madya aset tetap dan properti investasi

25
AKUNTANSI MADYA 1 “Aset Tetap dan Properti Investasi” KELOMP OK 3 ta Sari 301 12 ayanti C 12 123 tia an 301 12 wati C 12 125 san Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 2013

Upload: meghatanszla

Post on 24-Oct-2015

419 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

madya

TRANSCRIPT

Page 1: Madya Aset Tetap Dan Properti Investasi

AKUNTANSI MADYA 1“Aset Tetap dan Properti

Investasi”

KELOMPOK

3Novita Sari

C 301 12

RahmayantiC

301 12 123Chintia Ridwan

C 301 12 124Megawati

C 301 12 125Devita Rahayu

C 301 12 127

Jurusan Akuntansi Fakultas EkonomiUniversitas Tadulako

2013

Page 2: Madya Aset Tetap Dan Properti Investasi

KATA PENGATAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah dengan Judul “Aset Tetap dan Properti Investasi”, akhirnya dapat terselesaikan. Makalah ini disusun sebagai tugas Perpajakan.

Makalah ini disusun sedemikian rupa dengan tujuan agar siapapun yang membaca makalah ini dapat menambah wawasan mengenai materi “Aset Tetap dan Properti Investasi”.

Penulis merasa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan & kritikan yang bisa membangun dari seluruh pembaca. Apabila ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini, penulis mohon maaf.

Palu, Desember 2013

Novita Sari

C 301 12

RahmayantiC

301 12 123Chintia Ridwan

C 301 12 124Megawati

C 301 12 125Devita Rahayu

C 301 12 127

Page 3: Madya Aset Tetap Dan Properti Investasi

DAFTAR ISI

KATA PENGATAR.................................................................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii

BAB I.......................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................................................3

LATAR BELAKANG.........................................................................................................................3

RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................................4

TUJUAN..............................................................................................................................................4

BAB II......................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN......................................................................................................................................5

PENGERTIAN AKTIVA....................................................................................................................5

PENGERTIAN AKTIVA TETAP.......................................................................................................5

SIFAT AKTIVA TETAP.....................................................................................................................6

PENGGOLONGAN AKTIVA TETAP...............................................................................................7

PROPERTI INVESTASI....................................................................................................................9

PENGAKUAN (RECOGNITION) PROPERTI INVESTASI..........................................................10

PENGUKURAN (MEASUREMENT) PROPERTI INVESTASI....................................................10

PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE) PROPERTI INVESTASI.....................................................11

TRANSFER PROPERTI INVESTASI.............................................................................................13

PELEPASAN PROPERTI INVESTASI...........................................................................................13

BAB III..................................................................................................................................................15

PENUTUP.............................................................................................................................................15

KESIMPULAN..................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................16

Page 4: Madya Aset Tetap Dan Properti Investasi

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANGSecara umum akuntansi mencakup kegiatan pendapatan dimulai dari transaksi dicatat

untuk pertama kali dalam jurnal hingga menjadi laporan keuangan. Sehingga dapat dikatakan

bahwa akuntansi sangatlah penting dalam kegiatan sehari-hari terutama bagi operasi perusahaan

dalam satu periode. Di dalam akuntansi kita telah mengenal proses penyusunan laporan

keuangan yang mana terdapat nama-nama akun dan nomor-nomor akun yang sesuai dengan

ketentuan perusahaan. Proses akuntansi diantaranya mulai dengan bukti transaksi, jurnal (jurnal

umum dan jurnal khusus), posting buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca lajur,

laporan keuangan (laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas), jurnal penutup, neraca

saldo setelah pentupan, dan jurnal balik.

Dari tahapan diatas laporan keuangan neraca terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap,

kewajiban dan modal. Dan yang akan dibahas kali ini adalah aktiva tetap, yaitu berbagai jenis

aktiva dapat digunakan lebih dari satu periode untuk operasi perusahaan. Aktiva tetap terdiri

dari aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud. Oleh karena itu perlunya untuk mengetahui serta

memahami secara rinci tentang aktiva tetap baik aktiva tetap berwujud maupun tidak berwujud.

Dengan cara demikian kita mampu mengaplikasikan apa saja yang terdapat di dalam aktiva tetap

sebuah perusahaan.

Perusahaan melakukan investasi dengan alasan yang berbeda-beda. Bagi beberapa

perusahaan, aktivitas investasi merupakan unsur penting dari operasi perusahaan, dan penilaian

kinerja perusahaan mungkin sebagian besar, atau seluruhnya bergantung pada hasil yang

dilaporkan mengenai aktivitas ini. Beberapa perusahaan melakukan investasi sebagai cara untuk

menempatkan kelebihan dana dan beberapa perusahaan lain melakukan perdagangan investasi

untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan.

Terdapat beberapa jenis investasi yang dapat dibuktikan dengan sertifikat atau dokumen

lain yang serupa. Hakekat suatu investasi dapat berupa hutang, selain hutang jangka pendek atau

hutang dagang, atau instrumen ekuitas. Pada umumnya investasi memiliki hak finansial,

sebagian berwujud seperti investasi tanah, bangunan, emas, berlian atau komoditi lain yang

dapat dipasarkan.

Page 5: Madya Aset Tetap Dan Properti Investasi

RUMUSAN MASALAHApa pengertian aktiva?

Apa saja sifat-sifat dari aktiva tetap?

Bagaimana penggolongan dan klasifikasi dari aktiva tetap?

Apa perbedaan antara aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud?

Apa pengertian Properti Investasi?

Bagaimana Pengakuan (Recognition) Properti Investasi ?

Bagaimana Pengukuran (Measurement) Properti Investasi?

Bagaimana Pengungkapan (Disclosure) Properti Investasi?

Bagaimana Transfer Properti Investasi?

Bagaimana Pelepasan Properti Investasi?

TUJUANMengetahui pengertian dari aktiva sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

Mengetahui sifat-sifat dari aktiva tetap.

Mengetahui penggolongan dan klasifikasi pada aktiva tetap.

Mengetahui secara umum aktiva berwujud dan tidak berwujud.

Mengetahui pengertian Properti Investasi

Mengetahui Pengakuan (Recognition) Properti Investasi

Mengetahui Pengukuran (Measurement) Properti Investasi

Mengetahui Pengungkapan (Disclosure) Properti Investasi

Mengetahui Transfer Properti Investasi

Mengetahui Pelepasan Properti Investasi

Page 6: Madya Aset Tetap Dan Properti Investasi

BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN AKTIVAAktiva ialah kekayaan perusahaan yang berwujud dan tidak berwujud, serta pengeluaran yang

belum dialokasikan atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan

datang. Pengertian aktiva menurut beberapa orang ahli sebagai berikut :

Menurut Dra. Lanita Winata, Akuntan (1994, hal 55) menjelaskan :

“Aktiva ialah Sejumlah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh suatau

perusahaan berupa uang, barang dan hak yang timbul dari transaksi-transaksi yang terjadi di

masa lampau dan dapat memberikan manfaat di masa yang akan datang”.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan, dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan

keuangan (2002, hal 13, paragraf 49) menjelaskan : “Aktiva ialah Sumber daya yang dikuasai

oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa

depan diharapkan akan diperoleh oleh perusahaan”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, Aktiva ialah Kekayaan atau sumber-sumber daya

yang dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang terjadi

di masa lampau dan diharapkan akan memberi manfaat di masa depan.

PENGERTIAN AKTIVA TETAPAktiva tetap ialah aktiva tetap berwujud yang mempunyai nilai guna ekonomis jangka panjang,

dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi guna menunjang perusahaan dalam mencapai

tujuan dan dimiliki perusahaan tidak untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas penjualan

tersebut. Pengertian aktiva tetap berwujud dikemukakan oleh beberapa orang ahli sebagai

berikut :

Menurut Zaki Baridwan (1992, hal 271) menjelaskan : “Aktiva tetap berwujud yang sifatnya

relatif permanen (menunjukkan sifat bahwa aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam

jangka waktu yang relatif cukup lama) yang digunakan dalam kegiatan perusahaan”.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002, Nomor 16.2 Paragraf 05) “Aktiva tetap adalah

aktiva tetap berwujud yang digunakan dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih

dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam

rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.

Page 7: Madya Aset Tetap Dan Properti Investasi

Dari definisi diatas dapat disimpulkan sifat-sifat tetap berwujud digunakan dalam operasional

perusahaan, tidak untuk diperdagangkan, umur ekonomi lebih dari satu tahun yang sifatnya

relatif tetap atau permanen dan berwujud fisik artinya dapat dilihat dan dirasakan dengan panca

indera.

SIFAT AKTIVA TETAPMeskipun semua aktiva memiliki beberapa ciri dasar yang umum, aktiva tetap memiliki ciri-ciri

tambahan sebagai berikut :

Aktiva tetap merupakan barang-barang fisik yang dimiliki untuk memperlancar/mempermudah

produksi barang-barang lain atau untuk menyediakan jasa-jasa bagi perusahaan atau para

pelanggannya dalam kegiatan normal perusahaan. Semua aktiva tetap memiliki usia terbatas,

pada akhir usianya harus dibuang atau diganti. Nilai aktiva tetap berasal dari kemampuannya

untuk mengesampingkan pihak lain dalam mendapatkan hak - hak yang sah atas penggunanya

dan bukan dari pemaksaan dari suatu kontrak. Aktiva tetap seluruhnya nonmoneter : manfaatnya

diterima dari penggunaan atau penjualan jasa-jasa dan bukan dari pengubahannya menjadi

sejumlah uang tertentu. Pada umumnya jasa yang diterima dari ativa tetap meliputi suatu

periode yang lebih panjang dari satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan. Akan tetapi

terdapat terkecualian. Misalnya suatu bangunan atau peralatan tidak klasifikasikan kembali

sebagai aktiva lancar bilamana sisa manfaatnya kurang dari satu tahun. Dalam beberapa kasus

seperti halnya,beberapa unsur memiliki usia asli yang lebih pendek dari pada satu siklus operasi

perusahaan.

Unsur-unsur aktiva tetap mempunyai ciri umum dan memiliki beberapa tujuan pelaporan

keuangan yang sama. Salah satu tujuan ini di dasarkan kepada keseragaman mereka dalam

proses akuntansi. Aktiva tetap dimiliki untuk mendapatkan jasa-jasanya di masa mendatang :

karena itu aktiva tetap dibebankan sebagai biaya usia manfaatnya dengan cara yang sama seperti

biaya di bayar dimuka (prepaid expense). Perbedaan pokok antara biaya dibayar dimuka dan

aktiva tetap terletak pada usia aktiva tersebut. Biaya dibayar dimuka biasanya di bebankan

sebagai ongkos selama siklus kegiatan berjalan atau satu tahun,tergantung mana yang lebih

lama,sedangkan aktiva tetap di bebankan sebagai biaya selama satu periode yang lebih panjang.

Tetapi jika keseragaman dalam proses akuntansi itu di anggap sebagai tujuan utama klasifikasi

maka pos-pos tidak berwujud yang usianya terbatas mungkin harus di sertakan pula di dalamnya

tetapi klasifikasi menurut proses akuntansi bukanlah tujuan yang relevan.

Tujuan kedua dalam penguraian dan pengukuran pos-pos aktiva tetap adalah memberikan

indikasi jumlah fisik atau kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan dan juga beberapa

Page 8: Madya Aset Tetap Dan Properti Investasi

petunjuk mengenai usia relatifnya serta taksiran masa pakainya yang akan datang. Semua

informasi itu tidak mungkin terpenuhi dengan sejumlah angkadalam rupiah. Namun demikian

untuk aktiva atau aktiva tertentu mungkin lebih relevan jika digunakan basis penilaian input

daripada nilai likuidasinya : dan suatu penilaian yang di dasarkan pada tafsiran nilai barang atau

jasa atau arus kas di masa mendatang tidak mungkin di pergunakan sebagai pengukur baik

secara teoritis maupun praktis. Suatu jumlah akumulasi penyusutan yang di kurangkan dari

suatu nilai input tidak dapat menghasilkan gambaran yang cukup tentang kondisi atau usia

relatif aktiva tetap tersebut.

Tujuan ketiga adalah tujuan yang penting dari klasifikasi dan penilaian aktiva tetap untuk

menyajikan suatu gambaran mengenai kegiatan suatu perusahaan sebagaimana pengelompokkan

moneter dan aktiva lancar menunjukkan informasi mengenai kegiatan perusahaan, demikian

pula halnya dengan pengelompokkan investasi dalam pos-pos modal. Jumlah relatif modal yang

di tanamkan dalam aktiva tetap merupakan informasi yang relevan bagi penanam modal dan

para kreditur, karena hal itu mungkin dapat menambah informasi untuk membantu meramal arus

kas di masa depan dan memberikan petunjuk mengenai periode sebelum perusahaan

berkesempatan menanamkan kembali sumber dayanya untuk penggunaan yang sama atau

penggunaan lainnya tanpa adanya keharusan likuidasi (forced liquidation). Dalam perusaan

Public Utility (pelayanan umum seperti PLN, TELKOM, GAS, dll) dan dalam berbagai

perusahaan jasa lainnya, jumlah yang ditanamkan sebagai pos-pos modal jangka panjang

merupakan kelompok terpenting sebagai sumber daya penghasilan di masa mendatang. Karena

alasan inilah maka sebagian besar public utility menyajikan pos-pos aktiva tetap pada bagian

pertama dalam neraca, mendahului aktiva lancar.

Pos-pos aktiva tetap nonoperasional biasanya disajikan di neraca dalam kelompok yang terpisah,

meskipun masalah penilaian dan penyusutanya sama dengan aktiva tetap operasi. Karena itu

sebagian besar uraian berikut akan dikaitkan baik dengan unsur-unsur aktiva tetap operasional

maupun non operasional.

PENGGOLONGAN AKTIVA TETAPAktiva Tetap Berwujud

Adalah aktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam

kegiatan perusahaan yang normal. Istilah relatif permanen menunjukan sifat dimana aktiva yang

bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama.

Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat mempunyai macam-macam

bentuk seperti tanah, bangunan, mesin-mesin dapat alat-alat, kendaraan, mebel dan lain-lain.

Page 9: Madya Aset Tetap Dan Properti Investasi

Dari macam-macam aktiva tetap berwujud di atas untuk tujuan akutansi dilakukan

pengelompokan sebagai berikut :

Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan

peternakan.

Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bias diganti

dengan aktiva yang sejenis.

Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat

diganti dengan aktiva yang sejenis.

Penyusutan

Semua jenis aktiva tetap kecuali tanah, akan semakin berkurang kemampuannya untuk

memberikan jasa bersamaan dengan berlalunya waktu. Beberapa faktor yang mempengaruhi

menurunnya kemampuan ini adalah pemakaian, keausan, ketidakseimbangan kapasitas yang

tersedia dengan yang diminta dan keterbelakangan teknologi. Berkurangnya kapasitas berarti

berkurangnya nilai aktiva tetap yang bersangkutan dan hal ini perlu dicatat dan dilaporkan.

Pengakuan adanya penurunan nilai aktiva tetap berwujud ini disebut penyusutan ( depreciation) .

Aktiva Tetap Tidak Berwujud

Aktiva tidak berwujud adalah aktiva tetap perusahaan yang secara fisik tidak dapat dinyatakan.

Contoh Aktiva tidak berwujud adalah hak paten, hak cipta hak merek, biaya riset dan

pengembangan biaya ditangguhkan serta hak pengusahaan sumber alam. Aktiva tidak berwujud

dapat diperoleh melalui pembelian atau dikembangkan sendiri oleh perusahaan. Apabila suatu

aktiva tidak berwujud diperoleh dengan membeli dari pihak luar, maka disamping harga beli

yang termasuk sebagai harga perolehan (cost) adalah biaya – biaya tambahan untuk

mendapatkannya seperti biaya yang dibayarkan kepada pemerintah dan notaries serta biaya

administrasi yang berhubungan. Apabila suatu aktiva tidak berwujud diperoleh dengan jalan

mengembangkan sendiri ,maka termasuk dalam harga perolehan adalah biaya-biaya bahan,

peralatan, dan fasilitas, biaya gaji dan upah dan biaya tidak langsung misalnya alokasi biaya

administrasi dan umum.

Aktiva tidak berwujud mungkin timbul dari:

1. Pemerintah-seperti hak paten, hak cipta, frenchis, merek dagang, dan nama dagang.

2. Perusahaan lain, misalnya pembelian yang mencakup pembayaran untuk goodwill.

3. Perjanjian tertentu-seperti frenchise dan lease.

Ciri- ciri aktiva tetap tidak berwujud dapat dipisahkan, yaitu kemampuannya untuk menjadi

terpisah atau terbagi dari BPR dan dapat dijual, dialihkan, dilisensikan, disewakan atau

Page 10: Madya Aset Tetap Dan Properti Investasi

ditukarkan melalui suatu kontrak terkait aset atau kewajiban secara individual atau secara

bersama.

Muncul dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya, terlepas apakah hak tersebut dapat

dialihkan atau dapat dipisahkan dari BPR atau dari hak dan kewajiban lainnya.

Aset Tidak Berwujud dapat diperoleh secara eksternal melalui perolehan secara terpisah dan

pertukaran aset, atau dihasilkan secara internal.

Aset Tidak Berwujud hanya dapat diakui apabila berasal dari eksternal. Sedangkan biaya

penelitian dan pengembangan yang terkait dengan upaya menghasilkan aset tidak berwujud

secara internal tidak dapat diakui sebagai Aset Tidak Berwujud, kecuali merupakan bagian dari

perolehan aset lain.

Amortisasi

Pengurangan nilai suatu aktiva tak berwujud yang seara berkala dibebankan sebgai biaya disebut

amortisasi (amortization). Amortisasi aktiva tak berwujud pada umumnya dilakukan dengan

menggunakan metode garis lurus. Dipandang dari sudut kemungkinan amortisasinya, aktiva tak

berwujud dapat digolongkan sebagai :

a. Aktiva tak berwujud yang adanya dibatasi dengan undang-undang, peraturan atau

persetujuan, misalnya hak paten, hak cipta dan hak merek.

b. Aktiva tidak berwujud yang tidak terbatas waktunya dan pada waktu perolehannya tidak

ada petunjuk mengenai usianya yang terbatas, misalnya biaya pendirian dan biaya pra

operasi.

Seperti halnya aktiva tak berwujud, biaya-biaya sehubungan dengan penguasaan sumber-sumber

alam juga akan makin berkurang nilainya yang disebabkan oleh tambangnya sumber tersebut.

Pengurangan nilai itu secara berkala dibebankan dalam perhitungan rugi laba, yang dalam hal

sumber-sumber alam disebut deplesi. Deplesi pada hakekatnya dapat disamakan dengan

penyusutan pada aktiva tetap berwujud dan pada umumnya deplesi dihitung berdasarkan metode

unit produksi.

PROPERTI INVESTASIProperti investasi adalah (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua duanya) yang dikuasai oleh pemilik atau lesse melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau kenaikan nilai atau keduanya dan tidak untuk :

Digunakan dalam produksi atau penyedia barang atau jasa atau untuk tujuan

administratif atau

Page 11: Madya Aset Tetap Dan Properti Investasi

Dijual dalam kegiatan sehari-hari (Par. 5)

Contoh  properti investasi: (Par. 8)

Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan untuk dijual

jangka pendek dalam kegiatan sehari-hari

Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya belum ditentukan

Bangunan yang dimiliki melalui sewa pembiayaan dan disewakan kepada pihak lain

melalui satu atau lebih sewa operasi

Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada pihak lain

melalui satu atau lebih sewa operasi 

Contoh bukan properti investasi: (Par. 9)

Properti yang dimaksud untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari atau sedang dalam

proses pembangunan untuk dijual (PSAK 14 – Persediaan)

Properti yang digunkan sendiri (PSAK 16 – Aset Tetap)

Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara sewa pembiayaan

PENGAKUAN (RECOGNITION) PROPERTI INVESTASI Properti investasi diakui sebagai asset jika dan hanya jika :

Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan properti

investasi akan mengalir ke entitas; dan

Biaya perolehan properti investasi dapat diukur secara andal.

PENGUKURAN (MEASUREMENT) PROPERTI INVESTASIProperti investasi diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran

awal tersebut. (Par. 20)

Biaya perolehan properti investasi yang dibeli meliputi harga pembelian dan setiap pengeluaran

yang dapat diatribusikan secara langsung.  Termasuk biaya yang diatribusikan secara langsung :

Biaya jasa hukum

Pajak penjualan

Biaya transaksi lainnya (Par. 21)

Tidak termasuk biaya perolehan :

Biaya perintisan

Page 12: Madya Aset Tetap Dan Properti Investasi

Kerugian perintisan (kecuali biaya yang diperlukan untuk membawa properti ke kondisi

yang diinginkan sehingga dapat digunakan sesuai dengan maksud manajemen).

Kerugian operasional – terjadi sebelum mencapai tingkat hunian yang direncanakan.

Pemborosan bahan baku, buruh atau sumber daya lain yang terjadi selama masa

pembangunan atau pengembangan properti.

Setelah pengakuan awal, Emiten atau Perusahaan Publik wajib memilih model nilai wajar atau

model biaya sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut pada seluruh

Properti Investasi

Model Nilai Wajar

Dalam model ini, Properti Investasi dicatat pada nilai wajar pada tanggal pelaporan.

Model biaya

Dalam model ini, Properti Investasi dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi

penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE) PROPERTI INVESTASIPerseroan wajib menjelaskan antara lain kebijakan akuntansi untuk:

Pengakuan awal Properti Investasi;

Pengukuran setelah pengakuan awal Properti Investasi (model nilai wajar atau model

biaya);

Estimasi umur manfaat dan/atau tarif penyusutan untuk model biaya; dan

Penghentian pengakuan Properti Investasi

Jumlah yang diakui dalam laba rugi untuk :

Penghasilan rental dari properti investasi

Beban operasi langsung (mencakup perbaikan dan pemeliharaan) yang timbul

dari properti investasi yang menghasilkan penghasilan rental selama periode.

Khusus untuk Properti Investasi yang menggunakan model Nilai Wajar, selain pengungkapan

sebagaimana dimaksud diatas ditambahkan pengungkapan:

Rekonsiliasi antara jumlah tercatat Properti Investasi pada awal dan akhir periode

dengan menunjukkan penambahan, pengurangan, dan reklasifikasi;

Saat suatu penilaian terhadap Properti Investasi disesuaikan secara signifikan untuk

tujuan pelaporan keuangan, maka Perseroan mengungkapkan rekonsiliasi antara

penilaian tersebut dan penilaian yang telah disesuaikan yang dilaporkan dalam laporan

keuangan, dengan menunjukkan secara terpisah:

Page 13: Madya Aset Tetap Dan Properti Investasi

Jumlah agregat dari pengakuan kewajiban sewa yang telah ditambahkan kembali;

dan

Penyesuaian signifikan lain

                 

Khusus untuk Properti Investasi yang menggunakan model biaya, selain pengungkapan

sebagaimana dimaksud diatas ditambahkan pengungkapan:

Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan Properti Investasi pada

awal dan akhir periode dengan menunjukkan penambahan, pengurangan, dan

reklasifikasi;

Jumlah penyusutan untuk masing-masing periode penyajian dan alokasi beban

penyusutan;

Jumlah rugi penurunan nilai yang diakui, dan jumlah pemulihan rugi penurunan nilai,

selama satu periode sesuai SAK yang berlaku;

Transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri; dan

Nilai Wajar Properti Investasi.

Metode penyusutan yang digunakan

Khusus untuk Properti Investasi dalam proses pembangunan dan pengembangan, Emiten atau

Perusahaan Publik wajib mengungkapkan:

Rincian Properti Investasi dalam proses pembangunan dan pengembangan;

Persentase jumlah tercatat terhadap nilai kontrak;

Estimasi saat penyelesaian;

Hambatan kelanjutan penyelesaian;

Jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat Properti Investasi dalam proses

pembangunan dan pengembangan; dan

Dalam hal terdapat kapitalisasi biaya pinjaman untuk properti investasi yang memenuhi kriteria

aset kualifikasian, maka wajib diungkapkan:

Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama periode berjalan; dan

Tarif kapitalisasi yang digunakan untuk menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak

dikapitalisasi.

TRANSFER PROPERTI INVESTASITransfer ke tau dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan

penggunaan yang ditunjukkan dengan :

Page 14: Madya Aset Tetap Dan Properti Investasi

Dimulainya penggunaan oleh pemilik, ditransfer dari properti investasi menjadi properti

yang digunakan sendiri;

Dimulainya pengembangan untuk dijual, ditransfer dari properti investasi menjadi

persediaan;

Berakhirnya pemakaian oleh pemilik, ditransfer dari properti yang digunakan sendiri

menjadi properti investasi;

Dimulainya sewa operasi ke pihak lain, ditransfer dari persediaan menjadi properti

investasi.

PELEPASAN PROPERTI INVESTASIProperti investasi dihentikan pengakuannya (dieliminasi dari laporan posisi keuangan) pada saat

dilepaskan atau ketika property investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak

memiliki manfaat ekonomik masa depan yang diperkirakan dari pelepasannya

Pada kesempatan ini kami mencoba menyamakan antara teori dengan apa yang ada pada PDAM

Uwelino yang bertempat di Jln. I Gusti Ngurahrai no. 22.

Page 15: Madya Aset Tetap Dan Properti Investasi

Pada PDAM Uwelino aset tetap yang dimiliki berupa :

1. Tanah dan Penyempurnaan Tanah

2. Instalasi Pompa

3. Instalasi Penjernihan

4. Instalasi Transmisi dan Distribusi

5. Bangunan/Gedung

6. Peralatan dan Perlengkapan Teknik

7. Kendaraan

8. Inventaris/Peralatan Kantor

Page 16: Madya Aset Tetap Dan Properti Investasi

BAB III

PENUTUP

KESIMPULANSetelah kita mengupas beberapa masalah seputar aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud,

dapat disimpulkan bahwa aktiva tetap berwujud adalah aktiva-aktiva yang berwujud yang

sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Seperti,

mesin, peralatan, tanah, dan lain-lain. Sedangkan aktiva tetap tidak berwujud adalah aktiva tetap

perusahaan yang secara fisik tidak dapat dinyatakan, tetapi berpengaruh terhadap kontinuitas

perusahaan, seperti hak paten, merk dagang, hak cipta, dan lain-lain.

Adapun perbedaan yang menonjol dari keduanya antara lain :

Bentuk nyata atau bentuk fisik

Nilai aktiva

Usia atau umur aktiva

Perlakuan akuntansi aktiva tak berwujud menyangkut masalah yang tidak berbeda dengan

perlakuan akuntansi terhadap aktiva tetap, diantaranya adalah penentuan nilai perolehan,

perlakuan akuntansi selanjutnya terhadap nilai perolehan tersebut dalam kondisi usaha

normal (amortisasi), dan perlakuan akuntansi atas penurunan nilai aktiva tak berwujud

yang material dan permanen. Kesulitan yang dihadapi dalam pemecahan masalah

perlakuan akuntansi aktiva tak berwujud pada umumnya disebabkan oleh sifat aktiva

tersebut, seperti tidak adanya wujud fisik yang menyebabkan bukti keberadaannya kabur,

dan kesulitan dalam penentuan nilai perolehan serta masa manfaat keekonomiannya.

Page 17: Madya Aset Tetap Dan Properti Investasi

DAFTAR PUSTAKAhttp://unerahma.blogspot.com/

http://kurnia-kudo.blogspot.com/

PSAK No. 19 Aktiva Tak Berwujud.pdf