ma ta kilas-balik-keterbukaan-informasi-publik-di-aceh

13
Kilas Balik KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI ACEH Catatan Masyarakat Sipil terhadap Kualitas Keterbukaan Informasi Publik Sektor Sumber Daya Alam di Aceh Abdullah Abdul Muthaleb Masyarakat Transparansi Aceh - MaTA Disampaikan Pada “Seminar Nasional Tata Kelola Hutan dan Lahan di Indonesia” Jakarta, 10 Juni 2015

Upload: aksi-setapak

Post on 13-Apr-2017

34 views

Category:

Environment


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ma ta kilas-balik-keterbukaan-informasi-publik-di-aceh

Kilas Balik KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI ACEH

Catatan Masyarakat Sipil terhadap Kualitas Keterbukaan Informasi Publik

Sektor Sumber Daya Alam di Aceh

Abdullah Abdul MuthalebMasyarakat Transparansi Aceh - MaTA

Disampaikan Pada “Seminar Nasional Tata Kelola Hutan dan Lahan di Indonesia”

Jakarta, 10 Juni 2015

Page 2: Ma ta kilas-balik-keterbukaan-informasi-publik-di-aceh

Peringkat Keterbukaan Informasi

Pemerintah Aceh Secara NasionalRangking 3 [2013] Rangking 2 [2014] – Komisi Informasi Pusat

Page 3: Ma ta kilas-balik-keterbukaan-informasi-publik-di-aceh

Sepuluh SKPA “Paling Terbuka” Tahun 2014

1. Badan Investasi dan Promosi Aceh

2. Dinas Kesehatan Aceh

3. Badan Kesbangpol dan Linmas Aceh

4. Dishubkomintel Aceh

5. Dinas Perkebunan Aceh

6. Dinas Kehutanan Aceh

7. Sekretariat DPRA

8. RSJ Aceh

9. BPM Aceh

10. BKPP Aceh

Terbuka

Seperti

Apa?

Sumber: Komisi Informasi Aceh, 2014

Page 4: Ma ta kilas-balik-keterbukaan-informasi-publik-di-aceh

1. Kota Banda Aceh

2. Kota Lhokseumawe

3. Kabupaten Aceh Selatan

4. Kabupaten Bireuen

5. Kabupaten Aceh Singkil

6. Kabupaten Pidie

7. Kabupaten Nagan Raya

8. Kabupaten Aceh Utara

9. Kabupaten Aceh Tengah

10.Kabupaten Bener Meriah

Sepuluh Kab/Kota “Paling Terbuka” Tahun 2014

Terbuka

Seperti

Apa?

Sumber: Komisi Informasi Aceh, 2014

Page 5: Ma ta kilas-balik-keterbukaan-informasi-publik-di-aceh

Belum Maksimalnya Koordinasi dengan SKPA• Kesadaran pimpinan rendah• Hadir sering diwakilkan• Asumsi PPID belum penting

Pemahaman UU KIP masih sangat rendah di lingkungan SKPA

• Sosialisasi belum maksimal• Dukungan anggaran masih terbatas

Minimnya SDM

• Kualitas SDM perlu ditingkatkan• Beberapa SDM yang mahir dimutasi

Fasilitas dan Sarana di SKPA belum memadai

• Belum semua SKPA menyediakan anggaran

Sumber: Makalah Dr. Ir. H. Sanasi, MM [Ketua Pelaksana Harian PPID Utama Provinsi Aceh]

Disampaikan dalam Diskusi Publik “Catatan Akhir Tahun Keterbukaan Informasi Publik Di Aceh“ Banda Aceh, 22 Desember 2014

1

2

3

4

KONDISI PPID UTAMA PEMERINTAH ACEH

Page 6: Ma ta kilas-balik-keterbukaan-informasi-publik-di-aceh

Kondisi Sektor Kehutanan dan Tataguna Lahan Kab/Kota di Aceh

1. Rendahnya komitmen politik. SK Pembentukan PPID

2011, tapi sampai 2014 belum berjalan dengan baik.

2. Pemahaman dan kesadaran SKPK tentang UU KIP

masih sangat rendah.

3. Pembentukan PPID, tanpa disertai Peraturan SLIP,

SOP dan DIP.

4. Minimnya dukungan pendanaan untuk upaya

pelembagaan keterbukaan informasi di daerah. [Catatan Hasil Roadshow Sosialisasi UU KIP Sektor Kehutanan dan Tataguna Lahan di Enam

kabupaten/kota di Aceh - Maret 2015]

Page 7: Ma ta kilas-balik-keterbukaan-informasi-publik-di-aceh

PERMOHONAN INFORMASI

SKPA

PROVINSI

PENYELENGGARA

PEMILU

[Prov-Kab/Kota]

DPP/DPD/DPW

PARTAI POLITIK

DI ACEH

SKPD

PEMERINTAH

KABUPATEN/KOTA

1. Lebih dari 75 permohonan informasi telah dilakukan dengan menggunakan UU

Keterbukaan Informasi Publik.

2. Sebagian diantaranya disengketakan. Sisanya hanya untuk melihat kesiapan Badan

Publik, termasuk Badan Publik yang berkaitan Politik/Pemilu.

Page 8: Ma ta kilas-balik-keterbukaan-informasi-publik-di-aceh

Respon/Persepsi Badan Publik Atas Permohonan Informasi

1. Dipersepsikan sebagai antek-antek asing.

2. Dianggap menambah beban baru bagi Badan Publik.

3. Dicap sebagai “Penguji” yang mengabaikan

Kapasitas Badan Publik dan mengabaikan

“pertemanan”.

4. Memberikan informasi “memindahkan Kantor

Termohon” ke Kantor Pemohon Informasi.

5. Pemohon atas nama pribadi cenderung lebih sulit

dibandingkan atas nama lembaga.

6. Permohonan informasi oleh Disabilitas lebih

cenderung diabaikan.

Belum sepenuhnya dianggap sebagai HAK PUBLIK

Page 9: Ma ta kilas-balik-keterbukaan-informasi-publik-di-aceh

Permohonan Informasi terkait Sumber Daya Alam

NO NAMA SKPA KETERANGAN

1 Dinas Keuangan Aceh Respon cepat saat masa Permohonan, semua data yang

dikuasainya diberikan.

2 Dinas Pertambangan dan

Energi Aceh

Respon dengan diskusi yang alot saat Permohonan,

menyerahkan dokumen saat masa Keberatan.

3 Dinas Kehutanan Aceh

Respon atas permohonan terlambat, keberatan diajukan.

Dalam masa Keberatan, diminta untuk berkoordinasi

kembali. Sengketa diajukan, selesai dengan 1 kali

Mediasi

4 Dinas Perkebunan Aceh

Tanpa respon saat masa Permohonan dan masa

Keberatan. Sengketa diajukan, selesai dengan 2 Mediasi.

5 Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu – BP2T

Respon masa keberatan. Inofrmasi diberikan tidak sesuai

permintaan. Sengketa selesai tahap Mediasi.

6 Bapedal Aceh Respon masa keberatan. Informasi diberikan tidak sesuai

permintaan. Sengketa selesai tahap Mediasi.

7 Dinas Perkebunan dan

Kehutanan Kota

Subulussalam

Respon cepat dalam masa permohonan. Ditengarai

karena “pertemanan”.

Informasi yang Diminta:

Dokumen Perencanaan, Anggaran, Perizinan, dan Dokumen Andal/Amdal.

Page 10: Ma ta kilas-balik-keterbukaan-informasi-publik-di-aceh

Pemanfaatan Informasi Publik

UU Keterbukaan Informasi Publik

menjadi pendorong sekaligus modal penting

dalam menjalankan mandat MaTA.

Kajian Kebijakan Analisis Anggaran

Transparansidan Anti Korupsi

Kampanye Publik

MONITORING dan

ADVOKASI

Page 11: Ma ta kilas-balik-keterbukaan-informasi-publik-di-aceh

1.Cenderung menjadi pencitraan,

tanpa pembenahan secara

signifikan.

2.Dari 44 SKPA, tidak lebih dari 14 SKPA

yang memiliki DIP.

3.Tidak kurang dari 13 SKPA [30%] sudah

disengketakan ke Komisi Informasi Aceh.

4.Dukungan anggaran untuk pelembagaan

keterbukaan informasi sangat minim.

5.Parlemen “nyaris tidak terdengar” untuk

mendorong penerapan UU KIP di daerah.

6.KIP sektor SDA tidak lebih baik dari

sektor lainnya. Tidak kurang 20%

sengketa informasi terkait sektor ini.

SERUPA TAPI TAK SAMA

“Anugerah Keterbukaan Informasi” Vs “Opini WTP BPK RI”

Page 12: Ma ta kilas-balik-keterbukaan-informasi-publik-di-aceh

MENATA PERUBAHAN – PEMBELAJARAN DARI DAERAH

Pemerintah Daerah: Perkuat PPID Utama dan PPID

Pembantu, alokasi anggaran untuk pelembagaan KIP

Perkuat Komisi Informasi di Daerah; kapasitas, dukungan

anggaran dan operasional sekretariat.

Komisi Informasi Pusat dan KI Daerah; membangun jaringan

lebih massif dengan OMS, sekaligus memperkuat subtansi

“Anugerah Keterbukaan Informasi”.

Organisasi Masyarakat Sipili: memperluas jaringan warga untuk mengakses informasi publik [aspek

supply] -> Pemohon Informasi yang Cerdas

KIP Sektor SDA

Page 13: Ma ta kilas-balik-keterbukaan-informasi-publik-di-aceh

Pengalaman menunjukkan bahwa

perubahan Badan Publik cenderung akan

lebih cepat terjadi bila “digugat”

ke Komisi Informasi.

TERIMA KASIHMasyarakat Transparansi Aceh [MaTA]

Jln. Kebun Raja No. 27 Gampong Ie Masen Kayee Adang

Ulee Kareng, Banda Aceh

Email : [email protected]

www.mataaceh.com