macam majas

6
Macam-Macam Majas dan Klasifikasinya 4Klasifikasi Majas : 1. Majas perbandingan Macam-macam majas perbandingan : 1. Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Contoh : Cerita Malin Kundang -> manusia tidak boleh durhaka kepada orang tuanya 1. Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan pengubung, seperti layaknya, bagaikan, dll. Contoh : Gadis itu bagaikan bunga mawar yang baru mekar 1. Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll. Contoh: Dewi malam tampak enggan keluar dari peraduannya 1. Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya. Contoh: Rupanya manis 1. Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis. Contoh : Buat Miratku, Ratuku! kubentuk dunia sendiri 1. Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang. Contoh : Karena sehari-hari ia bekerja sebagai kusir gerobak, ia dipanggil Karto Grobak

Upload: loogman

Post on 09-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Ragam majas

TRANSCRIPT

Macam-Macam Majas dan Klasifikasinya 4Klasifikasi Majas :1. Majas perbandingan Macam-macam majas perbandingan :1. Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.Contoh : Cerita Malin Kundang -> manusia tidak boleh durhaka kepada orang tuanya1. Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan pengubung, seperti layaknya, bagaikan, dll.Contoh : Gadis itu bagaikan bunga mawar yang baru mekar1. Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll.Contoh: Dewi malam tampak enggan keluar dari peraduannya1. Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.Contoh: Rupanya manis1. Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.Contoh : Buat Miratku, Ratuku! kubentuk dunia sendiri1. Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.Contoh : Karena sehari-hari ia bekerja sebagai kusir gerobak, ia dipanggil Karto Grobak1. Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.Contoh : Semangatnya keras bagaikan baja.1. Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.Contoh : Kucing mina sangat manis menawan, karena itu Mina sangat menyukainya.1. Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.Contoh : Apa yang kami berikan ini memang tak berarti buatmu.1. Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.Contoh : Pak Rudi, mampirlah ke gubug kami kalau ada waktu1. Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.Contoh : Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.1. Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.Contoh : Kalau engkau jadi bunga, aku jadi tangkainya.1. Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.Contoh : Tunasusila sebagai pengganti pelacur.1. Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.Contoh : Cerita Adam dan Hawa1. Perifrase: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.Contoh : Wita telah menyelesaikan sekolahnya tahun 1988 (lulus).1. Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.Contoh : Dengan latihan yang sungguh saya yakin Anda akan menjadi Mike Tyson.1. Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.Contoh : Melati, lambang kesucian1. Majas sindiran2. Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.Contoh : Kota Jakarta sangatlah indah dengan sampah-sampahnya1. Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.Contoh : Soal semudah ini saja tidak bisa dikerjakan. Goblok kau!1. Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).Contoh : Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.1. Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.Contoh : Jemu aku dengan bicaramu.1. Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.Contoh : Dia memang baik, cuma agak kurang jujur

1. MAJAS PERTENTANGAN

1. Oksimoron Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis B. Paradoks Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar. Contoh : Gajinya besar tapi hidupnya melarat. C. Antitesis Majas yang menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya. Contoh : Hitam dan putih adalah warna kesukaanku.1. Majas penegasan

A. Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negaraB. Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnyaC. Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.Contoh : Keras-keras kena air lembut jugaD. Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, atau klausa yang sejajar.Contoh : Jika kamu minta, aku akan datangE. Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan.F. Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.G. Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanyaH. Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.I. Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.Contoh : inikah yang kau namai bekerja?J. Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.K. Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.L. Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.M. Ekskalamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.Contoh ; Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.N. Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati..O. Silepsis: Peggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.