lubang resapan biopori

2
Lubang Resapan Biopori (LRB) (sumber bagian konservasi tanah dan air, departemen ilmu tanah dan sumberdaya lahan, Fakultas Pertanian IPB Bogor dengan berbagai perubahan) Definisi LBR adalah lubang silindris yang dibuat kedalam tanah dengan diameter 10-30 cm sekitar 100 cm atau jangan sampai melebihi muka air tanah (supaya air mengalami filterisasi diisi sampah organic untuk mendorong terbentuknya biopori. Biopori adalah pori be (terowongan kecil) yang dibentuk oleh aktivitas fauna dan akar tanaman. Manfaat LBR 1) meningkatkan laju peresapan air hujan ke dalam tanah sehingga tidak terbuan permukaan yang dapat menyebabkan banjir pada musim hujan dan kekeringan pad kemarau. 2) Menghindari terjadinya genangan air yang menyebabkan merebaknya penyakit yang oleh nyamuk seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria dsb. 3) Pemanfaatan sampah juga dapat mengatasi masalah pembuangan sampah yang serin mengakibatkan pencemaran dan tersumbatnya saluran-saluran drainase serta bersa lalat dan tikus penyebab penyakit typus. 4) Kompos hasil pembusukan sampah dapat diambil untuk penyuburan tanah. 5) Biopori yang muncul pada dinding walaupun sedikit/kecil dapat menambah kecepatan peresapan air. Lokasi pembuatan LBR 1) Dapat dibuat pada dasar saluran yang semula dibuat untuk membuang air hujan 2) Di dasar alur yang dibuat pada sekitar batang pohon 3) Pada batas taman Cara Pembuatan LBR 1) Buat lubang silindris ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman sekitar 100 jangan melebihi kedalaman air tanah pada dasar saluran atau alur yang telah dibuat. J lubang 50-100 cm. 2) Mulut lubang dapat diperkuat dengan adukan semen selebar 2-3 cm, setebal 2 cm di seke mulut lubang. 3) Segera isi LBR dengan sampah organic yang berasal dari sisa tanaman yang dedaunan pohon,pangkasan rumput atau sampah dapur. 4) Ketika sudah menyusut, sampah organic harus selalu ditambahkan ke dalam lubang yang i sudah mulai berkurang.

Upload: ardhy-excelent

Post on 21-Jul-2015

269 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Lubang Resapan Biopori (LRB)(sumber bagian konservasi tanah dan air, departemen ilmu tanah dan sumberdaya lahan, Fakultas Pertanian IPB Bogor dengan berbagai perubahan) Definisi LBR adalah lubang silindris yang dibuat kedalam tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman sekitar 100 cm atau jangan sampai melebihi muka air tanah (supaya air mengalami filterisasi). Lubang diisi sampah organic untuk mendorong terbentuknya biopori. Biopori adalah pori berbentuk liang (terowongan kecil) yang dibentuk oleh aktivitas fauna dan akar tanaman. Manfaat LBR 1) meningkatkan laju peresapan air hujan ke dalam tanah sehingga tidak terbuang mengalir di permukaan yang dapat menyebabkan banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. 2) Menghindari terjadinya genangan air yang menyebabkan merebaknya penyakit yang dibawa oleh nyamuk seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria dsb. 3) Pemanfaatan sampah juga dapat mengatasi masalah pembuangan sampah yang seringkali mengakibatkan pencemaran dan tersumbatnya saluran-saluran drainase serta bersarangnya lalat dan tikus penyebab penyakit typus. 4) Kompos hasil pembusukan sampah dapat diambil untuk penyuburan tanah. 5) Biopori yang muncul pada dinding walaupun sedikit/kecil dapat menambah kecepatan peresapan air. Lokasi pembuatan LBR 1) Dapat dibuat pada dasar saluran yang semula dibuat untuk membuang air hujan 2) Di dasar alur yang dibuat pada sekitar batang pohon 3) Pada batas taman Cara Pembuatan LBR 1) Buat lubang silindris ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman sekitar 100 cm atau jangan melebihi kedalaman air tanah pada dasar saluran atau alur yang telah dibuat. Jarak antar lubang 50-100 cm. 2) Mulut lubang dapat diperkuat dengan adukan semen selebar 2-3 cm, setebal 2 cm di sekeliling mulut lubang. 3) Segera isi LBR dengan sampah organic yang berasal dari sisa tanaman yang dihasilkan dari dedaunan pohon,pangkasan rumput atau sampah dapur. 4) Ketika sudah menyusut, sampah organic harus selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah mulai berkurang.

5) Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musiim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang. Jumlah LBR yang dibuat Banyak lubang yang dibuat dapat dihitung dengan persamaan berikut: ( )

Sebagai contoh, untuk daerah dengan intensitas hujan 20 mm/jam dengan laju peresapan air perlubang 1 liter/menit (60 liter/jam) pada 60 m2 bidang kedap. Untuk itu, maka dibutuhkan:

Bila lubang yang dibuat berdiameter 10 cm, kedalaman 100 cm, maka setiap lubang dapat menampung 7.8 liter sampah organic. Oleh karena itu setiap lubang dapat diisi sampah organic selama 2-3 hari. Dengan demikian, 20 lubang tersebut dapat menyimpan sampah selama 40-60 hari dimana dalam kurun waktu tersebut lubang perlu diisi kembali. Biaya dan waktu yang diperlukan Pembuatan LBR akan dipermudah dengan alat bor tanah yang dapat dibuat oleh pandai besi dengan biaya Rp 150.000-Rp200.000. Bila 1 lubang dapat dibuat dalam waktu 8 menit, maka untuk membuat 20 lubang dibutuhkan waktu 160 menit (2 jam 40 menit saja). Kelemahan lubang biopori 1) Daya tampungnya kecil, sehingga memerlukan banyak lubang. Akibatnya hal ini cukup efektif dilakukan pada wilayah yang memiliki halaman luas. 2) Biopori hanya terjadi pada daerah dekat lubang saja. Oleh karena itu, tidak terlalu banyak menambah pertambahan daya resap. 3) Apabila sampah dapur dibuang ke dalam lubang patut memperhatikan jarak dari rumah karena dapat berpotensi menimbulkan bau.