macam provisional restorasi

7
Bahan-Bahan Yang digunakan dalam Tambalan Sementara Saat ini telah banyak dipasarakan bahan tumpatan sementara dalam perawatan gigi anatara lain : 1. Semen Bermacam-macam bahan untuk basis dan pembalut (dressing), diantaranya:Zn Oxyde Eugenol, semen seng fosfat, semen polikarboksilat, semen ionomer kaca. a. Zn Oxide eugenol Merupakan semen tipe sedatif yang lembut. Biasanya disediakan dalam bentuk bubuk dan cairan, berfungsi sebagai basis insulatif (penghambat). Semen ini sering dipakai karena bersifat paling sedikit mengiritasi dan memiliki pH mendekati 7. Eugenol memiliki efek paliatif terhadap pulpa dan dapat meminimalkan kebocoran mikro serta memberikan perlindungna terhadap pulpa. Campuran konvensional dari oksida seng dan eugenol masih lemah. Oleh karena itu produk OSE diperkuat dengan menambahkan polimer sebagai penguat. Prosedur basis. Untuk mencampur semen ini lebih sering digunakan kertas pad dibanding glass lab. Bubuk dalam jumlah secukupnya ditambah kebeberapa tetes eugenol dan diaduk sampai mencapai suatu tekstur yang seperti kental yang bila dipegang jari tidak lengket. Sebagian kecil kira-kira seukuran biji wijen dilengketkan pada ujung eksplorer dan dioleskan dengan hati-hati kedalam kavitas. Hindari mengenai tepi- tepi kavitas. Kapas yang sangat kecil dijepit dengan pinset dan digunakan sebagai alat untuk menekanan bahan tersebut dan membentuknya di dalam kavitas. Semen yang baru diaduk

Upload: michael-salomo-christian

Post on 27-Apr-2017

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Macam Provisional Restorasi

Bahan-Bahan Yang digunakan dalam Tambalan Sementara

Saat ini telah banyak dipasarakan bahan tumpatan sementara dalam perawatan gigi

anatara lain :

1. Semen

Bermacam-macam bahan untuk basis dan pembalut (dressing), diantaranya:Zn Oxyde

Eugenol, semen seng fosfat, semen polikarboksilat, semen ionomer kaca.

a. Zn Oxide eugenol

Merupakan semen tipe sedatif yang lembut. Biasanya disediakan dalam bentuk bubuk

dan cairan, berfungsi sebagai basis insulatif (penghambat). Semen ini sering dipakai karena

bersifat paling sedikit mengiritasi dan memiliki pH mendekati 7. Eugenol memiliki efek

paliatif terhadap pulpa dan dapat meminimalkan kebocoran mikro serta memberikan

perlindungna terhadap pulpa. Campuran konvensional dari oksida seng dan eugenol masih

lemah. Oleh karena itu produk OSE diperkuat dengan menambahkan polimer sebagai

penguat.

Prosedur basis. Untuk mencampur semen ini lebih sering digunakan kertas pad

dibanding glass lab. Bubuk dalam jumlah secukupnya ditambah kebeberapa tetes eugenol dan

diaduk sampai mencapai suatu tekstur yang seperti kental yang bila dipegang jari tidak

lengket. Sebagian kecil kira-kira seukuran biji wijen dilengketkan pada ujung eksplorer dan

dioleskan dengan hati-hati kedalam kavitas. Hindari mengenai tepi-tepi kavitas. Kapas yang

sangat kecil dijepit dengan pinset dan digunakan sebagai alat untuk �menekanan bahan

tersebut dan membentuknya di dalam kavitas. Semen yang baru diaduk cenderung lengket ke

instrument logam atau plastik, karena itu kapas harus kering. Penambahan bahan sisa

dilakukan berulangkali dengan cara yang sama sampai diperoleh ketebalan yang cukup.

b. Semen Seng Fosfat (ZP)

Semen seng fosfat umumnya yang kuat dan keras tetapi mengititasi pulpa. Terdiri atas

bahan bubuk-cair, bubuk biasanya adalah oksida seng dan cairannya adalah asam ortho

phosporik, garam-garam logam dan air. Pemakaian utama dan tradisional dari bahan ini

adalah untuk merekatkan restorasi-restorasi pengecoran gigi dan juga sebagai bahan basis

bila diperlukan kekuatan compresi yang besar. Semen posphat yang baru diaduk sangat

mengiritasi pulpa dan tanpa perlindungan varnish atau jenis bahan basis lainnya dapat

menyebabkan kerusakan pulpa yang irreversible. Sifat semen ini mudah dimanipulasi

Page 2: Macam Provisional Restorasi

memiliki kekuatan yang besar dari suatu basis, dapat menahan dari trauma mekanis dan

memberi perlindungan yang baik dari rangsangan panas tetapi semen ini mudah pecah dan

tidak baik untuk tambalan sementara.

c. Semen Polikarboksilat

Merupakan semen gigi yang baru dan memberi perlekatan yang baik pada komponen

kalsium dari struktur gigi. Walaupun sulit dimanipulasi, memiliki potensi untuk adhesi klinis

ke ion kalsium pada email dan dentin. Karena bahan ini cenderung cepat mengeras, tidak

dilakukan upaya mengaduk semen hingga menyerupai konsisten pasta pada semen zinc

phospat. Bubuk semen ini sama dengan semen seng phospat bubuk mengandung oksida seng

dan sejumlah kecil oksida magnesium.

Pada saat ini oksida magnesium sering digantikan dengan oksida stanic dan stanius

flourida untuk memodifikasi waktu pengerasan dan meningkatkan kekuatan dan karakteristik

manipulasinya. Cairannya adalah asam poliakrilik dan air. pH semen polikarboksilat, pada

awalnya mirip dengan pH semen seng fosfat tetapi respon pulpanya mirip dengan semen

ESO. Suatu penjelasan yang mungkin untuk tingkat iritasi yang rendah adalah ukuran

molekul poliakrilik yang besar membatasi penetrasi melalui dentin dan penarikannya

terhadap protein yang dapat membatasi difusinya melalui tubulus dentin.

d. Semen Silikophospat

Semen ini merupakan hibrid kombinasi dari semen sing fosfat dan semen silikat, sering

disebut sebagai semen silikofosfat.

Semen ini terdiri dari:

90% semen silikat

10% semen seng fosfat

Dengan adanya kandungan florida dalam bagian silikat dari bubuk tersebut, semen ini

memberikan pencegahan karies sekunder. Dari titik pandang sifat anti kariesnya, seng siliko

fosfat sering merupakan bahan semen pilihan untuk mulut kariesnya tinggi. Aksi untuk

perlindungan pulpa adalah sama dengan seng fosfat.

e. Semen ionomer kaca (GI)

Sifat biologis dari GI yang baik dan memiliki potensi perlekatan kekalsium yang ada

didialam gigi, ionomer kaca terutama digunakan sebagai bahan restoratif untuk perawatan

Page 3: Macam Provisional Restorasi

daerah erosi dan sebagai bahan penyemenan. Selain itu GI digunakan sebagai basis walaupun

bahan tersebut sangat sensitif terhadap air dan membutuhkan daerah yang kering.

Komposisi GIC terdiri dari dua macam bahan di dalamnya yaitu likuid (cairan) dan bubuk.

1)Bubuk

Bubuk untuk GIC pada umumnya terdiri dari :

Silica 41.9%

Alumina 28.6%

Aluminium Fluoride 1.6%

Calcium Fluoride 15.7%

Sodium Fluoride 9.3%

Aluminium Phosphate 3.8%

2)Likuid

Cairan yang digunakan pada GIC adalah asam poliakrilik dengan konsentrasi

antara40-50%.

Pelapik ionomer kaca ada 2 tipe yaitu:

Sistem bubuk-cairan konvensional serupa dengan semen tipe 2.

Ionomer kaca yang dikeraskan dengan sinar, bagian bubuknya berisi unsur partikel kaca

konvensional yang larut asam ditambah aselerator foto- aktivasi.

Cairannya dalah larutan cair asam poliakrilat atau kopolimer, gugusan grup metakrilat.

Kedua unsur tersebut dicampur, dimasukkan ke kavitas, dan kemudian disinari dengan sinar

pengeras resin. Sinar mengaktifkan akselerator, menghasilkan radikal bebas dan gugusan

grup metakrilat akan mengeras dengan cara saling menempel.

Kegunaan utama dari pelapik ionomer adalah, untuk perekat perantara antara gigi

dengan tambalan komposit. Pada dasarnya semen ini sebagai bonding terhadap dentin.

Contoh : pemberian base Zn PO4.

Page 4: Macam Provisional Restorasi

2. Cavit

Cavit G (ESPE /premier USE) merupakan bahan yang mengandung calcium sulfat

polifynil chlorida asetat . Bahan ini bersifat ekspansiv waktu mengeras, karena penggunaanya

mudah dan mempunyai kerapatan yang baik dengan dinding kavitas. Digunakan untuk waktu

antar kunjungan yang singkat, kekuatan komprehensifnya yang rendah dan mudah hilang

oleh pemakaian.

Cara meletakkan kekavitas adalah sebagaian demi sebagian pada dinding kavitas

dengan instrument plastis (system incremental), kelebihan bahan dibuang dan permukaan

tumpatan dihaluskan dengan kapas basah. Setelah penumpatan sebaiknya gigi tidak dipakai

untuk mengunyah paling tidak selama 1 jam. Menurut Wilrdman (1971). Kualitas penutupan

cavit G kelihatannya berdasarkan kemampuan bahan untuk mengembang saat mengeras.

Cavit G adalah suatu komponen hidrofilik yang dapat mengeras dalam susasana

lembab. Karena itulah, hendaknya jangan digunakan pada gigi vital karena dapat

mengeringkan dentin dan dengan demikian dapat menyebabkan sensitivitas pada gigi.

3. IRM

IRM (Caulk/densply,USA) merupakan bahan tumpatan sementara yang mengandung

semen zinc oxide yang diperkaya dengan resin.

Digunakan untuk kerapatannya kurang bila dibandingkan dengan cavit G. teknik

peletakkannya sama dengan bahan pertama. Semen ini diindikasikan diregio yang sukar

diisolasi seperti karies interproksimal sub gingiva tetapi yang tidak memerlukan pemanjangan

mahkota atau gingivektomi. Semen ini harus tetap mempertahankan kontak proksimal atau

jika struktur gigi hanya tersisa sedikit, semen harus dikontur sedemikian rupa sehingga tidak

menyebabkan impaksi makanan.

4. Dentorit

(dentoria laboratories Pharmatique, Jerman) merupakan bahan tumpatan sementara dengan

basis synthetic resin bebas. Pada saat bentuknya cair, sewaktu mengaplikasikannya harus

dihindarkan dari tekanan. Biasanya langsung mengeras apabila terkena saliva. Bahan ini

mempunyai stabilitas yang sangat baik didalam mulut dan juga sangat rapat dalam menutup

kavitas terutama bagian tepinya.

Bahan ini terdiri dari tiga bentuk variasi warna yaitu

Page 5: Macam Provisional Restorasi

a.warna gading untuk pemakaian normal

b.warna merah jambu untuk pemakaian yang keras

c.warna biru untuk kasus yang membutuhkan campura arsenic.