan Wates yang merupakan jalan utama lintas selatan jawa menuju Jakarta yang dilewati angkutan antar kota maupun ke luar kota.

Sejarah Berdirinya Stasiun Pada awalnya Stasiun Geofisika Yogyakarta pada tahun 2004 berupa pos pengamatan cuaca di bawah koordinasi stasiun klimatologi Semarang dan alat yang dipasang adalah AWS, tahun 2005 berubah status menjadi Stasiun Geofisika Kelas IV dan dipasang Sesmograf SPS 3. Tahun 2006 Berubah statusnya menjadi Stasiun Kelas 1 Geofisika Yogyakarta, dan pada tahun 2007 Stasiun Kelas 1 Geofisika Yogyakarta Berubah statusnya menjadi PGR 7 ( PUSAT GEMPA REGIONAL 7 )

Seputar Kita

Untuk meningkatkan mutu kerja para petugas operasional Pusat Gempa Nasional dalam menganalisa suatu event gempa bumi, di lingkungan Deputi Geofisika menyelenggarakan pelatihan bertaraf internasional dengan judul kegiatan: “Training Support for SeisComP3 Operator”. Kegiatan pelatihan tersebut di ikuti oleh para petugas operasional Pusat Gempa Nasional. Instruktur pelatihan yaitu Mr. Angelo Strollo, di datangkan langsung dari Jerman. Kegiatan pelatihan tersebut merupakan lanjutan dari PROTECS (Project for Training, Education and Consulting for Tsunami Early Warning System). Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 07 Oktober s/d 09 Oktober 2013 dan bertempat di ruang operasional Pusat Gempa Nasional Jakarta.

Training Protecs

Edisi 0 Juni 2014 - 07 -

Page 8: Majalah bmkg 3

Profil insan geofisika yang bergelar Doktor.Kita patut berbangga, mungkin pembaca masih belum ada yang mengetahui bahwasanya dalam lingkungan BMKG umumnya dan Deputi Geofisika pada khususnya, ada 5 (lima) insan geofisika BMKG yang bergelar Doktor di bidang keahliannya masing-masing. Siapa saja kah mereka, mari kita bedah profilnya.

DR. MASTURYONODR. WANDONO DR. IMAN SUARDI

DR. SUGENG PRIBADI

DR. JAYA MURJAYA

PROFIL EDISI KHUSUS

WARNING CENTER ACHIEVEMENT

“Sosialisasi Pemeliharaan ISO 9001:2008 Ina TEWS (Bidang Informasi Dini Gempabumi dan Tsunami)”Kesuksesan Ina TEWS BMKG Pusat dengan mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 patut kita banggakan. Sehubungan dengan pemeliharaan ISO 9001:2008 tersebut, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami menyelenggarakan acara “Sosialisasi Pemeliharaan ISO 9001:2008 Ina TEWS” . Dalam acara tersebut, selain di hadiri oleh tim Auditor dan Auditee Bidang Informasi Dini Gempabumi dan Tsunami, Wakil Manajemen Mutu dan Kepala Bidang Informasi Dini Gempabumi dan Tsunami yang juga bertindak sebagai panitia pelaksana turut mengundang perwakilan dari Balai Besar BMKG. Acara di selenggarakan pada hari senin 07 Oktober 2013 dan bertempat di ruang training lantai 3 gedung operasional BMKG pusat.