maalah keluarga

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Proses belajar mengajar keberhasilannya dipengaruhi oleh berbagai faktor.Menurut Slamento ( 1990 : 56 ) faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu. Pendidikan keluarga adalah salah satu bentuk pendidikan di luar sekolah yang besar pengaruhnya terhadap keberhasilan siswa dalam belajar. Dan pendidikan keluarga yang maksimal, memiliki kecenderungan untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar, yang pada akhirnya akan mempengaruhi pula terhadap belajar siswa. Sedangkan lemahnya pendidikan keluarga memiliki kecenderungan untuk melemahkan minat siswa dalam belajar dan akan melemahkan pula terhadap prestasi belajar siswa. B. Rumusan Makalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apa pengertian keluarga ? 2. Bagaimana pentingnya pendidikan keluarga ? 3. Tujuan, fungsi, ruang lingkup pendidikan keluarga ? 4. Seperti apa karakteristik pendidikan keluarga ? 5. Pengaruh-pengaruh keluarga dalam pendidikan anak ? C. Tujuan 1. Agar siswa mengetahui apa itu pendidikan keluarga 2. Agar siswa mengetahui pentingnya pendidikan keluarga 3. Agar siswa mengetahui tujuan, ruang lingkup dan fungsi pendidikan keluarga dan karakteristik pendidikan keluarga 1

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 17-Feb-2017

172 views

Category:

Data & Analytics


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Maalah keluarga

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Proses belajar mengajar keberhasilannya dipengaruhi oleh berbagai faktor.Menurut Slamento

( 1990 : 56 ) faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu, sedangkan faktor

ekstern adalah faktor yang ada diluar individu.

Pendidikan keluarga adalah salah satu bentuk pendidikan di luar sekolah yang besar

pengaruhnya terhadap keberhasilan siswa dalam belajar. Dan pendidikan keluarga yang

maksimal, memiliki kecenderungan untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar, yang

pada akhirnya akan mempengaruhi pula terhadap belajar siswa. Sedangkan lemahnya

pendidikan keluarga memiliki kecenderungan untuk melemahkan minat siswa dalam belajar

dan akan melemahkan pula terhadap prestasi belajar siswa.

B.     Rumusan Makalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah

sebagai berikut :

1. Apa pengertian keluarga ?

2. Bagaimana pentingnya pendidikan keluarga ?

3. Tujuan, fungsi, ruang lingkup pendidikan keluarga ?

4. Seperti apa karakteristik pendidikan keluarga ?

5. Pengaruh-pengaruh keluarga dalam pendidikan anak ?

C.    Tujuan

1. Agar siswa mengetahui apa itu pendidikan keluarga

2. Agar siswa mengetahui pentingnya pendidikan keluarga

3. Agar siswa mengetahui tujuan, ruang lingkup dan fungsi pendidikan keluarga dan

karakteristik pendidikan keluarga

1

Page 2: Maalah keluarga

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Keluarga

Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai

satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan

perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh

seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.

Terdapat beberapa definisi keluarga dari beberapa sumber, yaitu:

1. Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi

yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan

perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga

(Duvall dan Logan, 1986).

2. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena

adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu

dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta

mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya,1978 ).

3. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga

dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap

dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988). 

Suatu keluarga setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Terdiri dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.

2. Anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka

membentuk satu rumah tangga.

3. Memiliki satu kesatuan orang-orang  yang berinteraksi dan saling berkomunikasi,

yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.

4. Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari

kebudayaan umum yang lebih luas.

Fungsi Keluarga

Fungsi Biologis

·       Untuk meneruskan keturunan

·       Memelihara dan membesarkan anak

·       Memberikan makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi

·       Merawat dan melindungi kesehatan para anggotanya

·       Memberi kesempatan untuk berekreasi

2

Page 3: Maalah keluarga

Fungsi Psikologis 

·       Identitas keluarga serta rasa aman dan kasih sayang 

·       Pendewasaan kepribadian bagi para anggotanya 

·       Perlindungan secara psikologis

·       Mengadakan hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat

Fungsi Sosial Budaya atau Sosiologi

·       Meneruskan nilai-nilai budaya

·       Sosialisasi

·       Pembentukan noema-norma, tingkah laku pada tiap tahap perkembangan anak serta

kehidupan keluarga

Fungsi Sosial

·       Mencari sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya

·       Pembagian sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan

·       Pengaturan ekonomi atau keuangan

Fungsi Pendidikan

·       Penanaman keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan

fungsi-fungsi lain.

·       Persiapan untuk kehidupan dewasa.

·       Memenuhi peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa

B.     Pengertian Pendidikan

Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli, Definisi - Pendidikan secara umum adala h  segala

upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau

masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.

(Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16) 

Definisi pendidikan - Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik.  (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan

Nasional. 2002 : 263) 

Pendidikan adalah  usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan  proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU RI No.  20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1) 

3

Page 4: Maalah keluarga

C.    Pengertian Pendidikan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak yang memberikan sumbangan bagi

perkembangan dan pertumbuhan mental maupun fisik anak dalam kehidupannya.

Adapun pengertian keluarga secara etimologi adalah suatu kesatuan (unit) dimana anggota-

anggotanya mengabdikan diri kepada kepentingan dan tujuan tersebut (Uyoh Sadulloh,

2006 : 182). Sedangkan keluarga menurut istilah adalah dua orang atau lebih yang tinggal

bersama dan terikat karena darah perkawinan dan adopsi. B. Boston yang dikutip oleh Ishak

Sholeh ( 1983 : 11 ) mengatakan, keluarga adalah suatu kelompok pertalian nasab keluarga

yang dapat dijadikan tempat untuk membina / membimbing anak-anak dan untuk pemenuhan

hidup lainnya. Sehingga sangat jelaslah bahwa pendidikan keluarga adalah bantuan /

pertolongan yang diberikan orang tua kepada anaknya, agar anak itu dapat menjadi dewasa

dan senantiasa terarah dalam kehidupannya.

Pendidikan keluarga merupakan bagian jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan

dalam keluarga dan memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan

keterampilan ( UU Sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989 ).

Kunci keberhasilan pendidikan dalam keluarga sebenarnya terletak pada pendidikan rohani

dengan artian keagamaan seseorang. Beberapa hal yang memegang peranan penting dalam

membentuk pandangan hidup seseorang meliputi pembinaan akidah, akhlak, keilmuan dan

kreativitas yang mereka miliki. Sedangkan pendidikan dalam keluarga itu sendiri secara garis

besar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1.    Pembinaan Akidah dan Akhlak.

2.    Pembinaan Intelektual.

3.    Pembinaan Kepribadian dan Sosial

Sementara itu, Al- Razi mengatakan al-asroh maknanya mengikat dengan tali, kemudian

meluas menjadi segala sesuatu yang diikat baik dengan tali atau yang lain.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian pendidikan keluarga adalah proses transformasi

prilaku dan sikap di dalam kelompok atau unit sosialterkecil dalam masyarakat. Sebab

keluarga merupakan lingkungan budaya yang pertama dan utama dalam menanamkan norma

dan mengembangkan berbagai kebiasaan dan prilaku yang penting bagi kehidupan pribadi,

keluarga dan masyarakat.

D.    Tujuan, Fungsi, dan Ruang Lingkup Pendidikan Kelurga

1.    Tujuan Pendidikan Keluarga

Tujuan pendidikan keluarga adalah memelihara, melindungi anak sehingga dapat tumbuh dan

berkembang dengan baik. Keluarga merupakan kesatuan hidup bersama yang utama dikenal

oleh anak sehingga disebut lingkungan pendidikan utama.

Proses pendidikan awal di mulai sejak dalam kandungan. Latar belakang sosial ekonomi dan

budaya keluarga, keharmonisan hubungan antar anggota keluarga, intensitas hubungan anak

dengan orang tua akan sangat mempengaruhi sikap dan perilaku anak. Keberhasilan anak di

4

Page 5: Maalah keluarga

sekolah secara empirik sangat dipengaruhi oleh besarnya dukungan orang tua dan keluarga

dalam membimbing anak.

Sekalipun tidak ada tujuan pendidikan dalam keluarga yang dirumuskan secara tersurat, tetapi

secara tersirat dipahami bahwa tujuan pendidikan dalam keluarga pada umumnya adalah

agar anak menjadi pribadi yang mantap, beragama, bermoral dan menjadi anggota

masyarakat yang baik.

Memperhatikan tujuan tersebut maka pendidikan keluarga dapat dipandang sebagai persiapan

ke arah kehidupan anak dalam masyarakatnya. Adapun isi pendidikan dalam keluarga

biasanya, meliputi nilai agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan. Sesuai dengan

sifatnya (informal), keluarga memiliki kurikulum formal atau kurikulum tertulis.

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Dikatakan sebagai

pendidikan yang pertama karena pertama kali anak mendapatkan pengaruh pendidikan dari

dan didalam keluarganya. Sedangkan dikatakan sebagai pendidikan yang utama karena

sekalipjun anak mendapatkan pendidikan dari sekolah dan masyarakatnya, namun tanggung

jawab kodrati pendidikan terletak pada orang tuanya.

Dari uraian terdahulu dapat pula dipahami bahwa fungsi pendidikan dalam keluarga

adalah:

1. Sebagai pelentak dasar pendidikan anak.

2. Sebagai persiapan kearah kehidupan anak dalam masyarakatnya

3. Situasi Keluarga Mempengaruhi Pendidikan Anak

Berbagai faktor yang ada dan terjadi didalam keluarga akan turut menentukan kualitas hasil

pendidikan anak. Jenis keluarga, gaya kepemimpinan orang tua, kedudukan anak dalam

urutan keanggotaan keluarga, fasilitas yang ada dalam keluarga, hubungan keluarga dengan

dunia luar, status sosial ekonomi orang tua dan sebagainya akan turut mempengaruhi situasi

pendidikan dalam keluarga yang ada pada akhirnya akan turut pula mempengaruhi pribadi

anak.

2.     Fungsi Pendidikan Keluarga

Adapun fungsi keluarga menurut MI Soelaeman (1978) adalah :

a. Fungsi edukatif adalah yang mengarahkan keluarga sebagai wahana pendidikan pertama

dan utama bagi anak-anaknya agar dapat menjadi manusia yang sehat, tangguh, maju dan

mandiri sesuai dengan tuntutan kebutuhan pembangunan yang semakin tinggi.

b. Fungsi sosialisasi anak adalah keluarga memiliki tugas untuk mengantarkan dan

membimbing anak agar dapat beradaptasi dengan kehidupan sosial (masyarakat),

sehingga kehadirannya akan diterima oleh masyarakat luas.

c. Fungsi proteksi (perlindungan) adalah keluarga berfungsi sebagai wahana atau tempat

memperoleh rasa nyaman, damai dan tentram seluruh anggota keluarganya.

5

Page 6: Maalah keluarga

d. Fungsi afeksi (perasaan) keluarga sebagai wahana untuk menumbuhkan dan membina

rasa cinta dan kasih sayang antara sesama anggota keluarga dan masyarakat serta

lingkungannya.

e. Fungsi religius keluarga sebagai wahana pembangunan insan-insan beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermoral, berahlak dan berbudi pekerti luhur

sesuai dengan ajaran agamanya.

f. Fungsi ekonomi adalah keluarga sebagai wahana pemenuhan kebutuhan ekonomi fisik

dan materil yang sekaligus mendidik keluarga untuk hidup efisien, ekonomis dan

rasional.

g. Fungsi rekreasi, keluarga harus menjadi lingkungan yang nyaman, menyenangkan, cerah,

ceria, hangat dan penuh semangat.

h. Fungsi biologis, keluarga sebagai wahana menyalurkan kebutuhan reproduksi sehat bagi

semua anggota keluarganya.

3.      Ruang Lingkup Pendidikan Keluarga

Untuk mengetahui ruang lingkup pendidikan keluarga dapat diketahui dari jawaban

pertanyaan “ sampai berapa jumlah tanggung jawab keluarga dalam mendidik anak?”

tampaknya ruang lingkup tidak terbatas. Sejak anak dalam kandungan, orang tua sudah

bertanggung jawab penuh atas keselamatan dan perkembangan anak. Tanggung jawab orang

tua terhadap perkembangan dan pendidikan anaknya tampaknya lebih berpangkal pada

tanggung jawab instingtif dan moral. Dan akan bertambah ringan, apabila anak sudah mampu

berdiri sendiri karena pada akhirnya orang tua harus “melepaskan“ anaknya, supaya mampu

berdiri dan tidak lagi tergantung kepada orang tuanya.

E.     Karakteristik Pendidikan Keluarga

Lingkungan pendidikan keluarga tergolong jalur pendidikan informal, adapun

karakteristiknya antara lain:

1. Tujuan pendidikannya lebih menekankan pada pengembangan karakter.

2. Peserta didiknya bersifat heterogen.

3. Isi pendidikannya tidak terprogram secara formal/tidak ada kurikulum tertulis.

4. Tidak berjenjang.

5. Waktu pendidikan tidak terjadwal secara ketat, relatif lama.

6. Cara pelaksanaan pendidikan bersifat wajar.

7. Evaluasi pendidikan tidak sistematis dan insidental.

8. Credentials tidak ada dan tidak penting.

F.     Pentingnya Pendidikan Keluarga

Lembaga keluarga merupakan pendidikan yang pertama yang didapat oleh anak. Lingkungan

pendidikan yang pertama membawa pengaruh terhadap anak untuk melanjutkan pendidikan

yang akan dialaminya di sekolah dan di masyarakat, dengan kata lain bahwa peran keluarga

6

Page 7: Maalah keluarga

adalah suatu kewajiban harus diberikan kepada anaknya untuk membentuk kepribadian

masalah bagi anaknya baik lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.

Motivasi pendidikan keluarga semata-mata demi cinta kasih sayang, dimana di dalamnya

terdapat suasana cinta inilah proses pendidikan berlangsung seumur anak-anak itu dalam

tanggung jawab orang tua/ keluarga. Mereka tidak hanya berkewajiban mendidik atau

menyekolahkan anaknya ke sebuah lembaga pendidikan. Akan tetapi mereka juga diamati

Allah SWT untuk menjadikan anak-anaknya bertaqwa serta taat beribadah sesuai dengan

ketentuan yang telah diatur dalam Al-Qur’an dan Hadits.

Menurut Quraish Shihab (1983) “Keluarga adalah tiang Negara, jiwa masyarakat dan tulang

punggungnya kesejahteraan lahir dan batin yang dinikmati oleh suatu bangsa, atau sebaliknya

kebodohan dan keterbelakangannya adalah cerminan dari keluarga yang hidup pada

masyarakat /lingkungan”. Agama Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap

pembinaan keluarga. Allah SWT menganjurkan agar kehidupan keluarga menjadi bahan

pemikiran setiap insan. Kehidupan kelurga disamping menjadi salah satu tanda-tanda

kebesaran Illahi dan memberikan nikmat yang dapat disyukuri.

Kehidupan keluarga yang banyak memberikan pengaruh atas pertumbuhan anak tidak boleh

bersifat kaku terhadap kehidupan anak. Dengan demikaian walaupun anak telah dewasa harus

berdiri sendiri dan bertanggung jawab, akan tetapi mereka masih tetap berhubungan erat

dengan keluarga sepanjang hidupnya.

Orang tua sebagai pembentuk dan peran keluarga sangat penting dalam pendidikan anak,

kekuasaan keluarga dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

1.    Kekuasaan pendidikan dipergunakan untuk memelihara anak atau membimbingnya

hingga menjadi manusia dewasa dan bertanggung jawab.

2.    Kekuasaan keluarga. Ayah sebagai kepala keluarga bertanggung jawab atas keselamatan

keluarganya.

G.    Strategi Pendidikan Keluarga

Pendekatan pendidikan keluarga adalah secara terpadu, seimbang antara

pendekatan endogenous ( menimbulkan dari dalam ) dan conditioning ( pembisaan,

mempengaruhi dari luar ) serta enforcement ( pemaksaan ).

Anak-anak dalam keluarga sangat kuat proses identifikasinya kepada orang tua dalam

berbagai tingkah laku, cara berfikir dan cara menyikapi tentang suatu keadaan. Di samping

faktor keteladanan, faktor pembiasaan yang didasarkan atas cinta kasih merupakan sarana /

alat pendidikan yang besar pengaruhnya bagi pembentukan budi pekerti dan moral.

Di dalam keluarga yang religius terjadi interaksi interpersonal yang bernilai sosial edukatif

dan religius. Dan pendidikan agama itu perlu disesuaikan dengan taraf kematangan anak,

tingkat penalaran, emosi, bakat, pengetahuan dan pengalamannya. Orang tua yang efektif

7

Page 8: Maalah keluarga

dalam proses pendidikan ditentukan oleh kemampuannya dalam membimbing dan

mengarahkan serta memecahkan persoalan-persoalan secara demokratis.

Strategi lain dalam mengembangkan pendidikan dalam keluarga adalah dengan konsep

tumbuh kembang anak yang pertumbuhan fisik dan otak serta perkembangan motorik,

mental, sosio-emosional dan perkembangan moral spiritual. Ada 3 konsep penting yang

mencakup aktivitas yakni pola suh, pola asah dan pola asih.

H.    Peran dan Pengaruh Lingkungan Keluarga untuk Keberhasilan Pendidikan

Keluarga

Lingkungan memiliki peran penting dalam mewujudkan kepribadian anak, khususnya

lingkungan keluarga. Peran lingkungan keluarga dalam mewujudkan kepribadian seseorang,

baik lingkungan pra kelahiran maupun pasca kelahiran adalah masalah yang tidak bisa

dipungkiri khususnya lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga adalah sebuah basis awal

kehidupan bagi setiap manusia. Pentingnya pengaruh keluarga dalam pendidikan anak dalam

beberapa masalah seperti budaya, norma, emosional dan sebagainya. Keluarga menyiapkan

sarana pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak sejak dini. Dengan kata lain

kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan perlakuan keluarga dan lingkungan.

·      Lingkungan Keluarga

Keluarga adalah wadah utama dan agen pertama pensosialisasian kultur di setiap lapisan

masyarakat. Keluarga juga sebagai media pertama yang memancarkan kultur kepada anak-

anak sebab keluarga adalah dunia yang pertama kali menyentuh kegidupan anak-anak,

keluarga merupakan dunia inspirasi bagi anak-anak. Anggota keluarga termasuk anak kecil

mendapatkan pelajaran berbagai hal yang ada dalam keluarga, tanpa disadari bahwa apa yang

terjadi dalam keluarga memberikan pengaruh sangat besar bagi kehidupan mereka, Ayah dan

ibu sebagai orang dewas dalam keluarga berperan sangat penting dalam membuat sistem

dalam keluarga, ia membuat aturan disiplin, mentransmit nilai-nilai baik positif ataupun

negative kepada anak, sehingga akan membentuk perilaku anak sebagai anggota keluarga. 

Kebanyakan anak yang berprestasi di sekolah sampai lulus studi hingga bekerja disebabkan

lingkungan keluarga yang baik yang dapat mendorong anak-anak mencapai keberhasilan,

sedangkan anak-anak yang prestasi belajar di sekolahnya kurang baik bahkan drop out dari

sekolah lebih besar dikarenakan lingkung keluarga, maka sesungguhnya keluarga mempunyai

tanggung jawab dan peranan yang sangat besar dalam melahirkan dan membentuk generasi

yang baik dan berkualitas.

·           Pengaruh keluarga terhadap pendidikan disekolah

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa ada hubungan erat antara keluarga dan sekolah.

Pendidikan dalam keluarga merupakan dasar pada pendidikan disekolah.

Beriyamin S. Bloom (1976) menyatakan bahwa lingkungan keluarga dan faktor-faktor luar

sekolah yang telah secara luas berpengaruh terhadap siswa. Siswa-siswa hidup di kelas pada

8

Page 9: Maalah keluarga

suatu sekolah relatif singkat, sebagian besar waktunya dipergunakan siswa untuk bertempat

tinggal di rumah. Keluarga telah mengajarkan anak berbahasa, kemampuan untuk belajar dari

orang dewasa dan beberapa kualitas dan kebutuhan berprestasi, kebiasaan bekerja dan

perhatian terhadap tugas yang merupakan dasar terhadap pekerjaan di sekolah. Dari uraian ini

dapat diketahui lebih lanjut bahwa kecakapan-kecakapan dan kebiasaan di rumah merupakan

dasar bagi studi anak di sekolah.

Suasana keluarga yang bahagia akan mempengaruhi masa depan anak baik di sekolah

maupun di masyarakat, dalam lingkungan pekerjaan maupun dalam lingkung keluarga kelak

(Sikun Pribadi, 1981, p. 67). Dari kutipan ini dapat diketahui bahwa suasana dalam kelaurga

dapat mempengaruhi kehidupan di sekolah.

Menurut Erikson yang dikutip oleh Sikun Pribadi (1981) bahwa pendidikan dalam keluarga

yang berpengaruh terhadap kehidupan anak di masa datang ditentukan oleh (1) rasa aman, (2)

rasa otonomi, (3) rasa inisiatif. Rasa aman ini merupakan periode perkembangan pertama

dalam perkembangan anak. Perasaan aman ini perlu diciptakan, sehingga anak merasakan

hidupnya aman dalam kehidupan keluarga. 

Rasa aman yang tertanam ini akan menimbulkan dari dalam diri anak suatu kepercayaan pada

diri sendini. Anak yang gagal mengembangkan rasa percaya diri ini akan menimbulkan suatu

kegelisahan hidup, ia merasa tidak disayangi, dan tidak mampu menyayangi. 

·           Pengaruh kualitas pengasuhan anak dan kondisi lingkungan dengan perkembangan

kemampuan anak :

Levine dan Hagighurst (1984, p. 169.179) melaporkan hasil penelitian. Anak yang tingkat

kondisi IQ rendah dari suatu rumah yatim piatu dengan kondisi yang menyedihkan sebagian

kemudian diasuh dalam rumah yatim piatu yang kondisi baik dengan penyelenggaraan

program-program perawatan yang baik. Setelah satu tahun anak dari dua lingkungan yatim

piatu tersebut dites intelegensi. Dari hasil tes intelegensi diperoleh hasil bahwa IQ anak

dipelihara dalam rumah yatim piatu dalam kondisi yang menyedihkan IQ-nya teap bahkan

ada yang menurun, scdang anak yang diasuh dalam kondisi rumah yatim piatu yang baik IQ

naik. Setelah belajar di sekolah anak-anak diasuh dalam kondisi yang baik berhasil

memperoleh ijazah pendidikan tinggi.

·           Pengaruh fasilitas hidup dalam keluarga dan rumah tangga terhadap perkembangan

kognitif :

Keluarga lapisan bawah, lapisan menengah dan lapisan atas memiliki fasilitas yang berbeda-

beda. Keluarga lapisan bawah fasilitas yang kurang lengkap bila dibanding keluarga lapisan

menengah dan lapisan atas. Kelengkapan fasilitas mempunyai dampak yang positif terbadap

pengembangan kognitif anak yang belajar di sekolah.

·           Pengaruh besamya keluarga terhadap kemamuan intelektual :

Dari hasil-hasil penelitian dilaporkan bahwa besarnya keluarga berkorelasi negatif terhadap

kemampuan intelektual Dari hasil penelitian diketahui bahwa makin besar jumlah keluarga

9

Page 10: Maalah keluarga

makin rendah kemampuan intelektual anak. Sebaliknya makin kecil jumlah keluarga

kemampuan intelektual makin tinggi. Jika ditambah variabel lapisan keluarga, maka jumlah

keluarga yang besar pada lapisan bawah kemampuan intelaktual akan lebih rendah lagi di

banding pada keluarga besar pada lapisan menengah Oleh karena makin banyak jumlah anak

maka kemampuan intelektual makin rendah apalagi jika ditambah dengan lapisan keluarga

rendah (miskin).

·           Pengaruh urutan kelahiran terhadap kemampuan intelektual :

Pengaruh urutan kelahiran telah dilaporkan oleh Laosa dan Sigel (1982). Dari hasil penelitian

ini diketahui makin menurun urutan kelahiran maka prestasi belajar makin rendah. Umumnya

prestasi belajar anak sulung lebih baik daripada prestasi bclajar anak kedua, anak kedua

prestasi belajar lebih baik dari anak ketiga dan seterusnya.

·           Pengaruh pekerjaan ibu :

Pengaruh antara ibu yang bekerja di luar rumah terhadap prestasi belajar anak belum ada kata

sepakat. Dari berbagai penelitian ada kecenderungan bahwa prestasi belajar anak dan ibu

yang bekerja lebih tinggi dari anak dan ibu yang tidak bekerja. Tetapi pada beberapa

penelitian juga menghasilkan bahwa prestasi belajar ibu yang tidak bekenja lebih tinggi dari

pada prestasi belajar dari anak ibu yang bekerja. Oleh karena itu perlu dilacak faktor yang

lain yang menyebabkan keragu-raguan tersebut di atas umpama jenis kerja dari ibu, kualitas

keluarga dan sebagaiya.

·           Hubungan perlakuan orang tua dengan kemampuan kognitif :

Dari hasil penelitian Rollins dan Thomas yang dilaporkan oleh Lewin dan Havighurst (1982,

p. 172-173) menyatakan bahwa (1) makin besar dukungan orang tua makin tinggi tingkat

perkembangan kognitif anak, (2) makin kuat pemaksaan yang diberikan oleh orang tua maka

makin rendah perkembangan kognitif anak, (3) makin besar dukungan orang tua, makin

tinggi kemampuan sosial dan kemampuan instrumental anak, (4) makin kuat tingkat

pemaksaan yang diberikan orang tua terhadap anak-anaknya maka makin rendah kemampuan

sosialnya, (5) bagi anak perempuan besarnya dukungan dan frekuensi usaha pengawasan

orang tua berkorelasi negatif terhadaap pencapaian prestasi akademik, (6) bagi anak laki.laki

besarnya dukungan orang tua dan kuatnya pengawasan orang tua berkorelasi positif terhadap

pencapaian prestasi belajar.

10

Page 11: Maalah keluarga

BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa pendidikan lingkungan keluarga

merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama tempat anak didik (siswa) menerima

pendidikan dan bimbingan dari orang tuanya atau anggota keluarganya yang lain. Di dalam

keluarga inilah tempat meletakkan dasar-dasar kepribadian anak didik, keyakinan agama,

nilai budaya, nilai moral dan keterampilan-keterampilan, sehingga sangat besar pengaruhnya

terhadap keberhasilan siswa dalam belajar.

Adapun tujuan pendidikan keluarga adalah memlihara, mendidik dan melindungi anak

sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Sedangkan fungsi dari pendidikan

keluarga menurut MI Soelaeman yaitu (1) Fungsi edukatif; (2) Fungsi Sosialisasi; (3) Fungsi

Proteksi; (4) Fungsi Afeksi; (5) Fungsi Religius; (6) Fungsi Ekonomi; (7) Fungsi Rekreasi;

(8) Fungsi Biologis.

Pentingnya pendidikan dalam keluarga sangatlah jelas karena merupakan wahana

pengembangan sumber daya manusia. Di samping itu, tidak terlepas juga berbagai strategi

dalam pendidikan lingkungan keluarga sesuai dengan tumbuh kembangnya peserta didik,

diantaranya :

a. Bantulah anak untuk menemukan sendiri tujuan hidupnya.

b. Bantulah anak mengembangkan perilaku yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

hidupnya.

c. Jadilah figur ideal bagi anak dalam berperilaku.

d. Beri semangat dan gugah hati anak untuk berperilaku terpuji.

B. Saran

Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya

membangun sangat kami harapkan.

11

Page 12: Maalah keluarga

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentuk-

keluarga.html#ixzz2R9hITRZJ

Sumber: http://artikelterbaru.com/pendidikan/arti-dan-tujuan-pendidikan-keluarga-2-

20111692.html

http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html

http://makalah-listanti.blogspot.com/2012/01/arti-dan-tujuan-pendidikan-

keluarga.html http://ahmadsyarif071644276.blogspot.com/2009/12/dampak-ekonomi-

keluarga-terhadap.html

Arifin, M. Dam Aminudin. 1992. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta.S

12

Page 13: Maalah keluarga

MAKALAH

KELUARGA

DISUSUN OLEH :KELOMPOK 1

1. MUH. RIDWAN

2. YUSRIL MAHENDRA

3. FAJAR IMAN

4. ADI ZAKARIANTO

SMPN SATU ATAP BANGUNSARI

2015

13

Page 14: Maalah keluarga

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami dapat

menyelesaikan makalah tentang “KELUARGA” ini dengan baik tanpa hambatan.

            Kami  mengucapkan terimakasih banyak kepada para pembimbing dan semua pihak

yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua bantuan, bimbingan, dan

kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan makalah.

Meskipun kami telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari

bahwa dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan

baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki

penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi

penyempurnaan pembuatan makalah ini yang selanjutnya akan kami terima dengan tangan

terbuka.

Raha, Maret 2015

Penyusun

14i

Page 15: Maalah keluarga

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A.    Pengertian Keluarga

B.     Pengertian Pendidikan

C.    Pengertian Pendidikan Keluarga

D.    Tujuan, Fungsi, dan Ruang Lingkup Pendidikan Kelurga

E.     Karakteristik Pendidikan Keluarga

F.     Pentingnya Pendidikan Keluarga

G.    Strategi Pendidikan Keluarga

H.    Peran dan Pengaruh Lingkungan Keluarga untuk Keberhasilan Pendidikan Keluarga

BAB III PENUTUP

1.Kesimpulan

2.Saran

DAFTAR PUSTAKA

15ii