lunar

1
Lunar Apa lagi jika bukan Itu yang aku fikirkan. Ya, untuk selama ini nama itu selalu membuatku berhayal, mengukir kisah mungkin atau sekedar menaruh harapan kecil yang kian hari menggebu. Tepat jika suatu hari kau menemukan dokumen ini kau mengetahui juga hari dimana aku mulai menuliskan ini adalah malam yang mungkin membuatku sangat susah untuk bernafas tenang. Tak jarang aku selalu memeriksa ponselku apakah pesan terakhir yang aku kirimkan kau telah membacanya atau tidak dengan kecil harapan kau mampu menghiburku dengan tingkah lucumu yang kadang aku merindukannya. Ya, semoga aku dapat rasakan itu kembali setelah pada sore ini dimana kita seperti biasa melakukan hal yang biasa kita lakukan, pagi berangkat bersama dan disore harinya kita pulang dengan tingkah yang sering kita sebut itu sebuah kekonyolan. Entah apa alasannya untuk aku selalu memirikan bagaimana perasaanmu sebenarnya padaku. Padahal aku sadar siapa aku dan tak mungkin rasanya kau mendapati itu, perasaan yang aku harap ada balasnya. Mungkin untuk sore hari ini aku mendengarkan kesirnaan. Malam-malamku selalu terbayang ketakutan sebelum aku mampu memejamkan mata untuk menanti hari esok meski tak ada niat untuk bertemu dengan hari selanjutnya. Seperti biasa, hanya harapan untuk tak lagi bertemu dengan pagi. Sekali lagi, untuk malam ini aku tak inginkan terlelap. Biarlah seluruh energiku terkuras hingga aku lelah dan benar-benar lelah. Aku merasa seperti tak ada guna, tak ada lagi kesempatan dan tak ada lagi alasan yang pantas untuk aku bertahan menikmati udara yang bisa aku untuk hirup seperti sedia kala. Kembali ingin aku panggil namamu. Luna, seperti yang telah lama terekam untuk memanggilmu. Aku sangat tak mengapa dan harusnya benar-benar tak mengapa karena apa hakku dan apa alasanku untuk menghalangimu menentukan jalan hidupmu. Harusnya aku tak mempermasalahkannya Luna. Tapi ada perasaan yang membuatku merasa sesak untuk itu. Sangat membuatku sesak.

Upload: ahmad-hakim

Post on 02-Oct-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

CATATAN KECIL

TRANSCRIPT

Lunar

Apa lagi jika bukan Itu yang aku fikirkan. Ya, untuk selama ini nama itu selalu membuatku berhayal, mengukir kisah mungkin atau sekedar menaruh harapan kecil yang kian hari menggebu.Tepat jika suatu hari kau menemukan dokumen ini kau mengetahui juga hari dimana aku mulai menuliskan ini adalah malam yang mungkin membuatku sangat susah untuk bernafas tenang. Tak jarang aku selalu memeriksa ponselku apakah pesan terakhir yang aku kirimkan kau telah membacanya atau tidak dengan kecil harapan kau mampu menghiburku dengan tingkah lucumu yang kadang aku merindukannya. Ya, semoga aku dapat rasakan itu kembali setelah pada sore ini dimana kita seperti biasa melakukan hal yang biasa kita lakukan, pagi berangkat bersama dan disore harinya kita pulang dengan tingkah yang sering kita sebut itu sebuah kekonyolan. Entah apa alasannya untuk aku selalu memirikan bagaimana perasaanmu sebenarnya padaku. Padahal aku sadar siapa aku dan tak mungkin rasanya kau mendapati itu, perasaan yang aku harap ada balasnya. Mungkin untuk sore hari ini aku mendengarkan kesirnaan.Malam-malamku selalu terbayang ketakutan sebelum aku mampu memejamkan mata untuk menanti hari esok meski tak ada niat untuk bertemu dengan hari selanjutnya. Seperti biasa, hanya harapan untuk tak lagi bertemu dengan pagi. Sekali lagi, untuk malam ini aku tak inginkan terlelap. Biarlah seluruh energiku terkuras hingga aku lelah dan benar-benar lelah. Aku merasa seperti tak ada guna, tak ada lagi kesempatan dan tak ada lagi alasan yang pantas untuk aku bertahan menikmati udara yang bisa aku untuk hirup seperti sedia kala.Kembali ingin aku panggil namamu. Luna, seperti yang telah lama terekam untuk memanggilmu.Aku sangat tak mengapa dan harusnya benar-benar tak mengapa karena apa hakku dan apa alasanku untuk menghalangimu menentukan jalan hidupmu. Harusnya aku tak mempermasalahkannya Luna. Tapi ada perasaan yang membuatku merasa sesak untuk itu. Sangat membuatku sesak.