macam provisional restorasi
TRANSCRIPT
Bahan-Bahan Yang digunakan dalam Tambalan Sementara
Saat ini telah banyak dipasarakan bahan tumpatan sementara dalam perawatan gigi
anatara lain :
1. Semen
Bermacam-macam bahan untuk basis dan pembalut (dressing), diantaranya:Zn Oxyde
Eugenol, semen seng fosfat, semen polikarboksilat, semen ionomer kaca.
a. Zn Oxide eugenol
Merupakan semen tipe sedatif yang lembut. Biasanya disediakan dalam bentuk bubuk
dan cairan, berfungsi sebagai basis insulatif (penghambat). Semen ini sering dipakai karena
bersifat paling sedikit mengiritasi dan memiliki pH mendekati 7. Eugenol memiliki efek
paliatif terhadap pulpa dan dapat meminimalkan kebocoran mikro serta memberikan
perlindungna terhadap pulpa. Campuran konvensional dari oksida seng dan eugenol masih
lemah. Oleh karena itu produk OSE diperkuat dengan menambahkan polimer sebagai
penguat.
Prosedur basis. Untuk mencampur semen ini lebih sering digunakan kertas pad
dibanding glass lab. Bubuk dalam jumlah secukupnya ditambah kebeberapa tetes eugenol dan
diaduk sampai mencapai suatu tekstur yang seperti kental yang bila dipegang jari tidak
lengket. Sebagian kecil kira-kira seukuran biji wijen dilengketkan pada ujung eksplorer dan
dioleskan dengan hati-hati kedalam kavitas. Hindari mengenai tepi-tepi kavitas. Kapas yang
sangat kecil dijepit dengan pinset dan digunakan sebagai alat untuk �menekanan bahan
tersebut dan membentuknya di dalam kavitas. Semen yang baru diaduk cenderung lengket ke
instrument logam atau plastik, karena itu kapas harus kering. Penambahan bahan sisa
dilakukan berulangkali dengan cara yang sama sampai diperoleh ketebalan yang cukup.
b. Semen Seng Fosfat (ZP)
Semen seng fosfat umumnya yang kuat dan keras tetapi mengititasi pulpa. Terdiri atas
bahan bubuk-cair, bubuk biasanya adalah oksida seng dan cairannya adalah asam ortho
phosporik, garam-garam logam dan air. Pemakaian utama dan tradisional dari bahan ini
adalah untuk merekatkan restorasi-restorasi pengecoran gigi dan juga sebagai bahan basis
bila diperlukan kekuatan compresi yang besar. Semen posphat yang baru diaduk sangat
mengiritasi pulpa dan tanpa perlindungan varnish atau jenis bahan basis lainnya dapat
menyebabkan kerusakan pulpa yang irreversible. Sifat semen ini mudah dimanipulasi
memiliki kekuatan yang besar dari suatu basis, dapat menahan dari trauma mekanis dan
memberi perlindungan yang baik dari rangsangan panas tetapi semen ini mudah pecah dan
tidak baik untuk tambalan sementara.
c. Semen Polikarboksilat
Merupakan semen gigi yang baru dan memberi perlekatan yang baik pada komponen
kalsium dari struktur gigi. Walaupun sulit dimanipulasi, memiliki potensi untuk adhesi klinis
ke ion kalsium pada email dan dentin. Karena bahan ini cenderung cepat mengeras, tidak
dilakukan upaya mengaduk semen hingga menyerupai konsisten pasta pada semen zinc
phospat. Bubuk semen ini sama dengan semen seng phospat bubuk mengandung oksida seng
dan sejumlah kecil oksida magnesium.
Pada saat ini oksida magnesium sering digantikan dengan oksida stanic dan stanius
flourida untuk memodifikasi waktu pengerasan dan meningkatkan kekuatan dan karakteristik
manipulasinya. Cairannya adalah asam poliakrilik dan air. pH semen polikarboksilat, pada
awalnya mirip dengan pH semen seng fosfat tetapi respon pulpanya mirip dengan semen
ESO. Suatu penjelasan yang mungkin untuk tingkat iritasi yang rendah adalah ukuran
molekul poliakrilik yang besar membatasi penetrasi melalui dentin dan penarikannya
terhadap protein yang dapat membatasi difusinya melalui tubulus dentin.
d. Semen Silikophospat
Semen ini merupakan hibrid kombinasi dari semen sing fosfat dan semen silikat, sering
disebut sebagai semen silikofosfat.
Semen ini terdiri dari:
90% semen silikat
10% semen seng fosfat
Dengan adanya kandungan florida dalam bagian silikat dari bubuk tersebut, semen ini
memberikan pencegahan karies sekunder. Dari titik pandang sifat anti kariesnya, seng siliko
fosfat sering merupakan bahan semen pilihan untuk mulut kariesnya tinggi. Aksi untuk
perlindungan pulpa adalah sama dengan seng fosfat.
e. Semen ionomer kaca (GI)
Sifat biologis dari GI yang baik dan memiliki potensi perlekatan kekalsium yang ada
didialam gigi, ionomer kaca terutama digunakan sebagai bahan restoratif untuk perawatan
daerah erosi dan sebagai bahan penyemenan. Selain itu GI digunakan sebagai basis walaupun
bahan tersebut sangat sensitif terhadap air dan membutuhkan daerah yang kering.
Komposisi GIC terdiri dari dua macam bahan di dalamnya yaitu likuid (cairan) dan bubuk.
1)Bubuk
Bubuk untuk GIC pada umumnya terdiri dari :
Silica 41.9%
Alumina 28.6%
Aluminium Fluoride 1.6%
Calcium Fluoride 15.7%
Sodium Fluoride 9.3%
Aluminium Phosphate 3.8%
2)Likuid
Cairan yang digunakan pada GIC adalah asam poliakrilik dengan konsentrasi
antara40-50%.
Pelapik ionomer kaca ada 2 tipe yaitu:
Sistem bubuk-cairan konvensional serupa dengan semen tipe 2.
Ionomer kaca yang dikeraskan dengan sinar, bagian bubuknya berisi unsur partikel kaca
konvensional yang larut asam ditambah aselerator foto- aktivasi.
Cairannya dalah larutan cair asam poliakrilat atau kopolimer, gugusan grup metakrilat.
Kedua unsur tersebut dicampur, dimasukkan ke kavitas, dan kemudian disinari dengan sinar
pengeras resin. Sinar mengaktifkan akselerator, menghasilkan radikal bebas dan gugusan
grup metakrilat akan mengeras dengan cara saling menempel.
Kegunaan utama dari pelapik ionomer adalah, untuk perekat perantara antara gigi
dengan tambalan komposit. Pada dasarnya semen ini sebagai bonding terhadap dentin.
Contoh : pemberian base Zn PO4.
2. Cavit
Cavit G (ESPE /premier USE) merupakan bahan yang mengandung calcium sulfat
polifynil chlorida asetat . Bahan ini bersifat ekspansiv waktu mengeras, karena penggunaanya
mudah dan mempunyai kerapatan yang baik dengan dinding kavitas. Digunakan untuk waktu
antar kunjungan yang singkat, kekuatan komprehensifnya yang rendah dan mudah hilang
oleh pemakaian.
Cara meletakkan kekavitas adalah sebagaian demi sebagian pada dinding kavitas
dengan instrument plastis (system incremental), kelebihan bahan dibuang dan permukaan
tumpatan dihaluskan dengan kapas basah. Setelah penumpatan sebaiknya gigi tidak dipakai
untuk mengunyah paling tidak selama 1 jam. Menurut Wilrdman (1971). Kualitas penutupan
cavit G kelihatannya berdasarkan kemampuan bahan untuk mengembang saat mengeras.
Cavit G adalah suatu komponen hidrofilik yang dapat mengeras dalam susasana
lembab. Karena itulah, hendaknya jangan digunakan pada gigi vital karena dapat
mengeringkan dentin dan dengan demikian dapat menyebabkan sensitivitas pada gigi.
3. IRM
IRM (Caulk/densply,USA) merupakan bahan tumpatan sementara yang mengandung
semen zinc oxide yang diperkaya dengan resin.
Digunakan untuk kerapatannya kurang bila dibandingkan dengan cavit G. teknik
peletakkannya sama dengan bahan pertama. Semen ini diindikasikan diregio yang sukar
diisolasi seperti karies interproksimal sub gingiva tetapi yang tidak memerlukan pemanjangan
mahkota atau gingivektomi. Semen ini harus tetap mempertahankan kontak proksimal atau
jika struktur gigi hanya tersisa sedikit, semen harus dikontur sedemikian rupa sehingga tidak
menyebabkan impaksi makanan.
4. Dentorit
(dentoria laboratories Pharmatique, Jerman) merupakan bahan tumpatan sementara dengan
basis synthetic resin bebas. Pada saat bentuknya cair, sewaktu mengaplikasikannya harus
dihindarkan dari tekanan. Biasanya langsung mengeras apabila terkena saliva. Bahan ini
mempunyai stabilitas yang sangat baik didalam mulut dan juga sangat rapat dalam menutup
kavitas terutama bagian tepinya.
Bahan ini terdiri dari tiga bentuk variasi warna yaitu
a.warna gading untuk pemakaian normal
b.warna merah jambu untuk pemakaian yang keras
c.warna biru untuk kasus yang membutuhkan campura arsenic.