magnesium ii

4
LAPORAN TUGAS AKHIR Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri / Institut Teknologi Sepuluh Nopember 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magnesium (Mg) memiliki sifat yang ringan, kelenturan yang tinggi dan mudah dibentuk. Penggunaan magnesium banayak sekali diterapkan pada industry transportasi. Paduan magnesium yang paling banyak digunakan adalah paduan MgAl. Paduan MgAl yang lazim digunakan, dibuat dengan cara pengecoran. Pada penelitian ini digunakan metode yang tidak konvensional, yakni menggunakan proses mechanical alloying untuk sintesis MgAl. Mechanical alloying (MA) adalah proses solid-state serbuk dengan teknik menyertakan pengulangan pengelasan, penghancuran, dan pengelasan ulang untuk butiran serbuk pada high energy ball mill. Mechanical Alloying dapat digunakan untuk sintesis supersaturated solid solution, nanostructures, amorphous alloys, intermetallic, dan chemical compound. Ball milling adalah salah satu proses alloying yang memanfaatkan tumbukan antar bola-serbuk-bola,dan bola-serbuk-dinding. Dari tumbukan tersebut maka partikel serbuk akan mengalami efek welding, dan ukuran serbuk juga akan bertambah kecil. Dalam proses milling ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil akhir, diantaranya temperatur, kecepatan, ukuran grinding ball, waktu dan komposisi berat dari serbuk tersebut. Akan tetapi yang lebih ditekankan pada penelitian kali ini adalah faktor penambahan Al dan kecepatan yang optimum untuk milling paduan MgAl. Diharapkan dari penilitian ini akan dihasilkan paduan MgAl yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri.

Upload: dedemuamariskandar88

Post on 02-Oct-2015

3 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

TUGAS

TRANSCRIPT

  • LAPORAN TUGAS AKHIR 1

    Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi

    Fakultas Teknologi Industri / Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Magnesium (Mg) memiliki sifat yang ringan,

    kelenturan yang tinggi dan mudah dibentuk. Penggunaan

    magnesium banayak sekali diterapkan pada industry

    transportasi. Paduan magnesium yang paling banyak

    digunakan adalah paduan MgAl. Paduan MgAl yang lazim

    digunakan, dibuat dengan cara pengecoran.

    Pada penelitian ini digunakan metode yang tidak

    konvensional, yakni menggunakan proses mechanical

    alloying untuk sintesis MgAl. Mechanical alloying (MA)

    adalah proses solid-state serbuk dengan teknik menyertakan

    pengulangan pengelasan, penghancuran, dan pengelasan

    ulang untuk butiran serbuk pada high energy ball mill.

    Mechanical Alloying dapat digunakan untuk sintesis

    supersaturated solid solution, nanostructures, amorphous

    alloys, intermetallic, dan chemical compound. Ball milling

    adalah salah satu proses alloying yang memanfaatkan

    tumbukan antar bola-serbuk-bola,dan bola-serbuk-dinding.

    Dari tumbukan tersebut maka partikel serbuk akan

    mengalami efek welding, dan ukuran serbuk juga akan

    bertambah kecil.

    Dalam proses milling ada beberapa faktor yang

    mempengaruhi hasil akhir, diantaranya temperatur,

    kecepatan, ukuran grinding ball, waktu dan komposisi berat

    dari serbuk tersebut. Akan tetapi yang lebih ditekankan pada

    penelitian kali ini adalah faktor penambahan Al dan

    kecepatan yang optimum untuk milling paduan MgAl.

    Diharapkan dari penilitian ini akan dihasilkan paduan MgAl

    yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri.

  • 2 LAPORAN TUGAS AKHIR

    Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi

    Fakultas Teknologi Industri / Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    1.2 Perumusan Masalah

    Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini

    dapat dirumuskan sebagai berikut:

    1. Bagaimana pengaruh variasi kecepatan milling terhadap perubahan fasa dan mikrostruktur MgAl pada

    Mechanical Alloying.

    2. Bagaimana pengaruh variasi komposisi berat Al terhadap perubahan fasa dan stuktur mikro MgAl pada

    Mechanical Alloying.

    1.3 Batasan Masalah

    Untuk mendapatkan hasil akhir yang baik dan sesuai

    dengan yang diinginkan dan tidak menyimpang dari

    permasalahan tersebut maka batasan masalahnya adalah :

    1. Kontaminan dianggap tidak ada. 2. Serbuk Mg dan Al dianggap homogen. 3. Waktu milling adalah 3 jam.

    1.4 Tujuan penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh

    komposisi berat Al dan pengaruh kecepatan miliing

    terhadap pembentukan paduan Mg dengan varibel

    komposisi campuran 2 wt% Al, 4%wt Al, 10%wt Al, dan

    44%wt Al

    1.5 Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian yang dilakukan adalah:

    1. Dapat mengetahui perubahan fasa dan sturuktur mikro MgAl yang terjadi pada mechanical alloying.

    2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bank data mengenai mechanical alloying pada paduan MgAl.

  • LAPORAN TUGAS AKHIR 3

    Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi

    Fakultas Teknologi Industri / Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    1.6 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan

    Berisi tentang latar belakang penulisan Tugas Akhir ini,

    permasalahan yang akan dianalisa, batasan masalah,

    tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

    penulisan dari penelitian.

    BAB II Tinjauan Pustaka

    Berisi tentang tinjauan-tinjauan kepustakaan yang

    mendukung penulisan Tugas Akhir ini.

    BAB III Metodologi

    Berisi tentang metode yang digunakan dalam

    melaksanakan penelitian ini. Memuat alat-alat serta

    bahan-bahan yang digunakan.

    BAB IV Hasil dan Pembahasan

    Memuat hasil-hasil pengujian berupa grafik disertai

    pembahasan mengenai permasalahan yang diangkat

    dalam penulisan Tugas akhir ini.

    BAB V Kesimpulan dan Saran

    Memuat kesimpulan dari data-data yang diperoleh dan

    merupakan jawaban dari permasalahan penelitian.

    Disertai dengan saran-saran yang sebaiknya dilakukan

    pada penelitian yang akan datang.

    Daftar Pustaka

    Lampiran

  • 4 LAPORAN TUGAS AKHIR

    Jurusan Teknik Material Dan Metalurgi

    Fakultas Teknologi Industri / Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    (blank page)