macromedia flash di smk pius x magelang jurnal … · buku, hand out, modul, majalah, lks dan job...

12
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN HIASAN BUSANA DENGAN TEKNIK SULAM PITA PADA BUSANA DALAM BENTUK MACROMEDIA FLASH DI SMK PIUS X MAGELANG JURNAL Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Disusun oleh : CHYTRA MAHANANI 09513244003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013

Upload: vuanh

Post on 03-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN HIASAN BUSANA

DENGAN TEKNIK SULAM PITA PADA BUSANA DALAM BENTUK

MACROMEDIA FLASH DI SMK PIUS X MAGELANG

JURNAL

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Teknik

Disusun oleh :

CHYTRA MAHANANI

09513244003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BUSANA

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2013

PengembanganMediaPembelajaran (Chytra Mahanani)2

HALAMAN PERSETUJUAN

Jurnal yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Pembuatan Hiasan

Busana Dengan Teknik Sulam Pita Pada Busana Dalam Bentuk Macromedia Flash

Di SMK Pius X Magelang” yang disusun oleh:

Nama : Chytra Mahanani

NIM : 09513244003

Prodi : Pendidikan Teknik Busana

Fakultas : Teknik

Telah disetujui oleh dosen pembimbing dan dosen penguji

Yogyakarta, Juli 2013

Dosen Pembimbing Dosen Penguji

Sugiyem, M.Pd Enny Zuhni Khayati, M.Kes

NIP. 19751029 200212 2 002 NIP. 19600427 198503 2 001

PengembanganMediaPembelajaran (Chytra Mahanani)3

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN HIASAN BUSANA DENGAN TEKNIK SULAM PITA PADA BUSANA DALAM BENTUK MACROMEDIA FLASH DI SMK PIUS X MAGELANG

DEVELOPING LEARNING MEDIA IN THE FORM OF FLASH MACROMEDIA FOR THE MAKING OF CLOTHING ACCESSORIES USING THE RIBBON EMBROIDERY TECHNIQUE IN SMK PIUS X MAGELANG

Oleh:Chytra Mahanani, UniversitasNegeri Yogyakarta, [email protected]

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengembangkan media pembelajaran sulam pita menggunakan program

macromedia flash, 2) Memperoleh media pembelajaran pembuatan hiasan busana dengan teknik sulam pita pada busana menggunakan Macromedia flash yang layak digunakan, 3) Mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan media pembelajaran membuat hiasan sulam pita pada busana.Penelitian dilaksanakan di SMK Pius X Magelang pada bulan April tahun 2013 menggunakan model pengembangan ADDIE. Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari; (1) tahap analisis; (2) tahap perencanaan; (3) tahap pengembangan dan produksi; (4) tahap uji coba implementasi; (5) tahap evaluasi.Validitas dan reliabilitas Instrumen penelitian dilakukan oleh 3 orang ahli materi dan 2 orang ahli media. Uji coba dilakukan dengan 10 siswa dengan butir instrument gugur 2 dan dinyatakan valid 30, untuk tanggapan media dilakukan oleh 40siswa X busana 2. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan angket. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. 1) Hasil penelitian pengembangan ini berupa media pembelajaran membuat hiasan sulam pita pada busana berupa Macromedia Flash; 2) kelayakan media dengan programMacromedia flash untuk pembelajaran membuat hiasan sulam pita pada busana di SMK Pius X dalam kategori sangat layak 53,8% ; 3) Untuk tanggapan media oleh siswatermasuk dalam kategori layak denganprosentase 48,6%. Dari hasil tersebut maka media pembelajaran pembuatan sulam pita yang telah dibuat sangat layak dan siswa sangat setuju apabila media pembelajaran tersebut digunakan untuk pembelajaran pembuatan sulam pita di SMK Pius X Magelang

Kata kunci :Media pembelajaran, Sulam pita, Macromedia flash

AbstractThis study aims to: 1) develop learning media capable of explaining the steps of making ribbon embroidery

through the flash macromedia program, 2) obtain learning media Developing Learning Media In The Form Of Flash Macromedia For The Making Of Clothing Accessories Using The Ribbon Embroidery Technique using flash macromedia appropriate to use, and 3) investigate the students’ responses to the use of the learning media for making clothing accessories using ribbon embroidery. The study was conducted in SMK Pius X Magelang in April 2013 and using the ADDIE development model. The stages in the study consisted of: (1) the analysis stage, (2) the planning stage, (3) the product development stage, (4) the implementation tryout stage, and (5) the evaluation stage. The research instrument validity and reliability were assessed through expert judgment by 3 material experts and 2 media experts. The tryout involved 10 students and the results showed that 2 instrument items were invalid and 30 were valid; the responses to the media were obtained from 40 Grade X students of Fashion Design. The data were collected through interviews, observations, and a questionnaire. They were analyzed by means of descriptive statistics. 1) The result of the research and development is learning media for the making of ribbon embroidery accessories for clothing in the form of flash macromedia; 2) The flash macromedia for the learning of the making of clothing ribbon embroidery accessories in SMK Pius X is very appropriate (53.8%). 3) Based on the students’ responses, the multimedia is very appropriate with a percentage of 48.6%. From the results, the developed learning multimedia for the making of ribbon embroidery is very appropriate and the students strongly agree if the multimedia media is used in the learning of the making ribbon embroidery in SMK Pius X Magelang.

Keywords: Develop learning media, Making Ribbon Embroidery, Flash Macromedia

PengembanganMediaPembelajaran (Chytra Mahanani)4

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang begitu pesat serta perkembangan

sistem komunikasi yang semakin cepat menimbulkan

banyak perubahan dan kemajuan dalam berbagai

aspek kehidupan. Dengan adanya perubahan dan

kemajuan tersebut dituntut adanya sikap

penyesuaian untuk selalu belajar agar tidak

tertinggal dengan laju teknologi yang terus

berkembang. Belajar merupakan suatu proses yang

terjadi pada setiap diri orang sepanjang hidupnya.

Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi

antara seseorang dengan lingkungannya. Belajar

dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu

indikator bahwa seseorang itu telah belajar adalah

dengan adanya perubahan tingkah laku pada diri

orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya

perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan

ataupun sikap.

Penggunaan media pembelajaran akan

sangat membantu kelancaran, pencapaian tujuan

pembelajaran. Media pembelajaran merupakan

salah satu komponen yang tidak bisa diabaikan

dalam mengembangkan sistem pangajaran yang

berkualitas. Sesuai dengan pendapat Oemar Hamalik

(2002:63) yang menyatakan bahwa media

pembelajaran merupakan unsur- unsur penunjang

dalam proses pembelajaran agar terlaksana dengan

lancar dan efektif. Beberapa jenis media yang dapat

digunakan oleh guru adalah media cetak seperti

buku, hand out, modul, majalah, LKS dan job sheet.

Media dibuat oleh guru dengan tujuan untuk

meningkatkan penguasaan materi dan

meningkatkan kompetensi siswa. Media yang belum

ada di sekolah ini adalah MPBK ( Media

Pembelajaran Berbasis Komputer ) dimana guru

tidak perlu mengulang berkali- kali materi kurang

dipahami siswa.

Kegiatan praktik pembuatan sulam pita pada

busana yang dilakukan di sekolah melibatkan siswa

secara langsung dalam bentuk kegiatan

praktikum.Siswa dituntut aktif melakukan kegiatan

praktikum. Sebelum praktek siswa harus mengerti

langkah- langkah atau proses pembuatan sulam pita

serta kombinasi warna yang cocok digunakan.

Kadang-kadang siswa merasa kurang faham dengan

langkah pengerjaannya walaupun sudah

diterangkan. Seringkali kegiatan praktikum

mengalami hambatan atau kendala,

yaitukebingungan dalam teknik pengerjaan. Hal ini

disebabkan karena penyampaian materi terlalu

cepat. Dengan media yang kurang menarik perhatian

siswa tentunya akan membuat siswa bosan dan

enggan mendengarkan guru. Berdasarkan data dari

guru bidang studi Menghias Busana dapat dilihat

rata-rata nilai ulangan siswa, mid dan penugasan

hanya 7,5 sedangkan standar kompetensinya adalah

7,5.

Berdasarkan identifikasi kebutuhan mata

pelajaran menghias busana khususnya sulam pita

maka dibutuhkan media yang mendukung

pembelajaran sulam pita seperti media

pembelajaran berbasis komputer. Menurut Arif S

Sadiman salah satu kegunaan media pembelajaran

adalah memperjelas penyajian pesan agar tidak

terlalu verbalistis sehingga dapat menyeragamkan

persepsi siswa ( 2010:17)

Siswa memerlukan daya ingat membaca dan

melihat yang tinggi untuk memahami materi yang

disampaikan. Berdasarkan observasi yang penulis

PengembanganMediaPembelajaran (Chytra Mahanani)5

lakukan, saat ini media yang ada di sekolah masih

berbentuk buku atau sumber belajar dari internet

yang masih bersifat umum. Penggunaan media cetak

seperti buku, job sheet memiliki keterbatasan utama

yaitu pengguna hanya bisa mengetahui teorinya saja

secara gambar dan tidak begitu memahami langkah-

langkah pengerjaannya, sehingga perlu dilakukan

pengembangan media pembelajaran sulam pita yang

dapat membantu belajar siswa.

Fakta kesulitan tersebut dibuktikan dengan

hasil observasi lanjutan di sekolah, dimana siswa

tidak paham dengan langkah pengerjaan yang telah

diajarkan sehingga siswa tidak mengerjakan tugas

yang telah diberikan oleh guru karena lupa dan tidak

paham dengan materi yang diajarkan. Siswa tidak

dapat mengulang sendiri pelajaran yang telah

diberikan di sekolah, sehingga diperlukan media

pembelajaran yang mendukung siswa untuk belajar

secara mandiri.

SMK Pius X Magelang merupakan salah satu

sekolah yang memiliki Mata Pelajaran Menghias

Busana dan mewajibkan siswanya melakukan

kegiatan praktikum. Sekolah ini memiliki perangkat

IT berupa LCD dan monitoruntukmendukung proses

pembelajaran. Perangkat IT di sekolah ini belum

dimanfaatkan untuk sebuah media pembelajaran

yang membantu siswa dalam proses pembelajaran.

Pada saat praktik sulam pita siswa kebingungan

dalam langkah pengerjaan yang telah diajarkan

sehingga siswa tidak mengerjakan tugas yang telah

diberikan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut

maka diperlukan alternatif media pembelajaran yang

memiliki kemampuan untuk menampilkan video,

gambar serta animasi. Macromedia Flash

merupakan software aplikasi yang banyak dipakai

untuk merancang grafis dan animasi (rangkaian

tulisan dan gambar yang digerakkan secara mekanik

elektronis). Kemampuan ini dapat digunakan untuk

membuat animasi yang dapat dimanfaatkan dalam

pembelajaran sulam pita karena dapat

mempermudah penafsiran terhadap objek.

Penelitian ini bertujuan untuk

mengembnagkan media pembelajaran yang dapat

menjelaskan langkah- langkah pembuatan sulam

pita menggunakan program macromedia flashyang

layak digunakan dan mengetahui tanggapan siswa

terhadap penggunaan media pembelajaran yang

digunakan.

Manfaat penelitian adalah membantu guru

dalam menyampaikan materi pada mata pelajaran

pembuatan sulam pitadan meningkatkan

pemahaman siswa dalam materi pembelajaran

sulam pita. Dapat digunakan sebagai media

alternatif belajar siswa.

Kegunaan Penelitian ini adalah memberikan

tambahan pengetahuan wawasan dan pengalaman

dalam mempersiapkan diri sebagai calon pendidik

(guru) yang siap memanfaatkan teknologi modern

(komputer) dalam proses pembelajaran.

METODE PENELITIAN

JenisPenelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dan

pengembangan (Research and Development).

Produk yang dikembangkan adalah sebuah media

pembelajaran berupa simulasi pembuatan sulam

pita pada busana. Penelitian ini difokuskan pada

pengembangan media pembelajaran pembuatan

sulam pita menggunakan program macromedia

flash di SMK Pius X Magelang. Jadi pengembangan

PengembanganMediaPembelajaran (Chytra Mahanani)6

ini sebatas pada uji kelayakan saja, belum sampai

pada uji besar (penggunaan secara empiris di kelas).

Pemilihan model dalam penelitian ini dalah model

pengembangan ADDIE karena setiap proses dalam

model pengembangan ini lebih spesifik dan jelas.

WaktudantempatPenelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Pius X

Magelang beralamatkan di Jl. A. Yani no 20

Magelang 56111. Pada bulan Desember 2012–April

2013

SubyekPenelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah ahli

media dan ahli materi untuk mengetahui kelayakan

media pembelajaran, 1 orang guru, yaitu guru yang

mengampu pembelajaran menghias busana dan 40

siswa kelas X busana 1 dan 40 siswa kelas X busana

2 karena materi dalam media merupakan materi

pembelajaran Busana untuk kelas X.

Prosedur

Prosedur pengembangan media ini

menggunakan model ADDIE (Analysis, Design,

Development and Production, Implementation,

Evaluation). Model pengembangan ADDIE dalam

Endang Mulyatiningsih (2011: 184) yang

dikembangkan oleh Dick and Carry prosedur

penyusunan media meliputi lima tahapan. Tahapan

tersebut antara lain:

1. Tahap Analisis, merupakan suatu proses

mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh

peserta didik, yaitu melakukan analisis

kompetensi, analisis materi, dan analisis

instruksional.

2. Tahap Perancangan, meliputi penyusunan

kerangka bahan, penentuan sistematika,

perencanaan alat evaluasi serta komponen-

komponen yang akan dimuat dalam media

tersebut, termasuk grafis dan animasi serta

skenario.

3. Tahap Pengembangan dan

Produksi,Pengembangan adalah proses

mewujudkan blue-print alias desain tadi

menjadi kenyataan

4. Tahap Uji coba,adalah langkah nyata untuk

menerapkan sistem pembelajaran yang sedang

dibuat dengan uji coba skala kecil

5. Tahap Evaluasiyaitu proses untuk melihat apakah

sistem pembelajaran yang sedang dibangun

berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak

Data, Instrumen,dan Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian ini adalah data untuk

mengetahui kebutuhan pengembangan media

pembelajaran membuat hiasan busana dengan

teknik sulam pita pada busana diperoleh dengan

wawancara guru dan observasi kelas. Data dari para

ahli digunakan untuk mengetahui ketersesuaian

media pembelajaran dengan materi dan kegunaan

media. Sedangkan data kelayakan media

pembelajaran dengan cara memberikan angket dan

menayangkan media pembelajaran membuat hiasan

busana dengan teknik sulam pita pada busana,

kemudian siswa memberikan penilaianterhadap

media tersebut dengan cara mengisi angket yang

telah disediakan.

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan

data dalam penelitian ini adalah pemberian angket,

wawancara, dan observasi. Angket digunakan untuk

mengetahui pendapat responden atau siswa

PengembanganMediaPembelajaran (Chytra Mahanani)7

terhadap media pembelajaran pembuatan sulam

pita. Observasi digunakan untuk melihat kebutuhan

yang diperlukan di lapangan, sedangakan

wawancara untuk mengambil data tentang

kebutuhan media pembelajaran pembuatan sulam

pita untuk mata pelajaran menghias busana

khususnya sulam pita.

Instrumen yang digunakandalampenelitianini

berupa angket

yangsudahmelaluiujivaliditasinstrumen

menggunakan Product Moment dengan hasil valid

danreliabilitas.Instrumenuntukvalidasimedia

menggunakanangketdenganskalaGuttmansedangkan

instrumen untuk siswa

menggunakanangketdenganskalaLikert.

TeknikAnalisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah

deskriptif. Dengan teknik deskriptif ini maka peneliti

akan mendiskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud untuk membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,

2008:147).

HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN

HasilPenelitian

Hasil penelitian yang dilakukan berupa media

pembelajaran membuat hiasan busana sulam pita

yang dikembangkan dengan tahap :

1. Tahap Analisis, meliputi :

a. Analisis Kompetensi, dilakukan dengan

wawancara dengan guru bidang studi.

Berdasarkan wawancara dengan guru bidang

studi pembuatan sulam pita di SMK Pius X

Magelang standar kompetensi yang

diharapkan adalah siswa mampu membuat

macam- macam tusuk dasar dengan baik dan

benar.

b. Analisis materi,Penyusunan materipembuatan

sulam pita disesuaikan dengan silabus.

Materi disusun sesuai dengan standar

kompetensi yaitu membuat hiasan busana

dan kompetensi dasarnya yaitu Membuat

Hiasan Pada Kain/Busana ( membuat

macam- macam tusuk dasar sulaman pita

pada kain fragmen).

c. Analisis instruksionaladalah penjabaran

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

menjadi indikator pembelajaran.Analisis

instruksional dalam pembelajaran dilakukan

dengan cara menjabarkan Standar

Kompetensi yang dijabarkan kedalam

kompetensi dasar.

2. Tahap perancangan meliputi :

a. penyusunan kerangka bahan Secara sistematis

alur penyajian materi dalam bentuk CD

pembelajaran dapat disajikan sebagai

berikut: intro, Home, kompetensi, materi,

latihan praktek, soal, refrensi, dan profil

b. penentuan sistematika/urutan penyajian

materi didasarkan pada penjabaran Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang

telah ditetapkan menjadi indikator-indikator.

Naskah materi, ilustrasi, visualisasi dan

bahan animasi yang akan digunakan dalam

storyboard diambil dari sumber-sumber

yang relevan. Halaman ini terdiri dari

beberapa layar yang ditampilkan secara urut

mulai dari awal materi hingga akhir materi.

PengembanganMediaPembelajaran (Chytra Mahanani)8

c. perencanaan alat evaluasi berupaInstrumen.

instrumen yang digunakan adalah jenis

angket/ check list yang angket yang

diberikan kepada ahli media, ahli materi dan

siswa subyek penelitian. Lembar validasi

untuk ahli materi maupun ahli media

berbentuk checklist menggunakan skala

Guttman dengan skala penilaian benar (1)

dan salah (0). Sedangkan untuk siswa

menggunakan skala Likert dengan skala

penilaian, sangat setuju (SS), setuju (S),

kurang setuju (KS), tidak setuju (TS).

3. Tahap pengembangan terdiri dari pra penelitian,

penentuan draft, penyuntingan, dan revisi

a. Berdasarkan kriteria kelayakan media

pembelajaran pembuatan sulam pitaditinjau

dari 3 ahli materi maka diperoleh rerata 13.

Dari hasil validasi 3 ahli materi tersebut dapat

diartikan bahwa media pembelajaran

pembuatan sulam pita termasuk dalam

kategori layak digunakan dalam proses belajar

mengajar, walaupun perlu dilakukan revisi

sesuai dengan saran para ahli materi

b. Sedangkan berdasarkan kriteria kelayakan

media pembelajaran pembuatan sulam

pitaditinjau dari 2 ahli media pembelajaran

maka diperoleh rerata 30 Dari hasil validasi 2

ahli media pembelajaran tersebut dapat

diartikan bahwa media pembuatan sulam pita

termasuk dalam kategori layak digunakan

dalam proses belajar mengajar, walaupun

perlu dilakukan revisi sesuai dengan saran

para ahli media.

c. Berdasarkan penghitungan kelayakan media

pembuatan sulam pita dari uji coba kelompok

kecil berjumlah 10 siswa diperoleh hasil 53,8%

siswa sangat setuju dengan media

pembelajaran tersebut dan 41,6% setuju, dan

kurang setuju 4,7 %, dan tidak setuju 0,0 %.

Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa

media pembuatan menghias busana pada

kompetensi pembuatan sulam pita termasuk

dalam kategori layak digunakan dalam proses

belajar mengajar, walaupun perlu dilakukan

revisi sesuai dengan saran para siswa.

4. Uji coba merupakan bagian yang penting

dalam penelitian pengembangan. Uji coba

dilakukan untuk mengetahui apakah media

diterima atau tidak sebelum dilakukan uji

lapangan. Uji coba ini dilakukan pada 10 siswa

kelas X Busana 1 SMK Pius X Magelang.

pendapat dari siswa uji coba kemudian

dijadikan pertimbangan untuk dilakukan revisi.

5. Tahap evaluasi

Media pembelajaran yang baik diperoleh dari

penilaian beberapa aspek untuk

menyempurnakan media yang dibuat.

Penilaian pertama oleh reviewerI (dosen ahli

media, ahli materi) yaitu reviewer yang

berperan sebagai penilai, pemberi saran

dalam proses pelaksanaan, pembuatan

produk, yang kemudian dikonsultasikan

dengan dosen-dosen pembimbing. Media

yang telah melalui penyempurnaan atau

revisi kemudian diuji coba ke sekolah sebagai

reviewer II yaitu 1 orang guru pengampu

mata pelajaran menghias dan 40 siswa kelas

X busana 2.

Kelayakan media pembelajaran pembuatan sulam

pita pada busana

PengembanganMediaPembelajaran (Chytra Mahanani)9

Kelayakanmedia

pembelajarandiukurmelaluihasilujicobalapanganskal

abesaryaituujicobatahapakhir.Ujicobalapanganinidila

kukanpadapesertadidikkelas X busanabutik 2

sebanyak 40 pesertadidikmenunjukkanbahwa

44,0%) menyatakansangatsetuju, 48,6%

menyatakansetuju. 7,0% siswa menjawab kurang

setuju dan 0,4% siswa yang menyatakantidaksetuju.

Untuklebihjelasnyadapatdilihatpadatabel 1 tentang

Frekuensi tanggapan media oleh siswa

(ujicobakelompokbesar).

Tabel1.Frekuensi tanggapan media oleh siswa

(UjiCobaLapanganSkalaBesar)

Gambar 1.Frekuensi tanggapan media oleh siswa

(UjiCobaLapanganSkalaBesar)

Pembahasan

Pengembangan media pembelajaran

pembuatan hiasan busana dengan teknik sulam pita

pada busana dalam bentuk Macromedia Flash Di

SMK Pius X Magelang

dilakukansesuaiprosedurpengembangan.Tahappeng

embanganprodukawaldilakukandengantahap

analisis, perlu dikembangkan media pembelajaran

berbasis macromedia flash pada mata pelajaran

menghias busana, khususnya pada kompetensi

pembuatan sulam pita. Proses pembuatan media

pembelajaran sulam pita ini dilakukan sesuai dengan

proses pengembangan yaitu berdasarkan tahap

analisis, perencanaan, pengembangan produk, uji

coba kelompok kecil, revisi, uji lapangan dan

evaluasi.

Tahap analisis dilakukan dengan observasi

dan wawancara kepada beberapa siswa. Hasil

wawancara dengan beberapa siswa telah diketahui

bahwa proses pembelajaran pembuatan sulam pita

selalu membutuhkan bimbingan seorang guru mulai

dari awal hingga akhir. Sering siswa tidak paham

dengan langkah pengerjaan yang telah diberikan

oleh guru karena lupa dan tidak paham dengan

materi yang telah diajarkan. Berdasarkan observasi,

proses pembelajaran pembuatan sulam pita

dilakukan dengan cara menjelaskan dan

memberikan contoh secara langsung dengan melihat

pada Joob Sheet.

Guru menjelaskan proses pembuatan sulam

pita dan mempraktekkannya, begitu pula jika

mengajar di kelas lain. Menurut guru bidang studi

SMK Pius X Magelang memiliki perangkat IT berupa

LCD dan monitoruntukmendukung proses

pembelajaran. Tetapi perangkat IT di sekolah ini

belum dimanfaatkan untuk sebuah media

pembelajaran yang membantu siswa dalam proses

pembelajaran.

Oleh karena itu perlu dikembangkan media

pembelajaranyang dapat disusun kegiatan

praktikumnya secara virtual (secara tidak nyata)

yaitu dalam bentuk simulasi. Kegiatan praktikum

disusun berbentuksimulasi dengan caramerangkai

kegiatan praktik dalam bentuk animasi dengan

menampilkan simbol-simbol atau peralatan yang

menggantikan proses, kejadian atau benda yang

44,0%48,6%

7,0%

-10,0%

0,0%

10,0%

20,0%

30,0%

40,0%

50,0%

60,0%

Sangat Setju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

Pers

enta

se

Kategori

Frekuensi Tanggapan Media Oleh Siswa

PengembanganMediaPembelajaran (Chytra Mahanani)10

sebenarnya. Perlu dikembangkan media

pembelajaran yang menarik, mampu menampilkan

proses pembuatan sulam pitadan dapat ditayangkan

di ruang kelas. Dengan adanya media pembelajaran

pembuatan sulam pita ini diharapkan mampu

menjadi alternative media dan pelengkap media

pembelajaran sulam pita. Siswa dapat melakukan

kegiatan praktikum tanpa adanya risiko yang akan

dihadapi. Selain itu, siswa juga dapat berinteraksi

dengan animasinya secara langsung dan siswa dapat

mengetahui bagaimana sebenarnya proses atau

langkah- langkah dalam pembuatan sulam pita pada

busana. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh

adalah proses pembelajaran busana lebih menarik,

lebih interaktif, keinginan belajar siswa dapat

ditingkatkan dan memaksimalkan pencapaian

kompetense sesuai tujuan pembelajaran.

Setelah tahap analisis, selanjutnya adalah

tahap perencanaan Tahap ini meliputi penyusunan

kerangka bahan, penentuan sistematika,

perencanaan alat evaluasi serta komponen-

komponen yang akan dimuat dalam media tersebut,

termasuk grafis dan animasi . Dalam tahap ini juga

diperlukan pembuatan skenario

Setelah perencaan selanjutnya melakukan

tahap pengembangan dan produk meliputi: pra

penelitian, penyusunan draft, penyuntingan, dan

revisi. Pada tahap penyusunan draft meliputi:

pembuatan story board dan flow chart . kemudian

Tahap terakhir yaitu evaluasi Setelah mendapatkan

data-data dan masukan dari reviewer (ahli media

dan ahli materi) kemudian media dievaluasi untuk

menghasilkan media pembelajaran yang sesuai

apabila digunakan dalam proses pembelajaran.

Kelayakanmedia pembelajaran membuat hiasan

sulam pita

dilakukandengancaraujicobalapanganskalabesar

yang merupakanujitahapakhirpengembangan media

pembelajaran membuat hiasan sulam pita.

Ujikelayakanmedia dinilaidari tanggapan siswa dan

expert.

Berdasarkan saran yang diberikan oleh

siswa berupa komentar umum bahwa media

pembelajaran yang disusun menggunakan program

Macromedia flash telah cukup bagus, menarik, tidak

membosankan, karena program Macromedia flash

dapatdigunakan untuk membuat animasi, game,

menu interaktif, aplikasi multimedia, gambar

animasi bergerak yang kompleks dan bisa

menggambarkan suatu proses sehingga

memudahkan dalam memahami konsep, serta

media ini menambah pengetahuan dan pemahaman

tentang sulam pita, sehingga media ini

layakdigunakandalam proses

pembelajaransertadapatdigunakan sebagai media

pembelajaran sulam pita bagisiswakelas X di SMK

Pius X Magelang.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Hasil dari penelitian iniadalah berupa media

pembelajaran berjudul Pengembangan Media

Pembelajaran Pembuatan Sulam Pita Pada Busana

Untuk Siswa SMK Pius X Magelang dengan

menggunakan model ADDIE ( Analysis, Design,

Develop, Implement, Evaluate ).

2. Penilaian kelayakan media diperoleh nilai dalam

kategori sangat layak dari dosen ahli media, ahli

materi, dari hasil uji kelompok kecil kategori

PengembanganMediaPembelajaran (Chytra Mahanani)11

sangat layak dengan prosentase 53.8%. sehingga

layak digunakan dalam proses pembelajaran.

3. Berdasarkan hasil tanggapan siswa, sebagian

besar siswa setuju belajar menggunakan media

yang sudah disusun. Untuk tanggapan media

oleh siswatermasuk dalam kategori layak dengan

prosentase 48,6%.

Saran

1. Bagi guru

Guru dapat mengoperasikan komputer sehingga

dapat menggunakan media pembuatan sulam

pita ini sebagai media alternatif apabila terdapat

kendala dalam melakukan praktikum dan juga

dapat membantu penyampaian materi sulam

pita kepada siswa dengan menggunakan

animasi-animasi sehingga menggugah minat

siswa dalam proses belajar mengajar.

2. Bagi sekolah

Diharapkan sekolah dapat mengoptimalkan

sarana dan prasarana komputer yang ada guna

mendukung kegiatan belajar mengajar

menggunakan multimedia.

3. Bagi peneliti lain

Peneliti dapat melakukan pengembangan

mengenai media pembelajaran ini ketahap

lanjutan sampai pada tahap uji coba efektifitas

media.Sosialisasi media pembelajaran berbasis

macromedia flash pada kompetensi membuat

hiasan sulam pita ini masih dalam ruang lingkup

SMK Pius X saja, agar dapat digunakan oleh

khalayak ramai, maka perlu sosialisasi lebih

lanjut apakah itu untuk di sekolah maupun

lembaga pendidikan yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arif S. Sadiman. (2010). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pres

Endang Mulyatiningsih. (2011). Riset Terapan. Yogyakarta: UNY Press

Oemar Hamalik (2002). Media Pendidikan. Bandung: Aditya Bakti

Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alvabeta.

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAFAKULTAS TEKNIK – JURUSAN PTBB

Alamat : Kamus Karangmalang, Telp. 586168 psw 278

Nama : Chytra Mahanani

Nomor Mahasiswa : 09513244003

Prog.Studi : Pend. Teknik Busana

Jurusan : Pendidikan Teknik Boga dan Busana

Fakultas : Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Dosen Pembimbing : Sugiyem, M. Pd

Judul Jurnal Penelitian:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN HIASAN

BUSANA DENGAN TEKNIK SULAM PITA PADA BUSANA DALAM

BENTUK MACROMEDIA FLASH DI SMK PIUS X MAGELANG

Yogyakarta, Juli 20113

Pengoreksi,

Sugiyem, M. Pd

NIP. 19751029 200212 2 002

SURAT KETERANGAN PENYERAHAN JURNAL